Bab 4 membahas persyaratan perancangan instalasi listrik mulai dari persyaratan umum, khusus, susunan umum sistem kendali dan proteksi, cara perhitungan kebutuhan maksimum, jumlah titik beban dalam sirkit akhir, pengaturan sirkit utama konsumen, cabang dan akhir, serta pengaturan dan proteksi sirkit yang netralnya dibumikan langsung atau tidak langsung.
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrik
1. RINGKASAN BAB 4 PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK
4.1 Persyaratan
A. Umum
Memenuhi ketentuan PUIL pada Bab 4 dan pada 1.3
Berdasarkan persyaratan dasar pada Bab 2 (terutama 2.3) dan
proteksi keselamatan pada Bab 3
Harusnya dilakukan penilaian dan survey lokasi
B. Khusus
Dibuat dengan jelas, mudah dibaca dan dapat dipahami
Rancangan tersebut berisikan:
a. Gambar situasi,
b. Gambar instalasi,
c. Diagramgaris tunggal,
d. Rincian gambar
e. Perhitungan teknis (tidak harus dicantumkan)
f. Tabel bahaninstalasi
g. Uraian teknis
h. Perkiraan biaya
4.2 Susunan Umum, Kendali dan Proteksi
A. Umum
Susunan umum bagi perlengkapan dan proteksi sirkit agar beroperasi
maksimal sehubungan dengan:
Pemilihan kabel dan penghantar
Susunan sirkit
Pengendalian sirkit dengan switsing yang memadai
Proteksi sirkit terhadap keadaan beban lebih dan hubung pendek
Pemilihan perancangan dan penempatan PHB dan panel kendali
Pemilihan gawai proteksi arus sisa
Sistem pembumian dan proteksi sesuai dengan Bab 3 (khususnya
3.17)
Bahaya kebakaran dan ledakan
Kondisi lingkungan
B. Ukuran dan Jenis Kabel dan Penghantar
a) Umum
Kabel dan penghantar dipilih dengan mempertimbangkan:
KHA (Kemampuan Hantar Arus)
Susut Tegangan
2. Kinerja pada Hubung Pendek
Kekuatan Mekanik dan Pertimbangan Fisik Lainnya
b) Kemampuan hantar arus
KHA harus dianggap tidak kurang dari kebutuhan maksimum yang
ditentukan dalamperhitungan kebutuhan maksimum di sirkit utama
konsumen dan sirkit cabang atau dengan penentuan kebutuhan
maksimum sirkit utama konsumen dan sirkit cabang dengan cara
pengukuran atau pembatasan atau dengan kebutuhan maksimal sirkit
akhir.
C. Susut Tegangan
Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi
tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen
bila semua penghantar dari instalasi dialiri arus
D. Batas Suhu
Suhu maksimum bagi kabel berisolasi yang diperbolehkan ditentukan dalam
7.3.4.3, 7.3.4.4 untuk PVC dan 7.3.6.4 untuk XLPE
E. Sambungan Penghantar Pararel
Jika penghantar disambung pararel, hal berikut harus dipenuhi:
Luas penampang penghantar min. 4 mm2
Bahan dan luas penampang penghantar harus sama
Panjang penghantar sekiranya sama panjangnya dan sedapat mungkin
harus mengikuti lintasan yang sama
Ujung-ujung penghantar harus disambung secara efektif
KHA penghantar adalah jumlah dari KHA penghantar masing-masing
dengan memperhitungkan cara pemasangannya dan faktor
pengurangan yang berlaku
Luas penam[ang penghantar harus tahan terhadap besar arus
gangguan prospektif pada titik gangguan instalasi
F. Arus Pengenal Gawai Pengendali
Setiap sakelar utama dan setiap sakelar yang digunakan sebagai sakelar
pengendali sirkit utama konsumen, cabang, ataupun akhir harus mempunyai
arus pengenal tidak kurang dari kebutuhan maksimum dari bagian instalasi
yang disuplai melalui sirkit utama konsumen, cabang, dan akhir tersebut
G. Arus Pengenal dan Jenis Gawai Proteksi
a) Umum
Gawai proteksi harus dipilih dengan memperhitungkan:
Jenis sistem
3. Jenis gawai
Arus pengenal gawai
b) Jenis Gawai Proteksi
Gawai yang disusun untuk memutuskan sirkit sebelum suatu
kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh termal atau
elegtromagnetik mencapai nilai yang ditentukan
Gawai untuk proteksi terhadap arus beban lebih dan arus
hubungan pendek harus sanggup memutuskan setiap arus
lebih sampai dengan dan mencakup arus hubung pendek
prospektif pada titik tempat gawai proteksi dipasang
Gawai proteksi khusus terhadap arus lebih harus mampu
memutus setiap arus beban lebih, tetapi mempunyai
kemampuan memutus lebih rendah daripada arus hubung
prospektif
Gawai proteksi khusus terhadap arus hubung pendek harus
mampu memutus setiap arus hubung pendek sampai dengan
arus hubung pendek prospektif, tetapi tidak perlu memutus
arus beban lebih
Gawai proteksi terhadap arus bocor bumi harus bisa memutus
bagian sirkit yang tepat yang dialiri arus bocor bumi di atas
nilai yang ditentukan
H. Arus Pengenal Gawai Proteksi
Umum, arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus
kebutuhan maksimum sirkit yang diamankan
Pengaman lebur semi tertutup yang dapat dikawati kembali,
digunakan sebagai gawai proteksi, tidak boleh melebihi 0,8 kali KHA
penghantar sirkit yang diamankan
Gawai proteksi beban lebih lain, tidak boleh melebihi KHA penghantar
yang di amankan
Perlengkapan yang dibebani arus beban lebih dalam waktu singkat
I. Pembatas Arus Gangguan
4.3 Cara PerhitunganKebutuhan Maksimal di Sirkit Utama Konsumendan
Sirkit Cabang
A. Perhitungan kebutuhan maksimum
a) Dasar perhitungan
Kebutuhan maksimum harus dihitung sesuai dengan Instalasi Rumah
Tunggal dan Ganda dan Instalasi Bukan Rumah.
4. b) Instalasi rumah tunggal dan ganda
Kebutuhan untuk instalasi ini harus ditentukan dari tabel 4.3-1 dengan
mengambil jumlah dari nilai yang diperoleh dengan menerapkan
petunjuk yang tepat dalamkolom 2, 3, 4 atau 5 pada kelompok beban
A, B dan sebagainya dalamkolom 1
5. c) Instalasi bukan rumah
Kebutuhan untuk instalasi ini harus ditentukan dari tabel 4.3-1 dengan
mengambil jumlah dari nilai yang diperoleh dengan menerapkan
petunjuk yang tepat dalamkolom 2 dan 3 pada kelompok beban A, B
dan seterusnya dalam kolom 1
6. d) Mesin las
a. Definisi yang digunakan:
Arus primer pengenal
a. Untuk mesin las busur adalah arys masukan
pengenal yang tertera bila dilengkapi dengan
perlengkapan untuk memperbaiki faktor daya,
atau
b. Untuk mesin las lainnya adalah arus yang
diperoleh dengan mengalikan kilo volt ampere
(kVA) pengenal dengan 1000 dan membaginya
dengan nilai tegangan primer pengenal yang
tertera pada papan nama.
Arus primer yang sesungguhnya
Arus yang diserap dari sirkit suplai pada setiap saat
mesin las bekerja
Daur tugas – perbandingan antara waktu selama arus
mesin las mengalir
b. Mesin las busur
Pada mesin ini berlaku,
a. Mesin tunggal : kebutuhan maksimum mesin las
busur tunggal harus dihitung 100% dari arus primer
pengenal
7. b. Kelompok mesin : kebutuhan maksimum dari
dua atau lebih mesin las busur
c. Mesin las resistans
a.Mesin Tunggal
1. Operasi yang berubah-ubah
2. Operasi khusus
b. Kelompok mesin
Dihitung sebagai jumlah dari nilai yang didapat sesuai
dengan kelompok mesin yang dijeniskan.
B. Penentuan kebutuhan maksimum dengan penaksiran
Dilakukan penaksiran oleh Pemeriksa yang berwenang, hal ini dilakukan jika
(terutama):
Perlengkapan pada instalasi bekerja pada kondisi beban yang naik
turun
Instalasinya besar dan rumit, atau
1Jika terdapat penghunian khusus
C. Pengukuran atau Pembatasan
a) Apabila dengan cara pengukuran
Kebutuhan maksimum nya ditentukan oleh konsumsi listrik tertinggi
yang direkam atau yang dapat dipertahankan selama periode 15
menit oleh indikator atau perekam maksimum
b) Cara pembatasan
Kebutuhan maksimum ditentukan oleh arus pengenal pemutus sirkit
dengan setelan atap, atau oleh setelan arus dari pemutus sirkit yang
dapat disetel
4.4 Jumlah Titik Bebandalam SetiapSirkit Akhir
A. Jumlah Titik Beban Maksimal dalam Setiap Sirkit Akhir
a. Umum
Jumlah maksimum titik beban yang dapat dihubungkan paralel pada
suatu sirkir akhir harus sesusai dengan Sirkit Akhir untuk Penggunaan
Tunggal sampai larangan menyambung kkb pada Sirkit
b. Sirkit Akhir untuk Penggunaan Tunggal
Hanya menyuplai :
Titik penerangan,
K.K.B,
K.K. 10A,
K.K. 15A, atau
8. K.K. 20A
c. Sirkit dari hanya satu titik beban dan campuran
d. Sirkit akhir yang mempunyai gawai proeksi sirkit
e. Perlengkapan yang saling mengunci
f. Larangan menyambung KKB pada sirkit yang diamankan oleh pemutus
sirkit
B. Jumlah Titik per sirkit Akhir untuk Applikasi Khusus dalam Instalasi Bukan
Rumah
a. Umum
b. Kotak Kontak dan Piranti Listrik
c. Sirkit Khusus untuk penerangan
d. Transformator untuk sistimlampu TL – Tabung Luah
e. Sirkit Kereta Penumpang Lif
4.5 Sirkit Utama Konsumen
A. Penampang Minimum
Luas penampang tidak kurang dari 4mm2
B. Sistem Pengawatan
Kabel tanpa selubung, menggunakan kertas sebagai isolasi dengan
selubung timah
Kabel tanpa selubung, berada dalam PHB metal
Kabel tanpa selubung, dipasang dalam selungkup metal dimana
kabelnya dilindungi di sisi supalinya dengan gawai proteksi hubung
pendek
4.6 Susunan Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir
A. Titik Awal dari Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir
Semua sirkit cabang dan sirkit akhir harus bermula dari PHB utama atau dari
PHB distribusi. Semua penghantar fase dari suatu sirkit cabang atau sirkit
akhir harus bermula dari satu PHB.
B. Penampang minimum sirkit
Penampang sirkit cabang harus mempunyai penampang tidak kurang dari 4
mm2 untuk penghantar berisolasi dan berpenyangga
C. Penurunan Kemampuan Hantar Arus di Sirkit Cabang
Kemampuan hantar arus dari penghantar yang digunakan dalam setiap sirkit
cabang tidak boleh diturunkan di bawah nilai pengenal gawai proteksi sirkit
D. Penurunan Kemampuan Hantar Arus di Sirkit Akhir
9. Kabel dengan kemampuan hantar arus kurang dari nilai pengenal gawai
proteksi sirkit akhir dapat digunakan dalam hal-hal berikut :
a) Sirkit pengendali lampu indikator, sinyal dan rele.
b) Sirkit asut motor.
c) Sirkit kendali.
d) Sirkit kapasitor.
e) Kabel fleksibel guna sambungan antara pengawatan magun dengan
perlengkapan.
4.7 Pengantar Netral Bersama
A. Sirkit Utama Konsumen dan Sirkit Cabang
KHA dari netral bersama harus ditentukan dari KHA dari penghantar aktif
yang bersangkutan
B. Sirkit Akhir
Penghantar netral bersama tidak boleh digunakan untuk dua atau lebih sirkit
akhir
4.8 Pengendali Sirkit yang NetralnyadibumikanLangsung
A. Sakelar Utama
a. Pengendalian
b. Jumlah sakelar utama
c. Pencapaian ke sakelar utama
d. Pemberian tanda
e. Sakelar utam dengan kendali jarak jauh
B. Sakelar Tambahan
a. Instalasi dalamgedung terpisah
b. Multi instalasi
c. Sirkit cabang dan sirkit akhir lebih besar dari 100A
d. Susunan dari suplai alternatif
C. Penyambung Sakelar Utama
4.9 Proteksi Sirkit yang Netralnya dibumikanLangsung
A. Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir
Setiap sirkit cabang atau akhir yang keluar dari papan hubung bagi masing-
masing harus di amankan di papan hubung bagi dengan proteksi sirkit yang
bekerja pada setiap penghantar aktif. Proteksi ini dapat dilakukan dengan:
Pengaman lebur di setiap penghantar aktif
10. Suatu pemutus sirkit dengan alat trip di setiap penghantar aktif
Suatu pemutus sirkit yang terdiri atas satu sampai dengan tiga alat
trip
B. Sirkit Kendali
Untuk mengendalikan perlengkapan dari jarak jauh harus diamankan oleh
suatu alat proteksi sirkit yang bekerja di setiap penghantar aktif yang
ditempatkan di awal sirkit kendalI
C. Pengaman Lebur di Penghantar Netral
Pengam lebur tidak boleh dipasang di penghantar netral yang dibumikan
secara langsung
4.10 Pengendaliandan Proteksi Sirkit yang Netralnyadibumikan
Tidak Langsung
Bila penghantar netral dibumikan di sumber suplai melaluimsuatu pemutus
sirkit , pengaman lebur, atau resistas pembatas arus, atau bila tidak ada penghantar
yanng di bumikan di sisi sumber suplai, maka setiap instalasi harus di kendalikan dan
diamankan
4.11 Perlengkapandan Pengendali Api dan AsapKebakaran,
PerlengkapanEvakuasi Darat dan Lif
A. Perlengkapan penting
Perlengkapan pengendalian api dan asap kebakaran
Perlengkapan evakuasi
Lif
Lif yang dikendalikan secara listrik yang dapat dipergunakan untuk
personil, tapi tidak termasuk alat transport personil yang bila berhenti
di suatu titik dalam jalurnya, orang masih dapat turun dengan
selamat.
B. Sakelar utama
Setiap bagian dari suatu instalasi yang melayani perlengkapan pengendalian
api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif harus dikendalikan
oleh suatu sakelar utama yang terpisah dari sakelar yang mengendalikan
instalasi lainnya.
C. Susunan
a. Suplai
b. Penyisipan pemutus sirkit
11. c. Ruang pompa
d. Selektivitas gawai proteksi sirkit
e. Perlindungan mekanik
D. Pemberian tanda
Semua sakelar yang bekerja pada sirkit suplai daya untuk perlengkapan
pengendali api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif harus
ditandai dengan jelas untuk menunjukkan perlengkapan pengendali api dan
asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif yang dikendalikannya
E. Sistem pengawatan
Sistem pengawatan yang menyuplai perlengkapan pengendali api dan asap
kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif termasuk sirkit utama konsumen
harus dari jenis berikut:
Kabel tersebut dapat tetap berfungsi bila mengalami kebakaran dan
gangguan mekanik
Kabel yang tetap dapat menyuplai perlengkapan bila terjamah api dan
dilindungi terhadap kerusakan mekanis
Kabel dipasang dalamselungkup atau dalam kondisi terlindung
F. Pemisahan
a. Kabel dalamselungkup yang sama
b. Penghantar dalam kabel dengan inti banyak
G. Persyaratan tambahan bagi motor pompa kebakaran
a. Sakelar pemisah
b. Proteksi arus lebih
c. Proteksi suhu lebih
d. Sirkit kendali
4.12 Sakelar dan Pemutus Sirkit
A. Operasi
1. Kemampuan menyambung dan memutus
Tiap sakelar atau pemutus sirkit harus bisa menyambung dan
memutus arus yang dapat mengalir dalampenggunaan alat tersebut
secara aman
2. Kutub tunggal
Tiap sakelar atau pemutus sirkit harus beroperasi pada penghantar
aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya
3. Sirkit fase banyak
12. Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus beroperasi bersamaan pada
semua penghantar aktif sirkit yang dihubungkan padanya
B. Sakelar di penghantar netral
Sakelar atau pemutus sirkit tidak boleh beroperasi pada penghantar
netral dari:
a. Sistem yang arus kembali menggunakan perisai pembumi
b. Sirkit cabang yang netralnya digunakan untuk pembumian
instalasi di luar gedung
c. Sirkit cabang yang netralnya dibumikan langsung
Suatu sakelar boleh beroperasi di penghantar netral dalamsistem
4.13 Lokasi dan Pencapaian PHB
A. Lokasi PHB
a. Umum
PHB harus:
Dipasang di lokasi yang cocok (tidak lembap)
Kondisi PHB dan pencapaiannya tidak terhalang oleh bagian
dalam gedung
b. Lokasi PHB Utama
a. Syarat Umum
PHB utama untuk kendali jarak jauh dari sakelar utama harus
ditempatkan tidak lebih jauh dari satu tingkat diatas atau
dibawah jalan masuk gedung dan harus dapat dicapai dengan
mudah dari jalan masuk.
b. Instalasi Ganda
PHB utama tidak boleh ditempatkan di instalasi rumah.
B. Pencapaian PHB
Disekeliling PHB harus disediakan ruangan yang cukup di segala sisinya
supaya orang dapat lewat, untuk mengoperasikannya dan dapat segera
digunakan saat keadaan darurat
C. Jalan masuk ke dalam selungkup PHB
Hal ini bertujuan membuang atau mengganti suatu penghantar atau
perlengkapan, harus diusahakan agar orang dapat masuk dan keluar dari
tempat tersebut dengan cepat dan aman
D. Jalan keluar dari daerah PHB
i. Jumlah Jalan Keluar
13. a. Yang panjangnya kurang atau sama dengan 3m: setidaknya
satu jalan keluar
b. Yang panjangnya lebih dari 3m: setidaknya dua jalan keluar
yang berjarak cukup
ii. Ukuran Bagian yang Terbuka atau Pintu
Setiap bagian yang terbuka dalam jarak 3m dari PHB, harus tidak
kurang dari 0,6m lebar dan tinggi 2m dari lantai PHB
iii. Arah Membukanya Pintu
Personil meninggalkan daerah sekitar PHB dengan jalan keluar harus
membuka ke arah luar dari PHB, tanpa menggunakan kunci atau alat,
disisi pintu yang menghadap ke PHB.