SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
RINGKASAN BAB 4 PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK
4.1 Persyaratan
A. Umum
 Memenuhi ketentuan PUIL pada Bab 4 dan pada 1.3
 Berdasarkan persyaratan dasar pada Bab 2 (terutama 2.3) dan
proteksi keselamatan pada Bab 3
 Harusnya dilakukan penilaian dan survey lokasi
B. Khusus
 Dibuat dengan jelas, mudah dibaca dan dapat dipahami
 Rancangan tersebut berisikan:
a. Gambar situasi,
b. Gambar instalasi,
c. Diagramgaris tunggal,
d. Rincian gambar
e. Perhitungan teknis (tidak harus dicantumkan)
f. Tabel bahaninstalasi
g. Uraian teknis
h. Perkiraan biaya
4.2 Susunan Umum, Kendali dan Proteksi
A. Umum
Susunan umum bagi perlengkapan dan proteksi sirkit agar beroperasi
maksimal sehubungan dengan:
 Pemilihan kabel dan penghantar
 Susunan sirkit
 Pengendalian sirkit dengan switsing yang memadai
 Proteksi sirkit terhadap keadaan beban lebih dan hubung pendek
 Pemilihan perancangan dan penempatan PHB dan panel kendali
 Pemilihan gawai proteksi arus sisa
 Sistem pembumian dan proteksi sesuai dengan Bab 3 (khususnya
3.17)
 Bahaya kebakaran dan ledakan
 Kondisi lingkungan
B. Ukuran dan Jenis Kabel dan Penghantar
a) Umum
Kabel dan penghantar dipilih dengan mempertimbangkan:
 KHA (Kemampuan Hantar Arus)
 Susut Tegangan
 Kinerja pada Hubung Pendek
 Kekuatan Mekanik dan Pertimbangan Fisik Lainnya
b) Kemampuan hantar arus
KHA harus dianggap tidak kurang dari kebutuhan maksimum yang
ditentukan dalamperhitungan kebutuhan maksimum di sirkit utama
konsumen dan sirkit cabang atau dengan penentuan kebutuhan
maksimum sirkit utama konsumen dan sirkit cabang dengan cara
pengukuran atau pembatasan atau dengan kebutuhan maksimal sirkit
akhir.
C. Susut Tegangan
Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi
tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen
bila semua penghantar dari instalasi dialiri arus
D. Batas Suhu
Suhu maksimum bagi kabel berisolasi yang diperbolehkan ditentukan dalam
7.3.4.3, 7.3.4.4 untuk PVC dan 7.3.6.4 untuk XLPE
E. Sambungan Penghantar Pararel
Jika penghantar disambung pararel, hal berikut harus dipenuhi:
 Luas penampang penghantar min. 4 mm2
 Bahan dan luas penampang penghantar harus sama
 Panjang penghantar sekiranya sama panjangnya dan sedapat mungkin
harus mengikuti lintasan yang sama
 Ujung-ujung penghantar harus disambung secara efektif
 KHA penghantar adalah jumlah dari KHA penghantar masing-masing
dengan memperhitungkan cara pemasangannya dan faktor
pengurangan yang berlaku
 Luas penam[ang penghantar harus tahan terhadap besar arus
gangguan prospektif pada titik gangguan instalasi
F. Arus Pengenal Gawai Pengendali
Setiap sakelar utama dan setiap sakelar yang digunakan sebagai sakelar
pengendali sirkit utama konsumen, cabang, ataupun akhir harus mempunyai
arus pengenal tidak kurang dari kebutuhan maksimum dari bagian instalasi
yang disuplai melalui sirkit utama konsumen, cabang, dan akhir tersebut
G. Arus Pengenal dan Jenis Gawai Proteksi
a) Umum
Gawai proteksi harus dipilih dengan memperhitungkan:
 Jenis sistem
 Jenis gawai
 Arus pengenal gawai
b) Jenis Gawai Proteksi
 Gawai yang disusun untuk memutuskan sirkit sebelum suatu
kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh termal atau
elegtromagnetik mencapai nilai yang ditentukan
 Gawai untuk proteksi terhadap arus beban lebih dan arus
hubungan pendek harus sanggup memutuskan setiap arus
lebih sampai dengan dan mencakup arus hubung pendek
prospektif pada titik tempat gawai proteksi dipasang
 Gawai proteksi khusus terhadap arus lebih harus mampu
memutus setiap arus beban lebih, tetapi mempunyai
kemampuan memutus lebih rendah daripada arus hubung
prospektif
 Gawai proteksi khusus terhadap arus hubung pendek harus
mampu memutus setiap arus hubung pendek sampai dengan
arus hubung pendek prospektif, tetapi tidak perlu memutus
arus beban lebih
 Gawai proteksi terhadap arus bocor bumi harus bisa memutus
bagian sirkit yang tepat yang dialiri arus bocor bumi di atas
nilai yang ditentukan
H. Arus Pengenal Gawai Proteksi
 Umum, arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus
kebutuhan maksimum sirkit yang diamankan
 Pengaman lebur semi tertutup yang dapat dikawati kembali,
digunakan sebagai gawai proteksi, tidak boleh melebihi 0,8 kali KHA
penghantar sirkit yang diamankan
 Gawai proteksi beban lebih lain, tidak boleh melebihi KHA penghantar
yang di amankan
 Perlengkapan yang dibebani arus beban lebih dalam waktu singkat
I. Pembatas Arus Gangguan
4.3 Cara PerhitunganKebutuhan Maksimal di Sirkit Utama Konsumendan
Sirkit Cabang
A. Perhitungan kebutuhan maksimum
a) Dasar perhitungan
Kebutuhan maksimum harus dihitung sesuai dengan Instalasi Rumah
Tunggal dan Ganda dan Instalasi Bukan Rumah.
b) Instalasi rumah tunggal dan ganda
Kebutuhan untuk instalasi ini harus ditentukan dari tabel 4.3-1 dengan
mengambil jumlah dari nilai yang diperoleh dengan menerapkan
petunjuk yang tepat dalamkolom 2, 3, 4 atau 5 pada kelompok beban
A, B dan sebagainya dalamkolom 1
c) Instalasi bukan rumah
Kebutuhan untuk instalasi ini harus ditentukan dari tabel 4.3-1 dengan
mengambil jumlah dari nilai yang diperoleh dengan menerapkan
petunjuk yang tepat dalamkolom 2 dan 3 pada kelompok beban A, B
dan seterusnya dalam kolom 1
d) Mesin las
a. Definisi yang digunakan:
 Arus primer pengenal
a. Untuk mesin las busur adalah arys masukan
pengenal yang tertera bila dilengkapi dengan
perlengkapan untuk memperbaiki faktor daya,
atau
b. Untuk mesin las lainnya adalah arus yang
diperoleh dengan mengalikan kilo volt ampere
(kVA) pengenal dengan 1000 dan membaginya
dengan nilai tegangan primer pengenal yang
tertera pada papan nama.
 Arus primer yang sesungguhnya
Arus yang diserap dari sirkit suplai pada setiap saat
mesin las bekerja
 Daur tugas – perbandingan antara waktu selama arus
mesin las mengalir
b. Mesin las busur
Pada mesin ini berlaku,
a. Mesin tunggal : kebutuhan maksimum mesin las
busur tunggal harus dihitung 100% dari arus primer
pengenal
b. Kelompok mesin : kebutuhan maksimum dari
dua atau lebih mesin las busur
c. Mesin las resistans
a.Mesin Tunggal
1. Operasi yang berubah-ubah
2. Operasi khusus
b. Kelompok mesin
Dihitung sebagai jumlah dari nilai yang didapat sesuai
dengan kelompok mesin yang dijeniskan.
B. Penentuan kebutuhan maksimum dengan penaksiran
Dilakukan penaksiran oleh Pemeriksa yang berwenang, hal ini dilakukan jika
(terutama):
 Perlengkapan pada instalasi bekerja pada kondisi beban yang naik
turun
 Instalasinya besar dan rumit, atau
 1Jika terdapat penghunian khusus
C. Pengukuran atau Pembatasan
a) Apabila dengan cara pengukuran
Kebutuhan maksimum nya ditentukan oleh konsumsi listrik tertinggi
yang direkam atau yang dapat dipertahankan selama periode 15
menit oleh indikator atau perekam maksimum
b) Cara pembatasan
Kebutuhan maksimum ditentukan oleh arus pengenal pemutus sirkit
dengan setelan atap, atau oleh setelan arus dari pemutus sirkit yang
dapat disetel
4.4 Jumlah Titik Bebandalam SetiapSirkit Akhir
A. Jumlah Titik Beban Maksimal dalam Setiap Sirkit Akhir
a. Umum
Jumlah maksimum titik beban yang dapat dihubungkan paralel pada
suatu sirkir akhir harus sesusai dengan Sirkit Akhir untuk Penggunaan
Tunggal sampai larangan menyambung kkb pada Sirkit
b. Sirkit Akhir untuk Penggunaan Tunggal
Hanya menyuplai :
 Titik penerangan,
 K.K.B,
 K.K. 10A,
 K.K. 15A, atau
 K.K. 20A
c. Sirkit dari hanya satu titik beban dan campuran
d. Sirkit akhir yang mempunyai gawai proeksi sirkit
e. Perlengkapan yang saling mengunci
f. Larangan menyambung KKB pada sirkit yang diamankan oleh pemutus
sirkit
B. Jumlah Titik per sirkit Akhir untuk Applikasi Khusus dalam Instalasi Bukan
Rumah
a. Umum
b. Kotak Kontak dan Piranti Listrik
c. Sirkit Khusus untuk penerangan
d. Transformator untuk sistimlampu TL – Tabung Luah
e. Sirkit Kereta Penumpang Lif
4.5 Sirkit Utama Konsumen
A. Penampang Minimum
Luas penampang tidak kurang dari 4mm2
B. Sistem Pengawatan
 Kabel tanpa selubung, menggunakan kertas sebagai isolasi dengan
selubung timah
 Kabel tanpa selubung, berada dalam PHB metal
 Kabel tanpa selubung, dipasang dalam selungkup metal dimana
kabelnya dilindungi di sisi supalinya dengan gawai proteksi hubung
pendek
4.6 Susunan Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir
A. Titik Awal dari Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir
Semua sirkit cabang dan sirkit akhir harus bermula dari PHB utama atau dari
PHB distribusi. Semua penghantar fase dari suatu sirkit cabang atau sirkit
akhir harus bermula dari satu PHB.
B. Penampang minimum sirkit
Penampang sirkit cabang harus mempunyai penampang tidak kurang dari 4
mm2 untuk penghantar berisolasi dan berpenyangga
C. Penurunan Kemampuan Hantar Arus di Sirkit Cabang
Kemampuan hantar arus dari penghantar yang digunakan dalam setiap sirkit
cabang tidak boleh diturunkan di bawah nilai pengenal gawai proteksi sirkit
D. Penurunan Kemampuan Hantar Arus di Sirkit Akhir
Kabel dengan kemampuan hantar arus kurang dari nilai pengenal gawai
proteksi sirkit akhir dapat digunakan dalam hal-hal berikut :
a) Sirkit pengendali lampu indikator, sinyal dan rele.
b) Sirkit asut motor.
c) Sirkit kendali.
d) Sirkit kapasitor.
e) Kabel fleksibel guna sambungan antara pengawatan magun dengan
perlengkapan.
4.7 Pengantar Netral Bersama
A. Sirkit Utama Konsumen dan Sirkit Cabang
KHA dari netral bersama harus ditentukan dari KHA dari penghantar aktif
yang bersangkutan
B. Sirkit Akhir
Penghantar netral bersama tidak boleh digunakan untuk dua atau lebih sirkit
akhir
4.8 Pengendali Sirkit yang NetralnyadibumikanLangsung
A. Sakelar Utama
a. Pengendalian
b. Jumlah sakelar utama
c. Pencapaian ke sakelar utama
d. Pemberian tanda
e. Sakelar utam dengan kendali jarak jauh
B. Sakelar Tambahan
a. Instalasi dalamgedung terpisah
b. Multi instalasi
c. Sirkit cabang dan sirkit akhir lebih besar dari 100A
d. Susunan dari suplai alternatif
C. Penyambung Sakelar Utama
4.9 Proteksi Sirkit yang Netralnya dibumikanLangsung
A. Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir
Setiap sirkit cabang atau akhir yang keluar dari papan hubung bagi masing-
masing harus di amankan di papan hubung bagi dengan proteksi sirkit yang
bekerja pada setiap penghantar aktif. Proteksi ini dapat dilakukan dengan:
 Pengaman lebur di setiap penghantar aktif
 Suatu pemutus sirkit dengan alat trip di setiap penghantar aktif
 Suatu pemutus sirkit yang terdiri atas satu sampai dengan tiga alat
trip
B. Sirkit Kendali
Untuk mengendalikan perlengkapan dari jarak jauh harus diamankan oleh
suatu alat proteksi sirkit yang bekerja di setiap penghantar aktif yang
ditempatkan di awal sirkit kendalI
C. Pengaman Lebur di Penghantar Netral
Pengam lebur tidak boleh dipasang di penghantar netral yang dibumikan
secara langsung
4.10 Pengendaliandan Proteksi Sirkit yang Netralnyadibumikan
Tidak Langsung
Bila penghantar netral dibumikan di sumber suplai melaluimsuatu pemutus
sirkit , pengaman lebur, atau resistas pembatas arus, atau bila tidak ada penghantar
yanng di bumikan di sisi sumber suplai, maka setiap instalasi harus di kendalikan dan
diamankan
4.11 Perlengkapandan Pengendali Api dan AsapKebakaran,
PerlengkapanEvakuasi Darat dan Lif
A. Perlengkapan penting
 Perlengkapan pengendalian api dan asap kebakaran
 Perlengkapan evakuasi
 Lif
Lif yang dikendalikan secara listrik yang dapat dipergunakan untuk
personil, tapi tidak termasuk alat transport personil yang bila berhenti
di suatu titik dalam jalurnya, orang masih dapat turun dengan
selamat.
B. Sakelar utama
Setiap bagian dari suatu instalasi yang melayani perlengkapan pengendalian
api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif harus dikendalikan
oleh suatu sakelar utama yang terpisah dari sakelar yang mengendalikan
instalasi lainnya.
C. Susunan
a. Suplai
b. Penyisipan pemutus sirkit
c. Ruang pompa
d. Selektivitas gawai proteksi sirkit
e. Perlindungan mekanik
D. Pemberian tanda
Semua sakelar yang bekerja pada sirkit suplai daya untuk perlengkapan
pengendali api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif harus
ditandai dengan jelas untuk menunjukkan perlengkapan pengendali api dan
asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif yang dikendalikannya
E. Sistem pengawatan
Sistem pengawatan yang menyuplai perlengkapan pengendali api dan asap
kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif termasuk sirkit utama konsumen
harus dari jenis berikut:
 Kabel tersebut dapat tetap berfungsi bila mengalami kebakaran dan
gangguan mekanik
 Kabel yang tetap dapat menyuplai perlengkapan bila terjamah api dan
dilindungi terhadap kerusakan mekanis
 Kabel dipasang dalamselungkup atau dalam kondisi terlindung
F. Pemisahan
a. Kabel dalamselungkup yang sama
b. Penghantar dalam kabel dengan inti banyak
G. Persyaratan tambahan bagi motor pompa kebakaran
a. Sakelar pemisah
b. Proteksi arus lebih
c. Proteksi suhu lebih
d. Sirkit kendali
4.12 Sakelar dan Pemutus Sirkit
A. Operasi
1. Kemampuan menyambung dan memutus
Tiap sakelar atau pemutus sirkit harus bisa menyambung dan
memutus arus yang dapat mengalir dalampenggunaan alat tersebut
secara aman
2. Kutub tunggal
Tiap sakelar atau pemutus sirkit harus beroperasi pada penghantar
aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya
3. Sirkit fase banyak
Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus beroperasi bersamaan pada
semua penghantar aktif sirkit yang dihubungkan padanya
B. Sakelar di penghantar netral
 Sakelar atau pemutus sirkit tidak boleh beroperasi pada penghantar
netral dari:
a. Sistem yang arus kembali menggunakan perisai pembumi
b. Sirkit cabang yang netralnya digunakan untuk pembumian
instalasi di luar gedung
c. Sirkit cabang yang netralnya dibumikan langsung
 Suatu sakelar boleh beroperasi di penghantar netral dalamsistem
4.13 Lokasi dan Pencapaian PHB
A. Lokasi PHB
a. Umum
PHB harus:
 Dipasang di lokasi yang cocok (tidak lembap)
 Kondisi PHB dan pencapaiannya tidak terhalang oleh bagian
dalam gedung
b. Lokasi PHB Utama
a. Syarat Umum
PHB utama untuk kendali jarak jauh dari sakelar utama harus
ditempatkan tidak lebih jauh dari satu tingkat diatas atau
dibawah jalan masuk gedung dan harus dapat dicapai dengan
mudah dari jalan masuk.
b. Instalasi Ganda
PHB utama tidak boleh ditempatkan di instalasi rumah.
B. Pencapaian PHB
Disekeliling PHB harus disediakan ruangan yang cukup di segala sisinya
supaya orang dapat lewat, untuk mengoperasikannya dan dapat segera
digunakan saat keadaan darurat
C. Jalan masuk ke dalam selungkup PHB
Hal ini bertujuan membuang atau mengganti suatu penghantar atau
perlengkapan, harus diusahakan agar orang dapat masuk dan keluar dari
tempat tersebut dengan cepat dan aman
D. Jalan keluar dari daerah PHB
i. Jumlah Jalan Keluar
a. Yang panjangnya kurang atau sama dengan 3m: setidaknya
satu jalan keluar
b. Yang panjangnya lebih dari 3m: setidaknya dua jalan keluar
yang berjarak cukup
ii. Ukuran Bagian yang Terbuka atau Pintu
Setiap bagian yang terbuka dalam jarak 3m dari PHB, harus tidak
kurang dari 0,6m lebar dan tinggi 2m dari lantai PHB
iii. Arah Membukanya Pintu
Personil meninggalkan daerah sekitar PHB dengan jalan keluar harus
membuka ke arah luar dari PHB, tanpa menggunakan kunci atau alat,
disisi pintu yang menghadap ke PHB.

More Related Content

Viewers also liked

Factores, efectos y control de los riesgos
Factores, efectos y control de los riesgosFactores, efectos y control de los riesgos
Factores, efectos y control de los riesgosJuan Gutierrez
 
Slope stabilization and erosion control techniques using pine straw
Slope stabilization and erosion control techniques using pine strawSlope stabilization and erosion control techniques using pine straw
Slope stabilization and erosion control techniques using pine strawChad A. Rischar
 
Front cover of a music magazine codes and
Front cover of a music magazine codes andFront cover of a music magazine codes and
Front cover of a music magazine codes andmillykingmedia
 
Родительское собрание 10.11.2016г.
Родительское собрание 10.11.2016г.Родительское собрание 10.11.2016г.
Родительское собрание 10.11.2016г.Юлия Медякова
 
Planificacion
PlanificacionPlanificacion
PlanificacionXinia I
 
Seager CBP Profile & History
Seager CBP Profile & HistorySeager CBP Profile & History
Seager CBP Profile & HistoryTony Seager
 
CV AJ Seager 29 Sept 16
CV AJ Seager 29 Sept 16CV AJ Seager 29 Sept 16
CV AJ Seager 29 Sept 16Tony Seager
 
Seager Copies Training Certificates
Seager Copies Training CertificatesSeager Copies Training Certificates
Seager Copies Training CertificatesTony Seager
 
Questionnaire evaluation
Questionnaire evaluationQuestionnaire evaluation
Questionnaire evaluationPhoebe_Rowlands
 
Manual de Usuario - tocartas
Manual de Usuario - tocartasManual de Usuario - tocartas
Manual de Usuario - tocartastocarta
 
Seager Copies Qualifications & Appointments
Seager Copies Qualifications & AppointmentsSeager Copies Qualifications & Appointments
Seager Copies Qualifications & AppointmentsTony Seager
 
Teoria de las organizaciones
Teoria de las organizacionesTeoria de las organizaciones
Teoria de las organizacionesvotano
 

Viewers also liked (20)

Factores, efectos y control de los riesgos
Factores, efectos y control de los riesgosFactores, efectos y control de los riesgos
Factores, efectos y control de los riesgos
 
Slope stabilization and erosion control techniques using pine straw
Slope stabilization and erosion control techniques using pine strawSlope stabilization and erosion control techniques using pine straw
Slope stabilization and erosion control techniques using pine straw
 
Front cover of a music magazine codes and
Front cover of a music magazine codes andFront cover of a music magazine codes and
Front cover of a music magazine codes and
 
Родительское собрание 10.11.2016г.
Родительское собрание 10.11.2016г.Родительское собрание 10.11.2016г.
Родительское собрание 10.11.2016г.
 
Planificacion
PlanificacionPlanificacion
Planificacion
 
Seager CBP Profile & History
Seager CBP Profile & HistorySeager CBP Profile & History
Seager CBP Profile & History
 
Praxia final
Praxia finalPraxia final
Praxia final
 
La musica en el aprendizaje
La musica en el aprendizajeLa musica en el aprendizaje
La musica en el aprendizaje
 
CV AJ Seager 29 Sept 16
CV AJ Seager 29 Sept 16CV AJ Seager 29 Sept 16
CV AJ Seager 29 Sept 16
 
REDES DE BLOG
REDES DE BLOGREDES DE BLOG
REDES DE BLOG
 
Seager Copies Training Certificates
Seager Copies Training CertificatesSeager Copies Training Certificates
Seager Copies Training Certificates
 
Questionnaire evaluation
Questionnaire evaluationQuestionnaire evaluation
Questionnaire evaluation
 
Manual de Usuario - tocartas
Manual de Usuario - tocartasManual de Usuario - tocartas
Manual de Usuario - tocartas
 
Stock market
Stock marketStock market
Stock market
 
Seager Copies Qualifications & Appointments
Seager Copies Qualifications & AppointmentsSeager Copies Qualifications & Appointments
Seager Copies Qualifications & Appointments
 
Aprender desde la practica
Aprender desde la practicaAprender desde la practica
Aprender desde la practica
 
Term paper
Term paperTerm paper
Term paper
 
Exposicion edinson
Exposicion edinsonExposicion edinson
Exposicion edinson
 
Teoria de las organizaciones
Teoria de las organizacionesTeoria de las organizaciones
Teoria de las organizaciones
 
Eureka1
Eureka1Eureka1
Eureka1
 

Similar to Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrik

PEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGALPEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGALAridsuria2002
 
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_200003 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000ibnu imron
 
08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusan08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusanMd Emran Saidi
 
Alat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt
Alat_Pembatas_dan_Pengukur.pptAlat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt
Alat_Pembatas_dan_Pengukur.pptvarikawicaksono
 
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptxBayu Fandidarma
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1ichsan2102
 
Pole mounted circuit breaker copy
Pole mounted circuit breaker   copyPole mounted circuit breaker   copy
Pole mounted circuit breaker copyfahdillahfahmi
 
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptxPerencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptxriffanfahkri1
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rAzis Nurrochma Wardana
 
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdfSistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdfArifTeknisi1
 

Similar to Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrik (20)

Modul 4 teknik instalasi
Modul 4 teknik instalasiModul 4 teknik instalasi
Modul 4 teknik instalasi
 
Pendawaian domestik
Pendawaian domestikPendawaian domestik
Pendawaian domestik
 
Pendawaian domestik
Pendawaian domestikPendawaian domestik
Pendawaian domestik
 
PEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGALPEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
PEMASANGAN DB FASA TUNGGAL
 
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_200003 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
03 bab iii_instalasi_pemanfaatan_listrik_sesuai_puil_2000
 
08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusan08 ujian ujian keterusan
08 ujian ujian keterusan
 
Alat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt
Alat_Pembatas_dan_Pengukur.pptAlat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt
Alat_Pembatas_dan_Pengukur.ppt
 
KOORDINASI ISOLASI
KOORDINASI ISOLASIKOORDINASI ISOLASI
KOORDINASI ISOLASI
 
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
 
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
02 Standar instalasi kelistrikan - deitl.pptx
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
Pole mounted circuit breaker copy
Pole mounted circuit breaker   copyPole mounted circuit breaker   copy
Pole mounted circuit breaker copy
 
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptxPerencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya.pptx
 
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-rJbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
Jbptunikompp gdl-ferifirdia-21037-7-babivp-r
 
Ibnu
IbnuIbnu
Ibnu
 
iee-ke-16.ppt
iee-ke-16.pptiee-ke-16.ppt
iee-ke-16.ppt
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdfSistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
Sistem proteksi dan aplikasi pemamfaatan PLTS.pdf
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Ringkasan bab 4 perancangan instalasi listrik

  • 1. RINGKASAN BAB 4 PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK 4.1 Persyaratan A. Umum  Memenuhi ketentuan PUIL pada Bab 4 dan pada 1.3  Berdasarkan persyaratan dasar pada Bab 2 (terutama 2.3) dan proteksi keselamatan pada Bab 3  Harusnya dilakukan penilaian dan survey lokasi B. Khusus  Dibuat dengan jelas, mudah dibaca dan dapat dipahami  Rancangan tersebut berisikan: a. Gambar situasi, b. Gambar instalasi, c. Diagramgaris tunggal, d. Rincian gambar e. Perhitungan teknis (tidak harus dicantumkan) f. Tabel bahaninstalasi g. Uraian teknis h. Perkiraan biaya 4.2 Susunan Umum, Kendali dan Proteksi A. Umum Susunan umum bagi perlengkapan dan proteksi sirkit agar beroperasi maksimal sehubungan dengan:  Pemilihan kabel dan penghantar  Susunan sirkit  Pengendalian sirkit dengan switsing yang memadai  Proteksi sirkit terhadap keadaan beban lebih dan hubung pendek  Pemilihan perancangan dan penempatan PHB dan panel kendali  Pemilihan gawai proteksi arus sisa  Sistem pembumian dan proteksi sesuai dengan Bab 3 (khususnya 3.17)  Bahaya kebakaran dan ledakan  Kondisi lingkungan B. Ukuran dan Jenis Kabel dan Penghantar a) Umum Kabel dan penghantar dipilih dengan mempertimbangkan:  KHA (Kemampuan Hantar Arus)  Susut Tegangan
  • 2.  Kinerja pada Hubung Pendek  Kekuatan Mekanik dan Pertimbangan Fisik Lainnya b) Kemampuan hantar arus KHA harus dianggap tidak kurang dari kebutuhan maksimum yang ditentukan dalamperhitungan kebutuhan maksimum di sirkit utama konsumen dan sirkit cabang atau dengan penentuan kebutuhan maksimum sirkit utama konsumen dan sirkit cabang dengan cara pengukuran atau pembatasan atau dengan kebutuhan maksimal sirkit akhir. C. Susut Tegangan Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar dari instalasi dialiri arus D. Batas Suhu Suhu maksimum bagi kabel berisolasi yang diperbolehkan ditentukan dalam 7.3.4.3, 7.3.4.4 untuk PVC dan 7.3.6.4 untuk XLPE E. Sambungan Penghantar Pararel Jika penghantar disambung pararel, hal berikut harus dipenuhi:  Luas penampang penghantar min. 4 mm2  Bahan dan luas penampang penghantar harus sama  Panjang penghantar sekiranya sama panjangnya dan sedapat mungkin harus mengikuti lintasan yang sama  Ujung-ujung penghantar harus disambung secara efektif  KHA penghantar adalah jumlah dari KHA penghantar masing-masing dengan memperhitungkan cara pemasangannya dan faktor pengurangan yang berlaku  Luas penam[ang penghantar harus tahan terhadap besar arus gangguan prospektif pada titik gangguan instalasi F. Arus Pengenal Gawai Pengendali Setiap sakelar utama dan setiap sakelar yang digunakan sebagai sakelar pengendali sirkit utama konsumen, cabang, ataupun akhir harus mempunyai arus pengenal tidak kurang dari kebutuhan maksimum dari bagian instalasi yang disuplai melalui sirkit utama konsumen, cabang, dan akhir tersebut G. Arus Pengenal dan Jenis Gawai Proteksi a) Umum Gawai proteksi harus dipilih dengan memperhitungkan:  Jenis sistem
  • 3.  Jenis gawai  Arus pengenal gawai b) Jenis Gawai Proteksi  Gawai yang disusun untuk memutuskan sirkit sebelum suatu kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh termal atau elegtromagnetik mencapai nilai yang ditentukan  Gawai untuk proteksi terhadap arus beban lebih dan arus hubungan pendek harus sanggup memutuskan setiap arus lebih sampai dengan dan mencakup arus hubung pendek prospektif pada titik tempat gawai proteksi dipasang  Gawai proteksi khusus terhadap arus lebih harus mampu memutus setiap arus beban lebih, tetapi mempunyai kemampuan memutus lebih rendah daripada arus hubung prospektif  Gawai proteksi khusus terhadap arus hubung pendek harus mampu memutus setiap arus hubung pendek sampai dengan arus hubung pendek prospektif, tetapi tidak perlu memutus arus beban lebih  Gawai proteksi terhadap arus bocor bumi harus bisa memutus bagian sirkit yang tepat yang dialiri arus bocor bumi di atas nilai yang ditentukan H. Arus Pengenal Gawai Proteksi  Umum, arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus kebutuhan maksimum sirkit yang diamankan  Pengaman lebur semi tertutup yang dapat dikawati kembali, digunakan sebagai gawai proteksi, tidak boleh melebihi 0,8 kali KHA penghantar sirkit yang diamankan  Gawai proteksi beban lebih lain, tidak boleh melebihi KHA penghantar yang di amankan  Perlengkapan yang dibebani arus beban lebih dalam waktu singkat I. Pembatas Arus Gangguan 4.3 Cara PerhitunganKebutuhan Maksimal di Sirkit Utama Konsumendan Sirkit Cabang A. Perhitungan kebutuhan maksimum a) Dasar perhitungan Kebutuhan maksimum harus dihitung sesuai dengan Instalasi Rumah Tunggal dan Ganda dan Instalasi Bukan Rumah.
  • 4. b) Instalasi rumah tunggal dan ganda Kebutuhan untuk instalasi ini harus ditentukan dari tabel 4.3-1 dengan mengambil jumlah dari nilai yang diperoleh dengan menerapkan petunjuk yang tepat dalamkolom 2, 3, 4 atau 5 pada kelompok beban A, B dan sebagainya dalamkolom 1
  • 5. c) Instalasi bukan rumah Kebutuhan untuk instalasi ini harus ditentukan dari tabel 4.3-1 dengan mengambil jumlah dari nilai yang diperoleh dengan menerapkan petunjuk yang tepat dalamkolom 2 dan 3 pada kelompok beban A, B dan seterusnya dalam kolom 1
  • 6. d) Mesin las a. Definisi yang digunakan:  Arus primer pengenal a. Untuk mesin las busur adalah arys masukan pengenal yang tertera bila dilengkapi dengan perlengkapan untuk memperbaiki faktor daya, atau b. Untuk mesin las lainnya adalah arus yang diperoleh dengan mengalikan kilo volt ampere (kVA) pengenal dengan 1000 dan membaginya dengan nilai tegangan primer pengenal yang tertera pada papan nama.  Arus primer yang sesungguhnya Arus yang diserap dari sirkit suplai pada setiap saat mesin las bekerja  Daur tugas – perbandingan antara waktu selama arus mesin las mengalir b. Mesin las busur Pada mesin ini berlaku, a. Mesin tunggal : kebutuhan maksimum mesin las busur tunggal harus dihitung 100% dari arus primer pengenal
  • 7. b. Kelompok mesin : kebutuhan maksimum dari dua atau lebih mesin las busur c. Mesin las resistans a.Mesin Tunggal 1. Operasi yang berubah-ubah 2. Operasi khusus b. Kelompok mesin Dihitung sebagai jumlah dari nilai yang didapat sesuai dengan kelompok mesin yang dijeniskan. B. Penentuan kebutuhan maksimum dengan penaksiran Dilakukan penaksiran oleh Pemeriksa yang berwenang, hal ini dilakukan jika (terutama):  Perlengkapan pada instalasi bekerja pada kondisi beban yang naik turun  Instalasinya besar dan rumit, atau  1Jika terdapat penghunian khusus C. Pengukuran atau Pembatasan a) Apabila dengan cara pengukuran Kebutuhan maksimum nya ditentukan oleh konsumsi listrik tertinggi yang direkam atau yang dapat dipertahankan selama periode 15 menit oleh indikator atau perekam maksimum b) Cara pembatasan Kebutuhan maksimum ditentukan oleh arus pengenal pemutus sirkit dengan setelan atap, atau oleh setelan arus dari pemutus sirkit yang dapat disetel 4.4 Jumlah Titik Bebandalam SetiapSirkit Akhir A. Jumlah Titik Beban Maksimal dalam Setiap Sirkit Akhir a. Umum Jumlah maksimum titik beban yang dapat dihubungkan paralel pada suatu sirkir akhir harus sesusai dengan Sirkit Akhir untuk Penggunaan Tunggal sampai larangan menyambung kkb pada Sirkit b. Sirkit Akhir untuk Penggunaan Tunggal Hanya menyuplai :  Titik penerangan,  K.K.B,  K.K. 10A,  K.K. 15A, atau
  • 8.  K.K. 20A c. Sirkit dari hanya satu titik beban dan campuran d. Sirkit akhir yang mempunyai gawai proeksi sirkit e. Perlengkapan yang saling mengunci f. Larangan menyambung KKB pada sirkit yang diamankan oleh pemutus sirkit B. Jumlah Titik per sirkit Akhir untuk Applikasi Khusus dalam Instalasi Bukan Rumah a. Umum b. Kotak Kontak dan Piranti Listrik c. Sirkit Khusus untuk penerangan d. Transformator untuk sistimlampu TL – Tabung Luah e. Sirkit Kereta Penumpang Lif 4.5 Sirkit Utama Konsumen A. Penampang Minimum Luas penampang tidak kurang dari 4mm2 B. Sistem Pengawatan  Kabel tanpa selubung, menggunakan kertas sebagai isolasi dengan selubung timah  Kabel tanpa selubung, berada dalam PHB metal  Kabel tanpa selubung, dipasang dalam selungkup metal dimana kabelnya dilindungi di sisi supalinya dengan gawai proteksi hubung pendek 4.6 Susunan Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir A. Titik Awal dari Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir Semua sirkit cabang dan sirkit akhir harus bermula dari PHB utama atau dari PHB distribusi. Semua penghantar fase dari suatu sirkit cabang atau sirkit akhir harus bermula dari satu PHB. B. Penampang minimum sirkit Penampang sirkit cabang harus mempunyai penampang tidak kurang dari 4 mm2 untuk penghantar berisolasi dan berpenyangga C. Penurunan Kemampuan Hantar Arus di Sirkit Cabang Kemampuan hantar arus dari penghantar yang digunakan dalam setiap sirkit cabang tidak boleh diturunkan di bawah nilai pengenal gawai proteksi sirkit D. Penurunan Kemampuan Hantar Arus di Sirkit Akhir
  • 9. Kabel dengan kemampuan hantar arus kurang dari nilai pengenal gawai proteksi sirkit akhir dapat digunakan dalam hal-hal berikut : a) Sirkit pengendali lampu indikator, sinyal dan rele. b) Sirkit asut motor. c) Sirkit kendali. d) Sirkit kapasitor. e) Kabel fleksibel guna sambungan antara pengawatan magun dengan perlengkapan. 4.7 Pengantar Netral Bersama A. Sirkit Utama Konsumen dan Sirkit Cabang KHA dari netral bersama harus ditentukan dari KHA dari penghantar aktif yang bersangkutan B. Sirkit Akhir Penghantar netral bersama tidak boleh digunakan untuk dua atau lebih sirkit akhir 4.8 Pengendali Sirkit yang NetralnyadibumikanLangsung A. Sakelar Utama a. Pengendalian b. Jumlah sakelar utama c. Pencapaian ke sakelar utama d. Pemberian tanda e. Sakelar utam dengan kendali jarak jauh B. Sakelar Tambahan a. Instalasi dalamgedung terpisah b. Multi instalasi c. Sirkit cabang dan sirkit akhir lebih besar dari 100A d. Susunan dari suplai alternatif C. Penyambung Sakelar Utama 4.9 Proteksi Sirkit yang Netralnya dibumikanLangsung A. Sirkit Cabang dan Sirkit Akhir Setiap sirkit cabang atau akhir yang keluar dari papan hubung bagi masing- masing harus di amankan di papan hubung bagi dengan proteksi sirkit yang bekerja pada setiap penghantar aktif. Proteksi ini dapat dilakukan dengan:  Pengaman lebur di setiap penghantar aktif
  • 10.  Suatu pemutus sirkit dengan alat trip di setiap penghantar aktif  Suatu pemutus sirkit yang terdiri atas satu sampai dengan tiga alat trip B. Sirkit Kendali Untuk mengendalikan perlengkapan dari jarak jauh harus diamankan oleh suatu alat proteksi sirkit yang bekerja di setiap penghantar aktif yang ditempatkan di awal sirkit kendalI C. Pengaman Lebur di Penghantar Netral Pengam lebur tidak boleh dipasang di penghantar netral yang dibumikan secara langsung 4.10 Pengendaliandan Proteksi Sirkit yang Netralnyadibumikan Tidak Langsung Bila penghantar netral dibumikan di sumber suplai melaluimsuatu pemutus sirkit , pengaman lebur, atau resistas pembatas arus, atau bila tidak ada penghantar yanng di bumikan di sisi sumber suplai, maka setiap instalasi harus di kendalikan dan diamankan 4.11 Perlengkapandan Pengendali Api dan AsapKebakaran, PerlengkapanEvakuasi Darat dan Lif A. Perlengkapan penting  Perlengkapan pengendalian api dan asap kebakaran  Perlengkapan evakuasi  Lif Lif yang dikendalikan secara listrik yang dapat dipergunakan untuk personil, tapi tidak termasuk alat transport personil yang bila berhenti di suatu titik dalam jalurnya, orang masih dapat turun dengan selamat. B. Sakelar utama Setiap bagian dari suatu instalasi yang melayani perlengkapan pengendalian api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif harus dikendalikan oleh suatu sakelar utama yang terpisah dari sakelar yang mengendalikan instalasi lainnya. C. Susunan a. Suplai b. Penyisipan pemutus sirkit
  • 11. c. Ruang pompa d. Selektivitas gawai proteksi sirkit e. Perlindungan mekanik D. Pemberian tanda Semua sakelar yang bekerja pada sirkit suplai daya untuk perlengkapan pengendali api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif harus ditandai dengan jelas untuk menunjukkan perlengkapan pengendali api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif yang dikendalikannya E. Sistem pengawatan Sistem pengawatan yang menyuplai perlengkapan pengendali api dan asap kebakaran, perlengkapan evakuasi dan lif termasuk sirkit utama konsumen harus dari jenis berikut:  Kabel tersebut dapat tetap berfungsi bila mengalami kebakaran dan gangguan mekanik  Kabel yang tetap dapat menyuplai perlengkapan bila terjamah api dan dilindungi terhadap kerusakan mekanis  Kabel dipasang dalamselungkup atau dalam kondisi terlindung F. Pemisahan a. Kabel dalamselungkup yang sama b. Penghantar dalam kabel dengan inti banyak G. Persyaratan tambahan bagi motor pompa kebakaran a. Sakelar pemisah b. Proteksi arus lebih c. Proteksi suhu lebih d. Sirkit kendali 4.12 Sakelar dan Pemutus Sirkit A. Operasi 1. Kemampuan menyambung dan memutus Tiap sakelar atau pemutus sirkit harus bisa menyambung dan memutus arus yang dapat mengalir dalampenggunaan alat tersebut secara aman 2. Kutub tunggal Tiap sakelar atau pemutus sirkit harus beroperasi pada penghantar aktif dari sirkit yang dihubungkan padanya 3. Sirkit fase banyak
  • 12. Setiap sakelar atau pemutus sirkit harus beroperasi bersamaan pada semua penghantar aktif sirkit yang dihubungkan padanya B. Sakelar di penghantar netral  Sakelar atau pemutus sirkit tidak boleh beroperasi pada penghantar netral dari: a. Sistem yang arus kembali menggunakan perisai pembumi b. Sirkit cabang yang netralnya digunakan untuk pembumian instalasi di luar gedung c. Sirkit cabang yang netralnya dibumikan langsung  Suatu sakelar boleh beroperasi di penghantar netral dalamsistem 4.13 Lokasi dan Pencapaian PHB A. Lokasi PHB a. Umum PHB harus:  Dipasang di lokasi yang cocok (tidak lembap)  Kondisi PHB dan pencapaiannya tidak terhalang oleh bagian dalam gedung b. Lokasi PHB Utama a. Syarat Umum PHB utama untuk kendali jarak jauh dari sakelar utama harus ditempatkan tidak lebih jauh dari satu tingkat diatas atau dibawah jalan masuk gedung dan harus dapat dicapai dengan mudah dari jalan masuk. b. Instalasi Ganda PHB utama tidak boleh ditempatkan di instalasi rumah. B. Pencapaian PHB Disekeliling PHB harus disediakan ruangan yang cukup di segala sisinya supaya orang dapat lewat, untuk mengoperasikannya dan dapat segera digunakan saat keadaan darurat C. Jalan masuk ke dalam selungkup PHB Hal ini bertujuan membuang atau mengganti suatu penghantar atau perlengkapan, harus diusahakan agar orang dapat masuk dan keluar dari tempat tersebut dengan cepat dan aman D. Jalan keluar dari daerah PHB i. Jumlah Jalan Keluar
  • 13. a. Yang panjangnya kurang atau sama dengan 3m: setidaknya satu jalan keluar b. Yang panjangnya lebih dari 3m: setidaknya dua jalan keluar yang berjarak cukup ii. Ukuran Bagian yang Terbuka atau Pintu Setiap bagian yang terbuka dalam jarak 3m dari PHB, harus tidak kurang dari 0,6m lebar dan tinggi 2m dari lantai PHB iii. Arah Membukanya Pintu Personil meninggalkan daerah sekitar PHB dengan jalan keluar harus membuka ke arah luar dari PHB, tanpa menggunakan kunci atau alat, disisi pintu yang menghadap ke PHB.