Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
إنَّ الـحَمْدَ لِلّ.docx
1. ٰيَس ْنٰم َو َانٰسُفْنَأ ٰ
ورُرُش ْنٰم ٰهللاٰب ُذوُعَن َو ،ُهُرٰفْغَتْسَن َو ُهُنْيٰعَتْسَن َو ُهُدَمَْـحن ٰ ه ٰ
ّلِل َدْمَحالـ َّإن
ٰهٰدْهَي ْنَم ،َانٰلاَمْعَأ ٰتَائ
َّالٰإ َهَلٰإ َّال نَأ ُدَهْشَأ َو ،ُهَل َٰيدَاه َ
َلَف ْلٰلْضُي ْنَم َو ،ُهَل َّل ٰ
ضُم َ
َلَف ُهللا
َّنَأ ُدَهْشَأ َو ُهَل َْكي َٰرش َ
ال ُهَدْح َو هللا
هُلوُس َر َو ُهُدْبَع ًادَّمَحـُم
َأ َو َّ
الٰإ َّنُتوُمَت َ
ال َو ٰهٰتاَقُت َّقَح َهـَّالل واُقَّتا واُنَمآ َٰينذَّال اَهُّيَأ اَي ،الكريم كتابه فى تعالى هللا قال
َونُمٰلْسُّم مُتن
اَّنال اَهُّيَأ اَي ،تعالى وقال
اَمُهْنٰم َّثَب َو اَهَج ْوَز اَهْنٰم َقَلَخ َو ٍةَد ٰاح َو ٍ
سْفَّن نٰم مُكَقَلَخ ٰيذَّال ُمُكَّب َر واُقَّتا ُس
ْمُكْيَلَع َانَك َهـَّالل َّنٰإ ۚ َامَح ْرَ ْ
اْل َو ٰهٰب َونُلَءاَسَت ٰيذَّال َهـَّالل واُقَّتا َو ۚ ًءاَسٰن َو اًيرٰثَك ً
االَج ٰ
ر
ًابيٰق َر
َي ،تعالى وقال
ًادٰيدَس ً
ال ْوَق واُلوُق َو َ َّ
َّللا واُقَّتا واُنَمآ َٰينذَّال اَهُّيَأ ا
اًميٰظَع اًز ْوَف َازَف ْدَقَف ُهَلوُسَر َو َ َّ
َّللا ٰعُٰطي ْنَم َو ْمُكَبوُنُذ ْمُكَل ْرٰفْغَي َو ْمُكَلاَمْعَأ ْمُكَل ْٰحلْصُي
، ٰ َّ
َّللا َُابتٰك ٰثٰيدَحْال َقَدَصَأ َّنٰإف ،ُدْعَب اَّمَأ
ََّرش َو ، َمَّلَس َو ٰهْيَلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ٍدَّمَحُم ُيْدَه ٰيْدَهْال َنَسْحَأ َو
ٰ
ارَّنال يٰف ٍةَلَلَض َّلُك َو ، ٌةَلَلَض ٍةَعْدٰب َّلُك َو ، ٌةَعْدٰب ٍةَثَدْحُم َّلُك َو ، اَهُتاَثَدْحُم ٰ
ورُمُاْل
Ummatal Islam,
Sesungguhnya diantara perkara yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam meminta kepada Allah yaitu minta agar hati kita ridha menerima
ketentuan dan takdir yang Allah berikan kepada kita. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam selalu berdo’a:
ٰاءَضَقْال َدْعَب اَض ٰ
الر َكُلَْأسَأ َو
“Dan aku mohon kepada Engkau ya Allah ridha setelah ketentuan takdir
yang Engkau berikan ”(HR. An-Nasa’i dan Ahmad)
Ketika hati kita ridha, ketika hati kita ikhlas menerima semua ketentuan
Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita, ketika kita sakit kita ridha, ketika
kita ditimpa musibah kita pun ridha dan kita berharap pahala di sisi Allah
subhanahu wa ta’ala dan kita senantiasa memohon keridhaanNya, disaat
itulah Allah akan berikan kepada kita berbagai macam kenikmatan yang
tidak bisa digantikan dengan apapun juga. Kenikmatan itu berupa dada
yang lapang, kenikmatan itu berupa kesabaran menghadapi ujian dan
cobaan, kenikmatan itu berupa kita menjadi hamba-hamba yang tegar, yang
kuat menghadapi berbagai macam ujian. Karena hati kita ridha menerima
ketentuan yang Allah berikan kepada kita. Oleh karena itulah, Allah ta’ala
berfirman:
يٰلَع ٍءَْيش ٰلُكٰب ُ َّ
َّللا َو ۚ ُهَبْلَق ٰدْهَي ٰ َّ
اّلِلٰب نٰمْؤُي نَم َو ۗ ٰ َّ
َّللا ٰنْذٰإٰب َّ
الٰإ ٍةَبي ٰ
صُّم نٰم َابَصَأ اَم
ٌم (11)
“Tidak ada satupun musibah yang menimpa kecuali dengan izin Allah dan
siapa yang beriman kepada Allah yaitu ia sabar menghadapi takdir, ia ridha
terhadap takdir, ia pun berusaha untuk sabar, Allah pasti berikan Hidayah
ke dalam hatinya ”(QS. At-Taghabun[64]: 11)
Maka orang yang senantiasa berusaha untuk ridha dengan takdir yang
Allah berikan kepadanya, akan diberikan oleh Allah hidayah. Hidayah
untuk senantiasa sabar, hidayah untuk senantiasa Istiqamah diatas
agamanya, dan ini kenikmatan yang luar biasa yang tidak akan pernah kita
dapati dalam kehidupan dunia yang lebih baik darinya.
Ummatal Islam,
Tidak mungkin kita ridha atau dengan ketentuan Allah, kecuali apabila kita
yakin dengan seyakin-yakinnya bahwasanya Allah tidak akan pernah
dzalim kepada hamba-hambaNya. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan
keputusan-keputusan kepada hamba dengan keilmuanNya yang luar biasa
sempurna, yang terkadang kita tidak diberikan ilmunya oleh Allah
2. subhanahu wa ta’ala tentang hikmah-hikmah dibalik musibah yang
menerpa. Tapi ketika kita yakin bahwasannya Allah ilmuNya meliputi
segala sesuatu, bahwasannya Allah Maha Adil, bahwasannya Allah tidak
pernah dzalim kepada hamba-hambaNya, maka kita yakin bahwa semua
ketentuan Allah itu pasti adil. Tidak mungkin Allah mendzalimi
hambaNya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
َ
ال َ َّ
ٱّلِل َّنٰإ
ۖ ٍةَّرَذ َلاَقْثٰم ُمٰلْظَي
“Sesungguhnya Allah tidak menzalimi seseorang sekecil apapun juga ”…
(QS. An-Nisa ’[4] : 40)
Allah juga berfirman:
…
َونُمٰلْظَي ْمُهَسُفنَأ واُناَك نٰكََٰل َو ُ َّ
َّللا ُمُهَمَلَظ اَم َو (33)
…“Allah tidak mendzalimi mereka akan tetapi merekalah yang berbuat
dzalim ”(QS. An-Nahl [16]: 33)
Ummatan Islam, karena sesungguhnya Allah tak akan pernah berbuat
dzalim kepada hamba-hambaNya. Allah telah mengharamkan atas dirinya
kedzaliman. Dimana disebutkan dalam hadits Qudsi, Allah ta’ala
berfirman:
واُمَلاَظَت َ
َلَف ، اًمَّرَحُم ْمُكَنْيَب ُهُتْلَعَج َو ، ٰيسْفَن ىَلَع َمْلُّالظ ُتْمَّرَح يٰنٰإ ٰيداَبٰع اَي
“Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kedzaliman
atas diriku dan aku jadikan itu sebagai sesuatu yang haram diantara kalian,
maka janganlah kalian saling berbuat dzalim. ”(HR. Muslim)
Ketika kita yakin bahwa semua yang Allah berikan kepada kita adalah
adalah kebaikan untuk diri kita. Karena sesungguhnya hakikat musibah
yang menimpa berupa sakit ataupun musibah yang lain adalah
menggugurkan dosa dan mengangkat derajat, dan terkadang
menghindarkan kita dari suatu marabaha yang lain yang lebih besar, hanya
Allah yang Maha Tahu, maka disaat itu kita akan ridha dengan ketentuan
Allah, kita akan sabar menghadapi takdir yang Allah berikan kepada kita.
Dan itulah jiwa yang akan tenang, jiwa yang akan senantiasa diberikan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala ketundukan dan kepatuhan, jiwa yang akan
diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kelapangan. Maka disaat itulah
manusia akan beristirahat hatinya.
Berbeda dengan orang yang tidak ridha dengan takdir Allah, ia tidak ridha
dan ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala, ia akan menjadi hamba-hamba
yang menentang Allah, dia akan menjadi hamba-hamba yang bersu’udzan
kepada Allah, dia akan menjadi hamba-hamba yang tidak akan pernah
ridha dengan ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala dan menuduh bahwa
Allah tidak adil, menuduh bahwa Allah dzalim. Menuduh dengan keilmuan
dia yang sangat rendah. Dia menganggap bahwasanya Allah tidak berbuat
adil pada dirinya.
Padahal sebetulnya manusia lah yang tidak paham. Manusia hanyalah
diberikan oleh Allah sedikit keilmuan saja. Allah berfirman:
…
ً
يَلٰلَق َّ
الٰإ ٰمْلٰعْال َنٰم مُتيٰتوُأ اَم َو (85)
“tidaklah kalian diberikan ilmu kecuali sedikit saja ”(QS. Al-Isra ’[17]: 85)
Ummatal Islam,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta kepada Allah:
ٰاءَضَقْال َدْعَب اَض ٰ
الر َكُلَْأسَأ َو
3. “Dan aku mohon kepada Engkau ya Allah ridha setelah ketentuan takdir
yang Engkau berikan ”(HR. An-Nasa’i dan Ahmad)
Karena memang Subhanallah, hati yang ridha dengan ketentuan Allah
subhanahu wa ta’ala adalah hati orang yang beriman. Hati orang yang
tunduk kepada Allah dan yakin kepada Allah, hati yang senantiasa berbaik
sangka kepada Rabbnya, hati yang betul-betul dipenuhi dengan keyakinan
kepada Allah.
Sehingga orang yang hidupnya paling tentram dan tenang adalah orang
yang paling ridha dengan ketentuan yang Allah berikan kepadanya.
ولكم لي هللا واستغفر هذا قولي أقول
KHUTBAH KEDUA –
KHUTBAH SINGKAT TENTANG SABAR
KDIR ALLAH
DAN RIDHA DENGAN TA
إله ال أن وأشهد ،وااله ومن وصحبه آله و محمد نبينا ،هللا رسول على والسَلم والصَلة هلل الحمد
ُهورسول عبده ًادمحم َّأن وأشهد ،له شريك ال وحده هللا إال
Ummatal Islam,
Orang yang hatinya ridha dengan ketentuan Allah, diberikan oleh Allah
jiwa yang qana’ah, yang merasa puas dengan apa yang Allah berikan
kepadanya. Ini adalah kebahagiaan yang merupakan perkara yang Allah
berikan kepada hamba. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ُهللا ُهَعَّنَق َو اًفاَفَك َق ٰ
زُر َو َمَلْسَأ ْنَم َحَلْفَأ ْدَق
ُهَاتآ اَمٰب
“Sungguh telah beruntung orang yang masuk islam. Diberi rizqi yang
cukup dan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepadanya. ”(HR.
Muslim)
Disaat hatinya qana’ah akan menjadi orang yang kaya raya hatinya. Imam
Syafi’i berkata:
اَذٰإ
وعُنَق ٍبْلَق اَذ َتْنُك اَم
اء َوَس اَيْنُّدال ُكٰلاَم َو َتْنَأَف
“Apabila kamu memiliki hati yang qana’ah (yang merasa puas dengan Ya
Allah berikan kepada kamu) maka kamu dan para raja dunia itu setara.”
Berbeda dengan halnya orang-orang yang tidak diberikan oleh Allah
qana’ah di hatinya, ia selalu merasa kurang, padahal telah diberikan harta
yang banyak. Akan tetapi ia tidak ridha. Ia selalu melihat yang lebih, ia
selalu menginginkan yang lebih, sehingga akhirnya ia tidak ridha dengan
ketentuan yang Allah berikan kepadanya. Sehingga ia merasa hatinya fakir,
miskin, karena ia telah menginginkan kehidupan dunia. Maka disaat itu,
bagaimana jiwa seperti ini akan tentram hidupnya? Sementara ia terus
bersu’udzan kepada Rabbnya? Bagaimana hati seperti ini akan menjadi hati
yang beriman kepada Allah? Sementara ia menganggap bahwasanya Allah
tidak berbuat adil pada dirinya.
Oleh karena itulah, penting sekali kita memohon kepada Allah agar Allah
berikan kepada kita keridhaan terhadap takdir dan ketentuan yang Allah
berikan kepada kita.
ْسَت واُمٰلَس َو ٰهْيَلَع واُّلَص واُنَمآ َٰينذَّال اَهُّيَأ اَي ۚ ٰيٰبَّنال ىَلَع َونُّلَصُي ُهَتَكٰئ َ
َلَم َو َهـَّالل َّنٰإ
﴿ اًميٰل
٥٦
﴾
ىَلَع َو َْميٰها َْربٰإ ىَلَع َْتيَّلَص اَمَك ٍدَّمَحُم ٰلآ ىَلَع َو ٍدَّمَحُم ىَلَع ٰلَص َّمُهَّللَا
.ٌدْي ٰجَم ٌدْيٰمَح َكَّنٰإ ،َْميٰها َْربٰإ ٰلآ
ْيٰمَح َكَّنٰإ ،َْميٰها َْربٰإ ٰلآ ىَلَع َو َْميٰها َْربٰإ ىَلَع َتْك َارَب اَمَك ٍدَّمَحُم ٰلآ ىَلَع َو ٍدَّمَحُم ىَلَع ْك ٰ
ارَب َو
ٌدْي ٰجَم ٌد
ْالمؤ َو َْنيٰنٰمْالمؤ َو ٰتاَمٰلْسالم َو َْنيٰمٰلْسُمْلٰل ْرٰفْغا َّمُهالل
ٰتا َوْمَْلا َو ْمُهْنٰم ٰاءَيْحَْلا ٰتَانٰم