SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
Oleh:
Burhanuddin Hassan BcM, MBA
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
➢Faktor utama dalam pembangunan kilang minyak:
▪ Lokasi
▪ Pemilihan jenis minyak mentah
▪ Penentuan keluaran produk
▪ Pemilihan konfigurasi kilang
➢ Lokasi:
o Dekat dengan pasar produk yang dihasilkan
o Akses yang baik untuk memasok minyak mentah
o Keadaan geografis baik (pasokan tenaga kerja, bukan daerah
gempa dll)
➢ Pemilihan jenis minyak mentah:
❖ Kelangsungan pasokan jangka panjang
❖ Spesifikasi
❖ Harga
❖ Kelangsungan pasokan jangka panjang:
➢ Langsung dari Produsen:
+ Jaminan jangka panjang berdasarkan cadangan
+ Harga resmi
- Tergantung pada situasi politik
➢ Melalui Trading company:
+ Pasokan alternatif bila terjadi sesuatu
+ Fleksibilitas bila terjadi gangguan
- Relatif jangka pendek
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
❖ Spesifikasi:
➢ Menggunakan acuan dari American Petroleum Institute (API) Gravity.
➢ API Gravity dihitung berdasarkan perbandingan berat jenis minyak terhadap
berat jenis air pada suhu 60 derajat Fahrenheit.
➢ API gravity = (141.5/Specific Gravity) – 131.5
➢ Jenis minyak mentah berdasarkan API Gravity:
• Light – API > 31.1
• Medium – API antara 22.3 dan 31.1
• Heavy – API < 22.3
• Extra Heavy – API < 10.0
• Catatan: Setiap negara produsen mempunyai kriteria sendiri
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
➢ Komponen utama minyak mentah:
Carbon (83% – 87%), hydrogen (10% - 14%), nitrogen (0.1% - 2%), oxygen (01.% -
1.5%) and sulphur (0.5% - 6%), metal (<0.1%)
➢ Komposisi berdasarkan kandungan senyawa HC (properties):
• Paraffins: 15 – 60% , perbandingan C dan H 1:2, rantai kimia lebih lurus.
Senyawa yang diharapkan untuk membuat BBM. Semakin pendek mata rantai
kimia, semakin ringan
• Napthenes: 30 - 60%, perbandingan C dan H 1:2 namun rantainya melingkar.
Lebih berat dan lebih kental dari Paraffins
• Aromatics: 3 – 30%, komposisi H terhadap C lebih kecil dari Paraffins oleh
karena itu kurang diminati, lebih kental dan kadang-kadang keras
• Asphaltics: rata-rata 6%, perbandingan C dan H 1:1, sangat kental, tidak disukai
namun bermafaat untuk diproduksi menjadi aspal/bitumen
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
 Jenis berdasarkan kandungan sulfur:
❖ Sweet crude: kadar sulfur kurang dari 0.5%
➢ Lebih mudah dan lebih aman untuk diangkut dan diolah karena sifat
sulfur yang korosif. Juga lebih murah dalam konstruksi dan perawatan
kilang
➢ Karena lebih baik kualitasnya, harganya sekitar 10 -15 dolar lebih tinggi
dari jenis sour
➢ Daerah penghasil sweet crude: Appalachian Basin di Eastern North
America, Western Texas, Bakken Formation di North Dakota dan
Saskatchewan, North Sea of Europe, North Africa, Australia, dan Far
East termasuk Indonesia.
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
❖ Sour crude: kadar sulfur diatas 0.5%, kadang-kadang berbentuk senyawa
hydrogen sulfide, juga mengandung carbon dioxide
➢ Berbau seperti telur busuk
➢ Sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa mematikan.
➢ Hydrogen sulfide harus dibuang sebelum diangkut dengan kapal
➢ Daerah penghasil sour crude: Gulf of Mexico, Mexico, South America, and
Canada.
➢ Crude produksi Negara Anggota OPEC juga cenderung sour dengan rata-
rata kandungan sulfur diatas 1.77%.
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
• Contoh crude oil specification:
Bonny Light Crude Oil Specifications (BLCO) Bonny Light Crude Oil Specifications
(BLCO)
Property Measured Blended Back
Gravity, API° 32.9
Gravity SG 0.86
Sulfur, wt% 0.16
Total Nitrogen, ppm 1170
Hydrogen, wt% -
Acid Number, mg KOH/g 0.19 0.17
Pour Point, °F / °C 6.1 / -14.4 - / -
Charact. Factor (K-FACTOR) 11.68
Viscosity, cSt at 40°C (104°F) 4.99
Viscosity, cSt at 50°C (122°F) 4.05
Vanadium, ppm 0.42
Nickel, ppm 4.16
MCR, wt% -
Ramsbottom Carbon, wt% -
Asphaltenes, (H.C7) wt% 0.0032
• Contoh crude assay:
❖ Harga:
➢ Semakin ringan jenisnya semakin mahal harganya
➢ Sweet crude lebih mahal dari sour crude
➢ Kandungan mineral lain tinggi, harga semakin rendah (mercury, acid)
➢ Semakin jauh sumbernya, biaya transportasi semakin tinggi
➢ Membeli langsung ke produsen lebih murah dari pada melalui trading
company
➢ Benchmark crude: jenis minyak mentah yang digunakan sebagai
acuan harga minyak mentah lainnya.
▪ Brent (ICE dan NYMEX)
▪ West Texas Intermediate ( NYMEX )
▪ Dubai ( DME )
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
Contoh publikasi harga:
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
Contoh
Publikasi
Harga
Produk
BBM:
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
➢ Penentuan keluaran produk:
 Dengan residue:
✓ Bahan bakar (fuel oil)
✓ Bahan baku pelumas (lube base oil)
✓ Asphalt
 Tanpa residue :
✓ Maksimalisasi distilasi tengah (middle destilate)
✓ Maksimalisasi fraksi ringan (motor gasoline)
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
➢ Pemilihan konfigurasi kilang
➢ Jenis minyak mentah yang dipilih
➢ Keluaran produk yang diinginkan:
Dengan residue:
• Bahan baku pelumas (lube base oil)
• Bahan bakar (fuel oil)
• Asphalt
Tanpa residue :
• Maksimalisasi distilasi tengah (middle destilate)
• Maksimalisasi fraksi ringan (motor gasoline)
➢ Standarisasi BBM yang harus diikuti (Ditjen Migas, Euro dll)
➢ Kompleksitas ( BBM saja atau termasuk petrokimia)
➢ Contoh konfigurasi kilang
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
Contoh konfigurasi kilang:
Dengan residue: Lube Oil, Fuel Oil, Asphalt Fuel Oil, Coke, Asphalt
• Contoh konfigurasi kilang:
Maximize Diesel: Maximize Gasoline:
• Contoh Konfigurasi Kilang:
Dengan Petrokimia:
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
• Bagaimana kondisi kilang di Indonesia?
• Berusia lama, bahkan sebagian peninggalan perusahaan asing (BPM
dan Shell)
• Pembangunan kilang baru tidak secepat pertumbuhan permintaan BBM
• Kilang terakhir yang dibangun adalah Kilang Balongan yang beroperasi
pada tahun 1994
• Apa faktor penyebabnya?
• Berubahnya Undang-Undang Migas dari UU Nomor 8/1971 ke
UU Nomor 22/2001
• Sejak reformasi tidak ada kepastian masa jabatan Manajemen Pertamina
• Tidak ada Bagian Corporate Planning di Pertamina
• Tidak ada Bagian Penelitian dan Pengembangan di Direktorat
Pengolahan
• Kemampuan Keuangan Pertamina yang terbatas
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
• Apa akibatnya?
• Ketahanan energi nasional berkurang
• Penggunaan devisa meningkat untuk impor BBM
• Pemilik kilang diluar negeri dan para Trading Company yang menikmati
keuntungan
• Bagaimana mengatasinya?
• Menyesuaikan UU Migas untuk kepentingan nasional
• Menyesuaikan organisasi Pertamina menjadi integrated oil company
dengan manajemen yang kuat
• Meningkatkan peran swasta dalam pembangunan kilang
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
Basic refinery process:
•Separation
Separation refers to the process of distillation. Crude oil is heated in a
furnace so that hydrocarbons can be separated via their boiling point. Inside
large towers, heated petroleum vapors are separated into fractions according
to weight and boiling point. The lightest fractions, which include gasoline,
rise to the top of the tower before they condense back to liquids. The
heaviest fractions will settle at the bottom because they condense early.
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
Basic refinery process:
•Conversion
Conversion is simply the process of changing one kind of hydrocarbon into
another. Of the, the desired product is gasoline. Cracking is the process of
taking heavier, less valuable fractions of crude and converting them into
lighter products. Cracking uses heat and pressure to break heavier elements
into lighter ones. Alkylation is another common process, which is basically
the opposite of cracking. In alkylation, small gaseous byproducts are
combined to form larger hydrocarbons.
KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
Basic refinery process:
•Treatment
Treatment is the final process of refining, and includes combining
processed products to create various octane levels, vapor pressure
properties, and special properties for products used in extreme
environments. One common example of treatment is the removal of
sulfur from diesel fuel, which is necessary for it to meet clean air
guidelines. Treatment is highly technical and is the most time
consuming step of refining.
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Presentasi burhanuddin hassan

Similar to Presentasi burhanuddin hassan (11)

Agung wicaksono trtkm_diskusi publik pwyp
Agung wicaksono trtkm_diskusi publik pwypAgung wicaksono trtkm_diskusi publik pwyp
Agung wicaksono trtkm_diskusi publik pwyp
 
Pertamax
PertamaxPertamax
Pertamax
 
4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina
4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina
4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina
 
PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN
PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN
PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN
 
System 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgradingSystem 42 low gcv coal upgrading
System 42 low gcv coal upgrading
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
6 corelab
6 corelab6 corelab
6 corelab
 
Pengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi Notonegoro
Pengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi NotonegoroPengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi Notonegoro
Pengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi Notonegoro
 
2001 24
2001 242001 24
2001 24
 
4. fuel and lubrication
4. fuel and lubrication4. fuel and lubrication
4. fuel and lubrication
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

Presentasi burhanuddin hassan

  • 1. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018 Oleh: Burhanuddin Hassan BcM, MBA
  • 2. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018 ➢Faktor utama dalam pembangunan kilang minyak: ▪ Lokasi ▪ Pemilihan jenis minyak mentah ▪ Penentuan keluaran produk ▪ Pemilihan konfigurasi kilang ➢ Lokasi: o Dekat dengan pasar produk yang dihasilkan o Akses yang baik untuk memasok minyak mentah o Keadaan geografis baik (pasokan tenaga kerja, bukan daerah gempa dll)
  • 3. ➢ Pemilihan jenis minyak mentah: ❖ Kelangsungan pasokan jangka panjang ❖ Spesifikasi ❖ Harga ❖ Kelangsungan pasokan jangka panjang: ➢ Langsung dari Produsen: + Jaminan jangka panjang berdasarkan cadangan + Harga resmi - Tergantung pada situasi politik ➢ Melalui Trading company: + Pasokan alternatif bila terjadi sesuatu + Fleksibilitas bila terjadi gangguan - Relatif jangka pendek KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 4. ❖ Spesifikasi: ➢ Menggunakan acuan dari American Petroleum Institute (API) Gravity. ➢ API Gravity dihitung berdasarkan perbandingan berat jenis minyak terhadap berat jenis air pada suhu 60 derajat Fahrenheit. ➢ API gravity = (141.5/Specific Gravity) – 131.5 ➢ Jenis minyak mentah berdasarkan API Gravity: • Light – API > 31.1 • Medium – API antara 22.3 dan 31.1 • Heavy – API < 22.3 • Extra Heavy – API < 10.0 • Catatan: Setiap negara produsen mempunyai kriteria sendiri KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 5. ➢ Komponen utama minyak mentah: Carbon (83% – 87%), hydrogen (10% - 14%), nitrogen (0.1% - 2%), oxygen (01.% - 1.5%) and sulphur (0.5% - 6%), metal (<0.1%) ➢ Komposisi berdasarkan kandungan senyawa HC (properties): • Paraffins: 15 – 60% , perbandingan C dan H 1:2, rantai kimia lebih lurus. Senyawa yang diharapkan untuk membuat BBM. Semakin pendek mata rantai kimia, semakin ringan • Napthenes: 30 - 60%, perbandingan C dan H 1:2 namun rantainya melingkar. Lebih berat dan lebih kental dari Paraffins • Aromatics: 3 – 30%, komposisi H terhadap C lebih kecil dari Paraffins oleh karena itu kurang diminati, lebih kental dan kadang-kadang keras • Asphaltics: rata-rata 6%, perbandingan C dan H 1:1, sangat kental, tidak disukai namun bermafaat untuk diproduksi menjadi aspal/bitumen KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 6.  Jenis berdasarkan kandungan sulfur: ❖ Sweet crude: kadar sulfur kurang dari 0.5% ➢ Lebih mudah dan lebih aman untuk diangkut dan diolah karena sifat sulfur yang korosif. Juga lebih murah dalam konstruksi dan perawatan kilang ➢ Karena lebih baik kualitasnya, harganya sekitar 10 -15 dolar lebih tinggi dari jenis sour ➢ Daerah penghasil sweet crude: Appalachian Basin di Eastern North America, Western Texas, Bakken Formation di North Dakota dan Saskatchewan, North Sea of Europe, North Africa, Australia, dan Far East termasuk Indonesia. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 7. ❖ Sour crude: kadar sulfur diatas 0.5%, kadang-kadang berbentuk senyawa hydrogen sulfide, juga mengandung carbon dioxide ➢ Berbau seperti telur busuk ➢ Sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa mematikan. ➢ Hydrogen sulfide harus dibuang sebelum diangkut dengan kapal ➢ Daerah penghasil sour crude: Gulf of Mexico, Mexico, South America, and Canada. ➢ Crude produksi Negara Anggota OPEC juga cenderung sour dengan rata- rata kandungan sulfur diatas 1.77%. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 8. • Contoh crude oil specification: Bonny Light Crude Oil Specifications (BLCO) Bonny Light Crude Oil Specifications (BLCO) Property Measured Blended Back Gravity, API° 32.9 Gravity SG 0.86 Sulfur, wt% 0.16 Total Nitrogen, ppm 1170 Hydrogen, wt% - Acid Number, mg KOH/g 0.19 0.17 Pour Point, °F / °C 6.1 / -14.4 - / - Charact. Factor (K-FACTOR) 11.68 Viscosity, cSt at 40°C (104°F) 4.99 Viscosity, cSt at 50°C (122°F) 4.05 Vanadium, ppm 0.42 Nickel, ppm 4.16 MCR, wt% - Ramsbottom Carbon, wt% - Asphaltenes, (H.C7) wt% 0.0032
  • 9.
  • 11. ❖ Harga: ➢ Semakin ringan jenisnya semakin mahal harganya ➢ Sweet crude lebih mahal dari sour crude ➢ Kandungan mineral lain tinggi, harga semakin rendah (mercury, acid) ➢ Semakin jauh sumbernya, biaya transportasi semakin tinggi ➢ Membeli langsung ke produsen lebih murah dari pada melalui trading company ➢ Benchmark crude: jenis minyak mentah yang digunakan sebagai acuan harga minyak mentah lainnya. ▪ Brent (ICE dan NYMEX) ▪ West Texas Intermediate ( NYMEX ) ▪ Dubai ( DME ) KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 12. Contoh publikasi harga: KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 14. ➢ Penentuan keluaran produk:  Dengan residue: ✓ Bahan bakar (fuel oil) ✓ Bahan baku pelumas (lube base oil) ✓ Asphalt  Tanpa residue : ✓ Maksimalisasi distilasi tengah (middle destilate) ✓ Maksimalisasi fraksi ringan (motor gasoline) KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 15. ➢ Pemilihan konfigurasi kilang ➢ Jenis minyak mentah yang dipilih ➢ Keluaran produk yang diinginkan: Dengan residue: • Bahan baku pelumas (lube base oil) • Bahan bakar (fuel oil) • Asphalt Tanpa residue : • Maksimalisasi distilasi tengah (middle destilate) • Maksimalisasi fraksi ringan (motor gasoline) ➢ Standarisasi BBM yang harus diikuti (Ditjen Migas, Euro dll) ➢ Kompleksitas ( BBM saja atau termasuk petrokimia) ➢ Contoh konfigurasi kilang KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018
  • 16. Contoh konfigurasi kilang: Dengan residue: Lube Oil, Fuel Oil, Asphalt Fuel Oil, Coke, Asphalt
  • 17. • Contoh konfigurasi kilang: Maximize Diesel: Maximize Gasoline:
  • 18. • Contoh Konfigurasi Kilang: Dengan Petrokimia:
  • 19. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018 • Bagaimana kondisi kilang di Indonesia? • Berusia lama, bahkan sebagian peninggalan perusahaan asing (BPM dan Shell) • Pembangunan kilang baru tidak secepat pertumbuhan permintaan BBM • Kilang terakhir yang dibangun adalah Kilang Balongan yang beroperasi pada tahun 1994 • Apa faktor penyebabnya? • Berubahnya Undang-Undang Migas dari UU Nomor 8/1971 ke UU Nomor 22/2001 • Sejak reformasi tidak ada kepastian masa jabatan Manajemen Pertamina • Tidak ada Bagian Corporate Planning di Pertamina • Tidak ada Bagian Penelitian dan Pengembangan di Direktorat Pengolahan • Kemampuan Keuangan Pertamina yang terbatas
  • 20. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018 • Apa akibatnya? • Ketahanan energi nasional berkurang • Penggunaan devisa meningkat untuk impor BBM • Pemilik kilang diluar negeri dan para Trading Company yang menikmati keuntungan • Bagaimana mengatasinya? • Menyesuaikan UU Migas untuk kepentingan nasional • Menyesuaikan organisasi Pertamina menjadi integrated oil company dengan manajemen yang kuat • Meningkatkan peran swasta dalam pembangunan kilang
  • 21. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018 Basic refinery process: •Separation Separation refers to the process of distillation. Crude oil is heated in a furnace so that hydrocarbons can be separated via their boiling point. Inside large towers, heated petroleum vapors are separated into fractions according to weight and boiling point. The lightest fractions, which include gasoline, rise to the top of the tower before they condense back to liquids. The heaviest fractions will settle at the bottom because they condense early.
  • 22. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018 Basic refinery process: •Conversion Conversion is simply the process of changing one kind of hydrocarbon into another. Of the, the desired product is gasoline. Cracking is the process of taking heavier, less valuable fractions of crude and converting them into lighter products. Cracking uses heat and pressure to break heavier elements into lighter ones. Alkylation is another common process, which is basically the opposite of cracking. In alkylation, small gaseous byproducts are combined to form larger hydrocarbons.
  • 23. KULIAH UMUM PPSDM MIGAS 2018 Basic refinery process: •Treatment Treatment is the final process of refining, and includes combining processed products to create various octane levels, vapor pressure properties, and special properties for products used in extreme environments. One common example of treatment is the removal of sulfur from diesel fuel, which is necessary for it to meet clean air guidelines. Treatment is highly technical and is the most time consuming step of refining.