2. PERANAN
Mangrove mempunyai peranan nilai ekologis yang sangat
penting dalam mendukung konservasi laut dan
pembangunan wilayah pesisir. Fungsi dan manfaat
mangrove telah banyak diketahui, baik sebagai tempat
pemijahan ikan di perairan, pelindung daratan dari abrasi
oleh ombak, pelindung daratan dari tiupan angin,
penyaring intrusi air laut ke daratan dan kandungan
logam berat yang berbahaya bagi kehidupan, tempat
singgah migrasi burung, dan sebagai habitat satwa liar
serta manfaat langsung lainnya bagi manusia.
3. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang
pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air
laut.Mangrove tumbuh pada pantai- pantai yang terlindung atau
pantai-pantai yang datar, biasanya di sepanjang sisi pulau yang
terlindung dari angin atau di belakang terumbu karang di lepas pantai
yang terlindung (Nontji, 1987; Nybakken, 1992).
Ekosistem hutan mangrove bersifat kompleks dan dinamis, namun
labil. Dikatakan kompleks karena ekosistemnya di samping dipenuhi
oleh vegetasi mangrove, juga merupakan habitat berbagai satwa dan
biota perairan.Jenis tanah yang berada di bawahnya termasuk tanah
perkembangan muda (saline young soil) yang mempunyai kandungan
liat yang tinggi dengan nilai kejenuhan basa dan kapasitas tukar
kation yang tinggi.Kandungan bahan organik, total nitrogen, dan
ammonium termasuk kategori sedang pada bagian yang dekat laut
dan tinggi pada bagian arah daratan
4. Sebagai daerah peralihan antara laut dan darat, ekosistem mangrove
mempunyai gradien sifat lingkungan yang tajam.Pasang surut air laut
menyebabkan terjadinya fluktuasi beberapa faktor lingkungan yang
besar, terutama suhu dan salinitas.Oleh karena itu, jenis-jenis tumbuhan
dan binatang yang memiliki toleransi yang besar terhadap perubahan
ekstrim faktorfaktor tersebutlah yang dapat bertahan dan berkembang.
Kenyataan ini menyebabkan keanekaragaman jenis biota mangrove
kecil, akan tetapi kepadatan populasi masing- masing umumnya besar.
Karena berada di perbatasan antara darat dan laut, maka hutan
mangrove merupakan ekosistem yang rumit dan mempunyai kaitan,
baik dengan ekosistem darat maupun lepas pantai. Mangrove di
Indonesia mempunyai keragaman jenis yang tinggi yaitu memiliki 89
jenis tumbuhan yang terdiri dari 35 jenis pohon, 5 jenis terna, 9 jenis
perdu, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, dan 2 jenis parasit.
Untuk menjamin kelestarian produksi &an fungsi ekologi ekosistem
hutan mangrove, rangkaian penelitian ekologi hutan mangrove sangat
diperlukan karena data ekologi merupakan data dasar untuk
pengelolaan sumberdaya secara lestari.
5. Hal ini di sebabkan karena tanpa pengetahuan ekologi, aksi-aksi pengelolaan
sumberdaya tidak hanya terbatas, tetapi juga kurang efisien dan efektif. Oleh karena itu
untuk kepentingan pengelolaan sumberdaya mangrove yang berkelanjutan, suatu
program penelitian ekologi hutan mangrove yang bersifat komprehensif sangat
diperlukan.