Dokumen ini berisi ringkasan materi integral ganda dan persamaan diferensial. Materi integral ganda meliputi integral ganda pada daerah segi empat, daerah bukan segi empat, dan koordinat kutub, serta hubungannya dengan luas permukaan. Materi persamaan diferensial membahas persamaan orde satu, persamaan homogen orde dua, dan persamaan tak homogen beserta metode penyelesaiannya.
2. 1
2
3
4
MATERI
Integral Ganda pada Daerah Segi 4
Integral Ganda pada Daerah Bukan Segi 4
Integral Ganda pada Koordinat Kutub
Integral Ganda dan Luas Permukaan
5. Introduction
Secara sederhana, integral lipat (integral
berulang atau integral ganda) itu adalah
integral untuk fungsi lebih dari dua
peubah. Sama seperti pada integral
fungsi satu peubah, di sini penjelasan
mengenai integral lipat dua akan dimulai
dengan integral Riemaan. Ingat bahwa
dalam integral Riemaan untuk fungsi
satu peubah, kita membentuk suatu
partisi P dari selang [a,b] menjadi
beberapa selang bagian yang
panjangnya ΔXk,k=1,2…n kemudian
mengambil sebuah titik contoh Xk dari
selang bagian ke-k.
8. Introduction
Batas integral dalam pada integral ganda
pada daerah bukan segi 4 adalah berupa
variabel yang berbeda dengan urutan
integrasi yang pertama, artinya, bila
urutan integral pertama adalah terhadap
y, maka batas integral dalamnya adalah
variabel x, demikian juga sebaliknya.
Sedangkan batas integral luar, haruslah
konstan. Yang dimaksud dengan integral
rangkap ganda pada daerah bukan segi 4
adalah, integral rangkap dua, dimana
daerah integrasinya berupa daerah yang
lebih umum.
11. Introduction
Pada integral ganda atau integral lipat
dua terdapat beberapa kurva tertentu
pada suatu bidang yang jauh lebih
mudah diselesaikan dan dijelaskan
dengan menggunakan koordinat kutub.
Misalkan z = f (x,y) digunakan untuk
menentukan suatu permukaan pada
bidang dan f diandaikan bukan bilangan
negatif dan merupakan bilangan kontinu.
14. Introduction
Persamaan luas permukaan dengan
menggunakan integral ganda atau
lipat dua merupakan persamaan
yang digunakan untuk menghitung
sebuah permukaan di atas daerah
tertutup dan terbatas pada suatu
bidang. Di mana biasanya f
diasumsikan kontinu pada turunan
parsial pertama bidang.
17. Introduction
Persamaan diferensial adalah satu
cabang matematika yang banyak
digunakan untuk menjelaskan masalah-
masalah fisis. Untuk menyelesaikan
suatu persamaan diferensial kita harus
mencari suatufungsi yang membuat
persamaan tersebut benar. Oleh karena
itu, kita harus memanipulasi persamaan
tersebut sedemikian rupa sehingga
seluruh turunannya hilang dan hanya
menyisakan hubungan antara y dan x.
21. Introduction
Persamaan diferensial linear homogen
orde ke 2 menjadi dasar penyelesaian
persamaan diferensial orde n. Persamaan
diferensial orde n melibatkan sebuah
variable yang bergantung pada nilai
variable lain dengan orde turunan ke-n.
Misalkan sebuah persamaan x yang
berubah terhadap y. Persamaan ini
memiliki dua bentuk yang PDB Orde II
Homogen dan Tak Homogen. Jika sebuah
persamaan memiliki nilai R(x)=0, maka
Persamaan ini masuk dalam kategori
Persamaan Homogen: y” + ay’ + by = 0.
24. Introduction
Persamaan diferensial orde n.
Persamaan diferensial orde n
melibatkan sebuah variable yang
bergantung pada nilai variable lain
dengan orde turunan ke-n. Misalkan
sebuah persamaan x yang berubah
terhadap y. Persamaan ini memiliki dua
bentuk yang PDB Orde II Homogen dan
Tak Homogen. Bentuk umum persamaan
diferensial tak homogeny orde-n adalah
sebagai berikut, Anyn+An-1yn-1+An-
2yn-2+…+A1y+A2y=r(x).
25. Metode Koefisien
Tak Tentu
Metode Kompleks
Metode Umum
Pada penyelesaian persamaan diferensial tak
homogeny orde-n terdapat 3 metode, yaitu: