SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Aspergillosis paru sebagai mikosis oportunistik pada kohort pasien terinfeksi virus
kekebalan manusia: Laporan dari rumah sakit perawatan tersier di India Utara
Tujuan: Kejadian aspergilosis paru pada orang yang terinfeksi HIV (HIV-
immunodeficiency virus) meningkat. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui
prevalensi aspergillosis paru padakohort pasien HIV-positif (n = 71) dengan infeksi
saluran pernapasan bagian bawah di pusat perawatan medis tersier di India
Metode: Sampel sputum dikumpulkan, dan kalium hidroksida meningkat,
karakteristik budaya, dan persiapan biru katun laktofenol digunakan untuk
membantu identifikasi spesies Aspergillus. Selain itu, uji antigen galaktomannan
serum juga dilakukan.
Hasil: Aspergilosis paru didiagnosis pada 7 pasien, lima di antaranya menunjukkan
antigenemia positif yang menunjukkan bentuk penyakit invasif. Prevalensi
aspergillosis paru tertinggi pada individu usia 21-40 tahun (13,3%). Prevalensi
seksualitas aspergillosis pulmoner adalah 18,7% dan 7,7% padawanita danlaki-laki.
Temuan radiografi dada yang umum dicatat pada pasien aspergilosis paru termasuk
radiograf dada normal pada 3 (42,8%), infiltrat dalam 2 (28,6%), dan efusi pleura
pada 2 (28,6%). Spesies Aspergillus yang umum ditemukan dari sputa pasien ini
adalah Aspergillus flavus (4; 57,1%); Aspergillus fumigatus (2; 28,6%), dan
Aspergillus niger (1; 14,3%). Kondisi paru predisposisi dalam bentuk tuberkulosis
paru diidentifikasi pada 2; Pneumocystis carinii pneumonia pada 2 dan infeksi
tuberkular dan P. carinii ganda dalam satu. Jumlah CD4 rata-rata pasien ini adalah
155,86 ± 119,33 sel / μl (median = 117 sel / μl; kisaran = 18-329 sel / μl).
Kesimpulan: Temuan kami menunjukkan bahwa spesies Aspergillus dianggap
sebagai agen etiologi yang mungkin terjadi pada pasien HIV-positif dengan infeksi
paru.
Kata kunci: Acquired immunodeficiency syndrome, Aspergillus, human
immunodeficiency virus, galactomannan, pulmonary
PENGANTAR
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus (HIV) diketahui menyebabkan imunosupresi yang
mendalam. Pada sebagian besar pasien HIV-positif, penyebab morbiditas dan
mortalitas bukanlah virus itu sendiri melainkan infeksi oportunistik yang
diakibatkan oleh keadaan immunocompromised. Menurut Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 20% dari penyakit terdefinisi AIDS yang
dilaporkan, adalah penyakit jamur yang mempengaruhi situs anatomis. Karsinosis
invasif oportunistik yang umum dihadapi adalah aspergillosis invasif. Badan klinis
ini umumnya terlihat pada stadium lanjut AIDS dan paling sering melibatkan paru-
paru
Meskipun infeksi oleh spesies Aspergillus pada awalnya disertakan oleh
CDC dalam daftar penyakit terdefinisi AIDS, namun telah dihapus dalam revisi
berikutnya, alasan utama untuk hal ini adalah bahwa aspergillosis adalah entitas
yang relatif jarang dan tidak biasa pada pasien AIDS. Ini dapat menjadi dijelaskan
oleh fakta bahwa sementara infeksi HIV ditandai dengan menipisnya populasi CD4
sel T, ini adalah penipisan neutrofil dan makrofag yang berperan sentral dalam
patogenesis aspergillosis.Oleh karena itu, penyakit ini lebih sering terlihat pada
penyakit yang terkait dengan neutropenia atau respons kekebalan yang dimediasi
oleh sel yang lemah, seperti pasien pada agen kemoterapi, agen imunoterapi,
steroid dosis tinggi / berkepanjangan, antimikroba spektrum luas, dan pada pasien
dengan keganasan hematologis. Namun, laporan telah menyarankan kebangkitan
dan kemungkinan meningkatnya kejadian aspergilosis paru pada pasien dengan
HIV / AIDS. pasien HIV-positif dengan aspergillosis paru, terutama bentuk
invasif, umumnya memiliki jumlah CD4 sangat rendah dan seringkali
Faktor risiko lainnya hadir secara bersamaan.
HASIL
Usia populasi penelitian berkisar antara 17 sampai 61 tahun dengan usia rata-rata
33,01 ± 9,15 tahun. Kelompok penelitian terdiri dari 52 (73,2%) laki-laki, 16
(22,6%) perempuan, dan 3 (4,2%) transgender. 57 (80,3%) dari 71 peserta menikah
sedangkan 14 (19,7%) belum menikah. Yang biasa dilaporkan Cara penularan HIV
secara seksual 61 (85,9%), penyalahgunaan obat intravena dalam 11 (15,5%), dan
transfusi darah pada 4 (5,6%) dari total 71 subyek penelitian. Kepala penyajian
keluhan demam (49 dari 71; 69%), batuk (43 dari 71; 60,6%), dan dyspnea (27 dari
71; 38%). Sedangkan 50 (70,4%) Peserta studi tersebut rawat jalan dan direkrut
dari pusat antiretroviral, 21 (29,6%) dirawat di rumah sakit pada saat pendaftaran.
42 (59,2%) peserta aktif tuberkulosis paru dan 14 (19,7%) memiliki sejarah
sebelumnya pneumocystis pneumonia atau memiliki penyakit aktif saat ini. Tidak
ada dari pasien bersifat neutropenik. Roentgenographic utama fitur yang dicatat
adalah radiograf dadanormal dalam 37 (52,1%), efusi pleura pada22 (31%), infiltrat
dalam 6 (8,5%), opacity dalam 3 (4,2%), konsolidasi dalam 1 (1,4%), hiperinflasi
di Indonesia 1 (1,4%), dan pneumotoraks dalam 1 (1,4%). Mean dan median Jumlah
CD4 pada populasi penelitian adalah 194,70 ± 116,79 dan 178 sel / μl, masing-
masing, dengan kisaran 16-445 sel / μl. Ringkasan profil sosiodemografi dan CD4
dari kelompok belajar diberikan pada Tabel 1.
Spesies Aspergillus ditemukan dari 12 (16,9%) dahak sampel Mikroskopi
langsung untuk hifa jamur ternyata positif dalam 7 (9,9%) sampel (semua positif
untuk spesies Aspergillus padabudaya). Uji AMDAL Platelia ™ Aspergillus untuk
serum Antigen galaktomannan positif pada 36 (50,7%) pasien. Ringkasan
modalitas yang digunakan dan diagnostik mereka Hasil diberikan pada Tabel 2
Mempekerjakan mikroskop positif (bercabang bercabang
Hifa septate terlihat pada KOH wet mount) dan kultur sebagai a Kriteria
diagnostik, aspergilosis paru didiagnosis pada 7 (9,9%) pasien, 5 di antaranya
menunjukkan antigenemia positif dan karena itu dianggap menderita bentuk invasif
Aspergillosis paru.
Prevalensi aspergillosis paru tertinggi di Indonesia individu usia 21-40
tahun (13,3%), dan tidak satupun dari Kasus terjadi pada individu di atas 41 tahun.
Itu Usia rata-rata pasien dengan aspergilosis paru adalah 29,57 ± 6,02 tahun. Di
antara pasien dengan paru aspergillosis (7); 4 (57,1%) adalah laki-laki dan 3
(42,9%) adalah laki-laki perempuan. Prevalensi aspergillosis paru adalah lebih
banyak pada wanita (18,7%; 3 dari 16) dibandingkan dengan laki-laki (7,7%; 4
dari 52). 2 (28,6%) dari 7 pasien dengan pulmonary Aspergillosis memiliki koch
paru aktif; 2 (28,6%) telah pneumonia pneumocystis bersamaan dan satu (14,3%)
memiliki infeksi ganda (baik tuberkulosis maupun pneumocystis pneumonia).
Sedangkan 3 (42,8%) pasien ini memiliki normal radiografi dada pada presentasi, 2
(28,6%) disajikan dengan
infiltrat dan 2 (28,6%) dengan efusi pleura. 2 (28,6%) dari tujuh pasien
aspergillosis paru memiliki jumlah CD4 kurang dari 100 sel / μl. Jumlah CD4 rata-
rata pasien dengan aspergillosis paru 155,86 ± 119,33 sel / μl
(median = 117 sel / μl; kisaran = 18-329 sel / μl). Sebuah perbandingan dari jumlah
CD4 pasien dengan dan tanpa paru-paru aspergillosis diberikan pada Tabel 3.

More Related Content

Similar to 1

4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)Hury Tinus
 
2546-3242-1-PB.pdf
2546-3242-1-PB.pdf2546-3242-1-PB.pdf
2546-3242-1-PB.pdfssusere0d418
 
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptxJournal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptxssuser501a96
 
Acute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAcute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAngGa137055
 
PPT JOURNAL READING.pptx
PPT JOURNAL READING.pptxPPT JOURNAL READING.pptx
PPT JOURNAL READING.pptxnadia959270
 
06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virus
06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virus06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virus
06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virustaufiqh2
 
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikTerjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikzxrickyjack
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxtohahakim
 
Avian influenza h5 n1 transmisi di rumah
Avian influenza h5 n1 transmisi di rumahAvian influenza h5 n1 transmisi di rumah
Avian influenza h5 n1 transmisi di rumahGardina Siegarfield
 
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanDynReNagha
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11tristyanto
 
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptxDanielHutabarat15
 
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptxAzaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptxReynaldo Rahima Putra
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPikaLubis
 

Similar to 1 (20)

Tutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptxTutik_Kusmiati.pptx
Tutik_Kusmiati.pptx
 
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
 
WORD Referat.docx
WORD Referat.docxWORD Referat.docx
WORD Referat.docx
 
Jurnal herpes
Jurnal herpesJurnal herpes
Jurnal herpes
 
2546-3242-1-PB.pdf
2546-3242-1-PB.pdf2546-3242-1-PB.pdf
2546-3242-1-PB.pdf
 
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptxJournal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
Journal reading_Parasit Usus Pada HIV - Copy.pptx
 
Acute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAcute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docx
 
PPT JOURNAL READING.pptx
PPT JOURNAL READING.pptxPPT JOURNAL READING.pptx
PPT JOURNAL READING.pptx
 
06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virus
06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virus06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virus
06 203 pneumocystis pneumonia pada infeksi human immunodeficiency virus
 
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatikTerjemahan screening pada tb anak asimptomatik
Terjemahan screening pada tb anak asimptomatik
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
 
Avian influenza h5 n1 transmisi di rumah
Avian influenza h5 n1 transmisi di rumahAvian influenza h5 n1 transmisi di rumah
Avian influenza h5 n1 transmisi di rumah
 
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatanPenyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
Penyuluhan hiv,aids di smkn 1 daha selatan
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
 
Pneu
PneuPneu
Pneu
 
5 fe5821cd01
5 fe5821cd015 fe5821cd01
5 fe5821cd01
 
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
 
Askep campak
Askep campak Askep campak
Askep campak
 
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptxAzaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
Azaria Zhafirah D - Pneumonia BP pada anak.docx.pptx
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispa
 

Recently uploaded

Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWNeta
 
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024dombatoto
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdfhobitzz0101
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.pptMiaZahir
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024dombatoto
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterAgustinus791932
 
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxMegaFebryanika
 

Recently uploaded (10)

Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
 
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
 
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
 

1

  • 1. Aspergillosis paru sebagai mikosis oportunistik pada kohort pasien terinfeksi virus kekebalan manusia: Laporan dari rumah sakit perawatan tersier di India Utara Tujuan: Kejadian aspergilosis paru pada orang yang terinfeksi HIV (HIV- immunodeficiency virus) meningkat. Penelitian ini dirancang untuk mengetahui prevalensi aspergillosis paru padakohort pasien HIV-positif (n = 71) dengan infeksi saluran pernapasan bagian bawah di pusat perawatan medis tersier di India Metode: Sampel sputum dikumpulkan, dan kalium hidroksida meningkat, karakteristik budaya, dan persiapan biru katun laktofenol digunakan untuk membantu identifikasi spesies Aspergillus. Selain itu, uji antigen galaktomannan serum juga dilakukan. Hasil: Aspergilosis paru didiagnosis pada 7 pasien, lima di antaranya menunjukkan antigenemia positif yang menunjukkan bentuk penyakit invasif. Prevalensi aspergillosis paru tertinggi pada individu usia 21-40 tahun (13,3%). Prevalensi seksualitas aspergillosis pulmoner adalah 18,7% dan 7,7% padawanita danlaki-laki. Temuan radiografi dada yang umum dicatat pada pasien aspergilosis paru termasuk radiograf dada normal pada 3 (42,8%), infiltrat dalam 2 (28,6%), dan efusi pleura pada 2 (28,6%). Spesies Aspergillus yang umum ditemukan dari sputa pasien ini adalah Aspergillus flavus (4; 57,1%); Aspergillus fumigatus (2; 28,6%), dan Aspergillus niger (1; 14,3%). Kondisi paru predisposisi dalam bentuk tuberkulosis paru diidentifikasi pada 2; Pneumocystis carinii pneumonia pada 2 dan infeksi tuberkular dan P. carinii ganda dalam satu. Jumlah CD4 rata-rata pasien ini adalah 155,86 ± 119,33 sel / μl (median = 117 sel / μl; kisaran = 18-329 sel / μl). Kesimpulan: Temuan kami menunjukkan bahwa spesies Aspergillus dianggap sebagai agen etiologi yang mungkin terjadi pada pasien HIV-positif dengan infeksi paru. Kata kunci: Acquired immunodeficiency syndrome, Aspergillus, human immunodeficiency virus, galactomannan, pulmonary PENGANTAR Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV) diketahui menyebabkan imunosupresi yang mendalam. Pada sebagian besar pasien HIV-positif, penyebab morbiditas dan mortalitas bukanlah virus itu sendiri melainkan infeksi oportunistik yang diakibatkan oleh keadaan immunocompromised. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 20% dari penyakit terdefinisi AIDS yang dilaporkan, adalah penyakit jamur yang mempengaruhi situs anatomis. Karsinosis
  • 2. invasif oportunistik yang umum dihadapi adalah aspergillosis invasif. Badan klinis ini umumnya terlihat pada stadium lanjut AIDS dan paling sering melibatkan paru- paru Meskipun infeksi oleh spesies Aspergillus pada awalnya disertakan oleh CDC dalam daftar penyakit terdefinisi AIDS, namun telah dihapus dalam revisi berikutnya, alasan utama untuk hal ini adalah bahwa aspergillosis adalah entitas yang relatif jarang dan tidak biasa pada pasien AIDS. Ini dapat menjadi dijelaskan oleh fakta bahwa sementara infeksi HIV ditandai dengan menipisnya populasi CD4 sel T, ini adalah penipisan neutrofil dan makrofag yang berperan sentral dalam patogenesis aspergillosis.Oleh karena itu, penyakit ini lebih sering terlihat pada penyakit yang terkait dengan neutropenia atau respons kekebalan yang dimediasi oleh sel yang lemah, seperti pasien pada agen kemoterapi, agen imunoterapi, steroid dosis tinggi / berkepanjangan, antimikroba spektrum luas, dan pada pasien dengan keganasan hematologis. Namun, laporan telah menyarankan kebangkitan dan kemungkinan meningkatnya kejadian aspergilosis paru pada pasien dengan HIV / AIDS. pasien HIV-positif dengan aspergillosis paru, terutama bentuk invasif, umumnya memiliki jumlah CD4 sangat rendah dan seringkali Faktor risiko lainnya hadir secara bersamaan. HASIL Usia populasi penelitian berkisar antara 17 sampai 61 tahun dengan usia rata-rata 33,01 ± 9,15 tahun. Kelompok penelitian terdiri dari 52 (73,2%) laki-laki, 16 (22,6%) perempuan, dan 3 (4,2%) transgender. 57 (80,3%) dari 71 peserta menikah sedangkan 14 (19,7%) belum menikah. Yang biasa dilaporkan Cara penularan HIV secara seksual 61 (85,9%), penyalahgunaan obat intravena dalam 11 (15,5%), dan transfusi darah pada 4 (5,6%) dari total 71 subyek penelitian. Kepala penyajian keluhan demam (49 dari 71; 69%), batuk (43 dari 71; 60,6%), dan dyspnea (27 dari 71; 38%). Sedangkan 50 (70,4%) Peserta studi tersebut rawat jalan dan direkrut dari pusat antiretroviral, 21 (29,6%) dirawat di rumah sakit pada saat pendaftaran. 42 (59,2%) peserta aktif tuberkulosis paru dan 14 (19,7%) memiliki sejarah sebelumnya pneumocystis pneumonia atau memiliki penyakit aktif saat ini. Tidak ada dari pasien bersifat neutropenik. Roentgenographic utama fitur yang dicatat adalah radiograf dadanormal dalam 37 (52,1%), efusi pleura pada22 (31%), infiltrat dalam 6 (8,5%), opacity dalam 3 (4,2%), konsolidasi dalam 1 (1,4%), hiperinflasi di Indonesia 1 (1,4%), dan pneumotoraks dalam 1 (1,4%). Mean dan median Jumlah CD4 pada populasi penelitian adalah 194,70 ± 116,79 dan 178 sel / μl, masing- masing, dengan kisaran 16-445 sel / μl. Ringkasan profil sosiodemografi dan CD4 dari kelompok belajar diberikan pada Tabel 1.
  • 3. Spesies Aspergillus ditemukan dari 12 (16,9%) dahak sampel Mikroskopi langsung untuk hifa jamur ternyata positif dalam 7 (9,9%) sampel (semua positif untuk spesies Aspergillus padabudaya). Uji AMDAL Platelia ™ Aspergillus untuk serum Antigen galaktomannan positif pada 36 (50,7%) pasien. Ringkasan modalitas yang digunakan dan diagnostik mereka Hasil diberikan pada Tabel 2 Mempekerjakan mikroskop positif (bercabang bercabang Hifa septate terlihat pada KOH wet mount) dan kultur sebagai a Kriteria diagnostik, aspergilosis paru didiagnosis pada 7 (9,9%) pasien, 5 di antaranya menunjukkan antigenemia positif dan karena itu dianggap menderita bentuk invasif Aspergillosis paru. Prevalensi aspergillosis paru tertinggi di Indonesia individu usia 21-40 tahun (13,3%), dan tidak satupun dari Kasus terjadi pada individu di atas 41 tahun. Itu Usia rata-rata pasien dengan aspergilosis paru adalah 29,57 ± 6,02 tahun. Di antara pasien dengan paru aspergillosis (7); 4 (57,1%) adalah laki-laki dan 3 (42,9%) adalah laki-laki perempuan. Prevalensi aspergillosis paru adalah lebih banyak pada wanita (18,7%; 3 dari 16) dibandingkan dengan laki-laki (7,7%; 4 dari 52). 2 (28,6%) dari 7 pasien dengan pulmonary Aspergillosis memiliki koch paru aktif; 2 (28,6%) telah pneumonia pneumocystis bersamaan dan satu (14,3%) memiliki infeksi ganda (baik tuberkulosis maupun pneumocystis pneumonia). Sedangkan 3 (42,8%) pasien ini memiliki normal radiografi dada pada presentasi, 2 (28,6%) disajikan dengan infiltrat dan 2 (28,6%) dengan efusi pleura. 2 (28,6%) dari tujuh pasien aspergillosis paru memiliki jumlah CD4 kurang dari 100 sel / μl. Jumlah CD4 rata- rata pasien dengan aspergillosis paru 155,86 ± 119,33 sel / μl (median = 117 sel / μl; kisaran = 18-329 sel / μl). Sebuah perbandingan dari jumlah CD4 pasien dengan dan tanpa paru-paru aspergillosis diberikan pada Tabel 3.