Dokumen ini membahas tentang geodiversity dan potensi geowisata Bukit Jamur di Gresik, Jawa Timur. Bukit Jamur terbentuk dari erosi formasi batuan karbonat dan terumbu yang mengandung fosil-fosil organisme laut. Kawasan ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek geowisata karena memiliki daya tarik geologis dan fosil-fosilnya. Namun, pemerintah belum menetapkan Bukit Jamur sebagai objek wisata
Geodiversity dan Cultural Environment di Bukit Jamur Gresik
1. Geodiversity
Geodiversity merupakan kenakaragaman geologi yang mencakup semua bentuk
proses geologi yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi geologinya.
berupa mineral, batuan, fosil, struktur, dan bentang alam. Bukit jamur (Fungi Hill) Gresik
terbentuk sebagai akibat adanya Puncak Antiklin Bungah yang semula tersusun atas formasi
Tmpm kemudian mengalami erosi sehingga menyingkap formasi yang ada di bawahnya yaitu
formasi Tmw (lokasi Bukit Jamur saat ini), (Supandjono dkk.,1992). Bentuk yang mirip
dengan tumbuhan jamur ini sebagai akibat adanya eksploitasi didaerah tersebut,akan tetapi
pada salah satu sisi batuan sulit untuk ditambang,sehingga terbentuklah bentukan –bentukan
seperti jamur.
Daerah ini merupakan daerah yang memiliki tingkat vegetasi jarang dan merupakan
daerah bekas tambang bahan galian C. Susunan litologi dari Fungi Hill adalah batu pasir
karbonatan dan batu gamping terumbu yang terbentuk di lingkungan reef front. Bukit Jamur
tersusun atas berbagai macam fosil organisme pembentuk reef yang kemudian menjadi batu
gamping terumbu. Hal tersebut memberikan daya tarik untuk ahli kebumian dan juga
wisatawan berkunjung ke tempat ini. Oleh karena itu daerah ini sangat tepat untuk
dikembangkan menjadi daerah geowisata (Krisna,2015).
2. Cultural Environment
Cultural environment merupakan identitas dari suatu daerah yang membedakan
dengan daerah lainnya, dimana kebudayaan di suatu daerah akan mempengaruhi karakteristik
masyarakat, cara berinteraksi serta cara masyarakat di suatu daerah menjalankan kegiatan
perekonomiannya. Komponen ini merupakan salah satu komponen pendukung
pengembangan geowisata. Daerah gresik merupakan salah satu daerah yang memiliki
lingkungan yang bersih. Salah satunya adalah dengan terpilihnya Gresik menjadi Daerah
lingkungan sehat terbaik se Jawa Timur tahun 2016 (Surya.co.id).
Daerah bukit jamur (Fungi Hill) merupakan bagian dari gresik yang memiliki tingkat
pendapatan ekonomi 5 (lima besar di jawa timur). Salah satu pendapatan dari daerah ini
adalah retribusi dari tempat pariwisata. Seperti yang terdapat pada Undang-undang Republik
Indoensia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan
salah satu sumber pendapatan daerah. Salah satunya adalah Kabupaten Gresik mengandalkan
retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Jenis wisata yang memiliki tingkat kunjungan paling
tinggi adalah wisata religi (Indah,2012). Diperlukan adanya pengembangan wisata yang
berbasis geologis (geowisata) , sehingga memiliki rasa memiliki, mengerti dan peduli untuk
menjaga daerah wisata bersama disamping faktor ekonomi.
Kawasan Bukit Jamur menjadi salah satu daerah yang sering dikunjungi oleh
wisatawan,akan tetapi pemerintah belum menetapkan daerah ini sebagai obyek wisata
berbasis geotourism ataupun geopark.(Sukarno,2016).. Kondisi yang terjadi saat ini daerah
Bukit Jamur masih menjadi milik pihak swasta dan hanya dibuka pada hari sabtu dan minggu
3. saja dengan tarif 10.000 rupiah. Sehingga penting bagi eksistensi Bukit Jamur sebagai daerah
geowisata dan dapat menjadi inventarisasi pemerintah setempat, sehingga daerah ini terjaga.
Referensi
Indah,Nur. 2012. Peranan Retribusi Obyek Wisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Ggresik, Studi Kasus Wisata Religi. UNESA: Surabaya
Krishna, I Putu.2015. Potensi Geowisata Bukit Jamur, Kecamatan Bungah,Kabupaten Gresik,
Provinsi Jawa timur. Jurnal Geosaintek: Teknik Geofisika ITS
Sukarno, Rauf, 2016 . Kajian Tentang Potensi Wisata Bukit Jamur . UNESA:
Surabaya
Surya.co.id Diaksess pada 27 Februari 2017 jam 11:51