SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MODUL V 
DHCP Server Di Linux 
5.1. Praktikum 
5.1.1. Install Server DHCP di Ubuntu 
sudo apt-get install dhcp3-server 
Selain menggunakan cara diatas, anda juga dapat menggunakan synaptic 
package manager 
Tujuan : 
1 Mahasiswa dapat mengetahui instalasi DHCP linux. 
2 Mahasiswa dapat mengetahui konfigurasi DHCP linux. 
3 Mahasiswa dapat mengatur konfigurasi jaringan pada linux. 
4 Mahasiswa dapat mengatur konfigurasi TCP/IP. 
Konfigurasi Server DHCP 
Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card, anda pilih salah 
satu Network card yang digunakan untuk menerima permintaan Ip dari 
client, atau dalam satu LAN. kemudian anda buka file 
sudo vi /etc/default/dhcp3-server 
cari 
INTERFACES=”" 
ganti dengan 
INTERFACES=”eth0″
simpan dan keluar 
Metode Address Pool 
langkah selanjutnya buka file 
langkah selanjutnya adalah : 
sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf 
ganti konfigurasi seperti dibawah 
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { 
range 192.168.0.100 192.168.0.200; 
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5; 
option domain-name "warnet.my"; 
option routers 192.168.0.1; 
option broadcast-address 192.168.0.255; 
default-lease-time 600; 
max-lease-time 7200; 
} 
simpan kemudian keluar. 
Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara 
192.168.0.100-192.168.0.200, Gateway 192.168.0.1, DNS 202.188.0.133 
dan 202.188.0.5 
Metode MAC Address 
Metode ini memberikan IP statik ke client berdasarkan MAC Addres dari 
network card client. 
Buka file dhcp.conf 
default-lease-time 600; 
max-lease-time 7200; 
option subnet-mask 255.255.255.0; 
option broadcast-address 192.168.1.255; 
option routers 192.168.1.254; 
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2; 
option domain-name “yourdomainname.com”; 
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { 
range 192.168.1.10 192.168.1.200; 
} 
host client1{ 
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54; 
fixed-address 192.168.1.20; 
} 
host client2{ 
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0; 
fixed-address 192.168.1.21; 
} 
host client3{ 
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd; 
fixed-address 192.168.1.22; 
} 
host client4{ 
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3; 
fixed-address 192.168.1.23; 
} 
Setelah selesai restart service DHCP.
sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart 
sudah selesai deh instalasi server DHCPnya. 
Konfigurasi Klient DHCP 
buka file intervace 
sudo vi /etc/network/interfaces 
Edit dan sesuaikan dengan ini 
auto lo eth0 
iface eth0 inet dhcp 
iface lo inet loopbacksdsd 
Simpan kemudian keluar. 
Kemudian restart networkingnya 
sudo /etc/init.d/networking restart 
Bagaimana mencari IP Addres DHCP Server 
anda harus menjalankan beberapa perintah 
sudo dhclient 
or 
tail -n 15 /var/lib/dhcp3/dhclient.*. leases 
5.2 Tugas 
1 Buatlah DHCP Server dengan range IP 172.168.1.1-172.168.1.50 
2 Bagaimana Konfigurasi di file dhcp.conf 
Setting NAT dengan Linux 
1. Sebelum Setting mintalah IP publik ke ISP lengkap dengan netmask, broadcast dan 
dns-nya. 
Range : 134.77.1.72/29 
IP : 134.77.1.74 
Gateway : 134.77.1.73 
Netmast : 255.255.255.248 
IP Broadcast : 134.77.1.79 
DNS1 : 202.155.0.10 
DNS2 : 202.155.0.20 
# vi /etc/sysconfig/network, lalu isi dengan : 
NETWORKING=yes 
HOSTNAME=tkj.ilkom.unsri.ac.id 
GATEWAY=134.77.1.73
NOZEROCONF=yes 
Kemudian simpan dengan dengan menekan Esc – x – Enter 
Setting IP sebagai berikut : 
#cd /etc/sysconfig/network-script/ 
#vi ifcfg-eth0 
DEVICE=eth0 
BOOTPROTO=static 
IPADDR=134.77.1.74 
BROADCAST=134.77.1.79 
NETMASK=255.255.255.248 
ONBOOT=yes 
USERCTL=no 
#simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq lalu 
tekan enter 
2. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan. 
# vi /etc/resolv.conf, lalu isi dengan name server yang diperoleh dari ISP tadi: 
nameserver 202.155.0.10 
nameserver 202.155.0.20 
Lalu simpan konfigurasi tersebut 
3. Setting IP_forwarding 
#vi /etc/sysctl.conf 
rubah net.ipv4.ip_forward = 0 
menjadi net.ipv4.ip_forward = 1 
atau kalau tidak ada 
net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1 
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut. 
4. Jalankan service network: 
# service network start atau restart 
5. Agar service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan perintah 
berikut: 
#chkconfig --level 2345 network on 
Lakukan test koneksi ke DNS server 202.155.0.10 atau 202.155.0.15 
# ping 202.159.121.1 
PING 202.155.0.10 (202.155.0.10) 56(84) bytes of data. 
64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=1 ttl=62 time=561 ms 
64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=2 ttl=62 time=523 ms 
Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com 
# ping google.com
PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data. 
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 
time=778 ms 
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 
time=769 ms6 
Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti 
berikut : ping: unknown host google.com 
berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS 
yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah. 
Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar supaya 
MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka harus di 
install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau sudah ada 
tinggal servicenya dijalankan saja adanya. 
#service named restart 
Stopping named: [ OK ] 
Starting named: [ OK ] 
6. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan 
command berikut: 
#chkconfig --level 2345 named on 
7. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi IP lokal dalam hal ini device yang 
digunakan adalah eth1 Adapun IP kita sediakan untuk klien adalah: 10.10.8.0/24, 
dimana: 
IP Lokal untuk router adalah : 10.10.8.1 
Netmask : 255.255.255.0 
Broadcast : 10.10.8.255 
Range IP Klien : 10.10.8.2 – 10.10.8.254 
8. Konfigurasi IP untuk eth1 adalah 10.10.8.1 
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1, lalu isi dengan : 
DEVICE=eth1 
BOOTPROTO=static 
IPADDR=10.10.8.1 
NETMASK=255.255.255.0 
BROADCAST=10.10.8.255 
ONBOOT=yes 
USERCTL=no 
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya: 
#service network restart 
Shutting down interface eth0: [ OK ] 
Shutting down interface eth1: [ OK ] 
Shutting down loopback interface: [ OK ] 
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ] 
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ] 
Bringing up interface eth0: [ OK ] 
Bringing up interface eth1: [ OK ] 
9. Berikutnya adalah konfigurasikan IP untuk masing-masing klien, yaitu 10.10.8.2 
s.d 10.10.8.254. Sedangkan untuk gateway, netmask dan name servernya 
adalah sebagai berikut. 
Gateway : 10.10.8.1 
Netmask : 255.255.255.0 
DNS 1 : 10.10.8.1 
DNS 2 : 202.155.0.10 
DNS 3 : 202.155.0.20 
10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT (Network 
Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa internet 
maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut: 
Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables. 
#service iptables stop 
Flushing all chains: [ OK ] 
Removing user defined chains: [ OK ] 
Resetting built- in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ] 
Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0 
# vi /etc/rc.local 
iptables -t nat -A POSTROUTING –s 10.10.8.0/24 –j MASQUERADE 
Simpan file diatas dengan shift : x enter 
Lalu ketikan 
#iptables-save 
#service iptables restart 
#./etc/rc.local 
11. Selesai sudah konfigurasi PC-Router, konfigurasi yang sederhana, kita masih 
perlu menambah rule untuk iptables sebagai firewall dan juga mungkin squid 
yang dapat digunakan sebagai proxy (di modul VI) 
12. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul : 
PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data. 
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 
time=778 ms 
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 
time=769 ms6 
Kalau muncul seperti yang di atas anda udah berhasil membuat sebuah PC 
Server.
kita mulai saja konfigurasinya... 
1. langkah awal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan semua jenis bahan dan resep yang 
dibutuhkan dalam pembuatan server ini seperti: 
 a. komputer nganggur berkapasitas hardisk sekitar 10-30 giga, prosessor minimal pentium 4 
dan ram diatas 512 
 b. cd instalasi ubuntu server. saya sarankan 8.04, karena sifatnya LTS dan stable 
 c. 2 buah NIC yang sudah ter-attachment pada PC 
 d. jajan dan minuman, buat cemilan selagi nunggu loading install maupun donlot 
2. pastikan ubuntu sudah terinstall pada pc anda 
3. konfigurasi network interface anda. pastikan anda tahu lokasi network interface yang 
terpasang di komputer anda. (secara default sudah diinformasikan pada saat instalasi server). 
menurut aturan baku, pengalamatan di baca melalui internal system mainboard beru kemudian 
mendeteksi slot-slot PCI. pada kasus saya, NIC yang default pada PC terbaca ETH2 sedangkan 
NIC pada PCIslot saya terbaca sebagai ETH1. 
konfigurasi awal dilakukan pada saat instalasi server 
jika anda hanya menggunakan dua buah NIC konfigurasi dapat dilakukan secara mudah. 
buka file dengan nano pada /etc/network/interfaces 
jika didalamnya masih hanya terdapat lo, anda dapat menambahkan baris baru dibawahnya 
yang mendeskripsikan interface network anda seperti: 
auto eth0 
iface eth0 inet static 
address 192.168.100.2 
netmask 255.255.255.0 
network 192.168.100.0 
gateway 192.168.100.1 
auto eth1 
iface eth1 inet dhcp 
kata static digunakan jika kita ingin menentukan secara tetap addres dari NIC pada interface kita. 
sedangkan dhcp difungsikan alamatnya automatic. 
jika sudah selesai tekan 'CTRL+x' kemudian 'y' dan 'enter' untuk menyimpan hasil editan kita. 
kemudian lakukan restart terhadap konfigurasi net kita dengan perintah 
/etc/init.d/networking restart 
jika ada error report berarti anda harus menkonfigurasi ulang NIC anda pada
/etc/network/interfaces 
4. langkah berikutnya setelah kita melakukan konfigurasi pada NIC kita dan hasilnya adalah 
benar, maka kita sudah siap untuk melakukan konfigurasi nat. 
network address translation (NAT) is the process of modifying network address information in 
datagram packet headers while in transit across a traffic routing device for the purpose of 
remapping a given address space into another. 
untuk memahami NAT anda bisa mendownloadnya disini 
berikut ini adalah yang perlu dilakukan dalam mensetting nat: 
 a. membuka akses ipforward pada /etc/sysctl.conf. untuk membukanya hilangakan tanda '#' 
pada net.ipv4.ip_forward=1 
 b. lakukan sysctl net.ipv4.ip_forward jika hasilnya 1 berarti benar. 
 c. membuat iptables 
--setting ip yang masuk dari switch/ap-- 
>iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s "ip blok ke switch" -o 
ket : ip blok = contoh = 192.168.100.0/24 
interface = contoh = eth0 
-----------end up here------------------ 
--setting ip yang masuk dari modem (internet)-- 
>iptables -t nat -p tcp -A PREROUTING -s "ip modem" -d 0/0 --dport 80 -j REDIRECT --to-port 
3128 
-----------end up here------------------ 
setting NAT sudah selesai.... dua buah network yang berbeda domain sudah bisa saling mengirim 
packet.
LINUX Server: Membuat DHCP Server 
Mounting Flash Disk 
######## Bikin dulu directori buat mounting usb misal nya flashdisk kita di usb0 
Command : 
mkdir /dev/sda1 /mnt/usb0 
biar otomatis mounting ketika kita memasukan flashdisk maka kita melakukan editing di 
/etc/fstab dan gunakan editor vi untuk melakukan pengeditan. 
vi /etc/fstab 
/dev/sda1 /mnt/usb0 default 0 0 
LINUX Server: Membuat DHCP Server 
Tujuan utama dari penggunaan Dynamic Host Configuration Protocol adalah untuk memberikan 
pengaturan IP address secara tersentralisasi melalui suatu server daripada harus melakukan 
konfigurasi satu persatu pada setiap mesin klien. Sebuah mesin klien yang dikonfigurasi 
menggunakan DHCP tidak dapat mengatur IP address secara static dengan sendirinya, semuanya 
diatur dan ditentukan oleh server DHCP yang telah ditentukan. 
Salah satu cara dalam penggunaan DHCP adalah dengan mengenali alamat hardware terlebih 
dahulu dari setiap network card (MAC Address, biasanya alamat ini fixed) kemudian 
memberikan klien tersebut setting IP address yang identik setiap kali ia terhubung ke server. 
DHCP juga dapat di konfigurasi sedemikian rupa sehingga server DHCP dapat memberikan 
alamat-alamat IP secara dinamis pada host yang terhubung dengannya, dengan menggunakan 
range IP address yang telah ditentukan. Pada kasus ini server DHCP akan mencoba memberikan 
alamat yang sama pada mesin klien setiap kali host itu meminta alamat ke server (walaupun 
untuk waktu yang cukup lama). Hal ini tentu saja tidak berfungsi dengan baik, bila pada jaringan 
tersebut terdapat lebih banyak host komputer dibandingkan alamat yang di siapkan oleh server. 
Dengan kelebihan ini, DHCP membuat kerja para administrator jaringan menjadi lebih mudah. 
Setiap kali ada perubahan yang terkait dengan pengalamatan dan konfigurasi pada jaringan 
secara global, dapat di implementasikan secara tersentral dengan hanya melakukan perubahan 
file konfigurasi pada server. Hal ini tentu saja lebih efisien daripada Anda harus melakukan 
setting atau men-setup pada tiap-tiap host (mesin klien). Disamping itu sangat mudah bagi kita 
untuk mengintegrasikan mesin-mesin (host), terutama mesin yang baru ke dalam jaringan karena 
mesin-mesin tersebut akan mendapatkan alamat melalui pooling alamat yang dibuat pada server. 
Sebuah server DHCP tidak hanya memberikan alamat IP dan netmask-nya saja, tetapi juga 
memberikan host name (nama host), domain name, gateway, dan name server (DNS) yang 
digunakan oleh mesin klien tersebut. DHCP juga dapat memiliki beberapa parameter lain seperti 
penggunaan time server yang dapat di akses oleh setiap klien. 
Menginstall dan Mengkonfigurasi DHCP Server Software DHCP baik server maupun untuk 
klien umumnya sudah di paketkan dalam distro-distro Linux. Server DHCP yang disediakan 
pada Linux adalah dhcpd (dikeluarkan oleh Internet Software Consortium). Pada sisi klien ada 
yang menggunakan aplikasi dhclient (juga dari ISC) atau DHCP client daemon yang terdapat 
pada paket dhcpd. 
Bagian utama dari setiap sistem DHCP adalah daemon dynamic host configuration protocol.
Daemon dhcpd ini leases alamat-alamat dan dan memperhatikan bagaimana mereka 
menggunakannya, sesuai dengan setting yang terdapat pada file konfigurasi di /etc/dhcpd.conf. 
Dengan mengubah parameter-parameter yang ada, kita dapat akan terbiasa dengan program ini. 
Untuk menginstall dan mengkonfigurasi DHCP server ini, silakan ikuti langkah-langkah 
dibawah ini: 
Langkah 1: Baca man page 
Seperti biasanya, untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai daemon yang 
berjalan di Linux, silakan baca man page yang terkait dengan paket DHCP ini. 
Pada bahasan kali ini silakan baca man page dhcpd dan dhcpd.conf, gunakan perintah berikut ini: 
$ man dhcpd 
dan 
$ man dhcpd.conf 
Langkah 2: Memastikan paket dhcpd telah terinstall 
Dengan asumsi bahwa Anda telah melakukan instalasi paket dhcpd melalui installer Linux, maka 
kita hanya akan memastikan bahwa paket tersebut telah terinstall, gunakan perintah berikut ini: 
$ rpm -qa |grep dhcpd-server 
Bila belum ada lakukan instalasi melalui installer Linux. 
atau gunakan perintah ini, untuk semua paket DHCP yang terinstall (server dan client): 
$ rpm -qa |grep dhcp 
Langkah 3: Mengedit file konfigurasi /etc/dhcpd.conf 
Gunakan editor vi untuk mengedit file /etc/dhcpd.conf 
$ vi /etc/dhcpd.conf 
File /etc/dhcpd.conf adalah file konfigurasi utama dari daemon dhcpd (dhcp), berikut adalah 
contoh sederhana dari file konfigurasi /etc/dhcpd.conf: 
default-lease-time 600; # 10 minutes 
max-lease-time 7200; # 2 hours 
option domain-name mutiaracyber.com ; 
option domain-name-servers 192.168.0.1, 192.168.0.10; 
option broadcast-address 192.168.0.255; 
option routers 192.168.0.254; 
option subnet-mask 255.255.255.0; 
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 
{ 
range 192.168.0.10 192.168.0.20; 
range 192.168.0.100 192.168.0.200; 
} 
Dengan konfigurasi diatas tersebut server DHCP sudah dapat berfungsi untuk memberikan 
alamat IP kepada host yang terhubung pada jaringannya. Pastikan Anda mengetik tanda colon (;) 
pada setiap akhir baris agar file konfigurasi ini dapat berfungsi dengan benar. Bila diperhatikan 
terlihat bahwa file konfigurasi ini terdiri dari tiga bagian: 
Bagian pertama mendefinisikan berapa lama sebuah IP address di leased kepada host yang 
meminta dengan nilai default yang telah ditentukan, sebelum host itu harus melakukan 
pendaftaran kembali. Pada bagian ini juga diperlihatkan pernyataan yang menunjukkan berapa 
lama periode maksimum sebuah host untuk menahan IP address yang diterimanya dari server 
DHCP sebelum ia harus memperbaharuinya lagi (max-lease-time). 
Pada bagian kedua, beberapa parameter network didefinisikan secara global:
option domain-name mendefinisikan domain default dari jaringan. 
option domain-name-servers dapat berisi sampai dengan 3 alamat DNS server yang digunakan 
untuk me-resolve jaringan. 
option broadcast-address digunakan mendefinisikan alamat broadcast dari jaringan. 
option routers adalah alamat gateway yang memberitahukan kepada jaringan ke mana paket data 
harus diteruskan bila tidak terletak pada jaringan lokal. 
option subnet-mask menentukan netmask yang akan diberikan kepada klien. 
Bagian terakhir adalah mendefinisikan network dan netmask. Pada bagian ini ditentukan range 
IP address yang akan diterima oleh klient yang meminta alamat ke server DHCP. Pada contoh ini 
IP yang disiapkan adalah range 192.168.0.10 192.168.0.20 dan range 192.168.0.100 
192.168.0.200. 
Setelah selesai mengatur konfigurasi /etc/dhcpd.conf diatas, Anda dapat segera menjalankan 
daemon dhcpd, lihat langkah 4 dibawah. 
Mengatur host dengan IP Address Fixed. Selain untuk penggunaan IP addres seperti diatas, 
DHCP juga dapat mengatur IP address untuk host yang memerlukan pengalamatan yang tetap 
(fixed IP Address). Secara sederhana sebenarnya server DHCP hanya memerlukan alamat 
hardware dari network card untuk memberikan IP address secara fixed. Alamat hardware ini 
yang biasa disebut dengan MAC Address, adalah alamat unik dari setiap network card yang tidak 
mungkin sama. Alamat ini terdiri dari 48 bit bilangan hexadecimal (contoh : 
00:0C:6E:EA:F8:D1). Untuk melakukan konfigurasi ini tambahkan pada file konfigurasi 
/etc/dhcpd.conf diatas baris berikut : 
host education { 
hardware ethernet 00:0C:6E:EA:F8:D1 
fixed-address 192.168.0.111 
} 
Pada baris diatas terlihat host diberi nama education, kemudian hardware address adalah MAC 
address dari ethernet card pada host tersebut. Setelah menemukan alamat hardware yang sesuai 
dengan catatan pada konfigurasi ini, kemudian server DHCP akan memberikan IP address 
192.168.0.111 
Untuk mengetahui MAC address, pada Linux Anda dapat menggunakan perintah ifstatus di ikuti 
dengan nama device tersebut, mis: eth0, kemudian lihat pada bagian link/ether. 
Langkah 4: Menjalankan Server DHCP Sebelum Anda menjalankan daemon dhcpd, Anda harus 
melakukan sedikit perubahan pada file /etc/sysconfig/dhcpd pada parameter : 
DHCPD_INTERFACE = eth0 —> sesuaikan interface ini dengan sistem Anda. 
Setelah melakukan hal tersebut diatas, kini tiba saatnya kita mengaktifkan Server DHCP 
tersebut. Seperti pada service Linux lainnya, kita dapat menjalankan server DHCP ini 
menggunakan cara : 
$ /etc/init.d/dhcpd start 
Pengaturan DHCP Server via Browser Sama halnya dengan pengaturan service lainnya, Server 
DHCP juga dapat diatur melalui browser menggunakan aplikasi webmin. Untuk menggunakan 
aplikasi ini Anda terlebih dahulu harus mengginstall paket webmin, kemudian pengaturan Server 
DHCP dapat dilakukan menggunakan browser melalui URL https://localhost:10000 pada tempat 
host yang menjalankan Server DHCP tersebut. 
Anda akan diminta untuk memasukkan username dan password, gunakan username root dengan 
passwordnya. Kemudian pada browser yang muncul, pilih tab Server dan temukan menu DHCP 
Server. Untuk selanjutnya silakan gunakan kemudahan pada browser ini dan bandingkan dengan
konfigurasi file yang telah dibuat sebelumnya. 
Pada tulisan ini tidak akan dibahas cara-cara pengaturan via browser, Anda dapat bereksperimen 
sendiri dengan membandingkan file konfigurasi /etc/dhcpd.conf. 
Catatan: Tutorial Menginstall DHCP Server pada Linux ini telah diuji coba pada SuSE 9.0 dan 
Mandrake 10.0. kepada device tersebut. 
diambil dari : 
http://kepet.atwiki.com/page/LINUX%20Server:%20Membuat%20DHCP%20Server 
Setting Jam di Linux 
### Berikut cara untuk menyetting jam kita di linux 
[root@Warnet ~]# date MMDDHHMmYY 
[root@Warnet ~]# date 062514002006 
### Good Luck !! 
No Responses » 
Membuat VPN Server sederhana dengan PPTP 
VPN Server dengan menggunakan PPTP ( Point to Point Tunneling Protocol) sudah di test di 
mesin Redhat 9.0 dengan kernel kernel-2.4.20-8 dan berjalan dengan baik, 
I. Pra-Instalasi 
========================================= 
1. Pastikan anda mempunyai konfigurasi sebagai berikut 
—————————————————————– 
Linux RedHat 9.0 atay yang lain. 
Mempunyai akses internet pada kedua interface baik yang internal maupun yang external. Cari 
ttg IP-MASQUERADING. 
Pengetahuan dasar jaringan. 
Paket IPTables 
Paket RPM, Perangkat RPM 
Pastikan bahwa firewall berjalan dengan baik. 
Sebagai tambahan pastikan bahwa Samba terinstall dan berjalan dengan baik jika kita ingin 
sharing dengan mesin windows. 
2. File-file yang dibutuhkan. 
——————- 
Daftar file bisa didownload di link berikut ini : 
http://www.spenneberg.org/VPN/RedHat-9/ 
Download file-file dibawah ini 
pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1.i386.rpm 
ppp-2.4.1-rh9_mppe10.i386.rpm 
II. Instalasi
============================================== 
1. Instal Paket RPM 
—————- 
a. Ketik perintah dibawah ini pada konsol : 
rpm -ivh pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1.i386.rpm 
rpm -ivh ppp-2.4.1-rh9_mppe10.i386.rpm 
Cek hasil instalasi : 
[root@localhost root]# rpm -qa | grep pptpd 
pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1 ( terinstall ) 
[root@localhost root]# rpm -qa | grep ppp-2.4.1 
ppp-2.4.1-rh9_mppe10 ( terinstall ) 
III. Edit File Konfigurasi 
================================================== 
1. Edit file /etc/pptpd.conf 
edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini: 
—————————- 
speed 115200 
option /etc/ppp/options.pptpd 
stimeout 10 
debug 
localip 192.168.0.1 
remoteip 192.168.0.10-100 
——————————- 
2. Edit file /etc/ppp/options.pptpd 
edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini: 
————————— 
lock 
debug 
proxyarp 
bsdcomp 0 
mtu 1490 
mru 1490 
+chapms-v2 
ipcp-accept-local 
ipcp-accept-remote 
lcp-echo-failure 3 
lcp-echo-interval 5 
mppe-128 
mppe-stateless 
—————————– 
3. Edit file /etc/ppp/chap-secrets
edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini: 
————————— 
# Secrets for authentication using CHAP 
# client server secret IP addresses 
* * &/etc/samba/smbpasswd * 
Catatan : * * &/etc/samba/smbpasswd * memberitahukan pptpd untuk melihat kedalam file 
konfigurasi /etc/samba/smbpasswd untuk cek adanya username dan password 
Jika anda tidak ingin menggunakan samba untuk autentifikas i maka langsung saja letakkan 
user dan password pada file sehingga terlihat seperti ini : 
————————— 
# Secrets for authentication using CHAP 
# client server secret IP addresses 
username * passwordanda * 
untuk percobaan, jika kamu ingin log on ke VPN server dengan menggunakan user “test” dan 
password “test”, edit seperti dibawah ini : 
# Secrets for authentication using CHAP 
# client server secret IP addresses 
test * test * 
4. Untuk menambah user dan password Samba pertama anda membuat account unix untuk user. 
Sebagai contoh, saya ingin membuat user “test” maka saya akan lakukan pada “root” : 
[prompt]# useradd tpham 
Lalu untuk menambah user dan password samba lakukan : 
[prompt]# smbpasswd -a test 
5. Untuk VPN server yang merangkap sebagai NAT Gateway koneksi internet, tambahkan Port 
Forwarding dengan memodifikasi Iptables untuk meneruskan request pada port VPN, yaitu 1723 
dan 47 ( port yang dipakai utk VPN). Contoh : 
Pada File Configuration Iptables pada /etc/sysconfig/iptables terlihat sebagai berikut : 
[root@localhost root]# more /etc/sysconfig/iptables 
# Generated by iptables-save v1.2.7a on Fri Nov 25 14:12:05 2005 
*nat 
:PREROUTING ACCEPT [2960:215850] 
:POSTROUTING ACCEPT [5927:258549] 
:OUTPUT ACCEPT [4951:200893] 
[27:1296] -A PREROUTING -d 202.127.x.222 -i eth0 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 
1723 -j DNAT –to-destination 192.168.0.1:1723 
[0:0] -A PREROUTING -d 202.127.x.222 -i eth0 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 47 -j 
DNAT –to-destination 192.168.0.1:47
[203:10836] -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT –to-source 202.127.x.222 
COMMIT 
# Completed on Fri Nov 25 14:12:05 2005 
# Generated by iptables-save v1.2.7a on Fri Nov 25 14:12:05 2005 
*filter 
:INPUT ACCEPT [30116:15087796] 
:FORWARD ACCEPT [2411:187294] 
:OUTPUT ACCEPT [26832:1984936] 
[398:35744] -A INPUT -i eth0 -j ACCEPT 
[2032:183608] -A FORWARD -o eth0 -m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j 
ACCEPT 
[1678:584189] -A FORWARD -i eth0 -m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j 
ACCEPT 
[0:0] -A FORWARD -d 192.168.0.1 -i eth0 -o eth1 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 1723 
-m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED –j ACCEPT 
[0:0] -A FORWARD -d 192.168.0.1 -i eth0 -o eth1 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 47 - 
m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT 
[0:0] -A FORWARD -i eth0 -o eth1 -j ACCEPT 
COMMIT 
# Completed on Fri Nov 25 14:12:05 2005 
Pada saat cek Iptables list terlihat seperti dibawah ini : 
[root@localhost root]# iptables -L 
Chain INPUT (policy ACCEPT) 
target prot opt source destination 
ACCEPT all — anywhere anywhere 
Chain FORWARD (policy ACCEPT) 
target prot opt source destination 
ACCEPT all — anywhere anywhere state NEW,RELATED,ESTABLISHED 
ACCEPT all — anywhere anywhere state NEW,RELATED,ESTABLISHED 
ACCEPT tcp — anywhere 192.168.0.1 tcp spts:1024:65535 dpt:1723 state 
NEW,RELATED,ESTABLISHED 
ACCEPT tcp — anywhere 192.168.0.1 tcp spts:1024:65535 dpt:47 state 
NEW,RELATED,ESTABLISHED 
ACCEPT all — anywhere anywhere 
Chain OUTPUT (policy ACCEPT) 
target prot opt source destination 
[root@localhost root]# iptables -L -t nat 
Chain PREROUTING (policy ACCEPT) 
target prot opt source destination 
DNAT tcp — anywhere 202.127.x.222 tcp spts:1024:65535 dpt:1723 to:192.168.0.1:1723 
DNAT tcp — anywhere 202.127.x.222 tcp spts:1024:65535 dpt:47 to:192.168.0.1:47 
Chain POSTROUTING (policy ACCEPT) 
target prot opt source destination
SNAT all — anywhere anywhere to: 202.127.x.222 
Chain OUTPUT (policy ACCEPT) 
target prot opt source destination 
IV. POS-Instalasi 
========================== 
Jika tidak ada error yang terjadi maka bersiap untuk proses selanjutnya. Akan tetapi anda harus 
cek dengan melakukan perintah “ntsys” sebelum melanjutkan ke proses berikutnya. 
Pastikan bahwa service pptpd sudah berjalan dengan melihat pada menu box apakah sudah di cek 
atau belum. 
V. Bersiap untuk menjalankan. 
=========================== 
Anda telah siap untuk me-reboot system anda. 
VI. Konfigurasi pada client 
=========================== 
Konfigurasi ini untuk client XP 
klik menu Start 
tunjuk My Network Places, dan klik kanan. 
pilih properties pada menu 
Window baru akan terbuka dan lihat pada panel bagian kiri, anda akan melihat pilihan yang 
tertulis “create new connection” 
Pilih dan ikuti wizard. 
Pada window “Connection Type”, pilih pada pilihan yang kedua yaitu “Connect to the network 
at my Work Place” 
Klik next. 
Pada “Network Connection” pilih “Virtual Private Network Connection”. Lalu klik next. 
Pada “Connection Name” isi apa saja yang anda inginkan. 
Pada layar “VPN Server Selection”, ketik IP Global dari Server VPN, klik next. 
Pilih “anyone” atau diri anda. Klik Next. 
Klik “Finish”. 
Window dial-in akan keluar, klik “Properties”. 
Pilih tab “Security”. 
Klik pada “Advanced (Custom Setting)”. 
Klik “Settings”. 
Jika “Microsoft CHAP (MS-CHAP)” di “cek” maka silahkan di “un-cek”. 
Jika “Microsoft CHAP Version 2 (MS-CHAP V2)” tidak di “cek” maka silahkan untuk di “cek” 
(Opsional) pada “Data Encryption” pilih “Maximum encryption”. 
Klik OK dan OK lagi. 
Kemudian lakukan test dial dengan memasukkan user dan password yang sudah dibikin pada file 
/etc/ppp/chap-secrets. 
Klik “connect”. 
Jika semua berjalan dengan baik maka anda akan tersambung ke VPN Server dan mendapatkan
IP yang sesuai dengan jaringan local dari LAN kantor anda. 
Iptables Basic 
Tulisan ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pemfilteran paket 
menggunakan IPTables pada Linux. Tulisan ini bersifat general yang menjelaskan secara umum 
bagaimana sintaks IPTables dibuat. Beberapa (banyak?) bagian dari tulisan diambil dari official 
site IPTables . Tidak ada copyright apapun dalam dokumen ini, anda bebas menyalin, mencetak, 
maupun memodifikasi (dengan menyertakan nama penulis asli). Kritik, koreksi, saran dan lain-lain 
silahkan dialamatkan ke email tersebut di atas. Semoga bermanfaat. 
1. Persiapan 
Sebelum mulai, diharapkan pembaca sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai TCP/IP 
karena hal ini merupakan dasar dari penggunaan IPTables. Ada (sangat) banyak resource yang 
mendokumentasikan konsep dasar tentang TCP/IP, baik itu secara online maupun cetak. 
Silahkan googling untuk mendapatkannya. 
Hal berikutnya yang harus anda persiapkan adalah sebuah komputer yang terinstall Linux. Akan 
lebih baik jika komputer anda memiliki 2 buah network interface card, sebab bisa menjalankan 
fungsi packet forwarding. Disarankan anda menggunakan linux dengan kernel 2.4 ke atas, karena 
(setahu saya) linux dengan kernel 2.4 ke atas sudah memiliki dukungan IPTables secara default, 
sehingga anda tidak perlu mengkompilasi ulang kernel anda. Bagi anda yang menggunakan 
kernel 2.2 atau sebelumnya, anda harus melakukan kompilasi kernel untuk memasukkan 
dukungan IPTables. Silahkan lihat tutorial Kompilasi kernel 2.4.x di Linux oleh mas Asfik. 
2. Pendahuluan 
IPTables memiliki tiga macam daftar aturan bawaan dalam tabel penyaringan, daftar tersebut 
dinamakan rantai firewall (firewall chain) atau sering disebut chain saja. Ketiga chain tersebut 
adalah INPUT, OUTPUT dan FORWARD. 
Pada diagram tersebut, lingkaran menggambarkan ketiga rantai atau chain. Pada saat sebuah 
paket sampai pada sebuah lingkaran, maka disitulah terjadi proses penyaringan. Rantai akan 
memutuskan nasib paket tersebut. Apabila keputusannnya adalah DROP, maka paket tersebut 
akan di-drop. Tetapi jika rantai memutuskan untuk ACCEPT, maka paket akan dilewatkan 
melalui diagram tersebut. 
Sebuah rantai adalah aturan-aturan yang telah ditentukan. Setiap aturan menyatakan “jika paket 
memiliki informasi awal (header) seperti ini, maka inilah yang harus dilakukan terhadap paket”. 
Jika aturan tersebut tidak sesuai dengan paket, maka aturan berikutnya akan memproses paket 
tersebut. Apabila sampai aturan terakhir yang ada, paket tersebut belum memenuhi salah satu 
aturan, maka kernel akan melihat kebijakan bawaan (default) untuk memutuskan apa yang harus 
dilakukan kepada paket tersebut. Ada dua kebijakan bawaan yaitu default DROP dan default 
ACCEPT.
Jalannya sebuah paket melalui diagram tersebut bisa dicontohkan sebagai berikut: 
Perjalanan paket yang diforward ke host yang lain 
1. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet. 
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0. 
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada table Mangle. Chain ini berfungsi untuk me-mangle 
(menghaluskan) paket, seperti merubah TOS, TTL dan lain-lain. 
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk 
melakukan DNAT (Destination Network Address Translation). 
5. Paket mengalami keputusan routing, apakah akan diproses oleh host lokal atau diteruskan ke 
host lain. 
6. Paket masuk ke chain FORWARD pada tabel filter. Disinlah proses pemfilteran yang utama 
terjadi. 
7. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk 
melakukan SNAT (Source Network Address Translation). 
8. Paket keluar menuju interface jaringan, contoh eth1. 
9. Paket kembali berada pada jaringan fisik, contoh LAN. 
Perjalanan paket yang ditujukan bagi host lokal 
1. Paket berada dalam jaringan fisik, contoh internet. 
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0. 
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel mangle. 
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat. 
5. Paket mengalami keputusan routing. 
6. Paket masuk ke chain INPUT pada tabel filter untuk mengalami proses penyaringan. 
7. Paket akan diterima oleh aplikasi lokal. 
Perjalanan paket yang berasal dari host lokal 
1. Aplikasi lokal menghasilkan paket data yang akan dikirimkan melalui jaringan. 
2. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel mangle. 
3. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel nat. 
4. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel filter. 
5. Paket mengalami keputusan routing, seperti ke mana paket harus pergi dan melalui interface 
mana. 
6. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel NAT. 
7. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0. 
8. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet. 
3. Sintaks IPTables 
iptables [-t table] command [match] [target/jump] 
1. Table
IPTables memiliki 3 buah tabel, yaitu NAT, MANGLE dan FILTER. Penggunannya disesuaikan 
dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Fungsi dari masing-masing tabel tersebut sebagai 
berikut : 
NAT : Secara umum digunakan untuk melakukan Network Address Translation. NAT adalah 
penggantian field alamat asal atau alamat tujuan dari sebuah paket. 
MANGLE : Digunakan untuk melakukan penghalusan (mangle) paket, seperti TTL, TOS dan 
MARK. 
FILTER : Secara umum, inilah pemfilteran paket yang sesungguhnya.. Di sini bisa dintukan 
apakah paket akan di-DROP, LOG, ACCEPT atau REJECT 
2. Command 
Command pada baris perintah IPTables akan memberitahu apa yang harus dilakukan terhadap 
lanjutan sintaks perintah. Umumnya dilakukan penambahan atau penghapusan sesuatu dari tabel 
atau yang lain. 
Command 
Keterangan 
-A 
–append 
Perintah ini menambahkan aturan pada akhir chain. Aturan akan ditambahkan di akhir baris pada 
chain yang bersangkutan, sehingga akan dieksekusi terakhir 
-D 
–delete 
Perintah ini menghapus suatu aturan pada chain. Dilakukan dengan cara menyebutkan secara 
lengkap perintah yang ingin dihapus atau dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah 
akan dihapus. 
-R 
–replace 
Penggunaannya sama seperti –delete, tetapi command ini menggantinya dengan entry yang baru. 
-I 
–insert 
Memasukkan aturan pada suatu baris di chain. Aturan akan dimasukkan pada baris yang 
disebutkan, dan aturan awal yang menempati baris tersebut akan digeser ke bawah. Demikian 
pula baris-baris selanjutnya. 
-L 
–list 
Perintah ini menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Apabila tabel tidak disebutkan, maka 
seluruh aturan pada semua tabel akan ditampilkan, wala

More Related Content

What's hot

UKK TKJ - Paket 1
UKK TKJ - Paket 1UKK TKJ - Paket 1
UKK TKJ - Paket 1Walid Umar
 
MikroTik RouterOS Security Automation With Ansible
MikroTik RouterOS Security Automation With AnsibleMikroTik RouterOS Security Automation With Ansible
MikroTik RouterOS Security Automation With AnsibleI Putu Hariyadi
 
Configuring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsConfiguring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsI Putu Hariyadi
 
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version23 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2HARRY CHAN PUTRA
 
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOSKonfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOSI Putu Hariyadi
 
Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2
Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2
Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2Beni Krisbiantoro
 
SOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO
SOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALOSOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO
SOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALOWalid Umar
 
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3I Putu Hariyadi
 
9.1 gatewae server
9.1 gatewae server9.1 gatewae server
9.1 gatewae serverwayan abyong
 
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterConfiguring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterI Putu Hariyadi
 
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)Walid Umar
 
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012fmraihan
 
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)Walid Umar
 
Nat & proxy server
Nat &  proxy serverNat &  proxy server
Nat & proxy serverHadi Nursyam
 
UKK TKJ - Paket 3
UKK TKJ - Paket 3 UKK TKJ - Paket 3
UKK TKJ - Paket 3 Walid Umar
 
Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2Aswito Aswito
 
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksTutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksBellspyk Atow
 

What's hot (20)

UKK TKJ - Paket 1
UKK TKJ - Paket 1UKK TKJ - Paket 1
UKK TKJ - Paket 1
 
Pembahasan soal paket 1
Pembahasan soal paket 1Pembahasan soal paket 1
Pembahasan soal paket 1
 
MikroTik RouterOS Security Automation With Ansible
MikroTik RouterOS Security Automation With AnsibleMikroTik RouterOS Security Automation With Ansible
MikroTik RouterOS Security Automation With Ansible
 
Configuring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsConfiguring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing Protocols
 
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version23 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
 
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOSKonfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
Konfigurasi Statik Routing pada Linux CentOS
 
Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2
Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2
Pembahasan Soal UKK TKJj 2017 - Paket 2
 
SOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO
SOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALOSOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO
SOAL UKK TKJ TAHUN 2019 - TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO
 
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
Konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay Agent di Mikrotik Menggunakan GNS3
 
9.1 gatewae server
9.1 gatewae server9.1 gatewae server
9.1 gatewae server
 
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterConfiguring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
 
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
PENYELESAIAN UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
 
Pembahasan soal paket 3
Pembahasan soal paket 3Pembahasan soal paket 3
Pembahasan soal paket 3
 
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
Pembahasan soal ukk tkj paket 1 2012
 
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
SOAL UKK FIX TKJ SMK NEGERI 4 GORONTALO (2019)
 
Nat & proxy server
Nat &  proxy serverNat &  proxy server
Nat & proxy server
 
FreeBSD Firewall
FreeBSD FirewallFreeBSD Firewall
FreeBSD Firewall
 
UKK TKJ - Paket 3
UKK TKJ - Paket 3 UKK TKJ - Paket 3
UKK TKJ - Paket 3
 
Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2
 
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksTutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
 

Similar to Makalah jarkom

9.1 gatewae server
9.1 gatewae server9.1 gatewae server
9.1 gatewae serverwayan abyong
 
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcpwayan abyong
 
Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8Devi Apriansyah
 
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux UbuntuSyiroy Uddin
 
Konfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hatKonfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hatKERTAS NUSANTARA
 
Bab ii seting ip dan dhcp server
Bab ii seting ip dan dhcp serverBab ii seting ip dan dhcp server
Bab ii seting ip dan dhcp serverCandra Adi Putra
 
Konfigurasi tcp ip
Konfigurasi tcp ipKonfigurasi tcp ip
Konfigurasi tcp ipagungmitnick
 
Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014
Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014
Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014Achmad Hadiyanto
 
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...slempase
 
Tugas praktikum xi tkj 2 abdul gofur
Tugas praktikum xi tkj 2 abdul gofurTugas praktikum xi tkj 2 abdul gofur
Tugas praktikum xi tkj 2 abdul gofurbayu april
 
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2shendy achmadputra
 
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2abdul ghofur
 
448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdf
448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdf448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdf
448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdfPapaZola7
 
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptxAdministrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptxglobalkomputer
 
Tugas remedial
Tugas  remedialTugas  remedial
Tugas remedialbagas1
 
Rizki tugas produktif tkj
Rizki tugas produktif tkjRizki tugas produktif tkj
Rizki tugas produktif tkjrizkijunot
 
Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013dedd_simbolon
 

Similar to Makalah jarkom (20)

9.1 gatewae server
9.1 gatewae server9.1 gatewae server
9.1 gatewae server
 
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
5.1 lab-instalasi dan konfigurasi dhcp
 
Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8
 
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
2013 12. Administrasi Server Linux Ubuntu
 
Konfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hatKonfigurasi del ls nic manually using red hat
Konfigurasi del ls nic manually using red hat
 
Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2Pembahasan soal paket 2
Pembahasan soal paket 2
 
Bab ii seting ip dan dhcp server
Bab ii seting ip dan dhcp serverBab ii seting ip dan dhcp server
Bab ii seting ip dan dhcp server
 
Konfigurasi tcp ip
Konfigurasi tcp ipKonfigurasi tcp ip
Konfigurasi tcp ip
 
Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014
Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014
Pembahasan UKK TKJ Paket 1 2013/2014
 
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
Konfigurasi pc server dan pc route6r pada lks nasional xiii jakarta tahun 201...
 
Tugas praktikum xi tkj 2 abdul gofur
Tugas praktikum xi tkj 2 abdul gofurTugas praktikum xi tkj 2 abdul gofur
Tugas praktikum xi tkj 2 abdul gofur
 
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
 
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
Tugas praktikum abdul ghofur XI TKJ 2
 
Dhcp server
Dhcp serverDhcp server
Dhcp server
 
448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdf
448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdf448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdf
448192632-administrasi-sistem-jaringan-kelas-xi-pptx-220728132309-730194d6.pdf
 
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptxAdministrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
Administrasi-Sistem-Jaringan-Kelas-XI-pptx.pptx
 
Tugas remedial
Tugas  remedialTugas  remedial
Tugas remedial
 
Rizki tugas produktif tkj
Rizki tugas produktif tkjRizki tugas produktif tkj
Rizki tugas produktif tkj
 
Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013Pembahasansoallks2013
Pembahasansoallks2013
 
Pengenalan Dhcpd Linux
Pengenalan Dhcpd LinuxPengenalan Dhcpd Linux
Pengenalan Dhcpd Linux
 

More from laila limariantika, SPd (9)

6.tki mm-c3-silb-xii-pengambilan gambarbergerak
6.tki mm-c3-silb-xii-pengambilan gambarbergerak6.tki mm-c3-silb-xii-pengambilan gambarbergerak
6.tki mm-c3-silb-xii-pengambilan gambarbergerak
 
Kisi kisi soal kelas 2 20152
Kisi kisi soal kelas 2 20152Kisi kisi soal kelas 2 20152
Kisi kisi soal kelas 2 20152
 
Soal ujian semester ganjil kelas xi 2015
Soal ujian semester ganjil kelas xi 2015Soal ujian semester ganjil kelas xi 2015
Soal ujian semester ganjil kelas xi 2015
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
 
laporan PIJK 9
laporan PIJK 9laporan PIJK 9
laporan PIJK 9
 
Laporan PIJK 8
Laporan PIJK 8Laporan PIJK 8
Laporan PIJK 8
 
Laporan PIJK 7
Laporan PIJK 7Laporan PIJK 7
Laporan PIJK 7
 
3409107 modul-kkpi
3409107 modul-kkpi3409107 modul-kkpi
3409107 modul-kkpi
 
Silabus smk6 revisi
Silabus smk6 revisiSilabus smk6 revisi
Silabus smk6 revisi
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Makalah jarkom

  • 1. MODUL V DHCP Server Di Linux 5.1. Praktikum 5.1.1. Install Server DHCP di Ubuntu sudo apt-get install dhcp3-server Selain menggunakan cara diatas, anda juga dapat menggunakan synaptic package manager Tujuan : 1 Mahasiswa dapat mengetahui instalasi DHCP linux. 2 Mahasiswa dapat mengetahui konfigurasi DHCP linux. 3 Mahasiswa dapat mengatur konfigurasi jaringan pada linux. 4 Mahasiswa dapat mengatur konfigurasi TCP/IP. Konfigurasi Server DHCP Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card, anda pilih salah satu Network card yang digunakan untuk menerima permintaan Ip dari client, atau dalam satu LAN. kemudian anda buka file sudo vi /etc/default/dhcp3-server cari INTERFACES=”" ganti dengan INTERFACES=”eth0″
  • 2. simpan dan keluar Metode Address Pool langkah selanjutnya buka file langkah selanjutnya adalah : sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf ganti konfigurasi seperti dibawah subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.0.100 192.168.0.200; option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5; option domain-name "warnet.my"; option routers 192.168.0.1; option broadcast-address 192.168.0.255; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; } simpan kemudian keluar. Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara 192.168.0.100-192.168.0.200, Gateway 192.168.0.1, DNS 202.188.0.133 dan 202.188.0.5 Metode MAC Address Metode ini memberikan IP statik ke client berdasarkan MAC Addres dari network card client. Buka file dhcp.conf default-lease-time 600; max-lease-time 7200; option subnet-mask 255.255.255.0; option broadcast-address 192.168.1.255; option routers 192.168.1.254; option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2; option domain-name “yourdomainname.com”; subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1.10 192.168.1.200; } host client1{ hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54; fixed-address 192.168.1.20; } host client2{ hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0; fixed-address 192.168.1.21; } host client3{ hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd; fixed-address 192.168.1.22; } host client4{ hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3; fixed-address 192.168.1.23; } Setelah selesai restart service DHCP.
  • 3. sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart sudah selesai deh instalasi server DHCPnya. Konfigurasi Klient DHCP buka file intervace sudo vi /etc/network/interfaces Edit dan sesuaikan dengan ini auto lo eth0 iface eth0 inet dhcp iface lo inet loopbacksdsd Simpan kemudian keluar. Kemudian restart networkingnya sudo /etc/init.d/networking restart Bagaimana mencari IP Addres DHCP Server anda harus menjalankan beberapa perintah sudo dhclient or tail -n 15 /var/lib/dhcp3/dhclient.*. leases 5.2 Tugas 1 Buatlah DHCP Server dengan range IP 172.168.1.1-172.168.1.50 2 Bagaimana Konfigurasi di file dhcp.conf Setting NAT dengan Linux 1. Sebelum Setting mintalah IP publik ke ISP lengkap dengan netmask, broadcast dan dns-nya. Range : 134.77.1.72/29 IP : 134.77.1.74 Gateway : 134.77.1.73 Netmast : 255.255.255.248 IP Broadcast : 134.77.1.79 DNS1 : 202.155.0.10 DNS2 : 202.155.0.20 # vi /etc/sysconfig/network, lalu isi dengan : NETWORKING=yes HOSTNAME=tkj.ilkom.unsri.ac.id GATEWAY=134.77.1.73
  • 4. NOZEROCONF=yes Kemudian simpan dengan dengan menekan Esc – x – Enter Setting IP sebagai berikut : #cd /etc/sysconfig/network-script/ #vi ifcfg-eth0 DEVICE=eth0 BOOTPROTO=static IPADDR=134.77.1.74 BROADCAST=134.77.1.79 NETMASK=255.255.255.248 ONBOOT=yes USERCTL=no #simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq lalu tekan enter 2. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan. # vi /etc/resolv.conf, lalu isi dengan name server yang diperoleh dari ISP tadi: nameserver 202.155.0.10 nameserver 202.155.0.20 Lalu simpan konfigurasi tersebut 3. Setting IP_forwarding #vi /etc/sysctl.conf rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1 atau kalau tidak ada net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1 Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut. 4. Jalankan service network: # service network start atau restart 5. Agar service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan perintah berikut: #chkconfig --level 2345 network on Lakukan test koneksi ke DNS server 202.155.0.10 atau 202.155.0.15 # ping 202.159.121.1 PING 202.155.0.10 (202.155.0.10) 56(84) bytes of data. 64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=1 ttl=62 time=561 ms 64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=2 ttl=62 time=523 ms Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com # ping google.com
  • 5. PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data. 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6 Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti berikut : ping: unknown host google.com berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah. Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar supaya MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka harus di install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau sudah ada tinggal servicenya dijalankan saja adanya. #service named restart Stopping named: [ OK ] Starting named: [ OK ] 6. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan command berikut: #chkconfig --level 2345 named on 7. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi IP lokal dalam hal ini device yang digunakan adalah eth1 Adapun IP kita sediakan untuk klien adalah: 10.10.8.0/24, dimana: IP Lokal untuk router adalah : 10.10.8.1 Netmask : 255.255.255.0 Broadcast : 10.10.8.255 Range IP Klien : 10.10.8.2 – 10.10.8.254 8. Konfigurasi IP untuk eth1 adalah 10.10.8.1 # vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1, lalu isi dengan : DEVICE=eth1 BOOTPROTO=static IPADDR=10.10.8.1 NETMASK=255.255.255.0 BROADCAST=10.10.8.255 ONBOOT=yes USERCTL=no Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya: #service network restart Shutting down interface eth0: [ OK ] Shutting down interface eth1: [ OK ] Shutting down loopback interface: [ OK ] Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ] Setting network parameters: [ OK ]
  • 6. Bringing up loopback interface: [ OK ] Bringing up interface eth0: [ OK ] Bringing up interface eth1: [ OK ] 9. Berikutnya adalah konfigurasikan IP untuk masing-masing klien, yaitu 10.10.8.2 s.d 10.10.8.254. Sedangkan untuk gateway, netmask dan name servernya adalah sebagai berikut. Gateway : 10.10.8.1 Netmask : 255.255.255.0 DNS 1 : 10.10.8.1 DNS 2 : 202.155.0.10 DNS 3 : 202.155.0.20 10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT (Network Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa internet maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut: Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables. #service iptables stop Flushing all chains: [ OK ] Removing user defined chains: [ OK ] Resetting built- in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ] Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0 # vi /etc/rc.local iptables -t nat -A POSTROUTING –s 10.10.8.0/24 –j MASQUERADE Simpan file diatas dengan shift : x enter Lalu ketikan #iptables-save #service iptables restart #./etc/rc.local 11. Selesai sudah konfigurasi PC-Router, konfigurasi yang sederhana, kita masih perlu menambah rule untuk iptables sebagai firewall dan juga mungkin squid yang dapat digunakan sebagai proxy (di modul VI) 12. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul : PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data. 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms 64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6 Kalau muncul seperti yang di atas anda udah berhasil membuat sebuah PC Server.
  • 7. kita mulai saja konfigurasinya... 1. langkah awal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan semua jenis bahan dan resep yang dibutuhkan dalam pembuatan server ini seperti:  a. komputer nganggur berkapasitas hardisk sekitar 10-30 giga, prosessor minimal pentium 4 dan ram diatas 512  b. cd instalasi ubuntu server. saya sarankan 8.04, karena sifatnya LTS dan stable  c. 2 buah NIC yang sudah ter-attachment pada PC  d. jajan dan minuman, buat cemilan selagi nunggu loading install maupun donlot 2. pastikan ubuntu sudah terinstall pada pc anda 3. konfigurasi network interface anda. pastikan anda tahu lokasi network interface yang terpasang di komputer anda. (secara default sudah diinformasikan pada saat instalasi server). menurut aturan baku, pengalamatan di baca melalui internal system mainboard beru kemudian mendeteksi slot-slot PCI. pada kasus saya, NIC yang default pada PC terbaca ETH2 sedangkan NIC pada PCIslot saya terbaca sebagai ETH1. konfigurasi awal dilakukan pada saat instalasi server jika anda hanya menggunakan dua buah NIC konfigurasi dapat dilakukan secara mudah. buka file dengan nano pada /etc/network/interfaces jika didalamnya masih hanya terdapat lo, anda dapat menambahkan baris baru dibawahnya yang mendeskripsikan interface network anda seperti: auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.100.2 netmask 255.255.255.0 network 192.168.100.0 gateway 192.168.100.1 auto eth1 iface eth1 inet dhcp kata static digunakan jika kita ingin menentukan secara tetap addres dari NIC pada interface kita. sedangkan dhcp difungsikan alamatnya automatic. jika sudah selesai tekan 'CTRL+x' kemudian 'y' dan 'enter' untuk menyimpan hasil editan kita. kemudian lakukan restart terhadap konfigurasi net kita dengan perintah /etc/init.d/networking restart jika ada error report berarti anda harus menkonfigurasi ulang NIC anda pada
  • 8. /etc/network/interfaces 4. langkah berikutnya setelah kita melakukan konfigurasi pada NIC kita dan hasilnya adalah benar, maka kita sudah siap untuk melakukan konfigurasi nat. network address translation (NAT) is the process of modifying network address information in datagram packet headers while in transit across a traffic routing device for the purpose of remapping a given address space into another. untuk memahami NAT anda bisa mendownloadnya disini berikut ini adalah yang perlu dilakukan dalam mensetting nat:  a. membuka akses ipforward pada /etc/sysctl.conf. untuk membukanya hilangakan tanda '#' pada net.ipv4.ip_forward=1  b. lakukan sysctl net.ipv4.ip_forward jika hasilnya 1 berarti benar.  c. membuat iptables --setting ip yang masuk dari switch/ap-- >iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s "ip blok ke switch" -o ket : ip blok = contoh = 192.168.100.0/24 interface = contoh = eth0 -----------end up here------------------ --setting ip yang masuk dari modem (internet)-- >iptables -t nat -p tcp -A PREROUTING -s "ip modem" -d 0/0 --dport 80 -j REDIRECT --to-port 3128 -----------end up here------------------ setting NAT sudah selesai.... dua buah network yang berbeda domain sudah bisa saling mengirim packet.
  • 9. LINUX Server: Membuat DHCP Server Mounting Flash Disk ######## Bikin dulu directori buat mounting usb misal nya flashdisk kita di usb0 Command : mkdir /dev/sda1 /mnt/usb0 biar otomatis mounting ketika kita memasukan flashdisk maka kita melakukan editing di /etc/fstab dan gunakan editor vi untuk melakukan pengeditan. vi /etc/fstab /dev/sda1 /mnt/usb0 default 0 0 LINUX Server: Membuat DHCP Server Tujuan utama dari penggunaan Dynamic Host Configuration Protocol adalah untuk memberikan pengaturan IP address secara tersentralisasi melalui suatu server daripada harus melakukan konfigurasi satu persatu pada setiap mesin klien. Sebuah mesin klien yang dikonfigurasi menggunakan DHCP tidak dapat mengatur IP address secara static dengan sendirinya, semuanya diatur dan ditentukan oleh server DHCP yang telah ditentukan. Salah satu cara dalam penggunaan DHCP adalah dengan mengenali alamat hardware terlebih dahulu dari setiap network card (MAC Address, biasanya alamat ini fixed) kemudian memberikan klien tersebut setting IP address yang identik setiap kali ia terhubung ke server. DHCP juga dapat di konfigurasi sedemikian rupa sehingga server DHCP dapat memberikan alamat-alamat IP secara dinamis pada host yang terhubung dengannya, dengan menggunakan range IP address yang telah ditentukan. Pada kasus ini server DHCP akan mencoba memberikan alamat yang sama pada mesin klien setiap kali host itu meminta alamat ke server (walaupun untuk waktu yang cukup lama). Hal ini tentu saja tidak berfungsi dengan baik, bila pada jaringan tersebut terdapat lebih banyak host komputer dibandingkan alamat yang di siapkan oleh server. Dengan kelebihan ini, DHCP membuat kerja para administrator jaringan menjadi lebih mudah. Setiap kali ada perubahan yang terkait dengan pengalamatan dan konfigurasi pada jaringan secara global, dapat di implementasikan secara tersentral dengan hanya melakukan perubahan file konfigurasi pada server. Hal ini tentu saja lebih efisien daripada Anda harus melakukan setting atau men-setup pada tiap-tiap host (mesin klien). Disamping itu sangat mudah bagi kita untuk mengintegrasikan mesin-mesin (host), terutama mesin yang baru ke dalam jaringan karena mesin-mesin tersebut akan mendapatkan alamat melalui pooling alamat yang dibuat pada server. Sebuah server DHCP tidak hanya memberikan alamat IP dan netmask-nya saja, tetapi juga memberikan host name (nama host), domain name, gateway, dan name server (DNS) yang digunakan oleh mesin klien tersebut. DHCP juga dapat memiliki beberapa parameter lain seperti penggunaan time server yang dapat di akses oleh setiap klien. Menginstall dan Mengkonfigurasi DHCP Server Software DHCP baik server maupun untuk klien umumnya sudah di paketkan dalam distro-distro Linux. Server DHCP yang disediakan pada Linux adalah dhcpd (dikeluarkan oleh Internet Software Consortium). Pada sisi klien ada yang menggunakan aplikasi dhclient (juga dari ISC) atau DHCP client daemon yang terdapat pada paket dhcpd. Bagian utama dari setiap sistem DHCP adalah daemon dynamic host configuration protocol.
  • 10. Daemon dhcpd ini leases alamat-alamat dan dan memperhatikan bagaimana mereka menggunakannya, sesuai dengan setting yang terdapat pada file konfigurasi di /etc/dhcpd.conf. Dengan mengubah parameter-parameter yang ada, kita dapat akan terbiasa dengan program ini. Untuk menginstall dan mengkonfigurasi DHCP server ini, silakan ikuti langkah-langkah dibawah ini: Langkah 1: Baca man page Seperti biasanya, untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai daemon yang berjalan di Linux, silakan baca man page yang terkait dengan paket DHCP ini. Pada bahasan kali ini silakan baca man page dhcpd dan dhcpd.conf, gunakan perintah berikut ini: $ man dhcpd dan $ man dhcpd.conf Langkah 2: Memastikan paket dhcpd telah terinstall Dengan asumsi bahwa Anda telah melakukan instalasi paket dhcpd melalui installer Linux, maka kita hanya akan memastikan bahwa paket tersebut telah terinstall, gunakan perintah berikut ini: $ rpm -qa |grep dhcpd-server Bila belum ada lakukan instalasi melalui installer Linux. atau gunakan perintah ini, untuk semua paket DHCP yang terinstall (server dan client): $ rpm -qa |grep dhcp Langkah 3: Mengedit file konfigurasi /etc/dhcpd.conf Gunakan editor vi untuk mengedit file /etc/dhcpd.conf $ vi /etc/dhcpd.conf File /etc/dhcpd.conf adalah file konfigurasi utama dari daemon dhcpd (dhcp), berikut adalah contoh sederhana dari file konfigurasi /etc/dhcpd.conf: default-lease-time 600; # 10 minutes max-lease-time 7200; # 2 hours option domain-name mutiaracyber.com ; option domain-name-servers 192.168.0.1, 192.168.0.10; option broadcast-address 192.168.0.255; option routers 192.168.0.254; option subnet-mask 255.255.255.0; subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.0.10 192.168.0.20; range 192.168.0.100 192.168.0.200; } Dengan konfigurasi diatas tersebut server DHCP sudah dapat berfungsi untuk memberikan alamat IP kepada host yang terhubung pada jaringannya. Pastikan Anda mengetik tanda colon (;) pada setiap akhir baris agar file konfigurasi ini dapat berfungsi dengan benar. Bila diperhatikan terlihat bahwa file konfigurasi ini terdiri dari tiga bagian: Bagian pertama mendefinisikan berapa lama sebuah IP address di leased kepada host yang meminta dengan nilai default yang telah ditentukan, sebelum host itu harus melakukan pendaftaran kembali. Pada bagian ini juga diperlihatkan pernyataan yang menunjukkan berapa lama periode maksimum sebuah host untuk menahan IP address yang diterimanya dari server DHCP sebelum ia harus memperbaharuinya lagi (max-lease-time). Pada bagian kedua, beberapa parameter network didefinisikan secara global:
  • 11. option domain-name mendefinisikan domain default dari jaringan. option domain-name-servers dapat berisi sampai dengan 3 alamat DNS server yang digunakan untuk me-resolve jaringan. option broadcast-address digunakan mendefinisikan alamat broadcast dari jaringan. option routers adalah alamat gateway yang memberitahukan kepada jaringan ke mana paket data harus diteruskan bila tidak terletak pada jaringan lokal. option subnet-mask menentukan netmask yang akan diberikan kepada klien. Bagian terakhir adalah mendefinisikan network dan netmask. Pada bagian ini ditentukan range IP address yang akan diterima oleh klient yang meminta alamat ke server DHCP. Pada contoh ini IP yang disiapkan adalah range 192.168.0.10 192.168.0.20 dan range 192.168.0.100 192.168.0.200. Setelah selesai mengatur konfigurasi /etc/dhcpd.conf diatas, Anda dapat segera menjalankan daemon dhcpd, lihat langkah 4 dibawah. Mengatur host dengan IP Address Fixed. Selain untuk penggunaan IP addres seperti diatas, DHCP juga dapat mengatur IP address untuk host yang memerlukan pengalamatan yang tetap (fixed IP Address). Secara sederhana sebenarnya server DHCP hanya memerlukan alamat hardware dari network card untuk memberikan IP address secara fixed. Alamat hardware ini yang biasa disebut dengan MAC Address, adalah alamat unik dari setiap network card yang tidak mungkin sama. Alamat ini terdiri dari 48 bit bilangan hexadecimal (contoh : 00:0C:6E:EA:F8:D1). Untuk melakukan konfigurasi ini tambahkan pada file konfigurasi /etc/dhcpd.conf diatas baris berikut : host education { hardware ethernet 00:0C:6E:EA:F8:D1 fixed-address 192.168.0.111 } Pada baris diatas terlihat host diberi nama education, kemudian hardware address adalah MAC address dari ethernet card pada host tersebut. Setelah menemukan alamat hardware yang sesuai dengan catatan pada konfigurasi ini, kemudian server DHCP akan memberikan IP address 192.168.0.111 Untuk mengetahui MAC address, pada Linux Anda dapat menggunakan perintah ifstatus di ikuti dengan nama device tersebut, mis: eth0, kemudian lihat pada bagian link/ether. Langkah 4: Menjalankan Server DHCP Sebelum Anda menjalankan daemon dhcpd, Anda harus melakukan sedikit perubahan pada file /etc/sysconfig/dhcpd pada parameter : DHCPD_INTERFACE = eth0 —> sesuaikan interface ini dengan sistem Anda. Setelah melakukan hal tersebut diatas, kini tiba saatnya kita mengaktifkan Server DHCP tersebut. Seperti pada service Linux lainnya, kita dapat menjalankan server DHCP ini menggunakan cara : $ /etc/init.d/dhcpd start Pengaturan DHCP Server via Browser Sama halnya dengan pengaturan service lainnya, Server DHCP juga dapat diatur melalui browser menggunakan aplikasi webmin. Untuk menggunakan aplikasi ini Anda terlebih dahulu harus mengginstall paket webmin, kemudian pengaturan Server DHCP dapat dilakukan menggunakan browser melalui URL https://localhost:10000 pada tempat host yang menjalankan Server DHCP tersebut. Anda akan diminta untuk memasukkan username dan password, gunakan username root dengan passwordnya. Kemudian pada browser yang muncul, pilih tab Server dan temukan menu DHCP Server. Untuk selanjutnya silakan gunakan kemudahan pada browser ini dan bandingkan dengan
  • 12. konfigurasi file yang telah dibuat sebelumnya. Pada tulisan ini tidak akan dibahas cara-cara pengaturan via browser, Anda dapat bereksperimen sendiri dengan membandingkan file konfigurasi /etc/dhcpd.conf. Catatan: Tutorial Menginstall DHCP Server pada Linux ini telah diuji coba pada SuSE 9.0 dan Mandrake 10.0. kepada device tersebut. diambil dari : http://kepet.atwiki.com/page/LINUX%20Server:%20Membuat%20DHCP%20Server Setting Jam di Linux ### Berikut cara untuk menyetting jam kita di linux [root@Warnet ~]# date MMDDHHMmYY [root@Warnet ~]# date 062514002006 ### Good Luck !! No Responses » Membuat VPN Server sederhana dengan PPTP VPN Server dengan menggunakan PPTP ( Point to Point Tunneling Protocol) sudah di test di mesin Redhat 9.0 dengan kernel kernel-2.4.20-8 dan berjalan dengan baik, I. Pra-Instalasi ========================================= 1. Pastikan anda mempunyai konfigurasi sebagai berikut —————————————————————– Linux RedHat 9.0 atay yang lain. Mempunyai akses internet pada kedua interface baik yang internal maupun yang external. Cari ttg IP-MASQUERADING. Pengetahuan dasar jaringan. Paket IPTables Paket RPM, Perangkat RPM Pastikan bahwa firewall berjalan dengan baik. Sebagai tambahan pastikan bahwa Samba terinstall dan berjalan dengan baik jika kita ingin sharing dengan mesin windows. 2. File-file yang dibutuhkan. ——————- Daftar file bisa didownload di link berikut ini : http://www.spenneberg.org/VPN/RedHat-9/ Download file-file dibawah ini pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1.i386.rpm ppp-2.4.1-rh9_mppe10.i386.rpm II. Instalasi
  • 13. ============================================== 1. Instal Paket RPM —————- a. Ketik perintah dibawah ini pada konsol : rpm -ivh pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1.i386.rpm rpm -ivh ppp-2.4.1-rh9_mppe10.i386.rpm Cek hasil instalasi : [root@localhost root]# rpm -qa | grep pptpd pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1 ( terinstall ) [root@localhost root]# rpm -qa | grep ppp-2.4.1 ppp-2.4.1-rh9_mppe10 ( terinstall ) III. Edit File Konfigurasi ================================================== 1. Edit file /etc/pptpd.conf edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini: —————————- speed 115200 option /etc/ppp/options.pptpd stimeout 10 debug localip 192.168.0.1 remoteip 192.168.0.10-100 ——————————- 2. Edit file /etc/ppp/options.pptpd edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini: ————————— lock debug proxyarp bsdcomp 0 mtu 1490 mru 1490 +chapms-v2 ipcp-accept-local ipcp-accept-remote lcp-echo-failure 3 lcp-echo-interval 5 mppe-128 mppe-stateless —————————– 3. Edit file /etc/ppp/chap-secrets
  • 14. edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini: ————————— # Secrets for authentication using CHAP # client server secret IP addresses * * &/etc/samba/smbpasswd * Catatan : * * &/etc/samba/smbpasswd * memberitahukan pptpd untuk melihat kedalam file konfigurasi /etc/samba/smbpasswd untuk cek adanya username dan password Jika anda tidak ingin menggunakan samba untuk autentifikas i maka langsung saja letakkan user dan password pada file sehingga terlihat seperti ini : ————————— # Secrets for authentication using CHAP # client server secret IP addresses username * passwordanda * untuk percobaan, jika kamu ingin log on ke VPN server dengan menggunakan user “test” dan password “test”, edit seperti dibawah ini : # Secrets for authentication using CHAP # client server secret IP addresses test * test * 4. Untuk menambah user dan password Samba pertama anda membuat account unix untuk user. Sebagai contoh, saya ingin membuat user “test” maka saya akan lakukan pada “root” : [prompt]# useradd tpham Lalu untuk menambah user dan password samba lakukan : [prompt]# smbpasswd -a test 5. Untuk VPN server yang merangkap sebagai NAT Gateway koneksi internet, tambahkan Port Forwarding dengan memodifikasi Iptables untuk meneruskan request pada port VPN, yaitu 1723 dan 47 ( port yang dipakai utk VPN). Contoh : Pada File Configuration Iptables pada /etc/sysconfig/iptables terlihat sebagai berikut : [root@localhost root]# more /etc/sysconfig/iptables # Generated by iptables-save v1.2.7a on Fri Nov 25 14:12:05 2005 *nat :PREROUTING ACCEPT [2960:215850] :POSTROUTING ACCEPT [5927:258549] :OUTPUT ACCEPT [4951:200893] [27:1296] -A PREROUTING -d 202.127.x.222 -i eth0 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 1723 -j DNAT –to-destination 192.168.0.1:1723 [0:0] -A PREROUTING -d 202.127.x.222 -i eth0 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 47 -j DNAT –to-destination 192.168.0.1:47
  • 15. [203:10836] -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT –to-source 202.127.x.222 COMMIT # Completed on Fri Nov 25 14:12:05 2005 # Generated by iptables-save v1.2.7a on Fri Nov 25 14:12:05 2005 *filter :INPUT ACCEPT [30116:15087796] :FORWARD ACCEPT [2411:187294] :OUTPUT ACCEPT [26832:1984936] [398:35744] -A INPUT -i eth0 -j ACCEPT [2032:183608] -A FORWARD -o eth0 -m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT [1678:584189] -A FORWARD -i eth0 -m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT [0:0] -A FORWARD -d 192.168.0.1 -i eth0 -o eth1 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 1723 -m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED –j ACCEPT [0:0] -A FORWARD -d 192.168.0.1 -i eth0 -o eth1 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 47 - m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT [0:0] -A FORWARD -i eth0 -o eth1 -j ACCEPT COMMIT # Completed on Fri Nov 25 14:12:05 2005 Pada saat cek Iptables list terlihat seperti dibawah ini : [root@localhost root]# iptables -L Chain INPUT (policy ACCEPT) target prot opt source destination ACCEPT all — anywhere anywhere Chain FORWARD (policy ACCEPT) target prot opt source destination ACCEPT all — anywhere anywhere state NEW,RELATED,ESTABLISHED ACCEPT all — anywhere anywhere state NEW,RELATED,ESTABLISHED ACCEPT tcp — anywhere 192.168.0.1 tcp spts:1024:65535 dpt:1723 state NEW,RELATED,ESTABLISHED ACCEPT tcp — anywhere 192.168.0.1 tcp spts:1024:65535 dpt:47 state NEW,RELATED,ESTABLISHED ACCEPT all — anywhere anywhere Chain OUTPUT (policy ACCEPT) target prot opt source destination [root@localhost root]# iptables -L -t nat Chain PREROUTING (policy ACCEPT) target prot opt source destination DNAT tcp — anywhere 202.127.x.222 tcp spts:1024:65535 dpt:1723 to:192.168.0.1:1723 DNAT tcp — anywhere 202.127.x.222 tcp spts:1024:65535 dpt:47 to:192.168.0.1:47 Chain POSTROUTING (policy ACCEPT) target prot opt source destination
  • 16. SNAT all — anywhere anywhere to: 202.127.x.222 Chain OUTPUT (policy ACCEPT) target prot opt source destination IV. POS-Instalasi ========================== Jika tidak ada error yang terjadi maka bersiap untuk proses selanjutnya. Akan tetapi anda harus cek dengan melakukan perintah “ntsys” sebelum melanjutkan ke proses berikutnya. Pastikan bahwa service pptpd sudah berjalan dengan melihat pada menu box apakah sudah di cek atau belum. V. Bersiap untuk menjalankan. =========================== Anda telah siap untuk me-reboot system anda. VI. Konfigurasi pada client =========================== Konfigurasi ini untuk client XP klik menu Start tunjuk My Network Places, dan klik kanan. pilih properties pada menu Window baru akan terbuka dan lihat pada panel bagian kiri, anda akan melihat pilihan yang tertulis “create new connection” Pilih dan ikuti wizard. Pada window “Connection Type”, pilih pada pilihan yang kedua yaitu “Connect to the network at my Work Place” Klik next. Pada “Network Connection” pilih “Virtual Private Network Connection”. Lalu klik next. Pada “Connection Name” isi apa saja yang anda inginkan. Pada layar “VPN Server Selection”, ketik IP Global dari Server VPN, klik next. Pilih “anyone” atau diri anda. Klik Next. Klik “Finish”. Window dial-in akan keluar, klik “Properties”. Pilih tab “Security”. Klik pada “Advanced (Custom Setting)”. Klik “Settings”. Jika “Microsoft CHAP (MS-CHAP)” di “cek” maka silahkan di “un-cek”. Jika “Microsoft CHAP Version 2 (MS-CHAP V2)” tidak di “cek” maka silahkan untuk di “cek” (Opsional) pada “Data Encryption” pilih “Maximum encryption”. Klik OK dan OK lagi. Kemudian lakukan test dial dengan memasukkan user dan password yang sudah dibikin pada file /etc/ppp/chap-secrets. Klik “connect”. Jika semua berjalan dengan baik maka anda akan tersambung ke VPN Server dan mendapatkan
  • 17. IP yang sesuai dengan jaringan local dari LAN kantor anda. Iptables Basic Tulisan ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pemfilteran paket menggunakan IPTables pada Linux. Tulisan ini bersifat general yang menjelaskan secara umum bagaimana sintaks IPTables dibuat. Beberapa (banyak?) bagian dari tulisan diambil dari official site IPTables . Tidak ada copyright apapun dalam dokumen ini, anda bebas menyalin, mencetak, maupun memodifikasi (dengan menyertakan nama penulis asli). Kritik, koreksi, saran dan lain-lain silahkan dialamatkan ke email tersebut di atas. Semoga bermanfaat. 1. Persiapan Sebelum mulai, diharapkan pembaca sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai TCP/IP karena hal ini merupakan dasar dari penggunaan IPTables. Ada (sangat) banyak resource yang mendokumentasikan konsep dasar tentang TCP/IP, baik itu secara online maupun cetak. Silahkan googling untuk mendapatkannya. Hal berikutnya yang harus anda persiapkan adalah sebuah komputer yang terinstall Linux. Akan lebih baik jika komputer anda memiliki 2 buah network interface card, sebab bisa menjalankan fungsi packet forwarding. Disarankan anda menggunakan linux dengan kernel 2.4 ke atas, karena (setahu saya) linux dengan kernel 2.4 ke atas sudah memiliki dukungan IPTables secara default, sehingga anda tidak perlu mengkompilasi ulang kernel anda. Bagi anda yang menggunakan kernel 2.2 atau sebelumnya, anda harus melakukan kompilasi kernel untuk memasukkan dukungan IPTables. Silahkan lihat tutorial Kompilasi kernel 2.4.x di Linux oleh mas Asfik. 2. Pendahuluan IPTables memiliki tiga macam daftar aturan bawaan dalam tabel penyaringan, daftar tersebut dinamakan rantai firewall (firewall chain) atau sering disebut chain saja. Ketiga chain tersebut adalah INPUT, OUTPUT dan FORWARD. Pada diagram tersebut, lingkaran menggambarkan ketiga rantai atau chain. Pada saat sebuah paket sampai pada sebuah lingkaran, maka disitulah terjadi proses penyaringan. Rantai akan memutuskan nasib paket tersebut. Apabila keputusannnya adalah DROP, maka paket tersebut akan di-drop. Tetapi jika rantai memutuskan untuk ACCEPT, maka paket akan dilewatkan melalui diagram tersebut. Sebuah rantai adalah aturan-aturan yang telah ditentukan. Setiap aturan menyatakan “jika paket memiliki informasi awal (header) seperti ini, maka inilah yang harus dilakukan terhadap paket”. Jika aturan tersebut tidak sesuai dengan paket, maka aturan berikutnya akan memproses paket tersebut. Apabila sampai aturan terakhir yang ada, paket tersebut belum memenuhi salah satu aturan, maka kernel akan melihat kebijakan bawaan (default) untuk memutuskan apa yang harus dilakukan kepada paket tersebut. Ada dua kebijakan bawaan yaitu default DROP dan default ACCEPT.
  • 18. Jalannya sebuah paket melalui diagram tersebut bisa dicontohkan sebagai berikut: Perjalanan paket yang diforward ke host yang lain 1. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet. 2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0. 3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada table Mangle. Chain ini berfungsi untuk me-mangle (menghaluskan) paket, seperti merubah TOS, TTL dan lain-lain. 4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk melakukan DNAT (Destination Network Address Translation). 5. Paket mengalami keputusan routing, apakah akan diproses oleh host lokal atau diteruskan ke host lain. 6. Paket masuk ke chain FORWARD pada tabel filter. Disinlah proses pemfilteran yang utama terjadi. 7. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk melakukan SNAT (Source Network Address Translation). 8. Paket keluar menuju interface jaringan, contoh eth1. 9. Paket kembali berada pada jaringan fisik, contoh LAN. Perjalanan paket yang ditujukan bagi host lokal 1. Paket berada dalam jaringan fisik, contoh internet. 2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0. 3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel mangle. 4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat. 5. Paket mengalami keputusan routing. 6. Paket masuk ke chain INPUT pada tabel filter untuk mengalami proses penyaringan. 7. Paket akan diterima oleh aplikasi lokal. Perjalanan paket yang berasal dari host lokal 1. Aplikasi lokal menghasilkan paket data yang akan dikirimkan melalui jaringan. 2. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel mangle. 3. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel nat. 4. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel filter. 5. Paket mengalami keputusan routing, seperti ke mana paket harus pergi dan melalui interface mana. 6. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel NAT. 7. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0. 8. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet. 3. Sintaks IPTables iptables [-t table] command [match] [target/jump] 1. Table
  • 19. IPTables memiliki 3 buah tabel, yaitu NAT, MANGLE dan FILTER. Penggunannya disesuaikan dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Fungsi dari masing-masing tabel tersebut sebagai berikut : NAT : Secara umum digunakan untuk melakukan Network Address Translation. NAT adalah penggantian field alamat asal atau alamat tujuan dari sebuah paket. MANGLE : Digunakan untuk melakukan penghalusan (mangle) paket, seperti TTL, TOS dan MARK. FILTER : Secara umum, inilah pemfilteran paket yang sesungguhnya.. Di sini bisa dintukan apakah paket akan di-DROP, LOG, ACCEPT atau REJECT 2. Command Command pada baris perintah IPTables akan memberitahu apa yang harus dilakukan terhadap lanjutan sintaks perintah. Umumnya dilakukan penambahan atau penghapusan sesuatu dari tabel atau yang lain. Command Keterangan -A –append Perintah ini menambahkan aturan pada akhir chain. Aturan akan ditambahkan di akhir baris pada chain yang bersangkutan, sehingga akan dieksekusi terakhir -D –delete Perintah ini menghapus suatu aturan pada chain. Dilakukan dengan cara menyebutkan secara lengkap perintah yang ingin dihapus atau dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah akan dihapus. -R –replace Penggunaannya sama seperti –delete, tetapi command ini menggantinya dengan entry yang baru. -I –insert Memasukkan aturan pada suatu baris di chain. Aturan akan dimasukkan pada baris yang disebutkan, dan aturan awal yang menempati baris tersebut akan digeser ke bawah. Demikian pula baris-baris selanjutnya. -L –list Perintah ini menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Apabila tabel tidak disebutkan, maka seluruh aturan pada semua tabel akan ditampilkan, wala