DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Makalah jarkom
1. MODUL V
DHCP Server Di Linux
5.1. Praktikum
5.1.1. Install Server DHCP di Ubuntu
sudo apt-get install dhcp3-server
Selain menggunakan cara diatas, anda juga dapat menggunakan synaptic
package manager
Tujuan :
1 Mahasiswa dapat mengetahui instalasi DHCP linux.
2 Mahasiswa dapat mengetahui konfigurasi DHCP linux.
3 Mahasiswa dapat mengatur konfigurasi jaringan pada linux.
4 Mahasiswa dapat mengatur konfigurasi TCP/IP.
Konfigurasi Server DHCP
Jika komputer ubuntu anda mempunyai 2 network card, anda pilih salah
satu Network card yang digunakan untuk menerima permintaan Ip dari
client, atau dalam satu LAN. kemudian anda buka file
sudo vi /etc/default/dhcp3-server
cari
INTERFACES=”"
ganti dengan
INTERFACES=”eth0″
2. simpan dan keluar
Metode Address Pool
langkah selanjutnya buka file
langkah selanjutnya adalah :
sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf
ganti konfigurasi seperti dibawah
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name "warnet.my";
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
simpan kemudian keluar.
Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara
192.168.0.100-192.168.0.200, Gateway 192.168.0.1, DNS 202.188.0.133
dan 202.188.0.5
Metode MAC Address
Metode ini memberikan IP statik ke client berdasarkan MAC Addres dari
network card client.
Buka file dhcp.conf
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
}
Setelah selesai restart service DHCP.
3. sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart
sudah selesai deh instalasi server DHCPnya.
Konfigurasi Klient DHCP
buka file intervace
sudo vi /etc/network/interfaces
Edit dan sesuaikan dengan ini
auto lo eth0
iface eth0 inet dhcp
iface lo inet loopbacksdsd
Simpan kemudian keluar.
Kemudian restart networkingnya
sudo /etc/init.d/networking restart
Bagaimana mencari IP Addres DHCP Server
anda harus menjalankan beberapa perintah
sudo dhclient
or
tail -n 15 /var/lib/dhcp3/dhclient.*. leases
5.2 Tugas
1 Buatlah DHCP Server dengan range IP 172.168.1.1-172.168.1.50
2 Bagaimana Konfigurasi di file dhcp.conf
Setting NAT dengan Linux
1. Sebelum Setting mintalah IP publik ke ISP lengkap dengan netmask, broadcast dan
dns-nya.
Range : 134.77.1.72/29
IP : 134.77.1.74
Gateway : 134.77.1.73
Netmast : 255.255.255.248
IP Broadcast : 134.77.1.79
DNS1 : 202.155.0.10
DNS2 : 202.155.0.20
# vi /etc/sysconfig/network, lalu isi dengan :
NETWORKING=yes
HOSTNAME=tkj.ilkom.unsri.ac.id
GATEWAY=134.77.1.73
4. NOZEROCONF=yes
Kemudian simpan dengan dengan menekan Esc – x – Enter
Setting IP sebagai berikut :
#cd /etc/sysconfig/network-script/
#vi ifcfg-eth0
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=static
IPADDR=134.77.1.74
BROADCAST=134.77.1.79
NETMASK=255.255.255.248
ONBOOT=yes
USERCTL=no
#simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq lalu
tekan enter
2. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan.
# vi /etc/resolv.conf, lalu isi dengan name server yang diperoleh dari ISP tadi:
nameserver 202.155.0.10
nameserver 202.155.0.20
Lalu simpan konfigurasi tersebut
3. Setting IP_forwarding
#vi /etc/sysctl.conf
rubah net.ipv4.ip_forward = 0
menjadi net.ipv4.ip_forward = 1
atau kalau tidak ada
net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut.
4. Jalankan service network:
# service network start atau restart
5. Agar service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan perintah
berikut:
#chkconfig --level 2345 network on
Lakukan test koneksi ke DNS server 202.155.0.10 atau 202.155.0.15
# ping 202.159.121.1
PING 202.155.0.10 (202.155.0.10) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=1 ttl=62 time=561 ms
64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=2 ttl=62 time=523 ms
Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com
# ping google.com
5. PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50
time=778 ms
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49
time=769 ms6
Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti
berikut : ping: unknown host google.com
berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS
yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah.
Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar supaya
MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka harus di
install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau sudah ada
tinggal servicenya dijalankan saja adanya.
#service named restart
Stopping named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
6. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan
command berikut:
#chkconfig --level 2345 named on
7. Berikutnya adalah melakukan konfigurasi IP lokal dalam hal ini device yang
digunakan adalah eth1 Adapun IP kita sediakan untuk klien adalah: 10.10.8.0/24,
dimana:
IP Lokal untuk router adalah : 10.10.8.1
Netmask : 255.255.255.0
Broadcast : 10.10.8.255
Range IP Klien : 10.10.8.2 – 10.10.8.254
8. Konfigurasi IP untuk eth1 adalah 10.10.8.1
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1, lalu isi dengan :
DEVICE=eth1
BOOTPROTO=static
IPADDR=10.10.8.1
NETMASK=255.255.255.0
BROADCAST=10.10.8.255
ONBOOT=yes
USERCTL=no
Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya:
#service network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down interface eth1: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
6. Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
Bringing up interface eth1: [ OK ]
9. Berikutnya adalah konfigurasikan IP untuk masing-masing klien, yaitu 10.10.8.2
s.d 10.10.8.254. Sedangkan untuk gateway, netmask dan name servernya
adalah sebagai berikut.
Gateway : 10.10.8.1
Netmask : 255.255.255.0
DNS 1 : 10.10.8.1
DNS 2 : 202.155.0.10
DNS 3 : 202.155.0.20
10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT (Network
Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa internet
maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut:
Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables.
#service iptables stop
Flushing all chains: [ OK ]
Removing user defined chains: [ OK ]
Resetting built- in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ]
Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0
# vi /etc/rc.local
iptables -t nat -A POSTROUTING –s 10.10.8.0/24 –j MASQUERADE
Simpan file diatas dengan shift : x enter
Lalu ketikan
#iptables-save
#service iptables restart
#./etc/rc.local
11. Selesai sudah konfigurasi PC-Router, konfigurasi yang sederhana, kita masih
perlu menambah rule untuk iptables sebagai firewall dan juga mungkin squid
yang dapat digunakan sebagai proxy (di modul VI)
12. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul :
PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50
time=778 ms
64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49
time=769 ms6
Kalau muncul seperti yang di atas anda udah berhasil membuat sebuah PC
Server.
7. kita mulai saja konfigurasinya...
1. langkah awal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan semua jenis bahan dan resep yang
dibutuhkan dalam pembuatan server ini seperti:
a. komputer nganggur berkapasitas hardisk sekitar 10-30 giga, prosessor minimal pentium 4
dan ram diatas 512
b. cd instalasi ubuntu server. saya sarankan 8.04, karena sifatnya LTS dan stable
c. 2 buah NIC yang sudah ter-attachment pada PC
d. jajan dan minuman, buat cemilan selagi nunggu loading install maupun donlot
2. pastikan ubuntu sudah terinstall pada pc anda
3. konfigurasi network interface anda. pastikan anda tahu lokasi network interface yang
terpasang di komputer anda. (secara default sudah diinformasikan pada saat instalasi server).
menurut aturan baku, pengalamatan di baca melalui internal system mainboard beru kemudian
mendeteksi slot-slot PCI. pada kasus saya, NIC yang default pada PC terbaca ETH2 sedangkan
NIC pada PCIslot saya terbaca sebagai ETH1.
konfigurasi awal dilakukan pada saat instalasi server
jika anda hanya menggunakan dua buah NIC konfigurasi dapat dilakukan secara mudah.
buka file dengan nano pada /etc/network/interfaces
jika didalamnya masih hanya terdapat lo, anda dapat menambahkan baris baru dibawahnya
yang mendeskripsikan interface network anda seperti:
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.100.2
netmask 255.255.255.0
network 192.168.100.0
gateway 192.168.100.1
auto eth1
iface eth1 inet dhcp
kata static digunakan jika kita ingin menentukan secara tetap addres dari NIC pada interface kita.
sedangkan dhcp difungsikan alamatnya automatic.
jika sudah selesai tekan 'CTRL+x' kemudian 'y' dan 'enter' untuk menyimpan hasil editan kita.
kemudian lakukan restart terhadap konfigurasi net kita dengan perintah
/etc/init.d/networking restart
jika ada error report berarti anda harus menkonfigurasi ulang NIC anda pada
8. /etc/network/interfaces
4. langkah berikutnya setelah kita melakukan konfigurasi pada NIC kita dan hasilnya adalah
benar, maka kita sudah siap untuk melakukan konfigurasi nat.
network address translation (NAT) is the process of modifying network address information in
datagram packet headers while in transit across a traffic routing device for the purpose of
remapping a given address space into another.
untuk memahami NAT anda bisa mendownloadnya disini
berikut ini adalah yang perlu dilakukan dalam mensetting nat:
a. membuka akses ipforward pada /etc/sysctl.conf. untuk membukanya hilangakan tanda '#'
pada net.ipv4.ip_forward=1
b. lakukan sysctl net.ipv4.ip_forward jika hasilnya 1 berarti benar.
c. membuat iptables
--setting ip yang masuk dari switch/ap--
>iptables -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s "ip blok ke switch" -o
ket : ip blok = contoh = 192.168.100.0/24
interface = contoh = eth0
-----------end up here------------------
--setting ip yang masuk dari modem (internet)--
>iptables -t nat -p tcp -A PREROUTING -s "ip modem" -d 0/0 --dport 80 -j REDIRECT --to-port
3128
-----------end up here------------------
setting NAT sudah selesai.... dua buah network yang berbeda domain sudah bisa saling mengirim
packet.
9. LINUX Server: Membuat DHCP Server
Mounting Flash Disk
######## Bikin dulu directori buat mounting usb misal nya flashdisk kita di usb0
Command :
mkdir /dev/sda1 /mnt/usb0
biar otomatis mounting ketika kita memasukan flashdisk maka kita melakukan editing di
/etc/fstab dan gunakan editor vi untuk melakukan pengeditan.
vi /etc/fstab
/dev/sda1 /mnt/usb0 default 0 0
LINUX Server: Membuat DHCP Server
Tujuan utama dari penggunaan Dynamic Host Configuration Protocol adalah untuk memberikan
pengaturan IP address secara tersentralisasi melalui suatu server daripada harus melakukan
konfigurasi satu persatu pada setiap mesin klien. Sebuah mesin klien yang dikonfigurasi
menggunakan DHCP tidak dapat mengatur IP address secara static dengan sendirinya, semuanya
diatur dan ditentukan oleh server DHCP yang telah ditentukan.
Salah satu cara dalam penggunaan DHCP adalah dengan mengenali alamat hardware terlebih
dahulu dari setiap network card (MAC Address, biasanya alamat ini fixed) kemudian
memberikan klien tersebut setting IP address yang identik setiap kali ia terhubung ke server.
DHCP juga dapat di konfigurasi sedemikian rupa sehingga server DHCP dapat memberikan
alamat-alamat IP secara dinamis pada host yang terhubung dengannya, dengan menggunakan
range IP address yang telah ditentukan. Pada kasus ini server DHCP akan mencoba memberikan
alamat yang sama pada mesin klien setiap kali host itu meminta alamat ke server (walaupun
untuk waktu yang cukup lama). Hal ini tentu saja tidak berfungsi dengan baik, bila pada jaringan
tersebut terdapat lebih banyak host komputer dibandingkan alamat yang di siapkan oleh server.
Dengan kelebihan ini, DHCP membuat kerja para administrator jaringan menjadi lebih mudah.
Setiap kali ada perubahan yang terkait dengan pengalamatan dan konfigurasi pada jaringan
secara global, dapat di implementasikan secara tersentral dengan hanya melakukan perubahan
file konfigurasi pada server. Hal ini tentu saja lebih efisien daripada Anda harus melakukan
setting atau men-setup pada tiap-tiap host (mesin klien). Disamping itu sangat mudah bagi kita
untuk mengintegrasikan mesin-mesin (host), terutama mesin yang baru ke dalam jaringan karena
mesin-mesin tersebut akan mendapatkan alamat melalui pooling alamat yang dibuat pada server.
Sebuah server DHCP tidak hanya memberikan alamat IP dan netmask-nya saja, tetapi juga
memberikan host name (nama host), domain name, gateway, dan name server (DNS) yang
digunakan oleh mesin klien tersebut. DHCP juga dapat memiliki beberapa parameter lain seperti
penggunaan time server yang dapat di akses oleh setiap klien.
Menginstall dan Mengkonfigurasi DHCP Server Software DHCP baik server maupun untuk
klien umumnya sudah di paketkan dalam distro-distro Linux. Server DHCP yang disediakan
pada Linux adalah dhcpd (dikeluarkan oleh Internet Software Consortium). Pada sisi klien ada
yang menggunakan aplikasi dhclient (juga dari ISC) atau DHCP client daemon yang terdapat
pada paket dhcpd.
Bagian utama dari setiap sistem DHCP adalah daemon dynamic host configuration protocol.
10. Daemon dhcpd ini leases alamat-alamat dan dan memperhatikan bagaimana mereka
menggunakannya, sesuai dengan setting yang terdapat pada file konfigurasi di /etc/dhcpd.conf.
Dengan mengubah parameter-parameter yang ada, kita dapat akan terbiasa dengan program ini.
Untuk menginstall dan mengkonfigurasi DHCP server ini, silakan ikuti langkah-langkah
dibawah ini:
Langkah 1: Baca man page
Seperti biasanya, untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai daemon yang
berjalan di Linux, silakan baca man page yang terkait dengan paket DHCP ini.
Pada bahasan kali ini silakan baca man page dhcpd dan dhcpd.conf, gunakan perintah berikut ini:
$ man dhcpd
dan
$ man dhcpd.conf
Langkah 2: Memastikan paket dhcpd telah terinstall
Dengan asumsi bahwa Anda telah melakukan instalasi paket dhcpd melalui installer Linux, maka
kita hanya akan memastikan bahwa paket tersebut telah terinstall, gunakan perintah berikut ini:
$ rpm -qa |grep dhcpd-server
Bila belum ada lakukan instalasi melalui installer Linux.
atau gunakan perintah ini, untuk semua paket DHCP yang terinstall (server dan client):
$ rpm -qa |grep dhcp
Langkah 3: Mengedit file konfigurasi /etc/dhcpd.conf
Gunakan editor vi untuk mengedit file /etc/dhcpd.conf
$ vi /etc/dhcpd.conf
File /etc/dhcpd.conf adalah file konfigurasi utama dari daemon dhcpd (dhcp), berikut adalah
contoh sederhana dari file konfigurasi /etc/dhcpd.conf:
default-lease-time 600; # 10 minutes
max-lease-time 7200; # 2 hours
option domain-name mutiaracyber.com ;
option domain-name-servers 192.168.0.1, 192.168.0.10;
option broadcast-address 192.168.0.255;
option routers 192.168.0.254;
option subnet-mask 255.255.255.0;
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0
{
range 192.168.0.10 192.168.0.20;
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
}
Dengan konfigurasi diatas tersebut server DHCP sudah dapat berfungsi untuk memberikan
alamat IP kepada host yang terhubung pada jaringannya. Pastikan Anda mengetik tanda colon (;)
pada setiap akhir baris agar file konfigurasi ini dapat berfungsi dengan benar. Bila diperhatikan
terlihat bahwa file konfigurasi ini terdiri dari tiga bagian:
Bagian pertama mendefinisikan berapa lama sebuah IP address di leased kepada host yang
meminta dengan nilai default yang telah ditentukan, sebelum host itu harus melakukan
pendaftaran kembali. Pada bagian ini juga diperlihatkan pernyataan yang menunjukkan berapa
lama periode maksimum sebuah host untuk menahan IP address yang diterimanya dari server
DHCP sebelum ia harus memperbaharuinya lagi (max-lease-time).
Pada bagian kedua, beberapa parameter network didefinisikan secara global:
11. option domain-name mendefinisikan domain default dari jaringan.
option domain-name-servers dapat berisi sampai dengan 3 alamat DNS server yang digunakan
untuk me-resolve jaringan.
option broadcast-address digunakan mendefinisikan alamat broadcast dari jaringan.
option routers adalah alamat gateway yang memberitahukan kepada jaringan ke mana paket data
harus diteruskan bila tidak terletak pada jaringan lokal.
option subnet-mask menentukan netmask yang akan diberikan kepada klien.
Bagian terakhir adalah mendefinisikan network dan netmask. Pada bagian ini ditentukan range
IP address yang akan diterima oleh klient yang meminta alamat ke server DHCP. Pada contoh ini
IP yang disiapkan adalah range 192.168.0.10 192.168.0.20 dan range 192.168.0.100
192.168.0.200.
Setelah selesai mengatur konfigurasi /etc/dhcpd.conf diatas, Anda dapat segera menjalankan
daemon dhcpd, lihat langkah 4 dibawah.
Mengatur host dengan IP Address Fixed. Selain untuk penggunaan IP addres seperti diatas,
DHCP juga dapat mengatur IP address untuk host yang memerlukan pengalamatan yang tetap
(fixed IP Address). Secara sederhana sebenarnya server DHCP hanya memerlukan alamat
hardware dari network card untuk memberikan IP address secara fixed. Alamat hardware ini
yang biasa disebut dengan MAC Address, adalah alamat unik dari setiap network card yang tidak
mungkin sama. Alamat ini terdiri dari 48 bit bilangan hexadecimal (contoh :
00:0C:6E:EA:F8:D1). Untuk melakukan konfigurasi ini tambahkan pada file konfigurasi
/etc/dhcpd.conf diatas baris berikut :
host education {
hardware ethernet 00:0C:6E:EA:F8:D1
fixed-address 192.168.0.111
}
Pada baris diatas terlihat host diberi nama education, kemudian hardware address adalah MAC
address dari ethernet card pada host tersebut. Setelah menemukan alamat hardware yang sesuai
dengan catatan pada konfigurasi ini, kemudian server DHCP akan memberikan IP address
192.168.0.111
Untuk mengetahui MAC address, pada Linux Anda dapat menggunakan perintah ifstatus di ikuti
dengan nama device tersebut, mis: eth0, kemudian lihat pada bagian link/ether.
Langkah 4: Menjalankan Server DHCP Sebelum Anda menjalankan daemon dhcpd, Anda harus
melakukan sedikit perubahan pada file /etc/sysconfig/dhcpd pada parameter :
DHCPD_INTERFACE = eth0 —> sesuaikan interface ini dengan sistem Anda.
Setelah melakukan hal tersebut diatas, kini tiba saatnya kita mengaktifkan Server DHCP
tersebut. Seperti pada service Linux lainnya, kita dapat menjalankan server DHCP ini
menggunakan cara :
$ /etc/init.d/dhcpd start
Pengaturan DHCP Server via Browser Sama halnya dengan pengaturan service lainnya, Server
DHCP juga dapat diatur melalui browser menggunakan aplikasi webmin. Untuk menggunakan
aplikasi ini Anda terlebih dahulu harus mengginstall paket webmin, kemudian pengaturan Server
DHCP dapat dilakukan menggunakan browser melalui URL https://localhost:10000 pada tempat
host yang menjalankan Server DHCP tersebut.
Anda akan diminta untuk memasukkan username dan password, gunakan username root dengan
passwordnya. Kemudian pada browser yang muncul, pilih tab Server dan temukan menu DHCP
Server. Untuk selanjutnya silakan gunakan kemudahan pada browser ini dan bandingkan dengan
12. konfigurasi file yang telah dibuat sebelumnya.
Pada tulisan ini tidak akan dibahas cara-cara pengaturan via browser, Anda dapat bereksperimen
sendiri dengan membandingkan file konfigurasi /etc/dhcpd.conf.
Catatan: Tutorial Menginstall DHCP Server pada Linux ini telah diuji coba pada SuSE 9.0 dan
Mandrake 10.0. kepada device tersebut.
diambil dari :
http://kepet.atwiki.com/page/LINUX%20Server:%20Membuat%20DHCP%20Server
Setting Jam di Linux
### Berikut cara untuk menyetting jam kita di linux
[root@Warnet ~]# date MMDDHHMmYY
[root@Warnet ~]# date 062514002006
### Good Luck !!
No Responses »
Membuat VPN Server sederhana dengan PPTP
VPN Server dengan menggunakan PPTP ( Point to Point Tunneling Protocol) sudah di test di
mesin Redhat 9.0 dengan kernel kernel-2.4.20-8 dan berjalan dengan baik,
I. Pra-Instalasi
=========================================
1. Pastikan anda mempunyai konfigurasi sebagai berikut
—————————————————————–
Linux RedHat 9.0 atay yang lain.
Mempunyai akses internet pada kedua interface baik yang internal maupun yang external. Cari
ttg IP-MASQUERADING.
Pengetahuan dasar jaringan.
Paket IPTables
Paket RPM, Perangkat RPM
Pastikan bahwa firewall berjalan dengan baik.
Sebagai tambahan pastikan bahwa Samba terinstall dan berjalan dengan baik jika kita ingin
sharing dengan mesin windows.
2. File-file yang dibutuhkan.
——————-
Daftar file bisa didownload di link berikut ini :
http://www.spenneberg.org/VPN/RedHat-9/
Download file-file dibawah ini
pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1.i386.rpm
ppp-2.4.1-rh9_mppe10.i386.rpm
II. Instalasi
13. ==============================================
1. Instal Paket RPM
—————-
a. Ketik perintah dibawah ini pada konsol :
rpm -ivh pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1.i386.rpm
rpm -ivh ppp-2.4.1-rh9_mppe10.i386.rpm
Cek hasil instalasi :
[root@localhost root]# rpm -qa | grep pptpd
pptpd-1.1.3-rh9_20030409_1 ( terinstall )
[root@localhost root]# rpm -qa | grep ppp-2.4.1
ppp-2.4.1-rh9_mppe10 ( terinstall )
III. Edit File Konfigurasi
==================================================
1. Edit file /etc/pptpd.conf
edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini:
—————————-
speed 115200
option /etc/ppp/options.pptpd
stimeout 10
debug
localip 192.168.0.1
remoteip 192.168.0.10-100
——————————-
2. Edit file /etc/ppp/options.pptpd
edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini:
—————————
lock
debug
proxyarp
bsdcomp 0
mtu 1490
mru 1490
+chapms-v2
ipcp-accept-local
ipcp-accept-remote
lcp-echo-failure 3
lcp-echo-interval 5
mppe-128
mppe-stateless
—————————–
3. Edit file /etc/ppp/chap-secrets
14. edit sehingga menjadi seperti yang terlihat dibawah ini:
—————————
# Secrets for authentication using CHAP
# client server secret IP addresses
* * &/etc/samba/smbpasswd *
Catatan : * * &/etc/samba/smbpasswd * memberitahukan pptpd untuk melihat kedalam file
konfigurasi /etc/samba/smbpasswd untuk cek adanya username dan password
Jika anda tidak ingin menggunakan samba untuk autentifikas i maka langsung saja letakkan
user dan password pada file sehingga terlihat seperti ini :
—————————
# Secrets for authentication using CHAP
# client server secret IP addresses
username * passwordanda *
untuk percobaan, jika kamu ingin log on ke VPN server dengan menggunakan user “test” dan
password “test”, edit seperti dibawah ini :
# Secrets for authentication using CHAP
# client server secret IP addresses
test * test *
4. Untuk menambah user dan password Samba pertama anda membuat account unix untuk user.
Sebagai contoh, saya ingin membuat user “test” maka saya akan lakukan pada “root” :
[prompt]# useradd tpham
Lalu untuk menambah user dan password samba lakukan :
[prompt]# smbpasswd -a test
5. Untuk VPN server yang merangkap sebagai NAT Gateway koneksi internet, tambahkan Port
Forwarding dengan memodifikasi Iptables untuk meneruskan request pada port VPN, yaitu 1723
dan 47 ( port yang dipakai utk VPN). Contoh :
Pada File Configuration Iptables pada /etc/sysconfig/iptables terlihat sebagai berikut :
[root@localhost root]# more /etc/sysconfig/iptables
# Generated by iptables-save v1.2.7a on Fri Nov 25 14:12:05 2005
*nat
:PREROUTING ACCEPT [2960:215850]
:POSTROUTING ACCEPT [5927:258549]
:OUTPUT ACCEPT [4951:200893]
[27:1296] -A PREROUTING -d 202.127.x.222 -i eth0 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport
1723 -j DNAT –to-destination 192.168.0.1:1723
[0:0] -A PREROUTING -d 202.127.x.222 -i eth0 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 47 -j
DNAT –to-destination 192.168.0.1:47
15. [203:10836] -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT –to-source 202.127.x.222
COMMIT
# Completed on Fri Nov 25 14:12:05 2005
# Generated by iptables-save v1.2.7a on Fri Nov 25 14:12:05 2005
*filter
:INPUT ACCEPT [30116:15087796]
:FORWARD ACCEPT [2411:187294]
:OUTPUT ACCEPT [26832:1984936]
[398:35744] -A INPUT -i eth0 -j ACCEPT
[2032:183608] -A FORWARD -o eth0 -m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j
ACCEPT
[1678:584189] -A FORWARD -i eth0 -m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j
ACCEPT
[0:0] -A FORWARD -d 192.168.0.1 -i eth0 -o eth1 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 1723
-m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED –j ACCEPT
[0:0] -A FORWARD -d 192.168.0.1 -i eth0 -o eth1 -p tcp -m tcp –sport 1024:65535 –dport 47 -
m state –state NEW,RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT
[0:0] -A FORWARD -i eth0 -o eth1 -j ACCEPT
COMMIT
# Completed on Fri Nov 25 14:12:05 2005
Pada saat cek Iptables list terlihat seperti dibawah ini :
[root@localhost root]# iptables -L
Chain INPUT (policy ACCEPT)
target prot opt source destination
ACCEPT all — anywhere anywhere
Chain FORWARD (policy ACCEPT)
target prot opt source destination
ACCEPT all — anywhere anywhere state NEW,RELATED,ESTABLISHED
ACCEPT all — anywhere anywhere state NEW,RELATED,ESTABLISHED
ACCEPT tcp — anywhere 192.168.0.1 tcp spts:1024:65535 dpt:1723 state
NEW,RELATED,ESTABLISHED
ACCEPT tcp — anywhere 192.168.0.1 tcp spts:1024:65535 dpt:47 state
NEW,RELATED,ESTABLISHED
ACCEPT all — anywhere anywhere
Chain OUTPUT (policy ACCEPT)
target prot opt source destination
[root@localhost root]# iptables -L -t nat
Chain PREROUTING (policy ACCEPT)
target prot opt source destination
DNAT tcp — anywhere 202.127.x.222 tcp spts:1024:65535 dpt:1723 to:192.168.0.1:1723
DNAT tcp — anywhere 202.127.x.222 tcp spts:1024:65535 dpt:47 to:192.168.0.1:47
Chain POSTROUTING (policy ACCEPT)
target prot opt source destination
16. SNAT all — anywhere anywhere to: 202.127.x.222
Chain OUTPUT (policy ACCEPT)
target prot opt source destination
IV. POS-Instalasi
==========================
Jika tidak ada error yang terjadi maka bersiap untuk proses selanjutnya. Akan tetapi anda harus
cek dengan melakukan perintah “ntsys” sebelum melanjutkan ke proses berikutnya.
Pastikan bahwa service pptpd sudah berjalan dengan melihat pada menu box apakah sudah di cek
atau belum.
V. Bersiap untuk menjalankan.
===========================
Anda telah siap untuk me-reboot system anda.
VI. Konfigurasi pada client
===========================
Konfigurasi ini untuk client XP
klik menu Start
tunjuk My Network Places, dan klik kanan.
pilih properties pada menu
Window baru akan terbuka dan lihat pada panel bagian kiri, anda akan melihat pilihan yang
tertulis “create new connection”
Pilih dan ikuti wizard.
Pada window “Connection Type”, pilih pada pilihan yang kedua yaitu “Connect to the network
at my Work Place”
Klik next.
Pada “Network Connection” pilih “Virtual Private Network Connection”. Lalu klik next.
Pada “Connection Name” isi apa saja yang anda inginkan.
Pada layar “VPN Server Selection”, ketik IP Global dari Server VPN, klik next.
Pilih “anyone” atau diri anda. Klik Next.
Klik “Finish”.
Window dial-in akan keluar, klik “Properties”.
Pilih tab “Security”.
Klik pada “Advanced (Custom Setting)”.
Klik “Settings”.
Jika “Microsoft CHAP (MS-CHAP)” di “cek” maka silahkan di “un-cek”.
Jika “Microsoft CHAP Version 2 (MS-CHAP V2)” tidak di “cek” maka silahkan untuk di “cek”
(Opsional) pada “Data Encryption” pilih “Maximum encryption”.
Klik OK dan OK lagi.
Kemudian lakukan test dial dengan memasukkan user dan password yang sudah dibikin pada file
/etc/ppp/chap-secrets.
Klik “connect”.
Jika semua berjalan dengan baik maka anda akan tersambung ke VPN Server dan mendapatkan
17. IP yang sesuai dengan jaringan local dari LAN kantor anda.
Iptables Basic
Tulisan ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pemfilteran paket
menggunakan IPTables pada Linux. Tulisan ini bersifat general yang menjelaskan secara umum
bagaimana sintaks IPTables dibuat. Beberapa (banyak?) bagian dari tulisan diambil dari official
site IPTables . Tidak ada copyright apapun dalam dokumen ini, anda bebas menyalin, mencetak,
maupun memodifikasi (dengan menyertakan nama penulis asli). Kritik, koreksi, saran dan lain-lain
silahkan dialamatkan ke email tersebut di atas. Semoga bermanfaat.
1. Persiapan
Sebelum mulai, diharapkan pembaca sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai TCP/IP
karena hal ini merupakan dasar dari penggunaan IPTables. Ada (sangat) banyak resource yang
mendokumentasikan konsep dasar tentang TCP/IP, baik itu secara online maupun cetak.
Silahkan googling untuk mendapatkannya.
Hal berikutnya yang harus anda persiapkan adalah sebuah komputer yang terinstall Linux. Akan
lebih baik jika komputer anda memiliki 2 buah network interface card, sebab bisa menjalankan
fungsi packet forwarding. Disarankan anda menggunakan linux dengan kernel 2.4 ke atas, karena
(setahu saya) linux dengan kernel 2.4 ke atas sudah memiliki dukungan IPTables secara default,
sehingga anda tidak perlu mengkompilasi ulang kernel anda. Bagi anda yang menggunakan
kernel 2.2 atau sebelumnya, anda harus melakukan kompilasi kernel untuk memasukkan
dukungan IPTables. Silahkan lihat tutorial Kompilasi kernel 2.4.x di Linux oleh mas Asfik.
2. Pendahuluan
IPTables memiliki tiga macam daftar aturan bawaan dalam tabel penyaringan, daftar tersebut
dinamakan rantai firewall (firewall chain) atau sering disebut chain saja. Ketiga chain tersebut
adalah INPUT, OUTPUT dan FORWARD.
Pada diagram tersebut, lingkaran menggambarkan ketiga rantai atau chain. Pada saat sebuah
paket sampai pada sebuah lingkaran, maka disitulah terjadi proses penyaringan. Rantai akan
memutuskan nasib paket tersebut. Apabila keputusannnya adalah DROP, maka paket tersebut
akan di-drop. Tetapi jika rantai memutuskan untuk ACCEPT, maka paket akan dilewatkan
melalui diagram tersebut.
Sebuah rantai adalah aturan-aturan yang telah ditentukan. Setiap aturan menyatakan “jika paket
memiliki informasi awal (header) seperti ini, maka inilah yang harus dilakukan terhadap paket”.
Jika aturan tersebut tidak sesuai dengan paket, maka aturan berikutnya akan memproses paket
tersebut. Apabila sampai aturan terakhir yang ada, paket tersebut belum memenuhi salah satu
aturan, maka kernel akan melihat kebijakan bawaan (default) untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan kepada paket tersebut. Ada dua kebijakan bawaan yaitu default DROP dan default
ACCEPT.
18. Jalannya sebuah paket melalui diagram tersebut bisa dicontohkan sebagai berikut:
Perjalanan paket yang diforward ke host yang lain
1. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet.
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada table Mangle. Chain ini berfungsi untuk me-mangle
(menghaluskan) paket, seperti merubah TOS, TTL dan lain-lain.
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk
melakukan DNAT (Destination Network Address Translation).
5. Paket mengalami keputusan routing, apakah akan diproses oleh host lokal atau diteruskan ke
host lain.
6. Paket masuk ke chain FORWARD pada tabel filter. Disinlah proses pemfilteran yang utama
terjadi.
7. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel nat. Chain ini berfungsi utamanya untuk
melakukan SNAT (Source Network Address Translation).
8. Paket keluar menuju interface jaringan, contoh eth1.
9. Paket kembali berada pada jaringan fisik, contoh LAN.
Perjalanan paket yang ditujukan bagi host lokal
1. Paket berada dalam jaringan fisik, contoh internet.
2. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
3. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel mangle.
4. Paket masuk ke chain PREROUTING pada tabel nat.
5. Paket mengalami keputusan routing.
6. Paket masuk ke chain INPUT pada tabel filter untuk mengalami proses penyaringan.
7. Paket akan diterima oleh aplikasi lokal.
Perjalanan paket yang berasal dari host lokal
1. Aplikasi lokal menghasilkan paket data yang akan dikirimkan melalui jaringan.
2. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel mangle.
3. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel nat.
4. Paket memasuki chain OUTPUT pada tabel filter.
5. Paket mengalami keputusan routing, seperti ke mana paket harus pergi dan melalui interface
mana.
6. Paket masuk ke chain POSTROUTING pada tabel NAT.
7. Paket masuk ke interface jaringan, contoh eth0.
8. Paket berada pada jaringan fisik, contoh internet.
3. Sintaks IPTables
iptables [-t table] command [match] [target/jump]
1. Table
19. IPTables memiliki 3 buah tabel, yaitu NAT, MANGLE dan FILTER. Penggunannya disesuaikan
dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Fungsi dari masing-masing tabel tersebut sebagai
berikut :
NAT : Secara umum digunakan untuk melakukan Network Address Translation. NAT adalah
penggantian field alamat asal atau alamat tujuan dari sebuah paket.
MANGLE : Digunakan untuk melakukan penghalusan (mangle) paket, seperti TTL, TOS dan
MARK.
FILTER : Secara umum, inilah pemfilteran paket yang sesungguhnya.. Di sini bisa dintukan
apakah paket akan di-DROP, LOG, ACCEPT atau REJECT
2. Command
Command pada baris perintah IPTables akan memberitahu apa yang harus dilakukan terhadap
lanjutan sintaks perintah. Umumnya dilakukan penambahan atau penghapusan sesuatu dari tabel
atau yang lain.
Command
Keterangan
-A
–append
Perintah ini menambahkan aturan pada akhir chain. Aturan akan ditambahkan di akhir baris pada
chain yang bersangkutan, sehingga akan dieksekusi terakhir
-D
–delete
Perintah ini menghapus suatu aturan pada chain. Dilakukan dengan cara menyebutkan secara
lengkap perintah yang ingin dihapus atau dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah
akan dihapus.
-R
–replace
Penggunaannya sama seperti –delete, tetapi command ini menggantinya dengan entry yang baru.
-I
–insert
Memasukkan aturan pada suatu baris di chain. Aturan akan dimasukkan pada baris yang
disebutkan, dan aturan awal yang menempati baris tersebut akan digeser ke bawah. Demikian
pula baris-baris selanjutnya.
-L
–list
Perintah ini menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Apabila tabel tidak disebutkan, maka
seluruh aturan pada semua tabel akan ditampilkan, wala