SlideShare a Scribd company logo
1 of 116
Download to read offline
PKTBT LATSAR CPNS TAHUN 2021
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REFORMASI
BIROKRASI
CUPLIKAN PIDATO PRESIDEN RI
Mengenai Percepatan Reformasi Birokrasi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
P e r i n t a h P r e s i d e n
5 VISI JOKOWI – MA’RUF AMIN
TAHUN KEDEPAN
1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
2. MEMPERKUAT PEMBANGUNAN
SUMBER DAYA MANUSIA
3. MENGUNDANG INVESTASI SELUAS-
LUASNYA
4. REFORMASI BIROKRASI
5. PENGGUNAAN APBN YANG FOKUS &
TEPAT SASARAN
REFORMASI BIROKRASI
“Kecepatan melayani, kecepatan memberikan
izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi
kita. Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak
efektif, saya pastikan akan saya pangkas,
copot pejabatnya. Kalau ada lembaga-lembaga
yang tidak bermanfaat dan bermasalah, saya
pastikan, sayabubarkan!”
Merupakan Miniatur
Pembangunan Reformasi
Birokrasi di Unit Kerja,
untuk mewujudkan unit
pelayanan
yang berkinerja tinggi dan
berintegritas
Zona Integritas
REFORMASI
BIROKRASI
KEBIJAKAN
REFORMASI BIROKRASI
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
2010
2014
Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional 2010 - 2025
Roadmap 2010-2014
RULE BASED
BUREAUCRACY
2019
2024
PERFORMANCE BASED
BUREAUCRACY
Roadmap 2015-2019 Roadmap 2020-2025
DYNAMIC
GOVERNANCE
Menjadi
Pemerintahan
Kelas Dunia
Pada tahun 2025, Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan:
a. tidak ada korupsi; b. tidak ada pelanggaran; c. APBN
dan APBD baik; d. semua program selesai dengan baik;
e. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; f.
komunikasi dengan publik baik; g. penggunaan waktu
(jam kerja) efektif dan produktif; h. penerapan reward
dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; i.
hasil pembangunan nyata (propertumbuhan,
prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan)
IMPLEMENTASI REFORMASI
BIROKRASI KEMENDAGRI
KEPMENDAGRI NOMOR 061-5923 TH
2015 Jo. KEPMENDAGRI NOOMOR.
061-5295 TH 2016
Periode II Periode III
Periode I
KEPMENDAGRI NOMOR 061-
4733 TAHUN 2020
Kerangka Pelaksanaan Reformasi birokrasi
• Evaluasi RB
• Evaluasi AKIP
• Evaluasi ZI WBK/WBBM
Pemerintah belum
bersih, kurang
akuntabel dan
berkinerja rendah
Pemerintah belum
efektif dan efisien
Pelayanan publik
masih buruk
Pemerintah yang bersih,
akuntabel, dan berkinerja
tinggi
Pemerintah yang efektif
dan efisien
Pelayanan publik yang baik
dan berkualitas
From:
Bad Governance
To:
Good Governance
Hasil Antara
Perubahan
Isu Strategis
Birokrasi
✓ Mindset (pola pikir)
✓ Culture set (budaya kerja)
Prinsip Pelaksanaan:
Outcomes Oriented , Terukur, Efisien,Efektif,
Realistik, Konsisten,
Sinergi,Inovatif,Kepatuhan,Dimonitor
Pelopor
Penggerak Perubahan
(Agent of Changes &
Role Model)
Kapasitas
Assesor
PROSES PERBAIKAN
8 Area Perubahan
✓ Percontohan
Unit Kerja WBK/WBBM
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
ARAH KEBIJAKAN RB NASIONAL (RPJMN 2020-2024)
Penguatan implementasi manajemen
ASN, penerapan manajemen talenta
nasional ASN, peningkatan sistem merit
ASN, penyederhanaan eselonisasi, serta
penataan jabatan fungsional; Penataan
kelembagaan dan proses bisnis, melalui:
penataan kelembagaan instansi
pemerintah dan penerapan SPBE
terintegrasi
Reformasi sistem akuntabilitas kinerja,
melalui: perluasan implementasi
sistem integritas, penguatan
pengelolaan reformasi birokrasi dan
akuntabilitas kinerja organisasi, serta
reformasi sistem perencanaan dan
penganggaran
Transformasi pelayanan publik,
melalui: pelayanan publik berbasis
elektronik (e-service), penguatan
pengawasan masyarakat atas kinerja
pelayanan publik, penguatan
ekosistem inovasi, dan penguatan
pelayanan terpadu
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
INDIKATOR TARGET RB NASIONAL (RPJMN 2020-2024)
SASARAN INDIKATOR BASELINE 2019 TARGET 2024
Reformasi Birokrasi dan
Tata Kelola
1. Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks RB ≥ Baik*
Kementerian/Lembaga (%) 93,98 (2018) 85
2.Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks Sistem Merit Kategori≥ Baik
Kementerian/Lembaga (%) 32 (2018) 100
LPNK(%) 24 (2018) 100
3.Instansi Pemerintahan (IP) dengan tingkat
Kepatuhan PelayananPublik Kategori Baik (IP)
90 per 277 164 per 623
4.Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks Maturitas SPBE kategori baik
Kementerian/Lembaga (%) 43,3 (2018) 100
5.Persentase Instansi Pemerintah pusat (K/L) yang mendapatkan Opini WTP
Kementerian/Lembaga (%) 94 (2018) 95
Provinsi(%) 94 (2018) 95
6.Persentase Instansi Pemerintah dengan Skor Sakip ≥ B:
Kementerian/Lembaga (%) 92,77 (2018) 100
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Target Indeks Reformasi Birokrasi KMDN
Tahun 2020-2024
93,01
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri
Tahun 2020-2024
91,01
89,01
87,01
85,01
•Road Map disusun dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik, tata Kelola pemerintahan yang
semakin efektif dan efisien dan perubahan mindset dan culture set Aparatur Sipil Negara (ASN)
•Mengedepankan asas fokus dan prioritas, fokus pada akar masalah tata kelola pemerintahan dan prioritas
perbaikan tata kelola pemerintahan
•Lebih menekankan hal-hal yang bersifat implementatif dibandingkan dengan formalitas
•Program dan kegiatan didesain agar dapat diimplementasikan sampai dengan unit kerja
•Analisis dilakukan secara lebih holistik, komprehensif dan antisipatif
KRITERIA PENYUSUNAN ROAD MAP
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
EVALUASI AREA PERUBAHAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
REFORMASI BIROKRASI
AREA PERUBAHAN
NILAI
RUJUKAN
HASIL
EVALUASI
2015
HASIL
EVALUASI
2016
HASIL
EVALUASI
2017
HASIL
EVALUASI
2018
HASIL
EVALUASI
2019
TARGET HASIL EVALUASI 2020
(Indikator Penilaian Baru PermenpanRB 26/2020)
TARGET
2021
KOMPONEN PENGUNGKIT 60
ASPEK
PEMENUHAN
ASPEK
ANTARA
ASPEK
REFORM
1. Manajemen Perubahan 5 3,23 3,23 3,58 3,64 3,48 2,00 - 3,00
2. Deregulasi Peraturan Perundangan 5 2,09 2,09 2,71 2,71 2,56 2,00 - 3,00
3. Penataan Dan Penguatan Organisasi 6 3,84 4,34 4,34 4,34 4,39 3,00 - 4,50
4. Penataan Tatalaksana 5 3,21 3,21 3,47 3,47 3,27 2,50 4,00 3.75
5. Penataan Sistem Manajemen SDM 15 12,09 12,24 12,73 12,71 12,74 3,00 2,00 4,50
6. Penguatan Akuntabilitas 6 3,60 3,60 3,88 4,01 4,05 2,50 1,00 3,75
7. Penguatan Pengawasan 12 6,32 7,27 7,50 7,31 7,38 2,50 2,00 3,75
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6 3,31 3,39 4,60 4,73 4,78 2,50 1,00 3,75
CAPAIAN KOMPONEN PENGUNGKIT 37,69 39,37 42,51 42,93 42,63 20,00 10.00 30,00
KOMPONEN HASIL 40
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja 14 9,82 9,89 9,91 10,08 10,23
2. Survei Internal Integritas Organisasi 6 4,99 4,69 4,85 4,08 4,25
3. Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7 4,79 5,16 6,09 6,18 6,42
4. Opini BPK 3 2,50 3,00 3,00 3,00 3,00
5. Survei Eksternal Pelayanan Publik 10 7,01 7,10 8,37 8,76 8,90
CAPAIAN KOMPONEN HASIL 29,12 29,84 32,22 32,10 32,80
TOTAL CAPAIAN
KOMPONEN PENGUNGKIT + KOMPONEN HASIL
100 68,82 (B) 69,21 (B) 75,03 (BB) 75,02 (BB) 75,43 (BB)
85,01 (A) 87,00 (A)
TUNJANGAN KINERJA 70% - 80% - -
Tidak Paham Kinerja Individu, indikator
kinerja individu, dan kontribusi kinerjanya
terhadap organisasi
Paham kinerja individu saja
Paham kinerja individu dan
indikatornya/kontribusi terhadap kinerja
organisasi
Paham Kinerja Individu, indikator kinerja
individu, dan kontribusi kinerjanya
terhadap organisasi
0 1 2 3
14
30
37
18
0
1
2
3
Keterangan:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
HASIL EVALUASI SEMENTARA
1
2
4
6
3
5
Proses Bisnis
Lebih menggambarkan
sinergitas kinerja
seluruh unit kerja
Rencana Kerja RB
Lebih menggambarkan
karakter masing-masing
unit kerja
Peran ITJEN
Mengawal pelaksanaan
RB dari level
Kementerian hingga level
unit kerja secara berkala
Sumber Daya Manusia
Pola pengembangan
lebih terintegrasi
Kegiatan Penguatan
RB
Saling terkait dan
berkesinambungan
antara level
Kementerian hingga
level unit kerja
Stranas PK
Meningkatkan peran
dan aksi konkrit seluruh
unit kerja
Berdasarkan Rekomendasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
HASIL EVALUASI SEMENTARA
7
8
10
9
Quick Wins
Melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap
pelaksanaan dan
pencapaian quick wins
Profesionalisme ASN
Mengembangkan profesionalisme
Pegawai ASN
Pengadaan barang/jasa
Meningkatkan kualitas
tata Kelola pengadaan
barang/jasa
Organisasi
Melakukan
restrukturisasi
organisasi berbasis
kinerja
Berdasarkan Rekomendasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
1. Penyederhanaan
Struktur dan
Kelembagaan
Birokrasi;
2. Transformasi
Digital;
3. Inovasi dan
Perubahan Budaya
Kerja;
Lingkungan Internal
Lingkungan Eksternal
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
1. Politisasi Dan Kooptasi
Birokrasi;
2. Penegakan dan Kepastian
Hukum;
3. Administrasi dan
Kelembagaan;
4. Budaya Birokrasi;
5. Globalisasi dan Tujuan
Pembangunan
Berkelanjutan;
6. Revolusi Industri;
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
ROAD MAP
RB KEMENDAGRI 2020-2024
ACTION PLAN
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN RB KEMENDAGRI
RPJPN 2005-2025
RPJMN 2020-2024
RENSTRA KEMENDAGRI
2020-2024
ROAD MAP
RB 12 SATKER 2020-2024
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
TUJUAN DAN SASARAN
REFORMASI BIROKRASI KEMENDAGRI 2020-2024
Pedoman pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020-2024,
dengan tahapan pelaksanaan dalam bentuk
Rencana Kerja dan Agenda Prioritas
Program/Kegiatan yang tertuang dalam 8 (delapan)
area perubahan Road Map, baik yang sifatnya
penguatan, perbaikan maupun inovasi, guna
mewujudkan tatakelola birokrasi yang bersih dan
akuntabel, birokrasi yang kapabel dan memberikan
pelayanan publik yang prima.
Menjadi pedoman bagi Aparatur Kementerian
Dalam Negeri dalam melaksanakan reformasi
birokrasi secara terukur, konsisten, terintegrasi,
melembaga dan berkelanjutan.
Menjadi tolak ukur supervisi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Dalam Negeri Tahun 2020-2024 untuk mencapai
target lima tahun ke depan guna mewujudkan
birokrasi Kementerian Dalam Negeri berkelas
dunia yang RESPECT (Responsible, Effective,
Smart, Professional, Efficient, Creative, and
Trust).
Sasaran pelaksanaan agenda Reformasi
Birokrasi di Lingkungan Kementerian Dalam
Negeri 2020-2024 adalah terwujudnya
Kementerian Dalam Negeri yang RESPECT
(Responsive, Effective, Smart,
Professional, Efficient, Creative, and
Trust), melalui peningkatan kapasitas
birokrasi secara terus-menerus untuk menjadi
pemerintahan kelas dunia
SASARAN
TUJUAN
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
AGENDA KMDN DALAM SASARAN MESO RB 2020-2024
SASARAN PROGRAM LEADING SECTOR KEGIATAN/TEMA
Sasaran 1. Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
1.1. Menguatnya Integritas dan
Budaya Antikorupsi dalam
Birokrasi
Kementerian Dalam Negeri
(Inspektorat Jenderal dan Ditjen Otonomi Daerah)
Induksi anti korupsi kepada kepala daerah, anggota DPRD dan Pejabat Perangkat
Daerah.
1.2. Menguatnya manajemen
kinerja dalam sistem
pemerintahan yang efektif,
efisien, dan akuntabel
Kementerian Dalam Negeri
(Ditjen Bina Keuangan Daerah, Ditjen Bina
Pembangunan Dearah dan Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia)
• Menciptakan interoperability antara sistem perencanaan, penganggaran, dan
kinerja di daerah.
• Melakukan monitoring mengenai pelaksanaan perencanaan dan penganggaran
berbasis kinerja di daerah
• Melakukan pengembangan kompetensi kepala daerah dalam perencanaan dan
penganggaran berbasis kinerja
• Melakukan monitoring mengenai pelaksanaan perencanaan dan penganggaran
berbasis kinerja di daerah
• Melakukan pengembangan kompetensi kepala daerah dalam perencanaan
dan penganggaran berbasis kinerja
1.3. Meningkatnya fairness,
transparansi, profesionalisme,
dan nondiskriminatif dalam
sistem pemerintahan
Kementerian Dalam Negeri
(Seluruh Satuan Kerja)
Mendorong dan memperkuat partisipasi berbagai pemangku kepentingan
(masyarakat, private sector, dan dunia usaha) dalam pembuatan dan implementasi
kebijakan di daerah
Sasaran 2. Birokrasi yang Kapabel
2.1. Tertatanya kelembagaan
kementerian/lembaga/pemerintah
daerah yang berbasis kinerja dan
prinsip efisiensi
Kementerian Dalam Negeri
(Ditjen Otonomi Daerah, Ditjen Bina Keuangan
Daerah, dan Ditjen Bina Pembangunan Dearah)
• Melakukan monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan reviu kelembagaan berbasis
kinerja yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
• Melakukan monitoring evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pemisahan antara
pembuat kebijakan (policy maker) dan pelaksana kebijakan (policy implementing
agency) di pemerintahan daerah.
2.2 Meningkatnya profesionalisme ASN
berbasis sistem merit
Kementerian Dalam Negeri
(Seluruh Satuan Kerja)
Memperkuat dan mendorong evidence-based policy dengan melibatkan pemangku
kepentingan, seperti perguruan tinggi, riset, dan lembaga penelitian pada level
pemerintah daerah.
Sasaran 3. Pelayanan Publik yang Prima
3.1. Menguatnya pelayanan publik yang
responsif dan berdaya saing
Kementerian Dalam Negeri
(Badan Penilitian dan Pengembangan)
MendorongPemerintah Daerah untuk mengembangkan pusat-pusat inovasi
pelayanan publik.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
PEDOMAN PELAKSANAAN
EVALUASI REFORMASI
BIROKRASI
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Reformasi Birokrasi
3
KERANGKA LOGIS
HASIL 40%
❖AKUNTABILITAS KINERJADAN
KEUANGAN (10%)
❖SURVEI KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK (10%)
❖SURVEI ANTI KORUPSI (10%)
❖KINERJA ORGANISASI (10%)
Manajemen Perubahan
(5%)
Penataan Peraturan
Perundang-undangan(5%)
Penataan dan Penguatan
Organisasi (6%)
Penataan Tatalaksana (5%)
Penataan Sistem
Manajemen SDM (15%)
Penguatan Akuntabilitas
Kinerja (6%)
Penguatan Pengawasan
(12%)
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik (6%)
Kapasitas dan Akuntabilitas
Organisasi (20%)
Pemerintah yang Bersih dan
Bebas KKN (10%)
Peningkatan Pelayanan Publik
(10%)
HASIL ANTARA
4
KERANGKA LOGIS
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
1. MANAJEMEN PERUBAHAN (PEMENUHAN)
TIM RB ROAD MAP RB PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
PERUBAHAN POLA PIKIR DAN BUDAYA
KERJA
1. MANAJEMEN PERUBAHAN (REFORM)
1. PERAN AGEN PERUBAHAN (KONKRET)
2. KOMITMEN PIMPINAN
3. MEMBANGUN BUDAYA KERJA Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
2. DEREGULASI KEBIJAKAN (PEMENUHAN)
HARMONISASI
SISTEM PENGENDALIAN DALAM
PENYUSUNAN PERATURAN
2. DEREGULASI KEBIJAKAN (REFORM)
1. PERAN KEBIJAKAN TERKAIT PELAYANAN/PERIJINAN
2. KEBIJAKAN YANG DITERBITKAN TELAH SESUAI DENGAN PROLEG
KEMENTERIAN/PEMDA
3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI (PEMENUHAN)
PENATAAN
ORGANISASI
EVALUASI
KELEMBAGAAN
TINDAK LANJUT
EVALUASI
3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI (REFORM)
1. KESESUAIAN ORGANISASI DENGAN PROBIS
2. PETA PROBIS SESUAI DENGAN PENYEDERHANAAN ORGANISASI
3. EVALUASI KELEMBAGAAN SESUAI DENGAN PENYEDERHANAAN ORGANISASI
4. PENATAAN TATALAKSANA (PEMENUHAN)
PROSES BISNIS DAN
PROSEDUR
KETERBUKAAN INFORMASI
PUBLIK
SISTEM PEMERINTAHAN
4. PENATAAN TATALAKSANA (REFORM)
1. PENYUSUNAN PROBIS SESUAI DENGAN PENYEDERHANAAN JABATAN
2. MAKIN TERINTEGRASINYA SPBE
3. TRANSFORMASI DIGITAL TELAH MEMBERIKAN MANFAAT OPTIMAL
5. PENATAAN SDM (PEMENUHAN)
Penegakan Aturan
Disiplin/Kode
Etik/KodePerilaku
Pegawai
Penerimaan pegawai
transparan, obyektif ,
bebas KKN
PenetapanKinerja
Individu
Pelaksanaan Evaluasi
danSistem Informasi
Kepegawaian
Perencanaan
KebutuhanPegawai
Sesuaidengan
Kebutuhan Organisasi
Pengembangan
PegawaiBerbasis
Kompetensi dan
Promosi Jabatan
1. PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI DIJADIKAN DASAR PEMBUATAN FORMASI
2. PENYETARAAN JABATANADMINISTRASI KE JABATAN FUNGSIONAL
3. PEMETAAN TALENTA PEGAWAI DIGUNAKAN UNTUK PENEMPATANJPT DAN JABATANKRITIKAL LAINNYA
6. PENGUATAN AKUNTABILITAS (PEMENUHAN)
Pengelolaan
Akuntabilitas
Kinerja
Keterlibatan
Pimpinan
6. PENGUATAN AKUNTABILITAS (REFORM)
1. PENGGUNAAN ANGGARAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
2. PEMANFAATAN APLIKASI AKUNTABILITAS KINERJA
3. CAPAIAN KINERJA MENJADI DASAR REWARD DAN PUNISHMENT
4. PETA STRATEGIS SESUAI DENGAN KERANGKA LOGIS KINERJA
7. PENGUATAN PENGAWASAN (PEMENUHAN)
Penanganan
Benturan
Kepentingan
Pengendalian
Gratifikasi
Penerapan
SPIP
Pengaduan
Masyarakat
Whistle-Blowing
System
Pembangunan Zona
Integritas dan
Kapasitas serta Peran
APIP
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
7. PENGUATAN PENGAWASAN (REFORM)
1. KEPATUHAN LHKPN
2. KEPATUHAN LHKASN
3. MEKANISME PENGENDALIAN AKTIVITAS BERJENJANG
4. PENURUNAN PENGADUAN MASYARAKAT
5. KEBERHASILAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
6. PENGUATAN PERAN APIP SEBAGAI ASSESS DAN ASSIST
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Penilaian Kepuasan
terhadap Pelayanan
Standar
Pelayanan
Budaya
Pelayanan
Prima
Pengelolaan
Pengaduan
Pemanfaatan
Teknologi
1. INOVASI TELAH BERHASIL MENDORONG
PERBAIKANLAYANAN DAN PERIZINAN
2. PENANGANAN PENGADUAN DILAKUKAN
PADA BERBAGAI KANAL SECARA RESPONSIF
DAN BERTANGGUNGJAWAB
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
AGUSTUS
JULI OKTOBER
SEPTEMBER
JUNI
JUNI-JULI
EVALUASI MELALUI
TELECONFRENCE
JULI-SEPTEMBER
MELAKUKAN SURVEY
ON-LINE
VERIFIKASI LAPANGAN
(JIKA MEMUNGKINKAN)
VERIFIKASI ONLINE
(JIKA TIDAK MEMUNGKINKAN)
AGUSTUS-OKTOBER
NOVEMBER
1
2
3
TIMELINE EVALUASI RB
CATATAN
Tahun ini evaluasi masih tetap dilakukan
dengan mengambil sample hingga ke unit
kerjanya min. Eselon I
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
REFORMASI
BIROKRASI
PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
Birokrasi
yang
kapabel
Pelayanan
Publik
yang Prima
03
02
Birokrasi
yang
bersih &
akuntabel
01
8 AREA PERUBAHAN PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem, proses, dan
prosedur kerja di lingkungan Kemendagri
TATALAKSANA
Meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN di Lingkungan Kemendagri
PENGAWASAN
Keberlanjutan Pelaksanaan 8 Area Perubahan
AREA PERUBAHAN
Mewujudkan pelayanan Prima di lingkungan
Kemendagri sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat
PELAYANAN PUBLIK
Menyederhanakan regulasi dan menghapus
regulasi/kebijakan yang tumpang tindih dan
sifatnya menghambat
DEREGULASI PER-UU
Menciptakan SDM aparatur di Lingkungan Kemendagri
yang berintegritas, netral, kompeten, capable,
profesional, berkinerja tinggi, dan sejahtera
MANAJEMEN SDM APARATUR
Mentransformasi sistem dan mekanisme kerja organisasi
serta mindset (pola pikir) dan cultureset (cara kerja) individu
ASN menjadi lebih adaptif, inovatif, responsive, professional,
dan berintegritas
MANAJEMEN PERUBAHAN
Menciptakan Kemendagri yang
akuntabel dan berkinerja tinggi
AKUNTABILITAS
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
organisasi Kemendagri secara proporsional
sesuai dengan kebutuhan (Oraganisasi yang
tepat ukuran dan fungsi)
KELEMBAGAAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061-4733
Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian
Dalam Negeri 2020-2024
1
2
3
4
5
6
BidangTatalaksana
BidangManajemenSDMAparatur
BidangManajemenPerubahan
BidangOrganisasi
BidangPeraturan
Perundang-undangan
TANTANGAN DAN HAMBATAN
7
8
BidangPengawasan
BidangAkuntabilitasKinerja
BidangPelayananPublik
1. Komitmen pimpinan
2. Sosialisasi dan internalisasi RB
3. Agen Perubahan sebagai motor penggerak
1. Penataan Ulang Peraturan
Perundang-undangan
2. Perundang-undangan yang
menghambat efektitivas pelaksanaan
RB
1. Uraian tugas dan fungsi
2. Grand Design penataan kelembagaan
3. Kelembagaan UPT
1. Peta proses bisnis
2. Pola Tatalaksana dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
3. Pola sistem ketatalaksanaan (bisnis proses)
4. Pemanfaatan teknologi informasi berbasis elektronik
5. Pengintegrasian teknologi informasi berbasis elektronik
1. Standar Kompetensi Jabatan
2. Profil Kompetensi Pegawai
3. Disiplin Kerja
4. Sistem Pendidikan dan Pelatihan Aparatur berbasis kompetensi
5. Perubahan pola pikir dan budaya kerja
1. Sistem Manajemen Kinerja berbasis teknologi
2. Adanya Cascading
3. Sistem Manajemen Kinerja secara menyeluruh
4. Kualitas LAKIP
1. Peran Unit Penanganan Gratifikasi (UPG)
2. Opini WBK/WBBM atas pelaksanaan ZI
3. Maturatias SPIP
4. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
5. Kapabilitas APIP
6. Peran APIP
1. Pemanfaatan prosedur pelayanan
2. SOP standar pelayanan
3. Pemanfaatan ULA pada Satuan Kerja
4. Survey secara berkala oleh pihak ketiga
TIM MANAJEMEN PELAKSANAAN RB
Tim Pengarah
Reformasi Birokrasi
KMDN
Tim Pelaksana
Reformasi Birokrasi
KMDN
Tim Pelaksana
Reformasi Birokrasi
Satuan Kerja
Tim Evaluasi Penilaian
Mandiri Reformasi
Birokrasi
Sekretariat Reformasi
Birokrasi KMDN
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Pokja dan Unit Kerja.
Pelaporan PMPRB
Pokja dan Unit Kerja.
Media Informasi
Pokja dan Unit Kerja.
Pelaporan PMPZI
Monitoring dan
Evaluasi
Monitoring Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri:
Evaluasi dan Pelaporan Tahunan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri:
Monitoring pelaksanan reformasi birokrasi di
lingkungan Kementerian Dalam Negeri,
dilakukan secara periodik melalui
program/kegiatan percepatan, rapat-rapat,
FGD yang pembahasan mengenai
perkembangan pelaksanaan reformasi
birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam
Negeri dengan basis data/evidence yang
diinput dalam Simonev-RBdagri, didamping
olehTim Evaluasi Penilaian Mandiri
Reformasi Birokrasi.
Kegiatan evaluasi perkembangan pelaksanaan
reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian
Dalam Negeri akan dilakukan secara berkala
perbulan dan terakumulasi menyeluruh pada
setiap akhir tahun dengan basis data/evidence
yang diinput dalam Simonev-RBdagri, yang
hasilnya akan disusun dalam bentuk Laporan
Tahunan Perkembangan Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri.
MONITORING DAN EVALUASI
Tim Asesor RB/APIP
Itjen dan Tim
Evaluator
KemenPAN dan RB.
Simonev-Rbdagri Versi 3.0
(http://rb.kemendagri.go.id)
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Satuan Kerja
Menyusun Tim Pelaksana RB Satker
Menyusun Renja Pelaksanaan RB Satker
Mengusulkan PIC Admin Simonev-Rbdagri
V.3.0
Menindaklanjuti monev pelaksanaan RB
Sosialisasi, Konsultasi, dan FGD
pelaksanaan RB
Mengisi LKE melaui Simonev-Rbdagri V.3.0
Sosialisasi, Konsultasi, dan FGD
pelaksanaan RB
Mengusulkan Agenda Quick Wins
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
(Quick Win)
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2020 sebagai Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Peraturan Menteri PANRB Nomor 28
Tahun 2019 tentang Penyetaraan
Jabatan Administrasi ke Dalam
Jabatan Fungsional
1 2
PERATURAN
PERUNDANGAN
“CUPLIKAN PENJELASAN VIDEO TENTANG AREA
MANAJEMEN SDM APARATUR”
Arahan Presiden: Reformasi Struktural
ARAHAN PRESIDEN
“Sangat penting bagi kita untuk
mereformasi birokrasi kita.
Reformasi struktural!
Agar Lembaga semakin
sederhana, semakinsimple,
semakin lincah!”
“PENYEDERHANAAN ESELONISASI
BIROKRASI MENJADI 2 (DUA) LEVEL, DAN
DIGANTI DENGAN JABATAN FUNGSIONAL
YANG MENGHARGAI KEAHLIAN DAN
KOMPETENSI”
PENGATURAN ORGANISASI
memprioritaskan keberadaan Jabatan Fungsional
dalam pengaturan susunan organisasi
PENATAAN STRUKTURAL
mengalihkan jabatan struktural eselon III ke bawah ke
dalam jabatan fungsional
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Tujuan Penyederhanaan Birokrasi
Birokrasi yang dinamis
dan agile
Percepatan sistem kerja
Mendorong
efektivitas dan
efisiensi kinerja
Mewujudkan
profesionalitas ASN
Fokus pada
pekerjaan fungsional
4
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
PAG
E
INSTANSI
a. Pusat
• Kementerian
• Alat Negara/Lembaga Setingkat Kementerian
• Lembaga Pemerintah Non Kementerian
• Sekretariat Jenderal Lembaga Negara
• Sekretariat Jenderal Lembaga Non Struktural
• Lembaga Penyiaran Publik
b. Daerah
• Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi
• Perangkat Daerah Pemerintah Kab/Kota
JABATAN
a. Administrator/eselon III
b. Pengawas/eselon IV
c. Pelaksana/eselon V
Sasaran Penyederhanaan Birokrasi
Manfaat Penyederhanaan Birokrasi
❑ Alignment Organisasi – Rencana strategi dapat
dicascading dengan cepat sehingga organisasi bergerak sebagai satu kesatuan
unit.
❑ Kejelasan – peningkatan span of control mengarah pada kejelasan pemahaman
yang baik pada top dan middle level dalam pengambilan keputusan.
❑ Produktivitas – Dapat melakukan hal yang banyak dan
cepat dengan sedikit layer manajemen.
❑ Customer Oriented – organisasi lebih mampu dan fokus
memahami kebutuhan publik daripada fokus pada proses internalisasi
birokrasi.
PAG
E
Ruang Lingkup Penyederhanaan Birokrasi
PENYEDERHANAAN
BIROKRASI
01
02
03
01 TRANSFORMASI ORGANISASI
❑ Penyederhanaan strukturorganisasi menjadi 2 level.
❑ Perampingan struktur organisasi Jabatan Administrasi pada K/L/D
dengan kriteria tertentu dan memperhatikan karakteristik sifat tugas
dari Jabatan Administrasi tersebut.
❑ Penyederhanaan struktur organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah
melalui koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
02 TRANSFORMASI JABATAN
❑ Pengalihan Pejabat Administrasi yang unit organisasinya
dirampingkan menjadi PejabatFungsional yang bersesuaian.
❑ Pengembangan Jabatan Fungsional.
❑ Penyetaraan Penghasilan.
03 TRANSFORMASI MANAJEMEN KERJA
❑ Penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi yang
berorientasi pada percepatan pengambilan keputusan dan perbaikan
pelayanan publik.
❑ Pengembangan sistem kerjaberbasis digital.
PAG
E
Langkah Strategis Penyederhanaan Birokrasi
Transformasi
Manajemen Kerja
Transformasi Organisasi Transformasi Jabatan
▪ Penyusunan RancanganInstruksi
Presiden untuk mempercepat
pelaksanaan Penyederhanaan
Birokrasi
▪ Penyusunan Rancangan Peraturan
Menteri PANRB mengenai Pedoman
Pelaksanaan Penyederhanaan
Birokrasi
▪ Penyusunan desain Model
Organisasi berbasis Fungsional
▪ Penyusunan Rancangan Peraturan
Presiden mengenai Penyelarasan
Penghasilan
▪ Penyesuaian/perubahan pengaturan
mengenai Penyetaraan Jabatan
Administrasi ke Jabatan Fungsional,
Pengembangan Karir Pejabat
Fungsional, Angka Kredit dan
Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional
hasil Penyetaraan, dan Pola Karir
▪ Penyusunan peraturan mengenai
Penyetaran Jabatan yang diduduki
prajurit TNI/anggota POLRI
▪ Penyusunan RancanganPeraturan
Menteri mengenai Mekanisme
Kerja
▪ Penyusunan RancanganPeraturan
Menteri mengenai Sistem Kerja
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Progress Penyederhanaan Struktur Organisasi pada K/L
SELESAI
DALAM PROSES
76 K/L
12 K/L
19 K/L Percepatan dan Peningkatan Kualitas
Capaian Tujuan Organisasi
OUTCOME
TOTAL STRUKTURTELAH
DISEDERHANAKAN:
39.291
➢ Perubahan desain struktur
organisasi
➢ Penyederhanaan layer/rentang
birokrasi
OUTPUT
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
AGENDA
QUICK WINS
01
02
• Pengintegrasian sistem perencanaan,
penganggaran, dan kinerja di daerah.
• Operasionalisasi Sistem Informasi
Pemerintahan Daerah.
Penanggung Jawab
Ditjen Bina Bangda, Ditjen Bina Keuda,
dan Ditjen Otonomi Dearah.
Penguatan manajemen kinerja dalam sistem
pemerintahan yang efektif, efisien, dan
akuntabel
• Pengalihan Jabatan Struktural Eselon
III dan IV ke Fungsional
Penanggung Jawab
Biro Organisasi dan Tatalaksana,
Sekretariat Jenderal.
Penyederhanaan Birokrasi
Noted : Sedangkan untuk quick wins tahun 2021-2024 secara berkesinambungan akan diusulkan oleh
masing-masing unit kerja sesuai prioritas tupoksi untuk memberikan kontribusi positif dan kemajuan RB di
lingkungan Kemendagri
5 KRITERIA JABATAN YG DISEDERHANAKAN/
DIALIHKAN KE FUNGSIONAL
SE
MENDAGRI
130/1970/OTDA
Analisis dan penyiapan
bahan dan/atau kebijakan
Koordinasi, pemantauan,
dan evaluasi kebijakan;
Pelayanan teknis
fungsional.
Pelaksanaan tugas teknis tertentu
dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan;
Pelaksanaan tugas yang memiliki
kesesuaian dengan jabatan
fungsional; dan/atau
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
PAG
E
Penyesuaian Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
KONDISI
SEBELUM
PENGALIHAN
KONDISI
SETELAH
PENGALIHAN
JPT Pratama
Administrator
(Eselon III)
Pengawas
(Eselon IV)
Pelaksana
(Eselon V)
Koordinator
Eselon III atau
Fungsional
Ahli Madya
Fungsional
Ahli Muda
Fungsional
Ahli Pertama
JPT Pratama
▪ Tugas koordinasi penyusunan rencana, pelaksanaan dan
pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pada satu
kelompok substansi pada masing-masing pengelompokan uraian
fungsi.
▪ Memimpin sekelompok substansi pejabat fungsional dan pelaksana
dalam melaksanakan tugas dengan dibantu oleh sub-koordinator.
▪ Perlu perubahan mekanisme tata kerja dalam organisasi dengan
menambahkan fungsi koordinasi (pengelola kegiatan) pada
Jabatan Fungsional Ahli Madya.
▪ Kesetaraan kelas jabatan fungsional dengan kelas jabatan dalam
jenjang jabatan yang akan diduduki.
PAG
E
Perubahan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja
ESELON II/
JPT PRATAMA
ESELON III/
ADMINISTRATOR
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
STRUKTUR BARU
JF AHLI MADYA
(KOORDINATOR)
ESELON II/
JPT PRATAMA
ESELON III/
ADMINISTRATOR
ESELON III/
ADMINISTRATOR
ESELON IV/
PENGAWAS
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
STRUKTUR LAMA
ESELON IV/
PENGAWAS
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
PAG
E
Strategi Penyederhanaan Birokrasi Melalui Pengembangan Jabatan Fungsional
❖ Fasilitasi K/L/D dalam Membentuk JF Baru dan Evaluasi terhadap JF Eksisting
❖ Inventarisasi dan identifikasi JF yang dibutuhkan pada K/L/D sesuai karakteristik organisasi
❖ Reviu Peraturan Menteri PANRB mengenai Jabatan Fungsional
70 Proyeksi JF Baru (2021)
3414 Jumlah Nomenklatur
Jabatan Pelaksana
242 Jumlah JF (Eksisting)
Mengembangkan JF Eksisting
menjadi beberapa JF baru
Menata JF Eksisting
Mengubah Jabatan
Pelaksana MenjadiJF
Membentuk JF Baru
1
2 4
3
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
PAG
E
LANGKAH KE DEPAN
Percepatan kebijakan mengenai Penyelarasan
Penghasilan antara Jabatan Fungsional dan
Jabatan Administrasi
Melanjutkan percepatan pembentukan jabatan
fungsional baru untuk mengakomodasi perpindahan
dari jabatan struktural ke jabatan fungsional
Pengembangan dan penetapan sistem kerja
baru yang berbasis fungsional
Pengembangan/optimalisasi Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik untuk
mendukung sistem kerja baru
i9 presentation to Joe Smith
72
Penyederhanaan Birokrasi Permendagri OTK
Perpres Kemendagri
PENATAAN KELEMBAGAAN KEMENDAGRI
✓ 65% (99 Eselon III dan 718 Eselon IV) ✓ Permendagri OTK Kemendagri
✓ Permendagri OTK IPDN
✓ Permendagri OTK UPT Balai
✓ Permendagri OTK BPSDM Regional
✓ Permendagri OTK Set. DKPP
✓ Pengganti Perpres No. 11 Tahun 2015
✓ Perubahan nomenklatur Badan
Penelitiam dan Pengembangan
✓ Penajaman dan pergeseran beberapa
fungsi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
KRITERIA PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Sesuai Permenpanrb No. 28 Th. 2019
Potensi tidak dapat dialihkan
1.Melaksanakan analisis dan penyiapan bahan
kebijakan
2.Melaksanakan koordinasi, pemantauan, dan
pelaporan
3.Melaksanakan tugas teknis tertentu dalam
mendukung penyelenggaraan urusan
pemerintahan pada kementerian
4.Melaksanakan tusi teknis tang bersesuaian
dengan tusi jabatan fungsional
Potensi dapat dialihkan 1.Sebagai kepala satuan kerja yang memiliki
kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran atau pengguna
barang/jasa
2.Memiliki tugas dan fungsi berkenaan
dengan:
➢ kewenangan otorisasi, legalisasi,
pengesahan atau persetujuan dokumen
➢kewenangan kewilayahan
Jabatan administrasi dan pengawas yang dialihkan menjadi jabatan fungsional (dengan diberikan tugas tambahan sebagai
koordinator dan sub koordinator) akan tetap mendapatkan penghasilan yang sama sesuai dengan kelas jabatan administrasi
dan pengawas sebelum dialihkan.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
PENYAMPAIAN USULAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI KEMENDAGRI
✓ TAHAP I
54%
✓ TAHAP II 65%
4%
Tidak mendapat rekom
Mendapat rekom
Mendapat rekom
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
6 Januari 2020
Surat Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/58/SJ
Usulan Penyederhanaan birokrasi eselon III & IV masing-masing 11 (3,24%) jabatan dan 44 (4,80%)
jabatan
27 Maret 2020
Surat Sekjen a.n Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/2604/SJ
Penegasan kembali surat tgl 6 Januari 2020
Pelantikan
8 Mei 2020
Surat Sekjen a.n Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/3080/SJ
Penegasan kembali surat tgl 6 Januari 2020
27 Mei 2020
Surat Menteri PANRB kepada Mendagri Nomor B/519/M.KT.01/2020
Perlu penyederhanaan birokrasi sesuai arahan Bp. Presiden
5 Desember 2019
Kepmendagri No. 100.05 – 5697
Th. 2019 ttg Tim
Penyederhanaan Birokrasi
Kronologis
Sekretariat Jenderal | Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
12 Juni 2020
Zoom meeting dengan KemenPANRB
Percepatan penyederhanaan birokrasi, batas waktu paling lambat 30Juni 2020
8 Mei 2020
Surat Sekjen a.n Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/3080/SJ
Penegasan kembali surat tgl 6 Januari 2020
14 Oktober 2020 & 10 September2020
Surat MENPANRB kepada Mendagri
Persetujuan usulan penyederhanaan Tahap I.
5 Oktober 2020
Surat Mendagri kepada MENPANRB
Usulan Penyederhanaan Tahap II.
29 Desember 2020
Surat MENPANRB
Persetujuan Penyederhanaan Tahap II.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
REKAPITULASI PENYEDERHANAAN BIROKRASI TAHAP II
DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI
UNIT ORGANISASI
Jumlah Jabatan Administrasi Sebelum
Penyetaraan Jabatan (Eksisting)
Jumlah Jabatan Administrasi yang
Diusulkan untuk Disetarakan
Jumlah jabatan Administrasi Yang
Diusulkan untuk Dipertahankan
Jumlah jabatan Administrasi Yang
Kosong
Eselon III
Administrator
Eselon IV Pengawas
Eselon III
Administrator
Eselon IV Pengawas
Eselon III
Administrator
Eselon IV Pengawas
Eselon III
Administrator
Eselon IV Pengawas
Sekretariat Jenderal 40 115 9 88 31 27 0 0
Ditjen Polpum 28 65 6 54 22 11 0 0
Ditjen Bina Adwil 29 67 6 56 23 11 0 0
Ditjen Otda 29 67 6 56 23 11 0 3
Ditjen Bina Bangda 29 67 6 56 23 11 0 0
Ditjen Bina Pemdes 33 80 7 65 26 15 0 0
Ditjen Bina Keuda 29 67 6 56 23 11 0 0
Ditjen Dukcapil 29 67 6 56 23 11 0 0
Inspektorat Jenderal 4 13 0 4 4 9 0 0
BPP 16 40 12 31 4 9 0 0
BPSDM 29 84 17 65 12 19 4 0
IPDN 36 154 14 123 22 31 0 0
Sekretariat DKPP 6 24 0 8 6 16 0 0
JUMLAH ` 910 95 718 242 192 4 3
PERSENTASE 28% 79% 72% 21% 1% 0%
Lampiran Surat Menteri Dalam Negeri kepada Menteri PANRB Nomor 061/5467/SJ Tanggal 5 Oktober 2020
Hal Penyederhadanaan Birokrasi di Lingkungan Kemendagri Tahap II
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
5 BESAR JABATAN FUNGSIONAL HASIL PENYETARAAN
Di Lingkungan Kemendagri
No NOMENKLATUR JABATAN FUNGSIONAL
JUMLAH PEMANGKU JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI
Orang Prosentase
1. Analis Kebijakan 325 40,22%
2. Analis Kepegawaian 136 16,83%
3. Pengembang Teknologi Pembelajaran 66 8,17%
4. Perencana 59 7,30%
5. Pranata Hubungan Masyarakat 38 4,70%
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Dalam Negeri
REFORMASI
BIROKRASI
PEMBANGUNAN
ZONA INTEGRITAS
P e r i n t a h P r e s i d e n
5 VISI JOKOWI – MA’RUF AMIN
TAHUN KEDEPAN
1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
2. MEMPERKUAT PEMBANGUNAN
SUMBER DAYA MANUSIA
3. MENGUNDANG INVESTASI SELUAS-
LUASNYA
4. REFORMASI BIROKRASI
5. PENGGUNAAN APBN YANG FOKUS &
TEPAT SASARAN
REFORMASI BIROKRASI
“Kecepatan melayani, kecepatan memberikan
izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi
kita. Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak
efektif, saya pastikan akan saya pangkas,
copot pejabatnya. Kalau ada lembaga-lembaga
yang tidak bermanfaat dan bermasalah, saya
pastikan, sayabubarkan!”
Merupakan Miniatur
Pembangunan Reformasi
Birokrasi di Unit Kerja,
untuk mewujudkan unit
pelayanan
yang berkinerja tinggi dan
berintegritas
Zona Integritas
REFORMASI
BIROKRASI DAN
ZONA INTEGRITAS
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Indeks Reformasi Birokrasi
Instansi Pemerintah
UNI
T A
UNI
T B
UNI
T C
UNI
T D
1. Dianggap sebagai unit yang penting/ strategis
dalam melakukan pelayanan publik
2. Mengelola sumber daya yang cukup besar
3. Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi
yang cukup tinggi di unit tersebut
UNIT PERCONTOHAN
Miniatur Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
Indonesia
Bertujuan untuk membangun program RB
sehingga mampu mengembangkan budaya
kerja birokrasi yang anti korupsi,
berkinerja tinggi, dan memberikan
pelayanan publik yang berkualitas
Membangun percontohan (Role Model) pada
tingkat unit kerja pada Instansi Pemerintah
sebagai unit menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani
Ilustrasi Indeks RB & ZI WBK/WBBM
INDEKS
REFORMASI BIROKRASI
ZONA INTEGRITAS
Menuju WBK/WBBM
Instansi Pemerintah
(contoh :
Kementerian/Lembaga/Pemda)
Unit Kerja Pelayanan Instansi
Pemerintah
(contoh: RSUD, PTSP, Kantor
Imigrasi, Bea dan Cukai,
Pelayanan Pajak, Polres,
Samsat, Pengadilan,
Kecamatan, Puskesmas, dsb)
Unsur Pengungkit
(8 Area Reform)
1. Manajemen Perubahan
2. Tatalaksana
3. Manajemen SDM
4. Akuntabilitas
5. Pengawasan
6. Pelayanan Publik
7. Organisasi
8. Peraturan Perundangan
Unsur Pengungkit
(6 Area Reform)
1. Manajemen Perubahan
2. Tatalaksana
3. Manajemen SDM
4. Akuntabilitas
5. Pengawasan
6. Pelayanan Publik
Unsur Hasil
1. Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK)
2. Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan Publik
(IPP)
3. Indeks Persepsi Integritas Organisasi &
Integritas Jabatan
4. Nilai Akuntabilitas Kinerja
Unsur Hasil
1. Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK)
2. Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan
Publik (IPP)
3. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Internal/Eksternal
K/L/P
Unit Level I Unit Level I
Unit Level
I
Unit Level
2
Unit Level 2
Unit Level
2
WBK
/WB
BM
WBK
/WB
BM
Unit Level
3
Unit Level
3
WBK
/WB
BM
Indeks
RB
K/L/P
Unit Level
I
Unit Level
II
Unit Level
I
Unit Level
I
Unit Level
III
Level II
Unit Level III
86
Ilustrasi Pembangunan ZI Unit Kerja WBK/WBBM
IndeksRB
WBK/
WBB
M
WBK/
WBB
M
WBK/
WBB
M Unit Level
I
Kerangka Logis Pelaksanaan RB & ZI
87
H A S I L ( 4 0 % )
P E N G U N G K I T ( 6 0 % )
P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
Kapasitas
dan
Akuntabilitas
Organisasi
(20%)
Pemerintah
yang bersih
dan bebas
KKN (10%)
Peningkatan
Pelayanan
Publik (10%)
MANAJEMEN
PERUBAHAN
(5%)
PENATAAN
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
(5%)
PENGUATAN
PENGAWASAN (12%)
PENGUATAN
AKUNTABILITAS
KINERJA (6%)
PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN
PUBLIK
6%)
PENATAAN &
PENGUATAN
ORGANISASI
(6%)
PENATAAN
SISTEM
MANAJEMEN
SDM (15%)
PENATAAN
TATALAKS
ANA (5%)
H A S I L ( 4 0 % )
P E N G U N G K I T ( 6 0 % )
P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N
PEMERINTAH YANG BERSIH
DAN BEBAS KKN
PENINGKATAN PELAYANAN
PUBLIK
MANAJEMEN
PERUBAHAN
(8)
PENATAAN TATALAKSANA
(7)
PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN
PUBLIK
(10)
PENATAAN MANAJEMEN
SDM
(10)
PENGUATAN
PENGAWASAN (15)
PENGUATAN
AKUNTABILITAS KINERJA
(10)
Nilai persepsi korupsi
(survei eksternal) (15)
Presentase penyelesaian
TLHP (5)
Nilai persepsi kualitas
pelayanan (survei
eksternal) (20)
RB ZI
k
a
u
s
a
l
i
t
a
s
K
a
u
s
a
l
I
t
a
s
PEMBANGUNAN
ZONA
INTEGRITAS
Perkembangan Regulasi Pembangunan ZI WBK/WBBM
▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.
▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 20 Tahun 2012).
▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 60 Tahun 2012).
▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014
tentang Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah ( Pengganti Permenpanrb nomor 52 Tahun
2014).
89
LANGKAH MEMBANGUN
UNIT KERJA MENUJU WBK/WBBM
Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator WBK/WBBM.
(Indikator Pengungkit dan Hasil)
Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi Pembangunan yang telah ditetapkan.
Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi berkala atas capaian
pelaksanaan Rencana Aksi Pembangunan.
Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan.
Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat WBK/WBBM,
Unit Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai Eksternal untuk dilakukan
evaluasi. Hasil Evaluasi akan menetapkan apakah unit kerja lulus atau tidak sebagai WBK/WBBM
1
2
3
4
5
6
SYARAT WBK WBBM
Tingkat Instansi
pemerintah
Opini BPK minimal “WDP” Opini BPK minimal “WTP”
Nilai AKIP minimal “B”
Tingkat unit kerja Unit kerja yang diajukan merupakan core layanan utama dari
instansinya
Mengelola sumber daya yang cukup besar
Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup
tinggi di unit tersebut
Telah mendapat predikat WBK
sebelumnya
LHKASN dan LHKPN 100%
Mandiri (Prioritas K/L/P)
SYARAT PENGUSULAN
Mandatory
(Stranas PK)
PENGUNGKIT (60)
Manajemen
Perubahan
5
Penataan Sistem
Manajemen SDM
15
Penguatan
Akuntabilitas
10
Penguatan
Pengawasan
15
Penataan Tatalaksana
5
Peningkata Kualitas
Pelayanan Publik
10
9
2
HASIL (40)
Pemerintah yang Bersih
dan Bebas KKN
(20)
• Nilai Persepsi Korupsi
(Survei Eksternal) (15)
• Persentase temuan
hasil pemeriksaan
(Internal dan
eksternal) yang
ditindaklanjuti (5)
Kualitas Pelayanan
Publik
(20)
• Nilai Persepsi Kualitas
Pelayanan
(Survei Eksternal)
(20)
93
Akuntabilitas Kinerja sebagai dasar
pelaksanaan Reformasi Birokrasi
KINERJA
Memastikan kinerja yang akan diwujudkan
telah sesuai dengan mandat dan
memberikan dampak yang dirasakan oleh
masyarakat
PENGAWASAN
Untuk memastikan
setiap aktivitas bebas
dari penyimpangan dan
risiko pencapaian tujuan
PROSES BISNIS
Memastikan cara yang paling efektif dan
efisien dalam mencapai sasaran/tujuan
organisasi
MANAJEMEN SDM
Memastikan standar kompetensi SDM untuk
mengisi struktur organisasi yang telah
dirancang.
STRUKTUR ORGANISASI
Memastikan organisasi yang paling tepat
fungsi dan tepat ukuran untuk menjalankan
proses bisnis dalam mencapai
sasaran/tujuan organisasi
PERATURAN
PERUNDANGAN
untuk memayungi legalitas
setiap pelaksanaan
aktivitas organisasi
Sasaran
Pembangunan
Zona Integritas
WBK/WBBM
( 6 area perubahan)
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
(6)
Penataan
Tatalaksana
(2)
Manajemen
Perubahan
(1)
Penguatan
Pengawasan
(4)
Penguatan
Akuntabilitas
(5)
Penataan Sistem
Manajemen SDM
(3)
1. Meningkatnya kualitas pelayanan
publik (lebih cepat, lebih murah,
lebih aman, dan lebih mudah
dijangkau) pada Unit Kerja ZI
menuju WBK/WBBM;
2. Meningkatnya standardisasi
pelayanan menjadi berstandart
internasional pada Unit Kerja
menuju WBK/WBBM; dan
3. Meningkatnya indeks kepuasan
masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan pada
Unit Kerja ZI menuju WBK/WBBM.
❑ Meningkatnya kepatuhan terhadap
pengelolaan keuangan negara
pada Unit Kerja
❑ Meningkatnya efektivitas
pengelolaan keuangan negara
pada Unit Kerja menuju
❑ Menurunnya tingkat
penyalahgunaan wewenang pada
Unit Kerja
❑ Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen
pemerintahan di Unit Kerja ZI menuju WBK/WBBM;
❑ Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Unit Kerja Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
❑ Meningkatnya transparansi publik di Unit Kerja Z I menuju
WBK/WBBM.
❑ Meningkatnya komitmen seluruh
jajaran pimpinan dan pegawai unit
kerja dalam mewujudkan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
❑ Terjadinya perubahan pola pikir dan
budaya kerja pada unit kerja yang
diusulkan sebagai Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
❑ Menurunnya resiko kegagalan yang
disebabkan kemungkinan timbulnya
resistensi terhadap perubahan.
❑ Meningkatnya ketaatan terhadap
pengelolaan SDM aparatur di Unit
Kerja menuju WBK/WBBM;
❑ Meningkatnya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan SDM
aparatur di Unit Kerja menuju
WBK/WBBM;
❑ Meningkatnya disiplin SDM aparatur
di Unit Kerja menuju WBK/WBBM;
❑ Meningkatnya efektivitas manajemen
SDM aparatur di Unit Kerja menuju
WBK/WBBM;
❑ Meningkatnya profesionalisme SDM
aparatur di Unit Kerja menuju
❑ Meningkatnya budaya kinerja
Unit Kerja
❑ Meningkatnya capaian
kinerja Unit Kerja
Indikator
Area Perubahan Zona
Integritas
WBK/WBBM
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
(6)
Penataan
Tatalaksana
(2)
Manajemen
Perubahan
(1)
Penguatan
Pengawasan
(4)
Penguatan
Akuntabilitas
(5)
Penataan
Sistem
Manajemen
SDM
(3)
1. Standar Pelayanan
2. Budaya Pelayanan Prima
3. Penilaian Kepuasan
Terhadap Masyarakat
1. Pengendalian Gratifikasi
2. Penerapan Sistem
Pengawasan Internal
3. Pengaduan Masyarakat
4. Wistle Blowing System
5. Penanganan Benturan
Kepentingan
6. LHKPN/LHKASN
1. SOP Kegiatan Utama
2. E-Office
3. Keterbukaan Informasi Publik
1. Tim Kerja
2. Dokumen Pembangunan
Zona Integritas
3. Pemantauan dan Evaluasi
Pembangunan
4. Perubahan Pola Pikir
Budaya Kerja
1. Perencanaan Kebutuhan
Pegawai Sesuai Kebutuhan
2. Pola Mutasi Internal
3. Pembangunan Pegawai
Berbasis Kompetensi
4. Penetapan Kerja Individu
5. Penegakan Aturan
Disiplin/Kode Etik/Kode
Perilaku Pegawai
6. Sistem Informasi
Kepegawaian
1. Keterlibatan
Pimpinan
2. Pengelolaan
Struktur Setiap Indikator
1. Pemenuhan Formal
2. Implementasinya
3. Evaluasi atas Implementasi dan tindak lanjut perbaikan
97
Persepsi
Pelayanan
Publik
KEJELASAN DAN KEMUDAHAN
PERSYARATAN PELAYANAN
KEPASTIAN DAN KESEDERHANAAN
PROSEDUR PELAYANAN
WAKTU PELAYANAN CEPAT DAN
SESUAI STANDAR
KEWAJARAN DAN
KETERJANGKAUAN BIAYA
KESESUAIAN PELAYANAN
DENGAN KETENTUAN
TERDAPAT PENANGANAN
PENGADUAN/ MASUKAN
KECUKUPAN PETUGAS
LAYANAN
PETUGAS LAYANAN
BERKOMPETEN DAN BERETIKA
KEJELASAN MAKLUMAT
PELAYANAN
KENYAMANAN DAN KEAMANAN
SARANA DAN PRASANA
PENYELENGGARA LAYANAN
DENGAN KOMITMEN TINGGI
PERSEPSI
DIPENGARUHI
PANDANGAN
ATAS SIKAP
DAN PERILAKU
SIKAP DAN
PERILAKU
DIPENGARUHI
OLEH CARA
PANDANG DAN
BERFIKIR
Persepsi
Anti
Korupsi
TRANSPARANSI STANDAR
DAN PROSEDUR
KEMUDAHAN STANDAR
DAN PROSEDUR
LEGITIMASI KEKUASAAN
DAN KEWENANGAN
PERLAKUAN
SPESIAL/KHUSUS
PERBEDAAN LAYANAN
BERDASAR NEPOTISME
KECENDERUNGAN
TINDAKAN MELANGGAR
HUKUM
KECENDERUNGAN
BENTURAN KEPENTINGAN
PERMENPANRB 10/2019
SYARAT WBK WBBM
Nilai Total 75 85
Nilai Minimal Pengungkit 40 48
Bobot nilai minimal per area pengungkit 60% 75%
Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang
Bersih dan Bebas KKN” minimal
18,50 18,88
Nilai sub-komponen “Survei Persepsi Anti Korupsi”
minimal
13,5 (survey 3,60)
13,5 (survey 3,60)
Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP” minimal 5,0 5,0
Nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat” minimal
16 (survey 3,2)
18 (survey 3,60)
Mandatory
(Stranas PK)
Mandiri
(Prioritas K/L)
1. Tingkat kematangan implementasi perubahan
2. Tingkat keberlanjutan perubahan
3. Tingkat Kualitas Pelayanan dan kinerja
PERBEDAAN WBK & WBBM
LEMBAR KERJA EVALUASI
Penilaian Skor WBK
(min 60 %)
WBBM
(min 75 %)
A Pengungkit 60 40 48
1 Manajemen Perubahan 5 3 3,75
2 Penataan Tata Laksana 5 3 3,75
3 Penataan SDM 15 9 11,25
4 Penguatan Akuntabilitas 10 6 7,5
5 Penguatan Pengawasan 15 9 11,25
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10 6 7,5
B Hasil 40
1 Pemerintahan Bersih dan Bebas KKN 20 18,5 18,88
2 Kualitas Pelayanan Publik 20 15 17
Total 100 75 85
BOBOT NILAI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU
WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI 2020
1.Manajemen Perubahan
❑Tim Kerja.
❑Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas
❑Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan WBK/WBBM
❑Dalam perubahan pola pikir dan budaya kerja,
(termasuk pembentukan agent of change ataupun role
model)
1
0
1
2.Penataan Tatalaksana
❑ Prosedur operasional tetap (SOP)
kegiatan utama
❑ E-Office
❑ Keterbukaan Informasi Publik
1
0
2
3. Penataan Sistem Manajemen SDM
•Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan
kebutuhan organisasi
•Pola Mutasi Internal
•Pengembangan pegawai berbasis kompetensi
•Penetapan kinerja individu
•Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
pegawai
•Sistem Informasi Kepegawaian
1
0
3
4.Penguatan Akuntabilitas
•Keterlibatan pimpinan
•Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
1
0
4
5. Penguatan Pengawasan
•Pengendalian Gratifikasi
•Penerapan SPIP
•Pengaduan Masyarakat
•Whistle-Blowing System
•Penanganan Benturan Kepentingan
1
0
5
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
•Standar Pelayanan
•Budaya Pelayanan Prima
•Penilaian kepuasan terhadap pelayanan
1
0
6
Nilai Persepsi Anti Korupsi (Survei Eksternal)
Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal
dan eksternal) yang ditindaklanjuti
Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN
20
15
5
1
0
7
Langkah Utama Untuk Meningkatkan Indeks Persepsi Anti Korupsi:
1. Bangun integritas di seluruh tingkatan unit organisasi dan seluruh pegawai
2. Libatkan pelanggan/stakeholder utama dalam penegakan integritas
3. Sempurnakan SOP pelayanan sehingga dapat menutup peluang terjadinya
pungutan di luar ketentuan dan praktik percaloan
4. Menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan/stakeholder menyangkut
pungutan di luar ketentuan dan praktik percaloan, baik keluhan langsung
maupun melalui medsos
Kualitas Pelayanan Publik
Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan
(Survei Eksternal)
20
20
1
0
8
Langkah Utama Untuk Meningkatkan Indeks Kualitas Pelayanan:
1. Kenali pelanggan/stakeholder utama
2. Identifikasi harapan yang diinginkan pelanggan/stakeholder utama
3. Sebagai Feedback dalam perbaikan SOP, sarana dan kecepatan pelayanan
4. Menindaklanjuti segera setiap keluhan/masukan pelanggan/stakeholder,
baik keluhan langsung maupun melalui medsos
Beberapa Catatan
Unit Kerja Yang Berhasil Memperoleh WBK/WBBM
•Unit kerja harus mengenali tugas utama (Indikator kinerja Utama), sehingga
seluruh kegiatan dan inovasi yang akan dilakukan sudah dipastikan dapat
mempengaruhi secara langsung terhadap pencapaian indikator kinerja utama.
•Risiko yang kemungkinan dapat menganggu pelaksanaan penegakan integritas
dan penyalagunaan wewenang terpetakan dengan baik dan transparan baik
dari internal maupun dari eksternal, sehingga rencana aksi yang dilakukan
terkoneksi/nyambung, sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud.
•Dalam rencana aksi kadang banyak yang harus dilakukan tapi harus dapat
memilih mana yang lebih prioritas.
•Walaupun hasil Pembangunan penegakan integritas yang dilakukan belum
tercapai secara maksimal, minimal ada progresnya (hasilnya) dan terlihat ada
upaya yang akan dilakukan dalam rencana aksi beserta target berikutnya yang
tertuang dalam perencanaan. Dan rencana kegiatan beserta anggaran betul-
betul di fokuskan pada pencapaian sasaran strategis.
1
0
9
Beberapa Catatan
Unit Kerja Yang Berhasil Memperoleh WBK
•Seluruh anggota unit memahami tujuan organisasi dan ikut berkotribusi dalam pelaksanaan
pembangunan ZI baik pengawai yang terlibat langsung dalam pelayanan maupun yang tidak
terlibat langsung dalam pelayanan, sehingga pada saat melakukan pelayanan atau melakukan
kegiatan apapun itu dapat menunjukkan sikap pemahaman tentang perubahan yang telah
dilakukan unit tersebut serta.
•Pimpinan unit harus melakukan monev terhadap rencana aksi yang telah dibuat dan memberikan
arahan strategi dalam pencapaian rencana aksi tersebut.
•Melakukan komunikasi dan kedekatan yang intensif dengan pengguna layanan & stakeholder
sehingga mengurangi terjadi gap yang antara harapan pengguna layanan dengan kinerja layanan
yang diberikan.
•Unit kerja yang memperoleh WBK memang benar-benar ada perubahan yang lebih/nyata
dibandingkan dengan nominator unit kerja lainnya.
•Unit kerja yang memperoleh WBK memang telah melakukan inovasi2 dalam pembangunan
integritas maupun pelayanan kepada masyarakat (Instansi Pemerintah lainnya), sehingga hasil
survey IPAK dan IKP memenuhi kriteria minimum.
1
1
0
CAPAIAN PEMBANGUNAN ZI
2016 2017 2018 2019 2020
74 485 910
2246
3691
JUMLAH PENGUSULAN ZI 2016 - 2020
2 6 5
34
82
2016 2017 2018 2019 2020
Unit Kerja WBBM 2016-2020
15 71
200
469
684
2016 2017 2018 2019 2020
Unit Kerja WBK 2016 - 2020
WBK
WBBM
Instansi pemerintah yang telah mengusulkan unit kerja pelayanannya untuk dievaluasi oleh
Tim Penilai Nasional (TPN) adalah sebanyak 251 Instansi Pemerintah, yang terdiri dari 70
Kementerian/Lembaga, 20 Pemerintah Provinsi, dan 161 Pemerintah Kabupaten/Kota.
Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 179% dibandingkan tahun sebelumnya.
Terdapat kenaikan signifikan pada unit kerja pelayanan yang diusulkan pada tahun 2020
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 64% dengan rincian, Dari 2246-unit kerja
pelayanan di tahun 2019, menjadi 3691-unit kerja yang diusulkan di tahun 2020. Dari 2246-
unit kerja tersebut, sebanyak 684-unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBK dan 82-
unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBBM.
TARGET DAN SASARAN PEMBANGUNAN ZI
(Permendagri 67 Tahun 2020 tentang Renstra Kemendagri Tahun 2020-2024)
PROGRAM
/
KEGIATA
N
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN(OUTPUT)/INDIKATOR
TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
1 2 4 5 6 7 8
PROGRAM DUKUNGANMANAJEMEN
Sasaran Program 1
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan di lingkungan
Kementerian Dalam Negeri
1 Jumlah Unit Kerja yang dibangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM di Lingkungan
Kementerian
Dalam Negeri
74
Unit Kerja
1585
Unit Kerja
242
Unit Kerja
329
Unit Kerja
431
Unit Kerja
Sasaran Program 6
Meningkatnya Kualitas LayananManajemendan Dukungan Teknis Lainnya Unit KerjaEselon I
Kementerian
Dalam Negeri
1. Persentase dukunganmanajemendan pelaksanaantugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon I
Kementerian Dalam Negeri
100% 100% 100% 100% 100%
2. Capaian kinerja pelaksanaan reformasi birokrasi lingkupSekretariat Jenderal Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 Nilai 20
3. Capaian kinerja pelaksanaanreformasi birokrasi lingkupDitjen Politik dan Pemerintahan
Umum
Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 Nilai 20
4. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Ditjen Bina AdministrasiKewilayahan Nilai 13 Nilai 15 Nilai 17 Nilai 19 Nilai 20
5. Capaian kinerja pelaksanaanReformasi Birokrasi pada DitjenOtda Nilai 10 Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18
6. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Ditjen Bina Bangda Nilai 11 Nilai 13 Nilai 15 Nilai 17 Nilai 20
7. Capaian Kinerja Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada lingkupDitjen Bina Pemerintahan Desa Nilai 10 Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18
8. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Ditjen Bina Keuangan Daerah Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 Nilai 20
CAPAIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK
DAN WBBM DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI TAHUN 2020
Pada Tahun 2020 Kemendagri telah mencanangkan pembangunan 74 ZI (71 Unit dan 3 Integrity Island) dan
setelah dilakukan Evaluasi oleh Itjen (selaku TPI/Tim Penilai Internal), yang lebih lanjut diusulkan kepada
Kemenpanrb sebanyak 29 ZI untuk dievaluasi menjadi WBK dan berdasarkan hasil penilaian Kemenpanrb
(selaku TPN/Tim Penilai Nasional) hanya 22 ZI yang memenuhi kriterian untuk dievaluasi lebih lanjut oleh
Kemenpanrb. Dimana Hanya 12 ZI yang masuk dalam tahapan evaluasi Akhir TPN dan 3 diantaranya
mendapat predikat WBK Tahun 2020 sesuai KepmenPAN dan RB Nomor 394 Tahun 2020 tentang Unit Kerja
Berpredikat Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani tahun 2020, antara
lain:
a. Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan, Ditjen Dukcapil;
b. Direktorat Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Ditjen Dukcapil; dan
c. Direktorat Toponimi dan Batas Daerah, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan.
Berkenaan dengan hal tersebut dalam rangka pencapaian target dan sasaran agenda RB kemendagri
khususnya pada Area Perubahan Bidang Pengawasan, diperlukannya penyamaan persepsi antara Tim Tim
Quality Assurance ZI Inspektorat Jenderal dan Sekretariat RB Kemendagri, terkait pengusulan dan penunjukan
Unit Kerja Pembangunan ZI di Lingkungan Kemendagri Tahun 2021, terlampir Rancangan Keputusan Menteri
Dalam Negeri tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Tahun 2021.
1
2
HASIL EVALUASI TIM EVALUATOR KEMENTERIAN PAN DAN RB
(UNIT KERJA PEMBANGUNAN ZI YANG BELUM MEMPEROLEH WBK TAHUN 2020)
Kepala Unit pada unit kerja Pembangunan ZI, belum optimal dalam menjelaskan
proses dan hasil pembangunan ZI di masing-masing unit tersebut;
Pemahaman pejabat/pegawai masih belum memadai dalam pelaksanaan
Pembangunan ZI. Kekurangpahaman ini mengakibatkan pembangunan ZI tidak terarah
secara optimal dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik pada unit kerja
tersebut;
Pimpinan unit kerja belum menunjukkan komitmen yang kuat diantaranya seperti
membagi visi (sharing vision) atas perubahan yang harus dilakukan pada unit kerja
tersebut;
Kurangnya inovasi, baik aspek penguatan integritas maupun peningkatan kualitas
pelayanan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan/stakeholders;
Kurangnya strategi komunikasi untuk memastikan setiap aktivitas dan inovasi
perubahan yang telah dilakukan unit kerja untuk diketahui publik/entitasnya; dan
Inspektorat Jenderal sebagai Unit Kerja yang diberikan mandat untuk mendorong
Pembangunan ZI di lingkungan Kemendagri belum secara intensif mengawal
pembangunan ZI sehingga belum dapat secara efektif mewujudkan Unit Kerja yang
bebas dari korupsi dan memberikan layanan prima kepada pengguna layanan.
PERMASALAHAN
Berdasarkan target dan sasaran kinerja diatas diusulkan untuk dilakukan perubahaan:
• Target Unit Kerja Pembangunan ZI Tahun 2021-2024, agar difokuskan kepada Unit Kerja Eselon II di
Lingkungan Kemendagri; dan
• Nomenklatur pada Sasaran Target Program dan Kegiatan, diusulkan untuk dirubah karena yang tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan dan perlu dilakukan penyesuaian sesuai Presentase Indikator Penilaian TPI
dalam Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Tindak lanjut dan solusi terkait pemberian Reward kepada 3 (tiga) unit kerja di lingkungan Kemendagri yang
memperoleh Predikat WBK Tahun 2021, dimana sesuai DIKTUM KETUJUH Kepmendagri Nomor 356-286
Tahun 2020 tetang Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Kemendagri Tahun 2020, bahwa
seluruh ASN oada Unit Kerja Penerima Predikat WBK akan mendapatkan kenaikan tunjang kinerja satu tingkat
lebih tinggi.
Berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019, bahwa Tim Penilai Internal (TPI) adalah Tim yang
mempunyai tugas melakukan penilaian Unit Kerja dalam memperoleh WBK dan WBBK, dimana TPI dilaksanakan
oleh APIP-Inspektorat Jenderal.
1
2
3
3. BAHAN TAYANG RB.pdf

More Related Content

Similar to 3. BAHAN TAYANG RB.pdf

Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptxPaparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptxsuryani180680
 
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdfKel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdfImanMaman
 
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D) 19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D) Massaputro Delly TP
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxMarioMario435914
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarPaparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarmizi1980
 
Model PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDAModel PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDAZainul Ulum
 
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxBAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxMuhammadMubarakChady1
 
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptxSLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptxsoesyarosuka
 
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skpPns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skpWinarto Winartoap
 
20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptx
20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptx20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptx
20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptxssusere09d70
 
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdfCOACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdfIneJuniwati
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalSujatmiko Wibowo
 
Rencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK CilotoRencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK CilotoFatihElluqmani
 
annualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdfannualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdfiadiputro
 
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptxPPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptxPakNasrudin
 

Similar to 3. BAHAN TAYANG RB.pdf (20)

Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptxPaparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
Paparan_Reformasi-Birokrasi-Materi-Sosialisasi-RB-Dirjen-Dikti.pptx
 
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdfKel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
Kel-5. akuntabilitas kinerja organisasi.pdf
 
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D) 19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
19 Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Choirul Djamhari, Ph.D)
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidarPaparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
Paparan implementasi-sakip-kemenristekdikti-sosialisasi-untidar
 
Model PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDAModel PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDA
 
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxBAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
 
Tahapan Zona Integritas
Tahapan Zona IntegritasTahapan Zona Integritas
Tahapan Zona Integritas
 
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patnerLangkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
Langkah inspektorat jenderal kemenhub menjadi stratagic patner
 
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptxSLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
SLIDE PERMENPANRB NO 8-2021 (2).pptx
 
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skpPns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
Pns harus membuat sasaran kerja pegawai skp
 
20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptx
20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptx20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptx
20210413_1Ahmad Slamet Hidayat.pptx
 
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdfCOACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
COACHING RB dan agen perubahan (1).pdf
 
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internal
 
Rencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK CilotoRencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
Rencana aksi-pkp-BBPK Ciloto
 
annualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdfannualreporttrbp-2012.pdf
annualreporttrbp-2012.pdf
 
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptxPPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
PPT-PERMENPAN-RB-6-TAHUN-2022-54-HALETIK.pptx
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 

3. BAHAN TAYANG RB.pdf

  • 1. PKTBT LATSAR CPNS TAHUN 2021 KEMENTERIAN DALAM NEGERI REFORMASI BIROKRASI
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. CUPLIKAN PIDATO PRESIDEN RI Mengenai Percepatan Reformasi Birokrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 13. P e r i n t a h P r e s i d e n 5 VISI JOKOWI – MA’RUF AMIN TAHUN KEDEPAN 1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2. MEMPERKUAT PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA 3. MENGUNDANG INVESTASI SELUAS- LUASNYA 4. REFORMASI BIROKRASI 5. PENGGUNAAN APBN YANG FOKUS & TEPAT SASARAN REFORMASI BIROKRASI “Kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi kita. Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan, sayabubarkan!” Merupakan Miniatur Pembangunan Reformasi Birokrasi di Unit Kerja, untuk mewujudkan unit pelayanan yang berkinerja tinggi dan berintegritas Zona Integritas
  • 15.
  • 16. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 17. 2010 2014 Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional 2010 - 2025 Roadmap 2010-2014 RULE BASED BUREAUCRACY 2019 2024 PERFORMANCE BASED BUREAUCRACY Roadmap 2015-2019 Roadmap 2020-2025 DYNAMIC GOVERNANCE Menjadi Pemerintahan Kelas Dunia Pada tahun 2025, Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Semakin baik yang ditandai dengan: a. tidak ada korupsi; b. tidak ada pelanggaran; c. APBN dan APBD baik; d. semua program selesai dengan baik; e. semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; f. komunikasi dengan publik baik; g. penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; h. penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; i. hasil pembangunan nyata (propertumbuhan, prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan) IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI KEMENDAGRI KEPMENDAGRI NOMOR 061-5923 TH 2015 Jo. KEPMENDAGRI NOOMOR. 061-5295 TH 2016 Periode II Periode III Periode I KEPMENDAGRI NOMOR 061- 4733 TAHUN 2020
  • 18. Kerangka Pelaksanaan Reformasi birokrasi • Evaluasi RB • Evaluasi AKIP • Evaluasi ZI WBK/WBBM Pemerintah belum bersih, kurang akuntabel dan berkinerja rendah Pemerintah belum efektif dan efisien Pelayanan publik masih buruk Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi Pemerintah yang efektif dan efisien Pelayanan publik yang baik dan berkualitas From: Bad Governance To: Good Governance Hasil Antara Perubahan Isu Strategis Birokrasi ✓ Mindset (pola pikir) ✓ Culture set (budaya kerja) Prinsip Pelaksanaan: Outcomes Oriented , Terukur, Efisien,Efektif, Realistik, Konsisten, Sinergi,Inovatif,Kepatuhan,Dimonitor Pelopor Penggerak Perubahan (Agent of Changes & Role Model) Kapasitas Assesor PROSES PERBAIKAN 8 Area Perubahan ✓ Percontohan Unit Kerja WBK/WBBM Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 19. ARAH KEBIJAKAN RB NASIONAL (RPJMN 2020-2024) Penguatan implementasi manajemen ASN, penerapan manajemen talenta nasional ASN, peningkatan sistem merit ASN, penyederhanaan eselonisasi, serta penataan jabatan fungsional; Penataan kelembagaan dan proses bisnis, melalui: penataan kelembagaan instansi pemerintah dan penerapan SPBE terintegrasi Reformasi sistem akuntabilitas kinerja, melalui: perluasan implementasi sistem integritas, penguatan pengelolaan reformasi birokrasi dan akuntabilitas kinerja organisasi, serta reformasi sistem perencanaan dan penganggaran Transformasi pelayanan publik, melalui: pelayanan publik berbasis elektronik (e-service), penguatan pengawasan masyarakat atas kinerja pelayanan publik, penguatan ekosistem inovasi, dan penguatan pelayanan terpadu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 20. INDIKATOR TARGET RB NASIONAL (RPJMN 2020-2024) SASARAN INDIKATOR BASELINE 2019 TARGET 2024 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 1. Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks RB ≥ Baik* Kementerian/Lembaga (%) 93,98 (2018) 85 2.Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks Sistem Merit Kategori≥ Baik Kementerian/Lembaga (%) 32 (2018) 100 LPNK(%) 24 (2018) 100 3.Instansi Pemerintahan (IP) dengan tingkat Kepatuhan PelayananPublik Kategori Baik (IP) 90 per 277 164 per 623 4.Persentase Instansi Pemerintah dengan Indeks Maturitas SPBE kategori baik Kementerian/Lembaga (%) 43,3 (2018) 100 5.Persentase Instansi Pemerintah pusat (K/L) yang mendapatkan Opini WTP Kementerian/Lembaga (%) 94 (2018) 95 Provinsi(%) 94 (2018) 95 6.Persentase Instansi Pemerintah dengan Skor Sakip ≥ B: Kementerian/Lembaga (%) 92,77 (2018) 100 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 21. Target Indeks Reformasi Birokrasi KMDN Tahun 2020-2024 93,01 Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020-2024 91,01 89,01 87,01 85,01
  • 22. •Road Map disusun dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik, tata Kelola pemerintahan yang semakin efektif dan efisien dan perubahan mindset dan culture set Aparatur Sipil Negara (ASN) •Mengedepankan asas fokus dan prioritas, fokus pada akar masalah tata kelola pemerintahan dan prioritas perbaikan tata kelola pemerintahan •Lebih menekankan hal-hal yang bersifat implementatif dibandingkan dengan formalitas •Program dan kegiatan didesain agar dapat diimplementasikan sampai dengan unit kerja •Analisis dilakukan secara lebih holistik, komprehensif dan antisipatif KRITERIA PENYUSUNAN ROAD MAP Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 23.
  • 24. EVALUASI AREA PERUBAHAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI AREA PERUBAHAN NILAI RUJUKAN HASIL EVALUASI 2015 HASIL EVALUASI 2016 HASIL EVALUASI 2017 HASIL EVALUASI 2018 HASIL EVALUASI 2019 TARGET HASIL EVALUASI 2020 (Indikator Penilaian Baru PermenpanRB 26/2020) TARGET 2021 KOMPONEN PENGUNGKIT 60 ASPEK PEMENUHAN ASPEK ANTARA ASPEK REFORM 1. Manajemen Perubahan 5 3,23 3,23 3,58 3,64 3,48 2,00 - 3,00 2. Deregulasi Peraturan Perundangan 5 2,09 2,09 2,71 2,71 2,56 2,00 - 3,00 3. Penataan Dan Penguatan Organisasi 6 3,84 4,34 4,34 4,34 4,39 3,00 - 4,50 4. Penataan Tatalaksana 5 3,21 3,21 3,47 3,47 3,27 2,50 4,00 3.75 5. Penataan Sistem Manajemen SDM 15 12,09 12,24 12,73 12,71 12,74 3,00 2,00 4,50 6. Penguatan Akuntabilitas 6 3,60 3,60 3,88 4,01 4,05 2,50 1,00 3,75 7. Penguatan Pengawasan 12 6,32 7,27 7,50 7,31 7,38 2,50 2,00 3,75 8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6 3,31 3,39 4,60 4,73 4,78 2,50 1,00 3,75 CAPAIAN KOMPONEN PENGUNGKIT 37,69 39,37 42,51 42,93 42,63 20,00 10.00 30,00 KOMPONEN HASIL 40 1. Nilai Akuntabilitas Kinerja 14 9,82 9,89 9,91 10,08 10,23 2. Survei Internal Integritas Organisasi 6 4,99 4,69 4,85 4,08 4,25 3. Survei Eksternal Persepsi Korupsi 7 4,79 5,16 6,09 6,18 6,42 4. Opini BPK 3 2,50 3,00 3,00 3,00 3,00 5. Survei Eksternal Pelayanan Publik 10 7,01 7,10 8,37 8,76 8,90 CAPAIAN KOMPONEN HASIL 29,12 29,84 32,22 32,10 32,80 TOTAL CAPAIAN KOMPONEN PENGUNGKIT + KOMPONEN HASIL 100 68,82 (B) 69,21 (B) 75,03 (BB) 75,02 (BB) 75,43 (BB) 85,01 (A) 87,00 (A) TUNJANGAN KINERJA 70% - 80% - -
  • 25. Tidak Paham Kinerja Individu, indikator kinerja individu, dan kontribusi kinerjanya terhadap organisasi Paham kinerja individu saja Paham kinerja individu dan indikatornya/kontribusi terhadap kinerja organisasi Paham Kinerja Individu, indikator kinerja individu, dan kontribusi kinerjanya terhadap organisasi 0 1 2 3 14 30 37 18 0 1 2 3 Keterangan: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 26. HASIL EVALUASI SEMENTARA 1 2 4 6 3 5 Proses Bisnis Lebih menggambarkan sinergitas kinerja seluruh unit kerja Rencana Kerja RB Lebih menggambarkan karakter masing-masing unit kerja Peran ITJEN Mengawal pelaksanaan RB dari level Kementerian hingga level unit kerja secara berkala Sumber Daya Manusia Pola pengembangan lebih terintegrasi Kegiatan Penguatan RB Saling terkait dan berkesinambungan antara level Kementerian hingga level unit kerja Stranas PK Meningkatkan peran dan aksi konkrit seluruh unit kerja Berdasarkan Rekomendasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  • 27. HASIL EVALUASI SEMENTARA 7 8 10 9 Quick Wins Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian quick wins Profesionalisme ASN Mengembangkan profesionalisme Pegawai ASN Pengadaan barang/jasa Meningkatkan kualitas tata Kelola pengadaan barang/jasa Organisasi Melakukan restrukturisasi organisasi berbasis kinerja Berdasarkan Rekomendasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  • 28.
  • 29. 1. Penyederhanaan Struktur dan Kelembagaan Birokrasi; 2. Transformasi Digital; 3. Inovasi dan Perubahan Budaya Kerja; Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS 1. Politisasi Dan Kooptasi Birokrasi; 2. Penegakan dan Kepastian Hukum; 3. Administrasi dan Kelembagaan; 4. Budaya Birokrasi; 5. Globalisasi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan; 6. Revolusi Industri; Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 30. ROAD MAP RB KEMENDAGRI 2020-2024 ACTION PLAN ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN RB KEMENDAGRI RPJPN 2005-2025 RPJMN 2020-2024 RENSTRA KEMENDAGRI 2020-2024 ROAD MAP RB 12 SATKER 2020-2024 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 31. TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI KEMENDAGRI 2020-2024 Pedoman pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020-2024, dengan tahapan pelaksanaan dalam bentuk Rencana Kerja dan Agenda Prioritas Program/Kegiatan yang tertuang dalam 8 (delapan) area perubahan Road Map, baik yang sifatnya penguatan, perbaikan maupun inovasi, guna mewujudkan tatakelola birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang kapabel dan memberikan pelayanan publik yang prima. Menjadi pedoman bagi Aparatur Kementerian Dalam Negeri dalam melaksanakan reformasi birokrasi secara terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga dan berkelanjutan. Menjadi tolak ukur supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020-2024 untuk mencapai target lima tahun ke depan guna mewujudkan birokrasi Kementerian Dalam Negeri berkelas dunia yang RESPECT (Responsible, Effective, Smart, Professional, Efficient, Creative, and Trust). Sasaran pelaksanaan agenda Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri 2020-2024 adalah terwujudnya Kementerian Dalam Negeri yang RESPECT (Responsive, Effective, Smart, Professional, Efficient, Creative, and Trust), melalui peningkatan kapasitas birokrasi secara terus-menerus untuk menjadi pemerintahan kelas dunia SASARAN TUJUAN Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 32. AGENDA KMDN DALAM SASARAN MESO RB 2020-2024 SASARAN PROGRAM LEADING SECTOR KEGIATAN/TEMA Sasaran 1. Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel 1.1. Menguatnya Integritas dan Budaya Antikorupsi dalam Birokrasi Kementerian Dalam Negeri (Inspektorat Jenderal dan Ditjen Otonomi Daerah) Induksi anti korupsi kepada kepala daerah, anggota DPRD dan Pejabat Perangkat Daerah. 1.2. Menguatnya manajemen kinerja dalam sistem pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Keuangan Daerah, Ditjen Bina Pembangunan Dearah dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) • Menciptakan interoperability antara sistem perencanaan, penganggaran, dan kinerja di daerah. • Melakukan monitoring mengenai pelaksanaan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja di daerah • Melakukan pengembangan kompetensi kepala daerah dalam perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja • Melakukan monitoring mengenai pelaksanaan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja di daerah • Melakukan pengembangan kompetensi kepala daerah dalam perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja 1.3. Meningkatnya fairness, transparansi, profesionalisme, dan nondiskriminatif dalam sistem pemerintahan Kementerian Dalam Negeri (Seluruh Satuan Kerja) Mendorong dan memperkuat partisipasi berbagai pemangku kepentingan (masyarakat, private sector, dan dunia usaha) dalam pembuatan dan implementasi kebijakan di daerah Sasaran 2. Birokrasi yang Kapabel 2.1. Tertatanya kelembagaan kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang berbasis kinerja dan prinsip efisiensi Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Otonomi Daerah, Ditjen Bina Keuangan Daerah, dan Ditjen Bina Pembangunan Dearah) • Melakukan monitoring evaluasi terhadap pelaksanaan reviu kelembagaan berbasis kinerja yang dilakukan oleh pemerintah daerah. • Melakukan monitoring evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pemisahan antara pembuat kebijakan (policy maker) dan pelaksana kebijakan (policy implementing agency) di pemerintahan daerah. 2.2 Meningkatnya profesionalisme ASN berbasis sistem merit Kementerian Dalam Negeri (Seluruh Satuan Kerja) Memperkuat dan mendorong evidence-based policy dengan melibatkan pemangku kepentingan, seperti perguruan tinggi, riset, dan lembaga penelitian pada level pemerintah daerah. Sasaran 3. Pelayanan Publik yang Prima 3.1. Menguatnya pelayanan publik yang responsif dan berdaya saing Kementerian Dalam Negeri (Badan Penilitian dan Pengembangan) MendorongPemerintah Daerah untuk mengembangkan pusat-pusat inovasi pelayanan publik. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 33. PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Reformasi Birokrasi
  • 34. 3 KERANGKA LOGIS HASIL 40% ❖AKUNTABILITAS KINERJADAN KEUANGAN (10%) ❖SURVEI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10%) ❖SURVEI ANTI KORUPSI (10%) ❖KINERJA ORGANISASI (10%) Manajemen Perubahan (5%) Penataan Peraturan Perundang-undangan(5%) Penataan dan Penguatan Organisasi (6%) Penataan Tatalaksana (5%) Penataan Sistem Manajemen SDM (15%) Penguatan Akuntabilitas Kinerja (6%) Penguatan Pengawasan (12%) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6%) Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20%) Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (10%) Peningkatan Pelayanan Publik (10%) HASIL ANTARA
  • 35. 4 KERANGKA LOGIS Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 36. 1. MANAJEMEN PERUBAHAN (PEMENUHAN) TIM RB ROAD MAP RB PEMANTAUAN DAN EVALUASI PERUBAHAN POLA PIKIR DAN BUDAYA KERJA 1. MANAJEMEN PERUBAHAN (REFORM) 1. PERAN AGEN PERUBAHAN (KONKRET) 2. KOMITMEN PIMPINAN 3. MEMBANGUN BUDAYA KERJA Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 37. 2. DEREGULASI KEBIJAKAN (PEMENUHAN) HARMONISASI SISTEM PENGENDALIAN DALAM PENYUSUNAN PERATURAN 2. DEREGULASI KEBIJAKAN (REFORM) 1. PERAN KEBIJAKAN TERKAIT PELAYANAN/PERIJINAN 2. KEBIJAKAN YANG DITERBITKAN TELAH SESUAI DENGAN PROLEG KEMENTERIAN/PEMDA
  • 38. 3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI (PEMENUHAN) PENATAAN ORGANISASI EVALUASI KELEMBAGAAN TINDAK LANJUT EVALUASI 3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI (REFORM) 1. KESESUAIAN ORGANISASI DENGAN PROBIS 2. PETA PROBIS SESUAI DENGAN PENYEDERHANAAN ORGANISASI 3. EVALUASI KELEMBAGAAN SESUAI DENGAN PENYEDERHANAAN ORGANISASI
  • 39. 4. PENATAAN TATALAKSANA (PEMENUHAN) PROSES BISNIS DAN PROSEDUR KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SISTEM PEMERINTAHAN 4. PENATAAN TATALAKSANA (REFORM) 1. PENYUSUNAN PROBIS SESUAI DENGAN PENYEDERHANAAN JABATAN 2. MAKIN TERINTEGRASINYA SPBE 3. TRANSFORMASI DIGITAL TELAH MEMBERIKAN MANFAAT OPTIMAL
  • 40. 5. PENATAAN SDM (PEMENUHAN) Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/KodePerilaku Pegawai Penerimaan pegawai transparan, obyektif , bebas KKN PenetapanKinerja Individu Pelaksanaan Evaluasi danSistem Informasi Kepegawaian Perencanaan KebutuhanPegawai Sesuaidengan Kebutuhan Organisasi Pengembangan PegawaiBerbasis Kompetensi dan Promosi Jabatan 1. PERHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI DIJADIKAN DASAR PEMBUATAN FORMASI 2. PENYETARAAN JABATANADMINISTRASI KE JABATAN FUNGSIONAL 3. PEMETAAN TALENTA PEGAWAI DIGUNAKAN UNTUK PENEMPATANJPT DAN JABATANKRITIKAL LAINNYA
  • 41. 6. PENGUATAN AKUNTABILITAS (PEMENUHAN) Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Keterlibatan Pimpinan 6. PENGUATAN AKUNTABILITAS (REFORM) 1. PENGGUNAAN ANGGARAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN 2. PEMANFAATAN APLIKASI AKUNTABILITAS KINERJA 3. CAPAIAN KINERJA MENJADI DASAR REWARD DAN PUNISHMENT 4. PETA STRATEGIS SESUAI DENGAN KERANGKA LOGIS KINERJA
  • 42. 7. PENGUATAN PENGAWASAN (PEMENUHAN) Penanganan Benturan Kepentingan Pengendalian Gratifikasi Penerapan SPIP Pengaduan Masyarakat Whistle-Blowing System Pembangunan Zona Integritas dan Kapasitas serta Peran APIP Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 43. 7. PENGUATAN PENGAWASAN (REFORM) 1. KEPATUHAN LHKPN 2. KEPATUHAN LHKASN 3. MEKANISME PENGENDALIAN AKTIVITAS BERJENJANG 4. PENURUNAN PENGADUAN MASYARAKAT 5. KEBERHASILAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 6. PENGUATAN PERAN APIP SEBAGAI ASSESS DAN ASSIST Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 44. 8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan Standar Pelayanan Budaya Pelayanan Prima Pengelolaan Pengaduan Pemanfaatan Teknologi 1. INOVASI TELAH BERHASIL MENDORONG PERBAIKANLAYANAN DAN PERIZINAN 2. PENANGANAN PENGADUAN DILAKUKAN PADA BERBAGAI KANAL SECARA RESPONSIF DAN BERTANGGUNGJAWAB Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 45.
  • 46. AGUSTUS JULI OKTOBER SEPTEMBER JUNI JUNI-JULI EVALUASI MELALUI TELECONFRENCE JULI-SEPTEMBER MELAKUKAN SURVEY ON-LINE VERIFIKASI LAPANGAN (JIKA MEMUNGKINKAN) VERIFIKASI ONLINE (JIKA TIDAK MEMUNGKINKAN) AGUSTUS-OKTOBER NOVEMBER 1 2 3 TIMELINE EVALUASI RB CATATAN Tahun ini evaluasi masih tetap dilakukan dengan mengambil sample hingga ke unit kerjanya min. Eselon I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 48. Birokrasi yang kapabel Pelayanan Publik yang Prima 03 02 Birokrasi yang bersih & akuntabel 01 8 AREA PERUBAHAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 49. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem, proses, dan prosedur kerja di lingkungan Kemendagri TATALAKSANA Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN di Lingkungan Kemendagri PENGAWASAN Keberlanjutan Pelaksanaan 8 Area Perubahan AREA PERUBAHAN Mewujudkan pelayanan Prima di lingkungan Kemendagri sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat PELAYANAN PUBLIK Menyederhanakan regulasi dan menghapus regulasi/kebijakan yang tumpang tindih dan sifatnya menghambat DEREGULASI PER-UU Menciptakan SDM aparatur di Lingkungan Kemendagri yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi, dan sejahtera MANAJEMEN SDM APARATUR Mentransformasi sistem dan mekanisme kerja organisasi serta mindset (pola pikir) dan cultureset (cara kerja) individu ASN menjadi lebih adaptif, inovatif, responsive, professional, dan berintegritas MANAJEMEN PERUBAHAN Menciptakan Kemendagri yang akuntabel dan berkinerja tinggi AKUNTABILITAS Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi Kemendagri secara proporsional sesuai dengan kebutuhan (Oraganisasi yang tepat ukuran dan fungsi) KELEMBAGAAN Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061-4733 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Dalam Negeri 2020-2024
  • 50. 1 2 3 4 5 6 BidangTatalaksana BidangManajemenSDMAparatur BidangManajemenPerubahan BidangOrganisasi BidangPeraturan Perundang-undangan TANTANGAN DAN HAMBATAN 7 8 BidangPengawasan BidangAkuntabilitasKinerja BidangPelayananPublik 1. Komitmen pimpinan 2. Sosialisasi dan internalisasi RB 3. Agen Perubahan sebagai motor penggerak 1. Penataan Ulang Peraturan Perundang-undangan 2. Perundang-undangan yang menghambat efektitivas pelaksanaan RB 1. Uraian tugas dan fungsi 2. Grand Design penataan kelembagaan 3. Kelembagaan UPT 1. Peta proses bisnis 2. Pola Tatalaksana dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi 3. Pola sistem ketatalaksanaan (bisnis proses) 4. Pemanfaatan teknologi informasi berbasis elektronik 5. Pengintegrasian teknologi informasi berbasis elektronik 1. Standar Kompetensi Jabatan 2. Profil Kompetensi Pegawai 3. Disiplin Kerja 4. Sistem Pendidikan dan Pelatihan Aparatur berbasis kompetensi 5. Perubahan pola pikir dan budaya kerja 1. Sistem Manajemen Kinerja berbasis teknologi 2. Adanya Cascading 3. Sistem Manajemen Kinerja secara menyeluruh 4. Kualitas LAKIP 1. Peran Unit Penanganan Gratifikasi (UPG) 2. Opini WBK/WBBM atas pelaksanaan ZI 3. Maturatias SPIP 4. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5. Kapabilitas APIP 6. Peran APIP 1. Pemanfaatan prosedur pelayanan 2. SOP standar pelayanan 3. Pemanfaatan ULA pada Satuan Kerja 4. Survey secara berkala oleh pihak ketiga
  • 51.
  • 52. TIM MANAJEMEN PELAKSANAAN RB Tim Pengarah Reformasi Birokrasi KMDN Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi KMDN Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Satuan Kerja Tim Evaluasi Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi Sekretariat Reformasi Birokrasi KMDN Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 53. Pokja dan Unit Kerja. Pelaporan PMPRB Pokja dan Unit Kerja. Media Informasi Pokja dan Unit Kerja. Pelaporan PMPZI Monitoring dan Evaluasi Monitoring Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri: Evaluasi dan Pelaporan Tahunan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri: Monitoring pelaksanan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, dilakukan secara periodik melalui program/kegiatan percepatan, rapat-rapat, FGD yang pembahasan mengenai perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan basis data/evidence yang diinput dalam Simonev-RBdagri, didamping olehTim Evaluasi Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi. Kegiatan evaluasi perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Dalam Negeri akan dilakukan secara berkala perbulan dan terakumulasi menyeluruh pada setiap akhir tahun dengan basis data/evidence yang diinput dalam Simonev-RBdagri, yang hasilnya akan disusun dalam bentuk Laporan Tahunan Perkembangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri. MONITORING DAN EVALUASI Tim Asesor RB/APIP Itjen dan Tim Evaluator KemenPAN dan RB. Simonev-Rbdagri Versi 3.0 (http://rb.kemendagri.go.id)
  • 54. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 55. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Satuan Kerja Menyusun Tim Pelaksana RB Satker Menyusun Renja Pelaksanaan RB Satker Mengusulkan PIC Admin Simonev-Rbdagri V.3.0 Menindaklanjuti monev pelaksanaan RB Sosialisasi, Konsultasi, dan FGD pelaksanaan RB Mengisi LKE melaui Simonev-Rbdagri V.3.0 Sosialisasi, Konsultasi, dan FGD pelaksanaan RB Mengusulkan Agenda Quick Wins Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 56. PENYEDERHANAAN BIROKRASI (Quick Win) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 57. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS PENYEDERHANAAN BIROKRASI Peraturan Menteri PANRB Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional 1 2 PERATURAN PERUNDANGAN
  • 58. “CUPLIKAN PENJELASAN VIDEO TENTANG AREA MANAJEMEN SDM APARATUR”
  • 59. Arahan Presiden: Reformasi Struktural ARAHAN PRESIDEN “Sangat penting bagi kita untuk mereformasi birokrasi kita. Reformasi struktural! Agar Lembaga semakin sederhana, semakinsimple, semakin lincah!” “PENYEDERHANAAN ESELONISASI BIROKRASI MENJADI 2 (DUA) LEVEL, DAN DIGANTI DENGAN JABATAN FUNGSIONAL YANG MENGHARGAI KEAHLIAN DAN KOMPETENSI” PENGATURAN ORGANISASI memprioritaskan keberadaan Jabatan Fungsional dalam pengaturan susunan organisasi PENATAAN STRUKTURAL mengalihkan jabatan struktural eselon III ke bawah ke dalam jabatan fungsional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 60. Tujuan Penyederhanaan Birokrasi Birokrasi yang dinamis dan agile Percepatan sistem kerja Mendorong efektivitas dan efisiensi kinerja Mewujudkan profesionalitas ASN Fokus pada pekerjaan fungsional 4 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 61. PAG E INSTANSI a. Pusat • Kementerian • Alat Negara/Lembaga Setingkat Kementerian • Lembaga Pemerintah Non Kementerian • Sekretariat Jenderal Lembaga Negara • Sekretariat Jenderal Lembaga Non Struktural • Lembaga Penyiaran Publik b. Daerah • Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi • Perangkat Daerah Pemerintah Kab/Kota JABATAN a. Administrator/eselon III b. Pengawas/eselon IV c. Pelaksana/eselon V Sasaran Penyederhanaan Birokrasi
  • 62. Manfaat Penyederhanaan Birokrasi ❑ Alignment Organisasi – Rencana strategi dapat dicascading dengan cepat sehingga organisasi bergerak sebagai satu kesatuan unit. ❑ Kejelasan – peningkatan span of control mengarah pada kejelasan pemahaman yang baik pada top dan middle level dalam pengambilan keputusan. ❑ Produktivitas – Dapat melakukan hal yang banyak dan cepat dengan sedikit layer manajemen. ❑ Customer Oriented – organisasi lebih mampu dan fokus memahami kebutuhan publik daripada fokus pada proses internalisasi birokrasi.
  • 63. PAG E Ruang Lingkup Penyederhanaan Birokrasi PENYEDERHANAAN BIROKRASI 01 02 03 01 TRANSFORMASI ORGANISASI ❑ Penyederhanaan strukturorganisasi menjadi 2 level. ❑ Perampingan struktur organisasi Jabatan Administrasi pada K/L/D dengan kriteria tertentu dan memperhatikan karakteristik sifat tugas dari Jabatan Administrasi tersebut. ❑ Penyederhanaan struktur organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah melalui koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. 02 TRANSFORMASI JABATAN ❑ Pengalihan Pejabat Administrasi yang unit organisasinya dirampingkan menjadi PejabatFungsional yang bersesuaian. ❑ Pengembangan Jabatan Fungsional. ❑ Penyetaraan Penghasilan. 03 TRANSFORMASI MANAJEMEN KERJA ❑ Penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi yang berorientasi pada percepatan pengambilan keputusan dan perbaikan pelayanan publik. ❑ Pengembangan sistem kerjaberbasis digital.
  • 64. PAG E Langkah Strategis Penyederhanaan Birokrasi Transformasi Manajemen Kerja Transformasi Organisasi Transformasi Jabatan ▪ Penyusunan RancanganInstruksi Presiden untuk mempercepat pelaksanaan Penyederhanaan Birokrasi ▪ Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PANRB mengenai Pedoman Pelaksanaan Penyederhanaan Birokrasi ▪ Penyusunan desain Model Organisasi berbasis Fungsional ▪ Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden mengenai Penyelarasan Penghasilan ▪ Penyesuaian/perubahan pengaturan mengenai Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Jabatan Fungsional, Pengembangan Karir Pejabat Fungsional, Angka Kredit dan Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional hasil Penyetaraan, dan Pola Karir ▪ Penyusunan peraturan mengenai Penyetaran Jabatan yang diduduki prajurit TNI/anggota POLRI ▪ Penyusunan RancanganPeraturan Menteri mengenai Mekanisme Kerja ▪ Penyusunan RancanganPeraturan Menteri mengenai Sistem Kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 65. Progress Penyederhanaan Struktur Organisasi pada K/L SELESAI DALAM PROSES 76 K/L 12 K/L 19 K/L Percepatan dan Peningkatan Kualitas Capaian Tujuan Organisasi OUTCOME TOTAL STRUKTURTELAH DISEDERHANAKAN: 39.291 ➢ Perubahan desain struktur organisasi ➢ Penyederhanaan layer/rentang birokrasi OUTPUT Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
  • 66. AGENDA QUICK WINS 01 02 • Pengintegrasian sistem perencanaan, penganggaran, dan kinerja di daerah. • Operasionalisasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Penanggung Jawab Ditjen Bina Bangda, Ditjen Bina Keuda, dan Ditjen Otonomi Dearah. Penguatan manajemen kinerja dalam sistem pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel • Pengalihan Jabatan Struktural Eselon III dan IV ke Fungsional Penanggung Jawab Biro Organisasi dan Tatalaksana, Sekretariat Jenderal. Penyederhanaan Birokrasi Noted : Sedangkan untuk quick wins tahun 2021-2024 secara berkesinambungan akan diusulkan oleh masing-masing unit kerja sesuai prioritas tupoksi untuk memberikan kontribusi positif dan kemajuan RB di lingkungan Kemendagri
  • 67. 5 KRITERIA JABATAN YG DISEDERHANAKAN/ DIALIHKAN KE FUNGSIONAL SE MENDAGRI 130/1970/OTDA Analisis dan penyiapan bahan dan/atau kebijakan Koordinasi, pemantauan, dan evaluasi kebijakan; Pelayanan teknis fungsional. Pelaksanaan tugas teknis tertentu dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan; Pelaksanaan tugas yang memiliki kesesuaian dengan jabatan fungsional; dan/atau Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 68. PAG E Penyesuaian Struktur Organisasi Dan Tata Kerja KONDISI SEBELUM PENGALIHAN KONDISI SETELAH PENGALIHAN JPT Pratama Administrator (Eselon III) Pengawas (Eselon IV) Pelaksana (Eselon V) Koordinator Eselon III atau Fungsional Ahli Madya Fungsional Ahli Muda Fungsional Ahli Pertama JPT Pratama ▪ Tugas koordinasi penyusunan rencana, pelaksanaan dan pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pada satu kelompok substansi pada masing-masing pengelompokan uraian fungsi. ▪ Memimpin sekelompok substansi pejabat fungsional dan pelaksana dalam melaksanakan tugas dengan dibantu oleh sub-koordinator. ▪ Perlu perubahan mekanisme tata kerja dalam organisasi dengan menambahkan fungsi koordinasi (pengelola kegiatan) pada Jabatan Fungsional Ahli Madya. ▪ Kesetaraan kelas jabatan fungsional dengan kelas jabatan dalam jenjang jabatan yang akan diduduki.
  • 69. PAG E Perubahan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja ESELON II/ JPT PRATAMA ESELON III/ ADMINISTRATOR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL STRUKTUR BARU JF AHLI MADYA (KOORDINATOR) ESELON II/ JPT PRATAMA ESELON III/ ADMINISTRATOR ESELON III/ ADMINISTRATOR ESELON IV/ PENGAWAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL STRUKTUR LAMA ESELON IV/ PENGAWAS Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 70. PAG E Strategi Penyederhanaan Birokrasi Melalui Pengembangan Jabatan Fungsional ❖ Fasilitasi K/L/D dalam Membentuk JF Baru dan Evaluasi terhadap JF Eksisting ❖ Inventarisasi dan identifikasi JF yang dibutuhkan pada K/L/D sesuai karakteristik organisasi ❖ Reviu Peraturan Menteri PANRB mengenai Jabatan Fungsional 70 Proyeksi JF Baru (2021) 3414 Jumlah Nomenklatur Jabatan Pelaksana 242 Jumlah JF (Eksisting) Mengembangkan JF Eksisting menjadi beberapa JF baru Menata JF Eksisting Mengubah Jabatan Pelaksana MenjadiJF Membentuk JF Baru 1 2 4 3 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 71. PAG E LANGKAH KE DEPAN Percepatan kebijakan mengenai Penyelarasan Penghasilan antara Jabatan Fungsional dan Jabatan Administrasi Melanjutkan percepatan pembentukan jabatan fungsional baru untuk mengakomodasi perpindahan dari jabatan struktural ke jabatan fungsional Pengembangan dan penetapan sistem kerja baru yang berbasis fungsional Pengembangan/optimalisasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik untuk mendukung sistem kerja baru
  • 72. i9 presentation to Joe Smith 72 Penyederhanaan Birokrasi Permendagri OTK Perpres Kemendagri PENATAAN KELEMBAGAAN KEMENDAGRI ✓ 65% (99 Eselon III dan 718 Eselon IV) ✓ Permendagri OTK Kemendagri ✓ Permendagri OTK IPDN ✓ Permendagri OTK UPT Balai ✓ Permendagri OTK BPSDM Regional ✓ Permendagri OTK Set. DKPP ✓ Pengganti Perpres No. 11 Tahun 2015 ✓ Perubahan nomenklatur Badan Penelitiam dan Pengembangan ✓ Penajaman dan pergeseran beberapa fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 73. KRITERIA PENYEDERHANAAN BIROKRASI Sesuai Permenpanrb No. 28 Th. 2019 Potensi tidak dapat dialihkan 1.Melaksanakan analisis dan penyiapan bahan kebijakan 2.Melaksanakan koordinasi, pemantauan, dan pelaporan 3.Melaksanakan tugas teknis tertentu dalam mendukung penyelenggaraan urusan pemerintahan pada kementerian 4.Melaksanakan tusi teknis tang bersesuaian dengan tusi jabatan fungsional Potensi dapat dialihkan 1.Sebagai kepala satuan kerja yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran atau pengguna barang/jasa 2.Memiliki tugas dan fungsi berkenaan dengan: ➢ kewenangan otorisasi, legalisasi, pengesahan atau persetujuan dokumen ➢kewenangan kewilayahan Jabatan administrasi dan pengawas yang dialihkan menjadi jabatan fungsional (dengan diberikan tugas tambahan sebagai koordinator dan sub koordinator) akan tetap mendapatkan penghasilan yang sama sesuai dengan kelas jabatan administrasi dan pengawas sebelum dialihkan. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 74. PENYAMPAIAN USULAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI KEMENDAGRI ✓ TAHAP I 54% ✓ TAHAP II 65% 4% Tidak mendapat rekom Mendapat rekom Mendapat rekom Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 75. 6 Januari 2020 Surat Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/58/SJ Usulan Penyederhanaan birokrasi eselon III & IV masing-masing 11 (3,24%) jabatan dan 44 (4,80%) jabatan 27 Maret 2020 Surat Sekjen a.n Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/2604/SJ Penegasan kembali surat tgl 6 Januari 2020 Pelantikan 8 Mei 2020 Surat Sekjen a.n Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/3080/SJ Penegasan kembali surat tgl 6 Januari 2020 27 Mei 2020 Surat Menteri PANRB kepada Mendagri Nomor B/519/M.KT.01/2020 Perlu penyederhanaan birokrasi sesuai arahan Bp. Presiden 5 Desember 2019 Kepmendagri No. 100.05 – 5697 Th. 2019 ttg Tim Penyederhanaan Birokrasi Kronologis Sekretariat Jenderal | Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia 12 Juni 2020 Zoom meeting dengan KemenPANRB Percepatan penyederhanaan birokrasi, batas waktu paling lambat 30Juni 2020 8 Mei 2020 Surat Sekjen a.n Mendagri kepada MENPANRB Nomor 061/3080/SJ Penegasan kembali surat tgl 6 Januari 2020 14 Oktober 2020 & 10 September2020 Surat MENPANRB kepada Mendagri Persetujuan usulan penyederhanaan Tahap I. 5 Oktober 2020 Surat Mendagri kepada MENPANRB Usulan Penyederhanaan Tahap II. 29 Desember 2020 Surat MENPANRB Persetujuan Penyederhanaan Tahap II.
  • 76. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 77. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 78. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 79. REKAPITULASI PENYEDERHANAAN BIROKRASI TAHAP II DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI UNIT ORGANISASI Jumlah Jabatan Administrasi Sebelum Penyetaraan Jabatan (Eksisting) Jumlah Jabatan Administrasi yang Diusulkan untuk Disetarakan Jumlah jabatan Administrasi Yang Diusulkan untuk Dipertahankan Jumlah jabatan Administrasi Yang Kosong Eselon III Administrator Eselon IV Pengawas Eselon III Administrator Eselon IV Pengawas Eselon III Administrator Eselon IV Pengawas Eselon III Administrator Eselon IV Pengawas Sekretariat Jenderal 40 115 9 88 31 27 0 0 Ditjen Polpum 28 65 6 54 22 11 0 0 Ditjen Bina Adwil 29 67 6 56 23 11 0 0 Ditjen Otda 29 67 6 56 23 11 0 3 Ditjen Bina Bangda 29 67 6 56 23 11 0 0 Ditjen Bina Pemdes 33 80 7 65 26 15 0 0 Ditjen Bina Keuda 29 67 6 56 23 11 0 0 Ditjen Dukcapil 29 67 6 56 23 11 0 0 Inspektorat Jenderal 4 13 0 4 4 9 0 0 BPP 16 40 12 31 4 9 0 0 BPSDM 29 84 17 65 12 19 4 0 IPDN 36 154 14 123 22 31 0 0 Sekretariat DKPP 6 24 0 8 6 16 0 0 JUMLAH ` 910 95 718 242 192 4 3 PERSENTASE 28% 79% 72% 21% 1% 0% Lampiran Surat Menteri Dalam Negeri kepada Menteri PANRB Nomor 061/5467/SJ Tanggal 5 Oktober 2020 Hal Penyederhadanaan Birokrasi di Lingkungan Kemendagri Tahap II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 80. 5 BESAR JABATAN FUNGSIONAL HASIL PENYETARAAN Di Lingkungan Kemendagri No NOMENKLATUR JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH PEMANGKU JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI Orang Prosentase 1. Analis Kebijakan 325 40,22% 2. Analis Kepegawaian 136 16,83% 3. Pengembang Teknologi Pembelajaran 66 8,17% 4. Perencana 59 7,30% 5. Pranata Hubungan Masyarakat 38 4,70% Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri
  • 82. P e r i n t a h P r e s i d e n 5 VISI JOKOWI – MA’RUF AMIN TAHUN KEDEPAN 1. MELANJUTKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2. MEMPERKUAT PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA 3. MENGUNDANG INVESTASI SELUAS- LUASNYA 4. REFORMASI BIROKRASI 5. PENGGUNAAN APBN YANG FOKUS & TEPAT SASARAN REFORMASI BIROKRASI “Kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin, menjadi kunci bagi reformasi birokrasi kita. Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas, copot pejabatnya. Kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan, sayabubarkan!” Merupakan Miniatur Pembangunan Reformasi Birokrasi di Unit Kerja, untuk mewujudkan unit pelayanan yang berkinerja tinggi dan berintegritas Zona Integritas
  • 84. PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS Indeks Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah UNI T A UNI T B UNI T C UNI T D 1. Dianggap sebagai unit yang penting/ strategis dalam melakukan pelayanan publik 2. Mengelola sumber daya yang cukup besar 3. Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut UNIT PERCONTOHAN Miniatur Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Indonesia Bertujuan untuk membangun program RB sehingga mampu mengembangkan budaya kerja birokrasi yang anti korupsi, berkinerja tinggi, dan memberikan pelayanan publik yang berkualitas Membangun percontohan (Role Model) pada tingkat unit kerja pada Instansi Pemerintah sebagai unit menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
  • 85. Ilustrasi Indeks RB & ZI WBK/WBBM INDEKS REFORMASI BIROKRASI ZONA INTEGRITAS Menuju WBK/WBBM Instansi Pemerintah (contoh : Kementerian/Lembaga/Pemda) Unit Kerja Pelayanan Instansi Pemerintah (contoh: RSUD, PTSP, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, Pelayanan Pajak, Polres, Samsat, Pengadilan, Kecamatan, Puskesmas, dsb) Unsur Pengungkit (8 Area Reform) 1. Manajemen Perubahan 2. Tatalaksana 3. Manajemen SDM 4. Akuntabilitas 5. Pengawasan 6. Pelayanan Publik 7. Organisasi 8. Peraturan Perundangan Unsur Pengungkit (6 Area Reform) 1. Manajemen Perubahan 2. Tatalaksana 3. Manajemen SDM 4. Akuntabilitas 5. Pengawasan 6. Pelayanan Publik Unsur Hasil 1. Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) 2. Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan Publik (IPP) 3. Indeks Persepsi Integritas Organisasi & Integritas Jabatan 4. Nilai Akuntabilitas Kinerja Unsur Hasil 1. Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) 2. Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan Publik (IPP) 3. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Internal/Eksternal K/L/P Unit Level I Unit Level I Unit Level I Unit Level 2 Unit Level 2 Unit Level 2 WBK /WB BM WBK /WB BM Unit Level 3 Unit Level 3 WBK /WB BM Indeks RB
  • 86. K/L/P Unit Level I Unit Level II Unit Level I Unit Level I Unit Level III Level II Unit Level III 86 Ilustrasi Pembangunan ZI Unit Kerja WBK/WBBM IndeksRB WBK/ WBB M WBK/ WBB M WBK/ WBB M Unit Level I
  • 87. Kerangka Logis Pelaksanaan RB & ZI 87 H A S I L ( 4 0 % ) P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N SASARAN REFORMASI BIROKRASI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20%) Pemerintah yang bersih dan bebas KKN (10%) Peningkatan Pelayanan Publik (10%) MANAJEMEN PERUBAHAN (5%) PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) PENGUATAN PENGAWASAN (12%) PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 6%) PENATAAN & PENGUATAN ORGANISASI (6%) PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15%) PENATAAN TATALAKS ANA (5%) H A S I L ( 4 0 % ) P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MANAJEMEN PERUBAHAN (8) PENATAAN TATALAKSANA (7) PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) PENATAAN MANAJEMEN SDM (10) PENGUATAN PENGAWASAN (15) PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (10) Nilai persepsi korupsi (survei eksternal) (15) Presentase penyelesaian TLHP (5) Nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal) (20) RB ZI k a u s a l i t a s K a u s a l I t a s
  • 89. Perkembangan Regulasi Pembangunan ZI WBK/WBBM ▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi. ▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 20 Tahun 2012). ▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah. ( Pengganti Permenpanrb nomor 60 Tahun 2012). ▪ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah ( Pengganti Permenpanrb nomor 52 Tahun 2014). 89
  • 90. LANGKAH MEMBANGUN UNIT KERJA MENUJU WBK/WBBM Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator WBK/WBBM. (Indikator Pengungkit dan Hasil) Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi Pembangunan yang telah ditetapkan. Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi berkala atas capaian pelaksanaan Rencana Aksi Pembangunan. Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan. Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat WBK/WBBM, Unit Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai Eksternal untuk dilakukan evaluasi. Hasil Evaluasi akan menetapkan apakah unit kerja lulus atau tidak sebagai WBK/WBBM 1 2 3 4 5 6
  • 91. SYARAT WBK WBBM Tingkat Instansi pemerintah Opini BPK minimal “WDP” Opini BPK minimal “WTP” Nilai AKIP minimal “B” Tingkat unit kerja Unit kerja yang diajukan merupakan core layanan utama dari instansinya Mengelola sumber daya yang cukup besar Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut Telah mendapat predikat WBK sebelumnya LHKASN dan LHKPN 100% Mandiri (Prioritas K/L/P) SYARAT PENGUSULAN Mandatory (Stranas PK)
  • 92. PENGUNGKIT (60) Manajemen Perubahan 5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15 Penguatan Akuntabilitas 10 Penguatan Pengawasan 15 Penataan Tatalaksana 5 Peningkata Kualitas Pelayanan Publik 10 9 2
  • 93. HASIL (40) Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (20) • Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) (15) • Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan eksternal) yang ditindaklanjuti (5) Kualitas Pelayanan Publik (20) • Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (20) 93
  • 94. Akuntabilitas Kinerja sebagai dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi KINERJA Memastikan kinerja yang akan diwujudkan telah sesuai dengan mandat dan memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat PENGAWASAN Untuk memastikan setiap aktivitas bebas dari penyimpangan dan risiko pencapaian tujuan PROSES BISNIS Memastikan cara yang paling efektif dan efisien dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi MANAJEMEN SDM Memastikan standar kompetensi SDM untuk mengisi struktur organisasi yang telah dirancang. STRUKTUR ORGANISASI Memastikan organisasi yang paling tepat fungsi dan tepat ukuran untuk menjalankan proses bisnis dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi PERATURAN PERUNDANGAN untuk memayungi legalitas setiap pelaksanaan aktivitas organisasi
  • 95. Sasaran Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM ( 6 area perubahan) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) Penataan Tatalaksana (2) Manajemen Perubahan (1) Penguatan Pengawasan (4) Penguatan Akuntabilitas (5) Penataan Sistem Manajemen SDM (3) 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) pada Unit Kerja ZI menuju WBK/WBBM; 2. Meningkatnya standardisasi pelayanan menjadi berstandart internasional pada Unit Kerja menuju WBK/WBBM; dan 3. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan pada Unit Kerja ZI menuju WBK/WBBM. ❑ Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara pada Unit Kerja ❑ Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada Unit Kerja menuju ❑ Menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada Unit Kerja ❑ Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di Unit Kerja ZI menuju WBK/WBBM; ❑ Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Unit Kerja Zona Integritas menuju WBK/WBBM; ❑ Meningkatnya transparansi publik di Unit Kerja Z I menuju WBK/WBBM. ❑ Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit kerja dalam mewujudkan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; ❑ Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM; ❑ Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan. ❑ Meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur di Unit Kerja menuju WBK/WBBM; ❑ Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur di Unit Kerja menuju WBK/WBBM; ❑ Meningkatnya disiplin SDM aparatur di Unit Kerja menuju WBK/WBBM; ❑ Meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur di Unit Kerja menuju WBK/WBBM; ❑ Meningkatnya profesionalisme SDM aparatur di Unit Kerja menuju ❑ Meningkatnya budaya kinerja Unit Kerja ❑ Meningkatnya capaian kinerja Unit Kerja
  • 96. Indikator Area Perubahan Zona Integritas WBK/WBBM Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6) Penataan Tatalaksana (2) Manajemen Perubahan (1) Penguatan Pengawasan (4) Penguatan Akuntabilitas (5) Penataan Sistem Manajemen SDM (3) 1. Standar Pelayanan 2. Budaya Pelayanan Prima 3. Penilaian Kepuasan Terhadap Masyarakat 1. Pengendalian Gratifikasi 2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal 3. Pengaduan Masyarakat 4. Wistle Blowing System 5. Penanganan Benturan Kepentingan 6. LHKPN/LHKASN 1. SOP Kegiatan Utama 2. E-Office 3. Keterbukaan Informasi Publik 1. Tim Kerja 2. Dokumen Pembangunan Zona Integritas 3. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan 4. Perubahan Pola Pikir Budaya Kerja 1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Sesuai Kebutuhan 2. Pola Mutasi Internal 3. Pembangunan Pegawai Berbasis Kompetensi 4. Penetapan Kerja Individu 5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai 6. Sistem Informasi Kepegawaian 1. Keterlibatan Pimpinan 2. Pengelolaan Struktur Setiap Indikator 1. Pemenuhan Formal 2. Implementasinya 3. Evaluasi atas Implementasi dan tindak lanjut perbaikan
  • 97. 97 Persepsi Pelayanan Publik KEJELASAN DAN KEMUDAHAN PERSYARATAN PELAYANAN KEPASTIAN DAN KESEDERHANAAN PROSEDUR PELAYANAN WAKTU PELAYANAN CEPAT DAN SESUAI STANDAR KEWAJARAN DAN KETERJANGKAUAN BIAYA KESESUAIAN PELAYANAN DENGAN KETENTUAN TERDAPAT PENANGANAN PENGADUAN/ MASUKAN KECUKUPAN PETUGAS LAYANAN PETUGAS LAYANAN BERKOMPETEN DAN BERETIKA KEJELASAN MAKLUMAT PELAYANAN KENYAMANAN DAN KEAMANAN SARANA DAN PRASANA PENYELENGGARA LAYANAN DENGAN KOMITMEN TINGGI PERSEPSI DIPENGARUHI PANDANGAN ATAS SIKAP DAN PERILAKU SIKAP DAN PERILAKU DIPENGARUHI OLEH CARA PANDANG DAN BERFIKIR Persepsi Anti Korupsi TRANSPARANSI STANDAR DAN PROSEDUR KEMUDAHAN STANDAR DAN PROSEDUR LEGITIMASI KEKUASAAN DAN KEWENANGAN PERLAKUAN SPESIAL/KHUSUS PERBEDAAN LAYANAN BERDASAR NEPOTISME KECENDERUNGAN TINDAKAN MELANGGAR HUKUM KECENDERUNGAN BENTURAN KEPENTINGAN
  • 98. PERMENPANRB 10/2019 SYARAT WBK WBBM Nilai Total 75 85 Nilai Minimal Pengungkit 40 48 Bobot nilai minimal per area pengungkit 60% 75% Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN” minimal 18,50 18,88 Nilai sub-komponen “Survei Persepsi Anti Korupsi” minimal 13,5 (survey 3,60) 13,5 (survey 3,60) Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP” minimal 5,0 5,0 Nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat” minimal 16 (survey 3,2) 18 (survey 3,60) Mandatory (Stranas PK) Mandiri (Prioritas K/L) 1. Tingkat kematangan implementasi perubahan 2. Tingkat keberlanjutan perubahan 3. Tingkat Kualitas Pelayanan dan kinerja PERBEDAAN WBK & WBBM
  • 99. LEMBAR KERJA EVALUASI Penilaian Skor WBK (min 60 %) WBBM (min 75 %) A Pengungkit 60 40 48 1 Manajemen Perubahan 5 3 3,75 2 Penataan Tata Laksana 5 3 3,75 3 Penataan SDM 15 9 11,25 4 Penguatan Akuntabilitas 10 6 7,5 5 Penguatan Pengawasan 15 9 11,25 6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 10 6 7,5 B Hasil 40 1 Pemerintahan Bersih dan Bebas KKN 20 18,5 18,88 2 Kualitas Pelayanan Publik 20 15 17 Total 100 75 85
  • 100. BOBOT NILAI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI 2020
  • 101. 1.Manajemen Perubahan ❑Tim Kerja. ❑Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas ❑Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan WBK/WBBM ❑Dalam perubahan pola pikir dan budaya kerja, (termasuk pembentukan agent of change ataupun role model) 1 0 1
  • 102. 2.Penataan Tatalaksana ❑ Prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama ❑ E-Office ❑ Keterbukaan Informasi Publik 1 0 2
  • 103. 3. Penataan Sistem Manajemen SDM •Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi •Pola Mutasi Internal •Pengembangan pegawai berbasis kompetensi •Penetapan kinerja individu •Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai •Sistem Informasi Kepegawaian 1 0 3
  • 105. 5. Penguatan Pengawasan •Pengendalian Gratifikasi •Penerapan SPIP •Pengaduan Masyarakat •Whistle-Blowing System •Penanganan Benturan Kepentingan 1 0 5
  • 106. 6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik •Standar Pelayanan •Budaya Pelayanan Prima •Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 1 0 6
  • 107. Nilai Persepsi Anti Korupsi (Survei Eksternal) Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan eksternal) yang ditindaklanjuti Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN 20 15 5 1 0 7 Langkah Utama Untuk Meningkatkan Indeks Persepsi Anti Korupsi: 1. Bangun integritas di seluruh tingkatan unit organisasi dan seluruh pegawai 2. Libatkan pelanggan/stakeholder utama dalam penegakan integritas 3. Sempurnakan SOP pelayanan sehingga dapat menutup peluang terjadinya pungutan di luar ketentuan dan praktik percaloan 4. Menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan/stakeholder menyangkut pungutan di luar ketentuan dan praktik percaloan, baik keluhan langsung maupun melalui medsos
  • 108. Kualitas Pelayanan Publik Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) 20 20 1 0 8 Langkah Utama Untuk Meningkatkan Indeks Kualitas Pelayanan: 1. Kenali pelanggan/stakeholder utama 2. Identifikasi harapan yang diinginkan pelanggan/stakeholder utama 3. Sebagai Feedback dalam perbaikan SOP, sarana dan kecepatan pelayanan 4. Menindaklanjuti segera setiap keluhan/masukan pelanggan/stakeholder, baik keluhan langsung maupun melalui medsos
  • 109. Beberapa Catatan Unit Kerja Yang Berhasil Memperoleh WBK/WBBM •Unit kerja harus mengenali tugas utama (Indikator kinerja Utama), sehingga seluruh kegiatan dan inovasi yang akan dilakukan sudah dipastikan dapat mempengaruhi secara langsung terhadap pencapaian indikator kinerja utama. •Risiko yang kemungkinan dapat menganggu pelaksanaan penegakan integritas dan penyalagunaan wewenang terpetakan dengan baik dan transparan baik dari internal maupun dari eksternal, sehingga rencana aksi yang dilakukan terkoneksi/nyambung, sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud. •Dalam rencana aksi kadang banyak yang harus dilakukan tapi harus dapat memilih mana yang lebih prioritas. •Walaupun hasil Pembangunan penegakan integritas yang dilakukan belum tercapai secara maksimal, minimal ada progresnya (hasilnya) dan terlihat ada upaya yang akan dilakukan dalam rencana aksi beserta target berikutnya yang tertuang dalam perencanaan. Dan rencana kegiatan beserta anggaran betul- betul di fokuskan pada pencapaian sasaran strategis. 1 0 9
  • 110. Beberapa Catatan Unit Kerja Yang Berhasil Memperoleh WBK •Seluruh anggota unit memahami tujuan organisasi dan ikut berkotribusi dalam pelaksanaan pembangunan ZI baik pengawai yang terlibat langsung dalam pelayanan maupun yang tidak terlibat langsung dalam pelayanan, sehingga pada saat melakukan pelayanan atau melakukan kegiatan apapun itu dapat menunjukkan sikap pemahaman tentang perubahan yang telah dilakukan unit tersebut serta. •Pimpinan unit harus melakukan monev terhadap rencana aksi yang telah dibuat dan memberikan arahan strategi dalam pencapaian rencana aksi tersebut. •Melakukan komunikasi dan kedekatan yang intensif dengan pengguna layanan & stakeholder sehingga mengurangi terjadi gap yang antara harapan pengguna layanan dengan kinerja layanan yang diberikan. •Unit kerja yang memperoleh WBK memang benar-benar ada perubahan yang lebih/nyata dibandingkan dengan nominator unit kerja lainnya. •Unit kerja yang memperoleh WBK memang telah melakukan inovasi2 dalam pembangunan integritas maupun pelayanan kepada masyarakat (Instansi Pemerintah lainnya), sehingga hasil survey IPAK dan IKP memenuhi kriteria minimum. 1 1 0
  • 111. CAPAIAN PEMBANGUNAN ZI 2016 2017 2018 2019 2020 74 485 910 2246 3691 JUMLAH PENGUSULAN ZI 2016 - 2020 2 6 5 34 82 2016 2017 2018 2019 2020 Unit Kerja WBBM 2016-2020 15 71 200 469 684 2016 2017 2018 2019 2020 Unit Kerja WBK 2016 - 2020 WBK WBBM Instansi pemerintah yang telah mengusulkan unit kerja pelayanannya untuk dievaluasi oleh Tim Penilai Nasional (TPN) adalah sebanyak 251 Instansi Pemerintah, yang terdiri dari 70 Kementerian/Lembaga, 20 Pemerintah Provinsi, dan 161 Pemerintah Kabupaten/Kota. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 179% dibandingkan tahun sebelumnya. Terdapat kenaikan signifikan pada unit kerja pelayanan yang diusulkan pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 64% dengan rincian, Dari 2246-unit kerja pelayanan di tahun 2019, menjadi 3691-unit kerja yang diusulkan di tahun 2020. Dari 2246- unit kerja tersebut, sebanyak 684-unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBK dan 82- unit kerja pelayanan ditetapkan sebagai WBBM.
  • 112. TARGET DAN SASARAN PEMBANGUNAN ZI (Permendagri 67 Tahun 2020 tentang Renstra Kemendagri Tahun 2020-2024) PROGRAM / KEGIATA N SASARAN PROGRAM (OUTCOME)/SASARAN KEGIATAN(OUTPUT)/INDIKATOR TARGET 2020 2021 2022 2023 2024 1 2 4 5 6 7 8 PROGRAM DUKUNGANMANAJEMEN Sasaran Program 1 Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan transparan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri 1 Jumlah Unit Kerja yang dibangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri 74 Unit Kerja 1585 Unit Kerja 242 Unit Kerja 329 Unit Kerja 431 Unit Kerja Sasaran Program 6 Meningkatnya Kualitas LayananManajemendan Dukungan Teknis Lainnya Unit KerjaEselon I Kementerian Dalam Negeri 1. Persentase dukunganmanajemendan pelaksanaantugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon I Kementerian Dalam Negeri 100% 100% 100% 100% 100% 2. Capaian kinerja pelaksanaan reformasi birokrasi lingkupSekretariat Jenderal Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 Nilai 20 3. Capaian kinerja pelaksanaanreformasi birokrasi lingkupDitjen Politik dan Pemerintahan Umum Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 Nilai 20 4. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Ditjen Bina AdministrasiKewilayahan Nilai 13 Nilai 15 Nilai 17 Nilai 19 Nilai 20 5. Capaian kinerja pelaksanaanReformasi Birokrasi pada DitjenOtda Nilai 10 Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 6. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Ditjen Bina Bangda Nilai 11 Nilai 13 Nilai 15 Nilai 17 Nilai 20 7. Capaian Kinerja Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada lingkupDitjen Bina Pemerintahan Desa Nilai 10 Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 8. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Ditjen Bina Keuangan Daerah Nilai 12 Nilai 14 Nilai 16 Nilai 18 Nilai 20
  • 113. CAPAIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK DAN WBBM DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI TAHUN 2020 Pada Tahun 2020 Kemendagri telah mencanangkan pembangunan 74 ZI (71 Unit dan 3 Integrity Island) dan setelah dilakukan Evaluasi oleh Itjen (selaku TPI/Tim Penilai Internal), yang lebih lanjut diusulkan kepada Kemenpanrb sebanyak 29 ZI untuk dievaluasi menjadi WBK dan berdasarkan hasil penilaian Kemenpanrb (selaku TPN/Tim Penilai Nasional) hanya 22 ZI yang memenuhi kriterian untuk dievaluasi lebih lanjut oleh Kemenpanrb. Dimana Hanya 12 ZI yang masuk dalam tahapan evaluasi Akhir TPN dan 3 diantaranya mendapat predikat WBK Tahun 2020 sesuai KepmenPAN dan RB Nomor 394 Tahun 2020 tentang Unit Kerja Berpredikat Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani tahun 2020, antara lain: a. Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan, Ditjen Dukcapil; b. Direktorat Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Ditjen Dukcapil; dan c. Direktorat Toponimi dan Batas Daerah, Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan. Berkenaan dengan hal tersebut dalam rangka pencapaian target dan sasaran agenda RB kemendagri khususnya pada Area Perubahan Bidang Pengawasan, diperlukannya penyamaan persepsi antara Tim Tim Quality Assurance ZI Inspektorat Jenderal dan Sekretariat RB Kemendagri, terkait pengusulan dan penunjukan Unit Kerja Pembangunan ZI di Lingkungan Kemendagri Tahun 2021, terlampir Rancangan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri Tahun 2021. 1 2
  • 114. HASIL EVALUASI TIM EVALUATOR KEMENTERIAN PAN DAN RB (UNIT KERJA PEMBANGUNAN ZI YANG BELUM MEMPEROLEH WBK TAHUN 2020) Kepala Unit pada unit kerja Pembangunan ZI, belum optimal dalam menjelaskan proses dan hasil pembangunan ZI di masing-masing unit tersebut; Pemahaman pejabat/pegawai masih belum memadai dalam pelaksanaan Pembangunan ZI. Kekurangpahaman ini mengakibatkan pembangunan ZI tidak terarah secara optimal dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik pada unit kerja tersebut; Pimpinan unit kerja belum menunjukkan komitmen yang kuat diantaranya seperti membagi visi (sharing vision) atas perubahan yang harus dilakukan pada unit kerja tersebut; Kurangnya inovasi, baik aspek penguatan integritas maupun peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan/stakeholders; Kurangnya strategi komunikasi untuk memastikan setiap aktivitas dan inovasi perubahan yang telah dilakukan unit kerja untuk diketahui publik/entitasnya; dan Inspektorat Jenderal sebagai Unit Kerja yang diberikan mandat untuk mendorong Pembangunan ZI di lingkungan Kemendagri belum secara intensif mengawal pembangunan ZI sehingga belum dapat secara efektif mewujudkan Unit Kerja yang bebas dari korupsi dan memberikan layanan prima kepada pengguna layanan.
  • 115. PERMASALAHAN Berdasarkan target dan sasaran kinerja diatas diusulkan untuk dilakukan perubahaan: • Target Unit Kerja Pembangunan ZI Tahun 2021-2024, agar difokuskan kepada Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Kemendagri; dan • Nomenklatur pada Sasaran Target Program dan Kegiatan, diusulkan untuk dirubah karena yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan dan perlu dilakukan penyesuaian sesuai Presentase Indikator Penilaian TPI dalam Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Tindak lanjut dan solusi terkait pemberian Reward kepada 3 (tiga) unit kerja di lingkungan Kemendagri yang memperoleh Predikat WBK Tahun 2021, dimana sesuai DIKTUM KETUJUH Kepmendagri Nomor 356-286 Tahun 2020 tetang Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Kemendagri Tahun 2020, bahwa seluruh ASN oada Unit Kerja Penerima Predikat WBK akan mendapatkan kenaikan tunjang kinerja satu tingkat lebih tinggi. Berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019, bahwa Tim Penilai Internal (TPI) adalah Tim yang mempunyai tugas melakukan penilaian Unit Kerja dalam memperoleh WBK dan WBBK, dimana TPI dilaksanakan oleh APIP-Inspektorat Jenderal. 1 2 3