Dokumen ini merupakan rancangan Kontribusi Nasional Ditetapkan Indonesia (NDC) yang Diperbarui (ENDC) yang berisi komitmen Indonesia untuk meningkatkan target pengurangan emisi gas rumah kaca sejalan dengan tujuan Persetujuan Paris untuk membatasi peningkatan suhu global di bawah 1,5°C. ENDC ini memperbarui target mitigasi dan adaptasi Indonesia serta menambahkan rencana untuk mencapai net-zero emisi pada tahun 2060 dan menjadikan sektor ke
2. Proses
2015 2016 2021 2022 2025 2060
INDC
FNDC
UNDC
ENDC
SNDC
Alignment dengan skenario 1.5C
3. Mandat Dec.1/CMA.3
Welcomes efforts by Parties to communicate new or updated
nationally determined contributions, long-term low greenhouse gas
emission development strategies and other actions that demonstrate
progress towards achievement of the Paris Agreement temperature
goal;
Para 24
Recalls Article 3 and Article 4, paragraphs 3, 4, 5 and 11, of the Paris
Agreement and requests Parties to revisit and strengthen the 2030
targets in their nationally determined contributions as necessary to
align with the Paris Agreement temperature goal by the end of 2022,
taking into account different national circumstances;
Para 29
Notes the importance of aligning nationally determined
contributions with long-term low greenhouse gas emission
development strategies;
Para 35 23 Sept 2022: batas submisi NDC
Okt 2022: Synthesis Report
Sekretariat UNFCCC
Nov 2022: Pembahasan di COP 27
4. MENGAPA ENDC ?
Peningkatan target
penurunan emisi GRK
Pencantuman
Perpres 98/2021
FOLU Net-sink 2030
Mandat Dec.
1/CMA.3
Dasar hukum
Pelaksanaan NDC
dan arah LTS LCCR
2050
Global Goal on
Adaptation, NZE,
Adaptation
Financing
Peran FOLU
Sebagai penyeimbang
emisi GRK, untuk
mencapai NZE
Kebijakan
terakhir terkait
penurunan emisi
GRK di seluruh
sektor
6. 1. NATIONAL CONTEXT
General
policies
dan LTS-
LCCR
Komitmen terhadap
tujuan Paris Agreement
LTS-LCCR dan NZE by
2060,
2. MITIGATION
BUR 3: tingkat emisi GRK 1,845 GtCO2-eq
(FOLU 50,13%, energi 34,49%, limbah
6,52%, IPPU 3,15%)
Second FREL (proses penilaian dari
UNFCCC
Kebijakan Indonesia’s FOLU Net-sink 2030,
Kebijakan B40, pengembangan mobil listrik
Pemanfaatan sludge IPAL
7. 3. ADAPTATION
• Economic, social and livelihood and ecosystem and landscape resilience
• Bidang: pangan, air, energi, kesehatan, dan ekosistem
Road Map
• Meningkatkan kapasitas adaptasi dan ketahanan, menurunkan kerentanan
• Peranan SIDIK dalam integrasikan adaptasi
Global Goal on
Adaptation
• Peranan NPS dalam adaptasi dan mitigasi di tingkat tapak melalui ProKlim
Joint Adaptation
and Mitigation
8. 4. INFORMATION TO FACILITATE CLARITY,
TRANSPARENCY AND UNDERSTANDING
4.3 Planning Process
• Peran Kemendagri
(Perpres No.
98/2021):
• Pelaksanaan di sub-
nasional
4.5 Fair and Ambitious
in the Light of National
Circumstances
• Pandemi Covid-19 –
penurunan tingkat
emisi GRK
• Komitmen untuk
tetap menuju LTS-
LCCR paska pandemi
4.6 Towards Achieving
the Objective of Art 2
of the Convention
• Komitmen untuk
peaking
• Arah menuju NZE
antara lain melalui
FOLU net-sink 2030
9.
10. 5. NATIONAL REGISTRY SYSTEM AS THE BACKBONE
OF TRANSPARENCY FRAMEWORK
Tambahan fungsi SRN
• Carbon registry, dukungan
implementasi NEK
One GHG data policy
• Penguatan SRN untuk
implementasi kerangka
transparansi
11. 6. MEANS OF IMPLEMENTATION
- Art. 6 PA,
- kebutuhan dana USD 281 juta (CM1, BUR
3),
- BPDLH: USD 248,62 juta
- Pengembangan instrumen keuangan
Dukungan peningkatan kapasitas untuk
memenuhi kerangka transparansi: kapasitas
kelembagaan, penguatan inventasasi GRK,
MRV, implementasi NDC dan tracking
progress
12. TIDAK TERMASUK DALAM ENDC
NZE sektor
energi
Energi
Aksi -140
juta ton
CO2-eq
FOLU IPPU
Penurunan
konsumsi
HFC
IPPU
Sektor
kelautan
Sektor
baru
Industri besi
dan baja