2. TEORI JARUM HIPODERMIK
• Asumsi dasarnya: khalayak tak berdaya dan media
perkasa
• Dikenal juga dengan nama transmission belt theory atau
the bullet theory of communication
• Tokoh-tokohnya: Wilbur Schram, Everett M. Rogers dan
Shoemaker
3. TEORI KHALAYAK BATU
• Asumsi dasarnya: Bahwa khalayak justru sangat berdaya
dan sama sekali tidak pasif dalam proses komunikasi
politik. Khalayak memiliki daya tangkal dan daya serap
thd semua terpaan pesan kepada mereka.
• Tokoh-2nya: L.A. Richard (1936), Raymond Bauer (1964),
Schramm & Robert (1977).
• Teori ini didukung oleh model uses and gratification (guna
dan kepuasan) oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler & Michael
Gurevitch (1974) yang beranggapan bahwa manusia
merupakan makhluk yg rasional, aktif, dinamis dan
selektif terhadap semua pengaruh dari luar dirinya. Aspek
kegunaan dan kepuasaan bagi diri pribadi menjadi
pertimbangan dalam pilihan khalayak.
4. TEORI INFORMASI DAN NON-VERBAL
• Menurut teori informasi, komunikasi politik adalah semua
hal harus dianalisis sebagai tindakan politik (bukan
pesan) yg mengandung berbagai alternatif. tindakan
politik adalah komunikasi politik non-verbal. Tanpa
menggunakan kata dan bicara, tetapi tindakan dan
peristiwa. Berbagai tindakan dan peristiwa politik itulah
disebut informasi politik.
• Sesuai dg paradigma pragmatik bahwa bertindak sama
dengan berkomunikasi. Informasi diartikan sebagai
pengelompokan peristiwa-peristiwa dengan fungsi untuk
menghilangkan ketidakpastian. Bertindak juga merupakan
sebuah informasi yg mudah diprediksi berdasarkan pola-
pola peristiwa dari waktu ke waktu.
5. TEORI MEDIA KRITIS atau teori
komunikasi kritis
• Asumsinya: Media massa merupakan produk yag
dipengaruhi oleh politik, ekonomi, kebudayaan, dan
sejarah. Jadi fokus kajiannya adalah fungsi- fungsi apa
yang harus dilakukan oleh media massa di dalam
masyarakat.
• Tekanannya bukan kepada efek komunikasi kepada
khalayak, tetapi lebih memusatkan perhatian kepada
Siapa yg mengontrol atau mengendalikan komunikasi
massa atau media massa.
• Alvin Toffler, mengatakan siapa yang menguasai dan
mengendalikan informasi dan komunikasi akan dapat
mengendalikan dan menguasai dunia. Inilah yang disebut
dengan abad informasi.
7. TEORI EMPATI & TEORI HOMOFILI
• Komunikasi didasarkan oleh kesamaan (homofili) akan
lebih efektif dan lancar ketimbang oleh ketidaksamaan
(derajat, usia, ras, agama, ideologi, visi dan misi, simbol
politik, doktrin politik, dsb). Tokoh-2nya: Berlo (1960),
Daniel Lerner (1978), Everet M. Rogers & F Shoe maker
(1971).