1. Disusunoleh kelompok4 :
Rona Andesta(503200046)
TiaRisandini(503200029)
MuslimatunnisaSafitri(503200051)
AlifFadhilaMa’ruf(503200057)
HabibHuseinAlidris(503200040)
DosenPengampu: Eri Nofriza,ST.,MM
SOSIOLOGI EKONOMI
“Gaya Hidup (Life Style)”
2. Menurut Kotler, dalam Susanto (2013) Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya, dalam arti bahwa secara umum gaya hidup
seseorang dapat dilihat dari aktivitas rutin yang dia lakukan, apa yang mereka pikirkan terhadap
segala hal disekitarnya dan seberapa jauh dia peduli dengan hal itu dan juga apa yang dia
pikirkan tentang dirinya sendiri dan juga dunia luar.
Pengertian Gaya Hidup
3. Habitat Perkembangan Gaya Hidup
Pada masyarakat modern, gaya hidup digunakan sebagai
aktivitas dalam mencari kesenangan dan hiburan. Gaya hidup
biasanya berkembang dimasyarakat yang diiringi dengan
globalisasi, perkembangan pasar bebas dan tranformasi
kapitalisme konsumsi melalui dukungan (iklan, media massa,
Budaya Populer dan transformasi nilai modern yang dilakukan).
Kapitalisme memoles gaya hidup dan membentuk masyarakat
konsumen, gaya hidup dan prilaku konsumtif tidak bisa
dipisahkan keberadaanya keduanya sudah menjadi habitat subur
kapitalisme.
4. Gaya hidup dan gander
Gaya hidup merupakan cara-cara terpola dalam menginvestasikan
aspek-aspek tertentu dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai
sosial atau simbol, sekaligus cara bermain dengan identitas. Para
aktor ini sesungguhnya sedang mengumpulkan berbagai persepsi
dari khalayak umum dari manakah ia berasal (Upper Class Or
Lowers Class). Karena dengan gaya hidup kita dapat membedakan
orang yang satu dengan yang lainya.
Gaya hidup berdasarkan konteks pemasaran produk :
Gaya hidup bukan sesuatu yang statis, tetapi
mengikuti trend sosial;
Lebih memfokuskan implikasi (keterlibatan) kultural
dari trend sosial.
5. Menurut David Chaney (2004), tema perbincangan gaya hidup pada umumnya
membicarakan mengenai:
1. Penampakan luar (Surfaces)
Surfaces, Yang diaman gaya hidup mejadi tahap terpenting untuk memanipulasi identitas sosial, maka gaya
hidup selalu teraktualisasi melalui perubahan secara konstan melaui tontonan dari penampilan luar yang dilihat
masyarakat umum. Maka dari itu tampilan luar lebih penting dari segalanya untuk memberikan space dan
pembeda antara satu dengan yang lainya dengan memanipulasi dan interpretasi penampilan luar.
Tahapan psoses masyarakat post-modern untuk mendukung penampilan :
Tema-tema Perbincangan Tentang Gaya Hidup
Idolarity, yaitu produk-produk yang disajikan dalam
nilai guna murni.
Narsisme, yaitu produk-produk yang di personalisasi dalam
nilai secara interpersonal.
Iconology, yaitu produk-produk diberi atribut simbolis. Otemisme, yaitu produk-produk tampil sebagai status tanda
atau indikator bagi suatu
kolektivitas yang di defininisikan melaui penampilan dan
aktivitasnya.
6. 2. Kedirian (Selves)
Selves, dalam mengembangkan gaya hidup dalam memilih berbagai atribut budaya yang
dianggap sesuai dengan kelas atau kelompok sosial dari mana seseorang berasal. Kedirian dan
identitas seseorang adalah ekspresi individu per individu untuk memperlihatkan perbedaan dan
kekhasan mereka. Kedirian bukanlah sikap egoistis, dan kedirian adalah bagian penting dari
proses seseorang dalam membangun dan mengembangkan identitas sosialnya. Konteks
pengembangan gaya hidup diera post-modern :
Cara berpartisipasi masyarakat cenderung berubah dari pola komunal kepola yang
lebih privat dan personal.
Pragmentasi pasar, dimana terjadinya pergeseran dalam pemasaran yang awalnya
berbasis khalayak luas dan bercampur kini lebih ter ceruk-ceruk dan
terspesialisasikan.
Lanjutan…
7. Lanjutan…
3. Sensibilitas (Sensibility)
Berkaitan dengan cara seseoarang untuk menunjukan
afilisasinya terhadap berbagai phenomena yang bisa dikenal
berbagai kelompok, lewat ide,
gagasan, nilai-nilai atau citra rasa musik, makanan dan
pakaian. Berbusana dengan cara
tertentu, memilih tempat hiburan, temapat ibadah dll. Itu
semua adalah cara mengembangkan
sensibilitas dalam kerangka budaya material. Dengan melekati
barang industri budaya
dengan makna simbolis.