Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
22-4 Mengukur Laju Cahaya.pptx
1. Mengukut laju cahaya dilakukan oleh Gallileo dengan mencoba mengukur waktu
yang dibutuhkan cahaya untuk menempuh lintasan tertentu antara dua puncak
bukit, yang jaraknya sudah diketahui.
Keberhasilan pertama dalam memastikan bahwa laju cahaya itu berhingga
dibuat oleh seorang astronom Denmark, Ole Roemer (1644-1710). Roemer
mencatat bahwa pengukuran yang seksama terhadap periode Io, salah satu
satelit Jupiter (periode rata-ratanya 42.5 Jam untuk mengorbit Jupiter satu kali),
mengalami perubahan kecil, tergantung pada Gerakan relative antara bumi dan
Jupiter.
Roemer menyimpulkan bahwa laju cahaya itu – walaupun sangat besar –
terhingga sejak itu sejumlah Teknik digunakan untuk mengukur laju cahaya.
Yang terpenting di antaranya adalah yang di gunakan oleh Ilmuwan Amerika.
Albert A. Michelson (1852-1931).
Di tahun 1920-an, Michelson memasang cermin putar tersebut di puncak
gunung Wilson di Kalifornia Selatan dan cermin diamnya di gunung Baldy
(gunung San Antonio) yang berjarak 35 km.
Nilai yang diterima saat ini untuk laju cahaya, c, di ruang vakum adalah
C= 2,99792458 × 10^8 m/s