Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit, termasuk pengertian gulma, kerugian yang ditimbulkannya, metode pengendalian gulma secara manual, biologis dan kimia, serta pedoman pelaksanaan pengendalian gulma berdasarkan umur tanaman."
2. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 2
DATA PERUSAHAAN
PERSONAL DATA
Nama : Alfred Lawrence Purba
Tgl. Lahir : Simalungun, 05 Oktober 1968
Alamat : Pekanbaru
Status : Kawin (K3)
Agama : Khatolik
Pendidikan : S1, FP USU, JURUSAN BUDIDAYA
1987 - 1992
Lok. Kerja : - 1994 – 2007 PT SALIM IVOMAS
PRATAMA & Subs (Ast – Manager)
- 2008 – Skrg ASIAN AGRI GROUP
(Group Manager Langgam)
E-mail : alfred_lawrence@asianagri.com
3. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 3
GULMA ?
CIRI KHAS ?
KERUGIAN ?
TUJUAN ?
PENDAHULUAN
4. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 4
PENGERTIAN GULMA
Gulma : Tumbuhan yang hidup/tumbuh ditempat yang
tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian bagi
kepentingan manusia.
Gulma Umum (Lazim) :
Lalang, Putihan, Pakis Kawat, Pakis Duri, Cakar
Elang, Senduduk, Asystasia, Clidemia, Anak kayu dll.
Ciri Khas :
Pertumbuhan cepat.
Daya saing terhadap faktor-2 kebutuhan hidup.
Daya berkembang biak (Generatif dan/atau
Vegetatif)
Memiliki dormansi biji.
5. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 5
Kerugian
Penurunan nilai tanah dan hasil tanaman (kwantitas &
kwalitas).
Menggangu kegiatan dilapangan (pelaksanaan &
pengawasan). Efisiensi TK .
Menjadi Inang Hama dan Penyakit.
Berpotensi Menyulut Kebakaran
Konsep/Tujuan Pengendalian
Meminimalkan Kerugian
6. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 6
KLASIFIKASI STATUS GULMA BERDASARKAN
KERUGIAN
Pada dasarnya semua vegetasi yang menutup tanah selain tanaman kelapa
sawit adalah gulma :
Klass A : Gulma berbahaya, harus diberantas (kompetitif,zat racun, inang HP, duri).
- Lalang (Imperata cylindrica), Bambu (Bambosa spp), Ekor kucing
(Pennisetum setosum).
- Jahe liar (Globba pendula), Pisang Liar (Musa spp),
Keladi liar (Colocasia spp), Putihan/Siam Weed (Eupatorium Odoratum),
Senduduk (Melastoma malabathricum), Harendong (Clidemia hirta).
- Pakis Kawat (Gleichenia linearis), Pakis udang (Stenochlaena palustris),
Resam Jalur (Pteridium esculentum)
Klass B : Gulma Berbahaya dikendalikan secara rutin
- Rumput Belulang (Eleusine indica), Rumput Gajah (Panisetum
purpureum).
- Rumput lumpur (Scleria sumatrensis).
- Anggrek liar (Orchidaceae).
- Pengorak (Asystasia intrusa),Rimbang (Solanum torvum), Mikania
(Micania micrantha), kucingan (Mimosa invisa)
7. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 7
KLASIFIKASI STATUS GULMA BERDASARKAN
KERUGIAN
Klass C : Tidak berbahaya (kurang berkompetisi), dapat
ditolelir/dimanfaatkan sebagai pencegah erosi. Perlu
pengendalian.
- Rumput permadani (Axonopus compressus), Rumput
pahit (Paspalum conjugatum).
- Bayam Duri (Amaranthus sp), Kentangan (Borreria
latifolia), Jarong (Stachytarpheta indica), Meniran
(Phylanthus niruri).
- Pakis larat (Nephrolepis biserrata), Pakis malaka
(Athyrium malaccense).
Klass D : Jenis tumbuhan yang keuntungannya > kerugian,
vegetasi kecil dan disukai oleh parasit, predator.
- Babadotan (Ageratum conyzoides), Ara tanah
(Euphorbhia hirta), Sintrong (Erechtites vaterianifolia).
- LCP (Leguminosa Cover Crop).
8. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 8
KLASIFIKASI GULMA BERDASARKAN JENIS
Gulma daun sempit (rumput-rumputan)
Gulma teki-tekian
Gulma daun lebar (Anak kayu)
Gulma pakis-pakisan
9. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 9
IDENTIFIKASI GULMA
Menentukan gulma dominan yg tumbuh di areal
pada saat periode pengendalian.
Untuk menentukan racun yg digunakan
Cara :
- Tentukan areal sample (piringan/psr rintis)
- Catat dan proporsikan jenis gulma
- Simpulkan gulma dominan yg ada
Asisten harus “Go-Blok”
10. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 10
PENGENDALIAN GULMA SECARA UMUM
Metode Pengendalian : - Manual
- Biologis Terpadu (Integrated Weed Control)
- Chemis
Terpadu : Penggabungan dari beberapa metode pengendalian
secara tepat untuk menekan populasi gulma dan
mempertahakannya pada tingkat yang tidak
merugikan, dengan mempertimbangkan kelestarian
lingkungan.
11. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 11
PENGENDALIAN GULMA DI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
TBM Manual, Biologis.
Pengendalian
TM Chemis, Manual.
12. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 12
Pengendalian Gulma / Merumput
1. Kacangan Penutup Tanah.
2. Garuk Piringan / Piringan Manual.
3. Semprot Piringan / Piringan Kimia
4. Dongkel Anak Kayu (DAK).
5. Semprot Gawangan.
6. Pemberantasan Lalang (Melalang).
Umur < 1 tahun TIDAK BOLEH CHEMIS
> 1 tahun CHEMIS KALAU TERPAKSA (jangan
yang sistemik).
di TBM ditujukan terutama untuk memperoleh
pertumbuhan kacangan yang sempurna.
13. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 13
Pengendalian Gulma / Merumput (2)
Di TM dominan Chemis, biasanya duluan manual/DAK kemudian
disusul Chemis/semprot.
Di areal TM, Kacangan tidak 100% lagi, sehingga gulma tidak
semua dikendalikan.
] Lokasi Sasaran : Piringan, Gawangan, Pasar Rintis (1:4 TBM
dan 1 : 2 TM), pasar Kontrol danTPH.
14. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 14
Tanaman (TBM) Yang Terkena Semprot dengan
Gramoxone
15. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 15
1. PENANAMAN KACANGAN PENUTUP TANAH
(Leguminous Cover Plants = LCP)
Waktu : Setelah selesai pancang di LC/TBM.
Bahan Kacangan/ Ha : * 0,11 Kg/ha Mucuna bracteata
* 6 Kg Pueraria javanica
3 Kg Calopogonium mucunoides
0,5 Kg Calopogonium caeruleum
* 2 Kg Mucuna cochinchinensis
Kebijakan AA : Menggunakan MB, LCP lain wajib ijin dari
Regional Head
16. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 16
=====================================================================
x x x x
x
x
x x x
x x x x
=====================================================================
Pokok kelapa sawit = Gawangan Mati / Rumpukan x Mucuna bracteata
SKEMA PENANAMAN KACANGAN Mucuna bracteata
DI AREAL DATAR - BERGELOMBANG
17. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 17
KEUNTUNGAN PENANAMAN LCP
Menekan pertumbuhan gulma sehingga menghemat
by merumput.
Meningkatkan kesuburan tanah melalui fiksasi N
dari udara dan penambahan biomassa.
Memperbaiki fisik tanah dan menjaga kelembaban.
Mencegah dan mengurangi erosi permukaan tanah.
Menekan pertumbuhan hama & penyakit tertentu.
18. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 18
Umur Rotasi/ Jari-jari Keb. TK
Tanaman Tahun / Lebar HK/Ha
< 1 6 1 m 1.5 6 bln pertama (piringan & kontrol)
6 1,5 m 2.0 6 bulan kedua (piringan & kontrol)
Lokasi Sasaran : Piringan dan pasar kontrol (semua vegetasi) areal TBM 1
Alat : Cangkul (Tangkai Panjang) dan parang babat.
Cara : Gulma dengan sedikit tanah digaruk/tarik sebagian ke arah dalam
dan sebagian ke arah luar. Feeding root jangan rusak.
Pelepah tidak boleh terpotong.
Tujuan : - Membebaskan segala vegetasi dari piringan kompetisi .
- Efesiensi & Efektifitas pemupukan, kontrol juga lebih baik.
- Me serangan tikus.
Keterangan
2. Garuk Piringan
19. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 19
Kondisi Piringan Yang Baik Pada
Areal TBM
20. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 20
Serangan Hama Tikus Pada Tanaman TBM
Yang Piringan nya Tidak Bersih
21. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 21
3. SEMPROT PIRINGAN, PSR RINTIS, KONTROL
DAN TPH
Rotasi : 5 – 12 kali/thn di TBM dan 3 - 4 kali/thn di TM.
Keb. HK : + 0,33 – 0,17 Hk/Ha (Perempuan)
Lok. Sasaran : Piringan, Pasar Rintis, Pasar Kontrol, TPH.
Alat : CP 15, Solo, MHS, Kendaraan + Tangki (unit semprot).
Bahan : Herbisida Sistemik dan/atau Kontak (pemilihan jenis
herbisida tergantung jenis vegetasi gulma).
Cara : - Diterangkan secara khusus –
Tujuan : Mempermudah operasional/kontrol lapangan
(pemupukan, pengutipan brondolan, pengangkutan
TBS ke TPH, Kontrol pupuk dll.)
22. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 22
FUNGSI PIRINGAN, PASAR RINTIS, KONTROL & TPH
Piringan
- Tempat menabur pupuk
- Tempat jatuhnya brondolan/buah
Pasar Rintis
- Sarana mengangkat buah ke TPH
- Sarana untuk kegiatan operasional dalam hancak
Pasar Kontrol,
- Sarana kontrol dan batas ancak
TPH,
- tempat pengumpulan hasil potong buah
23. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 23
UMUR SASARAN METODA
(BLN) ROT/THN JARI-2 ROT/THN JARI-2
PIRINGAN & MANUAL 6 1 M 6 1 M 6 BLN I
PSR KONTROL MANUAL 6 1,5 M 3 1,5 M 6 BLN II
PIRINGAN KIMIA 12 2 M 6 1,5 M
PSR PIKUL (1 : 4) MANUAL 1 1 BUAT AWAL
KIMIA 11 3
PIRINGAN 2 M 2 M
PSR PIKUL (1 : 2) 1,2 M 1,2 M
TPH MANUAL 1 3 X 4 M 1 3 X 4 M BUAT AWAL
PIRINGAN 2 M 2 M
PSR PIKUL (1 : 2) 1,2 M 1,2 M
TPH 6 3 X 4 M 6 3 X 4 M
PIRINGAN 2 M 2 M
PSR PIKUL (1 : 2) 1,2 M 1,2 M
TPH 6 3 X 4 M 6 3 X 4 M
PEDOMAN SEMPROT PIRINGAN, PASAR RINTIS, KONTROL
DAN TPH
25 - 36
4
5
37 - 60
4
LCP LAIN
MB
3 3
KET
> 60
KIMIA
KIMIA
0 - 12
1,2 M 1,2 M
12 - 24
KIMIA
4
24. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 24
4. DONGKEL ANAK KAYU (DAK)
Rotasi : 4 – 6 kali/thn di TBM dan 2 – 3 kali/thn di TM.
Keb. HK : 0.5 – 1,5 HK/Ha (Perempuan).
Lok. Sasaran : Gawangan, Psr. Rintis, Psr. Kontrol, TPH (Gulma Berkayu)
Alat : Cados (cangkol kecil lebar + 14 Cm)
(tidak boleh menggunakan parang babat)
Cara : - Anak kayu dibongkar/didongkel sampai keperakaran
diletakkan diatas tunggul dengan posisi terbalik.
- Gulma yang menjalar, digulung dan dicabut.
- Gulma lainnya seperti rumput berdaun lebar atau sempit
dicabut jika tdpt di lokasi sasaran.
- Anak kayu yang besar dioles di pangkal batang (setelah
dikupas kulitnya) dengan triklopir (1 liter triklopir + 19 liter
solar.
Tujuan : - Mempermudah Operasional/kontrol lapangan.
- Untuk memperoleh penutupan tanah yang sempurna oleh
kacangan (Khusunya di TBM).
25. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 25
5. SEMPROT GAWANGAN
Rotasi : 6 kali/thn di TBM 1, dan 2 kali/tahun di TM.
Keb. HK : + 0,5 –1 Hk/Ha (Perempuan)
Lok. Sasaran : Gawangan
Alat : CP 15, Solo, MHS, Kendaraan+Tangki (unit semprot).
Bahan : Herbisida Sistemik dan/atau Kontak (pemilihan jenis
herbisida tergantung jenis vegetasi gulma.
Cara : - Diterangkan secara khusus –
Tujuan : - Mempermudah operasional/kontrol lapangan.
- Mengurangi kompetisi faktor pertumbuhan.
- Untuk memperoleh penutupan tanah yang sempurna
oleh kacangan (Khususnya di TBM).
26. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 26
6. PEMBERANTASAN LALANG
Lalang Kontrol Wiping.
Lalang Sporadis Spot Spraying.
Lalang Sheet Semprot total.
Herbisida yang digunakan :
- Sistemik, (b.a. Glyphosat) seperti Eagle, Roundup,
Kleen up, Smart.
- Sistemik, (b.a. Sulfosat) seperti Touchdown, Toupan
- Sistemik, (b.a. Imazapyr) seperti Assoult.
- Konsentrasi 0.5 – 1 %.
27. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 27
6. PEMBERANTASAN LALANG (2)
Tujuan : - Menghilangkan kerugian yang ditimbulkan lalang.
Ciri khas Lalang (kerugian yang ditimbulkan)
- Mengeluarkan sejenis Zat Beracun (Allelopati) sehingga
menghambat pertumbuhan kelapa sawit.
- Kompetisi terhadap faktor pertumbuhan (hasil penelitian
bisa menurunkan Kwantitas produksi s/d 20%). Sangat kuat
menyerap unsur hara dan disimpan di dalam Rizoma.
- Pertumbuhan populasi sangat cepat (generatif &vegetatif).
- Pada populasi yang tinggi berpontensi menyulut kebakaran.
- Kontribusi bahan organik sangat sedikit.
28. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 28
Bahan
Aktif Terbuka Tertutup Jenis Alat Jenis Nozel Vol Semp (ltr/Ha)
5,0 - 6,0 3,0 - 4,0 Knapsack VLV 200 200 - 250
Sprayer Polijet biru 450 - 600
2,5 - 3,0 2,0 Knapsack VLV 200 200 - 250
Sprayer Polijet biru 450 - 600
Ket : Rotasi minimal dengan jarak 2 Bulan.
Pemilihan Nozle sesuai kerapatan/ketebalan lalang.
Imazapir lebih cocok di areal rendahan (lembab).
Imazapir
PEDOMAN SEMPROT LALANG
Gliphosat
Dosis (Ltr/Ha Blkt) Aplikator
29. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 29
WIPING LALANG
Rotasi : 2 – 3 kali setahun, dilakukan bersamaan dengan DAK.
Keb. HK : + 0,1 Hk/Ha (Perempuan)
Sasaran : Piringan, Gawangan, Pasar Rintis, Pasar Kontrol, TPH.
Alat : Arit Kecil (guris), Wadah (ember), Gelas ukur, 3 lembar kain katun 3x12cm.
Bahan : Herbisida Sistemik b.a glyphosat (Eagel 480 AS, Round Up), b.a imazapyr
(Assoult 250 AS). Konsentrasi 0,5–1%.
Cara : - Kain katun dibalutkan pada 3 jari tangan kiri yang telah pakai sarung tangan
karet.
- Rumpun lalang dibersihkan dari sampah dan vegetasi lainnya dengan arit
kecil.
- Jari tangan yang dibalut kain dicelupkan ke dalam larutan herbisida dan
diperas sedikit.
- Dilakukan pengusapan mulai dari pangkal keujung daun secara merata dan
basah.
- Ujung daun lalang diputus + 1 cm atau diikat sebagai tanda telah diwiping.
- Hindari Batang/daun lalang pecah, putus/tercabut pada saat pengusapan.
30. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 30
FAKTOR PENTING DALAM PENYEMPROTAN
1. Jenis alat dan Nozel.
2. Analisis Vegetasi dan pemilihan jenis Herbisida.
3. Luas semprot/Ha tanaman (spray factor).
4. Dosis Herbisida.
5. Volume Semprot.
6. Organisasi Semprot.
7. Keselamatan & Keamanan Kerja.
31. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 31
1. Jenis Alat Semprot & Nozel
Alat : - CP. 15
- Solo
- Micron Herby Sprayer (MHS)
Nozel : - Bentuk Kipas Polizet (Plastik)
(Fan Flat Spray Nozle) VLV (Kuningan)
- Bentuk Kerucut (Cone Nozle)
- Atomizer (ULV)
32. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 32
JENIS ALAT SEMPROT
1. Alat semprot punggung ( Knapsack Sprayer)
a. Alat semprot punggung otomatis
b. Alat semprot punggung semi-otomatis Solo
CP.15/RB 15
2. Alat semprot CDA (Controlled droplet application)
a. Mikron Herbi Konvensional
b. Mikron Herbi modifikasi jenis punggung.
3. Alat semprot bermesin (Power Spayer).
33. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 33
1. Alat Semprot Punggung Otomatis
- Dioperasikan dgn tekanan tinggi (5 Kg/Cm2).
Umumnya terbuat dari logam dengan kapasitas
14 Ltr/tangki. Kelemahannya sebelum bekerja
harus dipompa dulu sehingga memerlukan waktu
tambahan.
34. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 34
1. Semi Otomatis “Solo”
Ada 2 tipe/spesifikasi, tipe 425 dan 475
Spesifikasi Tipe 425 Tipe 475
Sistem Torak Membran
Untuk aplikasi Insektisida, Fungisida Herbisida
Tekanan Maks. 8 Kg/Cm2 2 Kg/Cm2
Vol. Semprot 0,7–1,5 Ltr/Mnt 0,8-2,0 Ltr/Mnt
Kapasitas 15 Ltr 15 Ltr
Bobot kosong 4,3 Kg 4,3 Kg
35. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 35
1. Semi Otomatis “Solo”
Penyemprotan :
- Pompa sewajarnya dengan tekanan penuh
- Pertahankan tekanan tangki agar pola semburan
stabil dengan cara memompa teratur.
- Jika tekanan turun, hentikan penyemprotan, pompa
kembali sampai penuh.
- Pemeriksaan /Penggantian spare part yang rusak.
36. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 36
1. Semi Otomatis “CP - 15”
Spesifikasi Tipe CP - 15
Sistem pompa Hidraulic dengan pengatur tekanan
Untuk aplikasi Segala jenis pestisida
Tekanan Maksimum
Posisi “L” = 1,5 Kg/Cm2
Posisi “H” = 3,0 Kg/Cm2
Kapasitas 15 Ltr
37. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 37
2. Semi Otomatis “CP - 15”
Penyemprotan :
- Ideal menggunakan VLV sehingga memerlukan air bersih.
- Ada 3 saringan dimulut tangki, bagian pegangan dan bagian
nozel.
- Geser pengatur tekanan ke “L” atau “H” sesuai kebutuhan
(sebelum dipakai). L (low) untuk herbisida dan H (high)
untuk fungisida atau insektisida.
- Pemompaan dilakukan 8 kali atau lebih. Kelebihan tekanan
akan dibuang secara otomatis.
- Tahan tekanan selama penyemprotan dengan memompa
secara teratur.
38. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 38
2. “CDA (Controled Droplet Application)”
- Dikenal dgn nama “Mikro Herbi”
- Digunakan dgn aplikasi volume rendah/ULV (Ultra low
volume) 20-40 Ltr/Ha.
- Butiran semprot halus (+ 250 mikron) dgn konsentrasi
herbisida tinggi.
- Saat ini hanya beberapa herbisida yang cocok digunakan mis
Glyphosate. Gramoxone terlalu berbahaya dipakai dengan alat
semprot CDA.
39. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 39
2. “CDA (Controled Droplet Application)”
Spesifikasi
a. Mikron Herbi Konversional
Bagian kepala
- Atomizer berbentuk cakram
- Motor penggerak (6 atau 12 volt)
- Nozel
Tangkai (pegangan)
Tangki Larutan
b. Mikron Herbi Modifikasi jenis punggung
Kepala, seperti Mikron Herbi Konvensional
Tangkai, panjang dapat diatur
Tangki larutan (5 Ltr)
Bateray basah (6 atau 12 volt)
40. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 40
2. “CDA (Controled Droplet Application)”
Prinsip Kerja
- Larutan mengalir melalui selang selanjutnya nozel dengan
gaya gravitasi dan ditampung cakram otomizer yg berputar
oleh motor penggerak
- Larutan menyebar dengan gaya sentrifugal selebar 1,2
meter dengan ukuran butiran 250 mikron.
41. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 41
2. “CDA (Controled Droplet Application)”
Cara penggunaan
- Sebelum penyemprotan, bagian kepala lebih tinggi dari tangki
larutan agar larutan tidak menetes ke motor penggerak.
- Hidupkan dengan memutar tuas ke “On”.
- Turunkan bagian kepala sampai + 25 cm dari tajuk gulma dan
mulai menyemprot.
- Bila ingin menghentikan semprotan sementara, angkat bagian
kepala.
- Sewaktu menyemprot, tangkai membentuk sudut + 400
- Setelah selesai angkat bagian kepala dan matikan motor penggerak.
- Jangan matikan motor sebelum bagian kepala diangkat. Kalau ini
terjadi, hidupkan kembali motor dan angkat bagian kepala, lalu
matikan.
42. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 42
2. “CDA (Controled Droplet Application)”
Perawatan Alat
- Lepaskan tangki dan bersihkan dengan minyak lampu, isi
tangki dengan minyak lampu, pasang kembali dengan alat
sprayer dan semprotkan secukupnya agar selang nozel dan
atomizer bersih.
- Jangan membenamkan bagian kepala ke air dan
menghidupkan motor untuk dicuci sebab akan merusak motor
penggerak.
- Jika disimpan lama, keluarkan baterai dan simpan di tempat
tidak terkena matahari langsung.
43. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 43
3. Alat Semprot Bermesin
- Sering disebut “power sprayer”
- Digerakkan tenaga mesin dengan tekanan tinggi (21
Kg/Cm2) dalam pemakaian normal.
- Biasanya dilengkapi 2 selang (@ 50-100 M) dan
tangki semprotan.
- Lebar semprot bisa 7-9 meter dengan cara diayun
ayunkan
44. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 44
4. Boom Sprayer dengan Traktor
- Umum digunakan di areal datar sampai
bergelombang.
- Kecepatan jelajah traktor 6-12 Km/Jam.
- Panjang “boom sprayer” 6-12 m dengan jarak
antara nozel 50-75 Cm sehingga mencapai 12-24
nozel.
45. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 45
Merah Biru Hijau Kuning
Lebar (Mtr) 2.0 1.5 1.0 0.5
Output * (Ml/Mnt) 2.475 1.630 900 680
Spray Drift +++ ++ + -
Penggunaan -Spot Spraying
-Strip di Bibitan.
* Pada Tekanan 1 Kg/M2
Piringan dan Gawangan TM
(Tebal & Tinggi)
Spesifikasi Nozel Polijet (Plastik)
Uraian
Warna
46. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 46
VLV 200 VLV 100 VLV 50
Lebar (Mtr) 1.2 1.2 1.2
Output * (Ml/Mnt) 900 - 915 450 - 650 200 - 230
Penggunaan -Spot Spraying
* Pada Tekanan 1 Kg/M2
Piringan dan Gawangan, Lalang Sheet
atau areal berbukit
Spesifikasi Nozel VLV (Kuningan)
Uraian
Ukuran
47. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 47
Merah Orange Kuning Biru
Lebar (Mtr) 1.2 1.2 1.2 1.2
Output * (Ml/Mnt) 425 325 175 125
* Tanpa tekanan (hanya gaya grafitasi)
Spesifikasi Nozel Atomizer
Uraian
Warna
48. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 48
3. SPRAY FAKTOR
Spray faktor (faktor semprot) : perbandingan antara luas areal yg
disemprot dibanding luasan Ha sesungguhnya.
Rumus :
Spray Factor = (Luas pasar rintis + piringan + Kontrol +TPH) m2
10.000 m2
Luas psr rintis (m2) = Lebar pasar rintis x 10.000 m2
Jarak antara 2 psr Rintis
Luas piringan (m2) = 22/7 x r2 x Pokok/ha
Luas psr kontrol (m2) = 1,2 m x jarak antara 2 psr rintis
Luas TPH (m2) = 1,4 x (3m x 4 m)
49. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 49
Contoh Perhitungan Spray Factor
Psr Rintis : 1,2 m x 10.000 m2 : (2x8 m) =750 m2
Piringan : r2
x 136
22/7 x 22
x 136 = 1,710 m2
Psr kontrol : 2 m x 32 m = 64 m2
TPH : 1.4 x 3 m x 4 m = 16,8 m2
Total = 2,540,8 m2
Spray Factor = 2.540,8 / 10.000 x 100%
= 25 %
(1 : 4 dalam 1 Ha tanaman disemprot ¼ Ha)
50. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 50
4. Dosis Herbisida
Dosis : - Jumlah Herbisida per Satuan Luas
(diperoleh dari Rekomendasi Produsen/Hasil Penelitian)
Faktor yang mempengaruhi :
- Jenis Gulma Sasaran.
- Kondisi Gulma (kerapatan & Stadia pertumbuhan).
- Kondisi areal (terbuka atau tertutup).
- Efek campuran dengan bahan lain.
- Iklim.
51. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 51
High Volume (HV) > 600
Medium Volume (MV) 400 - 600
Low Volume (LV) 200 - 400
Very Low Volume (VLV) 50 - 200
Ultra Low Volume (ULV) < 50
5. Volume Semprot
Vegetasi Volume (L/Ha Blanket)
Kategori Volume Semprot
52. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 52
Volume Semprot 10,000 x C
(L/Ha Blanket) B x A
A = Lebar Semprotan (m)
B = Kecepatan Jalan (m/menit)
C = Output Semprot (l/menit)
=
Kalibrasi Volume Semprot
53. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 53
Contoh Perhitungan Volume Semprot
Hasil uji coba Lapangan :
- Alat Semprot MHS (Semprot Piringan)
- Nozel Kuning
- Lebar Semprot 1.2 m ( A )
- Kecepatan Jalan 48 m/menit ( B )
- Output Semprot 0.175 l/menit ( C )
Volume Semprot = 10.000 x 0.175
48 x 1.2
= 30.38 l/Ha blanket
= 7.6 l/Ha Tanaman
54. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 54
Konsentrasi
Jenis Herbisida : Eagle
Dosis Rekomendasi : 1 l/Ha blanket (u/MHS)
~ 1 l x ¼ Ha Tanaman
~ 250 cc/Ha Tanaman
Volume Semprot : 7.600 cc/Ha Tanaman.
Konsentrasi = 250 cc x 100 %
7.600 cc
= 3.2 %
55. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 55
6. Organisasi Semprot
Satu team semprot untuk satu kebun (+ 6.000 Ha),
dibawahi Askep.
Team Semprot :
- 1 unit Kendaraan + tanki untuk herbisida.
- 1 unit kendaraan untuk tk penyemprot.
- Alat Semprot ( CP. 15 & MHS) 25 buah.
- Tenaga Kerja (Wanita), tetap, 25 orang.
- 1 orang Mandor + 1 orang Mekanik.
- Cadangan Alat kerja (Cados)
- Air Bersih.
56. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 56
Dasar Perhitungan Team Semprot
- Luas = 6.000 Ha.
- Rotasi Semprot = 3 x setahun.
- Program setahun = 3 x 6.000 Ha.
= 18.000 Ha.
- Program Sebulan = 1.500 Ha (12 Bulan).
-
- Program Sehari = 100 Ha (15 Hari
Efektif)
- Kemampuan Team Semprot/hari :
MHS = 20 Hk x 6 Ha/HK = 120 Ha.
CP. 15 = 20 Hk x 4 Ha/HK = 80 Ha.
57. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 57
Keuntungan Team Semprot
- Penghematan tenaga Supervisi.
- Kontrol lebih baik.
- Mobilisasi unit semprot sangat tinggi.
- Kwalitas pencampuran lebih baik.
- Pengorganisasian kerja lebih baik.
- Meminimalisasi pencurian Herbisida.
58. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 58
Pengorganisasian Kerja
- Pembuatan Bon Permintaan Barang (BPB) oleh Asisten
sehari sebelum semprot.
- Pengisian Air oleh Supir dan Mandor sehari (sore hari)
sebelum semprot.
- Pencampuran di Gudang Central pagi hari (05.30 Wib)
diawasi oleh Askep/Asisten.
- Pemakaian baju seragam/safety 06.00 Wib.
- Berangkat dan mulai bekerja di lapangan 06.30 wib.
- Kembali ke Gudang sentral, ganti baju, mandi dan
pulang.
- Unit semprot mengisi air untuk besok pagi.
(lihat video)
59. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 59
MAIN ROAD
COLLECTION
ROAD
Tengah
Rintis
Rintis
Tengah
COLLECTION
ROAD
Unit
Semprot
Unit
Semprot
Deskripsi Pengancakan 1 Rintis Penuh
60. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 60
Deskripsi Pengancakan ½ Rintis
Unit Semprot
Tengah
M A I N R O A D
Rintis
COLLECTION
ROAD
COLLECTION
ROAD
Rintis
Tengah
61. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 61
Teknik Menyemprot
- Pengisian larutan dilaksanakan oleh pekerja sendiri diawasi oleh supir, mandor tetap
di lapangan.
- Pengancakan satu orang setiap pasar rintis.
- Areal yang disemprot sesuai sasaran.
- Kecepatan jalan diusahakan konstan (0,5 – 0,8 m/detik).
- Pengancakan yang hanya mengkover ½ intis (CP & Solo) agar dimulai dari tengah.
- Pengancakan yang mengkover 1 rintis dilakukan dari CR ke CR berikutnya.
- Jika areal bersih, tidak perlu disemprot (Spray factor).
- Mulai menyemprot secara bersama-sama sesuai aba-aba mandor.
- Masing-masing penyemprot membawa bendera merah dan kuning.
- Posisi nozzle konstan 45 cm di atas permukaan gulma (bisa dengan mengikatkan
seutas tali pembantu).
- Untuk alat semprot yang menggunakan tekanan, agar dipertahankan tekanan yang
konstan (SMV).
- Siapkan ember berisi air untuk membilas nozzle.
62. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 62
7. Keselamatan & Keamanan Kerja
- Tenaga kerja harus berbadan sehat (tidak ada kelainan kulit, luka
terbuka, penyakit pernapasan).
- Diberikan fooding (susu + telur).
- Wanita hamil & menyusui tidak diperbolehkan jadi Team Semprot.
- Dilarang makan + minum + merokok saat bekerja.
- Memakai pakaian pelindung (celemek, pakaian lengan dan kaki
panjang, sarung tangan karet, sepatu boot, topi, kaca mata dan
masker).
- Sebisa mungkin hindarkan herbisida terhirup melalui pernapasan,
terkena kulit, mata, mulut dan pakaian.
- Penakaran, pengenceran, pencampuran ditempat terbuka.
- Dosis sesuai anjuran.
- Alat semprot dalam keadaan baik (tidak bocor).
- Arah semprotan searah dengan angin.
- Hari kerja semprot maksimal 15 hari sebulan dan maksimal 5 jam per
hari
63. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 63
ADM. PENGENDALIAN GULMA
Bon Permintaan Barang (BPB).
Buku Kegiatan Mandor (BKM).
Papan & Buku Monitoring.
Buku Prestasi.
Administrasi Meja Miring.
Laporan Premi Semprot.
Daily Cost.
Kartu Presensi.
Gang Activity.
RKH Asisten & RKH Semprot.
RKB dan RKT.
64. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 64
PAPAN MONITORING PRESTASI KERJA HARIAN
Tanggal :___/___/___
AFD/DIV : _____(________________)
Output Kerja (Kap) ke- (pokok)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Keterangan
No. Nama Penyemprot
65. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 65
MONITORTING SPARE-PARTS ALAT SEMPROT
Kode Barang : _______________ Nama Barang : ________________ Satuan : ______________
Tgl. Diterima dari / Nomor Bon Masuk Keluar Sisa Tgl. Diterima dari / Nomor Bon Masuk Keluar Sisa
Dipakai untuk Dipakai untuk
Pindahan dari Pindahan dari
Bagian tengah buku tulis
66. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 66
BUKU MONITORING PEMELIHARAAN DAN PRESTASI ALAT SEMPROT
Nomor Alat Semprot : ____________ Nama Karyawan : ______________
Tgl. Bagian yang Spare-parts yang Jumlah Tgl. Bagian yang Spare-parts yang Jumlah
Rusak/Diperbaiki diganti Hari ini s/d Hari ini Rusak/Diperbaiki diganti Hari ini s/d Hari ini
Bagian tengah buku tulis
Hasil Kerja (Ha) Hasil Kerja (Ha)
67. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 67
Kebun : ___________________
Bulan : ___________________ MONITORING PEMAKAIAN BIAYA (COST)
Jenis Pekerjaan : ___________________
Lokasi Bahan Tenaga Kerja HK/Ha Kenderaan Spare Parts Total Biaya per
Tgl. Afd. Blok TT H.I. s/d H.I Nama City (ltr-kg) Rp. H.I. s/d H.I HK Rp. H.I. s/d H.I KM-BU Rp. dan Lain-2 (Rp.)
Biaya (Rp.) Ha (Rp/Ha)
H.I s/d H.I H.I s/d H.I H.I s/d H.I H.I s/d H.I H.I s/d H.I H.I s/d H.I H.I s/d H.I H.I s/d H.I H.I s/d H.I
Luas (Ha) Bahan/ha
68. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 68
Kondisi Gawangan Areal Rendahan
(Gulma Cakar Elang)
138. MATERI PENGENDALIAN GULMA EAT XXII 01 APRIL 2011
AA GROUP 138
TIPS
Konsep Kerja
Kejujuran (Honesty)
Kerja Keras (Hard Work Smart)
Kerja Sama (Team Work)
Tanggung Jawab (Responsibility)
+ Etika