Dokumen tersebut membahas hubungan antara IPTEKS, agama, dan budaya dalam pandangan Islam. IPTEKS diakui memberikan manfaat namun juga dampak negatif jika tidak sejalan dengan agama. Agama memainkan peran penting untuk mengarahkan IPTEKS dan mencegah dampak negatifnya, sementara budaya membentuk pola berpikir masyarakat. Hukum alam atau sunnatullah dijelaskan sebagai hukum yang mengatur alam semesta se
3. Konsep IPTEKS dan Peradaban
Muslim
IPTEKS merupakan suatu sumber informasi yang dapat menambah pengetahuan ataupun wawasan seseorang
yang berhubungan dengan bidang teknologi dan seni, baik itu melalui penemuan terbaru maupun perkembangan
dibidang teknologi itu sendiri. Kemajuan IPTEKS yang begitu pesat di berbagai bidang seperti transportasi,
telekomunikasi, informasi dan sebagainya, terbukti telah banyak memberikan kemudahan (manfaat) positif bagi
manusia.Tetapi disisi lain,kemajuan IPTEKS juga memberikan kemudahan untuk melakukan perbuatan-perbuatan
negatif. Artinya bahwa perkembangan IPTEKS tidak hanya memberikan pengaruh yang positif kepada manusia,
akan tetapi juga banyak memberikan pengaruh negatif kepada manusia. Sehingga penguasaan dan pengembangan
IPTEKS saja tidak cukup, karena dengan menguasai teknologi tanpa dibarengi dengan penguatan nilai-nilai agama
akan menghasilkan pemikiran bersifat duniawi yang jauh dari akhaqul karimah. Hal ini terbukti, bahwa IPTEKS
banyak disalah gunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat melanggar ketentuan agama, misalnya konten-
konten yang tidak senonoh semakin marak, penciptaan senjata biologis dan senjata-senjata pemusnah massal
mengakibatkan bencana bagi kemanusiaan. . Sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman dalam Q.S
Asy-Syuara[42]:30 yang artinya:”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri dan Allahmemaafkan sebagianbesar (dari kesalahan-kesalahanmu)”.
4. Hubungan Ilmu,Agama dan Budaya
Hampir seluruh larangan dan perintah dalam Al-Qur’an selalu ditunjukkan latar belakang akaliyahnya, sehingga
dapat diterima oleh akal sehat manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan di satu sisi memang berdampak positif yaitu
dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan menghasilkan berbagai sarana modern
industri, komunikasi, transportasi dan lain-lain, terbukti amat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Akan tetapi di
sisi lain, tidak jarang berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia.
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk dirumuskan kembali dalam rangka
untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan juga mencegah atau mengeleminir dampak negatif yang
ditimbulkan dari kemajuan ilmu pengetahuan. Sementara budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk
pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir
masyarakat. Pengembangan kepribadian memerlukan adanya kebudayaan, dan selanjutnya kebudayaan dapat
berkembang melalui kepribadian-kepribadian tersebut. Sutardi (2007), agama sukar dipisahkan dari budaya
karena agama tidak akan dianut oleh umatnya tanpa budaya. Agama tidak tersebar tanpa budaya, begitupun
sebaliknya, budaya akan tersesat tanpa agama.
5. Hukum Sunnatullah (Kausalitas)
1.Pengertian Sunnatullah
Sunnatullah dapat berarti sebagai hukum-hukum Allah, Undang-undang keagamaan yang ditetapkan oleh Allah
yang tertulis di dalam Alqur’an, dan hukum kejadian alam yang berjalan secara tetap dan otomatis. Dalam
pengertian inilah sehingga fenomena-fenomena alam yang terjadi seperti gempa bumi,tsunami,letusan gunung
merapi dan sebagainya pada dasarnya adalah sunnatullah,agar alam semesta ini tetapstabil.
Hukum sunnatullah atau kausalitas (sebab akibat) pada dasarnya telah muncul seumur dengan peradaban
manusia, bahkan seusia dengan alam ini dan realitas eksistensi itu sendiri. Manusia sebagai makhluk yang berakal
berupaya mencari sebab-sebab dari setiap kejadian. Dengan mengetahui sebabnya berarti memahami akar dan
sumber akibatatau kejadian.
Berdasarkan konsep tersebut di atas,sunnatullah merupakan hukum yang ditetapkan Allah yang bersifat fitrah,
yakni tetap dan otomatis, untuk mengatur mekanisme alam semesta sehingga dapat menjadi pedoman bagi
manusia dalam beribadah kepada Allah selaku hamba-Nya dan dalam mengelola alam semesta selaku
khalifatullah, guna mewujudkan maslahat bagi kehidupan manusia dan menghindari mafsadat. Sunnatullah
merupakan hukum ciptaan Allah yang paling awal sebelum Allah menciptakan manusia dan menurunkan syariah-
Nya.
6. Lanjutan…
2.Spesifikasi Sunnatullah
1
• Sunnatullah mengatur pergerakan alam semesta dengan seluruh
isinya
2
• Sunnatullah memiliki sifat fitrah
3
• Penciptaan manusia tunduk pada fitrah Allah
4
• Obyek hukum sunnatullah adalah alam semesta
7. Kesimpulan
Banyak orientalis barat yang mengatakan bahwa yang menghambat kemajuan
IPTEKS adalah agama, sehingga mereka harus memisahkan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan agama. Memang banyak bukti yang mengarah
pada pernyataan itu, sehingga mereka yang umumnya beragama nasrani semakin
mempelajari IPTEKS mereka akan semakin jauh dari agamanya sendiri. Berbeda
dengan Islam, Islam adalah agama yang sangat menghormati IPTEKS,terbukti
banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist yang menunjukkan bahwa Islam adalah
agama yang menghormati IPTEKS.Semakin maju IPTEKS semakin membuktikan
akan kebenaran Islam, sehingga Islam adalah satu-satunya agama yang bisa
berjalan selaras dengan kemajuan teknologi. Posisi Islam semakin jelas dalam
menempatkan IPTEKS pada konteks yang layak, artinya menuntut ilmu memiliki
tempattinggi,tetapitetaptunduk pada norma-norma dan nilai-nilaiIslam.