Web 3.0 merupakan revolusi web saat ini yang menawarkan metode efisien bagi komputer untuk mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online, serta memungkinkan fitur web menjadi sarana penyimpanan data dengan kapasitas besar. Web 3.0 dijalankan melalui standar seperti RDF dan OWL untuk menampung metadata, dan konsep semantic web telah diimplementasikan pada beberapa situs seperti Yahoo dan Hewlett-Packard.
1. -
Web 3.0
Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap
berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat
beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan
perangkat lunak bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah
sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer
mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki
tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan
di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat
dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui
Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan
mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi
oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun
Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0
-
-
-
Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
Network computing, software-as-a-service business models, Web services
interoperability, distributed computing, grid computing and
cloud computing;
Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL,
GRDDL, semantic application platforms, and statementbased datastores;
Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
Intelligent applications.
2. -
Web 3.0
Web 3.0 adalah revolusi web pada saat ini, atau disebut juga sebagai semantic web,
dimana hubungan dunia TI
dan telekomunikasi sangatlah dekat.Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan internet yang
memadai dan spesifikasi
komputer yang lebih baik karena kebutuhan akan grafis atau tampilan yang ada pada web
3.0, yaitu visual yang
berbasis 3D. web 3.0 ini masih dalam pengembangan, dan saat ini dikembangkan oleh
seconlife, Google Co-Ops,
bahkan di indonesia sendiri juga sudah mulai mengembangkannya, yaitu Li'l Online
(LILO) Community. Dan web 3.0
ini tidak hanya diekspresikan di dalam bahasa alami yang tidak dimengerti manusia,
tetapi juga dalam bentuk yang dimengerti,
diinterprestatsi dan digunakan oleh software agents (perangkat lunak).Jadi, tujuan utama
web 3.0 ini adalah perangkat lunak
akan mampu mencari, membagi dan mengintergrasikan informasi dengan cara yang lebih
mudah.Pembuatan web 3.0 ini dimungkinkan
dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinas oleh W3c (World Wide Web
Consortium).Dan standar yang paling penting untuk
web 3.0 adalah XML, XML Schema , RDF OWL dan SPARQL
-
Tujuan
adalah meningkatkan produktivitas dan kenyamanan
pengguna internet melalui ketersediaan machine-facilitated understanding of
information
-
Konsep Web 3.0
komputer
mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online.
data dengan kapasitas yang luar biasa besar.
3. mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online
tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang
bisa diakses oleh berbagai software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0
sebagai Web Semantik itu sendiri.
-keterangan yang relevan tentang informasi yang
ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
-
Web 3.0 mempunyai ciri :
Integrasi web kedalam produk Rumah tangga seperti TV, Kulkas atau Jendala pintar atau
home entertainment contoh produk ini adalah Smart windows dari samsung atau Google
Nexus Q
Semantic Web, Contoh dari penggunaan dari semantic web adalah Knowledge graph di
Google Search
Natural language prosesing. Perintah menggunakan suara. Contohnya adalah Siri, Voice
Action Android atau Voice search di Google
Location based service dan personifikasi informasi. Web tidak lagi memberikan
informasi, namun solusi. Contoh layanan ini adalah Layar dan Google Now.
Komputer (dan web) yang bisa dipakai , Contoh dari produk ini adalah Google glass.
4. -
Sifat Web 3.0
merujuk pada kecerdasan buatan Web
-onomy)
engagement
-
Web 3.0 terdiri dari:
Web semantik
Format mikro
Pencarian dalam bahasa pengguna
Penyimpanan data dalam jumlah besar
Pembelajaran lewat mesin
Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Web 3.0 menawarkan metode yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan
menarik kesimpulan dari data online. Web 3.0 juga memungkinkan fitur Web menjadi sebuah
sarana penyimpanan data dengan kapasitas yang luar biasa besar.
Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa standar
operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, misalnya Resource
5. Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language (OWL). Konsep Web Semantik
metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah
development platform, Jena, di Hewlett-Packard.
Jika diformulasikan, web 3.0 bisa dijabarkan dalam perumusan berikut : WEB 3.0 = 4C + P +VS
4C = content, commerce, community, context P = personality VS = virtual search
Maka, web 3.0 sebagai asisten personal penggunanya yang tahu segala sesuatu tentang
penggunanya dan mengakses internet untuk mencari jawaban dari kebutuhannya.
Sedangkan letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :
1. Perilaku pengguna Membaca Menulis
2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
8. Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna
-
KEKURANGAN WEB 3.0
Kemampuan yang lainnya juga pada bagian yang grafik 3 dimensinya (3D)
sehingga akan sama keadaannya dengan dunia nyata, Namun yang menjadi
permasalahan hal ini akan harus diimbangi dengan penambahan kecepatan dan
bandwidth yang tersedia
6. -
Contoh Web 3.0
SIOC ( http://sioc-project.org/ ) Adalah komunitas yang berusaha mewujudkan
semantic website yang tengah berjuang membantu kita menciptakan web cerdas
yang mana kelak pencarian info di internet menjadi jauh - jauh sangat mudah.
Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki
beberapa standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung
metadata, misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology
Language (OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada
Yahoo’s Food Site, Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform,
Jena, di Hewlett-Packard.
Second Life sering disebut sebagai salah satu implementasi konsep Web 3.0 .
Second Life merupakan dunia virtual berbasis Internet. Mungkin di masa depan kita
bisa hidup di dunia virtual itu yaitu di internet karena memang kehidupan di dalam
Second Life meniru apa saja yang dilakukan oleh Anda dan yang ada di dunia nyata
ini, dimana kita bisa berteman, melakukan aktivitas, berbicara dengan teman Anda,
bertukar opini, bahkan berbisnis dan lain-lainnya yang ada di dunia ini.
Salah satu situs yang sering dikatakan sebagai langkah menuju Web 3.0 adalah
Google Co-Op yang beralamatkan di http://www.google.com/coop/. Google Co-Op
merupakan salah satu service yang disediakan Google dan mulai beroperasi sejak
tahun 2006 dan merupakan fungsi search yang ditambahkan di search engine
Google dengan penambahan fitur yang lebih luas dan diharapkan Google Co-Op
dapat memberikan sesuatu yang tepat yang sedang dicari orang-orang.
7. -
Perkembangan web 3.0
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia
seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang
mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Contoh Web 3.0
SIOC ( http://sioc-project.org/ ) Adalah komunitas yang berusaha mewujudkan
semantic website yang tengah berjuang membantu kita menciptakan web cerdas yang
mana kelak pencarian info di internet menjadi jauh - jauh sangat mudah.
Walaupun masih belum sepenuhnya direalisasikan, Web 3.0 telah memiliki beberapa
standar operasional untuk bisa menjalankan fungsinya dalam menampung metadata,
misalnya Resource Description Framework (RDF) dan the Web Ontology Language
(OWL). Konsep Web Semantik metadata juga telah dijalankan pada Yahoo’s Food Site,
Spivack’s Radar Networks, dan sebuah development platform, Jena, di HewlettPackard.
Second Life sering disebut sebagai salah satu implementasi konsep Web 3.0 .
Second Life merupakan dunia virtual berbasis Internet. Mungkin di masa depan kita
bisa hidup di dunia virtual itu yaitu di internet karena memang kehidupan di dalam
Second Life meniru apa saja yang dilakukan oleh Anda dan yang ada di dunia nyata ini,
dimana kita bisa berteman, melakukan aktivitas, berbicara dengan teman Anda,
bertukar opini, bahkan berbisnis dan lain-lainnya yang ada di dunia ini.
-
Aplikasi Web 3.0
RDF digunakan pada aplikasi berikut ini:
1. RSS (RDF Site Summary)
RSS memberikan informasi yang terupdate tanpa kita mengunjungi web tersebut
2. FOAF (Friend of a Friend)
Didesain tuk mendeskripsikan orang-orang, ketertarikan dan hubungan mereka
3. SIOC (Semantically-Interlinked Online Commnities)
Menerangkan komunitas Online dan membuat koneksi antara diskusi berbasis
Internet seperti message board, mailing list, blog.