Dokumen tersebut membahas tentang Teknologi Web 3.0 yang mencakup personalisasi, semantik web, kecerdasan buatan, cloud computing, mobility, aplikasi online, dan contoh penerapannya seperti Google Translate, Google Drive, dan Google Plus.
1. TUGAS
PEMROGRAMAN BERBASIS WEB
TEKNOLOGI WEB 3.0
Disusun oleh:
Irfan Samsu Nurhuda
1210651156
Kelas E
Dosen Pengampu: Triawan Adi Cahyanto
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2014
2. Teknologi Web 3.0
Pada tahun 2003 Dale Daugherty, seorang direktur O'Reilly Media menegaskan tentang
bagaimana teknologi Web 2.0 berjalan. Selanjutnya Web 2.0 semakin populer di tahun 2004. Web
2.0 mempunyai kemampuan interaktif yang dapat menjembatani antar teknologi dengan manusia.
Namun teknologi semakin berkembang cepat dan definisi Web 2.0 tak mampu lagi menggambarkan
kondisi pada saat ini. Dengan munculnya perangkat yang sifatnya mobility dan mampu memenuhi
kebutuhan manusia maka disebutlah Web 3.0.
Web 3.0 mempunyai bermacam-macam deskripsi. Namun pada intinya bagian terpenting dari
Web 3.0 merujuk pada Personalisasi dan Semantik web. Berdasarkan Conrad Wolfram, Web 3.0
adalah sistem dari sebuah teknologi yang mampu menciptakan informasi baru dari pada manusia itu
sendiri. Sehingga manusia dapat menikmati apa yang dihasilkan oleh mesin dan teknologi, bukan
apa yang dihasilkan oleh manusia melalui teknologi. Maksud dari teknologi menciptakan informasi
adalah informasi ini tidak sertamerta muncul oleh karena mesin. Akan tetapi, informasi diciptakan
atas kontribusi berbagai macam orang yang menikmati konten yang disediakan sebelumnya. Dari
kunjungan-kunjungan sebelumnya itu, teknologi berusaha menyimpulkan apa yang dimaksudkan
konten tersebut. Dari sisi inilah artifisial intelejen (kecerdasan buatan) digunakan.
Kecerdasan buatan merupakan sekumpulan algoritma yang digunakan untuk memutuskan
perkara atau persoalan secara statistik dan logis. Sebagai contoh Social Bookmarking yang saat ini
dipakai oleh Google. Google telah memakai artifisial intelejen untuk memutuskan daftar-daftar
website teratas yang mempunyai reputasi bagus. Reputasi bisa didapatkan dari seringnya website
tersebut dikunjungi ataupun dari RSS feed back. Sehingga pengunjung tidak salah dalam memilih
website berdasarkan query yang dimasukkan.
Selain itu, pokok dari We 3.0 adalah semantik (semantic). Pengertian secara harfiahnya
berdasarkan W3C adalah “Web semantik merupakan sebuah kerangka umum yang mengizinkan
data untuk saling dibagikan dan digunakan antar aplikasi, perusahaan, ataupun komunitas”.
Untuk saat ini sebagian besar web telah menggunakan teknologi World Wide Web Consortium
(W3C), sebuah standar terbaru dari World Wide Web yang bertujuan untuk merubah dan menyusun
ulang dokumen yang tidak terstruktur dan semi terstruktur menjadi web data yang tidak hanya dapat
dinikmati oleh manusia, namun juga bisa dimengerti oleh mesin. Jadi untuk apa mesin juga
membutuhkan data? Sebagaimana yang dicontohkan tadi, Google Social Bookmarking merupakan
sebuah search engine yang saat ini banyak dipakai. Dia berusaha menggali sebanyak mungkin datadata online melalu bot yang biasa disebut agent untuk kemudian disimpan di servernya. Data-data
tersebut akan diolah lagi agar lebih terstruktur. Sehingga, apabila seseorang sedang mencari data,
maka dengan mudah search engine akan menemukannya. Bahkan, search engine tak segan-segan
memberikan saran/sugesti ketika pengguna memasukkan frase query yang salah. Ketika pencarian
3. telah usai, maka hasil yang dimunculkan akan saling relevan.
Hasil dari dari yang ditampikan sebenernya juga tidak jauh dari hasil yang user lain sediakan.
Tanpa adanya pengguna lain yang turut berkontribusi akan ketersediaan informasi, Web 3.0 tak
akan berjalan sebagaimana mestinya. Personalitas/personalisasi dalam pembangunan informasi
sangatlah dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan agar pengguna juga mau berbagi informasi. Kontribusi
tidaklah harus menyediakan informasi secara utuh tetapi juga mendukung agar informasi tetap up to
date seperti review, komentar, pemberi rating ataupun sekedar distributor informasi. Setiap manusia
mempunyai kepribadian masing-masing dan cara pendeskripsian informasi yang berbeda, oleh
sebab itu akan ada berbagai macam jenis informasi dengan objek pembahasan yang sama.
Walaupun ada yang yang tidak setuju karena mungkin akan terjadi kerancuan inti dari informasi
yang disebabkan oleh sifatnya “personal”, namun paling tidak keanekaragaman informasi itu akan
membuka wawasan baru. Personalisasi ini lebih banyak diarahkan ke sosial media. Pada sosial
media, segala jenis informasi mengalir karena tidak dibatasi oleh aturan-aturan tertentu dan user
dapat secara bebas berkomunikasi, beraspirasi dan berpendapat.
Berikut ini merupakan layanan yang mendukung Web 3.0
1. Dynamic Page
Merupakan halaman yang didesain khusus agar nampak lebih hidup dan interaktif. Web yang
mempunyai kemampuan melakukan koneksi terus menerus tanpa melakukan refreshing page.
Sebenarnya implementasi dari teknologi ini telah hadir pada web 2.0 karena penerapan javascript,
namun pada pekembangannya, dynamic page telah mampu membuat peninggakatan pada
pergerakan halamnnya karena didukung bahasa HTML terbaru versi 5 (HTML5)
2. Cloud Computing
Cloud computing (komputasi awan) adalah hal yang umum saat ini. Banyak sekali web yang
menyediakan layanan semacam ini. Cloud computing merupakan layanan yang mengijinkan user
untuk menggunakan hard drive online sebagai penyimpanan. Anda tidak perlu lagi repot-repot
membawa flashdisk, hardisk ataupun perangkat penyimpanan lainnya. Cloud mampu melakukannya
selama anda terkoneksikan dengan internet. Pada dasarnya, Cloud computing identik sekali dengan
cloud storage, namun karena fungsi penyimpanan itu banyak sekali, maka kemampuan untuk
melakukan segala jenis hal yang berkaitan dengan komputer bisa dilakukan. Bahkan saat ini,
inovasi dari google yang mengeluarkan Chromium OS benar-benar memanfaatkan sistem cloud.
Chromium OS adalah operating system yang berjalan secara online.
3. Mobililty
Telah disinggung diawal bahwa dewasa ini perangkat mobile bukan lagi barang langka.
Berbagai macam smartphone yang multi fungsi serta terintegrasi dengan banyak fasilitas online
4. telah umum ditemukan. Inilah dampak yang terjadi ketika web 3.0 mulai diaplikasikan. Web 3.0
tidak lagi bergantung pada perangkat desktop yang sama sekali tidak praktis. Orang-orang butuh
sesuatu yang bisa dibawa kemana-mana dan tidak merepotkan. Ya, smartphone adalah solusinya.
Bisa dikatakan smartphone merupakan bentuk kecil dari desktop.
4. Online Application
Merepotkan juga jika tidak ada aplikasi yang dibutuhkan terinstall dikomputer kita. Sebenarnya
tidak harus ada. Selama anda terkoneksi dengan internet, anda bisa menggunakan berbagai aplikasi.
Mulai dari aplikasi office hingga aplikasi game untuk menghilangkan kejenuhan.
Kelebihan dari web 3.0
1. Informasi tepat dan akurat. Karena tidak datang dari satu orang dalam satu objek kajian
2. Distribusi informasi merata. Hal ini disebabkan karena setiap pengguna yang mengakses info
akan memicu pengguna lain untuk mengaksesnya (Snowball).
3. Realtime. Info selalu terupdate setiap waktunya.
4. File sharing yang lebih efisien.
5. Tidak menjenuhkan karena interaksi lebih seperti manusia bukan mesin.
6. DLL
Dengan demikian dapat dikatakan, web 3.0 merupakan web generasi ke 3 yang cukup efisien.
Sifatnya yang interaktif tidak membuatnya seperti mesin, melainkan seperti individu (manusia).
Kontribusi dari pihak-pihak lain mendukung terbentuknya informasi yang sangat sistematis dan
terstruktur.
5. CONTOH PENGGUNAAN WEB 3.0 (ADVANCED GOOGLE WEB)
Jika ditanya siapakah google? Mungkin sebagian orang akan menjawab,”Dia adalah partner
kerja saya”. Jawaban itu mungkin muncul karena mereka mempunyai kegiatan sehari-hari yang
selalu melibatkan google sarana untuk mencari berbagai informasi. Jadi kenapa dan apa
hubungannya dengan teknologi web 3.0?
1. Google Menerapkan Semantic Web
Seperti yang kita tahu bahwa google adalah search engine terbesar untuk saat ini. Berbagai
data yang dikumpulkan oleh bot telah tersimpan di servernya. Yakinlah bahwa google hanya
menggali berbagai isi web, dan bukan mengkajinya. Jadi, bagaimana google bisa mengenali dan
menaruh apa yang user inginkan pada query teratas?
Google bot tidak hanya membaca konten yang ada, melainkan juga membaca meta data pada
header web. Konten yang tidak terwakili pada isi web bisa ditemukan pada meta data. Hal ini bisa
membuat seolah google mengerti keinginan user. Google juga berusaha mencari keterkaitan
informasi yang mungkin saja bisa jadi referensi selanjutnya bagi user.
2. Voice Search Engine (Advanced Smart Solution)
Search engine ini lebih dari bisa sepadan dengan manusia. Apa yang anda pikirkan jika google
bisa mendengarkan kemauan anda? Ingat, mendengarkan. Itu artinya google merespon apa yang
anda ucapkan. Google berupaya mengoptimalkan komponen yang melekat pada perangkat
komputer atau gadget yang lain. Seperti kamera ataupun mikrofon. Dan akhrinya salah satu
komponen tersebut bisa terintegrasi sebagai salah satu alat interaksinya. Setelah user mengaktifkan
menu listening, dan mengucapkan beberapa kata (untuk saat ini dalam bahasa inggris) google akan
berupaya menterjemahkannya. Setelah ditemukan kata apa yang paling mendekati dengan apa yang
6. user ucapkan, google akan mencari dan memberika hasilnya. Memang agak lambat karena butuh
waktu dalam menterjemahkan suaranya. Namun anda juga akan merasakan bagaimana bisa bicara
dan direspon oleh sebuah mesin.
3. Google Translate (Online Application)
Informasi yang tersedia dari berbagai pihak menuntut kita untuk bisa mengerti multi bahasa.
Namun sangat mustahil bisa mengerti ratusan bahasa untuk mendapat banyak informasi. Oleh
karena itu google berusaha mentoleransi hal tersebut dengan mengimplementasikan aplikasi
penerjemah pada setiap hasil dari query pencarian. Pada awal mula penciptaan aplikasi, google
memang mengalami banyak masalah lantaran perbedaan penggunaan grammer dengan bahasa
keseharian. Tapi, google berhasil mengatasinya dengan meminta user meluangkan waktu untuk
mereview dan meninjau ulang setiap frase yang mempunyai kemungkinan cacat bahasa.
4. Google Drive
Ini adalah solusi terbaik bagi yang yang punya mobilitas tinggi. Google drive merupakan salah
satu fisilitas yang mengijinkan para pemilik akun google menyimpan file-filenya pada server
online. File ini dapat diakses disegala tempat dan waktu selama koneksi internet berjalan. File yang
ingin disimpan akan langsung terupload ketika anda menaruh filenya pada direktori google drive
jika anda mengaktifkan menu sinkronisasi.
5. Google Plus
Salah satu fitur personalisasi dengan terlibatnya sosial media sebagai wadah bertukar informasi
ada pada Google Plus. Layaknya facebook, google plus merupakan jejaring sosial yang dimiliki
oleh googleweb. Dan layanannya juga tak kalah saing dengan facebook. Saat ini Google telah
mengimplementasikan HTML5 sebagai bahasa pemrograman untuk sosial media ini.