1. FUNGSI DAN KOMPONEN PANEL LISTRIK
A. Panel Listrik / PHB
Panel listrik atau electrical switchboard adalah
sebuah perangkat yang berfungsi sebagai tempat
untuk penyuplai, pembagi, penghubung, pengaman
dan pengontrol tenaga listrik dari sumber kepemakai,
terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yang
disusun dalam sebuah papan kontrol sehingga dapat
memudahkan penggunaannya.
Tata Letak :
Outdoor, Indoor
Standing, Wall-Mounting
5. MVMDP
Panel ini menyalurkan tenaga listrik/tegangan
sebesar 20kV (20.000 volt) dari panel/gardu PLN
menuju LVMDP.
Beberapa komponen yang digunakan pada panel ini
:
- Volt meter
- Ampere meter
- Lampu Indikator
- Relay protektsi
- LBS (Load Break Switch)
- VCB (Vacum Circuit Breaker)
7. LVMDP
Panel distribusi tegangan rendah adalah pusat
pendistribusian tenaga listrik sebelum di
salurkan ke pengguna tenaga listrik, apakah itu
sebuah gedung perkantoran, hotel, apartement,
pabrik.
Panel ini biasanya ditempatkan tepat di keluaran
sumber atau tenaga listrik, baik power listrik
tersebut berasal dari Trafo PLN atau Generator
Set (genset).
11. SDP
Panel distribusi berfungsi mendistribusikan,
membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke panel
tenaga, panel penerangan sampai dengan kebeban,
misalnya motor listrik, stop kontak dan beban
penerangan.
Komponen peralatan listrik yang digunakan adalah:
- Pengaman utama (MCCB, MCB)
- Pengaman cabang (MCB)
- Lampu indikator untuk R, S, T
- Push button NC/NO
13. PP dan LP
Panel Tenaga dan Panel Penerangan berfungsi
menyalurkan tenaga listrik dari panel induk
tegangan rendah sampai dengan kebeban,
misalnya motor2 listrik 3 fasa dll. adapun
komponen2 peralatan listrik yang digunakan
adalah:
-Pengaman utama MCB
-Lampu indikator untuk R, S, T
15. B. Komponen Panel Listrik
1. MCCB
-MCCB Moulded Case Circuit Breaker adalah
salah satu komponen listrik sebagai pembatas
arus apabila terdapat arus beban yg melebihi
batas-batasnya.
-Penggunaan MCCB hampir sama dengan MCB
tetapi dengan batas arus beban yg lebih besar
dari 100 Ampere sampai dengan 1600 Ampere.
17. Pada jenis tertentu, pengaman ini mempunyai
kemampuan pemutusan yang dapat diatur/setting
sesuai dengan yang diinginkan.
18. Karakteristik sistem
• 1. Sistem tegangan
Tegangan operasional dari MCCB harus lebih
besar atau minimum sama dengan tegangan
sistem.
• 2. Frekuensi sistem
Frekuensi pengenal dari MCCB harus sesuai
dengan frekuensi sistem, dapat beroperasi pada
frekuensi 50 atau 60 Hz.
19. MCB
• merupakan komponen panel listrik yang
berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat
dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi
batas dan atau hubung singkat.
• Komponen panel listrik ini biasanya terbatas
pada arus nominal kecil sampai dengan kurang
dari 100 Ampere.
• Digunakan untuk 1 fasa, 3 fasa.
21. Rating MCB
• In sebuah MCB yang digunakan pada distribusi
tegangan rendah merupakan nilai maksimum
yang mampu dihantarkan oleh MCB pada
temperatur udara sekitar 300C.
• Pada umumnya MCB di desain dengan arus
rated pada range : 2 A, 4A, 6 A, 10 A, 16 A,
20 A, 25 A, 32 A, 40 A, 50 A, 63 A, 80 A, 100
A .
22. • Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan
seperti timbulnya percikan api karena hubung
singkat yang akhirnya bisa menimbulkan
kebakaran.
26. Keterangan
1. Tuas Actuator atau toggle switch, digunakan
sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga
menunjukkan status dari MCB, apakah ON atau
OFF.
2. Mekanisme Actuator yang membuat kontak
arus listrik bekerja.
3. Kontak penyambung dan pemutus arus listrik.
4. Terminal tempat koneksi kabel listrik input
dan output.
5. Batang Bimetal, berfungsi sebagai thermal
trip.
27. Lanjutan
• 6. Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan
pabrikan untuk mengatur secara presisi arus trip
dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual
dipasaran tidak memiliki fasilitas ini, karena
tujuannya bukan untuk umum)
• 7. Solenoid/Trip Coil atau lilitan yang berfungsi
sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi
hubung singkat arus listrik.
• 8. Kisi-kisi pemadam busur api jika terjadi
percikan api saat terjadi pemutusan atau
pengaliran kembali arus listrik.
28. Karakteristik MCB
• Terdapat tiga tipe MCB berdasarkan
karakteristik pemutusan arus gangguan yaitu
tipe B, C dan D masing - masing menyatakan
nilai minimum arus yang melewati MCB yang
mengakibatkan terbukanya kontak MCB.
29. Tabel Tipe Pemutusan Arus Gangguan menurut IEC 60898-1
Type Tripping Current
B above 3 In up to including 5 In
C above 5 In up to an including 10 In
D above 10 In up to and including 20
In
30. Kurva B
• Miniature Circuit Breaker ( MCB ) jenis ini
biasanya digunakan untuk kontrol dan proteksi
bangunan domestik/perumahan. Karakteristik dari
jenis ini memiliki magnetic trip 3 sampai 5 x In,
maksudnya dengan besar arus tiga sampai lima
kali arus nominal akan membuat MCB (
Miniature Circuit Breaker ) bekerja.
31. Kurva C
• Miniature Circuit Breaker ( MCB ) jenis ini biasanya
digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih
tinggi, untuk kontrol dan proteksi di industri.
Karakteristik dari jenis ini memiliki magnetic trip 5
sampai 10 x In, maksudnya dengan besar arus lima
sampai sepuluh kali arus nominal akan membuat MCB
(Miniature Circuit Breaker ) bekerja.
32. Kurva D
• Miniature Circuit Breaker ( MCB ) jenis ini lebih
dikhususkan pada peralatan listrik yang dapat
menghasilkan lonjakan arus kuat seperti transformator.
• Karakteristik dari jenis ini memiliki magnetic trip 10
sampai 20 x In, maksudnya dengan besar arus sepuluh
sampai dua puluh kali arus nominal akan membuat
MCB (Miniature Circuit Breaker ) bekerja.
34. Arti kodefikasi
• C60a : Merupakan MCB model number yang
ditentukan dari produsen MCB.
• Beda produsen berarti beda model number.
• I-ON atau O-OFF pada toggle switch :
Menandakan bahwa MCB pada posisi “ON”
atau posisi “OFF”.
23850 : Catalog Number
35. Arti kodefikasi
• C10 : Kode ini menjelaskan tripping curve
MCB yaitu tipe “C”, dengan proteksi
magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus nominal
MCB), angka “10” adalah rating arus dari
MCB sebesar 10A.
• 230/400V : Menjelaskan rating tegangan
dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V
sesuai dengan tegangan listrik PLN 220V.
36. Arti kodefikasi
• “4500” menunjukkan rated breaking capacity
MCB, yaitu kemampuan kerja MCB masih
baik sampai arus maksimal 4500A, yang
biasanya terjadi saat hubung singkat arus
listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan
berpotensi rusak.
• “3” adalah karakteristik energi maksimum dari
arus listrik yang dapat melalui MCB.
38. CURRENT TRANSFORMER
-Untuk mentransformasikan/mengubah besaran
arus tinggi secara proporsional agar sesuai
dengan arus meter dan peralatan proteksi/
sebagai alat bantu untuk pengukuran arus dengan
nilai besar.
-agar alat ukur (ampere meter, cos phi meter,
watt meter) dapat digunakan untuk mengukur
arus yang jauh lebih besar dari kapasitas aslinya.
39. -Ampere meter dengan arus nominal 5A (artinya
hanya dapat dilewati arus maksimal sebesar
5A),dapat digunakan untuk mengukur arus yang
besarnya ratusan hingga ribuan ampere,
- CT bekerja dengan “mengecilkan” nilai arus
yang diukur dengan rasio tertentu ke nilai yang
dapat diukur oleh alat ukur.
- Jika Ampere meter digunakan langsung untuk
mengukur arus ratusan/ribuan Ampere, maka
Ampere meter tersebut akan terbakar.
40. Contoh : 2.000/5 A (faktor kalinya 400X), 200/5
A (faktor kalinya 40X)
2.000 A dan 200 A = Arus Primer
5 A = Arus Sekunder
/I2 = N2/N1 =
N2 >> N1
N2 = jumlah lilitan sekunder
N1 = jumlah lilitan primer
a=perbandingan transformasi
42. Ampere/Volt Meter
Ampere meter adalah alat yang diberfungsi untuk
mengukur arus listrik (A).
-Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk
mengukur tegangan listrik (V).
43. Multi Tester
-Ampere meter adalah alat yang diberfungsi
untuk mengukur arus listrik.
-Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi
untuk mengukur tegangan listrik
-Ohm meter adalah alat yang berfungsi untuk
mengukur hambatan listrik.
-Disebut juga multi tester listrik/avometer
gabungan dari fungsi ampere meter, volt meter
dan ohmmeter.
45. VOLTAGE TRANSFORMER
-Mentransformasikan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah guna pengukuran.
-Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur
/ diproteksikan dengan alat ukurnya
46. Contoh : 20 kV/380V
E1 = tegangan primer (200 kV)
E2 = tegangan sekunder (380 V)
E1/E2 = N1/N2 = a
N1 > N2 (N1 jumlah lilitan primer, N2 jumlah
lilitan sekunder)
47. Cable Shoe/Schoen
Sepatu Kabel adalah salah satu perlengkapan kabel yang
berfungsi untuk penyambungan kabel ke terminal atau
panel dengan dibautkan pada bus bar atau panel.
Untuk penyambungan kabel jaringan listrik (terminasi),
Sepatu Kabel terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
• Sepatu Kabel AL (aluminium).
• Sepatu Kabel CU (tembaga).
• Sepatu Kabel AL-CU (bimetal).
49. BUS BAR
-Busbar terbuat dari tembaga, bentuknya besar
berbentuk plat.
-Fungsinya sama seperti penghantar, yaitu
menghantarkan arus listrik.
-Busbar sangat umum dan biasa digunakan untuk
perakitan panel yang terbuat dari tembaga.
-Karena tembaga memiliki tingkat korosi yang
sangat kecil atau bahkan tidak bisa korosi (0%)
51. Grounding
-Grounding pada instalasi dan komponen panel
berfungsi sebagai pengaman listrik.
-Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yang
terkelupas dan mengenai body peralatan listrik. -
Dengan adanya komponen panel listrik ini maka
arus bocor listrik akan dibumikan.
-Bahan tembaga dipilin (BC)
-Pemasangan menggunakan pipa galvanis
52. Push Button
• Push Button/saklar tekan berfungsi untuk
menghubungkan atau memisahkan bagian - bagian dari
suatu instalasi listrik (Start dan Stop).
• Push button memiliki kontak NC (Normally Close) dan
NO (Normally Open).
• Prinsip kerja Push Button, bila dalam keadaan normal
tidak ditekan maka kontak tidak berubah, bila ditekan
maka kontak NO akan berfungsi sebagai Start dan
kontak NC akan berfungsi sebagai Stop
• Digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor
untuk menjalankan /mematikan motor pada industri –
industri.
53. Sekering
-Sekering atau fuse adalah suatu alat yang
digunakan sebagai pengaman dalam suatu
rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan
muatan listrik atau suatu hubung singkat.
-Satuan sekering atau fuse adalah mA (mili
Ampere) dan A (Ampere).
54. Kode Warna Sekering
6A = Hijau
10A = Merah
15A = Kelabu
20A = Biru
25A = Kuning
35A = Hitam
55. Dua type dasar sekering
1. Semi enclosed type adalah tipe untuk arus
dengan rating yang rendah dan category of duty
yang rendah
2. Cartridge type adalah merupakan tipe yang
mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi
(High Rupturing Capacity) yang lebih dikenal
dengan istilah HRC fuse.
57. Lampu indikator
-Lampu indikator atau lampu tanda merupakan
sebuah tanda yang menggambarkan bahwa
tegangan listrik pada panel dalam keadaan stand
by.
-Terdiri dari tiga warna lampu yaitu warna merah
(fasa R), kuning (fasa S), dan hijau (fasa T) yang
dipasang pada pintu panel.
59. KESIMPULAN
Fungsi PHB :
- Sebagai Pembagi Beban
- Sebagai Penyuplai Beban
- Sebagai Penghubung Rangkaian
- Sebagai Pengaman Rangkaian
- Sebagai Pengontrol Rangkaian