SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
1
25 Juni 2023
MENGASUH PENGASUH:
Pentingnya Perawatan Diri dalam Advokasi Perawatan Paliatif
Abstrak:
Artikel ini mengeksplorasi
pentingnya perawatan diri bagi
dokter medis di bidang advokasi
perawatan paliatif. Ini menekankan
pentingnya memprioritaskan
kesejahteraan fisik, emosional, dan
mental seseorang untuk memberikan
perawatan yang efektif dan penuh
kasih. Artikel ini memberikan saran
yang dapat ditindaklanjuti untuk mengenali kebutuhan pribadi,
membuat batasan, mencari dukungan, dan menerapkan strategi
perawatan diri. Dengan mengasuh diri sendiri, dokter dapat
meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pasien dan
menciptakan efek riak positif dalam bidang perawatan paliatif.
Kata kunci:
perawatan paliatif, perawatan akhir hidup, perawatan diri, kesejahteraan pengasuh, perawatan
penuh kasih, dokter medis, jaringan pendukung, ketahanan emosional, perhatian penuh,
kesejahteraan fisik, batasan, pencegahan kelelahan, pengurangan stres.
2
Highlight:
▪ Pendukung perawatan paliatif sering mengabaikan
kesejahteraan mereka sendiri, membahayakan kualitas
perawatan yang mereka berikan.
▪ Memprioritaskan perawatan diri sangat penting bagi dokter
medis dalam perawatan paliatif untuk mempertahankan
kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka.
▪ Mengenali kebutuhan pribadi, menetapkan batasan, mencari
dukungan, dan menerapkan strategi perawatan diri adalah
tindakan utama.
▪ Kesejahteraan fisik, ketahanan emosional, perhatian penuh,
dan istirahat teratur berkontribusi pada perawatan diri yang
efektif.
▪ Memelihara pengasuh meningkatkan kemampuan mereka
untuk mendukung pasien dan menginspirasi orang lain di
lapangan.
Entri Indeks:
▪ Advokasi perawatan paliatif, pentingnya perawatan diri
▪ Kesejahteraan pengasuh, dokter medis, ketahanan emosional
▪ Strategi perawatan diri, kesehatan fisik dan mental, batasan
▪ Dukungan jaringan, pencegahan kelelahan, pengurangan
stres
▪ Perawatan penuh kasih, dukungan pasien, efek riak
3
I. Pendahuluan
Dalam bidang advokasi perawatan paliatif, dokter memainkan
peran penting dalam memberikan dukungan dan kenyamanan
kepada individu dan keluarga mereka selama perjalanan akhir
kehidupan. Namun, di tengah tuntutan profesinya, tak jarang para
dokter mengabaikan kesejahteraannya sendiri. Artikel ini
menggali pentingnya perawatan diri bagi dokter medis dalam
advokasi perawatan paliatif dan menyoroti pentingnya
memelihara kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka.
Dengan memprioritaskan perawatan diri, dokter dapat
memastikan kesejahteraan mereka sendiri sambil menawarkan
perawatan yang efektif dan penuh kasih kepada pasien mereka.
Perawatan diri sering dianggap sebagai kemewahan atau
kesenangan, terutama di bidang perawatan paliatif yang
menuntut. Namun, sangat penting bagi dokter untuk menyadari
bahwa merawat diri sendiri bukanlah hal yang egois, tetapi
merupakan komponen penting untuk memberikan perawatan
yang optimal. Dengan memprioritaskan kesejahteraan fisik,
ketahanan emosional, dan kesehatan mental, dokter dapat
meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pasien dan
mempertahankan fungsi profesional tingkat tinggi.
Menerapkan strategi perawatan diri dapat menjadi tantangan
dalam praktik medis yang sibuk, tetapi sangat penting bagi dokter
untuk menjadikan kesejahteraan mereka sebagai prioritas.
Pertama, penting untuk mengenali kebutuhan pribadi dan terlibat
4
dalam aktivitas yang membawa kegembiraan, relaksasi, dan
peremajaan. Ini bisa melibatkan mengejar hobi, menghabiskan
waktu berkualitas dengan orang yang dicintai, atau terlibat dalam
refleksi diri dan praktik perhatian. Dengan mengidentifikasi dan
memprioritaskan aktivitas ini, dokter dapat mengisi ulang energi
fisik, emosional, dan mental mereka.
Membuat batasan adalah aspek penting lain dari perawatan diri
bagi dokter medis. Menetapkan batasan yang jelas pada jam kerja,
beban pasien, dan tanggung jawab dapat membantu mencegah
kelelahan dan mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang
sehat. Mengatakan tidak bila perlu dan mendelegasikan tugas
kepada kolega atau staf pendukung merupakan langkah penting
dalam memastikan bahwa dokter memiliki waktu dan energi
untuk aktivitas perawatan diri. Dengan menetapkan batasan,
dokter tidak hanya melindungi kesejahteraan mereka sendiri
tetapi juga memberi contoh bagi orang lain di lapangan.
Mencari dukungan juga penting bagi dokter dalam advokasi
perawatan paliatif. Terhubung dengan kolega yang berpikiran
sama melalui kelompok dukungan sebaya, menghadiri lokakarya
atau konferensi, dan mencari bimbingan dari mentor dapat
memberikan sumber dorongan, validasi, dan pembelajaran yang
berharga. Terlibat dalam jaringan pendukung ini memungkinkan
dokter untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan, dan
mendapatkan wawasan yang dapat berkontribusi pada
kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
5
II. The Catch-22 dari Pengasuhan
Terlibat dalam advokasi perawatan paliatif menempatkan dokter
medis dalam posisi unik di mana mereka terus-menerus
dihadapkan pada tuntutan emosional dan menghadapi beban fisik
yang signifikan. Sifat memberikan dukungan dan kenyamanan
kepada individu dan keluarganya selama perjalanan akhir
kehidupan dapat menguras emosi dan menantang mental. Selain
itu, tekanan untuk memberikan perawatan penuh kasih saat
mengarahkan keputusan medis yang rumit dapat berdampak
buruk pada kesehatan fisik dokter. Dalam lingkungan yang
menuntut ini, terlalu mudah bagi dokter untuk mengabaikan
kesejahteraan mereka sendiri demi memprioritaskan kebutuhan
pasien mereka.
Namun, sangat penting bagi dokter untuk menyadari bahwa
mengabaikan perawatan diri tidak hanya membahayakan
kesehatan pribadi mereka, tetapi juga membahayakan kualitas
perawatan yang dapat mereka berikan kepada pasien mereka. The
Catch-22 terletak pada kenyataan bahwa pengasuh sering
mengorbankan kesejahteraan mereka sendiri sambil berusaha
memberikan perawatan terbaik kepada orang lain. Namun,
dengan mengabaikan perawatan diri mereka sendiri, pengasuh
menjadi rentan terhadap kelelahan, kelelahan, dan berkurangnya
fungsi profesional.
Memahami pentingnya perawatan diri sangat penting bagi dokter
dalam advokasi perawatan paliatif. Ini bukan tindakan
6
mementingkan diri sendiri, tetapi aspek fundamental dalam
memberikan perhatian penuh kasih. Dengan memperhatikan
kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka sendiri, dokter
dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk sepenuhnya hadir
dan terlibat dengan pasien mereka. Dengan mengasuh diri mereka
sendiri, mereka dapat memupuk ketahanan dan empati yang
diperlukan untuk menavigasi aspek-aspek menantang dari profesi
mereka sambil mempertahankan kesejahteraan mereka sendiri.
III. Mengutamakan Perawatan Diri
Dalam bidang advokasi perawatan paliatif yang menuntut, sangat
penting bagi dokter untuk memprioritaskan perawatan diri
mereka sendiri. Satu langkah penting menuju perawatan diri
adalah mengenali kebutuhan pribadi dan mengidentifikasi
sumber kegembiraan, relaksasi, dan peremajaan. Terlibat dalam
aktivitas yang memberikan kepuasan pribadi, seperti mengejar
hobi, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang
dicintai, atau berpartisipasi dalam praktik refleksi diri dan
mindfulness, dapat mengisi ulang energi fisik, emosional, dan
mental para dokter.
Menetapkan batasan adalah aspek penting lain dari perawatan diri
bagi dokter medis dalam advokasi perawatan paliatif. Dengan
menetapkan batasan yang jelas pada jam kerja, beban pasien, dan
tanggung jawab, dokter dapat mencegah kelelahan dan menjaga
keseimbangan kehidupan kerja yang sehat. Belajar mengatakan
tidak bila perlu dan mendelegasikan tugas kepada kolega atau staf
7
pendukung merupakan strategi penting yang memastikan dokter
memiliki waktu dan energi yang cukup untuk aktivitas perawatan
diri. Dengan menetapkan batasan, dokter tidak hanya melindungi
kesejahteraan mereka sendiri tetapi juga memberi contoh bagi
orang lain di lapangan, mendorong budaya perawatan diri dalam
komunitas perawatan paliatif.
Mencari dukungan adalah komponen penting dari perawatan diri
bagi dokter dalam perawatan paliatif. Membangun jaringan
kolega yang berpikiran sama melalui partisipasi dalam kelompok
dukungan sebaya, menghadiri lokakarya atau konferensi, dan
mencari bimbingan dari mentor dapat memberikan sumber
dorongan, validasi, dan pembelajaran berkelanjutan yang
berharga. Terlibat dalam jaringan pendukung ini memungkinkan
dokter untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan, dan
mendapatkan wawasan yang berkontribusi pada kesejahteraan
mereka secara keseluruhan. Dengan mencari dukungan, dokter
dapat menemukan penghiburan dalam pengetahuan bahwa
mereka tidak sendirian dalam perjalanan mereka dan orang lain
berbagi pengalaman dan perjuangan yang sama.
IV. Strategi Perawatan Diri
A. Kesehatan Fisik:
Dalam hal perawatan diri bagi dokter di bidang perawatan
paliatif, memprioritaskan kesejahteraan fisik adalah yang
8
terpenting. Olahraga teratur, diet seimbang, dan tidur yang cukup
merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan fisik
yang optimal. Terlibat dalam aktivitas fisik tidak hanya
meningkatkan kebugaran dan kekuatan kardiovaskular tetapi juga
melepaskan endorfin, bahan kimia penambah mood alami tubuh.
Baik itu jalan cepat, berlatih yoga, atau berpartisipasi dalam
olahraga favorit, menemukan bentuk olahraga yang
menyenangkan dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan
mental.
Diet seimbang adalah aspek penting lain dari perawatan diri fisik.
Mengkonsumsi makanan kaya nutrisi, seperti buah-buahan,
sayuran, biji- bijian, dan protein tanpa lemak, menyediakan bahan
bakar yang diperlukan agar tubuh dapat berfungsi secara optimal.
Hidrasi yang memadai juga merupakan kunci dalam menjaga
kesehatan secara keseluruhan, karena mendukung fungsi tubuh
dan meningkatkan kejernihan kognitif. Dokter harus bertujuan
untuk membangun kebiasaan makan sehat yang mendukung
tingkat energi dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Tidur yang cukup seringkali diremehkan tetapi memainkan peran
penting dalam perawatan diri. Dokter medis dalam advokasi
perawatan paliatif mungkin memiliki jadwal yang tidak teratur
dan menghadapi jam kerja yang menuntut, sehingga penting
untuk memprioritaskan tidur pemulihan. Menciptakan
lingkungan tidur yang kondusif, mempraktikkan teknik relaksasi
sebelum tidur, dan membentuk pola tidur yang konsisten dapat
9
meningkatkan kualitas tidur. Kualitas tidur tidak hanya
meremajakan tubuh tetapi juga meningkatkan fungsi kognitif,
ketahanan emosional, dan kemampuan untuk memberikan
perawatan yang penuh kasih.
B. Ketahanan Emosional (Emotional Resilience)
Perawatan diri emosional adalah aspek penting perawatan diri
bagi dokter dalam advokasi perawatan paliatif. Terlibat dalam
praktik yang mempromosikan kesejahteraan emosional dan
mencari dukungan profesional bila diperlukan dapat membantu
dokter menavigasi tantangan emosional yang mereka hadapi
dalam pekerjaan mereka.
Mempraktikkan perawatan diri emosional melibatkan pengakuan
dan membiarkan diri sendiri merasakan dan mengekspresikan
emosi. Dokter perawatan paliatif sering berurusan dengan emosi
yang intens, termasuk kesedihan, kesedihan, dan kasih sayang.
Sangat penting untuk menciptakan ruang untuk memproses dan
memvalidasi emosi ini, baik melalui jurnal, berbicara dengan
teman atau kolega tepercaya, atau terlibat dalam praktik reflektif.
Dengan mengakui dan menghormati pengalaman emosional
mereka, dokter dapat memupuk ketahanan emosional dan
mencegah kelelahan emosional.
Dalam beberapa kasus, beban emosional dalam memberikan
perawatan paliatif mungkin memerlukan dukungan tambahan
10
dari profesional kesehatan mental. Terapi atau konseling dapat
memberikan ruang yang aman dan rahasia bagi dokter untuk
mengeksplorasi perasaan mereka, mengatasi stres, dan
mengembangkan strategi koping yang efektif. Dukungan
profesional juga dapat membantu dalam mengatasi kelelahan
belas kasih, trauma perwakilan, dan tantangan pribadi atau
profesional apa pun yang muncul selama pekerjaan mereka.
Mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan tetapi langkah
proaktif untuk menjaga kesejahteraan emosional dan memastikan
kemampuan untuk memberikan perawatan yang penuh kasih.
C. Perhatian dan Relaksasi
Memasukkan praktik mindfulness ke dalam kehidupan sehari-
hari adalah strategi perawatan diri yang efektif bagi dokter di
bidang perawatan paliatif. Mindfulness melibatkan membawa
perhatian seseorang ke saat ini, menumbuhkan kesadaran, dan
menerimanya tanpa menghakimi. Praktik ini dapat membantu
dokter mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional,
dan meningkatkan ketahanan secara keseluruhan.
Salah satu praktik mindfulness yang paling terkenal adalah
meditasi. Meluangkan beberapa menit setiap hari untuk duduk di
tempat yang sunyi dan fokus pada pernapasan dapat memiliki
efek mendalam pada kondisi mental dan emosional. Meditasi
membantu menenangkan pikiran, meningkatkan kesadaran diri,
dan meningkatkan konsentrasi. Dokter dapat memulai hanya
dengan beberapa menit meditasi dan secara bertahap
11
meningkatkan durasinya saat mereka merasa lebih nyaman
dengan latihan tersebut. Ada berbagai teknik meditasi yang
tersedia, termasuk meditasi terbimbing, meditasi pemindaian
tubuh, dan meditasi cinta kasih, yang memungkinkan individu
menemukan pendekatan yang paling sesuai dengan diri mereka.
Latihan pernapasan dalam adalah alat lain yang berharga dalam
mempromosikan relaksasi dan mengurangi stres. Dengan
mengambil napas dalam-dalam secara sadar, dokter dapat
mengaktifkan respons relaksasi tubuh, yang menangkal efek
fisiologis dari stres. Latihan pernapasan dalam dapat dilakukan
kapan saja, di mana saja, membuatnya mudah diakses saat stres
atau tegang selama hari kerja.
Menumbuhkan momen keheningan dan ketenangan juga penting
untuk perawatan diri. Menciptakan sedikit waktu sepanjang hari
untuk berhenti sejenak, berefleksi, dan mengisi ulang dapat
berdampak signifikan pada kesejahteraan secara keseluruhan. Ini
bisa sesederhana mengambil istirahat sejenak di antara pertemuan
dengan pasien, menemukan sudut yang tenang untuk duduk dan
menenangkan pikiran, atau melakukan aktivitas yang mendorong
relaksasi, seperti mendengarkan musik yang menenangkan atau
menghabiskan waktu di alam.
12
D. Waktu Istirahat (Time Off)
Beristirahat dan liburan secara teratur merupakan aspek penting
dari perawatan diri bagi dokter dalam perawatan paliatif. Ini
memungkinkan mereka untuk mengisi ulang, mencegah
kelelahan, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dalam
bidang yang menuntut di mana tuntutan emosional dan fisik bisa
tinggi, mencari waktu untuk melepaskan diri dari tanggung jawab
pekerjaan sangatlah penting.
Istirahat teratur sepanjang hari kerja memberikan kesempatan
bagi dokter untuk mengisi ulang dan mengisi kembali energi
mereka. Bahkan istirahat singkat, seperti berjalan-jalan di luar,
berlatih latihan pernapasan dalam, atau melakukan teknik
relaksasi singkat, dapat membantu meredakan stres dan
meningkatkan kejernihan mental. Saat-saat jeda ini
memungkinkan dokter menjauh dari intensitas pekerjaan mereka,
mengatur ulang fokus mereka, dan kembali ke tanggung jawab
mereka dengan energi dan perspektif baru.
Selain istirahat rutin, berlibur juga tak kalah pentingnya. Liburan
memberikan waktu yang lama untuk bersantai, bersantai, dan
terlibat dalam aktivitas yang tidak terkait dengan pekerjaan.
Sangat penting bagi dokter untuk sepenuhnya melepaskan diri
dari tanggung jawab pekerjaan selama waktu istirahat mereka. Ini
berarti menetapkan batasan yang jelas dan menghindari
memeriksa email terkait pekerjaan atau menerima panggilan
telepon. Dengan melepaskan diri dari pekerjaan, dokter dapat
13
benar-benar membenamkan diri dalam aktivitas pemulihan,
menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai, dan
terlibat dalam hobi yang memberi mereka kegembiraan dan
kepuasan.
Meskipun mungkin terasa menantang untuk mengambil cuti,
terutama di bidang di mana selalu ada permintaan untuk
perawatan, penting untuk memprioritaskan kesejahteraan pribadi.
Dengan menjadikan perawatan diri sebagai prioritas dan
memasukkan istirahat dan liburan reguler ke dalam jadwal
mereka, dokter dapat menjaga kesehatan fisik dan mental mereka
sendiri, yang pada akhirnya memungkinkan mereka untuk
memberikan perawatan terbaik kepada pasien mereka.
V. Efek Riak (The Ripple Effect)
Praktek perawatan diri oleh dokter di bidang perawatan paliatif
tidak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan pribadi mereka tetapi
juga berdampak besar pada dukungan yang mereka berikan
kepada pasien dan rekan mereka. Ketika dokter memprioritaskan
perawatan diri mereka sendiri, itu menciptakan efek riak positif
yang melampaui pengalaman individu mereka.
Pertama dan terpenting, terlibat dalam perawatan diri
memungkinkan dokter untuk menjaga kesehatan fisik, emosional,
dan mental mereka. Dengan menjaga diri mereka sendiri, dokter
dapat mencegah kelelahan, mengurangi tingkat stres, dan
meningkatkan ketahanan mereka secara keseluruhan. Ini, pada
14
gilirannya, memungkinkan mereka untuk hadir sepenuhnya dan
memberikan perawatan penuh kasih kepada pasien mereka.
Ketika dokter dalam keadaan seimbang dan sehat, mereka lebih
siap menghadapi tantangan emosional yang melekat dalam
bidang perawatan paliatif dan memberikan dukungan dan empati
yang dibutuhkan pasien dan keluarga mereka.
Selain itu, ketika dokter mencontohkan dan memprioritaskan
perawatan diri, mereka menginspirasi dan memberdayakan rekan
mereka di bidang perawatan paliatif untuk melakukan hal yang
sama. Dengan menunjukkan pentingnya perawatan diri melalui
tindakan mereka sendiri, mereka menciptakan budaya yang
menghargai kesejahteraan dan pengasuhan diri. Hal ini dapat
berdampak signifikan pada lingkungan kerja secara keseluruhan,
menumbuhkan suasana yang mendukung dan penuh kasih di
mana setiap orang didorong untuk menjaga diri mereka sendiri.
Saat dokter memprioritaskan perawatan diri, mereka menjadi
advokat untuk kesejahteraan mereka sendiri dan kesejahteraan
rekan mereka.
Efek riak dari perawatan diri melampaui lingkungan kerja
langsung. Sebagai dokter mewujudkan perawatan diri dan
menjaga kesejahteraan mereka sendiri, mereka menjadi
pendukung pentingnya perawatan diri dalam komunitas
perawatan kesehatan yang lebih luas. Dengan berbagi
pengalaman dan pengetahuan mereka, mereka berkontribusi pada
percakapan yang lebih luas tentang kesejahteraan dokter dan
15
menyoroti pentingnya perawatan diri di bidang perawatan
paliatif. Melalui presentasi, publikasi, dan partisipasi dalam
organisasi profesional, dokter dapat mempengaruhi budaya
perawatan dan mempromosikan perawatan diri sebagai bagian
integral dari pemberian dukungan berkualitas kepada pasien.
VI. Kesimpulan
Sebagai dokter medis di bidang advokasi perawatan paliatif,
sangat penting untuk memprioritaskan perawatan diri. Dengan
memelihara diri sendiri, kita dapat memberikan perawatan yang
efektif dan penuh kasih kepada pasien dan menciptakan dampak
positif di seluruh bidang. Mengenali kebutuhan pribadi,
menetapkan batasan, mencari dukungan, dan menerapkan strategi
perawatan diri adalah langkah penting untuk mempertahankan
kesejahteraan fisik, emosional, dan mental kita. Mari kita
prioritaskan perawatan diri untuk memastikan cangkir kita tetap
penuh saat kita menuangkan kehidupan mereka yang
membutuhkan.
Pentingnya perawatan diri bagi dokter medis dalam advokasi
perawatan paliatif tidak dapat dilebih-lebihkan. Memprioritaskan
perawatan diri tidak egois tetapi penting untuk memberikan
perawatan yang efektif dan penuh kasih kepada pasien dan
keluarga mereka. Dengan menjaga kesehatan fisik, emosional,
dan mental mereka sendiri, dokter meningkatkan kemampuan
mereka untuk mendukung orang lain dan menciptakan efek riak
positif di lapangan.
16
Dengan mengenali tantangan pengasuhan dan memahami akibat
yang ditimbulkannya terhadap kesejahteraan pribadi mereka,
dokter dapat memutus siklus dan memprioritaskan perawatan diri.
Ini melibatkan mengenali kebutuhan mereka sendiri, menetapkan
batasan, mencari dukungan dari teman sebaya dan mentor, dan
terlibat dalam aktivitas yang membawa kegembiraan dan
relaksasi. Dengan mempraktikkan perawatan diri, dokter
memberi contoh bagi orang lain di lapangan dan menciptakan
budaya yang menghargai kesejahteraan dan ketahanan.
Strategi perawatan diri, seperti menjaga kesehatan fisik melalui
olahraga, nutrisi, dan tidur, serta membina ketahanan emosional
melalui ekspresi diri dan dukungan profesional, sangat penting
bagi dokter di bidang perawatan paliatif. Memasukkan praktik
kesadaran dan istirahat teratur untuk mengisi ulang juga
berkontribusi pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Dampak perawatan diri melampaui individu dokter. Ini
menciptakan efek riak yang menginspirasi dan memberdayakan
rekan kerja untuk memprioritaskan perawatan diri mereka sendiri,
menumbuhkan lingkungan kerja yang mendukung dan penuh
kasih sayang. Selain itu, dokter yang mempraktikkan perawatan
diri menjadi advokat untuk kepentingannya dalam komunitas
perawatan kesehatan yang lebih luas, berkontribusi dalam
percakapan tentang kesejahteraan dokter dan mempromosikan
budaya perawatan.
17
Kesimpulannya, perawatan diri adalah aspek penting untuk
menjadi advokat yang efektif dalam perawatan paliatif. Dengan
memelihara kesejahteraan mereka sendiri, dokter meningkatkan
kemampuan mereka untuk mendukung pasien, menciptakan
lingkungan kerja yang positif, dan mempengaruhi komunitas
perawatan kesehatan yang lebih luas. Jadi, marilah kita terus
memprioritaskan perawatan diri, dengan menyadari bahwa
dengan menjaga diri kita sendiri, kita dapat memberikan dampak
yang lebih besar lagi bagi kehidupan orang-orang yang kita
layani.
Ringkasan:
Artikel ini menyoroti pentingnya perawatan diri bagi dokter
medis dalam advokasi perawatan paliatif. Ini menekankan
kebutuhan untuk memprioritaskan kesejahteraan fisik, emosional,
dan mental untuk memberikan perawatan yang efektif dan penuh
kasih. Dengan mengenali kebutuhan pribadi, menetapkan
batasan, mencari dukungan, dan menerapkan strategi perawatan
diri, dokter dapat mengasuh diri sendiri dan meningkatkan
kemampuan mereka untuk mendukung pasien. Ini, pada
gilirannya, menginspirasi dan memberdayakan orang lain di
bidang perawatan paliatif, menciptakan efek riak positif.
"Nurturing the Caregiver: Temukan pentingnya perawatan diri
dalam advokasi perawatan paliatif dan pelajari tips yang dapat
ditindaklanjuti agar cangkir Anda tetap penuh sambil mendukung
orang lain. #PalliativeCareAdvocacy #SelfCareMatters "
18
"Perawatan diri bukanlah sebuah kemewahan tetapi sebuah
keharusan bagi dokter medis dalam perawatan paliatif. Dengan
memprioritaskan kesejahteraan Anda, Anda dapat memberikan
dukungan penuh kasih kepada pasien. Jaga diri Anda untuk
membuat perbedaan! #NurtureYourself #PalliativeCare "
"Tahukah Anda bahwa perawatan diri memainkan peran penting
dalam kehidupan dokter medis dalam perawatan paliatif?
Temukan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk
memprioritaskan kesejahteraan Anda dan berikan dukungan
berkualitas kepada pasien. #SelfCareInPalliativeCare
#QualitySupport "
Dibuat dengan menggunakan:
https://chat.openai.com/share/ee1f90b9-9782-4996-b048-4caf6b9f0b1f
Unduh: SECUIL CATATAN INDAH TENTANG SENJA
https://twitter.com/drikasyamsul

More Related Content

Similar to MENGASUH PENGASUH.pdf

Meningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdfMeningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdfpapahku123
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptSuharnoUsman1
 
30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdf
30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdf30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdf
30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdfpapahku123
 
Pemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdf
Pemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdfPemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdf
Pemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdfpapahku123
 
Tim Interdisipliner.pptx
Tim Interdisipliner.pptxTim Interdisipliner.pptx
Tim Interdisipliner.pptxpapahku123
 
Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa Yudha Satrya
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifUwes Chaeruman
 
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdfscribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdfMuhammadAlfian68
 
Memelihara Cinta dan Penghargaan.pdf
Memelihara Cinta dan Penghargaan.pdfMemelihara Cinta dan Penghargaan.pdf
Memelihara Cinta dan Penghargaan.pdfpapahku123
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI pjj_kemenkes
 
KOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdf
KOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdfKOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdf
KOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdfpapahku123
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI pjj_kemenkes
 
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdfWAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdfpapahku123
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 
Aspek legal etik terapi jiwa komunitas
Aspek legal etik terapi jiwa komunitasAspek legal etik terapi jiwa komunitas
Aspek legal etik terapi jiwa komunitasHarmin Alimin
 

Similar to MENGASUH PENGASUH.pdf (20)

Meningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdfMeningkatkan Kualitas Hidup.pdf
Meningkatkan Kualitas Hidup.pdf
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.pptKONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
KONSEP_DASAR_KEPERAWATAN_JIWA_1.ppt
 
30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdf
30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdf30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdf
30 PRINSIP PENTING PERAWATAN DIRI (SELF-CARE).pdf
 
Pemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdf
Pemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdfPemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdf
Pemeriksaan Spiritual Komprehensif.pdf
 
Tim Interdisipliner.pptx
Tim Interdisipliner.pptxTim Interdisipliner.pptx
Tim Interdisipliner.pptx
 
Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa Standar praktek keperawatan jiwa
Standar praktek keperawatan jiwa
 
Kb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatifKb 1 konsep perawatan paliatif
Kb 1 konsep perawatan paliatif
 
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdfscribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
scribd.vpdfs.com_14-terapi-komplementer-pada-pasien-paliatif.pdf
 
Memelihara Cinta dan Penghargaan.pdf
Memelihara Cinta dan Penghargaan.pdfMemelihara Cinta dan Penghargaan.pdf
Memelihara Cinta dan Penghargaan.pdf
 
KDK
KDKKDK
KDK
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
KOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdf
KOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdfKOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdf
KOLABORASI DALAM PERAWATAN PALIATIF.pdf
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2
 
4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi
 
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdfWAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
WAWANCARA YANG BERPUSAT PADA PASIEN.pdf
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Aspek legal etik terapi jiwa komunitas
Aspek legal etik terapi jiwa komunitasAspek legal etik terapi jiwa komunitas
Aspek legal etik terapi jiwa komunitas
 

More from papahku123

HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfHUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfpapahku123
 
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfMLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfpapahku123
 
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxMemahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxpapahku123
 
Menunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfMenunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfpapahku123
 
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfSebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfpapahku123
 
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfPeriklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfpapahku123
 
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfPreferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfpapahku123
 
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfMENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfpapahku123
 
Mempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfMempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfpapahku123
 
Pertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfPertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfpapahku123
 
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfHarapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfpapahku123
 
Kepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfKepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfpapahku123
 
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfKeluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfpapahku123
 
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfPendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfpapahku123
 
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfMembangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfpapahku123
 
Komunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfKomunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfpapahku123
 
Mengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfMengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfpapahku123
 
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfSpiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfpapahku123
 
Proses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfProses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfpapahku123
 
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfOtonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfpapahku123
 

More from papahku123 (20)

HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdfHUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
HUBUNGAN ANTARA PRODUK, PASAR, PRODUKSI, DAN PEMASARAN.pdf
 
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdfMLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
MLM dan Direct Selling - Papi Syamsul.pdf
 
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptxMemahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
Memahami Akhir Hidup pada Penderita Kanker.pptx
 
Menunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdfMenunda Percakapan Sulit.pdf
Menunda Percakapan Sulit.pdf
 
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdfSebelum Seseorang Meninggal.pdf
Sebelum Seseorang Meninggal.pdf
 
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdfPeriklanan Etis dan Pemasaran.pdf
Periklanan Etis dan Pemasaran.pdf
 
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdfPreferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
Preferensi Pasien untuk Tempat Perawatan.pdf
 
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdfMENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
MENDENGARKAN DENGAN PERHATIAN DAN EMPATIS.pdf
 
Mempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdfMempromosikan Pemahaman.pdf
Mempromosikan Pemahaman.pdf
 
Pertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdfPertemuan Keluarga.pdf
Pertemuan Keluarga.pdf
 
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdfHarapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
Harapan Hidup 6-12 Bulan.pdf
 
Kepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdfKepuasan Pasien.pdf
Kepuasan Pasien.pdf
 
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdfKeluarga pasien yang sekarat.pdf
Keluarga pasien yang sekarat.pdf
 
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdfPendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
Pendidikan Keluarga dalam Perawatan Paliatif.pdf
 
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdfMembangun Semangat Kolaborasi.pdf
Membangun Semangat Kolaborasi.pdf
 
Komunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdfKomunikasi Welas Asih.pdf
Komunikasi Welas Asih.pdf
 
Mengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdfMengelola Emosi.pdf
Mengelola Emosi.pdf
 
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdfSpiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
Spiritual Pasien ke dalam Rencana Asuhan Keperawatan.pdf
 
Proses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdfProses Berduka yang Normal.pdf
Proses Berduka yang Normal.pdf
 
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdfOtonomi dan Kewajiban Etis.pdf
Otonomi dan Kewajiban Etis.pdf
 

Recently uploaded

4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 

MENGASUH PENGASUH.pdf

  • 1. 1 25 Juni 2023 MENGASUH PENGASUH: Pentingnya Perawatan Diri dalam Advokasi Perawatan Paliatif Abstrak: Artikel ini mengeksplorasi pentingnya perawatan diri bagi dokter medis di bidang advokasi perawatan paliatif. Ini menekankan pentingnya memprioritaskan kesejahteraan fisik, emosional, dan mental seseorang untuk memberikan perawatan yang efektif dan penuh kasih. Artikel ini memberikan saran yang dapat ditindaklanjuti untuk mengenali kebutuhan pribadi, membuat batasan, mencari dukungan, dan menerapkan strategi perawatan diri. Dengan mengasuh diri sendiri, dokter dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pasien dan menciptakan efek riak positif dalam bidang perawatan paliatif. Kata kunci: perawatan paliatif, perawatan akhir hidup, perawatan diri, kesejahteraan pengasuh, perawatan penuh kasih, dokter medis, jaringan pendukung, ketahanan emosional, perhatian penuh, kesejahteraan fisik, batasan, pencegahan kelelahan, pengurangan stres.
  • 2. 2 Highlight: ▪ Pendukung perawatan paliatif sering mengabaikan kesejahteraan mereka sendiri, membahayakan kualitas perawatan yang mereka berikan. ▪ Memprioritaskan perawatan diri sangat penting bagi dokter medis dalam perawatan paliatif untuk mempertahankan kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka. ▪ Mengenali kebutuhan pribadi, menetapkan batasan, mencari dukungan, dan menerapkan strategi perawatan diri adalah tindakan utama. ▪ Kesejahteraan fisik, ketahanan emosional, perhatian penuh, dan istirahat teratur berkontribusi pada perawatan diri yang efektif. ▪ Memelihara pengasuh meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pasien dan menginspirasi orang lain di lapangan. Entri Indeks: ▪ Advokasi perawatan paliatif, pentingnya perawatan diri ▪ Kesejahteraan pengasuh, dokter medis, ketahanan emosional ▪ Strategi perawatan diri, kesehatan fisik dan mental, batasan ▪ Dukungan jaringan, pencegahan kelelahan, pengurangan stres ▪ Perawatan penuh kasih, dukungan pasien, efek riak
  • 3. 3 I. Pendahuluan Dalam bidang advokasi perawatan paliatif, dokter memainkan peran penting dalam memberikan dukungan dan kenyamanan kepada individu dan keluarga mereka selama perjalanan akhir kehidupan. Namun, di tengah tuntutan profesinya, tak jarang para dokter mengabaikan kesejahteraannya sendiri. Artikel ini menggali pentingnya perawatan diri bagi dokter medis dalam advokasi perawatan paliatif dan menyoroti pentingnya memelihara kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka. Dengan memprioritaskan perawatan diri, dokter dapat memastikan kesejahteraan mereka sendiri sambil menawarkan perawatan yang efektif dan penuh kasih kepada pasien mereka. Perawatan diri sering dianggap sebagai kemewahan atau kesenangan, terutama di bidang perawatan paliatif yang menuntut. Namun, sangat penting bagi dokter untuk menyadari bahwa merawat diri sendiri bukanlah hal yang egois, tetapi merupakan komponen penting untuk memberikan perawatan yang optimal. Dengan memprioritaskan kesejahteraan fisik, ketahanan emosional, dan kesehatan mental, dokter dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pasien dan mempertahankan fungsi profesional tingkat tinggi. Menerapkan strategi perawatan diri dapat menjadi tantangan dalam praktik medis yang sibuk, tetapi sangat penting bagi dokter untuk menjadikan kesejahteraan mereka sebagai prioritas. Pertama, penting untuk mengenali kebutuhan pribadi dan terlibat
  • 4. 4 dalam aktivitas yang membawa kegembiraan, relaksasi, dan peremajaan. Ini bisa melibatkan mengejar hobi, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai, atau terlibat dalam refleksi diri dan praktik perhatian. Dengan mengidentifikasi dan memprioritaskan aktivitas ini, dokter dapat mengisi ulang energi fisik, emosional, dan mental mereka. Membuat batasan adalah aspek penting lain dari perawatan diri bagi dokter medis. Menetapkan batasan yang jelas pada jam kerja, beban pasien, dan tanggung jawab dapat membantu mencegah kelelahan dan mendorong keseimbangan kehidupan kerja yang sehat. Mengatakan tidak bila perlu dan mendelegasikan tugas kepada kolega atau staf pendukung merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa dokter memiliki waktu dan energi untuk aktivitas perawatan diri. Dengan menetapkan batasan, dokter tidak hanya melindungi kesejahteraan mereka sendiri tetapi juga memberi contoh bagi orang lain di lapangan. Mencari dukungan juga penting bagi dokter dalam advokasi perawatan paliatif. Terhubung dengan kolega yang berpikiran sama melalui kelompok dukungan sebaya, menghadiri lokakarya atau konferensi, dan mencari bimbingan dari mentor dapat memberikan sumber dorongan, validasi, dan pembelajaran yang berharga. Terlibat dalam jaringan pendukung ini memungkinkan dokter untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan, dan mendapatkan wawasan yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
  • 5. 5 II. The Catch-22 dari Pengasuhan Terlibat dalam advokasi perawatan paliatif menempatkan dokter medis dalam posisi unik di mana mereka terus-menerus dihadapkan pada tuntutan emosional dan menghadapi beban fisik yang signifikan. Sifat memberikan dukungan dan kenyamanan kepada individu dan keluarganya selama perjalanan akhir kehidupan dapat menguras emosi dan menantang mental. Selain itu, tekanan untuk memberikan perawatan penuh kasih saat mengarahkan keputusan medis yang rumit dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dokter. Dalam lingkungan yang menuntut ini, terlalu mudah bagi dokter untuk mengabaikan kesejahteraan mereka sendiri demi memprioritaskan kebutuhan pasien mereka. Namun, sangat penting bagi dokter untuk menyadari bahwa mengabaikan perawatan diri tidak hanya membahayakan kesehatan pribadi mereka, tetapi juga membahayakan kualitas perawatan yang dapat mereka berikan kepada pasien mereka. The Catch-22 terletak pada kenyataan bahwa pengasuh sering mengorbankan kesejahteraan mereka sendiri sambil berusaha memberikan perawatan terbaik kepada orang lain. Namun, dengan mengabaikan perawatan diri mereka sendiri, pengasuh menjadi rentan terhadap kelelahan, kelelahan, dan berkurangnya fungsi profesional. Memahami pentingnya perawatan diri sangat penting bagi dokter dalam advokasi perawatan paliatif. Ini bukan tindakan
  • 6. 6 mementingkan diri sendiri, tetapi aspek fundamental dalam memberikan perhatian penuh kasih. Dengan memperhatikan kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka sendiri, dokter dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk sepenuhnya hadir dan terlibat dengan pasien mereka. Dengan mengasuh diri mereka sendiri, mereka dapat memupuk ketahanan dan empati yang diperlukan untuk menavigasi aspek-aspek menantang dari profesi mereka sambil mempertahankan kesejahteraan mereka sendiri. III. Mengutamakan Perawatan Diri Dalam bidang advokasi perawatan paliatif yang menuntut, sangat penting bagi dokter untuk memprioritaskan perawatan diri mereka sendiri. Satu langkah penting menuju perawatan diri adalah mengenali kebutuhan pribadi dan mengidentifikasi sumber kegembiraan, relaksasi, dan peremajaan. Terlibat dalam aktivitas yang memberikan kepuasan pribadi, seperti mengejar hobi, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai, atau berpartisipasi dalam praktik refleksi diri dan mindfulness, dapat mengisi ulang energi fisik, emosional, dan mental para dokter. Menetapkan batasan adalah aspek penting lain dari perawatan diri bagi dokter medis dalam advokasi perawatan paliatif. Dengan menetapkan batasan yang jelas pada jam kerja, beban pasien, dan tanggung jawab, dokter dapat mencegah kelelahan dan menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat. Belajar mengatakan tidak bila perlu dan mendelegasikan tugas kepada kolega atau staf
  • 7. 7 pendukung merupakan strategi penting yang memastikan dokter memiliki waktu dan energi yang cukup untuk aktivitas perawatan diri. Dengan menetapkan batasan, dokter tidak hanya melindungi kesejahteraan mereka sendiri tetapi juga memberi contoh bagi orang lain di lapangan, mendorong budaya perawatan diri dalam komunitas perawatan paliatif. Mencari dukungan adalah komponen penting dari perawatan diri bagi dokter dalam perawatan paliatif. Membangun jaringan kolega yang berpikiran sama melalui partisipasi dalam kelompok dukungan sebaya, menghadiri lokakarya atau konferensi, dan mencari bimbingan dari mentor dapat memberikan sumber dorongan, validasi, dan pembelajaran berkelanjutan yang berharga. Terlibat dalam jaringan pendukung ini memungkinkan dokter untuk berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan, dan mendapatkan wawasan yang berkontribusi pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Dengan mencari dukungan, dokter dapat menemukan penghiburan dalam pengetahuan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan mereka dan orang lain berbagi pengalaman dan perjuangan yang sama. IV. Strategi Perawatan Diri A. Kesehatan Fisik: Dalam hal perawatan diri bagi dokter di bidang perawatan paliatif, memprioritaskan kesejahteraan fisik adalah yang
  • 8. 8 terpenting. Olahraga teratur, diet seimbang, dan tidur yang cukup merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan fisik yang optimal. Terlibat dalam aktivitas fisik tidak hanya meningkatkan kebugaran dan kekuatan kardiovaskular tetapi juga melepaskan endorfin, bahan kimia penambah mood alami tubuh. Baik itu jalan cepat, berlatih yoga, atau berpartisipasi dalam olahraga favorit, menemukan bentuk olahraga yang menyenangkan dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental. Diet seimbang adalah aspek penting lain dari perawatan diri fisik. Mengkonsumsi makanan kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji- bijian, dan protein tanpa lemak, menyediakan bahan bakar yang diperlukan agar tubuh dapat berfungsi secara optimal. Hidrasi yang memadai juga merupakan kunci dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, karena mendukung fungsi tubuh dan meningkatkan kejernihan kognitif. Dokter harus bertujuan untuk membangun kebiasaan makan sehat yang mendukung tingkat energi dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Tidur yang cukup seringkali diremehkan tetapi memainkan peran penting dalam perawatan diri. Dokter medis dalam advokasi perawatan paliatif mungkin memiliki jadwal yang tidak teratur dan menghadapi jam kerja yang menuntut, sehingga penting untuk memprioritaskan tidur pemulihan. Menciptakan lingkungan tidur yang kondusif, mempraktikkan teknik relaksasi sebelum tidur, dan membentuk pola tidur yang konsisten dapat
  • 9. 9 meningkatkan kualitas tidur. Kualitas tidur tidak hanya meremajakan tubuh tetapi juga meningkatkan fungsi kognitif, ketahanan emosional, dan kemampuan untuk memberikan perawatan yang penuh kasih. B. Ketahanan Emosional (Emotional Resilience) Perawatan diri emosional adalah aspek penting perawatan diri bagi dokter dalam advokasi perawatan paliatif. Terlibat dalam praktik yang mempromosikan kesejahteraan emosional dan mencari dukungan profesional bila diperlukan dapat membantu dokter menavigasi tantangan emosional yang mereka hadapi dalam pekerjaan mereka. Mempraktikkan perawatan diri emosional melibatkan pengakuan dan membiarkan diri sendiri merasakan dan mengekspresikan emosi. Dokter perawatan paliatif sering berurusan dengan emosi yang intens, termasuk kesedihan, kesedihan, dan kasih sayang. Sangat penting untuk menciptakan ruang untuk memproses dan memvalidasi emosi ini, baik melalui jurnal, berbicara dengan teman atau kolega tepercaya, atau terlibat dalam praktik reflektif. Dengan mengakui dan menghormati pengalaman emosional mereka, dokter dapat memupuk ketahanan emosional dan mencegah kelelahan emosional. Dalam beberapa kasus, beban emosional dalam memberikan perawatan paliatif mungkin memerlukan dukungan tambahan
  • 10. 10 dari profesional kesehatan mental. Terapi atau konseling dapat memberikan ruang yang aman dan rahasia bagi dokter untuk mengeksplorasi perasaan mereka, mengatasi stres, dan mengembangkan strategi koping yang efektif. Dukungan profesional juga dapat membantu dalam mengatasi kelelahan belas kasih, trauma perwakilan, dan tantangan pribadi atau profesional apa pun yang muncul selama pekerjaan mereka. Mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan tetapi langkah proaktif untuk menjaga kesejahteraan emosional dan memastikan kemampuan untuk memberikan perawatan yang penuh kasih. C. Perhatian dan Relaksasi Memasukkan praktik mindfulness ke dalam kehidupan sehari- hari adalah strategi perawatan diri yang efektif bagi dokter di bidang perawatan paliatif. Mindfulness melibatkan membawa perhatian seseorang ke saat ini, menumbuhkan kesadaran, dan menerimanya tanpa menghakimi. Praktik ini dapat membantu dokter mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan ketahanan secara keseluruhan. Salah satu praktik mindfulness yang paling terkenal adalah meditasi. Meluangkan beberapa menit setiap hari untuk duduk di tempat yang sunyi dan fokus pada pernapasan dapat memiliki efek mendalam pada kondisi mental dan emosional. Meditasi membantu menenangkan pikiran, meningkatkan kesadaran diri, dan meningkatkan konsentrasi. Dokter dapat memulai hanya dengan beberapa menit meditasi dan secara bertahap
  • 11. 11 meningkatkan durasinya saat mereka merasa lebih nyaman dengan latihan tersebut. Ada berbagai teknik meditasi yang tersedia, termasuk meditasi terbimbing, meditasi pemindaian tubuh, dan meditasi cinta kasih, yang memungkinkan individu menemukan pendekatan yang paling sesuai dengan diri mereka. Latihan pernapasan dalam adalah alat lain yang berharga dalam mempromosikan relaksasi dan mengurangi stres. Dengan mengambil napas dalam-dalam secara sadar, dokter dapat mengaktifkan respons relaksasi tubuh, yang menangkal efek fisiologis dari stres. Latihan pernapasan dalam dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, membuatnya mudah diakses saat stres atau tegang selama hari kerja. Menumbuhkan momen keheningan dan ketenangan juga penting untuk perawatan diri. Menciptakan sedikit waktu sepanjang hari untuk berhenti sejenak, berefleksi, dan mengisi ulang dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan secara keseluruhan. Ini bisa sesederhana mengambil istirahat sejenak di antara pertemuan dengan pasien, menemukan sudut yang tenang untuk duduk dan menenangkan pikiran, atau melakukan aktivitas yang mendorong relaksasi, seperti mendengarkan musik yang menenangkan atau menghabiskan waktu di alam.
  • 12. 12 D. Waktu Istirahat (Time Off) Beristirahat dan liburan secara teratur merupakan aspek penting dari perawatan diri bagi dokter dalam perawatan paliatif. Ini memungkinkan mereka untuk mengisi ulang, mencegah kelelahan, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dalam bidang yang menuntut di mana tuntutan emosional dan fisik bisa tinggi, mencari waktu untuk melepaskan diri dari tanggung jawab pekerjaan sangatlah penting. Istirahat teratur sepanjang hari kerja memberikan kesempatan bagi dokter untuk mengisi ulang dan mengisi kembali energi mereka. Bahkan istirahat singkat, seperti berjalan-jalan di luar, berlatih latihan pernapasan dalam, atau melakukan teknik relaksasi singkat, dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan kejernihan mental. Saat-saat jeda ini memungkinkan dokter menjauh dari intensitas pekerjaan mereka, mengatur ulang fokus mereka, dan kembali ke tanggung jawab mereka dengan energi dan perspektif baru. Selain istirahat rutin, berlibur juga tak kalah pentingnya. Liburan memberikan waktu yang lama untuk bersantai, bersantai, dan terlibat dalam aktivitas yang tidak terkait dengan pekerjaan. Sangat penting bagi dokter untuk sepenuhnya melepaskan diri dari tanggung jawab pekerjaan selama waktu istirahat mereka. Ini berarti menetapkan batasan yang jelas dan menghindari memeriksa email terkait pekerjaan atau menerima panggilan telepon. Dengan melepaskan diri dari pekerjaan, dokter dapat
  • 13. 13 benar-benar membenamkan diri dalam aktivitas pemulihan, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai, dan terlibat dalam hobi yang memberi mereka kegembiraan dan kepuasan. Meskipun mungkin terasa menantang untuk mengambil cuti, terutama di bidang di mana selalu ada permintaan untuk perawatan, penting untuk memprioritaskan kesejahteraan pribadi. Dengan menjadikan perawatan diri sebagai prioritas dan memasukkan istirahat dan liburan reguler ke dalam jadwal mereka, dokter dapat menjaga kesehatan fisik dan mental mereka sendiri, yang pada akhirnya memungkinkan mereka untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasien mereka. V. Efek Riak (The Ripple Effect) Praktek perawatan diri oleh dokter di bidang perawatan paliatif tidak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan pribadi mereka tetapi juga berdampak besar pada dukungan yang mereka berikan kepada pasien dan rekan mereka. Ketika dokter memprioritaskan perawatan diri mereka sendiri, itu menciptakan efek riak positif yang melampaui pengalaman individu mereka. Pertama dan terpenting, terlibat dalam perawatan diri memungkinkan dokter untuk menjaga kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka. Dengan menjaga diri mereka sendiri, dokter dapat mencegah kelelahan, mengurangi tingkat stres, dan meningkatkan ketahanan mereka secara keseluruhan. Ini, pada
  • 14. 14 gilirannya, memungkinkan mereka untuk hadir sepenuhnya dan memberikan perawatan penuh kasih kepada pasien mereka. Ketika dokter dalam keadaan seimbang dan sehat, mereka lebih siap menghadapi tantangan emosional yang melekat dalam bidang perawatan paliatif dan memberikan dukungan dan empati yang dibutuhkan pasien dan keluarga mereka. Selain itu, ketika dokter mencontohkan dan memprioritaskan perawatan diri, mereka menginspirasi dan memberdayakan rekan mereka di bidang perawatan paliatif untuk melakukan hal yang sama. Dengan menunjukkan pentingnya perawatan diri melalui tindakan mereka sendiri, mereka menciptakan budaya yang menghargai kesejahteraan dan pengasuhan diri. Hal ini dapat berdampak signifikan pada lingkungan kerja secara keseluruhan, menumbuhkan suasana yang mendukung dan penuh kasih di mana setiap orang didorong untuk menjaga diri mereka sendiri. Saat dokter memprioritaskan perawatan diri, mereka menjadi advokat untuk kesejahteraan mereka sendiri dan kesejahteraan rekan mereka. Efek riak dari perawatan diri melampaui lingkungan kerja langsung. Sebagai dokter mewujudkan perawatan diri dan menjaga kesejahteraan mereka sendiri, mereka menjadi pendukung pentingnya perawatan diri dalam komunitas perawatan kesehatan yang lebih luas. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka, mereka berkontribusi pada percakapan yang lebih luas tentang kesejahteraan dokter dan
  • 15. 15 menyoroti pentingnya perawatan diri di bidang perawatan paliatif. Melalui presentasi, publikasi, dan partisipasi dalam organisasi profesional, dokter dapat mempengaruhi budaya perawatan dan mempromosikan perawatan diri sebagai bagian integral dari pemberian dukungan berkualitas kepada pasien. VI. Kesimpulan Sebagai dokter medis di bidang advokasi perawatan paliatif, sangat penting untuk memprioritaskan perawatan diri. Dengan memelihara diri sendiri, kita dapat memberikan perawatan yang efektif dan penuh kasih kepada pasien dan menciptakan dampak positif di seluruh bidang. Mengenali kebutuhan pribadi, menetapkan batasan, mencari dukungan, dan menerapkan strategi perawatan diri adalah langkah penting untuk mempertahankan kesejahteraan fisik, emosional, dan mental kita. Mari kita prioritaskan perawatan diri untuk memastikan cangkir kita tetap penuh saat kita menuangkan kehidupan mereka yang membutuhkan. Pentingnya perawatan diri bagi dokter medis dalam advokasi perawatan paliatif tidak dapat dilebih-lebihkan. Memprioritaskan perawatan diri tidak egois tetapi penting untuk memberikan perawatan yang efektif dan penuh kasih kepada pasien dan keluarga mereka. Dengan menjaga kesehatan fisik, emosional, dan mental mereka sendiri, dokter meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung orang lain dan menciptakan efek riak positif di lapangan.
  • 16. 16 Dengan mengenali tantangan pengasuhan dan memahami akibat yang ditimbulkannya terhadap kesejahteraan pribadi mereka, dokter dapat memutus siklus dan memprioritaskan perawatan diri. Ini melibatkan mengenali kebutuhan mereka sendiri, menetapkan batasan, mencari dukungan dari teman sebaya dan mentor, dan terlibat dalam aktivitas yang membawa kegembiraan dan relaksasi. Dengan mempraktikkan perawatan diri, dokter memberi contoh bagi orang lain di lapangan dan menciptakan budaya yang menghargai kesejahteraan dan ketahanan. Strategi perawatan diri, seperti menjaga kesehatan fisik melalui olahraga, nutrisi, dan tidur, serta membina ketahanan emosional melalui ekspresi diri dan dukungan profesional, sangat penting bagi dokter di bidang perawatan paliatif. Memasukkan praktik kesadaran dan istirahat teratur untuk mengisi ulang juga berkontribusi pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Dampak perawatan diri melampaui individu dokter. Ini menciptakan efek riak yang menginspirasi dan memberdayakan rekan kerja untuk memprioritaskan perawatan diri mereka sendiri, menumbuhkan lingkungan kerja yang mendukung dan penuh kasih sayang. Selain itu, dokter yang mempraktikkan perawatan diri menjadi advokat untuk kepentingannya dalam komunitas perawatan kesehatan yang lebih luas, berkontribusi dalam percakapan tentang kesejahteraan dokter dan mempromosikan budaya perawatan.
  • 17. 17 Kesimpulannya, perawatan diri adalah aspek penting untuk menjadi advokat yang efektif dalam perawatan paliatif. Dengan memelihara kesejahteraan mereka sendiri, dokter meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pasien, menciptakan lingkungan kerja yang positif, dan mempengaruhi komunitas perawatan kesehatan yang lebih luas. Jadi, marilah kita terus memprioritaskan perawatan diri, dengan menyadari bahwa dengan menjaga diri kita sendiri, kita dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi kehidupan orang-orang yang kita layani. Ringkasan: Artikel ini menyoroti pentingnya perawatan diri bagi dokter medis dalam advokasi perawatan paliatif. Ini menekankan kebutuhan untuk memprioritaskan kesejahteraan fisik, emosional, dan mental untuk memberikan perawatan yang efektif dan penuh kasih. Dengan mengenali kebutuhan pribadi, menetapkan batasan, mencari dukungan, dan menerapkan strategi perawatan diri, dokter dapat mengasuh diri sendiri dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mendukung pasien. Ini, pada gilirannya, menginspirasi dan memberdayakan orang lain di bidang perawatan paliatif, menciptakan efek riak positif. "Nurturing the Caregiver: Temukan pentingnya perawatan diri dalam advokasi perawatan paliatif dan pelajari tips yang dapat ditindaklanjuti agar cangkir Anda tetap penuh sambil mendukung orang lain. #PalliativeCareAdvocacy #SelfCareMatters "
  • 18. 18 "Perawatan diri bukanlah sebuah kemewahan tetapi sebuah keharusan bagi dokter medis dalam perawatan paliatif. Dengan memprioritaskan kesejahteraan Anda, Anda dapat memberikan dukungan penuh kasih kepada pasien. Jaga diri Anda untuk membuat perbedaan! #NurtureYourself #PalliativeCare " "Tahukah Anda bahwa perawatan diri memainkan peran penting dalam kehidupan dokter medis dalam perawatan paliatif? Temukan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk memprioritaskan kesejahteraan Anda dan berikan dukungan berkualitas kepada pasien. #SelfCareInPalliativeCare #QualitySupport " Dibuat dengan menggunakan: https://chat.openai.com/share/ee1f90b9-9782-4996-b048-4caf6b9f0b1f Unduh: SECUIL CATATAN INDAH TENTANG SENJA https://twitter.com/drikasyamsul