2. Sejarah LSD
LSD Golongan 1 Zat adiktif ini ditemukan tahun 1938
oleh peneliti dari pabrik obat Sandoz, swiss di Eropa
yang awalnya sebagai obat analeptic yaitu albert
hoffman.
Dibuat dari bahan prekursor asam lisergat yang terdapat
dari simplisia tanaman jenis jamur Claviceps purpurea
(Gandum Induk atau Secale cornutum).
Penemuan obat ini memang tidak disengaja, saat itu
Hoffman sedang melakukan riset dengan bahan ergot.
Ergot adalah jamur yang dipakai untuk menghentikan
perdarahan pada saat melahirkan waktu itu.
Hoffman berhasil mengisolasi zat kimia dari ergot
tersebut dan diberi nama lysergic acid namun ia baru
menyadari efeknya pada tahun 1943 pada saat zat itu
masuk ke tubuhnya sendiri.
3. Epidemiologi
Lysergic acid diethylamide (LSD) dilaporkan digunakan
oleh:
- 2,7 % siswa kelas II SMP
- 5,6 % siswa kelas I SMU
- 8,8% siswa kelas III SMU
0,1 % nya dari 8,8 % siswa kelas III SMU, melaporkan
adanya penggunaan setiap hari.
Pada tahun 2002, 3,8 % anak SMU telah bereksperimen
dengan LSD setidaknya sekali dalam hidup mereka
Di tahun 2010, 2,4 % anak SMU telah dilaporkan
menggunakan LSD setidaknya sekali dalam hidup
mereka
4. Epidemiologi
Pada tahun 2010 diperkirakan bahwa
persentase penduduk usia 18 - 25 yang pernah
menggunakan LSD adalah 6,4 %, turun dari
15,9 % pada tahun 2002.
Pada tahun 2010,pengguna LSD kalangan
penduduk 12 tahun ke atas adalah 377.000,
mirip dengan jumlah pada tahun 2009 (337.000
5. Definisi LSD
asam
lisergik
diethylamid
bahan kimia yang
paling ampuh
dalam
mempengaruhi
suasana hati
jamur ergot, jamur
yang tumbuh pada
sejenis gandum
hitam dan biji padi-
padian yang lain tablet kecil microdots,
kapsul, bentuk cairan,
ditaruh pada kertas serap
dengan karakter kartun
6. Golongan LSD
Golongan I adalah psikotropika dengan daya
adiktif yang sangat kuat, dilarang digunakan
untuk terapi dan hanya untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan, seperti
MDMA/ekstasi dan LSD
7.
8. Karakteristik LSD
Nama umum : LSD LSD-25;
Diethylamide Asam lisergat.
Rumus kimia : 9,10-Didehydro- N , N
-diethyl-6-methylergoline-8 β –
carboxamide. C 20 H 25 N 3 O =
323,4.
Sebuah zat kristal tak berwarna.
Larut dalam air.
LSD mudah terdegradasi dalam
spesimen biologis ketika terkena
cahaya atau suhu tinggi. LSD juga
dapat mengikat wadah kaca dalam
larutan asam.
Struktur kimia
9. Mekanisme Kerja LSD
LSD kimia menyerupai serotonin dan memunculkan
efeknya dengan mengikat reseptor serotonin
10. Ada beberapa jenis reseptor serotonin di otak. Masing-
masing bertanggung jawab untuk melakukan fungsi-
fungsi tertentu. LSD berinteraksi dengan reseptor
tertentu, tetapi tidak selalu dengan cara yang sama
11. Farmakokinetik LSD
LSD secara cepat diabsorpsi dari saluran cerna dan
mukosa mulut sehingga gejala klinis sudah tampak
setelah 10 menit.
Walaupun waktu paruh LSD adalah 2-3jam, gejala
penggunaannya tetap bertahan sampai 12 jam.
LSD dimetabolisasi di hepar melalui proses hidroksilasi
dan glukoronidasi.
Sebagian besar LSD diekskresikan melalui
empedu,tetapi LSD dapat dideteksi melalui air seni
sampai 24 jam sampai 5 hari sesudah penggunaan yang
terakhir.
12. GANGGUAN PENGGUNAAN LSD
Efek yang ditimbulkan LSD dapat dibagi 3 fase, yaitu:
Somatic phase: (a) muncul setelah obat diabsorbsi,
(b) perubahan otonom seperti simpatomimetik.
Sensory/perceptual phase: Ditandai dengan
gangguan/distorsi sensory dan pseudohalusinasi.
Psychic phase: merupakan tanda dari efek maksimum
obat, terjadi perubahan mood, true halusination.
13. Penggunaan LSD secara klinis
Stress pada pasien kanker
Meningkatkan IQ (dosis minimal)
Dosis minimal 25 mg
Dosis sedang 75-150 mg
Efeknya euphoria
Dosis optimal 100-200 mg
Efeknya perubahan suasana hati, perubahan persepsi seperti
halusinasi, sinestesia, disorientasi waktu, perubahan
pemikiran
15. Pengaruh jangka panjang (long term)
a. Bad trips’termasuk delusi dan halusinasi,
panic, kebingungan, cemas, merasa tak berdaya,
putus asa, skizofrenia (gangguan jiwa), hilangnya
kendali diri, melakukan kekerasan pada diri
sendiri dan orang lain.
b. Menyebabkan ketergantungan dan timbul
toleransi
16.
17. Pengaruh pada sistem tubuh manusia
a. Sistem saraf pusat
Dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan daya
ingat dan pemusatan perhatian, kesulitan cara
berpikir abstrak.
Meningkatkan resiko kejang-kejang.
b. Sistem pernapasan
Meningkatnya risiko kegagalan pernapasan.
c. Sistem jantung dan pembuluh darah
Menigkatkan resiko gagal jantung
18. Identifikasi LSD
Melalui : urin, rambut dan darah
1. Urin : 24 jam sampai 5 hari
2. Rambut : hingga 3 hari
3. Darah : 0 – 3 jam
Test untuk identifikasi LSD
1. Spot Test
2. Metode Instrument
3. Metode KIT
19. 1. Spot Test
a. Ruang gelap : memacarkan kilatan kecil cahaya
putih dalam gelap
b. Sinar UV : sangat flourescent ( bercahaya putih
kebiru-biruan )
c. Pereaksi Marquis ( 100mL HSO4 pekat dari 40 mL
formaldehida ) : warna abu-abu
d. Asam nitrat : warna coklat kuat
e. Froede Reagent ( 0,5g asam molybic dalam 100 mL
panas terkonsentrasi asam sulfat ) : warna kuning
hijau
f. Mecke Reagent ( Larutkan 1 g asam selenious dalam
100 mL HSO4 pekat ) : warna hitam kehijauan
22. Tatalaksana Farmakoterapi
1. Emergensi
A. Airway
B. Breathing
C. Circulation
D. Disability
E. Environment
2. Simtomatik
A. Analgesik
B. Hipnotik-sedatif
C. Anti agresif
D. Anti anxietas
E. Anti halusinasi
3. Terapi Withdrawal
A. Abrupt withdrawal
B. Klasik ( clonidin, kodein )
C. Metadon
D. Buprenorfin
E. Rapit detox atau ultra
rapid detox
4. Terapi Subsitusi
A. Full agonist ( metadon,
feoin, morfin )
B. Antagonist ( naltrekson,
nalokson )
C. Partial agonist (
buprenorfin )
23. Tatalaksana Non- Farmakoterapi
1. Penjangkauan dan Pendampingan
2. Komunikasi Informasi dan Edukasi ( KIE )
3. Pendidikan Sebaya
4. Konseling Perubahan Perilaku
5. Konseling dan Testing HIV Sukarela ( Voluntary Counseling and Testing /
VCT )
6. Layanan Jarum dan Alat Suntik Steril
7. Pemusnahan Peralatan Suntik Bekas
8. Layanan Terapi Pemulihan Ketergantungan Narkoba
9. Program Terapi Rumatan Metadon
10. Layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan ( Care, Support,
Treatment )
11. Pelayanan Kesehatan Dasar.
24. Kesimpulan
LSD adalah suatu psikotropika golongan I ini dilarang
digunakan sebagai terapi dan hanya untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan karena daya adiktif
yang sangat kuat. Psikotropika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada penyusunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktifitas
mental dan perilaku. Efek yang akan timbul pada
penggunaan LSD adalah efek secara psikologis,
neurokognitif, somatic dan neurologis.