Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang dapat dilaksanakan di sekolah dengan memanfaatkan sumber belajar pada Portal Rumah Belajar. Dibahas pula tahapan pelaksanaan PjBL dan manfaatnya bagi peserta didik."

1. Next

2. Latar Belakang
Tuntutan pembelajaran sesuai kurikulum 2013
01
Tuntutan pembelajaran abad 21
Kebutuhan inovasi pembelajaran bagi peserta didik generasi digital native, yang ditandai dengan
empat kompetensi utama, yaitu Critical thinking, Communication, Colaboration, dan Creativity.
02
03

3. Tujuan
Memudahkan guru dalam merancang proses pembelajaran yang dibangun dari permasalahan nyata
(kontekstual) sehingga memberikan tantangan bagi peserta didik untuk dipecahkan dan memberikan
pengalaman belajar berdasarkan konsep yang dibangun serta dari produk yang dihasilkan dalam
proses pembelajaran berbasis proyek.
Memberikan gambaran pola penerapan model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning/PjBL) yang memanfaatkan sumber belajar pada Portal Rumah Belajar.

4. memanfaatkan sumber belajar pada Portal Rumah Belajar di Sekolah yaitu seluruh
pendidik dan peserta didik jenjang
Sasaran PjBL
1. SD/MI,
2. SMP/MTs,
3. SMA/MA,
4. SMK/MAK.

5. Apa Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran yang sudah banyak dikembangkan sekitar abad 21 di negara-negara maju
seperti Amerika Serikat
Goodman dan Stivers (2010)
PjBL, adalah pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang telah
memberikan tantangan bagi peserta didik untuk dipecahkan.
Afriana (2015)
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang
dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
Grant (2002)
model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam
terhadap suatu topik.
01
02
03
04

6. Potensi PjBL terhadap peserta didik
Meningkatkan kemampuan dalam
pemecahan masalah konkret dalam
kehidupan sehari-hari
01
Memberikan pengalaman mengerjakan
tugas-tugas yang kompleks,
menantang, dan memerlukan
kerjasama tim
Meningkatkan kemampuan dalam
investigasi mendalam terhadap suatu
permasalah konkret dan alternatif
solusinya
02
03
Melatih kerjasama dalam merancang, membuat
keputusan, serta menyelesaikan suatu pekerjaan
secara bersama-sama
Melatih peserta didik menghadapi suatu
permasalahan real yang menantang yang harus
dipecahkan berdasarkan kemampuan mereka
04
05

7. Mengapa Memilih Model PjBL
Student Choice
Project
Project
Goal
Real-World
Problem

8. Mengapa Memilih Model PjBL
Peserta didik tidak hanya memahami
konten, tetapi juga menumbuhkan
keterampilan pada peserta didik
bagaimana berperan di masyarakat
01
Terbiasa melakukan penelitian dan
penyelidikan, keterampilan penilaian
diri dan refleksi, kerjasama, partisipasi
kelompok.
membudayakan berpikir tingkat tinggi
(high order thinking/HOT)
02
03
Memungkinkan peserta didik untuk
merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri,
dan membuat keputusan yang mempengaruhi
hasil proyek dan proses pembelajaran secara
umum, dan mempresentasikan hasil akhir
produk. (kepemimpinan dan kemandirian)
Penilaian kinerja pada PjBL dapat dilakukan
secara individual dengan memperhitungkan
kualitas produk yang dihasilkan, kedalaman
pemahaman konten yang ditunjukkan, dan
kontribusi yang diberikan pada proses realisasi
proyek yang sedang berlangsung.
04
05

9. Kapan pelaksanaannya?
Ketika ingin mengkondisikan pembelajaran aktif berpusat pada peserta didik .
di mana peserta didik memiliki pengalaman belajar yang lebih menarik dan menghasilkan sebuah
karya berdasarkan permasalahan nyata (kontekstual) yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
01
Ketika ingin lebih menekankan pada keterampilan sains yaitu pada kegiatan mengamati,
menggunakan alat dan bahan, menginterpretasikan, merencanakan proyek, menerapkan
konsep, mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi dengan baik.
Ketika ingin mengembangkan kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam merancang dan
membuat sebuah proyek yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan secara
sistematis.
02
03

10. Karakteristik sesuai dalam penerapan
Memiliki keterkaitan dengan permasalahan
nyata atau kehidupan sehari-hari
Dapat menghasilkan sebuah produk
Memiliki kompetensi dasar yang lebih menekankan pada aspek keterampilan
atau pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi
(memodifikasi, mencoba, membuat, menggunakan, mengoperasikan,
memproduksi, merekonstruksi, mendemonstrasikan, menciptakan,
merancang, menguji, dll )
01
02
03

11. Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek yang memanfaatkan sumber belajar Portal
Rumah Belajar diantaranya laptop, LCD projector, internet (jika memungkinkan), dan
perpustakaan untuk mencari referensi materi bagi peserta didik.
Jika sekolah belum tersedia koneksi internet, pemanfaatan sumber belajar dapat dilakukan
secara off line dengan meng copy materi pada hard disk ataupun flash disk. Bahkan kalaupun di
sekolah belum tersedia perangkat TIK, PjBL dapat dilakukan dengan mamanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar.
“
“

12. Contoh : Model Project-based Learning
Klik tombol kuning untuk penjelasannya Pengenalan Masalah
(Pertanyaan)
Mendesain Perencanaan
Project
Penyusunan Perencanaan
Project (Jadwal)
Monitoring Pelaksanaan
Project
Menguji Hasil (Presentasi
Project)
Evaluasi dan Refleksi
Tahapan Umum Alur PjBL
03
02
01
05
06
04

13. Pengenalan Masalah (Pertanyaan)
Contoh: siswa diminta mengamati/ menceritakan kondisi lingkungan sekitar, berdasarkan pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
Pengalaman Belajar
• Menggugah ketertarikan peserta didik terhadap topik yang akan dipelajari (apersepsi)
• Mendorong peserta didik untuk berfikir kritis
• Membangun kemampuan peserta didik dalam menghubungkan kejadian yang tejadi di sekitarnya dengan
topik yang dibahas
Kompetensi Abad 21 (4C+1Q):
Critical thinking (mendorong berfikir kritis mencari
jawaban dari pertanyaan yang diberikan
Pendekatan saintifik K13:
• Mengamati fenomena sekitar (dunia nyata) yang
dihubungkan dengan topik yang dibahas
• Mengasosiasi (mengubungkan keterkaitan fenomena
alam dengan topik yang dibahas)
01

14. Contoh: siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kerja, satu kelompok terdiri dari 4 – 5 orang kemudian
mengarahkan siswa dari permasalahan yang ada proyek apa yang akan kelompok mereka dikembangkan?
Pengalaman Belajar
• Membangun kerjasama sesama peserta didik
• Membangun komunikasi antar peserta didik
• Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan
• Menentukan dan menemukan rancangan project sendiri
Kompetensi Abad 21 (4C+1Q):
• Collaboration (mengembangkan kemampuan kerjasama peserta didik)
• Communication (membangun komunikasi yang effektif diantara peserta didik)
• Critical thinking (mengembangkan kemampuan berfikir (menggali
pengetahuan sendiri) untuk menyusun rancangan project)
• Creative (mengembangkan kreatifitas dalam membuat rancangan)
• Collaboration (bekerjasama dengan kelompoknya dalam membuat rancangan)
• Communication (mengkomunikasikan rancangan dengan teman dan gurunya)
Pendekatan saintifik K13:
Mengkomunikasi (membangun
komunikasi yang effektif diantara
peserta didik)
Mendesain Perencanaan Proyek
02

15. Contoh: setiap kelompok mengidentifikasi, merancang dan menyusun rencana kerja proyek
Pengalaman Belajar
• Mengembangkan kemampuan penyelidikan otentik
• Mengidentifikasi masalah nyata
• Mencari sumber informasi
Kompetensi Abad 21 (4C+1Q):
• Critical thinking
• Creative
• Collaboration
• Communication
Pendekatan saintifik K13:
• Mengasosiasi
• Mendiskusikan
• Mengkomunikasikan
Penyusunan Perencanaan Projek (Jadwal)
03

16. Contoh:
• turun ke lapangan (sungai, jalan raya, pembuangan sampah dll)
• berdiskusi, mengamati sejauh mana keberhasilan proyek dan kendalanya apa saja.kemudian
menyimpulkan
Pengalaman Belajar
• Memiliki pengalaman untuk melakukan penyelidikan (mencoba)
• Menumbuhkan kemampuan menganalisis (menemukan sendiri hubungan antara kondisi nyata dengan
permasalahan yang dihadapi)
• Membangun sikap berbagi dan kekerjasama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
• Memumbuhkan kemampuan membuat keputusan
• Mengembangkan sikap jujur
• Mengembangkan kedisiplinan
Kompetensi Abad 21 (4C+1Q):
• Collaboration
• Communication
Pendekatan saintifik K13:
• Mengamati
• Mengkomunikasikan
Monitoring Pelaksanaan Proyek
04

17. Contoh: mempresentasikan proyek
Pengalaman Belajar
• Menyusun bahan presentasi
• Menyampaikan hasil project (presentasi)
• Menjawab pertanyaan saat diskusi
Kompetensi Abad 21 (4C+1Q):
• Creative
• Communication
Pendekatan saintifik K13:
• Mengkomunikasikan
Menguji Hasil Proyek (Presentasi)
05

18. Contoh: siswa diminta untuk menceritakan pengalaman dan permasalahan selama melakukan project
Pengalaman Belajar
• Berani mengungkapkan pendapat
• Berani mengambil keputusan dan kesimpulan
• Berkerjasama
Kompetensi Abad 21 (4C+1Q):
• Creative
• Communication
Pendekatan saintifik K13:
• Mengkomunikasikan
Evaluasi dan Refleksi
06

19. Yang Terlibat
Sebagai fasilitator, memunculkan pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik terkait permasalahan nyata yang
pernah dialami atau ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik materi yang akan
dipelajari, memfasilitasi jalannya proyek dan memberikan refleksi sebagai evaluasi di akhir.
berpartisi aktif untuk menggali masalah-masalah, mencari informasi, secara mandiri aktif, dan bertanggung
jawab dengan kelompoknya dalam selama proses pelaksanaan proyek, menguji dan mempresentasikan
proyeknya, melakukan refleksi hasil proyek serta memajangnya.
Pendidik
Peserta Didik

20. Mengapa harus model PjBL
Peserta didik tidak hanya memahami
konten, tetapi juga menumbuhkan
keterampilan pada peserta didik
bagaimanan berperan di masyarakat
01
Model PjBL ini dapat membudayakan
berpikir tingkat tinggi (high order
thinking/HOT)
Siswa terbiasa melakukan penelitian
dan penyelidikan, keterampilan
penilaian diri dan refleksi, kerjasama,
partisipasi kelompok dan
kepemimpinan.
02
03
Penilian kinerja pada PjBL dapat dilakukan secara
individual dengan memperhitungkan kualitas
produk yang dihasilkan, kedalaman pemahaman
konten yang ditunjukkan, dan kontribusi yang
diberikan pada proses realisasi proyek yang
sedang berlangsung.
PjBL juga memungkinkan peserta didik untuk
merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri,
dan membuat keputusan yang mempengaruhi
hasil proyek dan proses pembelajaran secara
umum, dan mempresentasikan hasil akhir produk.
04

21. Pengalaman belajar peserta didik selama pelaksanaan model pembelajaran project based learning
antara lain:
• peserta didik diajak untuk peduli terhadap masalah-masalah di lingkungan sekitar dalam
kehidupan mereka sehari hari,
• berlatih untuk peka pada lingkungan,
• belajar mencari pertanyaan esensial,
• peserta didik berlatih berpikir logis, kritis, dan detil,
• berfikir tentang detil pekerjaan yang harus dilakukan,
• berfikir asosiatif yakni menghubungkan satu aspek pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, berpikir
tentang urutan waktu.
Pengalaman

22. Pola Penerapan
Persiapan
• Identifikasi topik.
• Identifikasi permasalahan
nyata yang akan menjadi
proyek.
• Identifikasi sumber belajar
• Identifikasi sarana dan
prasarana TIK
• Menyusun RPP
• Membuat lembar kerja
proyek
Pelaksanaan
• Implementasi model
pembelajaran berbasis
proyek di kelas
• Penggunaan sumber
belajar
• Penggunaan sarana dan
prasarana
Evaluasi
• Refleksi
• Pemeran hasil karya
siswa
01 02 03

23. Tahap Persiapan Pendidik
Menganalisis materi dan menentukan
indikator pencapaian kompetensi yang
sesuai dengan permasalahan nyata yang
akan diangkat menjadi sebuah proyek.
01
memperkenalkan sumber-sumber belajar
yang dapat diakses oleh peserta didik.
Salah satunya memperkenalkan portal
Rumah Belajar mulai dari cara
mengaksesnya, cara mendaftar, cara
mencari konten dan cara mengunduh di
fitur Sumber Belajar.
mengidentifikasi dan memastikan topik/konten dari
sumber belajar sesuai atau berhubungan dengan
permasalahan nyata yang akan mendasari proyek.
02
03
mengidentifikasi ketersediaan dan kebutuhan
perangkat TIK, media, alat dan bahan proyek yang
bisa dimanfaatkan untuk pelaksaan pembelajaran dan
pelaksanaan proyek peserta didik.
04
mengintegrasikan langkah-langkah (sintaks) yang
terdapat pada model pembelajaran berbasis proyek
dalam RPP
05
membuat lembar kerja proyek sebagai panduan bagi
peserta didik dalam mengerjakan proyek nantinya.
06

24. Tahap pelaksanaan (implementasi model) ini merupakan tahap yang dilakukan saat tatap muka di kelas dan
saat pengerjaan proyek berlangsung. Tahapan implementasi model ini merujuk pada RPP yang telah disusun
oleh pendidik.
Tahap Pelaksanaan
Pendahuluan (Guru)
 Apersepsi
 (Mengingatkan
materi pembelajaran
sebelumnya dan
memanfaatkan
media (gambar/
audio/ video/
sumber belajar yang
lain)
Kegiatan Inti
Sintaks 1 Pengenalan Masalah (Pertanyaa
penting terkait permasalahan nyata (real-
world problem))
Sintak 2 Merancangan perencanaan
proyek
Sintaks 3 Penyusnan jadwal proyek
Sintaks 4 Pelaksanaan dan monitoring
proyek
Sintak 5 Menguji hasil proyek (presentasi)
Penutupan (Guru)
Sintak 6
Evaluasi dan refleksi
01 02 03

25. Setelah menguji hasil proyek setiap kelompok dengan mempresentasikan hasil proyeknya maka
pendidik melakukan evaluasi untuk mengukur pemahaman (indikator kompetensi) yang telah diperoleh
peserta didik. Evaluasi yang dilakukan tidak hanya untuk melihat hasil belajar atau nilai peserta didik,
tapi melihat aktivitas peserta didik baik secara individu maupun kelompok selama mengerjakan proyek,
dan hasil proyek (produk). Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa, pendidik dapat menggunakan
fitur Bank Soal yang ada di Rumah Belajar atau aplikasi ujian/kuis lainnya.
Setelah melakukan evaluasi, pendidik melakukan refleksi untuk menguatkan pemahaman siswa
terhadap konsep dan menemukan pelajaran-pelajaran berharga selama pelaksanaan proyek. Refleksi ini
dapat berupa revieu terhadap masing masing proyek setiap kelompok, rangkuman atau kesimpulan
yang diperoleh. Jika ada pemahaman konsep yang kurang tepat atau ada konsep baru yang ditemukan
selama pelaksanaan proyek maka pendidik dapat meluruskan atau memberikan penjelasan konsep
tersebut.
Evaluasi dan Refleksi

26. Kriteria Keberhasilan
01
02
03
04
05
Tingkat dominasi aktivitas belajar oleh
peserta didik (keaktifan peserta didik
dalam setiap sintaks) yaitu 80%:20%.
Optimalisasi peran guru sebagai fasilitator
yaitu 80%
Pemanfaatan aneka media dan sumber
Pengalaman belajar peserta didik dalam
setiap sintak model pembelajaran berbasis
proyek (Project Based Learning/PjBL)
Ketuntasan belajar siswa dalam memahami
konsep melalui proyek yang dilakukan

27. Terimakasih