2. Yang digunakan untuk:
○ mengirim;
○ meratifikasi dan menerima pembayaran, serta
○ memenuhi kewajiban pembayaran
Apa Itu Sistem Pembayaran?
Sistem pembayaran adalah sebuah sistem yang di dalamnya terdapat:
○ seperagkat aturan;
○ kontrak/perjanjian;
○ fasilitas; dan
○ mekanisme operasional ).
. ● Melalui pertukaran nilai antara individu, bank dan institusi
lainnya baik domestik maupun lintas batas "antar negara”.
3. PERAN SISTEM PEMBAYARAN DALAM
PEREKONOMIAN
Secara umum, sistem pembayaran memiliki tiga peranan dalam perekonomian (Sheppard, 1996), yaitu:
1. Stabilitas keuangan
■ Gangguan pada sistem pembayaran akan menyebabkan keterlambatan atau kegagalan kewajiban
pembayaran, yang pada gilirannya akan menyebabkan penurunan kepercayaan publik terhadap likuiditas
dan stabilitas sistem keuangan dan perbankan
2. Instrument kebijakan moneter
■ Dengan sistem pembayaran yang lancar, kebijakan moneter dapat mempengaruhi likuiditas ekonomi
sehingga proses transmisi kebijakan moneter dari sistem perbankan ke sektor riil dapat berjalan lancar.
3. Efisiensi ekonomi
■ Keterlambatan dan ketidakakuratan dalam pembayaran akan mengganggu perencanaan keuangan bisnis
dan pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan produktivitas ekonomi.
4. LEMBAGA LEMBAGA DALAM SISTEM
PEMBAYARAN
• Lembaga-lembaga yang terkait dengan SP, antara lain:
• Lembaga yang menyelenggarakan sistem pembayaran
• Umumnya adalah bank sentral masing-masing negara atau lembaga independent (milik pemerintah atau swasta)
yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menyelenggaran sistem pembayaran
• Lembaga yang mengatur dan mengawasi sistem pembayaran
• Bank sentral masing-masing negara
• Lembaga yang memberikan jasa pelayanan pembayaran
• Bank dan lembaga keuangan non bank
• Lembaga pendukung sistem pembayaran
• Penyelesaian masalah yang terjadi antara pihak-pihak yang terlibat dalam sistem pembayaran (disputes dan
complaints) bisanya ditunjuk suatu lembaga arbitrase.
5. PERAN BANK INDONESIA DALAM
SISTEM PEMBAYARAN
● Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah sebagai regulator, fasilitator,dan
katalisator pengembangan sistem pembayaran di Indonesia.
● Pengaturan terhadap sistem pembayaran di Indonesia yang diatur dalam berbagai
ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia antara lain memuat:
1. Cakupan wewenang dan tanggungjawab penyelenggara sistem pembayaran, termasuk
tanggung jawab yang berkaitan dengan manajemen risiko;
2. Jenis penyelenggaraan jasa sistem pembayaran dan prosedur pemberian persetujuan;
3. Persyaratan keamanan dan efisiensi dalam penyelenggaraan jasa system pembayaran;
6. 4. Penyelenggara jasa sistem pembayaran yang wajib menyampaikan
laporan, jenis laporan kegiatan, dan tata cara penyampaiannya;
5. Jenis dan persyaratan keamanan instrumen pembayaran yang dapat
digunakan di Indonesia termasuk instrumen pembayaran yang bersifat
elektronis, seperti kartu Automated Teller Machine (ATM), kartu debet,
kartu kredit, kartu prabayar, dan kartu elektronik; dan
6. Sanksi terhadap pelanggaran ketentuan Bank Indonesia yang tidak
ditaati.
● Bank Indonesia juga berperan sebagai lembaga pengawas.
● Bank Indonesia sebagai lembaga penyelenggara sistem pembayaran.
7. UNSUR PENGAMAN UANG RUPIAH
Unsur pengaman rupiah terbagi 2 yaitu :
UNSUR PENGAMAN TERBUKA (OVERT SECURITY FEATURES)
Unsur pengaman terbuka dapat dideteksi dengan kasat mata
UNSUR PENGAMAN TIDAK TERBUKA (COVERT SECURITY FEATURES)
Pendeteksian unsur pengaman tidak terbuka hanya dapat dilakukan oleh mesin
8. ● Bahan Uang: uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang memiliki bahan berupa serat kapas.
● Warna: uang kertas rupiah punya warna uang yang terlihat terang dan jelas.
● Benang Pengaman: salah satu unsur pengaman uang rupiah adalah memiliki benang pengaman seperti hasil
anyaman pada uang kertas rupiah dengan pecahan senilai Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.
● Punya tinta yang dapat berubah warna: gambar perisai yang mempunyai logo Bank Indonesia, akan berubah
warnanya apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Khusus di uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000 dan Rp
50.000, bisa berubah menjadi warna dari merah menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20,000 terjadi perubahan
warna dari warna hijau menjadi ungu.
● Multicolour Latent Image (Gambar Tersembunyi Multiwarna): uang kertas rupiah punya gambar tersembunyi
multi warna pada pecahan Rp 100.000 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Pecahan Rp 50.000
mempunyai kombinasi warna merah, kuning, dan biru. Sedangkan pada pecahan Rp 20.000 terdapat kombinasi
warna merah, kuning, dan hijau.
● Latent Image (Gambar Tersembunyi): di bagian depan, pada pecahan Rp 20.000, ada tulisan “Bank Indonesia”
dengan di bingkai persegi panjang dan dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Selain itu, pada uang rupiah
pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 ada angka 5, 2, dan 1. Pada bagian belakang, terdapat juga angka
nominal Rp 100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat pada Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.
CONTOH UNSUR PENGAMAN RUPIAH
9. ● Teknik Cetak Khusus: gambar yang terdapat pada uang kertas rupiah adalah gambar utama, gambar lambang
negara ‘Garuda Pancasila’, angka nominal, huruf terbilang, frasa ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’, dan tulisan
‘Bank Indonesia’ terasa kasar apabila diraba.
● Blind Code (Kode Tuna Netra) Ada dua garis di sisi kanan dan kiri uang yang terasa kasar jika kamu diraba.
Selain itu, terdapat watermark (Tanda Air) dan electrotype (Ornamen).
● Memiliki tanda air yang berupa gambar pahlawan dan ada pada semua pecahan uang kertas: dalam
ornamen tertentu, logo Bank Indonesia bisa terlihat apabila diterawang ke arah cahaya.
● Rectoverso (Gambar Saling Isi): apabila diterawang ke arah cahaya, logo Bank Indonesia bisa terlihat utuh.
● Hasil cetakan memendar dalam satu / beberapa warna jika dilihat dengan sinar ultraviolet
● Mikroteks: tulisannya punya ukuran yang sangat kecil dan hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca
pembesar.
● Gambar Raster: terdapat tulisan ‘NKRI’ yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.
Fungsi Unsur Pengama