Dokumen tersebut berisi daftar nama anggota kelas X PMS 5 dan X PMS 6, serta penjelasan tentang sistem pembayaran, evolusi alat pembayaran, dan jenis-jenis alat pembayaran tunai dan nontunai seperti uang kartal, cek, bilyet giro, kartu kredit, dan mekanisme penyelesaian transaksi nontunai.
Perkembangan sistem pembayaran di indonesiamelly lydea
Makalah ini membahas tentang perkembangan sistem pembayaran di Indonesia. Sistem pembayaran memainkan peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi di Indonesia. Bank Indonesia terus mengembangkan dan mengawasi sistem pembayaran agar tetap aman, efisien, dan inklusif serta mendukung stabilitas sistem keuangan. Beberapa kebijakan yang ditempuh antara lain pengembangan sistem BI-RTGS dan BI-SSSS generasi baru, kebijakan SKN
Dokumen tersebut membahas tentang alat pembayaran non-tunai dan sistem penyelesaiannya. Jenis alat pembayaran non-tunai meliputi kartu kredit, ATM, cek, bilyet giro, dan uang elektronik terdaftar serta tidak terdaftar. Sistem penyelesaian transaksinya dibedakan menjadi transaksi nilai kecil dan besar yang diatur oleh Bank Indonesia.
Perkembangan sistem pembayaran di indonesiamelly lydea
Makalah ini membahas tentang perkembangan sistem pembayaran di Indonesia. Sistem pembayaran memainkan peran penting dalam mendukung aktivitas ekonomi di Indonesia. Bank Indonesia terus mengembangkan dan mengawasi sistem pembayaran agar tetap aman, efisien, dan inklusif serta mendukung stabilitas sistem keuangan. Beberapa kebijakan yang ditempuh antara lain pengembangan sistem BI-RTGS dan BI-SSSS generasi baru, kebijakan SKN
Dokumen tersebut membahas tentang alat pembayaran non-tunai dan sistem penyelesaiannya. Jenis alat pembayaran non-tunai meliputi kartu kredit, ATM, cek, bilyet giro, dan uang elektronik terdaftar serta tidak terdaftar. Sistem penyelesaian transaksinya dibedakan menjadi transaksi nilai kecil dan besar yang diatur oleh Bank Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang peran sistem pembayaran dalam perekonomian dan regulasi yang mengatur sistem pembayaran. Sistem pembayaran diperlukan untuk menunjang aktivitas ekonomi dan kebijakan moneter, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Berbagai lembaga terkait seperti bank sentral dan otoritas jasa keuangan mengatur dan mengawasi sistem pembayaran.
Dokumen ini membahas peran dan tanggung jawab Bank Indonesia dalam pengelolaan uang rupiah di Indonesia. Bank Indonesia bertanggung jawab untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mencetak, mendistribusikan, dan menarik uang rupiah dari peredaran. Bank Indonesia juga menetapkan ciri-ciri keamanan dan desain uang rupiah untuk mencegah pemalsuan.
Bank berfungsi untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sesuai UU Perbankan. Bank Indonesia bertugas sebagai bank sentral yang mengatur stabilitas sistem keuangan dan nilai rupiah. Otoritas Jasa Keuangan mengawasi pelaksanaan peraturan di sektor jasa keuangan.
Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup pengaturan, kotrak/perjanjian, fasilitas operasional, dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan dan penerimaan instruksi pembayaran, serta pemenuhan kewajiban pembayaran melalui pertukaran “nilai” antar perorangan, bank, dan lembaga lainnya baik lembaga domestik maupun cross order (antar negara).
Dokumen tersebut merangkum sistem pembayaran di Indonesia yang terdiri dari dua jenis yaitu sistem pembayaran tunai dan non tunai serta komponen-komponen penting sistem pembayaran seperti kebijakan, hukum, lembaga, instrumen, mekanisme operasional dan infrastruktur. Bank Indonesia memegang peranan penting sebagai regulator dan pengawas sistem pembayaran di Indonesia.
Sistem pembayaran terdiri dari instrumen, prosedur perbankan, dan sistem transfer antarbank untuk menjamin sirkulasi uang. Bank Indonesia berperan sebagai operator, regulator, dan pengguna sistem pembayaran untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang dan bank sentral di Indonesia. Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima, sedangkan Bank Indonesia berperan sebagai bank sentral yang menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter serta mengatur sistem perbankan untuk menjaga stabilitas nilai rupiah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan modal usaha, sumber-sumber modal, jenis modal, dan cara mengajukan pinjaman modal ke lembaga keuangan seperti bank. Secara singkat, dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai opsi untuk mendapatkan modal usaha, baik dari modal sendiri, pinjaman dari keluarga dan teman, maupun lembaga keuangan seperti bank.
Dokumen tersebut membahas tentang peran sistem pembayaran dalam perekonomian dan regulasi yang mengatur sistem pembayaran. Sistem pembayaran diperlukan untuk menunjang aktivitas ekonomi dan kebijakan moneter, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Berbagai lembaga terkait seperti bank sentral dan otoritas jasa keuangan mengatur dan mengawasi sistem pembayaran.
Dokumen ini membahas peran dan tanggung jawab Bank Indonesia dalam pengelolaan uang rupiah di Indonesia. Bank Indonesia bertanggung jawab untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mencetak, mendistribusikan, dan menarik uang rupiah dari peredaran. Bank Indonesia juga menetapkan ciri-ciri keamanan dan desain uang rupiah untuk mencegah pemalsuan.
Bank berfungsi untuk menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sesuai UU Perbankan. Bank Indonesia bertugas sebagai bank sentral yang mengatur stabilitas sistem keuangan dan nilai rupiah. Otoritas Jasa Keuangan mengawasi pelaksanaan peraturan di sektor jasa keuangan.
Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup pengaturan, kotrak/perjanjian, fasilitas operasional, dan mekanisme teknis yang digunakan untuk penyampaian, pengesahan dan penerimaan instruksi pembayaran, serta pemenuhan kewajiban pembayaran melalui pertukaran “nilai” antar perorangan, bank, dan lembaga lainnya baik lembaga domestik maupun cross order (antar negara).
Dokumen tersebut merangkum sistem pembayaran di Indonesia yang terdiri dari dua jenis yaitu sistem pembayaran tunai dan non tunai serta komponen-komponen penting sistem pembayaran seperti kebijakan, hukum, lembaga, instrumen, mekanisme operasional dan infrastruktur. Bank Indonesia memegang peranan penting sebagai regulator dan pengawas sistem pembayaran di Indonesia.
Sistem pembayaran terdiri dari instrumen, prosedur perbankan, dan sistem transfer antarbank untuk menjamin sirkulasi uang. Bank Indonesia berperan sebagai operator, regulator, dan pengguna sistem pembayaran untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi sistem pembayaran nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang dan bank sentral di Indonesia. Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima, sedangkan Bank Indonesia berperan sebagai bank sentral yang menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter serta mengatur sistem perbankan untuk menjaga stabilitas nilai rupiah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan modal usaha, sumber-sumber modal, jenis modal, dan cara mengajukan pinjaman modal ke lembaga keuangan seperti bank. Secara singkat, dokumen tersebut memberikan informasi tentang berbagai opsi untuk mendapatkan modal usaha, baik dari modal sendiri, pinjaman dari keluarga dan teman, maupun lembaga keuangan seperti bank.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber dana perbankan, termasuk penghimpunan dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan, dan deposito; penyaluran dana kepada nasabah berupa pinjaman dan jasa lainnya; serta jenis-jenis dana bank seperti dana intern, ektern, dan modal sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan modal usaha, sumber-sumber modal, dan cara meminjam modal. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa wirausahawan baru sering kesulitan meminjam dari bank dan perlu mencari modal dari investor pribadi atau "angel investor". Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis modal serta cara memperoleh dan mengelola modal usaha.
Dokumen tersebut membahas sejarah, definisi, fungsi, dan jenis-jenis uang serta perbankan di Indonesia. Bank Indonesia bertindak sebagai bank sentral yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur bank-bank umum di Indonesia."
Dokumen tersebut membahas sistem pembayaran dan alat-alat pembayaran di Indonesia. Sistem pembayaran mencakup aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk memindahkan dana guna memenuhi kewajiban ekonomi. Dokumen tersebut juga membahas regulator, penyelenggara, infrastruktur, instrumen, dan pengguna sistem pembayaran serta peran Bank Indonesia dalam mengatur kelancaran sistem pembayaran. Berbagai alat pembayaran tun
Dokumen tersebut membahas tentang perbankan nasional di Indonesia dan fungsi-fungsinya. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa bank berperan dalam menghimpun dana masyarakat, menyalurkan kredit, dan menyediakan layanan perbankan untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat. Dokumen tersebut juga menjelaskan jenis-jenis bank serta produk dan layanan yang ditawarkan oleh bank
Dokumen tersebut membahas tentang aspek permodalan dalam kewirausahaan, termasuk sumber-sumber modal usaha, jenis modal, cara memperoleh modal, transaksi perbankan, dan jenis pembiayaan bank syariah.
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan dan bursa keuangan serta teori suku bunga. Topik utama yang dijelaskan adalah pengertian manajemen keuangan, tujuan manajemen keuangan, pengertian suku bunga, bursa keuangan, nilai waktu dari uang, penilaian saham dan obligasi.
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan dan bursa keuangan serta teori suku bunga. Topik utama yang dijelaskan adalah pengertian manajemen keuangan, tujuan manajemen keuangan, pengertian suku bunga, bursa keuangan, nilai waktu dari uang, penilaian saham dan obligasi.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
3. A. SISTEM PEMBAYARAN
Sistem pembayaran adalah sistem yang
mencakup seperangkat aturan, lembaga dan
mekanisme yang digunakan untuk
melaksanakan pemindahan dana guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi.
5. Evolusi Alat Pembayaran
Uang adalah satuan tertentu yang memiliki nilai
pembayaran. Lalu berkembang dari alat
pembayaran tunai (cash based) ke alat
pembayaran non tunai (non cash) yang
berbasis kertas misalnya cek & bilyet giro.
Selain itu sikenal juga alat pembayarn
paperless seperti tranfer dana elektrolit atau
memakai kartu.
8. B. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran yang digunakan:
Kartal = digunakan dalam transaksi pembayaran
dalam jumlah kecil => uang logam & uang kertas.
Giral = digunakan dalam transaksi pembayaran
dalam jumlah besar => cek, giro, wesel, dll
9. Sejarah Uang
Uang telah ada sejak 4-5 ribu tahun SM,
pertama kali ditemukan di daratan Cina dan
beberapa negara disekitar laut tengah
10. Uang
Uang adalah segala sesuatu yang diterima
umum sebagai alat tukar dan alat pembayaran
Syarat uang :
syarat psikologis, yakni harus dapat memuaskan
keinginan orang yang memilikinya
syarat teknis :
Tahan lama atau tidak mudah rusak
Nilainya stabil
Mudah dibawa-bawa
Dapat dibagi-bagi
Jumlahnya mencukupi
11. 7 Tahap Perkembangan Uang
• Masyarakat
belum
mengenal
pertukaran
Pra Barter
• Masyarakat
sudah
mengenal
pertukaran
Barter • Menggunakan
barang dalam
transaksi
Uang Barang
• Menggunakan
emas & perak
sebagai bahan
memuat uang
Uang Logam
• Memiliki nilai
nominal lebih
besar dari nilai
intrinsiknya
UangTanda
• uang yang terbuat
dari kertas dengan
gambar dan
cap tertentu.
Uang Kertas
• Menggunakan
cek, wesel, giro
dalam transaksi
Uang Giral
12. Fungsi
Uang
Fungsi
Khusus
FungsiTurunan
(Sekunder)
Fungsi Asli
(Primer)
Fungsi
Pokok
Uang untuk mengatasi kesulitan barter dan
menjadi roda utama sirkulasi dan alat
perdagangan
Uang sebagai sarana untuk mempermudah
pertukaran barang atau jasa meningkat waktu
atau kegiatan perdagangan dan ekonomi
lainnya
1. Sebagai Alat Tukar
(Medium of Change)
2. Sebagai Satuan Nilai
(Unit ofValue)
1. Alat pembayaran
2. Alat menabung atau
penimbun kekayaan
3. Alat pembentuk modal
atau kekayaan
4. Alat pemindah kekayaan
13. Pengelolaan Uang Oleh BI
Menurut UU No. 7 tahun 2011 tentang mata uang “Rupiah adalah
alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia dan wajib
dipergunakan dalam setiap transaksi pembayaran tunai diseluruh
wilayah Indonesia.”
Pengelolaan Rupiah : Suatu kegiatan yang mencakup perencanaan,
pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan
serta pemusnahan uang rupiah yang dilakukan secara efektif,
efisien, transparan dan akuntabel
BI sebagai lembaga yang berkewajiban melakukan pengelolaan
rupiah
27 Juni 2012 => ditandatangani nota kesepahaman
Pengelolaan rupiah antara Menteri Keuangan dengan BI dalam
angka koordinasi pengelolaan rupiah sebagai bagian dari upaya
peningkatan akutabilitas dan transparansi pengelolaan rupiah.
14. Tahap Pengelolaan Rupiah
Dilaksanakan oleh Pemerintah dan BI
Dalam perencanaan & penentuan jumlah
uang yang akan dicetak memperhatikan :
1. Tingkat inflasi
2. Pertumbuhan Ekonomi
3. Macam dan pecahan uang rupiah
4. Perkiraan jumlah uang rupiah dalam
periode tertentu.
Dalam penetapan pecahan rupiah,
memerhatikan :
1. Kondisi moneter
2. Kepraktisan sebagai alat pembayaran
3. Kebutuhan masyarakat
Perencanaan
Rupiah
15. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pencetakan : seluruh rangkaian
pencetakan uang rupiah.
BI mengundang Pemerintah,
dalam hal ini menteri keuangan
menentukan jumlah uang rupiah
yang akan dicetak.
BI kemudian menunjuk
BUMNsebagai
pelaksanapencetakan uang
rupiah apabila telah disepakati
jumlah & pecahan uang yang
akan dicetak.
Pencetakan
Rupiah
16. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pengeluaran Rupiah :
rangkaian kegiatan
penerbitan uang rupiah
sebagai alat pembayaran
yang sah diwilayah BI
menetapkan tanggal, bulan
dan tahun mulai berlakunya
Rupiah yang dikeluarkan.
Pengeluaran
Rupiah
17. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pengedaran Rupiah :
rangkaian mengedarkan /
mendistributorkan uang.
Yang berwenag dalam hal
ini adalah BI dengan
menentukan nomor seri
uang.
Pengedaran
Rupiah
18. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pencabutan & Penarikan Rupiah:
kegiatan yang menetapkan uang
rupiah tidak berlakulagi sebagai
alat pembayaran yang sah.
BI memberi pengganti atas uang
rupih dengan sebesar nominal
yang sama, sebagai berikut :
5 tahun sejak tanggal
pencabutan, penukaran
dilakukan di BI.
5 tahun sejak berakhirnya
jangka waktu penukaran.
Pencabutan
& Penarikan
Rupiah
19. Pemusnahan
Uang Rupiah Pemusnahan : kegiatan meracik,
melebur, atau cara lain
memusnahkan uang rupiah
sehingga tidak menyerupai
uang.
Pemusnahan dilakukan pada
rupiah yang tidak layak edar,
rupiah yang masih layak edar
namun tidak lagi mempunyai
mamfaat ekonomis / kurang
diminati masyarakat, serta
rupiah yang sudah tidak berlaku.
Tahap Pengelolaan Rupiah
20. Pengamanan Nilai Rupiah Oleh
BI
BI sebagai satu-satunya lembaga yang
memiliki tugas pokok mengedarkan uang
rupiah, berkewajiban melakukan
pengamanan terhadap rupiah.
Ada tiga jenis pengamanan rupiah, yaitu:
Pengamanan terbuka
Pengamanan semi tertutup
Pengamanan tertutup
21. a. Unsur Pengamanan pada Uang Kertas Rupiah
Dalam melakukan pemilihan unsur pengaman
uang kertas, pada umumnya mempertimbangkan
2 hal utama, yaitu:
1) Semakin besar nominal pecahan diperlukan
unsur pengaman yang lebih baik, kompleks,
dan canggih.
2) Unsur pengaman yang dipilih didasarkan
pada hasil penelitian dan
mempertimbangkan perkembangan
teknologi
22. b. Karakteristik Uang Logam Rupiah
Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan:
1) Setiap pecahan uang logam mudah dikenali.
Baik secara kasat mata dan kasat raba.
2) Uang logam menggunakan bahan yang tahan
lama dan tidak mengandung zat yang
membahayakan.
3) Uang logam dikeluarkan dalam ukuran yang
sesuai, tidak terlalu besar atau tidak terlalu
kecil.
4) Uang logam rupiah berbentuk bulat, dengan
bagian bergerigi atau tidak bergerigi.
23. C. Alat Pembayaran Nontunai
Tampak Depan Tampak Belakang
1. Chip pada kartu kredit
yang selalu diletakan di
bagian depan sisi kartu
2. Nomor kartu yang terdiri
atas 16 digit.
3. Nama pemegang kartu
4. Nama penerbit kartu
kredit
5. Masa berlaku kartu kredit
6. Logo jaringan kartu kredit
1. Magnetic stripe, lapisan
magnet yang dapat digunakan
untuk bertransaksi termasuk di
luar negeri.
2. Signature panel, tempat
pembubukan tanda t dimiliki
3. Nomor verifikasi yang terdiri
atas tiga digit.
4. Alamat bank penerbit kartu
kredit
5. Nama/logo penerbit kartu
kredit.
Kartu
Kredit
24.
25. Cek digunakan untuk pembayaran dalam jumlah
besar sehingga lebih praktis. Cek harus memenuhi
syarat formal :
1. Nama cek harus termuat dalam teks.
2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu.
3. Nama pihak yang harus membayar (tertarik)
4. Penunjukan tempat dimana pembayaran harus
dilakukan.
5. Pernyataan tanggal beserta tempat cek ditarik.
6. Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek
(penarik)
Cek
26.
27. Setiap Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai
berikut :
1. Nama bilyet giro dan nomor bilyet giro.
2. Nama tertarik.
3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk
memindahbukukan dana atas beban rekening penarik.
4. Nama dan nomor rekening pemegang.
5. Nama bank penerima.
6. Jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka
maupun dalam huruf selengkap-lengkapnya.
7. Tempat dan tanggal penarikan.
8. Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi dengan
cap/stempel dengan persyaratan.
Bilyet
Giro
28.
29. Nota debit adalah warkat debit yang
digunakan untuk menaih dana pada peserta
lain untuk untung nasabah peserta atau
peserta yang menyampaikan nota debit
tersebut.
Nota
Debit
30. Jenis-Jenis Penyelesaian Transaksi Nontunai
Transaksi Nilai Kecil Transaksi Nilai Besar
Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI),
diselenggarakan oleh BI
Instrumen pembayaran
elektronis,
diselenggarakan oleh
industri (bank & non bank)
Kegiatan usaha pengiriman
uang, diselenggarakan
oleh industri (bank & non
bank)
Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement (BI-RTGS)
a) SIPS adalah sistem yang
memproses transaksi
pembayaran bernilai besar
dan bersifat mendesak.
b) SWIP adalah sistem yang
digunakan oleh masyarakat
luas
Bank Indonesia Scripless
Securities Settlement (BI-SSS)
31. Mekanisme Sistem Pembayaran Non Tunai
Net Settlement Gross Settlement
net settlement yaitu proses
penyelsaian akhir transaksi-
transaksi pembayaran yang
dilakukan pada akhir priode
dengan melakukan offsetting
antara kewajiban-kewajiban
pembayaran dengan hak-hak
penerimaan sehingga hanya
ada 1 net hak atau kewajiban
yang akan disettle untuk
masing-masing rekening
bank.
gross settlement yaitu
setiap transaksi
diperhitungkan secara
individual.