Dokumen tersebut membahas tentang peran Pancasila di era globalisasi politik. Pancasila dijelaskan sebagai ideologi yang dipilih bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Beberapa studi kasus diberikan untuk menjelaskan penerapan sila-sila Pancasila dalam memilih pemimpin, seperti sila pertama yang menuntut pemimpin berketuhanan, sila kedua yang menuntut pemimpin adil, dan seterusnya.
3. DESCRIPTION
Globalisasi secara sederhana dapat
dikatakan sebagai percepatan perkembangan
seluruh dunia terkait pertukaran pandangan,
produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya antar bangsa dalam
rangka menciptakan sebuah ruang terbuka
Politik adalah interaksi antara
pemerintah dengan masyarakat
dalam proses pembuatan dan
pelaksanaan keputusan yang
mengikat demi kebaikan bersama
4. GLOBALISASI
POLITIK
Dapat diartikan suatu interaksi
yang dilakukan oleh pemerintah
dengan masyarakat untuk pembuatan
dan pelaksanaan keputusan yang
mengikat untuk kebaikan bersama
dalam lingkup yang luas.
5. CONTOH
GLOBALISASI
DI
BIDANG
POLITIK
Ganjar pranowo. Pemanfaatan medsos
sebagai salah satu pendekatan masyarakat,
gaya komunikasi yang dekat dengan rakyat
dan mempunyai karakter yang rileks
sehingga publik mudah jatuh cinta
Prabowo subianto. Berpengalaman
menjabat MENHAN diharapkan dapat
menanggulangani konflik internal ataupun
eksternal sehingga keutuhan NKRI bisa
terjaga
Anis baswedan. Berpengalaman kinerja dengan
banyak merubah Jakarta seperti pembangunan
infrastruktur, masalah sosial dll, serta mempunyai
jaringan internasional yang mana bisa membuat
Indonesia lebih dikenal luas.
6. PANCASILA SEBAGAI
INDICATOR
Pancasila seperti yang kalian
ketahui merupakan suatu
ideologi yang dipilih oleh
bangsa Indonesia,hal tersebut
diyakini dan di Imani,bahwa
pancasila dapat tetap
menjaga keutuhan dalam
berbangsa dan bernegara.
Dalam hal ini kita akan
membahas perihal pancasila
sebagai indicator untuk
pemilihan dan menentukan
siapa pemimpin yang cocok
untuk dipilih di tahun 2024
kedepan.
Sebagaimana isi pancasila
tersebut mulai dari sila pertama
sampai sila ke lima,dapat
menjadi tolak ukur pemimpin
tersebut layak untuk dipilih
atau tidaknya,karena pancasila
sendiri merupakan miniatur
sifat atau akhlak negara yang
diinginkan bangsa kita.
7. STUDI KASUS
SILA 1
Studi kasus: Firaun merupakan manusia pada
zaman tersebut yang tidak memiliki tuhan dalam
hidupnya,bahkan lebih parahnya lagi dia merasa
dirinya tuhan berkat segala mukjizat yang diberi
Allah pada saat itu.
membunuh garis keturunan siapapun rakyatnya yang
berjenis kelamin laki-laki.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam studi
kasus di atas merupakan, Pemimpin yang
berketuhanan, dapat dipastikan dirinya tidak
otoriter dan bersifat tidak melangit,karena
dia sadar bahwa Tuhan lah yang paling
berkuasa pada dunia dan seluruh isinya.
8. STUDI
KASUS
SILA
2
Petrus masa orde baru: Menurut kami peristiwa
penembakan misterius pada saat itu yg diperintahkan
oleh bapak presiden kedua kita yakni Pak Soeharto,
memang menekan angka kejahatan menjadi sangat
minim, namun pak Soeharto sendiri melupakan cara
memanusiakan manusia dengan sewajarnya.
Kesimpulan: Perlakukanlah manusia sesuai porsi
yang sewajarnya dan seadil adilnya. Dan untuk
para pemimpin harus bersikap adil dalam
mengeluarkan kebijakan agar sesuai dengan tujuan
kita yaitu adil dan makmur
9. STUDI KASUS
SILA 3
Penjajahan oleh belanda pada kala
itu,pada zaman tersebut sebelum bangsa
Indonesia lahir dan bersatu,bentuknya
adalah sebuah kerajaan,hal ini dapat
dimanfaatkan oleh para penjajah pada
saat itu yakni mengadu domba kerajaan
satu dengan kerajaan yang lain.
Jangan membeda bedakan
suku,ras,bahasa dan
budaya,karena hal tersebut dapat
menyebabkan perpecahan
internal.
10. STUDI KASUS
SILA 4
Ibu puan maharani sebagai ketua DPR-RI,
dalam salah satu rapat beliau mematikan mic
anggota DPR yang ingin menyampaikan
aspirasinya, hal ini tentu menjadi hal yang
kurang baik,karena pemimpin ini terlalu
bersifat tidak mau menerima saran dan kritik.
Pilihlah pemimpin yang dapat mendengarkan
keluhan dan aspirasi rakyat karena
kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat.
11. STUDI KASUS
SILA 5
Banyak kasus hukum yang selalu memihak pada
orang yang berduit,tentu hal ini merupakan hal yang
sangat miris,karena hal ini selalu digaung
gaungkan,namun kenyataannya hasilnya 0,tetap
saja terjadi kasus hukum yang memihak kepada
orang orang yang mampu membayar.
kita harus menjaga bahwa negara
Indonesia yang dibilang negara
hukum ini,tetap sesuai kaidah bahwa
hukum tidak memihak siapapun.