SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH
Pancasila Sebagai Identitas Nasional Serta Aktualisasi
 Pengamalan Pancasila Dibidang Politik Dalam Era
                     Globalisasi


       Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ā€œPendidikan Pancasilaā€

                  Dosen Pengampu : Tri Handayani, SH., MH




                               Disusun Oleh :

                            Latif Barun Abdullah

                                 102010268




          PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
      FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
           UNIVERSITAS WAHID HASYIM
                   SEMARANG
                      2010
KATA PENGANTAR




Bismillahirrohmaanirrohiim

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
inayah, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ā€œPancasila Sebagai Identitas Nasional Serta Aktualisasi Pengamalan Pancasila
Dibidang Politik Dalam Era Globalisasiā€ dengan baik dan lancar tanpa hambatan yang
begitu berarti.

       Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Handayani, SH., MH selaku dosen
pembimbing Pendidikan Pancasila yang membimbing serta memberikan tugas kepada kami,
sehingga kami dapat melatih menyelesaikan permasalahan secara ilmiah. Semoga apa yang
kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta bagi penulis pada
khususnya.

       Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat begitu banyak
kekurangan dan juga kesalahan, maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca makalah ini.




                                                           Semarang,    Desember 2010




                                                                       Penulis
DAFTAR ISI



HALAM AN JUDUL

KATA PENGANTAR                                                     ii

DAFTAR ISI                                                         iii

BAB I     : PENDAHULUAN

   A. Latar Belakang                                               1
   B. Rumusan Masalah                                              3
   C. Maksud dan Tujuan                                            3
   D. Sistematika Penulisan                                        3
BAB II    : PEMBAHASAN

   A. Hakikat Globalisasi                                          4
   B. Pancasila Sebagai Identitas Nasional Dalam Era Globalisasi   5
   C. Aktulaisasi Pengamalan Pancasila Dibidang Politik            7
BAB III   : PENUTUP                                                10

DAFTAR PUSTAKA                                                     12
BAB I

                                   PENDAHULUAN




A. Latar Belakang

          Globalisasi memang sebuah keniscayaan waktu yang mau tidak mau dihadapi
   oleh negara manapun di dunia. Ia mampu memberikan paksaan kepada tiap negara untuk
   membuka diri terhadap pasar bebas. Dalam globalisasi, negara-negara berkembang mau
   tidak mau, suka tidak suka, harus berinteraksi dengan negara-negara maju. Melalui
   interaksi inilah negara maju pada akhirnya melakukan hegemoni dan dominasi terhadap
   negara-negara berkembang dalam relasi ekonomi politik internasional.

          Globalisasi yang hampir menenggelamkan setiap bangsa tentunya memberikan
   tantangan yang mau tidak mau harus bangsa ini taklukkan. Era keterbukaan sudah dan
   mulai mengakar kuat, identitas nasional adalah barang mutlak yang harus dipegang agar
   tidak ikut arus sama dan seragam yang melenyapkan warna lokal serta tradisional
   bersamanya. Identitas nasional, dalam hal ini Pancasila mempunyai tugas menjadi ciri
   khas, pembeda bangsa kita dengan bangsa lain selain setumpuk tugas-tugas mendasar
   lainnya. Pancasila bukanlah sesuatu yang beku dan statis, Pancasila cenderung terbuka,
   dinamis selaras dengan keinginan maju masyarakat penganutnya. Implikasinya ada pada
   identitas nasional kita yang terkesan terbuka, serta terus berkembang untuk diperbaharui
   maknanya agar relevan dan fungsional terhadap keadaan sekarang

          Ketika globalisasi tidak disikapi dengan cepat dan tepat maka hal ia akan
   mengancam eksistensi kita sebagai sebuah bangsa. Globalisasi adalah tantangan bangsa
   ini yang bermula dari luar, sedangkan pluralisme sebagai tantangan dari dalam yang jika
   tidak disikapi secara bijak tentu berpotensi menjadi masalah yang bisa meledak suatu
   saat nanti. Berhasil atau tidaknya kita menjawab tantangan keterbukaan zaman itu
   tergantung dari bagaimana kita memaknai dan menempatkan Pancasila dalam berpikir
   dan bertindak.

          Beberapa ciri penting (sekaligus sebagai implikasi) globalisasi adalah: Pertama,
   hilangnya batas antarnegara (borderless world), maraknya terobosan (breakthough)
   teknologi canggih, telekomunikasi dan transportasi, sangat memudahkan penduduk bumi
dalam beraktivitas. Dengan berdiam di rumah atau di ruang kantor, seseorang bisa bebas
selancar ke seluruh isi dunia, sampai-sampai rencana pembunuhan pun bisa diketahui
sebelumnya.

       Secara alamiah, tanah air kita memiliki tiga karakteristik utama, yaitu secara
geografis sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau dan ratusan ribu
kilometer garis pantai serta terletak pada ā€œposisi silangā€ antara dua benua dan dua
samudra, memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Serta secara demografis
memiliki keanekaragaman yang sangat luas dalam berbagai bidang dan dimensi
kehidupan seperti ras/etnis,agama, bahasa, kultur, sosial, ekonomi dan lain-lain. Faktor
letak strategis dan kekayaan sumber daya alam tadi akan semakin penting manakala
aspek geoekonomi, geopolitik dan geostrategi menjadi bahan tinjauan. 90% energi yang
dibutuhkan Jepang dikapakan melalu perairan Indonesa. 60% ekspor Austalia dikirim ke
Asia melalui perairan Indonesia. Amerika Serikat minta innocentpassage melinta dari
timur ke barat di dalam wilayah perairan territorial indonesia, bagi pemelihara hegemoni
dan aksesnya ke sumber minyak di TimurTengah, tidak heran jika banyak negara
berkepentingan terhadap kestabilan atau instabilitas indonesia yang kaya akan minyak,
mineral, hutan dan aneka ragam kekayaan laut. Oleh karenaya salah satu konsekuensi
dari ciri letak strategis dan kekayaan SDA tadi adalah masuknya berbagai pekentingan
asing ke dalam negeri kita.

       Pergesekan antar berbagai kepentingan asing tersebut selain aneka kepentingan
internal / nasional dapat dilahirkan berbagai macam konflik di Indonesia. Sedangkan
secara demografis dengan 1072 etnik yang menghuni kepulauan Indonesia serta ribuan
macam adat-budaya, ratusan macam bahasa serta sekian banyak agama yang menjadi ciri
pluriformitas bangsa,sudah barang tentu selain menyimpan berbagai macam kekayaan
budaya, juga sekaligus mengandung berbagai potensi dan sumber konflik.

       Tanpa disadari sebenarnya saat ini bangsa Indonesia sedang terlibat dalam suatu
peperangan dalam kondisi terdesak hampir terkalahkan. Kita dapat saksikan dengan
kasat mata terpinggirkannya nilai-nilai luhur budaya bangsa seperti kekeluargaan,
gotong-royong, toleransi, musyawarah mufakat dan digantikan oleh individualisme,
kebebasan tanpa batas, sistem one man one vote dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah

          Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini,
   maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya :

   1. Apa Hakikat dari Globalisasi?
   2. Bagaimana Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional Dalam Era Globalisasi?
   3. Bagaimana Aktualisasi Pengalaman Pancasila Dalam Era Globalisasi Di Bidang
       Politik?


C. Maksud dan Tujuan

          Maksud dan tujuan penulisan ini diharapkan agar pembaca dapat mengatahui
   Hakikat dari globalisasi, hakikat dan dimensi Identitas Nasional, serta dapat memaknai
   dan mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dan Undang-Undang 1945 dalam bidang
   Politik secara benar. penulisan ini diharapkan dapat mencerahkan kembali ideologi
   pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga Negara ini (Indonesia)
   dapat tetap hidup dengan jati dirinya untuk mencapai cita-citanya



D. Sistematika Penulisan

          Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini penulis menggunakan studi
   kepustakaan, yaitu penulis mencari buku-buku yang berhubungan dengan Pendidikan
   Pancasila serta sumber-sumber lain yang relevan.
BAB II

                                        PEMBAHASAN




A. Hakikat Globalisasi
            Secara umum globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin
    bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat
    transkulturasi dan perkembangan teknologi modern.1
            Menurut Scholte (2000) globalisasi dibagi kedalam lima kategori besar, yaitu :
    1. Globalisasi adalah internasional, global sebagai kata sifat untuk menggambarkan
        hubungan lintas batas di antar negara-negara.
    2. Globalisasi sebagai Liberalisasi. Globalisasi dimaksudkan sebagai process of
        removing goverment-impposed restrictions on movements between countries in order
        to create an ā€˜openā€™,ā€™borderlessā€™eorld economy.
    3. Globalisasi adalah universalisasi. Global dalam penggunaannya berarti worldwide
        artinya globalisasi adalah proses menyebarnya bermacam-macam barang dan ilmu
        kepada masyarakat di seluruh penjuru dunia.
    4. Globalisasi adalah wadah westernisasi atau modernisasi atau bahkan amerikanisasi.
        Yaitu sebuah dinamika dimana struktur-struktur sosial dari modernitas (kapitalisme,
        rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dll) menyebar keseluruh penjuru dunia,
        dan biasanya proses penyebaran ini akan merusak keberadaan budaya-budaya dan
        etos lokal.
    5. Globalisasi     adalah     deteritorialisasi   atau    superterittorialisasi.   Globalisasi
        menyebabkan rekonfigurasi geografis, sehingga ruang-ruang sosial tidak lagi
        terpetakan secara utuh dalam wilayah, jarak dan batas teritorial.2

          Definisi globalisasi menurut Held dkk yang dikutip oleh Poppy S. Wanti adalah
    a process (or a set of processes) which embodies a transformation in the spatial
    organization of social relations and transactions-assessed in terms of their extensive,
    intensive, velocity, and impact-generating transcontinental or interregional flows and


1
  Ubaedillah, A dan Abdul Rozak, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan The Asian Foundation, 2006, hal. 107.
2
  Nanang Pamuji Mugasejati-Ucu Martanto, Kritik Globalisasi dan Neoliberalisme, Yogyakarta: FISIPOL
UGM, 2006, hal. 2-3.
network of activity, interaction, and the exercise of power. 3 Yang selanjutnya
    disimpulkan bahwa globalisasi ditandai oleh :

    1. Globalisasi terikat erat dengan kemajuan dan inovasi teknologi, arus informasi serta
        komunikasi yang lintas batas negara;
    2. Globalisasi tidak dapat dilepaskan dari akumulasi kapital, semakin tingginya
        intensitas arus investasi, keuangan, dan perdagangan global;
    3. Globalisasi berkaitan dengan semakin tingginya intensitas perpindahan manusia,
        pertukaran budaya, nilai, ide, yang lintas batas negara;
    4. Globalisasi ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan
        ketergantungan tidak hanya antar bangsa namun juga antar masyarakat. 4

           Konsekuensi penting dari globalisasi, antara lain :

    1. Globalisasi membuat aktor-aktor sosial dalam melakukan aktivitas eksternalnya
        menjadi berkurang;
    2. Globalisasi mendorong subsistem dan teritori nasional ke arah sistem yang lebih
        komprehensif dan melahirkan interelasi serta berdampingannya subsistem dan
        kewilayahan nasional-nasional;
    3. Dalam globalisasi aktivitas sosial, politik dan ekonomi di suatu belahan dunia
        mampu melintasi batas tertorial sehingga berpengaruh pada individu atau komunitas
        di belahan dunia yang lain.5

           Dengan      demikian      dapat    dikatakan     bahwa      globalisasi    adlah    proses
    multidimensional dalam aspek sosial, ekonomi, politik kultural yang bergerak secara
    ekstensif dan intensif ke dalam kehidupan masyarakat dunia.6

B. Pancasila Sebagai Identitas Nasional Dalam Era Globalisasi
           Globalisasi ibarat fenomena yang berwajah majemuk dalam keragaman kultural,
    hukum, sosial, ekonomi dan politik. Namun kita perlu berbangga diri bahwa dalam
    konteks globalisasi tersebut ternyata ada dan kita memiliki sesuatu kharakteristik dalam
    wajah majemuk tersebut yang berbeda dengan Idiologi Pancasila, dimana esensi dari

3
  David Held dan McGrew, Ed, The Global Transformations Reader an Introduction to the Globalization
Debate, (Cambridge: Polity Press dan Blackwell Publisher, 2000), Nanang Pamuji Mugasejati-Ucu Martanto,
hal. 120.
4
  Nanang Pamuji Mugisejati-Ucu Martanto, 2006, hal. 120.
5
  Nanang Pamuji Mugisejati-Ucu Martanto, Op Cit,2006, hal. 4-5.
6
  Nanang Pamuji Mugisejati-Ucu Martanto, 2006, hal. 36.
sila-sila yang ada dalam Pancasila tersebut merupakan dasar dari nilai moral yang
       dijunjung tinggi negara-negara berdaulat di seluruh dunia. Inilah yang dimaksud
       globalisasipolitik.
              Mempertimbangkan posisi Pancasila diatas, maka perlu dilakukan revitalisasi
       makna, peran dan posisi Pancasila bagi masa depan bangsa Indonesia sebagai negara
       modern. Karena didasari keyakinan bahwa Pancasila merupakan simbol nasional yang
       paling tepat bagi Indonesia sebagai negara modern.
              Dalam sejarahnya, pertumbuhan nasionalisme sebagai wujud identitas nasional
       dalam globalisasi telah membawa bangsa Indonesia kedalam kancah percaturan politik
       dunia modern dewasa ini dengan beberapa tahap, antara lain :
              Pertama, ditandai dengan tumbuhnya perasaan kebangsaan dan persamaan nasib
       yang diikuti dengan perlawanan terhadap penjajah baik sebelum maupun sesudah
       proklamasi. Tahap kedua, adalah bentuk nasionalisme yang merupakan kelanjutan dari
       semangat revolusioner pada masa perjuangan kemerdekaan, dimana pemimipin nasional
       pada saat itu memiliki satu ide, satu tekad dan satu tujuan yang tertuang dalam Dasar
       Negara (Pancasila) dan UUD 1945. Tahap Ketiga, adalah nasionalisme persatuan dan
       kesatuan yag dituangkan dalam bentuk ā€œNegara Kesatuan Republik Indonesiaā€. Tahap
       keempat adalah, nasionalisme kosmopolitan yaitu bergabungnya Indonesia dalam sistem
       global internasional yang dibangun berdasarkan ā€œNasionalisme Kultural Keindonesiaanā€
       dengan memberi kesempatan kepada aktor-aktor di daerah secara langsung untuk
       menjadi kosmopolit dengan kharakteristik yang disemangati oleh multikulturalisme
       (Bhineka Tunggal Ika).7
              Konsep masyarakat multikulturalisme nampaknya relevan dalam menghambat arus
       globalisasi, karena konsep ini menegaskan kembali adanya identitas nasional bangsa
       Indonesia yang demokratis, inklusif, dan toleran dengan mengakar pada kemajemukan
       budaya, agama dan adat istiadat sebagai refleksi pada Dasar Negara Pancasila yang pada
       akhirnya akan menjadi modal sosial (social capital) bagi pengembangan masyarakat
       multikulturalisme modern masa depan.
              Dalam rangka menjaga integritas sosial, khususnya yang berkaitan dengan
       pelestarian identitas nasional dalam pola masyarakat multikulturalisme ini, maka perlu
       adannya pengembangan modal social capital, yaitu :
       1. Idiologi dan tradisi lokal yang masih berfungsi harus dipelihara;


7
    Tri Handayani, Diktat Pendidikan Pancasila, UNWAHAS; Fakkultas Agama Islam, 2005, hal. 76.
2. Menjaga dan melaksanakan jaringan sosial yang masih berfungsi dalam tradisi
            masyarakat tradisional;
       3. Institusi-institusi lokal yang masih berfungsi dan adaptif harus tetap terpelihara dan
            dipertahankan keberadaannya dalam masyarakat.8

C. Aktualisasi Pengamalan Pancasila Dibidang Politik Dalam Era Globalisasi

              Sebagai suatu paradigma, Pancasila merupakan model atau pola berpikir yang
       mencoba memberikan penjelasan atas kompleksitas realitas sebagai manusia personal
       dan komunal dalam bentuk bangsa. Pancasila yang merupakan satuan dari sila-silanya
       harus menjadi sumber nilai, kerangka berfikir, serta asas moralitas bagi pembangunan.

              Aktualisasi pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi secara
       obyektif dan subyektif. Aktualisasi pancasila secara obyektif yaitu aktualisasi pancasila
       dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara,
       bidang politik, bidang ekonomi dan bidang hukum. Sedangkan aktualisasi pancasila
       secara subyektif yaitu aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek
       moral dalam kaitannya dengan kehidupan bernegara dan bermasyarakat.9

              Para founding father kita dengan cerdas dan jitu telah merumuskan formula alat
       perekat yang sangat ampuh bagi negara bangsa yang spektrum kebhinekaannya teramat
       lebar (multfi-facet natio state) seperti Indonesia. Alat perekat tersebut tiada lain daripada
       Pancasila yang berfungsi pula sebagai ideologi, dasar negara serta jatidiri bangsa.
       Pancasila tidak akan dapat memberi manfaat apapun manakala keberadannya hanya
       bersifat sebagai konsep atau software belaka. Untuk dapat berfungsi penuh sebagai
       perekat bangsa, Pancasila harus diimplementasikan dalam segala tingkat kehidupan,
       mulai dari kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pancasila), dan
       dalam segala aspek meliputi politik, ekonomi, budaya, hukum dan sebagainya.

              Landasan aksiologis (sumber nilai) system politik Indonesia adalah dalam
       pembukaan UUD 1945 alenia IV ā€œā€¦.. maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
       Indonesia itu dalam suatu Undang-undang dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
       suatu susunan Negara Republik Indonesia yang Berkedaulatan rakyat dengan berdasar
       kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemasusiaan yang adil dan beradab, Persatuan


8
    Tri Handayani, hal. 76.
9
    DR. H. Kaelan, M.S., Pendidikan Pancasila, hal. 259.
Indonesia dan kerakyatan       yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi
seluruh rakyat indonesiaā€.Sehingga system politik Indonesia adalah Demokrasi
pancasila.

     Dimana demokrasi pancasila itu merupakan system pemerintahan dari rakyat
dalam arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut serta
dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Organisasi sosial politik adalah
wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan
keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam
organisasi sosial politik seperti para pegawai Republik Indonesia harus mengikuti
pedoman pengamalan Pancasial agar berkepribadian Pancasila karena mereka selain
warga negara Indonesia, juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka segala
kendala akan mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan
terwujud.

     Nilai dan ruh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah yang berhakikat:

1. kebebasan, terbagikan/terdesentralisasikan, kesederajatan, keterbukaan, menjunjung
  etika dan norma kehidupan;
2. kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi yang
  memperjuangkan kepentingan rakyat , kontrol publik;
3. Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-
  luasnya;
4. supremasi hukum;

     Begitu pula standar demokrasinya yang :

1. bermekanisme ā€˜checks and balancesā€™, transparan, akuntabel,
2. berpihak kepada ā€˜social welfareā€™, serta
3. meredam konflik dan utuhnya NKRI.

     perbaikan moral tiap individu yang berimbas pada budaya anti-korupsi serta
melaksanakan tindakan sesuai aturan yang berlaku adalah sedikit contoh aktualisasi
Pancasila secara Subjektif. Aktualisasi secara objektif seperti perbaikan di tingkat
penyelenggara pemerintahan. Lembaga-lembaga negara mesti paham betul bagaimana
bekerja sesuai dengan tatanan Pancasila. Eksekutif, legislatif, maupun yudikatif harus
terus berubah seiring tantangan zaman (Kompas, 01 April 2003).

     Penyelenggaraan negara yang menyimpang dari ideologi pancasila dan mekanisme
Undang Undang Dasar 1945 telah mengakibatkan ketidak seimbangan kekuasaan
diantara lembaga-lembaga negara dan makin jauh dari cita-cita demokrasi dan
kemerdekaan yang ditandai dengan berlangsungnya sistem kekuasaan yang bercorak
absoluth karena wewenang dan kekuasaan Presiden berlebih (The Real Executive ) yang
melahirkan budaya Korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga terjadi krisis
multidimensional pada hampir seluruh aspek kehidupan.

     Ini bisa dilihat betapa banyaknya pejabat yang mengidap penyakit ā€œamoralā€
meminjam istilah Sri Mulyani-moral hazard. Hampir tiap komunitas (BUMN maupun
BUMS), birokrasi, menjadi lumbung dan sarang ā€œbanditā€ yang sehari-hari menghisap
uang negara dengan praktik KKN atau kolusi, korupsi, dan nepotisme.

     Sejak Republik Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme selalu
muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan program telah dilakukan oleh setiap
pemerintahan yang berkuasa dalam memberantas korupsi tetapi secara umum hukuman
bagi mereka tidak sebanding dengan kesalahannya, sehingga gagal untuk membuat
mereka kapok atau gentar. Mengapa tidak diterapkan, misalnya hukuman mati atau
penjara 150 tahun bagi yang terbukti.

     Para elit politik dan golongan atas seharusnya konsisten memegang dan
mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Dalam era globalisasi saat
ini , pemerintah tidak punya banyak pilihan. Karena globalisasi adalah sebuah kepastian
sejarah, maka pemerintah perlu bersikap. ā€Take it or Dieā€ atau lebih dikenal dengan
istilah ā€The Death of Governmentā€. Kalau kedepan pemerintah masih ingin bertahan
hidup dan berperan dalam paradigma baru ini maka orientasi birokrasi pemerintahan
seharusnya segera diubah menjadi public services management.
BAB III

                                      PENUTUP




      Secara umum globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin
bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat
transkulturasi dan teknologi modern. Istilah globalisasi dapat diterapkan dalam berbagai
bidang diantaranya sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, Memahami globalisasi
merupakan suatu kebutuhan, mengingat majemuknya fenomena tersebut.

      Tidak ada yang dapat mengelakan arus globalisasi yang menghampiri kita bahkan
negeri ini , Globalisasi adalah tantangan bangsa ini yang bermula dari luar dan tentunya
memberikan tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi bangsa ini. Ketika globalisasi
tidak disikapi dengan cepat dan tepat maka hal ini akan mengancam eksistensi kita sebagai
sebuah bangsa.

      Indonesia sesungguhnya memiliki satu pamungkas yang menyatukan sekian potensi
lokal dalam sebuah perahu untuk mengarungi arus globalisasi, yakni Pancasila. namun
dengan begitu derasnya arus globalisasi yang menerpa bangsa ini, seakan memudarkan nilai-
nilai pancasila yang seharusnya dapat diaktualisasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia
dalam berbagai bidang.

      Dalam bidang Politik Indonesaia menganut system demokrasi pancasila yang
bertumpu pada kedaulatan rakyat sehingga rakyatlah yang harus ikut serta dalam
pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Namun masalahnya adalah ketika sudah
menjadi seorang penguasa atau pejabat pemerintahan semua cita-cita yang di amanatkan
pancasila dan UUD 1945 seakan sirna dengan kemewahan dan kesenangan pribadi atupun
kelompok.

      Dengan berlandasan falsafat pancasila,yang berisi nilai - nilai luhur yang bersifat
universal dan landasan Undang - Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar nasional,yang
menentukan cita - cita perjuangan bangsa Indonesia ke dalam dan ke luar negeri yang
dilandasi oleh prinsip - prinsip cinta damai ,meskipun lebih cinta ke pada kemerdekaan
,diabdikan kepada kepentingan nasional dengan tetap menghormati dan memperhatikan
kepentingan negara - negara luar ,serta membuka pintu lebar - lebar bagi kerjasama
internasional atas dasar saling hormat - menghormati dan saling menguntungkan.

       Selain itu perlu pula digalakkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila melalui
proses pendidikan dan keteladanan. Beberapa langkah mengantisipasi arus globalisasi yang
kian datang menerpa, diantaranya:

1. kembali ke pancasila dan spirit dasar pembukaanUUD 1945
2. membangun nasionalisme
3. mengembangkan kembali konsep wawasan nusantara
4. mengangkat ā€žbudaya' sebagai leading sector pembangunan nasional.
5. menghargai kearifan lokal (local wisdom)
6. kanalisasi arus globalisasi
DAFTAR PUSTAKA




Ubaedillah, A., Abdul Rozak., Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani,
          Jakarta, ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan The Asia
          Foundation, 2006.

Mugasejati, Nunung Pamuji., Kritik Globalisasi dan Neoliberalisme, Yogyakarta, FISIPOL
          UGM, 2006.

Handayani, Tri., Diktat Pendidikan Pancasila, Semarang, UNWAHAS, 2005.

Kaelan, H. M.S., Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, Paradigma, 2004.

http://chumyelith.blogspot.com/2010/01/aktualisasi-pancasila-di-era.html

More Related Content

What's hot

makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifYoski Haryono
Ā 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafatAngga Wijaya
Ā 
Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)a santoso
Ā 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
Ā 
Hadits manajemen
Hadits manajemenHadits manajemen
Hadits manajemenMar'ah Salamah
Ā 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfherzanetti
Ā 
8 ipteks dan peradaban islam
8 ipteks dan peradaban islam8 ipteks dan peradaban islam
8 ipteks dan peradaban islamayub99
Ā 
Produktivitas dan operasi
Produktivitas dan operasiProduktivitas dan operasi
Produktivitas dan operasiChairul Anam
Ā 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
Ā 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
Ā 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
Ā 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
Ā 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Abu Amar Fikri
Ā 
Pengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah IndonesiaPengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah IndonesiaYesica Adicondro
Ā 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekKukuh Setiawan
Ā 

What's hot (20)

Company Profile
Company ProfileCompany Profile
Company Profile
Ā 
makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatif
Ā 
Pesan persuasif
Pesan persuasifPesan persuasif
Pesan persuasif
Ā 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafat
Ā 
Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)Tugas seminar 1 (journal review)
Tugas seminar 1 (journal review)
Ā 
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak FasilitasPerencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Perencanaan Lokasi - Tata Letak Fasilitas
Ā 
Hadits manajemen
Hadits manajemenHadits manajemen
Hadits manajemen
Ā 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Ā 
8 ipteks dan peradaban islam
8 ipteks dan peradaban islam8 ipteks dan peradaban islam
8 ipteks dan peradaban islam
Ā 
Lingkungan SDM
Lingkungan SDMLingkungan SDM
Lingkungan SDM
Ā 
Produktivitas dan operasi
Produktivitas dan operasiProduktivitas dan operasi
Produktivitas dan operasi
Ā 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
Ā 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Ā 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
Ā 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
Ā 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Ā 
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Contoh proposal kompetisi bisnis mahasiswa indonesia (kbmi) keripik pedas mor...
Ā 
Pengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah IndonesiaPengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Ā 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
Ā 
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologiMetode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Ā 

Similar to Pancasila Politik Era Globalisasi

RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIEnvaPya
Ā 
Globalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasionalGlobalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasionalyuliansafa
Ā 
Ppt globalisasi
Ppt globalisasiPpt globalisasi
Ppt globalisasihalilibun
Ā 
Nota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.newNota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.newKero Nuex
Ā 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap budaya
Makalah pengaruh globalisasi terhadap budayaMakalah pengaruh globalisasi terhadap budaya
Makalah pengaruh globalisasi terhadap budayaSeptian Muna Barakati
Ā 
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...dicky saputra
Ā 
Bab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiBab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiAhmad Ramdani
Ā 
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptxpresentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptxTiaZulita
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaansalmisalsabiela
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaansalmisalsabiela
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaansalmisalsabiela
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaansalmisalsabiela
Ā 
pendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaranpendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaranAndy Wilson
Ā 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079keluin candra
Ā 
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxNasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxMawardiMuhammadThaib
Ā 
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...elen52117
Ā 

Similar to Pancasila Politik Era Globalisasi (20)

RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASIRELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA DI ERA GLOBALISASI
Ā 
Globalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasionalGlobalisasi dan identitas nasional
Globalisasi dan identitas nasional
Ā 
Makalah dampak globalisasi 3
Makalah dampak globalisasi 3Makalah dampak globalisasi 3
Makalah dampak globalisasi 3
Ā 
Ppt globalisasi
Ppt globalisasiPpt globalisasi
Ppt globalisasi
Ā 
Nota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.newNota lengkap modul titas.new
Nota lengkap modul titas.new
Ā 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap budaya
Makalah pengaruh globalisasi terhadap budayaMakalah pengaruh globalisasi terhadap budaya
Makalah pengaruh globalisasi terhadap budaya
Ā 
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Peran ideologi pancasila sebagai dasar negara terhadap timbulnya dampak globa...
Ā 
Bab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiBab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasi
Ā 
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptxpresentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
presentasi pancasila tentang Pancasila dalam mengahadapi globalisasi.pptx
Ā 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
Ā 
Identitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasiIdentitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasi
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
Ā 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
Ā 
pendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaranpendekatan multikultural dalam pembelajaran
pendekatan multikultural dalam pembelajaran
Ā 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079
Ā 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
Ā 
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptxNasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Nasionalisme Di Era Globalisasi ( Kelompok 4 ).pptx
Ā 
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Ā 

More from Terminal Purba

Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Terminal Purba
Ā 
Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Terminal Purba
Ā 
Prarancangan pabrik
Prarancangan pabrikPrarancangan pabrik
Prarancangan pabrikTerminal Purba
Ā 
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaPerbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaTerminal Purba
Ā 
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01Terminal Purba
Ā 
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Terminal Purba
Ā 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamTerminal Purba
Ā 
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Terminal Purba
Ā 
Makalah global-warming
Makalah global-warmingMakalah global-warming
Makalah global-warmingTerminal Purba
Ā 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanTerminal Purba
Ā 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeTerminal Purba
Ā 
Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2Terminal Purba
Ā 
Formulir lamaran kerja iso
Formulir lamaran kerja  isoFormulir lamaran kerja  iso
Formulir lamaran kerja isoTerminal Purba
Ā 
Forensic odontologist
Forensic odontologist Forensic odontologist
Forensic odontologist Terminal Purba
Ā 
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01Terminal Purba
Ā 
Contoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalahContoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalahTerminal Purba
Ā 
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaTerminal Purba
Ā 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraTerminal Purba
Ā 
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanContoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanTerminal Purba
Ā 

More from Terminal Purba (20)

Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Rancang bangun penjadwalan tugas (task) pada komputasi paralel dengan menggun...
Ā 
Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02Proposal 110605203718-phpapp02
Proposal 110605203718-phpapp02
Ā 
Prarancangan pabrik
Prarancangan pabrikPrarancangan pabrik
Prarancangan pabrik
Ā 
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa javaPerbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Perbandingan beberapa algoritma hash kriptografik dalam bahasa java
Ā 
Oktober
OktoberOktober
Oktober
Ā 
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Multimedia pembelajaran-1262909494-phpapp01
Ā 
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Ā 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
Ā 
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01Makalahpti 120222201512-phpapp01
Makalahpti 120222201512-phpapp01
Ā 
Makalah global-warming
Makalah global-warmingMakalah global-warming
Makalah global-warming
Ā 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Ā 
Makalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan strokeMakalah asuhan keperawatan stroke
Makalah asuhan keperawatan stroke
Ā 
Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2Formulir pengajuan pasien increso jj2
Formulir pengajuan pasien increso jj2
Ā 
Formulir lamaran kerja iso
Formulir lamaran kerja  isoFormulir lamaran kerja  iso
Formulir lamaran kerja iso
Ā 
Forensic odontologist
Forensic odontologist Forensic odontologist
Forensic odontologist
Ā 
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
Definisikaryailmiah 121001045132-phpapp01
Ā 
Contoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalahContoh pembukaan-makalah
Contoh pembukaan-makalah
Ā 
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesiaContoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Contoh makalah-tentang-pengangguran-dan-kemiskinan-di-indonesia
Ā 
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negaraContoh makalah-tentang-keuangan-negara
Contoh makalah-tentang-keuangan-negara
Ā 
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikanContoh makalah-supervisi-pendidikan
Contoh makalah-supervisi-pendidikan
Ā 

Pancasila Politik Era Globalisasi

  • 1. MAKALAH Pancasila Sebagai Identitas Nasional Serta Aktualisasi Pengamalan Pancasila Dibidang Politik Dalam Era Globalisasi Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ā€œPendidikan Pancasilaā€ Dosen Pengampu : Tri Handayani, SH., MH Disusun Oleh : Latif Barun Abdullah 102010268 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2010
  • 2. KATA PENGANTAR Bismillahirrohmaanirrohiim Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, inayah, serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ā€œPancasila Sebagai Identitas Nasional Serta Aktualisasi Pengamalan Pancasila Dibidang Politik Dalam Era Globalisasiā€ dengan baik dan lancar tanpa hambatan yang begitu berarti. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Tri Handayani, SH., MH selaku dosen pembimbing Pendidikan Pancasila yang membimbing serta memberikan tugas kepada kami, sehingga kami dapat melatih menyelesaikan permasalahan secara ilmiah. Semoga apa yang kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta bagi penulis pada khususnya. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat begitu banyak kekurangan dan juga kesalahan, maka dari itu kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca makalah ini. Semarang, Desember 2010 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAM AN JUDUL KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 3 C. Maksud dan Tujuan 3 D. Sistematika Penulisan 3 BAB II : PEMBAHASAN A. Hakikat Globalisasi 4 B. Pancasila Sebagai Identitas Nasional Dalam Era Globalisasi 5 C. Aktulaisasi Pengamalan Pancasila Dibidang Politik 7 BAB III : PENUTUP 10 DAFTAR PUSTAKA 12
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi memang sebuah keniscayaan waktu yang mau tidak mau dihadapi oleh negara manapun di dunia. Ia mampu memberikan paksaan kepada tiap negara untuk membuka diri terhadap pasar bebas. Dalam globalisasi, negara-negara berkembang mau tidak mau, suka tidak suka, harus berinteraksi dengan negara-negara maju. Melalui interaksi inilah negara maju pada akhirnya melakukan hegemoni dan dominasi terhadap negara-negara berkembang dalam relasi ekonomi politik internasional. Globalisasi yang hampir menenggelamkan setiap bangsa tentunya memberikan tantangan yang mau tidak mau harus bangsa ini taklukkan. Era keterbukaan sudah dan mulai mengakar kuat, identitas nasional adalah barang mutlak yang harus dipegang agar tidak ikut arus sama dan seragam yang melenyapkan warna lokal serta tradisional bersamanya. Identitas nasional, dalam hal ini Pancasila mempunyai tugas menjadi ciri khas, pembeda bangsa kita dengan bangsa lain selain setumpuk tugas-tugas mendasar lainnya. Pancasila bukanlah sesuatu yang beku dan statis, Pancasila cenderung terbuka, dinamis selaras dengan keinginan maju masyarakat penganutnya. Implikasinya ada pada identitas nasional kita yang terkesan terbuka, serta terus berkembang untuk diperbaharui maknanya agar relevan dan fungsional terhadap keadaan sekarang Ketika globalisasi tidak disikapi dengan cepat dan tepat maka hal ia akan mengancam eksistensi kita sebagai sebuah bangsa. Globalisasi adalah tantangan bangsa ini yang bermula dari luar, sedangkan pluralisme sebagai tantangan dari dalam yang jika tidak disikapi secara bijak tentu berpotensi menjadi masalah yang bisa meledak suatu saat nanti. Berhasil atau tidaknya kita menjawab tantangan keterbukaan zaman itu tergantung dari bagaimana kita memaknai dan menempatkan Pancasila dalam berpikir dan bertindak. Beberapa ciri penting (sekaligus sebagai implikasi) globalisasi adalah: Pertama, hilangnya batas antarnegara (borderless world), maraknya terobosan (breakthough) teknologi canggih, telekomunikasi dan transportasi, sangat memudahkan penduduk bumi
  • 5. dalam beraktivitas. Dengan berdiam di rumah atau di ruang kantor, seseorang bisa bebas selancar ke seluruh isi dunia, sampai-sampai rencana pembunuhan pun bisa diketahui sebelumnya. Secara alamiah, tanah air kita memiliki tiga karakteristik utama, yaitu secara geografis sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau dan ratusan ribu kilometer garis pantai serta terletak pada ā€œposisi silangā€ antara dua benua dan dua samudra, memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Serta secara demografis memiliki keanekaragaman yang sangat luas dalam berbagai bidang dan dimensi kehidupan seperti ras/etnis,agama, bahasa, kultur, sosial, ekonomi dan lain-lain. Faktor letak strategis dan kekayaan sumber daya alam tadi akan semakin penting manakala aspek geoekonomi, geopolitik dan geostrategi menjadi bahan tinjauan. 90% energi yang dibutuhkan Jepang dikapakan melalu perairan Indonesa. 60% ekspor Austalia dikirim ke Asia melalui perairan Indonesia. Amerika Serikat minta innocentpassage melinta dari timur ke barat di dalam wilayah perairan territorial indonesia, bagi pemelihara hegemoni dan aksesnya ke sumber minyak di TimurTengah, tidak heran jika banyak negara berkepentingan terhadap kestabilan atau instabilitas indonesia yang kaya akan minyak, mineral, hutan dan aneka ragam kekayaan laut. Oleh karenaya salah satu konsekuensi dari ciri letak strategis dan kekayaan SDA tadi adalah masuknya berbagai pekentingan asing ke dalam negeri kita. Pergesekan antar berbagai kepentingan asing tersebut selain aneka kepentingan internal / nasional dapat dilahirkan berbagai macam konflik di Indonesia. Sedangkan secara demografis dengan 1072 etnik yang menghuni kepulauan Indonesia serta ribuan macam adat-budaya, ratusan macam bahasa serta sekian banyak agama yang menjadi ciri pluriformitas bangsa,sudah barang tentu selain menyimpan berbagai macam kekayaan budaya, juga sekaligus mengandung berbagai potensi dan sumber konflik. Tanpa disadari sebenarnya saat ini bangsa Indonesia sedang terlibat dalam suatu peperangan dalam kondisi terdesak hampir terkalahkan. Kita dapat saksikan dengan kasat mata terpinggirkannya nilai-nilai luhur budaya bangsa seperti kekeluargaan, gotong-royong, toleransi, musyawarah mufakat dan digantikan oleh individualisme, kebebasan tanpa batas, sistem one man one vote dan sebagainya.
  • 6. B. Rumusan Masalah Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya : 1. Apa Hakikat dari Globalisasi? 2. Bagaimana Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional Dalam Era Globalisasi? 3. Bagaimana Aktualisasi Pengalaman Pancasila Dalam Era Globalisasi Di Bidang Politik? C. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penulisan ini diharapkan agar pembaca dapat mengatahui Hakikat dari globalisasi, hakikat dan dimensi Identitas Nasional, serta dapat memaknai dan mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dan Undang-Undang 1945 dalam bidang Politik secara benar. penulisan ini diharapkan dapat mencerahkan kembali ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga Negara ini (Indonesia) dapat tetap hidup dengan jati dirinya untuk mencapai cita-citanya D. Sistematika Penulisan Dalam penyelesaian penyusunan makalah ini penulis menggunakan studi kepustakaan, yaitu penulis mencari buku-buku yang berhubungan dengan Pendidikan Pancasila serta sumber-sumber lain yang relevan.
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Hakikat Globalisasi Secara umum globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi modern.1 Menurut Scholte (2000) globalisasi dibagi kedalam lima kategori besar, yaitu : 1. Globalisasi adalah internasional, global sebagai kata sifat untuk menggambarkan hubungan lintas batas di antar negara-negara. 2. Globalisasi sebagai Liberalisasi. Globalisasi dimaksudkan sebagai process of removing goverment-impposed restrictions on movements between countries in order to create an ā€˜openā€™,ā€™borderlessā€™eorld economy. 3. Globalisasi adalah universalisasi. Global dalam penggunaannya berarti worldwide artinya globalisasi adalah proses menyebarnya bermacam-macam barang dan ilmu kepada masyarakat di seluruh penjuru dunia. 4. Globalisasi adalah wadah westernisasi atau modernisasi atau bahkan amerikanisasi. Yaitu sebuah dinamika dimana struktur-struktur sosial dari modernitas (kapitalisme, rasionalisme, industrialisme, birokratisme, dll) menyebar keseluruh penjuru dunia, dan biasanya proses penyebaran ini akan merusak keberadaan budaya-budaya dan etos lokal. 5. Globalisasi adalah deteritorialisasi atau superterittorialisasi. Globalisasi menyebabkan rekonfigurasi geografis, sehingga ruang-ruang sosial tidak lagi terpetakan secara utuh dalam wilayah, jarak dan batas teritorial.2 Definisi globalisasi menurut Held dkk yang dikutip oleh Poppy S. Wanti adalah a process (or a set of processes) which embodies a transformation in the spatial organization of social relations and transactions-assessed in terms of their extensive, intensive, velocity, and impact-generating transcontinental or interregional flows and 1 Ubaedillah, A dan Abdul Rozak, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan The Asian Foundation, 2006, hal. 107. 2 Nanang Pamuji Mugasejati-Ucu Martanto, Kritik Globalisasi dan Neoliberalisme, Yogyakarta: FISIPOL UGM, 2006, hal. 2-3.
  • 8. network of activity, interaction, and the exercise of power. 3 Yang selanjutnya disimpulkan bahwa globalisasi ditandai oleh : 1. Globalisasi terikat erat dengan kemajuan dan inovasi teknologi, arus informasi serta komunikasi yang lintas batas negara; 2. Globalisasi tidak dapat dilepaskan dari akumulasi kapital, semakin tingginya intensitas arus investasi, keuangan, dan perdagangan global; 3. Globalisasi berkaitan dengan semakin tingginya intensitas perpindahan manusia, pertukaran budaya, nilai, ide, yang lintas batas negara; 4. Globalisasi ditandai dengan semakin meningkatnya tingkat keterkaitan dan ketergantungan tidak hanya antar bangsa namun juga antar masyarakat. 4 Konsekuensi penting dari globalisasi, antara lain : 1. Globalisasi membuat aktor-aktor sosial dalam melakukan aktivitas eksternalnya menjadi berkurang; 2. Globalisasi mendorong subsistem dan teritori nasional ke arah sistem yang lebih komprehensif dan melahirkan interelasi serta berdampingannya subsistem dan kewilayahan nasional-nasional; 3. Dalam globalisasi aktivitas sosial, politik dan ekonomi di suatu belahan dunia mampu melintasi batas tertorial sehingga berpengaruh pada individu atau komunitas di belahan dunia yang lain.5 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa globalisasi adlah proses multidimensional dalam aspek sosial, ekonomi, politik kultural yang bergerak secara ekstensif dan intensif ke dalam kehidupan masyarakat dunia.6 B. Pancasila Sebagai Identitas Nasional Dalam Era Globalisasi Globalisasi ibarat fenomena yang berwajah majemuk dalam keragaman kultural, hukum, sosial, ekonomi dan politik. Namun kita perlu berbangga diri bahwa dalam konteks globalisasi tersebut ternyata ada dan kita memiliki sesuatu kharakteristik dalam wajah majemuk tersebut yang berbeda dengan Idiologi Pancasila, dimana esensi dari 3 David Held dan McGrew, Ed, The Global Transformations Reader an Introduction to the Globalization Debate, (Cambridge: Polity Press dan Blackwell Publisher, 2000), Nanang Pamuji Mugasejati-Ucu Martanto, hal. 120. 4 Nanang Pamuji Mugisejati-Ucu Martanto, 2006, hal. 120. 5 Nanang Pamuji Mugisejati-Ucu Martanto, Op Cit,2006, hal. 4-5. 6 Nanang Pamuji Mugisejati-Ucu Martanto, 2006, hal. 36.
  • 9. sila-sila yang ada dalam Pancasila tersebut merupakan dasar dari nilai moral yang dijunjung tinggi negara-negara berdaulat di seluruh dunia. Inilah yang dimaksud globalisasipolitik. Mempertimbangkan posisi Pancasila diatas, maka perlu dilakukan revitalisasi makna, peran dan posisi Pancasila bagi masa depan bangsa Indonesia sebagai negara modern. Karena didasari keyakinan bahwa Pancasila merupakan simbol nasional yang paling tepat bagi Indonesia sebagai negara modern. Dalam sejarahnya, pertumbuhan nasionalisme sebagai wujud identitas nasional dalam globalisasi telah membawa bangsa Indonesia kedalam kancah percaturan politik dunia modern dewasa ini dengan beberapa tahap, antara lain : Pertama, ditandai dengan tumbuhnya perasaan kebangsaan dan persamaan nasib yang diikuti dengan perlawanan terhadap penjajah baik sebelum maupun sesudah proklamasi. Tahap kedua, adalah bentuk nasionalisme yang merupakan kelanjutan dari semangat revolusioner pada masa perjuangan kemerdekaan, dimana pemimipin nasional pada saat itu memiliki satu ide, satu tekad dan satu tujuan yang tertuang dalam Dasar Negara (Pancasila) dan UUD 1945. Tahap Ketiga, adalah nasionalisme persatuan dan kesatuan yag dituangkan dalam bentuk ā€œNegara Kesatuan Republik Indonesiaā€. Tahap keempat adalah, nasionalisme kosmopolitan yaitu bergabungnya Indonesia dalam sistem global internasional yang dibangun berdasarkan ā€œNasionalisme Kultural Keindonesiaanā€ dengan memberi kesempatan kepada aktor-aktor di daerah secara langsung untuk menjadi kosmopolit dengan kharakteristik yang disemangati oleh multikulturalisme (Bhineka Tunggal Ika).7 Konsep masyarakat multikulturalisme nampaknya relevan dalam menghambat arus globalisasi, karena konsep ini menegaskan kembali adanya identitas nasional bangsa Indonesia yang demokratis, inklusif, dan toleran dengan mengakar pada kemajemukan budaya, agama dan adat istiadat sebagai refleksi pada Dasar Negara Pancasila yang pada akhirnya akan menjadi modal sosial (social capital) bagi pengembangan masyarakat multikulturalisme modern masa depan. Dalam rangka menjaga integritas sosial, khususnya yang berkaitan dengan pelestarian identitas nasional dalam pola masyarakat multikulturalisme ini, maka perlu adannya pengembangan modal social capital, yaitu : 1. Idiologi dan tradisi lokal yang masih berfungsi harus dipelihara; 7 Tri Handayani, Diktat Pendidikan Pancasila, UNWAHAS; Fakkultas Agama Islam, 2005, hal. 76.
  • 10. 2. Menjaga dan melaksanakan jaringan sosial yang masih berfungsi dalam tradisi masyarakat tradisional; 3. Institusi-institusi lokal yang masih berfungsi dan adaptif harus tetap terpelihara dan dipertahankan keberadaannya dalam masyarakat.8 C. Aktualisasi Pengamalan Pancasila Dibidang Politik Dalam Era Globalisasi Sebagai suatu paradigma, Pancasila merupakan model atau pola berpikir yang mencoba memberikan penjelasan atas kompleksitas realitas sebagai manusia personal dan komunal dalam bentuk bangsa. Pancasila yang merupakan satuan dari sila-silanya harus menjadi sumber nilai, kerangka berfikir, serta asas moralitas bagi pembangunan. Aktualisasi pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi secara obyektif dan subyektif. Aktualisasi pancasila secara obyektif yaitu aktualisasi pancasila dalam berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara, bidang politik, bidang ekonomi dan bidang hukum. Sedangkan aktualisasi pancasila secara subyektif yaitu aktualisasi pancasila pada setiap individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan kehidupan bernegara dan bermasyarakat.9 Para founding father kita dengan cerdas dan jitu telah merumuskan formula alat perekat yang sangat ampuh bagi negara bangsa yang spektrum kebhinekaannya teramat lebar (multfi-facet natio state) seperti Indonesia. Alat perekat tersebut tiada lain daripada Pancasila yang berfungsi pula sebagai ideologi, dasar negara serta jatidiri bangsa. Pancasila tidak akan dapat memberi manfaat apapun manakala keberadannya hanya bersifat sebagai konsep atau software belaka. Untuk dapat berfungsi penuh sebagai perekat bangsa, Pancasila harus diimplementasikan dalam segala tingkat kehidupan, mulai dari kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pancasila), dan dalam segala aspek meliputi politik, ekonomi, budaya, hukum dan sebagainya. Landasan aksiologis (sumber nilai) system politik Indonesia adalah dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV ā€œā€¦.. maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang Berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemasusiaan yang adil dan beradab, Persatuan 8 Tri Handayani, hal. 76. 9 DR. H. Kaelan, M.S., Pendidikan Pancasila, hal. 259.
  • 11. Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat indonesiaā€.Sehingga system politik Indonesia adalah Demokrasi pancasila. Dimana demokrasi pancasila itu merupakan system pemerintahan dari rakyat dalam arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Organisasi sosial politik adalah wadah pemimpin-pemimpin bangsa dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan keahliannya, peran dan tanggung jawabnya. Sehingga segala unsur-unsur dalam organisasi sosial politik seperti para pegawai Republik Indonesia harus mengikuti pedoman pengamalan Pancasial agar berkepribadian Pancasila karena mereka selain warga negara Indonesia, juga sebagai abdi masyarakat, dengan begitu maka segala kendala akan mudah dihadapi dan tujuan serta cita-cita hidup bangsa Indonesia akan terwujud. Nilai dan ruh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah yang berhakikat: 1. kebebasan, terbagikan/terdesentralisasikan, kesederajatan, keterbukaan, menjunjung etika dan norma kehidupan; 2. kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi yang memperjuangkan kepentingan rakyat , kontrol publik; 3. Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas- luasnya; 4. supremasi hukum; Begitu pula standar demokrasinya yang : 1. bermekanisme ā€˜checks and balancesā€™, transparan, akuntabel, 2. berpihak kepada ā€˜social welfareā€™, serta 3. meredam konflik dan utuhnya NKRI. perbaikan moral tiap individu yang berimbas pada budaya anti-korupsi serta melaksanakan tindakan sesuai aturan yang berlaku adalah sedikit contoh aktualisasi Pancasila secara Subjektif. Aktualisasi secara objektif seperti perbaikan di tingkat penyelenggara pemerintahan. Lembaga-lembaga negara mesti paham betul bagaimana
  • 12. bekerja sesuai dengan tatanan Pancasila. Eksekutif, legislatif, maupun yudikatif harus terus berubah seiring tantangan zaman (Kompas, 01 April 2003). Penyelenggaraan negara yang menyimpang dari ideologi pancasila dan mekanisme Undang Undang Dasar 1945 telah mengakibatkan ketidak seimbangan kekuasaan diantara lembaga-lembaga negara dan makin jauh dari cita-cita demokrasi dan kemerdekaan yang ditandai dengan berlangsungnya sistem kekuasaan yang bercorak absoluth karena wewenang dan kekuasaan Presiden berlebih (The Real Executive ) yang melahirkan budaya Korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga terjadi krisis multidimensional pada hampir seluruh aspek kehidupan. Ini bisa dilihat betapa banyaknya pejabat yang mengidap penyakit ā€œamoralā€ meminjam istilah Sri Mulyani-moral hazard. Hampir tiap komunitas (BUMN maupun BUMS), birokrasi, menjadi lumbung dan sarang ā€œbanditā€ yang sehari-hari menghisap uang negara dengan praktik KKN atau kolusi, korupsi, dan nepotisme. Sejak Republik Indonesia berdiri, masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme selalu muncul ke permukaan. Bermacam-macam usaha dan program telah dilakukan oleh setiap pemerintahan yang berkuasa dalam memberantas korupsi tetapi secara umum hukuman bagi mereka tidak sebanding dengan kesalahannya, sehingga gagal untuk membuat mereka kapok atau gentar. Mengapa tidak diterapkan, misalnya hukuman mati atau penjara 150 tahun bagi yang terbukti. Para elit politik dan golongan atas seharusnya konsisten memegang dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap tindakan. Dalam era globalisasi saat ini , pemerintah tidak punya banyak pilihan. Karena globalisasi adalah sebuah kepastian sejarah, maka pemerintah perlu bersikap. ā€Take it or Dieā€ atau lebih dikenal dengan istilah ā€The Death of Governmentā€. Kalau kedepan pemerintah masih ingin bertahan hidup dan berperan dalam paradigma baru ini maka orientasi birokrasi pemerintahan seharusnya segera diubah menjadi public services management.
  • 13. BAB III PENUTUP Secara umum globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturasi dan teknologi modern. Istilah globalisasi dapat diterapkan dalam berbagai bidang diantaranya sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, Memahami globalisasi merupakan suatu kebutuhan, mengingat majemuknya fenomena tersebut. Tidak ada yang dapat mengelakan arus globalisasi yang menghampiri kita bahkan negeri ini , Globalisasi adalah tantangan bangsa ini yang bermula dari luar dan tentunya memberikan tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi bangsa ini. Ketika globalisasi tidak disikapi dengan cepat dan tepat maka hal ini akan mengancam eksistensi kita sebagai sebuah bangsa. Indonesia sesungguhnya memiliki satu pamungkas yang menyatukan sekian potensi lokal dalam sebuah perahu untuk mengarungi arus globalisasi, yakni Pancasila. namun dengan begitu derasnya arus globalisasi yang menerpa bangsa ini, seakan memudarkan nilai- nilai pancasila yang seharusnya dapat diaktualisasikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang. Dalam bidang Politik Indonesaia menganut system demokrasi pancasila yang bertumpu pada kedaulatan rakyat sehingga rakyatlah yang harus ikut serta dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Namun masalahnya adalah ketika sudah menjadi seorang penguasa atau pejabat pemerintahan semua cita-cita yang di amanatkan pancasila dan UUD 1945 seakan sirna dengan kemewahan dan kesenangan pribadi atupun kelompok. Dengan berlandasan falsafat pancasila,yang berisi nilai - nilai luhur yang bersifat universal dan landasan Undang - Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar nasional,yang menentukan cita - cita perjuangan bangsa Indonesia ke dalam dan ke luar negeri yang dilandasi oleh prinsip - prinsip cinta damai ,meskipun lebih cinta ke pada kemerdekaan ,diabdikan kepada kepentingan nasional dengan tetap menghormati dan memperhatikan
  • 14. kepentingan negara - negara luar ,serta membuka pintu lebar - lebar bagi kerjasama internasional atas dasar saling hormat - menghormati dan saling menguntungkan. Selain itu perlu pula digalakkan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila melalui proses pendidikan dan keteladanan. Beberapa langkah mengantisipasi arus globalisasi yang kian datang menerpa, diantaranya: 1. kembali ke pancasila dan spirit dasar pembukaanUUD 1945 2. membangun nasionalisme 3. mengembangkan kembali konsep wawasan nusantara 4. mengangkat ā€žbudaya' sebagai leading sector pembangunan nasional. 5. menghargai kearifan lokal (local wisdom) 6. kanalisasi arus globalisasi
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Ubaedillah, A., Abdul Rozak., Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta, ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan The Asia Foundation, 2006. Mugasejati, Nunung Pamuji., Kritik Globalisasi dan Neoliberalisme, Yogyakarta, FISIPOL UGM, 2006. Handayani, Tri., Diktat Pendidikan Pancasila, Semarang, UNWAHAS, 2005. Kaelan, H. M.S., Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, Paradigma, 2004. http://chumyelith.blogspot.com/2010/01/aktualisasi-pancasila-di-era.html