Presentasi menjelaskan tentang pengantar akuntansi dan membahas mengenai karakteristik perusahaan jasa, menyusun jurnal umum, buku besar, dan neraca saldo."
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
1. Presentasi Tugas
Pengantar akutansi
Oleh Kelompok 3
Anggota :
1. M. Alfan [A0D02310126]
2. M. Zulda [A0D02310127]
3. M. Fakar [A0D02310128]
4. Mulyaddin [A0D02310129]
5. Nabilla Rati O. [A0D02310130]
6. Natasya Melsa P. [A0D02310131]
7. Ni Luh Merlyn O.P [A0D02310132]
8. Nur Mawarroh [A0D02310133]
9. Paziah Sudiarti [A0D02310134]
10. Rachel Mario P.D.N [A0D02310135]
11. Yasril Annas [A0D02310142]
4. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
Ada 12 karakterisitik perusahaan jasa yaitu :
1. Tidak Berkasatuan (Intangibility)
Karakteristik ini merujuk pada fakta bahwa layanan
tidak memiliki bentuk fisik yang konkret. Mereka tidak
bisa dilihat, dipegang, atau dirasakan sebelum
konsumsi. Contohnya, layanan seperti konsultasi,
pendidikan, atau pelayanan kesehatan sulit untuk
diukur atau dinilai secara materi.
5. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
2. Tidak Tersimpan (Inseparability)
Layanan dihasilkan dan dikonsumsi secara
bersamaan. Pelanggan seringkali harus hadir selama
proses penyediaan layanan dan berinteraksi langsung
dengan penyedia layanan. Contohnya, dalam layanan
restoran, pelanggan hadir untuk makan dan
mengalami layanan pada saat yang bersamaan.
6. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
3. Berfluktuasi (Variability)
Kualitas layanan dapat bervariasi karena pengaruh
berbagai faktor, termasuk keterampilan karyawan,
interaksi dengan pelanggan, dan situasi lingkungan.
Perusahaan jasa harus berupaya untuk mengelola
variabilitas ini untuk menjaga konsistensi kualitas
layanan.
7. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
4. Tidak Tampak (Perishability)
Layanan tidak dapat disimpan atau disimpan untuk
dijual di kemudian hari. Kapasitas yang tidak
dimanfaatkan pada suatu waktu tidak dapat
diakumulasi atau dijual kembali di masa depan.
Misalnya, kursus pelatihan yang tidak diisi pada hari
tertentu tidak dapat dipulihkan.
8. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
5. Pentingnya Kualitas (Quality Emphasis)
Kualitas layanan memiliki dampak besar pada
kepuasan pelanggan dan citra perusahaan. Kualitas
yang baik dapat menghasilkan kepuasan pelanggan
yang lebih tinggi, meningkatkan peluang pelanggan
yang kembali, dan mendukung reputasi positif
perusahaan.
9. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
6. Keterlibatan Pelanggan (Customer
Involvement)
Pelanggan seringkali terlibat dalam proses
penyediaan layanan. Interaksi antara pelanggan dan
penyedia layanan dapat mempengaruhi pengalaman
pelanggan dan akhirnya memengaruhi kepuasan
mereka.
10. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
7. Ketergantungan pada SDM (Dependency on
Human Resources)
Karyawan perusahaan jasa memiliki peran kunci
dalam penyediaan layanan yang memuaskan.
Keterampilan, pengetahuan, dan etos kerja karyawan
memengaruhi kualitas dan pengalaman layanan yang
diberikan kepada pelanggan.
11. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
8. Ketergantungan pada Proses (Process-Centric)
Proses operasional perusahaan jasa harus diatur
dengan baik untuk menghasilkan konsistensi layanan.
Proses yang baik dirancang dan dijalankan dengan
benar dapat membantu mengatasi fluktuasi kualitas
dan memberikan pengalaman yang konsisten kepada
pelanggan.
12. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
9. Kesulitan dalam Penilaian (Difficulty of
Evaluation)
Karena karakteristik intangibilitas, pelanggan
seringkali kesulitan dalam menilai atau
membandingkan layanan sebelum mereka
mengalaminya secara langsung. Ini membuat
keputusan pembelian layanan lebih kompleks.
13. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
10. Komunikasi yang Kuat (Strong
Communication)
Komunikasi yang jelas dan efektif tentang nilai,
manfaat, dan ciri-ciri layanan menjadi kunci untuk
membantu pelanggan memahami apa yang mereka
harapkan dari layanan tersebut.
14. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
11. Ketergantungan pada Hubungan (Relationship
Dependency)
Banyak perusahaan jasa berfokus pada membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Hubungan ini dapat membantu dalam membangun
kepercayaan, meningkatkan retensi pelanggan, dan
menciptakan loyalitas yang berkelanjutan.
15. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA
12. Harga yang Fleksibel (Flexible Pricing)
Penetapan harga dalam perusahaan jasa seringkali
lebih fleksibel karena sulitnya menilai nilai intangible.
Harga dapat berfluktuasi berdasarkan permintaan,
waktu, dan faktor-faktor lainnya.
17. MENYUSUN JURNAL UMUM
Menyusun jurnal umum adalah langkah awal dalam
proses akuntansi untuk mencatat transaksi bisnis
secara kronologis. Jurnal umum merupakan buku
catatan yang digunakan untuk merekam setiap
transaksi keuangan dalam bisnis.
18. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
1. Identifikasi Transaksi: Pertama-tama, identifikasi
transaksi bisnis yang telah terjadi. Ini bisa berupa
pembelian barang, penjualan produk, pembayaran
faktur, penerimaan uang, biaya operasional, dan
sebagainya.
19. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
2. Tentukan Akun-Akun yang Terlibat: Setiap
transaksi melibatkan akun-akun akuntansi yang
relevan. Misalnya, pembelian barang melibatkan akun
"Persediaan Barang Dagang" dan akun "Hutang
Usaha."
20. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
3. Menentukan Debit dan Kredit: Setelah akun-akun
yang terlibat ditentukan, tentukan apakah setiap akun
akan berada dalam posisi debet (kiri) atau kredit
(kanan). Prinsip dasar akuntansi adalah bahwa setiap
transaksi harus diimbangi dengan jumlah yang sama
antara total debet dan total kredit.
21. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
4. Menghitung Jumlah Jurnal: Hitung jumlah
nominal dari setiap sisi (debet dan kredit) untuk
mencatatnya di jurnal umum. Pastikan bahwa jumlah
debet sama dengan jumlah kredit.
22. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
5. Menulis dalam Jurnal Umum: Buka halaman
jurnal umum dan tanggal transaksi di kolom tanggal.
Kemudian, tulis akun-akun yang terlibat dalam
transaksi, jumlah debet di sisi debet, dan jumlah
kredit di sisi kredit. Catat keterangan singkat yang
menjelaskan transaksi.
23. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
6. Menghitung dan Mencatat Saldo: Setelah
transaksi tersebut dicatat di jurnal umum, hitung saldo
sementara untuk setiap akun. Ini melibatkan
menghitung total debet dan total kredit untuk setiap
akun pada saat itu.
24. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
7. Penyusunan Jurnal Lain (Opsional): Terkadang,
transaksi memerlukan pencatatan lebih lanjut dalam
jurnal khusus, seperti jurnal pembelian, jurnal
penjualan, jurnal kas, dan lain-lain. Ini membantu
mengatur informasi dengan lebih terperinci..
25. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
8. Transfer ke Buku Besar: Pada akhir periode
pelaporan (biasanya setiap bulan), informasi dari
jurnal umum akan diambil dan ditransfer ke buku
besar. Buku besar adalah kumpulan akun-akun dan
saldo-saldo akhirnya.
26. MENYUSUN JURNAL UMUM
Langkah Langkah Menyusun Jurnal Umum :
9. Penyesuaian dan Pelaporan: Setelah informasi
dari buku besar dikumpulkan, langkah-langkah
penyesuaian dapat diambil untuk memastikan bahwa
laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan
yang akurat. Ini mencakup penyesuaian untuk
pendapatan, beban, penyusutan, dan lain-lain.
28. MENYUSUN BUKU BESAR
Menyusun buku besar adalah langkah selanjutnya
dalam proses akuntansi setelah mencatat transaksi
dalam jurnal umum. Buku besar adalah kumpulan
akun-akun yang mencatat saldo-saldo transaksi
bisnis yang telah dicatat dalam jurnal umum.
29. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
1. Mengumpulkan Informasi dari Jurnal Umum:
Langkah pertama adalah mengumpulkan informasi
dari jurnal umum. Setiap transaksi yang dicatat
dalam jurnal umum memiliki entri yang mencatat
akun-akun yang terlibat, jumlah debit, jumlah kredit,
dan tanggal transaksi.
30. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
2. Identifikasi Akun-Akun yang Terlibat: Setiap
transaksi dalam jurnal umum telah dikaitkan dengan
akun-akun tertentu. Identifikasi akun-akun ini, seperti
"Kas," "Piutang Usaha," "Persediaan," "Hutang
Usaha," dan lain-lain.
31. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
3. Buat Kolom-Kolom Buku Besar: Buku besar
adalah tabel dengan kolom-kolom untuk setiap akun
yang terlibat. Biasanya, ada kolom untuk nama akun,
saldo debet, saldo kredit, dan saldo akhir. Buku besar
dapat berbentuk fisik (di buku besar manual) atau
dalam bentuk elektronik (di perangkat lunak
akuntansi).
32. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
4. Transfer Informasi dari Jurnal Umum:
Pindahkan informasi dari jurnal umum ke buku besar
sesuai dengan akun-akun yang terlibat. Misalnya, jika
ada transaksi pembelian yang melibatkan akun
"Persediaan" dan "Hutang Usaha," transfer jumlah
debet dari transaksi tersebut ke kolom "Persediaan"
dan jumlah kredit ke kolom "Hutang Usaha."
33. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
5. Menghitung Saldo Akhir: Setelah informasi
transaksi ditransfer, hitung saldo sementara untuk
setiap akun pada akhir periode tertentu. Jumlahkan
total debit dan total kredit dalam setiap akun dan
hitung selisihnya untuk mendapatkan saldo akhir.
34. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
6. Menghitung Saldo Total: Dalam buku besar,
hitung saldo total dari semua akun-akun yang dicatat.
Jumlah total debit harus sama dengan jumlah total
kredit. Ini merupakan prinsip dasar dalam akuntansi
yang dikenal sebagai "prinsip keselarasan."
35. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
7. Memindahkan Saldo ke Periode Berikutnya:
Setelah akhir periode pelaporan, saldo akhir dari buku
besar akan digunakan sebagai saldo awal untuk
periode berikutnya. Ini membantu melacak perubahan
keuangan dari waktu ke waktu.
36. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
8. Penyajian Informasi: Buku besar menyediakan
gambaran menyeluruh tentang transaksi bisnis yang
telah terjadi dan saldo akun-akun pada akhir periode.
Informasi dari buku besar akan digunakan untuk
menyusun laporan keuangan seperti neraca saldo
dan laporan laba rugi.
37. MENYUSUN BUKU BESAR
Langkah Langkah Menyusun buku besar :
9. Penyesuaian dan Penutupan Akhir Tahun: Pada
akhir tahun keuangan, langkah-langkah penyesuaian
dan penutupan akan dilakukan untuk memastikan
bahwa laporan keuangan akhir tahun mencerminkan
kondisi keuangan yang akurat.
39. MENYUSUN NERACA SALDO
Neraca saldo adalah laporan keuangan yang
merangkum saldo akun-akun dalam buku besar pada
akhir periode pelaporan tertentu. Laporan ini
memberikan gambaran tentang posisi keuangan
perusahaan pada suatu titik waktu, dengan
memisahkan akun-akun menjadi kategori aset,
kewajiban, dan ekuitas.
40. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
1. Tujuan Neraca Saldo: Tujuan utama neraca saldo
adalah untuk menyajikan gambaran menyeluruh
tentang sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
(aset), kewajiban yang harus dibayar (kewajiban), dan
klaim pemilik atas aset tersebut (ekuitas). Neraca
saldo membantu menilai stabilitas keuangan
perusahaan dan melacak apakah total aset sama
dengan total kewajiban dan ekuitas.
41. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
2. Struktur Neraca Saldo: Neraca saldo biasanya
dibagi menjadi dua sisi: sisi aset dan sisi kewajiban
dan ekuitas. Sisi aset mencatat semua aset yang
dimiliki perusahaan, sedangkan sisi kewajiban dan
ekuitas mencatat kewajiban dan ekuitas perusahaan.
42. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
3. Sisi Aset: Sisi aset pada neraca saldo mencakup
berbagai jenis aset yang dimiliki perusahaan, seperti
kas, piutang usaha, persediaan, peralatan, dan
properti. Aset biasanya diurutkan berdasarkan
likuiditas, dengan aset yang paling likuid (seperti kas)
ditempatkan di bagian atas.
43. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
4. Sisi Kewajiban dan Ekuitas: Sisi kewajiban dan
ekuitas pada neraca saldo mencakup kewajiban yang
harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak luar
(seperti hutang usaha, hutang bank, dan utang
lainnya), serta ekuitas yang merupakan klaim pemilik
atas aset perusahaan.
44. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
5. Prinsip Keselarasan: Neraca saldo mengikuti
prinsip keselarasan akuntansi, yang berarti bahwa
total aset harus sama dengan total kewajiban dan
ekuitas. Ini mencerminkan konsep dasar bahwa
setiap transaksi bisnis harus memiliki dampak yang
setara pada kedua sisi neraca.
45. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
6. Pengklasifikasian Aset dan Kewajiban: Dalam
neraca saldo, aset dan kewajiban biasanya dibagi
menjadi dua kategori: aset lancar dan aset tetap,
serta kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
Ini membantu menggambarkan sejauh mana aset
dan kewajiban dapat diakses dalam jangka waktu
tertentu
46. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
7. Peran dalam Analisis Keuangan: Neraca saldo
adalah sumber informasi penting untuk analisis
keuangan. Ini membantu para pemangku
kepentingan seperti pemilik, investor, kreditur, dan
manajemen untuk memahami struktur keuangan
perusahaan, tingkat likuiditas, dan solvabilitas.
47. MENYUSUN NERACA SALDO
Langkah Langkah Menyusun neraca saldo :
8. Hubungan dengan Laporan Keuangan Lain:
Neraca saldo berhubungan erat dengan laporan
keuangan lainnya, seperti laporan laba rugi dan
laporan arus kas. Informasi dari neraca saldo
digunakan untuk menyusun laporan keuangan lainnya
dan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan
secara menyeluruh.