3. Definisi Umum
• Mengukur adalah membandingkan
parameter pada obyek yang diukur
terhadap besaran yang telah
distandarkan.
• Pengukuran adalah suatu usaha
untuk mendapatkan informasi
deskriptif & kuantitatif dari variabel-
variabel yang diukur dengan
membandingkan terhadap nilai
standarnya.
Konsep Dasar Pengukuran 3
4. Standar Pengukuran
Konsep Dasar Pengukuran 4
Merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan pengukuran.
Dengan adanya satuan dasar dan turunan dalam pengukuran, maka standar
pengukuran dikelompokkan kedalam beberapa jenis, yaitu :
1. Standar Internasional (International Standards)
2. Standar Primer (Primary Standards)
3. Standar Sekunder (Secondary Standards)
4. Standar Kerja (Working Standards)
5. Standar Internasional
Konsep Dasar Pengukuran 5
• Didefinisikan oleh perjanjian internasional, yang menyatakan satuan-
satuanpengukuran tertentu, sampai ketelitian terdekat yang mungkin diijinkan
oleh produksi dan teknologi pengukuran.
• Standar-standar ini secara berkala dinilai dan diperiksa melalui pengukuran-
pengukuran yang dinyatakan dalam satuan-satuan dasar.
• Standar-standar ini dipelihara di International Bureau of Weight
and Measurement( IBWM).
• Tidak tersedia untuk pemakai alat-alat ukur biasa, untuk tujuan
pembanding dan kalibrasi
6. Standar Internasional
Konsep Dasar Pengukuran 6
BESARAN SATUAN SIMBOL
Panjang Meter m
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon/Detik s
Arus Listrik Ampere A
Temperatur Derajat Kelvin °K
Intensitas Cahaya Lilin(Candela) cd
Enam besaran dasar SI, satuan pengukuran, beserta
simbol
7. Standar Internasional
Konsep Dasar Pengukuran
7
BESARAN SATUAN SIMBOL PERSAMAAN
Arus Listrik, I Ampere A -
Gaya gerak listrik, E Volt V -
Tegangan, V Volt V -
Resistansi, R Ohm Ω R = V/I
Muatan listrik, Q Coulomb C Q = It
Kapasitansi, C Farad F C = Q/V
Kuat medan listrik, E - V/m E = V/I
Kerapatan fluk listrik, D - C/m² D = Q/I²
Permittivity, ε - F/m Ε = D/E
Kuat medan magnet, H - A/m ∫Hdl = nI
Fluk Magnet, Φ Weber Wb E = dΦ/dt
Kerapatan medan magnet, B Tesla T B = Φ/I²
Induktansi, L / M Henry H M = Φ/I
Permeability, µ - H/m µ = B/H
Besaran dan simbol listrik dalam sistem SI
:
8. Standar Primer
Konsep Dasar Pengukuran 8
Standar-standar ini :
• Dipelihara oleh laboratorium – laboratorium standar nasional di berbagai
Negara didunia misalnya Physikalische-Technische Reichsanstalt ( PTR ) di
Jerman,National Bureau of Standards ( NBS ) di Washington, The National
Physical Laboratory ( NPL ) di Inggris, dan Badan Standarisasi Nasional ( BSN
) di Indonesia.
• Mewakili satuan – satuan dasar, dan sebagian dari satuan mekanik dan satuan
listrik yang diturunkan.
• Dikalibrasi tersendiri berdasarkan pengukuran – pengukuran absolut di
laboratorium nasional dan hasilnya dibandingkan satu sama lain .
• Tidak tersedia untuk digunakan di luar laboratorium nasional.
Digunakan untuk memeriksa dan mengkalibrasi standar - standar sekunder
9. Standar Sekunder
Konsep Dasar Pengukuran 9
Standar-standar ini :
• Merupakan acuan dasar bagi standar-
standar yang digunakan dalam pengukuran di laboratorium industri.
• Dipelihara oleh industri khusus yang berkaitan dan diperiksa terhadap standar
acuan lain didaerah tersebut, dan tanggung jawab pemeliharan dan kalibrasi
dilakukan oleh industri itu sendiri.
• Dikalibrasi secara berkala di laboratorium - laboratorium nasional dan
membandingkan terhadap standar primer dan setelah dikalibrasi diberikan
sertifikat.
10. Standar Kerja
Konsep Dasar Pengukuran 10
Standar-standar ini :
• Merupakan alat utama bagi laboratorium pengukuran.
• Digunakan untuk memeriksa dan mengkalibrasi instrumen -
instrumen laboratorium yang umum, biasanya mengenai ketelitian dan
prestasi atau untuk melakukanperbandingan dalam pemakaian di industri.
11. Sifat Pengukuran
Konsep Dasar Pengukuran 11
1. Indication
Menyatakan, menunjukkan, alat semacam ini tidak tergantung pada waktu.
2. Recording
Mencatat, menyimpan, merekam, alat ini dipergunakan bilapengukuran
berubah dengan perubahan waktu.
3. Integrating
Menjumlahkan, alat ini dipakai bila konsumsi energi elektrik selama beberapa
waktu waktu diperlukan.
12. Istilah² dalam Pengukuran
Konsep Dasar Pengukuran 12
1. Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari
variabel yang diukur.
2. Presisi, hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau
derajat untuk membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
3. Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input
atau variabel yang diukur
4. Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran yang mampu ditanggapi
oleh alat ukur.
5. Kesalahan, angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang diukur.
13. Unsur² dalam Pengukuran
Konsep Dasar Pengukuran 13
1. Alat yang dipergunakan sebagai pembanding / penunjuk (Alat Ukur)
2. Cara pengukuran yang digunakan (Metode)
3. Orang yang melaksanakan pengukuran (Operator)
14. Pemilihan Alat Ukur
Besaran
Batas Ukur
Sesuaikan dengan nilai
besaran yang akan
diukur Cara
Penggunaan
Sesuaikan dengan letak /
posisi penggunaan alat
ukur
Pemakaian
Tenaga
Sesuaikan sumber
tenaga untuk alat ukur
Konsep Dasar Pengukuran 14
Sesuaikan dengan
besaran yang akan diukur
15. Pemilihan Alat Ukur
Ukuran
Kecermatannya
Sesuaikan dengan nilai
besaran yang akan
diukur
Harga
Sesuaikan dengan kebutuhan
dalam pengukuran
Konsep Dasar Pengukuran 15
Sesuaikan ukuran alat ukur
dengan tempat / lokasi
pengukuran