SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
DASAR TEKNIK
PENGUKURAN (LISTRIK)
MATA KULIAH PENGUKURAN LISTRIK
Teknik Elektro-UNIKOM
Definisi Umum
• Mengukur : membandingkan parameter pada obyek yang diukur
terhadap besaran yang telah distandarkan.
• Pengukuran : suatu usaha untuk mendapatkan informasi deskriptif &
kuantitatif dari variabel-variabel yang diukur dengan
membandingkan terhadap nilai standarnya.
Fungsi & Karakteristik Alat Ukur
• Identifikasi/Pengindikasian (Indicating)
• Perekaman (Recording)
• Pengendalian (Controlling)
Satuan Dasar SI & turunannya
• Satuan dasar SI :
• Satuan turunan :
Satuan-satuan/Besaran Kelistrikan
 Umumnya ada 6 satuan utama kelistrikan:
1. Muatan (Coulomb)
2. Arus (Ampere)
3. Tegangan (Volt)
4. Resistansi (Ω)
5. Induktansi (henry)
6. Kapasitansi (Farad)
Standar Pengukuran
• Standar Internasional: Berdasarkan Kesepakatan internasional
• Standar primer : Berdasarkan standar Negara masing-masing
• Standar Sekunder : Standar pengukuran yang dipakai berdasarkan lembaga
atau laboratorium tertentu.
• Standar Kerja : prinsip kerja perangkat laboratorium untuk menunjang
keberhasilan proses pengukuran.
(misalnya: kalibrasi alat ukur)
Definisi Penting !
• Akurasi : derajat kedekatan suatu nilai pengukuran terhadap nilai sebenarnya.
• Resolusi :perubahan terkecil dari nilai yang diukur dimana instrumen akan
memberikan respon terhadap perubahan ini.
• Presisi : derajat kesesuaian dari suatu tahapan pengukuran
• Sensitivitas : respons instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang
diukur.
Kesalahan dalam Pengukuran
• Kesalahan pengukuran dinyatakan sebagai nilai “absolut” atau “persen
(%) kesalahan”.
• Kesalahan Absolut didefinisikan sebagai “perbedaan antara nilai yang
diharapkan dengan nilai yang terukur”, dan dinyatakan sebesar:
Dimana:
e = nilai absolut
Yn = nilai espektasi (yg diharapkan)
Xn = nilai yang diukur
• Kesalahan dalam persentase (%):
• Intensitas pengukuran yang dilakukan dinyatakan sebagai “akurasi
relatif”:
Kesalahan dalam Pengukuran (2)
• Akurasi dinyatakan sebesar :
• Nilai “presisi” ini dinyatakan oleh :
Kesalahan dalam Pengukuran (3)
𝑎 = 100% − 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝐴 𝑥 100
𝑃𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛 = 1 −
𝑋𝑛 − 𝑋𝑛
𝑋𝑛
Akurasi & Presisi dalam Pengukuran
• Tingkat akurasi & presisi sebuah pengukuran tergantung pada:
a. Kualitas Pengukuran
b. Orang menggunakan alat ukur
c. Besar kecilnya kesalahan pengukuran
1. Gross Error
a. Manusia sebagai pengguna alat ukur
b. Pembacaan alat ukur
c. Perekaman (recording) data hasil pengukuran
d. Kesalahan penggunakan alat ukur
Sumber Kesalahan Pengukuran (1)
2. Systematic Error
a. Sistem mekanik/konstruksi Alat ukur
b. lifetime alat ukur
c. Lingkungan
d. Kesalahan Observasi (pengambilan data hasil pengukuran)
Sumber Kesalahan Pengukuran (2)
3. Random Error
Merupakan kesalahan bersumber dari kombinasi kesalahan
sebelumnya (gross & systematic) tetapi “tidak dipastikan secara
jelas sumber kesalahannya berawala dari mana”.
Catatan: dibutuhkan analisis statistik utk mencari nilai kesalahannya utuk jenis
kesalahan acak ini.
Sumber Kesalahan Pengukuran (3)
Analisis Kesalahan (Pendekatan Statistik)
• Pendekatan statistik ini digunakan bagi kasalahan acak (random
error).
• Tahapan perhitungannya:
1. Mencari nilai rata-rata (aritmatika mean)
2. Mencari deviasi (simpangan) setiap pengukuran
3. Ajabar penjumlah deviasi (hasilnya bernilai nol)
4. Rata-rata Deviasi (D)
5. Standar deviasi (S)
6. Kesalahan yang mungkin (Probabality Error)
1. Mencari nilai rata-rata (𝑋)
• Nilai rata-rata ini dapat dijadikan sbg “rujukan nilai standar”.
• Besarnya dinyatakan sbb:
𝑿 =
𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 + ⋯ + 𝒙𝒏
𝒏
2. Mencari nilai simpangan (d)
• Nilai deviasi ini menunjukan selisih dari data hasil tiap pengukuran terhadap
nilai rata-rata nya.
• Besarnya dinyatakan sebesar :
𝒅𝟏 = 𝒙𝟏 − 𝑿
𝒅𝟐 = 𝒙𝟐 − 𝑿
.
.
𝒅𝒏 = 𝒙𝒏 − 𝑿
3 Aljabar penjumlahan simpangan
• Nilai ini untuk menujukan “kebenaran dalam menganalisis hasil
perhitungan dari sumber kesalahan acak”
• Besarnya dinyatakan sebesar :
𝑑𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑑1 + 𝑑2 + ⋯ + 𝑑𝑛
4. Rata-Rata Deviasi (D)
• Nilai ini menjelaskan tentang “tingkat kepresisian” dari hasil
pengukuran: “Semakin kecil nilai ini, maka akan lebih presisi hasil
pengukurannya”.
• Besarnya dinyatakan sebesar :
𝐷 =
𝑑1 + 𝑑2 + ⋯ + 𝑑𝑛
𝑛
5. Standar Simpangan (S)
• Nilai dihitung ketika pada hasil rata-rata simpangannya masih terjadi
perubahan nilai
• Besarnya dinyatakan sebesar :
𝑆 =
𝑑1
2
+ 𝑑2
2
+ ⋯ + 𝑑𝑛
2
𝑛
• Untuk (n < 30 ), maka biasanya digunakan pendekatan perhitungan :
𝑆 =
𝑑1
2
+ 𝑑2
2
+ ⋯ + 𝑑𝑛
2
𝑛 − 1
6. Kesalahan yang Mungkin (𝑒𝑝)
• Menyatakan “kesalahan yang mungkin bisa terjadi saat pengukuran sudah
selesai dilakukan”
• Besarnya dinyatakan sebesar:
𝑒𝑝 = 0,6745 𝑥 𝑆
Contoh-contoh soal
Soal 1:
Nilai tegangan yang diharapkan melalui sebuah resistor sebesar
50 Volt. Jika ternyata pengukuran lapangan menunjukan nilai
tegangan 49 Volt, maka tentukan :
• A. kesalahan absolut
• B. persen kesalahan
• C. keakurasian relatif
• D. persen keakurasian (nilai keakurasian)
Solusi :
Soal 2 :
Sebuah hasil pengukuran tegangan untuk 10 kali percobaan
diperoleh data sebagai berikut:
Tentukan nilai kepresisian hasil pengukuran
untuk percobaan ke-4 !
Solusi :
Soal 3 :
Sebuah data hasil pengukuran tegangan yang dilakukan sebanyak 4
kali diperoleh data-data sebagai berikut: x1=50,1 V; x2=49,7 V;
x3= 49,6; x4= 50,2 V. tentukan:
a. Nilai rata-rata
b. Simpangan antara hasil nilai pengukuran
c. Aljabar penjumlahan simpangan
d. Deviasi rata-rata (D)
e. Standar deviasi (S)
f. Kesalahan yang mungkin (probability error)
Solusi :
a. Nilai rata-rata:
b. Simpangan antar hasil nilai pengukuran :
𝒅𝒏 = 𝒙𝒏 − 𝑿
a. Aljabar penjumlahan simpangan:
d. Deviasi rata-rata:
e. Standar Deviasi :

More Related Content

Similar to MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx

Folie mp sensor 1 [compatibility mode]
Folie mp sensor 1 [compatibility mode]Folie mp sensor 1 [compatibility mode]
Folie mp sensor 1 [compatibility mode]Karna Imam Aziziir
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxssuser8403d0
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxToufan1
 
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdfM3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdfSaptioAji1
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN
KONSEP DASAR PENGUKURANKONSEP DASAR PENGUKURAN
KONSEP DASAR PENGUKURANMarsiaSantoso2
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Jeremi Mitchell
 
Konsep dasar sistem instrumentasi
Konsep dasar sistem instrumentasiKonsep dasar sistem instrumentasi
Konsep dasar sistem instrumentasiAstelRajagukguk
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 
Instrumentasi
InstrumentasiInstrumentasi
Instrumentasipolmed
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingLhiya XiaoLing
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaanmas karebet
 
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptxbab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptxanas370247
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrikjajakustija
 

Similar to MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx (20)

Folie mp sensor 1 [compatibility mode]
Folie mp sensor 1 [compatibility mode]Folie mp sensor 1 [compatibility mode]
Folie mp sensor 1 [compatibility mode]
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptxPengukuran_dan_Kesalahan.pptx
Pengukuran_dan_Kesalahan.pptx
 
Tachometer
TachometerTachometer
Tachometer
 
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdfM3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
 
KONSEP DASAR PENGUKURAN
KONSEP DASAR PENGUKURANKONSEP DASAR PENGUKURAN
KONSEP DASAR PENGUKURAN
 
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
Bab 1 besaran fisika dan satuannya ( in indonesian langue)
 
1
11
1
 
Konsep dasar sistem instrumentasi
Konsep dasar sistem instrumentasiKonsep dasar sistem instrumentasi
Konsep dasar sistem instrumentasi
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 
2 standar pengukuran
2 standar pengukuran2 standar pengukuran
2 standar pengukuran
 
Instrumentasi
InstrumentasiInstrumentasi
Instrumentasi
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka penting
 
Kalkulus Bab Estimasi
Kalkulus Bab EstimasiKalkulus Bab Estimasi
Kalkulus Bab Estimasi
 
L k p d
L k p dL k p d
L k p d
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
 
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptxbab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
bab-4-estimasi-permintaan-170303075107 (2).pptx
 
Pengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran ListrikPengukuran Besaran Listrik
Pengukuran Besaran Listrik
 
Kalibrasi tachometer
Kalibrasi tachometerKalibrasi tachometer
Kalibrasi tachometer
 
Alat ukur 2
Alat ukur 2Alat ukur 2
Alat ukur 2
 

MATERI 2_PENGANTAR ILMU PlENGUKURAN.pptx

  • 1. DASAR TEKNIK PENGUKURAN (LISTRIK) MATA KULIAH PENGUKURAN LISTRIK Teknik Elektro-UNIKOM
  • 2. Definisi Umum • Mengukur : membandingkan parameter pada obyek yang diukur terhadap besaran yang telah distandarkan. • Pengukuran : suatu usaha untuk mendapatkan informasi deskriptif & kuantitatif dari variabel-variabel yang diukur dengan membandingkan terhadap nilai standarnya.
  • 3. Fungsi & Karakteristik Alat Ukur • Identifikasi/Pengindikasian (Indicating) • Perekaman (Recording) • Pengendalian (Controlling)
  • 4. Satuan Dasar SI & turunannya • Satuan dasar SI : • Satuan turunan :
  • 5. Satuan-satuan/Besaran Kelistrikan  Umumnya ada 6 satuan utama kelistrikan: 1. Muatan (Coulomb) 2. Arus (Ampere) 3. Tegangan (Volt) 4. Resistansi (Ω) 5. Induktansi (henry) 6. Kapasitansi (Farad)
  • 6. Standar Pengukuran • Standar Internasional: Berdasarkan Kesepakatan internasional • Standar primer : Berdasarkan standar Negara masing-masing • Standar Sekunder : Standar pengukuran yang dipakai berdasarkan lembaga atau laboratorium tertentu. • Standar Kerja : prinsip kerja perangkat laboratorium untuk menunjang keberhasilan proses pengukuran. (misalnya: kalibrasi alat ukur)
  • 7. Definisi Penting ! • Akurasi : derajat kedekatan suatu nilai pengukuran terhadap nilai sebenarnya. • Resolusi :perubahan terkecil dari nilai yang diukur dimana instrumen akan memberikan respon terhadap perubahan ini. • Presisi : derajat kesesuaian dari suatu tahapan pengukuran • Sensitivitas : respons instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur.
  • 8. Kesalahan dalam Pengukuran • Kesalahan pengukuran dinyatakan sebagai nilai “absolut” atau “persen (%) kesalahan”. • Kesalahan Absolut didefinisikan sebagai “perbedaan antara nilai yang diharapkan dengan nilai yang terukur”, dan dinyatakan sebesar: Dimana: e = nilai absolut Yn = nilai espektasi (yg diharapkan) Xn = nilai yang diukur
  • 9. • Kesalahan dalam persentase (%): • Intensitas pengukuran yang dilakukan dinyatakan sebagai “akurasi relatif”: Kesalahan dalam Pengukuran (2)
  • 10. • Akurasi dinyatakan sebesar : • Nilai “presisi” ini dinyatakan oleh : Kesalahan dalam Pengukuran (3) 𝑎 = 100% − 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝐴 𝑥 100 𝑃𝑟𝑒𝑐𝑖𝑠𝑖𝑜𝑛 = 1 − 𝑋𝑛 − 𝑋𝑛 𝑋𝑛
  • 11. Akurasi & Presisi dalam Pengukuran • Tingkat akurasi & presisi sebuah pengukuran tergantung pada: a. Kualitas Pengukuran b. Orang menggunakan alat ukur c. Besar kecilnya kesalahan pengukuran
  • 12. 1. Gross Error a. Manusia sebagai pengguna alat ukur b. Pembacaan alat ukur c. Perekaman (recording) data hasil pengukuran d. Kesalahan penggunakan alat ukur Sumber Kesalahan Pengukuran (1)
  • 13. 2. Systematic Error a. Sistem mekanik/konstruksi Alat ukur b. lifetime alat ukur c. Lingkungan d. Kesalahan Observasi (pengambilan data hasil pengukuran) Sumber Kesalahan Pengukuran (2)
  • 14. 3. Random Error Merupakan kesalahan bersumber dari kombinasi kesalahan sebelumnya (gross & systematic) tetapi “tidak dipastikan secara jelas sumber kesalahannya berawala dari mana”. Catatan: dibutuhkan analisis statistik utk mencari nilai kesalahannya utuk jenis kesalahan acak ini. Sumber Kesalahan Pengukuran (3)
  • 15. Analisis Kesalahan (Pendekatan Statistik) • Pendekatan statistik ini digunakan bagi kasalahan acak (random error). • Tahapan perhitungannya: 1. Mencari nilai rata-rata (aritmatika mean) 2. Mencari deviasi (simpangan) setiap pengukuran 3. Ajabar penjumlah deviasi (hasilnya bernilai nol) 4. Rata-rata Deviasi (D) 5. Standar deviasi (S) 6. Kesalahan yang mungkin (Probabality Error)
  • 16. 1. Mencari nilai rata-rata (𝑋) • Nilai rata-rata ini dapat dijadikan sbg “rujukan nilai standar”. • Besarnya dinyatakan sbb: 𝑿 = 𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 + ⋯ + 𝒙𝒏 𝒏
  • 17. 2. Mencari nilai simpangan (d) • Nilai deviasi ini menunjukan selisih dari data hasil tiap pengukuran terhadap nilai rata-rata nya. • Besarnya dinyatakan sebesar : 𝒅𝟏 = 𝒙𝟏 − 𝑿 𝒅𝟐 = 𝒙𝟐 − 𝑿 . . 𝒅𝒏 = 𝒙𝒏 − 𝑿
  • 18. 3 Aljabar penjumlahan simpangan • Nilai ini untuk menujukan “kebenaran dalam menganalisis hasil perhitungan dari sumber kesalahan acak” • Besarnya dinyatakan sebesar : 𝑑𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑑1 + 𝑑2 + ⋯ + 𝑑𝑛
  • 19. 4. Rata-Rata Deviasi (D) • Nilai ini menjelaskan tentang “tingkat kepresisian” dari hasil pengukuran: “Semakin kecil nilai ini, maka akan lebih presisi hasil pengukurannya”. • Besarnya dinyatakan sebesar : 𝐷 = 𝑑1 + 𝑑2 + ⋯ + 𝑑𝑛 𝑛
  • 20. 5. Standar Simpangan (S) • Nilai dihitung ketika pada hasil rata-rata simpangannya masih terjadi perubahan nilai • Besarnya dinyatakan sebesar : 𝑆 = 𝑑1 2 + 𝑑2 2 + ⋯ + 𝑑𝑛 2 𝑛 • Untuk (n < 30 ), maka biasanya digunakan pendekatan perhitungan : 𝑆 = 𝑑1 2 + 𝑑2 2 + ⋯ + 𝑑𝑛 2 𝑛 − 1
  • 21. 6. Kesalahan yang Mungkin (𝑒𝑝) • Menyatakan “kesalahan yang mungkin bisa terjadi saat pengukuran sudah selesai dilakukan” • Besarnya dinyatakan sebesar: 𝑒𝑝 = 0,6745 𝑥 𝑆
  • 22. Contoh-contoh soal Soal 1: Nilai tegangan yang diharapkan melalui sebuah resistor sebesar 50 Volt. Jika ternyata pengukuran lapangan menunjukan nilai tegangan 49 Volt, maka tentukan : • A. kesalahan absolut • B. persen kesalahan • C. keakurasian relatif • D. persen keakurasian (nilai keakurasian)
  • 24. Soal 2 : Sebuah hasil pengukuran tegangan untuk 10 kali percobaan diperoleh data sebagai berikut: Tentukan nilai kepresisian hasil pengukuran untuk percobaan ke-4 !
  • 26. Soal 3 : Sebuah data hasil pengukuran tegangan yang dilakukan sebanyak 4 kali diperoleh data-data sebagai berikut: x1=50,1 V; x2=49,7 V; x3= 49,6; x4= 50,2 V. tentukan: a. Nilai rata-rata b. Simpangan antara hasil nilai pengukuran c. Aljabar penjumlahan simpangan d. Deviasi rata-rata (D) e. Standar deviasi (S) f. Kesalahan yang mungkin (probability error)
  • 27. Solusi : a. Nilai rata-rata: b. Simpangan antar hasil nilai pengukuran : 𝒅𝒏 = 𝒙𝒏 − 𝑿 a. Aljabar penjumlahan simpangan:
  • 28. d. Deviasi rata-rata: e. Standar Deviasi :