SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Adam Haydar Aria ( 20221770060 )
Khoirun Nisa ( 20221770028 )
Gina Ibra Syakira ( 20221770039 )
Nama Kelompok
Teori Kepribadian
Menurut Harry Stack
Sullivan
1. Pencetus
Harry Stuck Sullivan adalah orang pertam
a kelahiran Amerika Serikat yang membangun
dan Mengembangkan Teori Kepribadian secar
a menyeluruh. Juga dipengaruhi oleh latar bel
akang dan pengalamannya sebagai Psikiater d
an psikoanalis.
Teori Sullivan juga mengacu pada pengam
atannya terhadap perilaku manusia dalam kehi
dupan sehari-hari, termasuk pengalaman dan i
nteraksinya sendiri dengan orang lain. Dia per
caya bahwa perilaku manusia dan kesehatan
mental dibentuk oleh lingkungan sosial dan no
rma budaya kita, bukan semata-mata oleh sifat
individu atau kualitas bawaan.
2. Definisi/teori
Menurutnya, kepribadian adalah pola yang relatif menetap dari situasi-situasi antar pribadi yang berulang, yang m
enjadi ciri kehidupan manusia. Sullivan yakin bahwa manusia mengembangkan kepribadian dalam konteks sosial, karen
a tanpa orang lain, manusia tidak akan memiliki kepribadian. Jika ingin mengenali kepribadian manusia, maka dapat me
ngetahuinya melalui studi ilmiah mengenai hubungan interpersonal.Teori interpersonal sullivan menekankan pentingnya
setiap tahap perkembangan manusia, mulai dari bayi, kanak-kanak, ramaja, dan dewasa. Disebutkan juga bahwa hubung
an interpersonal yang intim pada setiap tahap perkembangan, dapat mengalami kegagalan karena kecemasan.
Selain itu, Sullivan juga mengembangkan konsep "dynamisme interpersonal", yaitu kekuatan sosial yang mempen
garuhi hubungan antara individu dan lingkungannya. Menurutnya, dynamisme interpersonal ini dapat memberikan penga
ruh positif atau negatif terhadap pengembangan personalitas seseorang.Sullivan juga menciptakan konsep "self-system",
yang mencakup berbagai elemen dalam kehidupan seseorang seperti pengalaman sosial, kognitif, dan emosional. Konsep
ini membantu memahami bagaimana pengalaman-pengalaman ini mempengaruhi pembentukan personalitas dan hubung
an sosial seseorang.Secara keseluruhan, teori dan konsep Sullivan mengilustrasikan pentingnya hubungan sosial dalam p
embentukan personalitas dan menyediakan kerangka untuk memahami kompleksitas hubungan antara individu dan lingk
ungannya.
3. Struktur
Dinamis
Struktur dinamis dalam teori personalitas Harry Stack Sullivan adalah cara seseorang merespon da
n berinteraksi dengan lingkungannya. Struktur dinamis Sullivan terdiri dari tiga lapisan atau tingkat:
1. Lapisan prototipik (prototaxic): Merupakan tingkat paling dasar dan primitif dalam struktur din
amis, di mana individu merespon pada rangsangan sensorik tanpa kesadaran diri atau pengolahan ko
gnitif yang lebih tinggi.
2. Lapisan parataksik: Merupakan tingkat berikutnya di mana individu mulai memproses informasi
secara kognitif dan mulai membentuk hubungan antara pengalaman dan tindakan.
3. Lapisan sintaksik: Merupakan tingkat paling kompleks dalam struktur dinamis, di mana individu
mampu memproses informasi secara abstrak dan memiliki kemampuan untuk melihat dirinya sendiri
dari sudut pandang orang lain.
Menurut Sullivan, ketiga lapisan ini saling terkait dan berkembang seiring waktu, dengan pengala
man sosial yang membentuk struktur dinamis seseorang. Dia juga menyatakan bahwa struktur dinam
is dapat berubah sepanjang waktu sebagai hasil dari pengalaman sosial yang berubah.Sullivan percay
a bahwa struktur dinamis ini sangat penting dalam membentuk personalitas seseorang
Personifikasi
Struktur personifikasi dalam teori personalitas Harry Stack Sullivan adalah konsep yang menjelaska
n bagaimana seseorang mengembangkan gambaran mental tentang dirinya sendiri, atau "self-system", ya
ng terbentuk dari pengalaman sosialnya.Menurut Sullivan, struktur personifikasi terdiri dari tiga elemen
utama:
1. Gambaran mental dari diri sendiri (self-image): Ini adalah gambaran mental yang dimiliki seseora
ng tentang dirinya sendiri. Gambaran mental ini berkembang dari pengalaman sosial individu dan menca
kup bagaimana individu melihat dirinya sendiri dan bagaimana ia percaya orang lain melihatnya.
2. Gambaran mental dari orang lain (image of others): Ini adalah gambaran mental tentang orang lai
n yang dianggap penting oleh individu. Gambaran mental ini juga berkembang dari pengalaman sosial d
an mencakup pandangan individu tentang orang lain, seperti keluarga, teman, dan orang yang dianggap
penting.
3. Gambaran mental tentang hubungan sosial (image of social relationship): Ini adalah gambaran m
ental tentang bagaimana hubungan individu dengan orang lain, termasuk dinamika interpersonal dan sosi
al yang terkait. Gambaran mental ini juga terbentuk dari pengalaman sosial dan mencakup bagaimana in
dividu memandang hubungannya dengan orang lain.
Menurut Sullivan, ketiga elemen struktur personifikasi saling terkait dan membentuk personalitas indivi
du. Perkembangan struktur personifikasi juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial individu, terutama hub
ungan dengan orang tua dan pengalaman sosial pada masa kanak-kanak.
Sistem Self
Sullivan juga menekankan pentingnya "sistem-self," yang merujuk pada kumpulan gambaran dan harapan
internal yang dimiliki oleh individu tentang diri mereka sendiri dan orang lain. "Sistem-self" dibentuk oleh lingk
ungan sosial dan memengaruhi perilaku dan interaksi individu dengan orang lain.
Secara keseluruhan, teori Sullivan menekankan sifat sosial "self" dan menyoroti pentingnya hubungan interpers
onal dalam membentuk identitas seseorang.
Sullivan percaya bahwa "self" bukanlah suatu entitas yang tetap, melainkan selalu berubah dan berkemba
ng seiring dengan interaksi individu dengan orang lain. Ia berpendapat bahwa orang mengembangkan rasa "self
" melalui proses komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Proses ini disebut "keamanan interpersonal," yang
mengacu pada rasa individu merasa dipahami, diterima, dan dihargai oleh orang lain.
Proses Kognitif dan tahapnya
Proses kognitif adalah proses mental yang terjadi dalam pikiran manusia saat memproses informasi yang diterima dari lingku
ngan. Proses kognitif dapat dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu prototaksis, parataksis, dan sintaksis. Berikut penjelasan untuk s
etiap tahapnya:
1.Prototaksis
Tahap prototaksis adalah tahap pertama dalam proses kognitif, di mana informasi yang diterima oleh individu diurutkan seca
ra kasar. Pada tahap ini, informasi belum diorganisasi atau diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori yang lebih spesifik. Individ
u pada tahap ini hanya mampu memproses informasi secara sederhana dan terbatas.
2. Parataksis
Tahap kedua dalam proses kognitif adalah parataksis, di mana informasi mulai diorganisasi ke dalam kategori-kategori yang
lebih spesifik. Individu pada tahap ini mampu memproses informasi yang lebih kompleks dan membandingkan informasi yang ber
beda-beda. Tahap parataksis memungkinkan individu untuk membuat hubungan atau asosiasi antara konsep-konsep yang berbeda
dalam pikiran mereka.
3. Sintaksis
Tahap terakhir dalam proses kognitif adalah sintaksis, di mana individu mampu mengorganisasi informasi ke dalam struktur
yang lebih kompleks dan teratur. Pada tahap ini, individu dapat mengembangkan pemahaman yang lebih abstrak dan kompleks, da
n dapat memproses informasi dalam konteks yang lebih luas. Individu pada tahap sintaksis mampu melakukan analisis, sintesis, da
n evaluasi informasi secara kompleks.Secara keseluruhan, tahap prototaksis, parataksis, dan sintaksis merupakan tahapan penting
dalam proses kognitif manusia, yang memungkinkan individu untuk memproses informasi dari lingkungan mereka secara lebih ko
mpleks dan terstruktur.
4. Dinamika
Tegangan
Tegangan, atau yang juga dikenal sebagai stres, merujuk pada reaksi tubuh dan pikiran individu terhadap situasi atau peristiwa
yang dianggap menantang atau mengancam keseimbangan atau kesejahteraan mereka. Tegangan bisa berasal dari situasi fisik mau
pun psikologis. Tegangan bisa berdampak positif maupun negatif pada individu, tergantung pada seberapa besar dan seberapa lam
a mereka mengalami tegangan tersebut. Dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kebutuhan (Needs)
Kebutuhan merujuk pada kondisi atau objek yang dibutuhkan oleh individu untuk mempertahankan atau meningkatkan keseja
hteraan mereka. Kebutuhan dapat berupa kebutuhan fisik seperti makanan, air, dan tempat tinggal, serta kebutuhan psikologis sepe
rti rasa aman, kepercayaan, dan persahabatan. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan individu merasa tidak nyaman
atau tidak bahagia..
2. Kecemasan (Anxiety)
Kecemasan merujuk pada perasaan ketidaknyamanan, ketakutan, atau ketidakpastian yang dirasakan oleh individu terhadap sit
uasi atau peristiwa yang dianggap menantang atau mengancam keseimbangan mereka. Kecemasan bisa berasal dari situasi atau pe
ristiwa yang nyata, atau bisa juga merupakan reaksi terhadap pikiran atau gambaran mental yang negatif. Kecemasan bisa berdam
pak negatif pada individu jika terlalu tinggi atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
5. Perkembangan Kepribadian
Menurut Harry Sullivan, tahap perkembangan dibagi menjadi 7 yaitu
:
Sullivan mengemukakan bahwa perkembangan individu terjadi melalui serangkaian tahap
perkembangan interpersonal atau antarpribadi. Tahap-tahap perkembangan interpersonal ini terdir
i dari tujuh tahap, yang masing-masing tahap berkaitan dengan tahap perkembangan sosial individ
u. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuh tahap perkembangan interpersonal menurut Harry
Sullivan:
1. Tahap Infansea ( 0 – 18 bulan )
Tahap ini terjadi pada usia bayi sejak lahir hingga sekitar usia 1 tahun. Pad
a tahap ini, bayi mengembangkan hubungan awal dengan orang yang merawa
tnya, terutama ibu. Hubungan ini berkaitan dengan kebutuhan dasar bayi
seperti makan, minum, tidur dan kebersihan.
2.. Masa Kanak Kanak( 1- 4 tahun )
Tahap ini terjadi pada usia sekitar 1-4 tahun. Pada tahap ini, anak mulai m
emperluas lingkungan sosialnya dan mengalami tahap penyesuaian dalam ber
interaksi dengan lingkungan sosial baru. Anak mulai memperhatikan dan men
iru perilaku orang lain dan mengembangkan kesadaran diri.
3. Masa Juvenile ( 6-8,5/10 tahun )
Pada tahap ini, anak-anak mulai memasuki masa remaja awal, dan mengal
ami perubahan sosial, emosional, dan fisik yang signifikan. Anak-anak mulai
mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih dalam dengan teman seb
ayanya, dan mencoba menemukan identitas diri mereka. Pada tahap ini, anak-
anak mulai mengembangkan keterampilan sosial yang lebih kompleks dalam
hubungan dengan kelompok sebaya, termasuk kemampuan untuk menyelesai
kan konflik dan negosiasi dalam situasi sosial yang kompleks.
4. Masa Praadolesen ( 8,5 – 12 tahun )
Pada masa praadolesen, anak-anak umumnya lebih fokus pada hubungan dengan
teman sebayanya dan mulai memperluas lingkup pergaulan sosialnya. Mereka mulai meng
embangkan minat dan bakat mereka, dan mulai lebih independen dalam pengambilan kepu
tusan dan tanggung jawab diri sendiri.
Masa praadolesen juga merupakan masa yang penting dalam pengembangan keterampil
an sosial dan emosi, seperti kemampuan untuk berempati, berkomunikasi, dan mengontrol
emosi. Pada masa ini, anak-anak mulai lebih peka terhadap opini dan perspektif
orang lain, dan mulai belajar untuk bekerja sama dalam tim dan menghargai perbedaan
individu.
5. Masa Adolesen Awal ( 12 – 16 tahun )
Secara keseluruhan, masa adolesen awal merupakan masa yang penuh dengan perubah
an dan tantangan, namun juga merupakan masa yang penting dalam perkembangan
individu. Pada masa ini, remaja mulai membentuk identitas diri mereka, memperluas hubu
ngan sosial mereka, dan mempersiapkan diri untuk memasuki masa dewasa yang lebih
mandiri dan bertanggung jawab.
6. Masa Adolesen Akhir ( 16 – 20 tahun )
Masa adolesen akhir merupakan masa yang penting bagi perkembangan individu
karena masa ini merupakan masa transisi ke masa dewasa yang memerlukan kesiapan
fisik, mental, dan sosial. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik harus memberikan
dukungan yang tepat dan memfasilitasi remaja untuk menghadapi tantangan yang
dihadapi pada masa ini.
7. Masa Maturity ( 20 tahun keatas )
Pada masa maturity, individu umumnya mencapai tingkat
kedewasaan yang lebih tinggi dan lebih mampu menjalani hidup secar
a mandiri. Meskipun demikian, individu tetap memerlukan dukungan
sosial dan hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan komunita
s untuk membantu mereka melewati masa transisi dan tantangan yang
dihadapi pada masa ini.
Any Question
?

More Related Content

Similar to Teori Kepribadian Harry Stack Sullivan

Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfi
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfhy
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Warnet Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Operator Warnet Vast Raha
 
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.Ridho Prawira
 
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualpjj_kemenkes
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Septian Muna Barakati
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxDeskijulianda
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadianpjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadian
Modul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadianModul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadian
Modul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadianUwes Chaeruman
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Rahmat Saputra
 
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamRoisMansur
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 

Similar to Teori Kepribadian Harry Stack Sullivan (20)

Teori interpersonal pp
Teori interpersonal ppTeori interpersonal pp
Teori interpersonal pp
 
Teori interpersonal pp
Teori interpersonal ppTeori interpersonal pp
Teori interpersonal pp
 
Peserta Didik
Peserta DidikPeserta Didik
Peserta Didik
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaranKurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.
 
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial,sexual dan spiritual
 
Sikap
SikapSikap
Sikap
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
Self & self esteem
Self & self esteemSelf & self esteem
Self & self esteem
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Modul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadian
Modul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadianModul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadian
Modul 1 kb 2 konsep perkembangan kepribadian
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
 
Kepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku ManusiaKepribadian dan Perilaku Manusia
Kepribadian dan Perilaku Manusia
 

Recently uploaded

Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 

Recently uploaded (6)

Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 

Teori Kepribadian Harry Stack Sullivan

  • 1. Adam Haydar Aria ( 20221770060 ) Khoirun Nisa ( 20221770028 ) Gina Ibra Syakira ( 20221770039 ) Nama Kelompok Teori Kepribadian Menurut Harry Stack Sullivan
  • 2. 1. Pencetus Harry Stuck Sullivan adalah orang pertam a kelahiran Amerika Serikat yang membangun dan Mengembangkan Teori Kepribadian secar a menyeluruh. Juga dipengaruhi oleh latar bel akang dan pengalamannya sebagai Psikiater d an psikoanalis. Teori Sullivan juga mengacu pada pengam atannya terhadap perilaku manusia dalam kehi dupan sehari-hari, termasuk pengalaman dan i nteraksinya sendiri dengan orang lain. Dia per caya bahwa perilaku manusia dan kesehatan mental dibentuk oleh lingkungan sosial dan no rma budaya kita, bukan semata-mata oleh sifat individu atau kualitas bawaan.
  • 3. 2. Definisi/teori Menurutnya, kepribadian adalah pola yang relatif menetap dari situasi-situasi antar pribadi yang berulang, yang m enjadi ciri kehidupan manusia. Sullivan yakin bahwa manusia mengembangkan kepribadian dalam konteks sosial, karen a tanpa orang lain, manusia tidak akan memiliki kepribadian. Jika ingin mengenali kepribadian manusia, maka dapat me ngetahuinya melalui studi ilmiah mengenai hubungan interpersonal.Teori interpersonal sullivan menekankan pentingnya setiap tahap perkembangan manusia, mulai dari bayi, kanak-kanak, ramaja, dan dewasa. Disebutkan juga bahwa hubung an interpersonal yang intim pada setiap tahap perkembangan, dapat mengalami kegagalan karena kecemasan. Selain itu, Sullivan juga mengembangkan konsep "dynamisme interpersonal", yaitu kekuatan sosial yang mempen garuhi hubungan antara individu dan lingkungannya. Menurutnya, dynamisme interpersonal ini dapat memberikan penga ruh positif atau negatif terhadap pengembangan personalitas seseorang.Sullivan juga menciptakan konsep "self-system", yang mencakup berbagai elemen dalam kehidupan seseorang seperti pengalaman sosial, kognitif, dan emosional. Konsep ini membantu memahami bagaimana pengalaman-pengalaman ini mempengaruhi pembentukan personalitas dan hubung an sosial seseorang.Secara keseluruhan, teori dan konsep Sullivan mengilustrasikan pentingnya hubungan sosial dalam p embentukan personalitas dan menyediakan kerangka untuk memahami kompleksitas hubungan antara individu dan lingk ungannya.
  • 4. 3. Struktur Dinamis Struktur dinamis dalam teori personalitas Harry Stack Sullivan adalah cara seseorang merespon da n berinteraksi dengan lingkungannya. Struktur dinamis Sullivan terdiri dari tiga lapisan atau tingkat: 1. Lapisan prototipik (prototaxic): Merupakan tingkat paling dasar dan primitif dalam struktur din amis, di mana individu merespon pada rangsangan sensorik tanpa kesadaran diri atau pengolahan ko gnitif yang lebih tinggi. 2. Lapisan parataksik: Merupakan tingkat berikutnya di mana individu mulai memproses informasi secara kognitif dan mulai membentuk hubungan antara pengalaman dan tindakan. 3. Lapisan sintaksik: Merupakan tingkat paling kompleks dalam struktur dinamis, di mana individu mampu memproses informasi secara abstrak dan memiliki kemampuan untuk melihat dirinya sendiri dari sudut pandang orang lain. Menurut Sullivan, ketiga lapisan ini saling terkait dan berkembang seiring waktu, dengan pengala man sosial yang membentuk struktur dinamis seseorang. Dia juga menyatakan bahwa struktur dinam is dapat berubah sepanjang waktu sebagai hasil dari pengalaman sosial yang berubah.Sullivan percay a bahwa struktur dinamis ini sangat penting dalam membentuk personalitas seseorang
  • 5. Personifikasi Struktur personifikasi dalam teori personalitas Harry Stack Sullivan adalah konsep yang menjelaska n bagaimana seseorang mengembangkan gambaran mental tentang dirinya sendiri, atau "self-system", ya ng terbentuk dari pengalaman sosialnya.Menurut Sullivan, struktur personifikasi terdiri dari tiga elemen utama: 1. Gambaran mental dari diri sendiri (self-image): Ini adalah gambaran mental yang dimiliki seseora ng tentang dirinya sendiri. Gambaran mental ini berkembang dari pengalaman sosial individu dan menca kup bagaimana individu melihat dirinya sendiri dan bagaimana ia percaya orang lain melihatnya. 2. Gambaran mental dari orang lain (image of others): Ini adalah gambaran mental tentang orang lai n yang dianggap penting oleh individu. Gambaran mental ini juga berkembang dari pengalaman sosial d an mencakup pandangan individu tentang orang lain, seperti keluarga, teman, dan orang yang dianggap penting. 3. Gambaran mental tentang hubungan sosial (image of social relationship): Ini adalah gambaran m ental tentang bagaimana hubungan individu dengan orang lain, termasuk dinamika interpersonal dan sosi al yang terkait. Gambaran mental ini juga terbentuk dari pengalaman sosial dan mencakup bagaimana in dividu memandang hubungannya dengan orang lain. Menurut Sullivan, ketiga elemen struktur personifikasi saling terkait dan membentuk personalitas indivi du. Perkembangan struktur personifikasi juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial individu, terutama hub ungan dengan orang tua dan pengalaman sosial pada masa kanak-kanak.
  • 6. Sistem Self Sullivan juga menekankan pentingnya "sistem-self," yang merujuk pada kumpulan gambaran dan harapan internal yang dimiliki oleh individu tentang diri mereka sendiri dan orang lain. "Sistem-self" dibentuk oleh lingk ungan sosial dan memengaruhi perilaku dan interaksi individu dengan orang lain. Secara keseluruhan, teori Sullivan menekankan sifat sosial "self" dan menyoroti pentingnya hubungan interpers onal dalam membentuk identitas seseorang. Sullivan percaya bahwa "self" bukanlah suatu entitas yang tetap, melainkan selalu berubah dan berkemba ng seiring dengan interaksi individu dengan orang lain. Ia berpendapat bahwa orang mengembangkan rasa "self " melalui proses komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Proses ini disebut "keamanan interpersonal," yang mengacu pada rasa individu merasa dipahami, diterima, dan dihargai oleh orang lain.
  • 7. Proses Kognitif dan tahapnya Proses kognitif adalah proses mental yang terjadi dalam pikiran manusia saat memproses informasi yang diterima dari lingku ngan. Proses kognitif dapat dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu prototaksis, parataksis, dan sintaksis. Berikut penjelasan untuk s etiap tahapnya: 1.Prototaksis Tahap prototaksis adalah tahap pertama dalam proses kognitif, di mana informasi yang diterima oleh individu diurutkan seca ra kasar. Pada tahap ini, informasi belum diorganisasi atau diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori yang lebih spesifik. Individ u pada tahap ini hanya mampu memproses informasi secara sederhana dan terbatas. 2. Parataksis Tahap kedua dalam proses kognitif adalah parataksis, di mana informasi mulai diorganisasi ke dalam kategori-kategori yang lebih spesifik. Individu pada tahap ini mampu memproses informasi yang lebih kompleks dan membandingkan informasi yang ber beda-beda. Tahap parataksis memungkinkan individu untuk membuat hubungan atau asosiasi antara konsep-konsep yang berbeda dalam pikiran mereka. 3. Sintaksis Tahap terakhir dalam proses kognitif adalah sintaksis, di mana individu mampu mengorganisasi informasi ke dalam struktur yang lebih kompleks dan teratur. Pada tahap ini, individu dapat mengembangkan pemahaman yang lebih abstrak dan kompleks, da n dapat memproses informasi dalam konteks yang lebih luas. Individu pada tahap sintaksis mampu melakukan analisis, sintesis, da n evaluasi informasi secara kompleks.Secara keseluruhan, tahap prototaksis, parataksis, dan sintaksis merupakan tahapan penting dalam proses kognitif manusia, yang memungkinkan individu untuk memproses informasi dari lingkungan mereka secara lebih ko mpleks dan terstruktur.
  • 8. 4. Dinamika Tegangan Tegangan, atau yang juga dikenal sebagai stres, merujuk pada reaksi tubuh dan pikiran individu terhadap situasi atau peristiwa yang dianggap menantang atau mengancam keseimbangan atau kesejahteraan mereka. Tegangan bisa berasal dari situasi fisik mau pun psikologis. Tegangan bisa berdampak positif maupun negatif pada individu, tergantung pada seberapa besar dan seberapa lam a mereka mengalami tegangan tersebut. Dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Kebutuhan (Needs) Kebutuhan merujuk pada kondisi atau objek yang dibutuhkan oleh individu untuk mempertahankan atau meningkatkan keseja hteraan mereka. Kebutuhan dapat berupa kebutuhan fisik seperti makanan, air, dan tempat tinggal, serta kebutuhan psikologis sepe rti rasa aman, kepercayaan, dan persahabatan. Kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan individu merasa tidak nyaman atau tidak bahagia.. 2. Kecemasan (Anxiety) Kecemasan merujuk pada perasaan ketidaknyamanan, ketakutan, atau ketidakpastian yang dirasakan oleh individu terhadap sit uasi atau peristiwa yang dianggap menantang atau mengancam keseimbangan mereka. Kecemasan bisa berasal dari situasi atau pe ristiwa yang nyata, atau bisa juga merupakan reaksi terhadap pikiran atau gambaran mental yang negatif. Kecemasan bisa berdam pak negatif pada individu jika terlalu tinggi atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
  • 9. 5. Perkembangan Kepribadian Menurut Harry Sullivan, tahap perkembangan dibagi menjadi 7 yaitu : Sullivan mengemukakan bahwa perkembangan individu terjadi melalui serangkaian tahap perkembangan interpersonal atau antarpribadi. Tahap-tahap perkembangan interpersonal ini terdir i dari tujuh tahap, yang masing-masing tahap berkaitan dengan tahap perkembangan sosial individ u. Berikut adalah penjelasan mengenai tujuh tahap perkembangan interpersonal menurut Harry Sullivan:
  • 10. 1. Tahap Infansea ( 0 – 18 bulan ) Tahap ini terjadi pada usia bayi sejak lahir hingga sekitar usia 1 tahun. Pad a tahap ini, bayi mengembangkan hubungan awal dengan orang yang merawa tnya, terutama ibu. Hubungan ini berkaitan dengan kebutuhan dasar bayi seperti makan, minum, tidur dan kebersihan. 2.. Masa Kanak Kanak( 1- 4 tahun ) Tahap ini terjadi pada usia sekitar 1-4 tahun. Pada tahap ini, anak mulai m emperluas lingkungan sosialnya dan mengalami tahap penyesuaian dalam ber interaksi dengan lingkungan sosial baru. Anak mulai memperhatikan dan men iru perilaku orang lain dan mengembangkan kesadaran diri. 3. Masa Juvenile ( 6-8,5/10 tahun ) Pada tahap ini, anak-anak mulai memasuki masa remaja awal, dan mengal ami perubahan sosial, emosional, dan fisik yang signifikan. Anak-anak mulai mengembangkan hubungan interpersonal yang lebih dalam dengan teman seb ayanya, dan mencoba menemukan identitas diri mereka. Pada tahap ini, anak- anak mulai mengembangkan keterampilan sosial yang lebih kompleks dalam hubungan dengan kelompok sebaya, termasuk kemampuan untuk menyelesai kan konflik dan negosiasi dalam situasi sosial yang kompleks.
  • 11. 4. Masa Praadolesen ( 8,5 – 12 tahun ) Pada masa praadolesen, anak-anak umumnya lebih fokus pada hubungan dengan teman sebayanya dan mulai memperluas lingkup pergaulan sosialnya. Mereka mulai meng embangkan minat dan bakat mereka, dan mulai lebih independen dalam pengambilan kepu tusan dan tanggung jawab diri sendiri. Masa praadolesen juga merupakan masa yang penting dalam pengembangan keterampil an sosial dan emosi, seperti kemampuan untuk berempati, berkomunikasi, dan mengontrol emosi. Pada masa ini, anak-anak mulai lebih peka terhadap opini dan perspektif orang lain, dan mulai belajar untuk bekerja sama dalam tim dan menghargai perbedaan individu. 5. Masa Adolesen Awal ( 12 – 16 tahun ) Secara keseluruhan, masa adolesen awal merupakan masa yang penuh dengan perubah an dan tantangan, namun juga merupakan masa yang penting dalam perkembangan individu. Pada masa ini, remaja mulai membentuk identitas diri mereka, memperluas hubu ngan sosial mereka, dan mempersiapkan diri untuk memasuki masa dewasa yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.
  • 12. 6. Masa Adolesen Akhir ( 16 – 20 tahun ) Masa adolesen akhir merupakan masa yang penting bagi perkembangan individu karena masa ini merupakan masa transisi ke masa dewasa yang memerlukan kesiapan fisik, mental, dan sosial. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik harus memberikan dukungan yang tepat dan memfasilitasi remaja untuk menghadapi tantangan yang dihadapi pada masa ini. 7. Masa Maturity ( 20 tahun keatas ) Pada masa maturity, individu umumnya mencapai tingkat kedewasaan yang lebih tinggi dan lebih mampu menjalani hidup secar a mandiri. Meskipun demikian, individu tetap memerlukan dukungan sosial dan hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan komunita s untuk membantu mereka melewati masa transisi dan tantangan yang dihadapi pada masa ini.