SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Oleh
ABDULLAH_2281130168_A
1. Nama & Bahasa
2. Lokasi
3. Demografi
4. Mata Pencaharian
5. Organisasi Sosial
5.1 Kelompok Kekerabatan,
5.2 Kelompok teritorial,
5.3 Kelompok Kepemimpinan
6. Religi
6.1 Keyakinan
6.2 Upacara
7. Kesenian dan Kerajinan
8. Sistem pengetahuan
9. Perubahan Kebudayaan
Orang Baduy : Untuk Menyebut penduduk desa Kanekes di
lereng gunung Kendeng, Banten Selatan. Nama tersebu juga
arena batas desanya adalah sungan cibaduy, & nama gunung
baduy.
Penduduk Desa Kanekes adalah orang Baduy yang tidak
bercampur oleh penduduk luar.
Bahasa yg digunakan bahasa Sunda berdialek Baduy, dg ciri ciri
: tidak memiliki tinggi rendah, kosakata tersendiri, aksen tinggi
dalam lagu kalimat
Orang baduy tidak mengenal tulisan, penyaluran budaya melalui
tradisi Lisan
Nenek moyang orang Baduy itu termasuk kelompok Melayu
Polinesia Purba (Garna 1988)
o Lokasi Baduy terletak di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar,
Kab Lebak Banten.
o Wilayah orang baduy, yakni desa Kanekes luasnya 5.101,85 ha, yg
sebelumnya lebih luas yg meliputi beberapa kecamatan, namun
dipersempit oleh kesultanan banten yg beragama Islam dari masa
ke masa
• 1888, orang baduy berjumlah 291
di 10 kampung, tahun 1889 naik
signifikan 1407.
• 1908 berjumlah 1547 orang
(Djajadiningrat 1928), 1969
berjumlah 4063 orang, 1983
berjumlah 4574 orang.
• Jumlah orang baduy tersebut tidak
termasuk “mantan baduy” di
sekitar wilayah Kenekes
• Orang baduy tak terpisahkan
dari padi, dan ditanam menurut
ketentuan karuhun, yakni
ditanam dilahan kering (huma)
dan 1 x dalam 1 tahun.
• Padi tidak boleh dijual, sebagai
pemenuhan biaya, orang baduy
berdagang buah buahan &
tanaman jenis lain, pakaian, dll.
• Ada 4 jenis hutan di daerah baduy, yakni 1. leuweung
kolot (hutan tua), 2. leuweung ngora (hutan muda), 3.
leuweung reuma (semak belukar lebat bekas huma), 4.
jami (semak belukar).
• Pemilikan tanah berdasarkan orang yg telah
mengerjakannya selama beberapa generasi
• Ada 6 jenis huma, yakni 1. huma serang, 2. huma puun,
3. huma tangtu, 4. huma tuladan (untuk desa) , 5. huma
penamping, 6. huma urang baduy (di luar Kanekes)
5.1 Kelompok kekerabatan
Orang baduy mengelompok menurut asal keturunan tangtu
yaitu keluarga luas yang tinggal dalam satu kampung, 3
kelompok tangtu : Tangtu cikeusik, tangtu cikartawana, &
tangtu Cibeo.
Kanekes terbagi 2 wilayah penting : tangtu (sakral) &
Penamping (Profan)
Yg tinggal dikampung tangtu disebut kaum daleum (murni),
yg sistem perkawinannya endogami,
Kampung penamping adalah kawasan penampung dari
masyarakat yg melalui perkawinan eksogami dari satu
kampung tangtu ke kampung tangtu yg lain dan daerah lain.
 Pada awal pertumbuhnnya, kampung baduy disebut
babakan. Bentuk rumahnya tidak memiliki kamar, yg terdiri
3 rangka dan benda penting (pakaian, tas) digantung di
dinding.
 Jenis bangunan sosial di kampung baduy ada 2 yakni
lebih khusus untuk pria adalah balai kampung, untuk
wanita lesung besar dan pancuran untuk tempat
bertemunya para wanita
 Bayi baduy lahir, ada berbagai upacara dilakukan sampai 40 hari,
yakni :
a. penguburan ari ari dan tali pusar oleh dukun
b. Mata bayi diberi air tetes daun sirih, rambut si bayi dan ibu di
cuci
c. Peberian nama diberikan oleh dukun atas petunjuk dukun
kampung
d. Sebelum 40 hari, bayi dilarang keluar
Anak baduy setelah balita, membantu orang tuanya
Anak baduy dilarang pergi ke sekolah, apabila ada yg sekolah
tidak dianggap warga baduy
Khitanan dilakukan atas izin dari puun, dimana puun ini
meminta izin ke karuhun (nenek moyang)
Poligami dilarang bagi orang baduy
Prosesi kematian seperti biasa, dikuburkan di tanah, di
permukaan tanah diberi pohon hanjuang, dan dilakukan
upacara peringatan selama 7 hari
 Setiap pemimpin harus tunduk pada pemimpin tertinggi (puun),
puun ada 3 yakni puun Cikeusik, Cibeo, & Cikartawana sebaga
satu kesatuan, puun pemimpin tertinggi di segala aspek kehidupan
baduy di desa Kanekes.
 Pada tingkat kampung baduy , disebut Jaro dangka, Ia meneruskan
dan mengawasi ketentuan karuhun yg disampaikan puun.
 Pada kampung Penamping, ada dua tokoh yg dituakan yakni
kokolot lembur dan ketua rukun kampung.
 Pada tingkat desa, disebut Jaro Pamarentah, yg pengangkatannya
disetujui oleh puun dan pemda (sbgai pengimbang yg mampu
melaksankan semua & masa kerjanya sesuai kemampuan
melaksanakan kebijakan pengimbangan termaskud)
• Dasar religi baduy, penghormatan
ruh nenek moyang, dan
kepercayaan kepada satu
kuasa,bhatara tunggal (sunda
Wiwitan).
• Orientasi, kegiatan keagamaan
ditujukan dg pikukuh (penjelmaan,
manifestasi, pelaksanaan dari adat
dan agama sunda wiwitan)
• Pikukuh antara lain : memelihara
sasaka pusaka buana, sasaka
domas, bertapa bagi kesejahteraan
dunia, berbakti pada dewi padi,
memuja nenek moyang, dll.
• Konsep karuhun bagi masyarakat baduy, yg dapat
menjelma untuk menengok keturunannya yg dikenal
sbgai guriang, sang hyang.
• Kepercayaan baduy, titik bumi awal terletak di sasaka
pusaka buana
• konsep buana sebagai permulaan dan akhir kehidupan,
yakni buana luhur yg dijaga ambu luhur, buana tengah yg
dijaga ambu tengah, buana handap yg dijaga ambu
rarang.
Bentuk upacara yg dilakukan:
1. Mengawinkan sahyang asri, dewi tanam padi. 2. muja di
sasaka pusaka buana. 3. waroge (pra tanam padi) 4.
upacara kematian dri memulai pemandian sampai peguburan
Tujuan Upacara:
1. Meghormati para karuhun
2. Mensucikan pusat bumi dan dunia pada umumnya
3. Meghormati dan menumbuhkan dewi padi
4. Melaksanakan pikukuh
mantera yg di ucapkan untuk menunjukan bahwa maksud
upacara adalah permohonan izin dan keselamatan dari
karuhun, menghindar dri marabahaya, dan kesejahteraan.
• Pada baduy tangtu, dilarang
memakai pakaian dri luar, namun di
penamping diperkenanan.
• Wanita baduy adalah penenun,
mereka menggunakan serat
teureup dan benang kapas.
Hasilnya selain dipakai sendiri juga
dijual
• Musik dianggap penting dlm
beberapa upacara, yakni angklung,
suling bambu, karinding,rendo, dll.
• Dalam penghormatan pada Nyi Sri
adalah dg pantun, diringi angklung
dan suling & toleot.
• Pengetahuan orang baduy tentang alam dan tumbuh
tumbuhan dan binatang cukup luas.
• Padi lokal suku baduy, tidak ditemukan di daerah lain
seperti pare racik, pare sampay, pare bereum, pare
bodas, & baduy mengenal sedikitnya 21 jenis pisang, ±
73 jenis tanaman golongan buah, sayur, dll (Tim Social
Forestry Indonesia:1985)
• Padi bagi orang baduy diberlakukan seperti layaknya
manusia, yakni dipelihara dan diobati.
• Orang baduy tidak menggunakan racun
• Orang baduy tidak memburu hewan kecuali untuk
upacara keagamaan.
Berbagai gejala perubahan berlangsung pada masyarakat
baduy dalam kurun waktu panjang, dari zaman hindu budha,
islamisasi, kolonial belanda, masa kemerdekaan, dan
pengaruh masa kini.
Pengaruh luar terhadapa orang baduymelalui perjalanan
sejarah merupakan sejumlah proses adaptasi yg justru
mengekalkan keberadaan mereka di daerah itu (Garna 1989)
Kontak mula dunia luar, dimana tradisi megalitik dan konsep
animisme mendukung agama sunda wiwitan, sedang
pengaruh hindu menambah sebutan Bhatara Tunggal.
Untuk menyebut batara tuggal,kadang kadang disebut
pangeran, gusti, yg memperlihatkan penyesuaian dg sebutan
tuhan oleh orang sunda islam.
Gejala perubahan lebih tinggi frekuensinya pada baduy
penamping ketimbang baduy tangtu yg relatif konservatif atau
ortodok
• Abad 16, penempatan orang islam di Cicakalgiraang, maka
muncullah tradisi seba
• Abad 19, kontak baduy dengan belanda dimana adanya
pembukaan Leuwidamar dijadikan perkebunan karet, yg
berdampak menyempitnya wilayah huma suku baduy.
• 1985-1988, pemasangan beton di desa kanekes oleh
pemdda sebagai batas wilayah baduy, agar tidak ada
penyerobotan oleh warga masyarakat luar.
• Pertimbangan ekonomi &waktu
yg penuh dg kegiatan pada
asyarakat baduy penamping,
menyebabkan mereka
kekurangan waktu menjalankan
pikukuh.
• Tahun 1956-1966 dan 1972-
1980, benda yg tidak sesuai
pikukuh dimusnahkan, seperti
sandal, jam tangan, lampu,
batere, minyak tanah, keperluan
rumah tangga pada umumnya,
perhiasan emas dan radio,
namun seiring perkembangan
waktu barang itu berkembang di
Baduy penamping, namun
kurang berkembang di baduy
Sekian
Terima Kasih

More Related Content

Similar to MEMPELAJARI ORANG BADUY

Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku BaliKeanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku BaliAdinda Dismay
 
Abm unit 19 _ Masyarakat Penyayang
Abm unit 19 _ Masyarakat PenyayangAbm unit 19 _ Masyarakat Penyayang
Abm unit 19 _ Masyarakat PenyayangWhyin Chong
 
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...Satria
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliDede Adi Nugraha
 
Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Nolis Marliati
 
Abm unit 19 2012
Abm unit 19 2012Abm unit 19 2012
Abm unit 19 2012Whyin Chong
 
Abm unit 19 masyarakat peyayang
Abm unit 19 masyarakat peyayangAbm unit 19 masyarakat peyayang
Abm unit 19 masyarakat peyayangWhyin Chong
 
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentationSejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentationMuhammad Mirza
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxRainoldRoland1
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxRainoldRoland1
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdfRestyMaesacahya
 
Kearifan lokal suku baduy
Kearifan lokal suku baduyKearifan lokal suku baduy
Kearifan lokal suku baduyLa Meza
 
Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Milliyya Milliyya
 
Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalOctaviana Adn
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipMuhammad Muda
 
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...Leonardus Bima S. Laiyanan
 
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraKehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraArdhia Pramesti
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to MEMPELAJARI ORANG BADUY (20)

kampung-adat-di-tatar-sunda
 kampung-adat-di-tatar-sunda kampung-adat-di-tatar-sunda
kampung-adat-di-tatar-sunda
 
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku BaliKeanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
 
Abm unit 19 _ Masyarakat Penyayang
Abm unit 19 _ Masyarakat PenyayangAbm unit 19 _ Masyarakat Penyayang
Abm unit 19 _ Masyarakat Penyayang
 
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
Suku Dayak - Satria, Imanuel, Deni, Brahma, Ayu - SMAK Mgr. Soegijapranata Pa...
 
Jawa
JawaJawa
Jawa
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
 
Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar
 
Abm unit 19 2012
Abm unit 19 2012Abm unit 19 2012
Abm unit 19 2012
 
Abm unit 19 masyarakat peyayang
Abm unit 19 masyarakat peyayangAbm unit 19 masyarakat peyayang
Abm unit 19 masyarakat peyayang
 
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentationSejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentation
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
 
Kearifan lokal suku baduy
Kearifan lokal suku baduyKearifan lokal suku baduy
Kearifan lokal suku baduy
 
Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition
 
Masyarakat Tradisional
Masyarakat TradisionalMasyarakat Tradisional
Masyarakat Tradisional
 
Suku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancipSuku dani elang_smancip
Suku dani elang_smancip
 
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
Dialog Kekatolikan dengan Kepercayaan Lokal - Presentasi SGKI - STF Driyarkar...
 
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraKehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

MEMPELAJARI ORANG BADUY

  • 2.
  • 3. 1. Nama & Bahasa 2. Lokasi 3. Demografi 4. Mata Pencaharian 5. Organisasi Sosial 5.1 Kelompok Kekerabatan, 5.2 Kelompok teritorial, 5.3 Kelompok Kepemimpinan 6. Religi 6.1 Keyakinan 6.2 Upacara 7. Kesenian dan Kerajinan 8. Sistem pengetahuan 9. Perubahan Kebudayaan
  • 4. Orang Baduy : Untuk Menyebut penduduk desa Kanekes di lereng gunung Kendeng, Banten Selatan. Nama tersebu juga arena batas desanya adalah sungan cibaduy, & nama gunung baduy. Penduduk Desa Kanekes adalah orang Baduy yang tidak bercampur oleh penduduk luar. Bahasa yg digunakan bahasa Sunda berdialek Baduy, dg ciri ciri : tidak memiliki tinggi rendah, kosakata tersendiri, aksen tinggi dalam lagu kalimat Orang baduy tidak mengenal tulisan, penyaluran budaya melalui tradisi Lisan Nenek moyang orang Baduy itu termasuk kelompok Melayu Polinesia Purba (Garna 1988)
  • 5.
  • 6. o Lokasi Baduy terletak di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kab Lebak Banten. o Wilayah orang baduy, yakni desa Kanekes luasnya 5.101,85 ha, yg sebelumnya lebih luas yg meliputi beberapa kecamatan, namun dipersempit oleh kesultanan banten yg beragama Islam dari masa ke masa
  • 7. • 1888, orang baduy berjumlah 291 di 10 kampung, tahun 1889 naik signifikan 1407. • 1908 berjumlah 1547 orang (Djajadiningrat 1928), 1969 berjumlah 4063 orang, 1983 berjumlah 4574 orang. • Jumlah orang baduy tersebut tidak termasuk “mantan baduy” di sekitar wilayah Kenekes
  • 8. • Orang baduy tak terpisahkan dari padi, dan ditanam menurut ketentuan karuhun, yakni ditanam dilahan kering (huma) dan 1 x dalam 1 tahun. • Padi tidak boleh dijual, sebagai pemenuhan biaya, orang baduy berdagang buah buahan & tanaman jenis lain, pakaian, dll.
  • 9. • Ada 4 jenis hutan di daerah baduy, yakni 1. leuweung kolot (hutan tua), 2. leuweung ngora (hutan muda), 3. leuweung reuma (semak belukar lebat bekas huma), 4. jami (semak belukar). • Pemilikan tanah berdasarkan orang yg telah mengerjakannya selama beberapa generasi • Ada 6 jenis huma, yakni 1. huma serang, 2. huma puun, 3. huma tangtu, 4. huma tuladan (untuk desa) , 5. huma penamping, 6. huma urang baduy (di luar Kanekes)
  • 10. 5.1 Kelompok kekerabatan Orang baduy mengelompok menurut asal keturunan tangtu yaitu keluarga luas yang tinggal dalam satu kampung, 3 kelompok tangtu : Tangtu cikeusik, tangtu cikartawana, & tangtu Cibeo. Kanekes terbagi 2 wilayah penting : tangtu (sakral) & Penamping (Profan) Yg tinggal dikampung tangtu disebut kaum daleum (murni), yg sistem perkawinannya endogami, Kampung penamping adalah kawasan penampung dari masyarakat yg melalui perkawinan eksogami dari satu kampung tangtu ke kampung tangtu yg lain dan daerah lain.
  • 11.  Pada awal pertumbuhnnya, kampung baduy disebut babakan. Bentuk rumahnya tidak memiliki kamar, yg terdiri 3 rangka dan benda penting (pakaian, tas) digantung di dinding.  Jenis bangunan sosial di kampung baduy ada 2 yakni lebih khusus untuk pria adalah balai kampung, untuk wanita lesung besar dan pancuran untuk tempat bertemunya para wanita
  • 12.  Bayi baduy lahir, ada berbagai upacara dilakukan sampai 40 hari, yakni : a. penguburan ari ari dan tali pusar oleh dukun b. Mata bayi diberi air tetes daun sirih, rambut si bayi dan ibu di cuci c. Peberian nama diberikan oleh dukun atas petunjuk dukun kampung d. Sebelum 40 hari, bayi dilarang keluar Anak baduy setelah balita, membantu orang tuanya Anak baduy dilarang pergi ke sekolah, apabila ada yg sekolah tidak dianggap warga baduy Khitanan dilakukan atas izin dari puun, dimana puun ini meminta izin ke karuhun (nenek moyang)
  • 13. Poligami dilarang bagi orang baduy Prosesi kematian seperti biasa, dikuburkan di tanah, di permukaan tanah diberi pohon hanjuang, dan dilakukan upacara peringatan selama 7 hari
  • 14.  Setiap pemimpin harus tunduk pada pemimpin tertinggi (puun), puun ada 3 yakni puun Cikeusik, Cibeo, & Cikartawana sebaga satu kesatuan, puun pemimpin tertinggi di segala aspek kehidupan baduy di desa Kanekes.  Pada tingkat kampung baduy , disebut Jaro dangka, Ia meneruskan dan mengawasi ketentuan karuhun yg disampaikan puun.  Pada kampung Penamping, ada dua tokoh yg dituakan yakni kokolot lembur dan ketua rukun kampung.  Pada tingkat desa, disebut Jaro Pamarentah, yg pengangkatannya disetujui oleh puun dan pemda (sbgai pengimbang yg mampu melaksankan semua & masa kerjanya sesuai kemampuan melaksanakan kebijakan pengimbangan termaskud)
  • 15. • Dasar religi baduy, penghormatan ruh nenek moyang, dan kepercayaan kepada satu kuasa,bhatara tunggal (sunda Wiwitan). • Orientasi, kegiatan keagamaan ditujukan dg pikukuh (penjelmaan, manifestasi, pelaksanaan dari adat dan agama sunda wiwitan) • Pikukuh antara lain : memelihara sasaka pusaka buana, sasaka domas, bertapa bagi kesejahteraan dunia, berbakti pada dewi padi, memuja nenek moyang, dll.
  • 16. • Konsep karuhun bagi masyarakat baduy, yg dapat menjelma untuk menengok keturunannya yg dikenal sbgai guriang, sang hyang. • Kepercayaan baduy, titik bumi awal terletak di sasaka pusaka buana • konsep buana sebagai permulaan dan akhir kehidupan, yakni buana luhur yg dijaga ambu luhur, buana tengah yg dijaga ambu tengah, buana handap yg dijaga ambu rarang.
  • 17. Bentuk upacara yg dilakukan: 1. Mengawinkan sahyang asri, dewi tanam padi. 2. muja di sasaka pusaka buana. 3. waroge (pra tanam padi) 4. upacara kematian dri memulai pemandian sampai peguburan Tujuan Upacara: 1. Meghormati para karuhun 2. Mensucikan pusat bumi dan dunia pada umumnya 3. Meghormati dan menumbuhkan dewi padi 4. Melaksanakan pikukuh mantera yg di ucapkan untuk menunjukan bahwa maksud upacara adalah permohonan izin dan keselamatan dari karuhun, menghindar dri marabahaya, dan kesejahteraan.
  • 18. • Pada baduy tangtu, dilarang memakai pakaian dri luar, namun di penamping diperkenanan. • Wanita baduy adalah penenun, mereka menggunakan serat teureup dan benang kapas. Hasilnya selain dipakai sendiri juga dijual • Musik dianggap penting dlm beberapa upacara, yakni angklung, suling bambu, karinding,rendo, dll. • Dalam penghormatan pada Nyi Sri adalah dg pantun, diringi angklung dan suling & toleot.
  • 19. • Pengetahuan orang baduy tentang alam dan tumbuh tumbuhan dan binatang cukup luas. • Padi lokal suku baduy, tidak ditemukan di daerah lain seperti pare racik, pare sampay, pare bereum, pare bodas, & baduy mengenal sedikitnya 21 jenis pisang, ± 73 jenis tanaman golongan buah, sayur, dll (Tim Social Forestry Indonesia:1985) • Padi bagi orang baduy diberlakukan seperti layaknya manusia, yakni dipelihara dan diobati. • Orang baduy tidak menggunakan racun • Orang baduy tidak memburu hewan kecuali untuk upacara keagamaan.
  • 20. Berbagai gejala perubahan berlangsung pada masyarakat baduy dalam kurun waktu panjang, dari zaman hindu budha, islamisasi, kolonial belanda, masa kemerdekaan, dan pengaruh masa kini. Pengaruh luar terhadapa orang baduymelalui perjalanan sejarah merupakan sejumlah proses adaptasi yg justru mengekalkan keberadaan mereka di daerah itu (Garna 1989) Kontak mula dunia luar, dimana tradisi megalitik dan konsep animisme mendukung agama sunda wiwitan, sedang pengaruh hindu menambah sebutan Bhatara Tunggal. Untuk menyebut batara tuggal,kadang kadang disebut pangeran, gusti, yg memperlihatkan penyesuaian dg sebutan tuhan oleh orang sunda islam. Gejala perubahan lebih tinggi frekuensinya pada baduy penamping ketimbang baduy tangtu yg relatif konservatif atau ortodok
  • 21. • Abad 16, penempatan orang islam di Cicakalgiraang, maka muncullah tradisi seba • Abad 19, kontak baduy dengan belanda dimana adanya pembukaan Leuwidamar dijadikan perkebunan karet, yg berdampak menyempitnya wilayah huma suku baduy. • 1985-1988, pemasangan beton di desa kanekes oleh pemdda sebagai batas wilayah baduy, agar tidak ada penyerobotan oleh warga masyarakat luar.
  • 22. • Pertimbangan ekonomi &waktu yg penuh dg kegiatan pada asyarakat baduy penamping, menyebabkan mereka kekurangan waktu menjalankan pikukuh. • Tahun 1956-1966 dan 1972- 1980, benda yg tidak sesuai pikukuh dimusnahkan, seperti sandal, jam tangan, lampu, batere, minyak tanah, keperluan rumah tangga pada umumnya, perhiasan emas dan radio, namun seiring perkembangan waktu barang itu berkembang di Baduy penamping, namun kurang berkembang di baduy