SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
ELECTRICAL
APLIKASI SIRKUIT DAN
PERALATAN
PERLINDUNGAN
SISTEM
OTO.KR05.002.01
MODUL 7 DARI 8
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Prosedur Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem 7
• Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem 7
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 2/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah
pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang
diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 3/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek
kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 4/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 5/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 6/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hasil Pelatihan
Menjalankan berbagai karakteristik dan aplikasi dan sistem perlindungan beralasan
• Menyatakan tujuan dari peralatan perlindungan sirkuit.
• Mengindentifikasi konstruksi, karakteristik dan aplikasi dari peralatan
perlindungan sirkuit yang meliputi : sekering, penghubung-penghubung
sekering, menghubungkan kembali sirkuit pemutus secara manual dan
otomatis dan peralatan pembatas arus listrik elektronik.
• Memiliki peralatan yang tepat untuk melindungi sirkuit.
• Memeriksa keutuhan dari peralatan perlindungan sirkuit pada suatu kendaraan
dengan menggunakan petunjuk-petunjuk pabrik pembuatnya.
Pengenalan
Peralatan perlindungan sirkuit melindungi kelebihan arus yang dapat merusak sirkuit
dan komponen-komponennya.
Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, anda seharusnya telah melengkapi modul berikut :
• OTO.KR01.016.01-Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 7/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Keselamatan Kerja
Umum
OTO.KR01.016.01- Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja merujuk
kepada Occupational Health and Safety Act, 1986 dan data materi keselamatan dari
buletin-buletin. Lembaran tersebut dapat digunakan. Baca dan taati rekomendasi
yang ada sebelum menggunakan materi-materi pada modul ini.
Pribadi
1. Ikuti tindakan penyelamatan seperti yang digariskan dalam OTO.KR01.016.01. Isi
ringkasnya adalah :
Kesehatan dan Keselematan Kerja Industri Otomotif
Pencegahan kecelakaan
Perlengkapan pemadam kebakaran
Indentifikasi peralatan tangan dan tenaga
Penggunaan dan pemeliharaan peralatan tangan dan tenaga
2. Keselamatan Khusus
Semua tindakan keselamatan dan prosedur yang telah tertuang dalam pedoman
pabrik perbengKeskelan dan kendaraan harus ditaati selama melaksanakan praktek
atau pekerjaan pada motor kendaraan.
Dalam hal khusus :
Peserta latihan harus sadar akan peraturan yang ada untuk sistem maksimum
tegangan yang diijinkan untuk pekerjaan mereka.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 8/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 2
Prosedur Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem
Kotak sekering
Kotak sekering merumahkan sekering-sekering untuk berbagai sirkuit dalam sistem
kelistrikan kendaraan . Salah satu ujung sekering sebagian besar dihubungkan ke
baterai dengan LT lead berdiameter besar dan penghubung sekering ujung lainnya
dihubungkan ke masing-masing sirkuit.
Ciri-ciri kotak sekering :
Plastik tebal atau dasar bakelite
untuk mendorong tempat sekering
memungkinkan tempat sekering rapat ke metal body tanpa membentuk sirkuit
pendek.
Plastik tipis atau penutup bakelite
melindungi sekering dari kerusakan fisik
Tempat sekering metal
ada dua buah untuk tiap sekering
satu dihubungkan ke busbar dan lainnya ke terminal
semua terbentuk dalam kotak sekering
Busbar
strip tembaga yang dihubungkan ke salah satu ujung dari beberapa sekering
dapat dihubungkan ke baterai atau tombol kontak
dua atau tiga mungkin digunakan
Terminal
satu atau dua dalam beberapa kasus, untuk tiap sekering
salah satu maju (push on) atau tipe sekrup
Sekrup atau penjepit digunakan untuk menempatkan kotak sekering disebelah bawah
panel instrumen atau pada firewall disisi kemudi. sebgaian kotak sekering
ditempatkan didalam pelindung di bawah bonnet.
Dari Basic Training Manual 17-3 Motor Vehciles, Vehicle Body Electrical Systems,
Dept. of Employment and Industrial Relations, Australian Government, 1984 ISBN
0644005351 (sampai dengan halaman 6)
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 9/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Sekering
Sekering merupakan konduktor logam spesial yang dirancang menghalau aliran arus
yang berlebih untuk keamanan suatu sirkuit. Sekering melindungi komponen-
komponen dari kerusakan yang serius dan mengurangi kemungkinan terbakar.
Satu atau lebih sekering mungkin digunakan dalam setiap sirkuit kelistrikan.
Tipe dari sekering ditentukan oleh ciri-ciri konstruksinya. Berdasarkan tipenya terdiri
dari :
Kaca/Gelas
Konduktor sekering terletak dalam tabung kaca kecil.
Dua buah tutup metal menancap pada tabung menghubungkan konduktor.
Keramik
Bagian akhir tutup dan konduktor sekering dibuat dalam satu lempeng.
Bentuk spesial dasar keramik diletakkan diantara bagian terakhir tutup untuk
mendukung konduktor.
Bilah atau iris
Catatan :
Setiap menggunakan sekering harus sesuai dengan spesifikasi nilai amp untuk
menjamin perlindungan maksimal pada sirkuit.
Nilai Arus Kode Warna
3 A Ungu
5 A Hitam
10 A Merah
15 A Biru
20 A Kuning
25 A Putih
30 A Hijau
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 10/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 1 dan 2. Kotak Sekering dan Sekering Tipe Keramik
Nilai dari sekering ditentukan oleh :
Tipe kaca memiliki nilai pada ujung tutupnya
Tipe keramik memiliki nilai dibalik dasar konduktor
Warna
Digunakan pada tipe keramik
Warna berbeda untuk setiap nilai amp.
Catatan :
Seluruh sekering ditempatkan pada tempat-tempat yang benar. Sebuah sekering
mungkin digunakan untuk melindungi beberapa sirkuit kelistrikan.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 11/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Penghubung Sekering dan Sekering
Permasalahan utama dari beberapa komponen terletak pada konduktor sekering.
Tipe materi dan keseluruhan bagian ditentukan berdasarkan panas yang dapat
ditahan.
Pada sebagian wilayah materi yang hubungan panasnya rendah, secepatnya dihalau.
Beberapa sekering tergantung dari aliran arus pada konduktor sekering. Arus yang
mengalir pada konduktor menghasilkan panas. Jumlah panas sebanding dengan
kuadrat arus yang mengalir.
Contoh : Ketika aliran arus dua kali lipat jumlah panas naik empat kali.
Sebelum penentuan arus maksimum dari sirkuit, pemutusan konduktor dan sirkuit
yang bekerja di hentikan dari unit kegiatan dan pengoperasian.
Contoh : Membuka sirkuit tidak boleh ada arus yang mengalir.
Gambar 3 dan 4. Sirkuit Tertutup dan Sirkuit Bekerja
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 12/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Alat-alat Pelindung
Pengoperasian alat tergantung dari aliran arus pada sirkuit lampu.
Untuk tipe thermal, aliran arus terus pada strip logam dan hubungan ke lampu besar.
Pada aliran arus normal hubungan tetap tertutup. Ketika aliran arus dibawah dari nilai
yang ditetapkan pada sirkuit, panas yang dihasilkan menyebabkan strip logam
melengkung pada perbedaan nilai pemuaian dari logam dan hubungan terbuka.
Dengan terbukanya hubungan, aliran arus berhenti, tombol kontak lampu depan mati
dan strip logam mengalami pendinginan. Pada strip logam yang dingin dan kembali
pada bentuk semula hubungan menutup dan tombol kontak lampu besar hidup. Hal
tersebut menyebabkan lampu besar menyala terus menerus sampai aliran arus yang
berlebih mengalami pengurangan. Contoh : sampai sirkuit pendek kambali.
Gambar 5. Operasional Alat Perlindungan (Tipe Pemanasan)
Untuk tipe elekrtronik elektromagnetik, aliran arus terus pada gulungan dan
berhubungan dengan lampu besar. Pada aliran arus normal medan magnet lemah
dan hubungan tetap tertutup. Ketika aliran arus diatas dari nilai yang ditetapkan pada
sirkuit, kekuatan medan magnet menyebabkan inti menggerakkan armatur
berlawanan dengan ketegangan pegas untuk membuka hubungan. Dengan
terbukanya hubungan, aliran arus akan berhenti, tombol kontak lampu besar mati,
aliran magnetik tidak ada dan pegas menyebabkan armatur menutup hubungan.
Dengan tertutupnya hubungan switch lampu besar hidup dan putaran di ulangi lagi.
Hal tersebut menyebabkan lampu besar terus menyala sampai aliran yang berlebih
dikurangi. Contoh : sampai sirkuit pendek kembali.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 13/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 6. Operasional Alat Pelindung
Gambar 7. Cara kerja pengoperasian pemutus sirkuit
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 14/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Penghubung Sekering
Dua tipe yang dapat digunakan :
(a) Tipe pengabelan tampak
Menyerupai kabel otomotif, berbagai untaian, ukuran spesifikasi umum dari
konduktor e.g. 1.25 mm2
.
“Kabel sekering” dibungkus isolasi yang tidak mudah terbakar sehingga tidak
melepuh jika kabel terlalu panas akibat kelebihan arus.
Contoh dari data penghubug sekering Mitsubishi
Hal pokok penghubung sekering
Warna Hitam
Ukuran 1.25 mm2
Arus kontinue 40A
Arus keseluruhan (dalam 15 detik) 150A – 190A
(b) Tipe Plug in
Menyerupai sebuah sekering besar, penghubung sekering berisi kumpulan
serupa kotak sekering.
Bagaimana Pengujian Peralatan
Kabel pemindah : Kabel pemindah dibentuk dari jalur tempat sekering dihubungkan
pada seperangkat petunjuk tes. Terdapat sekering lima ampere. Digunakan untuk
mengetahui membukanya sirkuit. Tak pernah kabel pemindah digunakan pada beban
yang banyak (motor etc.) .
Baterai langsung menyebabkan sekering putus.
Gambar 8. Penggunaan sekering–petunjuk kabel pemindah
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 15/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Tes Penyalaan/Voltmeter
Digunakan tes penyalaan untuk memeriksa tegangan. Test penyalaan terdiri dari satu
bola lampu 12 volt yang dipasang pada petunjuk. Setelah satu menyentuh ground
yang lainnya ke sirkuit untuk mengetahui tegangan. Ketika bola lampu menyala
tegangan terdapat pada ujung yang dites.
Volt meter dapat digunakan untuk mengganti tes penyalaan saat tes penyalaan tidak
menunjukkan atau tidak ada tegangan, voltmeter menunjukkan berapa besarnya
tegangan saat itu.
Peringatan :
Sirkuit termauk modul elektronik kontrol harus diuji dengan 10 megaohm atau
impedensi yang lebih besar.
Jangan gunakan tes penyalaan pada sirkuit yang berisi komponen benda padat,
karena akan merusak komponen tersebut atau hasilnya.
Gambar 9. Penggunaan Voltmeter
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 16/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Penggunaan Voltmeter dan Test Pencahayaan – Pemeriksaaan Tegangan
1. Hubungkan saluran yang satu dari tes pencahayaan atau voltmeter pada ground
dengan baik atau terminal baterai negatif.
2. Hubungan saluran lainnya pada nomor 1-4 dalam rangkaian untuk menentukan
tempat dari permasalahan.
3. Jika tegangan ada, bola lampu ,enyala atau voltmeter menunjuk angka tegangan
dengan benar.
Gambar 10. Penggunaan Voltmeter
Sirkuit Terbuka
Membukanya sirkuit ketika semuanya berhenti atau gangguan pada rute arus normal
pada sirkuit.
Membukanya sirkuit mungkin disebabkan dari kerusakan kabel waktu pemasangan,
sekering putus, kesalahan switch, tidak adanya hubungan pada suatu tempat, bola
lampu ata resistor terbakar.
Sebagian diantaranya tetap terjadi dalam sirkuit yang sedang bekerja.
Membukanya sirkuit dapat menunjukkan tempat tes pencahayaan digunakan (lihat
diagram). Mulai dari sirkuit yang terakhir. Periksa tenaga pada panel sekering (ujung
penerimaan). Periksa tenaga pada ujung sirkuit lainnya – soket bola lampu sebagai
misal.
Jika terdapat tenaga pada sekering tetapi tidak ada tenaga pada soket bola lampu,
berarti sirkuit terbuka diantara sekering dan soket bola lampu.
Sirkuit yang terbuka ditemukan lalu diperiksa tenaganya pada swtich untuk setiap
hubungan kelistrikan diantara panel sekering dan soket bola lampu. Jika tidak
terdapat tenaga pada panel sekering mungkin penghubung sekering terbakar.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 17/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 11. Pemeriksaan sekering, jika tes penyalaan menyala pada waktu diperiksa
kedua ujungnya, sekering oke.
Catatan :
Pedoman tes lampu jumlah watt bola lampu tidak boleh dibawah 3 watt.
Pemeriksaan Sekering
(a) visual : pastikan elemen sekering tidak putus.
(b) pemeriksaan kontinue : buka sekering dari sirkuit – gunakan multimeter tipe
analogi – switch pada ohm, tempatkan penunjukan pada lintas sekering, meter
akan menujukkan kontinue.
Catatan :
Jangan menggunakan ohm meter pada sirkuit, kerusakan mungkin terjadi pada
meter.
Tipe digital, switch pada ohm atau pada beberapa meter/alat mempunyai posisi
tes kontinue.
Tempatkan penunjukan pada sekering, terdengar suara penunjukan yang
kontinue.
(c) Pemeriksaan sekering pada sirkuit
Gunakan multimeter – tes pada posisi volts seperti pada gambar.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 18/17
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 12. Pemeriksaan Sekering
Pemeriksaan Penghubung Sekering
Prosedur seperti pada sekering.
Pemeriksaan Sirkuit Pemutus
(a) Pemeriksaan kontinue – diluar sirkuit :
gunakan multimeter – posisi terus pada ohmtes dengan kontinue, dapatkan
suara dengan pemeriksaan tes di lintasan terminal.
(b) pemeriksaan sirkuit pemutus pada sirkuit :
gunakan multimeter – posisi pada volts
Gambar 13. Pemeriksaan Penghubung Sekering
(c) tes nilai dasar arus dapat dilakukan seperti pada percobaan aktifitas 2.
Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01
Buku Informasi 19/17

More Related Content

What's hot

50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Eko Supriyadi
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 

What's hot (20)

50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
 
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 002-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-1-i (1)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 003-1 -pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 

Similar to SISTEM PERLINDUNGAN

20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Eko Supriyadi
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Eko Supriyadi
 

Similar to SISTEM PERLINDUNGAN (11)

20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 012-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-12-i (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-16-k (3)
 

More from Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

SISTEM PERLINDUNGAN

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL APLIKASI SIRKUIT DAN PERALATAN PERLINDUNGAN SISTEM OTO.KR05.002.01 MODUL 7 DARI 8 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Keselamatan Kerja 6 Bagian - 2 7 Prosedur Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem 7 • Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem 7 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01 Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 2/17
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.002.01 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 3/17
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 4/17
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 5/17
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 6/17
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Hasil Pelatihan Menjalankan berbagai karakteristik dan aplikasi dan sistem perlindungan beralasan • Menyatakan tujuan dari peralatan perlindungan sirkuit. • Mengindentifikasi konstruksi, karakteristik dan aplikasi dari peralatan perlindungan sirkuit yang meliputi : sekering, penghubung-penghubung sekering, menghubungkan kembali sirkuit pemutus secara manual dan otomatis dan peralatan pembatas arus listrik elektronik. • Memiliki peralatan yang tepat untuk melindungi sirkuit. • Memeriksa keutuhan dari peralatan perlindungan sirkuit pada suatu kendaraan dengan menggunakan petunjuk-petunjuk pabrik pembuatnya. Pengenalan Peralatan perlindungan sirkuit melindungi kelebihan arus yang dapat merusak sirkuit dan komponen-komponennya. Prasyarat Sebelum memulai modul ini, anda seharusnya telah melengkapi modul berikut : • OTO.KR01.016.01-Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 7/17
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Keselamatan Kerja Umum OTO.KR01.016.01- Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja merujuk kepada Occupational Health and Safety Act, 1986 dan data materi keselamatan dari buletin-buletin. Lembaran tersebut dapat digunakan. Baca dan taati rekomendasi yang ada sebelum menggunakan materi-materi pada modul ini. Pribadi 1. Ikuti tindakan penyelamatan seperti yang digariskan dalam OTO.KR01.016.01. Isi ringkasnya adalah : Kesehatan dan Keselematan Kerja Industri Otomotif Pencegahan kecelakaan Perlengkapan pemadam kebakaran Indentifikasi peralatan tangan dan tenaga Penggunaan dan pemeliharaan peralatan tangan dan tenaga 2. Keselamatan Khusus Semua tindakan keselamatan dan prosedur yang telah tertuang dalam pedoman pabrik perbengKeskelan dan kendaraan harus ditaati selama melaksanakan praktek atau pekerjaan pada motor kendaraan. Dalam hal khusus : Peserta latihan harus sadar akan peraturan yang ada untuk sistem maksimum tegangan yang diijinkan untuk pekerjaan mereka. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 8/17
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 2 Prosedur Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem Kotak sekering Kotak sekering merumahkan sekering-sekering untuk berbagai sirkuit dalam sistem kelistrikan kendaraan . Salah satu ujung sekering sebagian besar dihubungkan ke baterai dengan LT lead berdiameter besar dan penghubung sekering ujung lainnya dihubungkan ke masing-masing sirkuit. Ciri-ciri kotak sekering : Plastik tebal atau dasar bakelite untuk mendorong tempat sekering memungkinkan tempat sekering rapat ke metal body tanpa membentuk sirkuit pendek. Plastik tipis atau penutup bakelite melindungi sekering dari kerusakan fisik Tempat sekering metal ada dua buah untuk tiap sekering satu dihubungkan ke busbar dan lainnya ke terminal semua terbentuk dalam kotak sekering Busbar strip tembaga yang dihubungkan ke salah satu ujung dari beberapa sekering dapat dihubungkan ke baterai atau tombol kontak dua atau tiga mungkin digunakan Terminal satu atau dua dalam beberapa kasus, untuk tiap sekering salah satu maju (push on) atau tipe sekrup Sekrup atau penjepit digunakan untuk menempatkan kotak sekering disebelah bawah panel instrumen atau pada firewall disisi kemudi. sebgaian kotak sekering ditempatkan didalam pelindung di bawah bonnet. Dari Basic Training Manual 17-3 Motor Vehciles, Vehicle Body Electrical Systems, Dept. of Employment and Industrial Relations, Australian Government, 1984 ISBN 0644005351 (sampai dengan halaman 6) Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 9/17
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Sekering Sekering merupakan konduktor logam spesial yang dirancang menghalau aliran arus yang berlebih untuk keamanan suatu sirkuit. Sekering melindungi komponen- komponen dari kerusakan yang serius dan mengurangi kemungkinan terbakar. Satu atau lebih sekering mungkin digunakan dalam setiap sirkuit kelistrikan. Tipe dari sekering ditentukan oleh ciri-ciri konstruksinya. Berdasarkan tipenya terdiri dari : Kaca/Gelas Konduktor sekering terletak dalam tabung kaca kecil. Dua buah tutup metal menancap pada tabung menghubungkan konduktor. Keramik Bagian akhir tutup dan konduktor sekering dibuat dalam satu lempeng. Bentuk spesial dasar keramik diletakkan diantara bagian terakhir tutup untuk mendukung konduktor. Bilah atau iris Catatan : Setiap menggunakan sekering harus sesuai dengan spesifikasi nilai amp untuk menjamin perlindungan maksimal pada sirkuit. Nilai Arus Kode Warna 3 A Ungu 5 A Hitam 10 A Merah 15 A Biru 20 A Kuning 25 A Putih 30 A Hijau Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 10/17
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 1 dan 2. Kotak Sekering dan Sekering Tipe Keramik Nilai dari sekering ditentukan oleh : Tipe kaca memiliki nilai pada ujung tutupnya Tipe keramik memiliki nilai dibalik dasar konduktor Warna Digunakan pada tipe keramik Warna berbeda untuk setiap nilai amp. Catatan : Seluruh sekering ditempatkan pada tempat-tempat yang benar. Sebuah sekering mungkin digunakan untuk melindungi beberapa sirkuit kelistrikan. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 11/17
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Penghubung Sekering dan Sekering Permasalahan utama dari beberapa komponen terletak pada konduktor sekering. Tipe materi dan keseluruhan bagian ditentukan berdasarkan panas yang dapat ditahan. Pada sebagian wilayah materi yang hubungan panasnya rendah, secepatnya dihalau. Beberapa sekering tergantung dari aliran arus pada konduktor sekering. Arus yang mengalir pada konduktor menghasilkan panas. Jumlah panas sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir. Contoh : Ketika aliran arus dua kali lipat jumlah panas naik empat kali. Sebelum penentuan arus maksimum dari sirkuit, pemutusan konduktor dan sirkuit yang bekerja di hentikan dari unit kegiatan dan pengoperasian. Contoh : Membuka sirkuit tidak boleh ada arus yang mengalir. Gambar 3 dan 4. Sirkuit Tertutup dan Sirkuit Bekerja Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 12/17
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Alat-alat Pelindung Pengoperasian alat tergantung dari aliran arus pada sirkuit lampu. Untuk tipe thermal, aliran arus terus pada strip logam dan hubungan ke lampu besar. Pada aliran arus normal hubungan tetap tertutup. Ketika aliran arus dibawah dari nilai yang ditetapkan pada sirkuit, panas yang dihasilkan menyebabkan strip logam melengkung pada perbedaan nilai pemuaian dari logam dan hubungan terbuka. Dengan terbukanya hubungan, aliran arus berhenti, tombol kontak lampu depan mati dan strip logam mengalami pendinginan. Pada strip logam yang dingin dan kembali pada bentuk semula hubungan menutup dan tombol kontak lampu besar hidup. Hal tersebut menyebabkan lampu besar menyala terus menerus sampai aliran arus yang berlebih mengalami pengurangan. Contoh : sampai sirkuit pendek kambali. Gambar 5. Operasional Alat Perlindungan (Tipe Pemanasan) Untuk tipe elekrtronik elektromagnetik, aliran arus terus pada gulungan dan berhubungan dengan lampu besar. Pada aliran arus normal medan magnet lemah dan hubungan tetap tertutup. Ketika aliran arus diatas dari nilai yang ditetapkan pada sirkuit, kekuatan medan magnet menyebabkan inti menggerakkan armatur berlawanan dengan ketegangan pegas untuk membuka hubungan. Dengan terbukanya hubungan, aliran arus akan berhenti, tombol kontak lampu besar mati, aliran magnetik tidak ada dan pegas menyebabkan armatur menutup hubungan. Dengan tertutupnya hubungan switch lampu besar hidup dan putaran di ulangi lagi. Hal tersebut menyebabkan lampu besar terus menyala sampai aliran yang berlebih dikurangi. Contoh : sampai sirkuit pendek kembali. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 13/17
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 6. Operasional Alat Pelindung Gambar 7. Cara kerja pengoperasian pemutus sirkuit Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 14/17
  • 15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Penghubung Sekering Dua tipe yang dapat digunakan : (a) Tipe pengabelan tampak Menyerupai kabel otomotif, berbagai untaian, ukuran spesifikasi umum dari konduktor e.g. 1.25 mm2 . “Kabel sekering” dibungkus isolasi yang tidak mudah terbakar sehingga tidak melepuh jika kabel terlalu panas akibat kelebihan arus. Contoh dari data penghubug sekering Mitsubishi Hal pokok penghubung sekering Warna Hitam Ukuran 1.25 mm2 Arus kontinue 40A Arus keseluruhan (dalam 15 detik) 150A – 190A (b) Tipe Plug in Menyerupai sebuah sekering besar, penghubung sekering berisi kumpulan serupa kotak sekering. Bagaimana Pengujian Peralatan Kabel pemindah : Kabel pemindah dibentuk dari jalur tempat sekering dihubungkan pada seperangkat petunjuk tes. Terdapat sekering lima ampere. Digunakan untuk mengetahui membukanya sirkuit. Tak pernah kabel pemindah digunakan pada beban yang banyak (motor etc.) . Baterai langsung menyebabkan sekering putus. Gambar 8. Penggunaan sekering–petunjuk kabel pemindah Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 15/17
  • 16. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Tes Penyalaan/Voltmeter Digunakan tes penyalaan untuk memeriksa tegangan. Test penyalaan terdiri dari satu bola lampu 12 volt yang dipasang pada petunjuk. Setelah satu menyentuh ground yang lainnya ke sirkuit untuk mengetahui tegangan. Ketika bola lampu menyala tegangan terdapat pada ujung yang dites. Volt meter dapat digunakan untuk mengganti tes penyalaan saat tes penyalaan tidak menunjukkan atau tidak ada tegangan, voltmeter menunjukkan berapa besarnya tegangan saat itu. Peringatan : Sirkuit termauk modul elektronik kontrol harus diuji dengan 10 megaohm atau impedensi yang lebih besar. Jangan gunakan tes penyalaan pada sirkuit yang berisi komponen benda padat, karena akan merusak komponen tersebut atau hasilnya. Gambar 9. Penggunaan Voltmeter Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 16/17
  • 17. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Penggunaan Voltmeter dan Test Pencahayaan – Pemeriksaaan Tegangan 1. Hubungkan saluran yang satu dari tes pencahayaan atau voltmeter pada ground dengan baik atau terminal baterai negatif. 2. Hubungan saluran lainnya pada nomor 1-4 dalam rangkaian untuk menentukan tempat dari permasalahan. 3. Jika tegangan ada, bola lampu ,enyala atau voltmeter menunjuk angka tegangan dengan benar. Gambar 10. Penggunaan Voltmeter Sirkuit Terbuka Membukanya sirkuit ketika semuanya berhenti atau gangguan pada rute arus normal pada sirkuit. Membukanya sirkuit mungkin disebabkan dari kerusakan kabel waktu pemasangan, sekering putus, kesalahan switch, tidak adanya hubungan pada suatu tempat, bola lampu ata resistor terbakar. Sebagian diantaranya tetap terjadi dalam sirkuit yang sedang bekerja. Membukanya sirkuit dapat menunjukkan tempat tes pencahayaan digunakan (lihat diagram). Mulai dari sirkuit yang terakhir. Periksa tenaga pada panel sekering (ujung penerimaan). Periksa tenaga pada ujung sirkuit lainnya – soket bola lampu sebagai misal. Jika terdapat tenaga pada sekering tetapi tidak ada tenaga pada soket bola lampu, berarti sirkuit terbuka diantara sekering dan soket bola lampu. Sirkuit yang terbuka ditemukan lalu diperiksa tenaganya pada swtich untuk setiap hubungan kelistrikan diantara panel sekering dan soket bola lampu. Jika tidak terdapat tenaga pada panel sekering mungkin penghubung sekering terbakar. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 17/17
  • 18. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 11. Pemeriksaan sekering, jika tes penyalaan menyala pada waktu diperiksa kedua ujungnya, sekering oke. Catatan : Pedoman tes lampu jumlah watt bola lampu tidak boleh dibawah 3 watt. Pemeriksaan Sekering (a) visual : pastikan elemen sekering tidak putus. (b) pemeriksaan kontinue : buka sekering dari sirkuit – gunakan multimeter tipe analogi – switch pada ohm, tempatkan penunjukan pada lintas sekering, meter akan menujukkan kontinue. Catatan : Jangan menggunakan ohm meter pada sirkuit, kerusakan mungkin terjadi pada meter. Tipe digital, switch pada ohm atau pada beberapa meter/alat mempunyai posisi tes kontinue. Tempatkan penunjukan pada sekering, terdengar suara penunjukan yang kontinue. (c) Pemeriksaan sekering pada sirkuit Gunakan multimeter – tes pada posisi volts seperti pada gambar. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 18/17
  • 19. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 12. Pemeriksaan Sekering Pemeriksaan Penghubung Sekering Prosedur seperti pada sekering. Pemeriksaan Sirkuit Pemutus (a) Pemeriksaan kontinue – diluar sirkuit : gunakan multimeter – posisi terus pada ohmtes dengan kontinue, dapatkan suara dengan pemeriksaan tes di lintasan terminal. (b) pemeriksaan sirkuit pemutus pada sirkuit : gunakan multimeter – posisi pada volts Gambar 13. Pemeriksaan Penghubung Sekering (c) tes nilai dasar arus dapat dilakukan seperti pada percobaan aktifitas 2. Aplikasi Sirkuit dan Peralatan Perlindungan Sistem OTO.KR05.002.01 Buku Informasi 19/17