SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
THE INCREASE OF EARLY CHILDHOD’S SOCIAL EMOTIONAL 
DEVELOPMENT WITH THEMATIC APPROACH 
Hendra Sofyan 
Jambi University, Kampus Pinang Masak, Jl. Jambi Muara Bulian KM.15 Mendalo Darat, 
Jambi 36361 
hendrapaud@yahoo.co.id 
Jambi University, Indonesia 
ABSTRACT 
The objective of this research is to increaseearly childhood’s development by using 
of thematic approach. This action research conducted at Nakkia Kindergarten GroupB Jatiwaringin 
Pondok Gede. This research usedin which 15 childhood ofsix years old were participated. The 
development by Kemmis and Tegart which twocycles and each cycle has four steps. They are as 
follow:(1) plan, (2) action, (3) observe, and (4) reflect. The action research applied to 
researchmethods they where qualitative and quantitative research, data analizedby using Spradley 
data analysis model. The research result shows the applyingthematic approach wich involved various 
methods, media and activities increase thedevelopment of the children of six years old especialy in 
social emotional development. Futhermore,the research result can be applied to increase early 
childhoods development with thematic approach,mainly for learning planning, learning development 
for teachers, andcurricullum in higher education. 
Keywords: early childhood’s development, thematic approach 
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan untuk membantu pertumbuhan dan 
perkembangan anak secara optimal, agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Untuk 
mencapai perkembangan yang optimal dalam berbagai aspek perkembangan, banyak permasalahan 
yang dihadapi dalam pembelajaran anak usia dini seperti masalah yang berkaitan dengan aspek 
perkembangan anak usia dini, di Taman Kanak-kanak TK Nakkia semester I tahun ajaran 2011/2012 
pada kelompok B yang berjumlah 15 orang siswa. 
Permasalahan ini diduga karena dalam proses pembelajaran guru kurang merencanakan 
Satuan Kegiatan Mingguan (SKM), Satuan Kegiatan Harian (SKH), Kegiatan peningkatan 
perkembangan yang kurang terencana, penggunaan area dan tema yang kurang efektif, pemilihan 
1
metoda dan media yang kurang sesuai, permasalahan secara umum perkembangan sosial emosi berada 
pada kategori kurang dengan data, sebagai berikut: 
Anak yang memiliki perkembangan baik, 16,67 %, perkembangan cukup 32,22% dan 
perkembangan kurang 51,11%. Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti ingin memfokuskan 
penelitian “Peningkatan Perkembangan sosial emosi Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik.” 
Penelitian ini menggunakan teori utama: teori perkembangan sosial Erikson. Proses 
pelaksanaan pembelajaran yang demikian, semuanya bertujuan untuk mengoptimalkan aspek 
perkembangan sosial-emosional anak. Perkembangan sosial untuk menemukan pribadi yang 
diinginkan (Santrock, 2012: 278). 
Keberhasilan proses pengoptimalan seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak ini 
dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: kualitas guru dalam merancang dan 
melaksanakan proses pembelajaran, sarana prasarana yang tersedia, kurikulum, dan motivasi anak 
didik (Abdurahman, 2003: 13). Faktor lain yang juga berpengaruh adalah: strategi pembelajaran, 
pengelolaan kegiatan belajar, dan pemberian reinforcement. Guru menjadi salah satu faktor penting 
dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak usia dini yang tergambar pada perkembangan potensi 
anak pada saat proses pembelajaran melalui bermain sesuai dengan tema yang diajarkan saat itu. 
Pembelajaran dengan menggunakan tematik, sangat membantu guru dan murid dalam proses 
pembelajaran untuk lebih fokus dan kosentrasi yang dirancang berdasarkan kurikulum, program 
Satuan Kegiatan Mingguan dan Satuan Kerja Harian. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada 
penerapan konsep belajar sambil melakukan pengembangan tema. Guru harus menseleksi topik-topik 
yang relevan dan menarik bagi anak-anak kemudian mengembangkan ide-ide sentralnya (Kostelnik, 
1991: 2). 
Hasil dari pengoptimalan potensi anak usia dini yang dilakukan guru melalui proses 
pembelajaran di sekolah masih belum optimal. Hal ini bisa diketahui dari hasil wawancara tanggal 20 
Mei 2011 dengan beberapa orang guru dan orangtua murid TK Nakkia dan juga di Jakarta, yang 
menyatakan bahwa masih banyak anak yang belajar tidak melalui bermain, penggunaan tema yang 
terbatas dan sangat sedikit padahal banyak sekali tema yang dapat dikembangkan berkenaan dengan 
kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan anak, pemberian Pekerjaan Rumah (PR) matematik pada 
anak layaknya seperti anak Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan proses pendidikan di tempat-tempat 
yang tidak ada sarana bermain seperti penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di rumah toko yang 
arealnya sangat sempit dan terbatas sehingga tidak memungkinkan anak bermain, anak belajar 
bukan lagi melalui bermain dan tidak berdasarkan tema, bahkan hasil pengamatan penulis di Taman 
Kanak-kanak (TK) di Jakarta, ada anak TK yang diberi PR menulis untuk dikerjakan di rumah, 
demikian juga dengan pekerjaan rumah matematik, akibatnya waktu anak tersita untuk membuat 
pekerjaan rumah diperlakukan seperti anak sekolah dasar. Hal itu terbukti ketika peneliti melakukan 
evaluasi awal dari rencana kegiatan harian smester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang 
2
berjumlah 15 orang siswa. Hasil yang didapatkan ternyata dari 15 orang siswa hanya sebagian kecil 
dari jumlah siswa yang perkembangannya berada pada tingkat sedang sebagian besar siswa belum 
berkembang dengan harapan. Untuk lebih jelasnya hasil evaluasi awal tentang kemampuan 
perkembangan anak dapat dilihat pada tabel berikut ini: 
6p8iii8888i8iikikikmikmikikmikm8ikmimikmkimkimikmmmmmmiikkk 
Tabel 1. Data Awal Kemampuan Perkembangan sosuial Anak Kelompok B 
TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede 
No Aspek 
Perkembangan 
Kemampuan 
Baik Cukup Kurang Jumlah 
1 Sosio-emosional 1 4 10 15 
Sumber : Data dari Rencana Kegiatan Harian TK Nakkia Jati Waringin Pondok 
Gede. 
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan perkembangan anak Kelompok 
B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede secara umum berada pada kategori kurang. Kurang 
berhasilnya hal ini diduga dalam melaksanakan proses pembelajaran guru belum mengembangkan 
pembelajaran yang dirancang untuk peningkatan perkembangan dengan tematik. Belajar melalui 
bermain masih banyak yang belum memahami secara utuh, seperti apa SKH yang dapat diaplikasikan 
dalam proses pembelajaran di TK. 
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama ini, situasi tersebut dapat membuat guru kurang 
memperhatikan atau bahkan melupakan beberapa komponen yang harusnya tetap ada dan harus 
dilakukan guru selama kegiatan pelaksanaan program yang telah dirancang. Kondisi tersebut dapat 
terjadi karena guru terlalu asyik dengan situasi dan aktivitas yang telah digambarkan di atas atau dapat 
juga karena guru memang belum melihat komponen lain yang penting dalam kegiatan pelaksanaan 
program di TK, dan belum terancangnya satuan kegiatan harian dengan semestinya, terutama yang 
dipadukan dengan bermain. 
Kegiatan pelaksanaan program di TK seharusnya merupakan pembelajaran yang dimodifikasi 
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan pelaksanaan program 
di TK juga harus memperhatikan komponen pembelajaran. Komponen yang dimaksud adalah tujuan, 
materi/topik, metode dan media serta penilaian, yang disusun berdasarkan area dan tema yang dalam 
penyampaian materi pembelajaran melalui bermain, bukan terpisah. 
Fenomena lain sehubungan dengan pembelajaran anak usia dini adalah anak diperlakukan 
selayaknya seperti anak sekolah dasar, dimana anak diberikan pekerjaan rumah yang menghabiskan 
waktu bermain mereka, serta anak disekolah sudah diberi beban belajar dan belajar sehingga waktu 
bermain mereka berkurang. Anak belajar tidak dilakukan melalui bermain, dan tidak mengutamakan 
rasa senang, dengan demikian akan menghambat aspek-aspek perkembangan untuk berkembang 
3
secara optimal, seperti perkembangan emosi, karena beban yang diberikan tidak sesuai dengan tugas-tugas 
perkembangan mereka. Akhirnya anak usia TK masih banyak yang berperilaku tidak sesuai 
dengan yang diharapkan seperti: masih banyak yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan 
guru, malas bergerak, jarang berkomunikasi dengan teman ataupun guru, tidak mau menunggu giliran, 
tidak mau mendengarkan guru, dan masih minta ditemani orangtuanya saat proses pembelajaran. 
Seharusnya hal ini tidak terjadi, karena tujuan pembelajaran di TK harus mengembangkan seluruh 
aspek komponen perkembangan secara optimal. 
Tujuan penelitian: 1. mengetahui perkembangan anak usia dini pada aspek perkembangan 
sosial. 2. mengetahui cara meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik, 
dan 3. mengetahui peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik. 
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peningkatan 
Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik.” 
Metode 
Metode penelitian adalah metode action research. Pada penelitian tindakan ini peneliti 
menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemis dan Taggart, 1998. Prosedurnya terdiri dari 4 
(empat) tahap sebagai berikut: (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, and (4 ) Reflecting, yang 
diperkaya dengan asesment awal dan assessment akhir, hasil modifikasi Jamaris (2011: 15). Penelitian 
ini menggunakan dua siklus. Teknik pengujian keabsahan data digunakan Hasil uji coba instrumen 
divalidasi dengan menggunakan validitas konstruk yang dilakukan melalui penetapan atau justifikasi 
pakar atau rnelalui penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai 
substansi atau konten variabel yang handal dapat diukur. Desain penelitian menempuh langkah 
langkah sebagai berikut: 1. menemukan masalah, 2. menganalisis masalah yang ditemukan, 3. 
merumuskan masalah, 4. mengembangkan alternatif tindakan, 5. menentukan cara pengumpulan data, 
dan 6. menyusun rencana perbaikan secara lengkap (Wardhani, 2008: 31). 
Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosedur Kemmis dan Mc. Taggert. 
Pre Asesment 
4
Post Asesment 
Gambar 1. Model Tindakan Kemmis dan McTaggart (seperti dikutip oleh 
Hopkins, 2002: 46) 
Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif 
Spradley (Spradley, 1997: 41) terdiri dari 12 langkah yaitu: menentukan informasi, mewawancarai 
informan, membuat catatan lapangan, mengajukan pertanyaan deskriptif, analisis hasil wawancara, 
membuat analisis domain, mengajukan pertanyaan struktural, membuat analisis taksonomi, 
mengajukan pertanyaan kontras, membuat analisis komponensial, menemukan tema dan menuliskan 
laporan etnografi. 
Penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit Jatiwaringin Pondok Gede. 
Pemilihan sekolah ini melibatkan semua guru TK B Nakkia Gambrit yang telah dibekali dengan 
perangkat pembelajaran seperti RKH, SKM, media yang digunakan dan lembar-lembaran tugas yang 
akan dikerjakan siswa. RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Dalam masing-masing 
kegiatan tersebut diamati perkembangan aspek perkembangan sosio-emosional. 
Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yang dilaksanakan pada tahun ajaran 
2011/2012 di Taman kanak-kanak Nakkia Gambrit Jati Waringin Pondok Gede Bekasi, dengan 
kegiatan: 1 (satu) bulan untuk observasi lapangan dan praassesment selama 2 (dua) bulan untuk 
membuat rencana pembelajaran tematik, alat tugas untuk setiap area dan alat ukur untuk 
perkembangan anak usia dini selama 2 (dua) bulan untuk melakukan pelaksanaan tindakan 
pembelajaran dengan pendekatan tematik berbasis bermain di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit 
Jatiwaringin selama 1 (satu) bulan untuk membuat laporan hasil penelitian. Taman Kanak-kanak yang 
digunakan penelitian merupakan Taman Kanak-kanak yang dalam pembelajaran menganut sistem 
area. Area yang dipilih tersebut disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan dan diamati 
proses perkembangannya. Pembelajaran untuk setiap tema membutuhkan waktu satu minggu masing- 
5
masingnya. Total dibutuhkan 16 (enam belas) kali pertemuan tatap muka bagi anak-anak tersebut. 
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bersifat kualitatif dan 
kuantitatif, yang dilaksanakan dalam bentuk siklus sampai target penelitian dalam siklus-siklus 
tercapai. Penelitian ini dilaksanakan yang bertujuan untuk mendorong adanya perubahan yang 
diharapkan, meningkatkan kualitas yang dilakukan di dalamnya, seluruh proses diagnosis, 
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh telah menciptakan hubungan yang diperlukan 
antara evaluasi diri dan perkembangan profesional (Elliot, 1982: 30). 
Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yaitu 
melaksanakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di 
kelas secara profesional. Penelitian tindakan memecahkan suatu masalah serta penelitiannya 
berbentuk sharing (Creswell, 2008: 205). 
Hasil 
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh skor rata rata perkembangan anak usia dini 
Taman Kanak-kanak Nakkia sebesar 1,17 berdasarkan katagori perkembangan anak dalam penelitian 
ini, nilai rata-ratanya masih berada pada level satu. 
Tabel 2. Nilai Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini (Asesmen Awal) TK Nakkia 
Kelompok B 
No 
Subjek 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 
Sosial 
Emosi 
19 
5 
19 
1 
19 
1 
19 
2 
19 
9 
20 
7 
19 
4 
19 
1 
19 
4 
19 
9 
18 
9 
19 
6 
19 
5 
24 
4 
197 
Kondisi di atas menunjukan bahwa pencapaian nilai perkembangan anak Taman Kanak-kanak 
Nakkia, kelompok masih perlu dioptimalkan peningkatannya sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu 
peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik. 
Sedangkan target penelitian mendekati level tiga. Berikut ini dapat dilihat diagram batang di 
bawah ini: 
SkorAnak 
6
Gambar 2. Perkembangan Anak Hasil Pengukuran Sebelum Siklus I 
Hasil perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia kelopok B 
setelah pelaksanaan siklus I adalah meningkat dari assessmen awal 1,17 naik menjadi 2,31. Dengan 
demikian hasil pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan, tetapi belum mencapai target 
yang maksimal yaitu mendekati level tiga. 
Tabel 3. Nilai Asessmen Peningkatan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini dengan 
Pendekatan Tematik setelah Siklus I TK Kelompok B 
No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 
Sosial 
Emosi 
406 354 406 392 402 412 395 410 406 406 406 378 380 417 404 
Untuk lebih jelas dapat dilihat dengan diagram batang berikut ini: 
Skor Anak 
Gambar 3. Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan 
Pendekatan Tematik Setelah Siklus I TK kelompok B Nakkia 
Peningkatan skor perkembangan anak usia dini sebelum diberi tindakan dan setelah diberi 
tindakan (Sebelum dan Sesudah siklus I) sebagai berikut: 
Tabel 4. Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini 
7
dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah Siklus I) 
No Sosial Emosional AA Sosial Emosional 
A1 Selisih 
1 195 406 211 
2 191 354 163 
3 191 406 215 
4 192 392 200 
5 199 402 203 
6 207 412 205 
7 194 395 201 
8 191 410 219 
9 194 406 212 
10 199 406 207 
11 189 406 217 
12 196 378 182 
13 195 380 185 
14 244 417 173 
15 197 404 207 
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini TK B 
Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan tindakan dengan pendekatan tematik, tetapi target 
penelitian skor perkembangan yaitu kategori level tiga belum tercapai. Diagram batangnya sebagai 
berikut: 
SkorAnak 
Gambar 4. Diagram Batang Aspek Perkembangan Sosial Emosional (peningkatan Awal dari Sebelum 
DiadakanTtindakan dan Setelah Tindakan pada Siklus I) 
Hasil tindakan pada siklus II (dua), maka didapat hasil sebagai berikut: 
Tabel 5. Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Dengan 
Pendekatan Tematik (Siklus I dan Siklus II) TK Nakkia Kelompok B 
No Sosial Emosional A1 Sosial Emosional A2 Selisih 
1 406 499 93 
2 354 522 168 
8
3 406 512 106 
4 392 522 130 
5 402 516 114 
6 412 518 106 
7 395 522 127 
8 410 512 102 
9 406 504 98 
10 406 511 105 
11 406 520 114 
12 378 512 134 
13 380 474 94 
14 417 518 101 
15 404 504 100 
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan Anak TK B Taman 
Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini 
dengan pendekatan tematik pada Siklus I dan Siklus II Hasil perbandingan siklus I dengan Asesment 
Siklus II dapat dilihat sebagai berikut: 
Skor Anak 
Gambar 5. Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I dan Il 
Data dari hasil observasi nilai asesment hasil peningkatan perkembangan anak usia dini 
dengan pendekatan tematik (setelah siklus I dan sesudah siklus II). Taman Kanak-kanak Nakkia 
Kelompok B, jika disajikan dalam bentuk diagram batang untuk aspek perkembangan sosial 
emosional sebagai berikut: 
1. Peningkatan Perkembangan Sosial-Emosional 
Skor Anak 
9
600 
400 
200 
0 
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 
Siklus I 
Siklus II 
Gambar 6. Diagram Batang Aspek Perkembangan Sosial-emosional 
Tingkat perkembangan sosial-emosional setiap anak pada akhir siklus I pengukuran 
bergerak pada skor terendah 354 dan skor tertinggi 417 dan setelah dilaksanakan siklus II meningkat 
menjadi skor terkecil 474 dan skor terbesar 522 sedangkan selisih skor peningkatan 93 sampai 168. 
Perkembangan sosial-emosi, sudah meningkat, skor maksimal mendekati 522 sudah tercapai 
(persentase skor dari 90,8% sampai 100%) artinya aspek perkembangan sosial-emosi peningkatannya 
sudah optimal (gambar 10). 
2. Hasil perbandingan awal dengan siklus I dan siklus II 
Untuk melihat hasil yang lebih jelas secara keseluruhan, perbandingan keseluruhan 
peningkatan (Awal, Siklus I, Siklus II), dapat dilihat pada Gambar berikut: 
Anak 
Gambar 7 . Grafik Skor Aspek Perkembangan Sosial Emosional Anak pada Siklus Awal, 
Siklus I dan II 
Pembahasan 
Pendidikan usia dini pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan aspek perkembangan 
sosial emosional anak. Pembelajaran tematik berusaha memfasilitasi peningkatan aspek 
perkembangan Sosial emosional anak, dirancang dengan melibatkan area-area yang digunakan dalam 
pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-kanak. 
Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan 
aspek perkembangan sosial emosional anak usia dini. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk 
10
membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sosial emosi yang diperlukan oleh anak untuk 
menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan ke tahap 
selanjutnya. Anak tumbuh dan berkembang didukung oleh berbagai lingkungan, seperti lingkungan 
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagai jembatan antara keluarga dan 
sekolah formal, taman kanak-kanak merupakan sarana penting sebagai tempat bagi anak-anak belajar 
untuk mengembangkan potensi diri yang ada pada dirinya dan mengembangkan aspek perkembangan 
sosial emosi. 
Menurut Kuppermic Taman Kanak-kanak tidaklah sekedar berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar 
kemampuan akademik melainkan juga mengembangkan aspek-aspek psikologi anak. Beranjak 
dari hal itu maka kurikulum atau program kegiatan belajar mengajar pada pendidikan anak usia dini 
sejogyanya dilandasi oleh pemahaman bagaimana anak-anak belajar tentang segala sesuatu. Inti dari 
program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak adalah untuk memberikan pengalaman belajar 
yang penuh makna. Proses pembelajaran ini semua diharapkan untuk memberi atau merangsang 
pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek asspek psikologis anak secara optimal (Kuppermic, 2011: 
141). 
Salah satu permasalahan yang ada di lapangan adalah tidak semua anak dapat melewati proses 
perkembangan dengan baik, berbagai macam faktor yang menyebabkan anak-anak mengalami 
hambatan atau masalah. 
Perlu disadari salah satu sarana untuk dapat membantu anak usia dini tumbuh dan 
berkembang adalah di Taman Kanak-kanak. Taman Kanak-kanak adalah tempat interaksi dan 
bersosialisasi nilai-nilai dan perilaku perilaku yang diterima oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya 
adalah perilaku kebersihan dan kesehatan, kedisiplinan dan kemandirian. Kemampuan yang juga 
tergolong di dalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan emosi sesuai dengan situasi sosial 
yang dihadapi anak. Kemampuan ini diharapkan dapat berkembang pada usia anak pra sekolah atau 
anak usia dini (Izzaty, 2005: 20). 
Untuk meningkatkan potensi secara optimal perlu adanya pendidikan agar menjadi individu 
yang mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Martini Jamaris bahwa pengembangan potensi manusia 
menjadi kemampuan aktual tidak lepas dari pengaruh lingkungan dimana manusia tersebut berada. 
Oleh sebab itu untuk menjadikan manusia menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, 
bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka diperlukan pendidikan 
yang bermutu (Jamaris, 2010: 10). 
Pengoptimalan peningkatan perkembangan ini terbukti dalam penelitian ini, peningkatan 
perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran tematik selama dua siklus terbukti dapat 
meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Peningkatan perkembangan ini sebagaimana 
yang telah dibahas dalam kajian teori bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, 
keluarga dan masyarakat. 
Pada siklus I, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik, telah 
11
mencapai katagori baik (B) namun dengan demikian secara umum target penelitian belum tercapai 
karena masih ada bagian aspek perkembangan sosial emosional yang belum optimal peningkatan 
perkembangannya, maka perbaikan dilaksanakan pada siklus II. 
Pada Siklus II, perbaikan dirancang dengan membuat rencana dilakukan dengan 
memprediksi bahwa dengan penggunaan tema dan sub tema dan merancang rancangan pembelajaran 
yang baru berdasarkan kesulitan pada siklus I, yang baru dan menarik serta menggunakan perpaduan 
beberapa metoda seperti: mengamati gambar, bimbingan, bermain peran, tanya jawab dan praktek 
langsung serta tugas sesuai tema, sehingga akan dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini. 
Pada siklus II ini strategi pembelajaran yang digunakan masih tetap menggunakan area, dengan 
kegiatan, media dan metoda yang telah dirancang. Setelah dilaksanakan, ternyata peningkatan 
perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik mencapai kategori sangat baik (A). 
Keberhasilan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dalam 
penelitian penelitian ini didukung dengan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yang dapat 
mendukung terjadinya perkembangan pada setiap aspek dengan mengkondisikan kelas menjadi kelas 
area yang akan memberikan peluang anak untuk dapat meningkatkan aspek perkembangan sosial-emosional. 
Pada penelitian ini dikondisikan area untuk mengerjakan tugas tugas yang akan 
mendukung setiap peningkatan aspek perkembangan anak usia dini sebelumnya dirancang SKM dan 
SKH yang lengkap, kemudian dilaksanakan. 
Siklus I dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: 
peningkatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan 
dengan melakukan peningkatan, perkembangan sosial emosi anak. Peningkatan dengan penggunaan 
media yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan 
lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan perkembangan anak 
usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah gambar, modeling, audiovisual, notebook serta 
permainan. Peningkatan dengan metoda yang bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari 
guru, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema. 
Siklus II rancangan disusun berdasarkan hasil tindakan siklus I, pada siklus ini dilaksanakan 
sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: peningkatan dilakukan dengan kegiatan 
peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan melakukan peningkatan 
perkembangan sosial emosi anak. Peningkatan dengan penggunaan media yang sangat mendukung, 
seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap area yang 
lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang 
juga digunakan adalah gambar, modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan 
dengan metoda yang bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, 
tanya jawab dan praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema . Berdasarkan hasil 
analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan anak usia 
dini. 
12
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam masalah aspek perkembangan sosial emosional 
anak usia dini. Dalam penelitian ini peneliti meneliti aspek perkembangan sosial emosional saja 
dengan menggunakan beberapa indikator. 
Pengukuran yang melibatkan aspek perkembangan sosial emosional bukanlah hal yang mudah 
untuk dilaksanakan. Keterukurannya harus betul-betul mewakili apa yang diamati. Walaupun peneliti 
sudah menyediakan observer dan rekaman video untuk pengamatan perilaku banyak anak TK 
tersebut, peneliti masih punya keterbatasan untuk betul-betul jelimet dan teliti untuk pengamatan 
aspek perkembangan sosial emosional setiap anak tersebut. Untuk penelitian selanjutnya mungkin 
perlu penambahan jumlah observer dan peningkatan tekhnologi informasi (video). 
Keterbatasan berikutnya adalah penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah Taman Kanak-kanak. 
Keterbatasan berikutnya dalam hal lama waktu penelitian, penelitian ini hanya dilakukan 
dalam waktu singkat hanya 3 bulan saja. Agar supaya hasilnya lebih akurat perlu ditambah waktu 
penelitian. Penggunaan gambar visual dalam bentuk video singkat dan beberapa permainan dalam 
pembelajaran ini kadang-kadang ada yang sedikit berhubungan langsung dengan tema yang sedang 
dipelajari, Untuk mengatasi audio visual bermain dikaitkan dengan aspek perkembangan. Dalam hal 
ini peneliti atasi dengan mengajak anak-anak untuk berdiskusi dan juga berdiskusi dengan guru-gurunya. 
Implikasi penelitian ini pada tataran pembelajaran teoritik, sebaiknya mengembangkan 
dengan waktu satu semester. Pada tataran praktis hasil penelitian berimplikasi pada: 1. Pengembangan 
satuan kegiatan harian yang memperhatikan perkembangan anak, pengembangan lembaga kerja 
disetiap area pembelajaran dengan menggunakan tema, 2. Media pembelajaran dan area yang 
digunakan harus sesuai dengan tema sesuai dengan aspek yang ingin dikemabangkan, 3. 
Pengembangan pembelajaran dengan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompik diarea apapun 
yang dikerjakan anak harus sesuai dan berkaitan dengan tema, dan 4. Guru membiasakan mengajar 
dan berpedoman pada rancangan kegiatan harian dalam mengajar yang telah disesuaikan dengan 
tema. 
Kesimpulan 
Berdasarkan hasil penelitian ini terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini dengan 
pendekatan tematik: 
1. Perkembangan anak usia dini siswa Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, Jati Waringin 
Bekasi pada setiap aspek perkembangan sebelum diberi tindakan berada pada kategori 
rendah. Rendahnya dapat dibuktikan dengan hasil asesmen awal. 
2. Pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dilakukan 
dengan cara kegiatan peningkatan aspek sosio- emosional. Media yang digunakan adalah 
13
lembaran kerja siswa di setiap area untuk mengembangkan aspek perkembangan sosial 
emosional (area bahasa, area berhitung, area IPA, dan area seni serta area balok), media 
gambar, model binatang, media audio visual, serta permainan. Metode peningkatan 
perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik menggunakan metode: mengamati 
gambar, bimbingan, dan bermain peran. 
3. Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dapat meningkatkan 
aspek perkembangan sosial emosional anak usia dini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya 
perubahan pada nilai rata-rata aspek perkembangan sosial anak sebelum dan sesudah 
mengikuti pembelajaran dengan pendekatan tematik. 
Daftar Pustaka 
Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003. 
Creswell, John. Education Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and 
Qualitatif Research. New Jersey: Merrill Prentice Hall, 2008. 
Crain, William. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, terjemahan Yudi Santoso. Yogyakarta: 
Pustaka Belajar, 2007. 
Elliot, J. Developing Hypothesis About Classroom From Teacher Practical Construct: An Account 
of The Work of The Ford Teaching Project. Victoria: Deakin, 1982. 
Hopkins, David. A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press, 
2002. 
Izzaty, Rita. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK, Jakarta: Departemen 
Pendidikan Nasional, 2005. 
Jamaris, Martini. Kesulitan Belajar: Assesmen dan Penanggulangannya. Jakarta: Yayasan Penamas 
Murni, 2009. 
____________. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2010. 
____________. “Penelitian Ilmiah Dalam Penelitian Khusus.” Proceding Munas dan Seminar 
Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia. Jakarta: APPKHL, 2011: 32-33. 
Kostelnik. Teaching Youngs Children Using Themes: Age 2 to 6. New York: Harper Collin 
Publishers, 1991. 
Kuppermic, Leadbeater. “School Social Climate and Individual Differences in Vulnerability to 
Psychopathology.” Journal of School Psychology, Vol. 39, No. 2, 2011: 21-23. 
Santrock, John W. Life Span Development Perkembangan Masa Hidup. 
terjemahan Widyasinta B. Jakarta: Erlangga, 2012. 
Slavin, Robert. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, terjemahan Marianto Samosir. Jakarta: PT 
Indeks, 2008. 
Spradley, James. Metode Etnografi, terjemahan Misbah Zulfa, Yogya: PT Tiara Wacana, 1997. 
Trawick, Jeffrey. Early Childhood Development: A Multicultural Perspective. New Jersey: Merill 
Prentice Hall, 2003. 
Trianto. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009. 
14
_____. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia 
Kelas Awal SD/MI. Jakarta: 2011. 
Wardhani, IGAK. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2008. 
15

More Related Content

What's hot

Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaNurmalianis Anis
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAmanginova
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tesanggadiyan
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifAndy Saiful Musthofa
 
Paperpublishstrategipembelajaran11
Paperpublishstrategipembelajaran11Paperpublishstrategipembelajaran11
Paperpublishstrategipembelajaran11johar
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedIlham Muhit
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)must2ra86
 
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...Psikopedagogia uad
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)nu rokhman
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoYohanes Purwanto
 
Skripsi Bab VI PGSD
Skripsi Bab VI PGSDSkripsi Bab VI PGSD
Skripsi Bab VI PGSDHousewife
 

What's hot (20)

Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
 
Proposal baru
Proposal baruProposal baru
Proposal baru
 
Proposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSIProposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSI
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
Paperpublishstrategipembelajaran11
Paperpublishstrategipembelajaran11Paperpublishstrategipembelajaran11
Paperpublishstrategipembelajaran11
 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
 
B nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
 
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
Mini Kajian Tindakan (Penceritaan Dan Permainan)
 
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
Peningkatan pemahaman manajemen waktu melalui bimbingan kelompok dengan tekni...
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Skripsi Bab VI PGSD
Skripsi Bab VI PGSDSkripsi Bab VI PGSD
Skripsi Bab VI PGSD
 

Similar to Full paper (indonesia)

Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianratih azza
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfMyData19
 
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunagaLingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunagaOperator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
836579803 1559551487
836579803 1559551487836579803 1559551487
836579803 1559551487Saeful Muarif
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfNiaFauziah2
 
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Jurnal Pendidikan Jasmani dan OlahragaJurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Jurnal Pendidikan Jasmani dan OlahragaMuhammadKosyim
 
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematikUNIMED
 

Similar to Full paper (indonesia) (20)

Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulids
Karya tulidsKarya tulids
Karya tulids
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunagaLingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Abstrak upload
Abstrak uploadAbstrak upload
Abstrak upload
 
836579803 1559551487
836579803 1559551487836579803 1559551487
836579803 1559551487
 
Penilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran audPenilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran aud
 
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdfMeningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
Meningkatkan Minat Melalui PBL.pdf
 
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Jurnal Pendidikan Jasmani dan OlahragaJurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga
 
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik64 hesty, s.si  implementasi model pembelajaran tematik
64 hesty, s.si implementasi model pembelajaran tematik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Full paper (indonesia)

  • 1. THE INCREASE OF EARLY CHILDHOD’S SOCIAL EMOTIONAL DEVELOPMENT WITH THEMATIC APPROACH Hendra Sofyan Jambi University, Kampus Pinang Masak, Jl. Jambi Muara Bulian KM.15 Mendalo Darat, Jambi 36361 hendrapaud@yahoo.co.id Jambi University, Indonesia ABSTRACT The objective of this research is to increaseearly childhood’s development by using of thematic approach. This action research conducted at Nakkia Kindergarten GroupB Jatiwaringin Pondok Gede. This research usedin which 15 childhood ofsix years old were participated. The development by Kemmis and Tegart which twocycles and each cycle has four steps. They are as follow:(1) plan, (2) action, (3) observe, and (4) reflect. The action research applied to researchmethods they where qualitative and quantitative research, data analizedby using Spradley data analysis model. The research result shows the applyingthematic approach wich involved various methods, media and activities increase thedevelopment of the children of six years old especialy in social emotional development. Futhermore,the research result can be applied to increase early childhoods development with thematic approach,mainly for learning planning, learning development for teachers, andcurricullum in higher education. Keywords: early childhood’s development, thematic approach Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Untuk mencapai perkembangan yang optimal dalam berbagai aspek perkembangan, banyak permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran anak usia dini seperti masalah yang berkaitan dengan aspek perkembangan anak usia dini, di Taman Kanak-kanak TK Nakkia semester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang berjumlah 15 orang siswa. Permasalahan ini diduga karena dalam proses pembelajaran guru kurang merencanakan Satuan Kegiatan Mingguan (SKM), Satuan Kegiatan Harian (SKH), Kegiatan peningkatan perkembangan yang kurang terencana, penggunaan area dan tema yang kurang efektif, pemilihan 1
  • 2. metoda dan media yang kurang sesuai, permasalahan secara umum perkembangan sosial emosi berada pada kategori kurang dengan data, sebagai berikut: Anak yang memiliki perkembangan baik, 16,67 %, perkembangan cukup 32,22% dan perkembangan kurang 51,11%. Berdasarkan latar belakang inilah, maka peneliti ingin memfokuskan penelitian “Peningkatan Perkembangan sosial emosi Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik.” Penelitian ini menggunakan teori utama: teori perkembangan sosial Erikson. Proses pelaksanaan pembelajaran yang demikian, semuanya bertujuan untuk mengoptimalkan aspek perkembangan sosial-emosional anak. Perkembangan sosial untuk menemukan pribadi yang diinginkan (Santrock, 2012: 278). Keberhasilan proses pengoptimalan seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak ini dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: kualitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, sarana prasarana yang tersedia, kurikulum, dan motivasi anak didik (Abdurahman, 2003: 13). Faktor lain yang juga berpengaruh adalah: strategi pembelajaran, pengelolaan kegiatan belajar, dan pemberian reinforcement. Guru menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak usia dini yang tergambar pada perkembangan potensi anak pada saat proses pembelajaran melalui bermain sesuai dengan tema yang diajarkan saat itu. Pembelajaran dengan menggunakan tematik, sangat membantu guru dan murid dalam proses pembelajaran untuk lebih fokus dan kosentrasi yang dirancang berdasarkan kurikulum, program Satuan Kegiatan Mingguan dan Satuan Kerja Harian. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan pengembangan tema. Guru harus menseleksi topik-topik yang relevan dan menarik bagi anak-anak kemudian mengembangkan ide-ide sentralnya (Kostelnik, 1991: 2). Hasil dari pengoptimalan potensi anak usia dini yang dilakukan guru melalui proses pembelajaran di sekolah masih belum optimal. Hal ini bisa diketahui dari hasil wawancara tanggal 20 Mei 2011 dengan beberapa orang guru dan orangtua murid TK Nakkia dan juga di Jakarta, yang menyatakan bahwa masih banyak anak yang belajar tidak melalui bermain, penggunaan tema yang terbatas dan sangat sedikit padahal banyak sekali tema yang dapat dikembangkan berkenaan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan anak, pemberian Pekerjaan Rumah (PR) matematik pada anak layaknya seperti anak Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan proses pendidikan di tempat-tempat yang tidak ada sarana bermain seperti penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di rumah toko yang arealnya sangat sempit dan terbatas sehingga tidak memungkinkan anak bermain, anak belajar bukan lagi melalui bermain dan tidak berdasarkan tema, bahkan hasil pengamatan penulis di Taman Kanak-kanak (TK) di Jakarta, ada anak TK yang diberi PR menulis untuk dikerjakan di rumah, demikian juga dengan pekerjaan rumah matematik, akibatnya waktu anak tersita untuk membuat pekerjaan rumah diperlakukan seperti anak sekolah dasar. Hal itu terbukti ketika peneliti melakukan evaluasi awal dari rencana kegiatan harian smester I tahun ajaran 2011/2012 pada kelompok B yang 2
  • 3. berjumlah 15 orang siswa. Hasil yang didapatkan ternyata dari 15 orang siswa hanya sebagian kecil dari jumlah siswa yang perkembangannya berada pada tingkat sedang sebagian besar siswa belum berkembang dengan harapan. Untuk lebih jelasnya hasil evaluasi awal tentang kemampuan perkembangan anak dapat dilihat pada tabel berikut ini: 6p8iii8888i8iikikikmikmikikmikm8ikmimikmkimkimikmmmmmmiikkk Tabel 1. Data Awal Kemampuan Perkembangan sosuial Anak Kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede No Aspek Perkembangan Kemampuan Baik Cukup Kurang Jumlah 1 Sosio-emosional 1 4 10 15 Sumber : Data dari Rencana Kegiatan Harian TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan perkembangan anak Kelompok B TK Nakkia Jati Waringin Pondok Gede secara umum berada pada kategori kurang. Kurang berhasilnya hal ini diduga dalam melaksanakan proses pembelajaran guru belum mengembangkan pembelajaran yang dirancang untuk peningkatan perkembangan dengan tematik. Belajar melalui bermain masih banyak yang belum memahami secara utuh, seperti apa SKH yang dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran di TK. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama ini, situasi tersebut dapat membuat guru kurang memperhatikan atau bahkan melupakan beberapa komponen yang harusnya tetap ada dan harus dilakukan guru selama kegiatan pelaksanaan program yang telah dirancang. Kondisi tersebut dapat terjadi karena guru terlalu asyik dengan situasi dan aktivitas yang telah digambarkan di atas atau dapat juga karena guru memang belum melihat komponen lain yang penting dalam kegiatan pelaksanaan program di TK, dan belum terancangnya satuan kegiatan harian dengan semestinya, terutama yang dipadukan dengan bermain. Kegiatan pelaksanaan program di TK seharusnya merupakan pembelajaran yang dimodifikasi sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, kegiatan pelaksanaan program di TK juga harus memperhatikan komponen pembelajaran. Komponen yang dimaksud adalah tujuan, materi/topik, metode dan media serta penilaian, yang disusun berdasarkan area dan tema yang dalam penyampaian materi pembelajaran melalui bermain, bukan terpisah. Fenomena lain sehubungan dengan pembelajaran anak usia dini adalah anak diperlakukan selayaknya seperti anak sekolah dasar, dimana anak diberikan pekerjaan rumah yang menghabiskan waktu bermain mereka, serta anak disekolah sudah diberi beban belajar dan belajar sehingga waktu bermain mereka berkurang. Anak belajar tidak dilakukan melalui bermain, dan tidak mengutamakan rasa senang, dengan demikian akan menghambat aspek-aspek perkembangan untuk berkembang 3
  • 4. secara optimal, seperti perkembangan emosi, karena beban yang diberikan tidak sesuai dengan tugas-tugas perkembangan mereka. Akhirnya anak usia TK masih banyak yang berperilaku tidak sesuai dengan yang diharapkan seperti: masih banyak yang tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, malas bergerak, jarang berkomunikasi dengan teman ataupun guru, tidak mau menunggu giliran, tidak mau mendengarkan guru, dan masih minta ditemani orangtuanya saat proses pembelajaran. Seharusnya hal ini tidak terjadi, karena tujuan pembelajaran di TK harus mengembangkan seluruh aspek komponen perkembangan secara optimal. Tujuan penelitian: 1. mengetahui perkembangan anak usia dini pada aspek perkembangan sosial. 2. mengetahui cara meningkatkan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik, dan 3. mengetahui peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik.” Metode Metode penelitian adalah metode action research. Pada penelitian tindakan ini peneliti menggunakan model yang dikemukakan oleh Kemis dan Taggart, 1998. Prosedurnya terdiri dari 4 (empat) tahap sebagai berikut: (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, and (4 ) Reflecting, yang diperkaya dengan asesment awal dan assessment akhir, hasil modifikasi Jamaris (2011: 15). Penelitian ini menggunakan dua siklus. Teknik pengujian keabsahan data digunakan Hasil uji coba instrumen divalidasi dengan menggunakan validitas konstruk yang dilakukan melalui penetapan atau justifikasi pakar atau rnelalui penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau konten variabel yang handal dapat diukur. Desain penelitian menempuh langkah langkah sebagai berikut: 1. menemukan masalah, 2. menganalisis masalah yang ditemukan, 3. merumuskan masalah, 4. mengembangkan alternatif tindakan, 5. menentukan cara pengumpulan data, dan 6. menyusun rencana perbaikan secara lengkap (Wardhani, 2008: 31). Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosedur Kemmis dan Mc. Taggert. Pre Asesment 4
  • 5. Post Asesment Gambar 1. Model Tindakan Kemmis dan McTaggart (seperti dikutip oleh Hopkins, 2002: 46) Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif Spradley (Spradley, 1997: 41) terdiri dari 12 langkah yaitu: menentukan informasi, mewawancarai informan, membuat catatan lapangan, mengajukan pertanyaan deskriptif, analisis hasil wawancara, membuat analisis domain, mengajukan pertanyaan struktural, membuat analisis taksonomi, mengajukan pertanyaan kontras, membuat analisis komponensial, menemukan tema dan menuliskan laporan etnografi. Penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit Jatiwaringin Pondok Gede. Pemilihan sekolah ini melibatkan semua guru TK B Nakkia Gambrit yang telah dibekali dengan perangkat pembelajaran seperti RKH, SKM, media yang digunakan dan lembar-lembaran tugas yang akan dikerjakan siswa. RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Dalam masing-masing kegiatan tersebut diamati perkembangan aspek perkembangan sosio-emosional. Penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan yang dilaksanakan pada tahun ajaran 2011/2012 di Taman kanak-kanak Nakkia Gambrit Jati Waringin Pondok Gede Bekasi, dengan kegiatan: 1 (satu) bulan untuk observasi lapangan dan praassesment selama 2 (dua) bulan untuk membuat rencana pembelajaran tematik, alat tugas untuk setiap area dan alat ukur untuk perkembangan anak usia dini selama 2 (dua) bulan untuk melakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan pendekatan tematik berbasis bermain di Taman Kanak-kanak Nakkia Gambrit Jatiwaringin selama 1 (satu) bulan untuk membuat laporan hasil penelitian. Taman Kanak-kanak yang digunakan penelitian merupakan Taman Kanak-kanak yang dalam pembelajaran menganut sistem area. Area yang dipilih tersebut disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan dan diamati proses perkembangannya. Pembelajaran untuk setiap tema membutuhkan waktu satu minggu masing- 5
  • 6. masingnya. Total dibutuhkan 16 (enam belas) kali pertemuan tatap muka bagi anak-anak tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, yang dilaksanakan dalam bentuk siklus sampai target penelitian dalam siklus-siklus tercapai. Penelitian ini dilaksanakan yang bertujuan untuk mendorong adanya perubahan yang diharapkan, meningkatkan kualitas yang dilakukan di dalamnya, seluruh proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh telah menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan profesional (Elliot, 1982: 30). Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yaitu melaksanakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara profesional. Penelitian tindakan memecahkan suatu masalah serta penelitiannya berbentuk sharing (Creswell, 2008: 205). Hasil Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh skor rata rata perkembangan anak usia dini Taman Kanak-kanak Nakkia sebesar 1,17 berdasarkan katagori perkembangan anak dalam penelitian ini, nilai rata-ratanya masih berada pada level satu. Tabel 2. Nilai Perkembangan Sosial Emosi Anak Usia Dini (Asesmen Awal) TK Nakkia Kelompok B No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Sosial Emosi 19 5 19 1 19 1 19 2 19 9 20 7 19 4 19 1 19 4 19 9 18 9 19 6 19 5 24 4 197 Kondisi di atas menunjukan bahwa pencapaian nilai perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia, kelompok masih perlu dioptimalkan peningkatannya sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik. Sedangkan target penelitian mendekati level tiga. Berikut ini dapat dilihat diagram batang di bawah ini: SkorAnak 6
  • 7. Gambar 2. Perkembangan Anak Hasil Pengukuran Sebelum Siklus I Hasil perhitungan nilai rata-rata perkembangan anak Taman Kanak-kanak Nakkia kelopok B setelah pelaksanaan siklus I adalah meningkat dari assessmen awal 1,17 naik menjadi 2,31. Dengan demikian hasil pelaksanaan tindakan siklus I mengalami peningkatan, tetapi belum mencapai target yang maksimal yaitu mendekati level tiga. Tabel 3. Nilai Asessmen Peningkatan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini dengan Pendekatan Tematik setelah Siklus I TK Kelompok B No Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Sosial Emosi 406 354 406 392 402 412 395 410 406 406 406 378 380 417 404 Untuk lebih jelas dapat dilihat dengan diagram batang berikut ini: Skor Anak Gambar 3. Peningkatan Perkembangan Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik Setelah Siklus I TK kelompok B Nakkia Peningkatan skor perkembangan anak usia dini sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan (Sebelum dan Sesudah siklus I) sebagai berikut: Tabel 4. Nilai Asesmen Hasil Peningkatan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini 7
  • 8. dengan Pendekatan Tematik (Sebelum dan Sesudah Siklus I) No Sosial Emosional AA Sosial Emosional A1 Selisih 1 195 406 211 2 191 354 163 3 191 406 215 4 192 392 200 5 199 402 203 6 207 412 205 7 194 395 201 8 191 410 219 9 194 406 212 10 199 406 207 11 189 406 217 12 196 378 182 13 195 380 185 14 244 417 173 15 197 404 207 Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan tindakan dengan pendekatan tematik, tetapi target penelitian skor perkembangan yaitu kategori level tiga belum tercapai. Diagram batangnya sebagai berikut: SkorAnak Gambar 4. Diagram Batang Aspek Perkembangan Sosial Emosional (peningkatan Awal dari Sebelum DiadakanTtindakan dan Setelah Tindakan pada Siklus I) Hasil tindakan pada siklus II (dua), maka didapat hasil sebagai berikut: Tabel 5. Asesment Nilai Peningkatan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Dengan Pendekatan Tematik (Siklus I dan Siklus II) TK Nakkia Kelompok B No Sosial Emosional A1 Sosial Emosional A2 Selisih 1 406 499 93 2 354 522 168 8
  • 9. 3 406 512 106 4 392 522 130 5 402 516 114 6 412 518 106 7 395 522 127 8 410 512 102 9 406 504 98 10 406 511 105 11 406 520 114 12 378 512 134 13 380 474 94 14 417 518 101 15 404 504 100 Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perkembangan Anak TK B Taman Kanak-kanak Nakkia setelah dilakukan pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik pada Siklus I dan Siklus II Hasil perbandingan siklus I dengan Asesment Siklus II dapat dilihat sebagai berikut: Skor Anak Gambar 5. Grafik Skor Aspek Perkembangan Anak pada Siklus I dan Il Data dari hasil observasi nilai asesment hasil peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik (setelah siklus I dan sesudah siklus II). Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, jika disajikan dalam bentuk diagram batang untuk aspek perkembangan sosial emosional sebagai berikut: 1. Peningkatan Perkembangan Sosial-Emosional Skor Anak 9
  • 10. 600 400 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Siklus I Siklus II Gambar 6. Diagram Batang Aspek Perkembangan Sosial-emosional Tingkat perkembangan sosial-emosional setiap anak pada akhir siklus I pengukuran bergerak pada skor terendah 354 dan skor tertinggi 417 dan setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi skor terkecil 474 dan skor terbesar 522 sedangkan selisih skor peningkatan 93 sampai 168. Perkembangan sosial-emosi, sudah meningkat, skor maksimal mendekati 522 sudah tercapai (persentase skor dari 90,8% sampai 100%) artinya aspek perkembangan sosial-emosi peningkatannya sudah optimal (gambar 10). 2. Hasil perbandingan awal dengan siklus I dan siklus II Untuk melihat hasil yang lebih jelas secara keseluruhan, perbandingan keseluruhan peningkatan (Awal, Siklus I, Siklus II), dapat dilihat pada Gambar berikut: Anak Gambar 7 . Grafik Skor Aspek Perkembangan Sosial Emosional Anak pada Siklus Awal, Siklus I dan II Pembahasan Pendidikan usia dini pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan aspek perkembangan sosial emosional anak. Pembelajaran tematik berusaha memfasilitasi peningkatan aspek perkembangan Sosial emosional anak, dirancang dengan melibatkan area-area yang digunakan dalam pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-kanak. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan sosial emosional anak usia dini. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk 10
  • 11. membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sosial emosi yang diperlukan oleh anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan ke tahap selanjutnya. Anak tumbuh dan berkembang didukung oleh berbagai lingkungan, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagai jembatan antara keluarga dan sekolah formal, taman kanak-kanak merupakan sarana penting sebagai tempat bagi anak-anak belajar untuk mengembangkan potensi diri yang ada pada dirinya dan mengembangkan aspek perkembangan sosial emosi. Menurut Kuppermic Taman Kanak-kanak tidaklah sekedar berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar kemampuan akademik melainkan juga mengembangkan aspek-aspek psikologi anak. Beranjak dari hal itu maka kurikulum atau program kegiatan belajar mengajar pada pendidikan anak usia dini sejogyanya dilandasi oleh pemahaman bagaimana anak-anak belajar tentang segala sesuatu. Inti dari program kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang penuh makna. Proses pembelajaran ini semua diharapkan untuk memberi atau merangsang pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek asspek psikologis anak secara optimal (Kuppermic, 2011: 141). Salah satu permasalahan yang ada di lapangan adalah tidak semua anak dapat melewati proses perkembangan dengan baik, berbagai macam faktor yang menyebabkan anak-anak mengalami hambatan atau masalah. Perlu disadari salah satu sarana untuk dapat membantu anak usia dini tumbuh dan berkembang adalah di Taman Kanak-kanak. Taman Kanak-kanak adalah tempat interaksi dan bersosialisasi nilai-nilai dan perilaku perilaku yang diterima oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah perilaku kebersihan dan kesehatan, kedisiplinan dan kemandirian. Kemampuan yang juga tergolong di dalamnya adalah kemampuan untuk mengekspresikan emosi sesuai dengan situasi sosial yang dihadapi anak. Kemampuan ini diharapkan dapat berkembang pada usia anak pra sekolah atau anak usia dini (Izzaty, 2005: 20). Untuk meningkatkan potensi secara optimal perlu adanya pendidikan agar menjadi individu yang mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Martini Jamaris bahwa pengembangan potensi manusia menjadi kemampuan aktual tidak lepas dari pengaruh lingkungan dimana manusia tersebut berada. Oleh sebab itu untuk menjadikan manusia menjadi individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi maka diperlukan pendidikan yang bermutu (Jamaris, 2010: 10). Pengoptimalan peningkatan perkembangan ini terbukti dalam penelitian ini, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pembelajaran tematik selama dua siklus terbukti dapat meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Peningkatan perkembangan ini sebagaimana yang telah dibahas dalam kajian teori bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pada siklus I, peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik, telah 11
  • 12. mencapai katagori baik (B) namun dengan demikian secara umum target penelitian belum tercapai karena masih ada bagian aspek perkembangan sosial emosional yang belum optimal peningkatan perkembangannya, maka perbaikan dilaksanakan pada siklus II. Pada Siklus II, perbaikan dirancang dengan membuat rencana dilakukan dengan memprediksi bahwa dengan penggunaan tema dan sub tema dan merancang rancangan pembelajaran yang baru berdasarkan kesulitan pada siklus I, yang baru dan menarik serta menggunakan perpaduan beberapa metoda seperti: mengamati gambar, bimbingan, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta tugas sesuai tema, sehingga akan dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini. Pada siklus II ini strategi pembelajaran yang digunakan masih tetap menggunakan area, dengan kegiatan, media dan metoda yang telah dirancang. Setelah dilaksanakan, ternyata peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik mencapai kategori sangat baik (A). Keberhasilan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dalam penelitian penelitian ini didukung dengan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif yang dapat mendukung terjadinya perkembangan pada setiap aspek dengan mengkondisikan kelas menjadi kelas area yang akan memberikan peluang anak untuk dapat meningkatkan aspek perkembangan sosial-emosional. Pada penelitian ini dikondisikan area untuk mengerjakan tugas tugas yang akan mendukung setiap peningkatan aspek perkembangan anak usia dini sebelumnya dirancang SKM dan SKH yang lengkap, kemudian dilaksanakan. Siklus I dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: peningkatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan melakukan peningkatan, perkembangan sosial emosi anak. Peningkatan dengan penggunaan media yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah gambar, modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema. Siklus II rancangan disusun berdasarkan hasil tindakan siklus I, pada siklus ini dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan, hasil yang didapat adalah: peningkatan dilakukan dengan kegiatan peningkatan perkembangan anak usia dini dilaksanakan dengan melakukan peningkatan perkembangan sosial emosi anak. Peningkatan dengan penggunaan media yang sangat mendukung, seperti media lembaran kerja di setiap area dan pengoptimalan lembaran kerja di setiap area yang lebih menarik, ternyata berhasil meningkatkan perkembangan anak usia dini. Selain itu media yang juga digunakan adalah gambar, modeling, audiovisual, notebook serta permainan. Peningkatan dengan metoda yang bervariasi seperti: mengamati gambar, bimbingan dari guru, bermain peran, tanya jawab dan praktek langsung serta memberikan tugas sesuai dengan tema . Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa pembelajaran tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini. 12
  • 13. Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam masalah aspek perkembangan sosial emosional anak usia dini. Dalam penelitian ini peneliti meneliti aspek perkembangan sosial emosional saja dengan menggunakan beberapa indikator. Pengukuran yang melibatkan aspek perkembangan sosial emosional bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan. Keterukurannya harus betul-betul mewakili apa yang diamati. Walaupun peneliti sudah menyediakan observer dan rekaman video untuk pengamatan perilaku banyak anak TK tersebut, peneliti masih punya keterbatasan untuk betul-betul jelimet dan teliti untuk pengamatan aspek perkembangan sosial emosional setiap anak tersebut. Untuk penelitian selanjutnya mungkin perlu penambahan jumlah observer dan peningkatan tekhnologi informasi (video). Keterbatasan berikutnya adalah penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah Taman Kanak-kanak. Keterbatasan berikutnya dalam hal lama waktu penelitian, penelitian ini hanya dilakukan dalam waktu singkat hanya 3 bulan saja. Agar supaya hasilnya lebih akurat perlu ditambah waktu penelitian. Penggunaan gambar visual dalam bentuk video singkat dan beberapa permainan dalam pembelajaran ini kadang-kadang ada yang sedikit berhubungan langsung dengan tema yang sedang dipelajari, Untuk mengatasi audio visual bermain dikaitkan dengan aspek perkembangan. Dalam hal ini peneliti atasi dengan mengajak anak-anak untuk berdiskusi dan juga berdiskusi dengan guru-gurunya. Implikasi penelitian ini pada tataran pembelajaran teoritik, sebaiknya mengembangkan dengan waktu satu semester. Pada tataran praktis hasil penelitian berimplikasi pada: 1. Pengembangan satuan kegiatan harian yang memperhatikan perkembangan anak, pengembangan lembaga kerja disetiap area pembelajaran dengan menggunakan tema, 2. Media pembelajaran dan area yang digunakan harus sesuai dengan tema sesuai dengan aspek yang ingin dikemabangkan, 3. Pengembangan pembelajaran dengan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompik diarea apapun yang dikerjakan anak harus sesuai dan berkaitan dengan tema, dan 4. Guru membiasakan mengajar dan berpedoman pada rancangan kegiatan harian dalam mengajar yang telah disesuaikan dengan tema. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini terjadi peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik: 1. Perkembangan anak usia dini siswa Taman Kanak-kanak Nakkia Kelompok B, Jati Waringin Bekasi pada setiap aspek perkembangan sebelum diberi tindakan berada pada kategori rendah. Rendahnya dapat dibuktikan dengan hasil asesmen awal. 2. Pelaksanaan peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dilakukan dengan cara kegiatan peningkatan aspek sosio- emosional. Media yang digunakan adalah 13
  • 14. lembaran kerja siswa di setiap area untuk mengembangkan aspek perkembangan sosial emosional (area bahasa, area berhitung, area IPA, dan area seni serta area balok), media gambar, model binatang, media audio visual, serta permainan. Metode peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik menggunakan metode: mengamati gambar, bimbingan, dan bermain peran. 3. Peningkatan perkembangan anak usia dini dengan pendekatan tematik dapat meningkatkan aspek perkembangan sosial emosional anak usia dini. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan pada nilai rata-rata aspek perkembangan sosial anak sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan tematik. Daftar Pustaka Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Creswell, John. Education Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitatif Research. New Jersey: Merrill Prentice Hall, 2008. Crain, William. Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, terjemahan Yudi Santoso. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007. Elliot, J. Developing Hypothesis About Classroom From Teacher Practical Construct: An Account of The Work of The Ford Teaching Project. Victoria: Deakin, 1982. Hopkins, David. A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press, 2002. Izzaty, Rita. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Jamaris, Martini. Kesulitan Belajar: Assesmen dan Penanggulangannya. Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2009. ____________. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2010. ____________. “Penelitian Ilmiah Dalam Penelitian Khusus.” Proceding Munas dan Seminar Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia. Jakarta: APPKHL, 2011: 32-33. Kostelnik. Teaching Youngs Children Using Themes: Age 2 to 6. New York: Harper Collin Publishers, 1991. Kuppermic, Leadbeater. “School Social Climate and Individual Differences in Vulnerability to Psychopathology.” Journal of School Psychology, Vol. 39, No. 2, 2011: 21-23. Santrock, John W. Life Span Development Perkembangan Masa Hidup. terjemahan Widyasinta B. Jakarta: Erlangga, 2012. Slavin, Robert. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek, terjemahan Marianto Samosir. Jakarta: PT Indeks, 2008. Spradley, James. Metode Etnografi, terjemahan Misbah Zulfa, Yogya: PT Tiara Wacana, 1997. Trawick, Jeffrey. Early Childhood Development: A Multicultural Perspective. New Jersey: Merill Prentice Hall, 2003. Trianto. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2009. 14
  • 15. _____. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: 2011. Wardhani, IGAK. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2008. 15