Dokumen tersebut membahas mengenai penanggulangan anemia gizi besi pada remaja putri. Anemia disebabkan oleh berbagai faktor seperti asupan zat besi yang terbatas, absorpsi yang abnormal, penurunan cadangan besi tubuh, dan peningkatan kebutuhan besi selama masa pertumbuhan. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pedoman gizi seimbang, fortifikasi makanan, suplementasi tablet tambah darah, serta meningkatkan pen
2. I. PENGERTIAN ANEMIA
Suatu kondisi rendahnya kadar Hb dibandingkan
dengan kadar normal, yang menunjukkan
kurangnya jumlah sel darah merah yang
bersirkulasi. Akibatnya jumlah oksigen yang
diangkut ke jaringan tubuh berkurang.
3. Klasifikasi Anemia menurut Kelompok Umur
Populasi
Non
Anemia
(mg/dl)
Anemia (mg/dl)
Ringan Sedang Berat
Anak 6 – 59 bulan 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Anak 5 – 11 tahun 11.5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0
Anak 12 – 14 tahun 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
Perempuan tidak hamil
(≥ 15 tahun)
12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
Ibu hamil 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Laki-laki ≥ 15 tahun 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 < 8.0
Sumber: WHO, 2011
4. JENIS ANEMIA
Anemia defisiensi Fe : 62,3%
Anemia megaloblastik : 29,0%
Anemia hipoplastik : 8,0%
Anemia hemolitik : 0,7%
ETIOLOGI:
1. Asupan terbatas
2. Absorpsi abnormal
3. Berkurangnya cadangan
4. Kebutuhan meningkat
Jenis 3 : Def Fe, asam folat dan vitamin B12
5. MASALAH GIZI PADA SETIAP SIKLUS KEHIDUPAN
DI INDONESIA
REMAJA DAN
USIA
PRODUKTIF
IBU MENYUSUI
ANAK
SEKOLAH
BAYI DAN
BALITA
LANSIA
IBU HAMIL
- ANEMIA 37.1%
-KEK: 22.4%
-KONSUMSI ENERGI
DAN PROTEIN < 70%
AKG: 70% - 80%
- IMD : 49%
- Pemberian ASI
Eksklusif: 42%
- BBLR : 10.2%
- WASTING: 12.1%
- UNDRWEIGHT: 19.6%
- STUNTING: 37.2%
- OVERWEIGHT: 11.9%
KEK : > 30%
- ANEMIA: > 15%
- KURANG KONSUMSI
SAYUR DAN BUAH: >
90%
- STUNTING: 31% – 35%
- WASTING: 8.9% - 10.1%
- KEGEMUKAN: 1.4% - 2.5%
- USIA PERTAMA KALI MEROKOK : 4.8%
- GIZI LEBIH
- PTM
7. Tanda-tanda Anemia
Kurang nafsu makan
Lesu dan lemah
Cepat lelah
Sering pusing dan
mata berkunang-kunang
• Wajah, terutama kelopak
mata dan bibir tampak pucat
9. POLA KONSUMSI MASYARAKAT
DIDOMINASI PANGAN NABATI (NON HEME)
RENDAHNYA KONSUMI ZAT GIZI MAKRO > 50%
REMAJA (13 – 18 TAHUN)
DEFISIT ENERGI DAN DEFISIT PROTEIN
10. INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS
SERTA PENYEBAB LAINNYA
TBC
KEHILANGAN DARAH AKIBAT INFEKSI PARASIT
(MALARIA)
KEBUTUHAN MENINGKAT KARENA MASA
PERTUMBUHAN
MENSTRUASI
13. Cara Mencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri
A. Pedoman Gizi Seimbang
1. Mengonsumsi aneka ragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat
badan normal
B. Fortifikasi Makanan
Contoh bahan makanan yang difortifikasi adalah tepung terigu dan beras dengan
zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2.
C. Suplementasi TTD
Pemberian TTD pada rematri dan WUS melalui suplementasi yang mengandung
sekurangnya 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat.
Pemberian suplementasi ini dilakukan di beberapa tatanan yaitu fasyankes,
institusi pendidikan dan tempat kerja.
16. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi
sebaiknya TTD dikonsumsi bersama dengan
buah-buahan sumber vit.C dan sumber protein
hewani.
Hindari konsumsi TTD besamaan dengan teh dan
kopi, tablet kalsium dosis tinggi, obat sakit maag
Apabila ingin mengonsumsi makanan dan
minuman yang dapat menghambat penyerapan
zat besi, sebaiknya dilakukan 2 (dua) jam
sebelum atau sesudah mengonsumsi TTD
17. PENUTUP
Pencegahan dan penanggulangan anemia
pada Remantri perlu dilakukan secara
berkesinambungan untuk menciptakan
SDM yang berkualitas
Peningkatan status kesehatan dan gizi
merupakan tanggung jawab bersama antara
orang tua dan keluarga serta perlunya
dukungan dari LP dan LS