1. Pentingnya Membekali Diri dengan
Keterampilan Berpikir Kritis saat
Beraktivitas di Dunia Maya
Berpikir kritis membantu anak-anak, remaja, dan kaum muda dalam
memastikan informasi baru sehingga dapat memberikan penilaian
terkait suatu topik. Dengan berpikir kritis, mereka dapat
mempertimbangkan dan mempertanyakan keakuratan konten serta
kredibilitas media yang mereka temukan secara online.
2. Konsep Utama
untuk Mengembangkan
Keterampilan Berpikir Kritis
Peter Ellerton, seorang dosen yang mengajar topik
berpikir kritis di the University of Queensland
mengatakan bahwa terdapat empat konsep utama bagi
mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis.
3. 1. Argumentasi
• Proses penalaran atau keterlibatan intelektual
secara sistematis dengan suatu masalah yang
bertujuan mencari kebenaran sesuatu secara
akurat melalui ide, tindakan, dan teori.
• Argumentasi merupakan kerangka kerja pali
ng efektif untuk mengembangkan keterampil
an berpikir kritis yang dapat diaplikasikan k
e berbagai konteks.
•
4. 2. Logika
• Hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan melalui kata-
kata yang kemudian dinyatakan dalam bahasa. Logika
merupakan dasar rasionalitas yang mengandung aturan
deduksi (logika formal) dan induksi (logika informal) untuk
menguji premis dengan tujuan dapat menarik kesimpulan dari
suatu persoalan. Deduksi terjadi dalam matematika atau teka-
teki Sudoku, sedangkan induksi adalah bagian integral dari
proses sains mengenai generalisasi dan perumpamaan.
Kekeliruan dalam menggunakan logika berdampak pada
kesalahan penalaran. Oleh karena itu, dibutuhkan kecermatan
dalam menganalisa suatu masalah.
•
5. 3. Psikologi
• Kesadaran mengenai bagaimana pikiran kita bekerja,
utamanya pada efek bias kognitif (efek psikologis yang
menyebabkan perubahan dalam memproses informasi
yang ditangkap oleh indera) dan keyakinan sebelumnya.
• Berpikir bukan merupakan sesuatu yang kita lakukan,
melainkan sesuatu yang terjadi secara alami dalam diri
kita. Oleh karena itu, kita tidak memiliki kendali atas
keputusan yang kita ambil sebagaimana seperti yang kita
percaya. Pun kesimpulan, keyakinan, bentuk, dan proses
mencerna informasi adalah suatu hal yang istimewa.
6. 4. Hakikat Sains
• Usaha untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman melalui pengetahuan mengenai statistik dasar
dan perbedaan antara hipotesis, teori, dan hukum.
Memahami statistik dasar dapat membantu siswa dalam
menangani masalah kompleks, sedangkan mempelajari
perbedaan antara hipotesis, teori dan hukum memberikan
pemahaman kepada siswa mengapa sains memiliki
kredibilitas. Oleh karena itu, konsep dasar ini dapat
memudahkan siswa untuk menguji keaslian suatu
informasi.
•
7. Pada 2014, Peter Ellerton dalam
artikel
“How to Teach Your Students to
Think Critically”, menambahkan
dua aspek berikut untuk melatih
kemampuan berpikir kritis
seseorang.
8. Bahasa
Pemikiran
• Sesuatu yang tertanam di dalam benak adalah bahasa
pemikiran kita. Pengetahuan sangat diperlukan untuk
memproses bahasa pemikiran. Tanpa pengetahuan,
kita tidak dapat mengembangkan keterampilan
kognitif seperti menganalisis, mengelompokkan,
mengevaluasi, membenarkan, dan menyimpulkan.
• Berpikir kritis dapat dilatih melalui berbagai jenis
disiplin ilmu. Pada tahun 2014 misalnya, kursus
matematika wajib diambil oleh semua mahasiswa
tahun pertama di the University of Technology
Sydney sebagai salah satu cara mengembangkan
keterampilan berpikir numerik.
9. • Pendidikan nilai merupakan sesuatu yang tidak
terpisahkan dari pendidikan berpikir kritis.
Dalam proses berpikir kritis, pendidikan nilai
harus ada di dalamnya seperti menghargai pend
apat orang lain
dan mempunyai sikap sopan santun.
Tidak hanya mengenai metodologi, tetapi juga
kepekaan terhadap sekitarnya.
Nilai
10. Dengan demikian, kita tahu mengapa penting
untuk membekali diri dengan keterampilan
berpikir kritis untuk menjadi warga negara
digital yang cerdas dalam menyikapi bias
informasi di dunia maya.