SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Download to read offline
DASAR-DASAR K3
1. PENGERTIAN K3
Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran lingkungan, penyakit akibat kerja
(ACCIDENT PREVENTION)
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan :
 tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik
jasmani maupun rohani,
hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil,
makmur dan sejahtera;
T u j u a n
• Melindungi para pekerja dan
orang lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
• Menjamin proses produksi
berjalan lancar
Keselamatan (Safety)
1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss)
2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan
dan menghilangkan (mengontrol) resiko
yang tidak bisa diterima (the ability to
identify and eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)
Derajat/tingkat keadaan fisik dan
psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya
(danger).
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
Pengertian Kecelakaan Kerja
Adalah ;
Kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak
diduga / tiba-tiba yang
dapat menimbulkan
korban manusia dan atau
harta benda
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)
LOSSES
INSIDENT
IMMIDIATE
CAUSES
BASIC
CAUSES
LACK OF
CONTROL
LEMAHNYA
KONTROL
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
Bird & German, 1985
KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
LACK
OF
CONTROL
 PROGRAM TIDAK SESUAI
 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
DASAR
 PENGAWASAN /
KEPEMIMPINAN
 ENGINEERING
 PENGADAAN (PURCHASING)
 KURANG PERALATAN
 MAINTENANCE
 STANDAR KERJA
 SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
STRESS MENTAL
KURANG PENGETAHUAN
KURANG KEAHLIAN
MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
LANGSUNG
 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 APD KURANG, TIDAK LAYAK
 PERALATAN RUSAK
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 SISTEM PERINGATAN KURANG
 BAHAYA KEBAKARAN
 KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 KEBISINGAN
 TERPAPAR RADIASI
 TEMPERATUR EXTRIM
 PENERANGAN TIDAK LAYAK
 VENTILASI TIDAK LAYAK
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 OPERASI TANPA OTORISASI
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
 PAKAI ALAT RUSAK
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 POSISI TIDAK AMAN
 SERVIS ALAT BEROPERASI
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
INSIDEN
 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak
 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB
LANGSUNG
INSIDEN
KERUGIAN
$1
$5 HINGGA $50
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
(BIAYA YANG TAK
DIASURANSIKAN)
$1 HINGGA $3
BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
• Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
fasilitas dan peralatan gawat darurat
• Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
• Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
atau biaya melatih
• Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
Obyek pengawasan K3
1. Bangunan tempat kerja
2. Mesin
3. Pesawat
4. Instalasi
5. Alat kerja / perkakas kerja
6. Bahan
7. Lingkungan
8. Sifat kerja
9. Cara kerja
10.Proses produksi
11.Lembaga
12.Tenaga kerja
Program pencegahan kecelakaan kerja
Menurut ILO
1. Peraturan dan perundangan
2. Standarisasi
3. Penelitian teknis
4. Riset medis
5. Penelitian psikologis
6. Penelitian statistik
7. Pendidikan
8. Latihan
9. Penggairahan
LOGO
20
Istilah-istilah
R. Lingkup
Syarat2
Keselamatan
Kerja
Pengawasan
Pembinaan
P2K3
Kecelakaan
Kewajiban & Hak
Tenaga Kerja
Kewajiban Bila
Memasuki Tempat
Kerja
Kewajiban
Pengurus
Ketentuan2
Penutup
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
11 Bab 18 Pasal
DASAR HUKUM
Simbol : jumlah gigi roda = 11
Tanda silang = keselamatan
Gerigi : Berputar secara dinamis
TUJUAN
PENGERTIAN
Ruangan /
Lapangan
Tertutup / Terbuka
Bergerak / tetap
TEMPAT KERJA
- Usaha
- Tenaga kerja
- Sumber bahaya
PENGERTIAN (LANJUTAN)
Orang yang mempunyai tugas pemimpin langsung sesuatu
tempat kerja
Orang / badan hukum yg menjalankan usaha 
mempergunakan tempat kerja
Pelaksana UU No. 1/1970  Ditunjuk Menteri Tenaga Kerja
Pegawai teknis berkeahlian khusus dari Kementerian
Tenaga Kerja & Transmigrasi  ditunjuk oleh Menteri
PENGURUS
PENGUSAHA
DIREKTUR
PEGAWAI PENGAWAS
Tenaga teknis berkeahlian khusus dari Luar Kementerian
Tenaga Kerja  Ditunjuk Menteri
AHLI KESELAMATAN KERJA
KEWAJIBAN PENGURUS
Menyediakan secara cuma-cuma, semua APD
 utk TENAGA KERJA dan Orang Lain
KEWAJIBAN PENGURUS
• Pengurus wajib melaporkan kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja
• Tata cara Pelaporan diatur oleh Peraturan
Perundangan Permenaker No. 3 / 98
KEWAJIBAN PENGURUS
Pertama dan Berkala :
a. Pesawat Uap (Boiler)
b. Bejana Tekanan
c. Pesawat Tenaga dan Produksi
d. Pesawat Angkat Angkut
e. Instalasi Listrik
f. Instalasi Penyalur Petir
g. Elevator dan Eskalator
h. Lingkungan Kerja
i. Bahan Kimia Berbahaya
 Pemeriksaan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan
fisik tenaga kerja :
• Yang akan diterimanya
(Baru)
• Yang hendak dipindah ke
tugas/pekerjaan lain
(yang berpotensi
bahaya)
• Berkala min imal satu
tahun sekali
Dilaksanakan oleh Dokter
perusahaan (yang dibenarkan oleh
Menteri)
KEWAJIBAN PENGURUS
Ahli K3 Umum
Ahli K3 Listrik
Ahli K3
Penanggulangan
Kebakaran
Teknisi K3 Listrik
Petugas P3K
Petugas Bahan Kimia
Berbahaya
Dokter Perusahaan
dan Petugas Paramedis
Membentuk Panitia
Pembina
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
(P2K3)
Membentuk Regu
Penanggulangan
Kebakaran
Membentuk Tim
Tanggap Darurat
PEMBINAAN
a. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja
baru :
1. Kondisi dan bahaya di tempat kerja
2. Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
3. Menyediakan APD
4. Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
b. Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
c. Melakukan pembinaan
1. pencegahan kecelakaan
2. pemberantasan / penanggulangan kebakaran
3. peningkatan K3
4. pemberian P3K
d. Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
Pengurus diwajibkan :
CONTOH PERATURAN PELAKSANA
• Undang-undang Uap Tahun 1930
• Peraturan Uap Tahun 1930
Pesawat Uap
dan Bejana
Tekan
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I.
Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
Bejana Tekan
dan Tangki
Timbun
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
R.I. Nomor 38 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Tenaga dan
Produksi
Pesawat
Tenaga dan
Produksi
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.
No. Per.05/MEN/1985 tentang
Pesawat Angkat dan Angkut
Pesawat
Angkat dan
Angkut
PERATURAN PELAKSANA
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan
• Keputusan Bersama Menteri Tenaga
Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum
No.: Kep.174/MEN/1986. No.:
104/KPTS/1986 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tempat
Kegiatan Konstruksi
Konstruksi
Bangunan
Peraturan Perundangan Migas
Undang-Undang
- Undang Undang No. 1 Thn 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Undang Undang No. 44 Prp. Thn 1960 tentang
Pertambangan dan Gas Bumi jo. UU No. 8 Thn 1971 tentang
Perusahaan Pertambangan dan Minyak Gas Bumi Negara
- Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Undang Undang No. 22 Thn 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi
- Undang-undang No. 13 Thn 2003 tentang Ketenagakerjaan
Peraturan Keselamatan Kerja Tambang
Mijn Politie Reglemen No. 341 Thn 1930
Peraturan Pemerintah – K3 Migas
1. Peraturan Pemerintah No. 19 Thn 1973
tentang : Pengaturan Dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan
2. Peraturan Pemerintah No. 17 Thn 1974
tentang : Pengawasan Pelaksanaan
Eksplorasi Dan Eksploitasi Migas di Daerah
Lepas Pantai
3. Peraturan Pemerintah No. 11 Thn 1979
Tentang : Keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Migas
LOGO
MANAGEMENT
RESIKO
Setiap aktivitas,
tempat dan
teknologi terdapat
bahaya & RESIKO
LATAR BELAKANG
DEFINISI UMUM
www.themegallery.com
PENGERTIAN SEC K3
Proses manajemen risiko :
aplikasi sistematis dari kebijakan manajemen,
prosedur dan pelaksanaan dari kegiatan
komunikasi, penetapan, konteks, identifikasi,
analisa, evaluasi, penanganan, pemantauan
dan tinjauan risiko
www.themegallery.com
kombinasi dari
kemungkinan
munculnya suatu
kejadian berbahaya dan
akibat/konsekuensi
(berupa cidera atau
penyakit) yang dapat
timbul dari kejadian
tersebut.
Mengapa Resiko perlu dinilai?
menakar dan menilai resiko pekerjaan
yang akan di lakukan, apakah masuk
kategori rendah – sedang – tinggi
Resiko
RESIKO
PERSIAPAN /
PENETAPAN KONTEKS
IDENTIFIKASI BAHAYA
ANALISA RISIKO
EVALUASI RISIKO
PENANGANAN RISIKO
MONITOR
&
REVIEW
AKIBAT KEMUNGKINAN
Penilaian
Risiko
Source: AS/NZS4360 (1999) Sumber : AS / NZS 4360 : 1999
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
Identifikasi bahaya dimulai dengan melakukan
identifikasi semua sumber bahaya pada area
konsekuensi atau dampak. Dalam melakukan
sebuah identifikasi bahaya dibutuhkan metode
yang logis dan terstruktur untuk memastikan
bahwa tidak ada area lain yang terlewatkan.
Jenis Bahaya
Hazard
KIMIA
LISTRIK
MEKANIK
Biologi
Psykologi
Fisik
FIRE
TOXIC
POLUSI
IRITASI
ELECTRIC
SHOCK
FIRE
SHORT
CIRCUIT
ALAT
ANGKUT
MESIN
BEJANA
TEKAN
FLORA
FAUNA
STRESS
BEBAN
KERJA
BISING
SUHU
RADIASI
TEKANAN
GETARAN
ERGONOMI
Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability
dan tingkat keparahan dari akibat/consequences
suatu risiko
AnalisaRisiko/RiskAnalysis
Menganalisa tingkat Resiko, pertimbangan Tingkat
Bahaya, dan mengevaluasi apakah Sumber Bahaya
dapat dikendalikan, memperhitungkan segala
kemungkinan (Probability) yang terjadi
Risk Assessment
CONSEQUENCY Probability RISK
Tentukan prioritas risiko
Lakukan pengambilan keputusan
Apakah risiko bisa
diterima?
(acceptable risk/ALARP)
Apakah risiko harus
dikendalikan?
(risk reduction/control)?
ALARP (As Low As Reasonably Practicable/tingkat resiko
terendah yang masuk akal dan dapat dijalankan
Tahapan Manajemen Risiko :
3. Penilaian Resiko
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable
risk) atau tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi
1. Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka
organisasi harus menetapkan bagaimana risiko
tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya
paling minimum/sekecil mungkin
2. Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka
organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus
dilakukan terhadap risiko itu.
Tahapan Manajemen Risiko :
4. Penanganan Resiko
HIRARKI PENGENDALIAN
1
2
4
5
3
ELIMINASI
SUBSTITUSI
PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF
APD
REKAYASA/
ENGINEERING
Tahapan Manajemen Risiko :
4. Penanganan Resiko
PJK3 ASHINDO TAMA
Surat Ijin Kerja
Surat Ijin Kerja
Pengertian Surat Ijin Kerja ;
adalah surat ijin yang menyatakan
suatu pekerjaan telah dinyatakan aman
atau tidak aman untuk dilaksanakan.
Dimana pekerjaan akan dilaksanakan ?
di daerah terbatas yang mengandung
potensi bahaya.
Tujuan diadakannya Surat Ijin Kerja :
• Untuk menyatakan bahwa kondisi suatu tempat
dimana pekerjaan akan dilaksanakan dalam kondisi
sudah aman atau sebaliknya.
• Sebagai surat ijin masuk ke dalam tempat – tempat
yang tertutup, seperti : tangki, vessel, furnace, dll
yang kemungkinan mengandung bahan - bahan atau
udara yang berbahaya.
Jenis – Jenis Surat Ijin Kerja
• Surat Ijin Kerja Panas
• Surat Ijin Kerja Dingin
• Surat Ijin Kerja Memasuki Ruang Terbatas
• Surat Ijin Kerja Penggalian
• Surat Ijin Kerja Pekerjaan Listrik / Instrumen
• Surat Ijin Kerja Radiografi
Surat Ijin Kerja Panas diperlukan
untuk setiap pekerjaan yang
berkaitan dengan penggunaan
sumber pernyalaan yang dapat
menyalakan bahan yang mudah
terbakar.
Surat ijin ini diberikan untuk
pekerjaan yang menggunakan api
terbuka, dll.
Surat Ijin Kerja Panas
(Hot Work Permit)
Surat Ijin Kerja Dingin diperlukan
untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan
konstruksi, perawatan, perbaikan
yang sifatnya tidak rutin dengan
ketentuan bahwa pekerjaan
tersebut tidak memakai peralatan
yang dapat menimbulkan api atau
sumber nyala
Surat Ijin Kerja Dingin
(Cold Work Permit)
Surat Ijin Memasuki Ruang Terbatas
ini diperlukan apabila seseorang baik
seluruh atau sebagian tubuhnya
harus masuk kedalam ruangan
terbatas.
pekerjaan ini meliputi ;
 Memasuki tangki, vessel, separator
 Memasuki sewer, bak (pit), lubang
galian kedalaman lebih dari 1,3
meter
Surat Ijin Memasuki Ruang
Terbatas
(Confined space Permit)
Surat Ijin Kerja Penggalian
diperlukan untuk melakukan setiap
pekerjaan penggalian, pembuatan
saluran atau pekerjaan – pekerjaan
yang dapat membahayakan.
Misal : perbaikan/ pemasangan pipa,
perbaikan kabel listrik / telepon
bawah tanah, pemacangan
Surat Ijin Kerja Penggalian
(Digging Permit)
Surat Ijin Pekerjaan Listrik /
Instrumen diperlukan untuk setiap
melakukan pekerjaan yang berkaitan
dengan sistim kelistrikan / instrumen
yang diperkirakan mempunyai resiko
bahaya sengatan listrik.
Misal : perbaikan / pemasangan
kontraktor, peralatan kontrol, relay panel,
power supply, electric heater
Surat Ijin Pekerjaan Listrik /
Instrumen
Surat Ijin Pekerjaan Radiografi
diperlukan untuk melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan
penggunaan peralatan x-ray atau
sumber zat radio aktif seperti pada
pekerjaan non destructive testing
Surat Ijin Pekerjaan Radiografi
Prosedur Pelaksanaan Surat Ijin Kerja
(Safety Permit)
Bag
Operasional
1. Pengecekan
kesesuaian
SPK
Supervisor
mengajukan Ijin
kerja dg
melampirkan :
1. SPK
2. JSA
3. Lampiran
lain
Bag Teknik
1. Pengecekan
prosedur kerja
/ langkah kerja
Bag HSE/K3
1. Pengecekan
prosedur
keselamatan
AGT
1. Pengecekan
lokasi ( Gas
Test )
1. Disetujui :
Boleh bekerja
2. Tidak
disetujui :
Ulangi
persiapan
3. Selesai
pekerjaan
permit harus
di closing
1
2
3
4
5
6

More Related Content

Similar to Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko

Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Benar Setya
 
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdfk3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdfLutfi419753
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptAditya253802
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfagussetiawan534534
 
AK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptx
AK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptxAK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptx
AK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptxFitriNurkhasanah9
 
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pptDasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pptssuserf842c6
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Eko Supriyadi
 
Uu 1 thn 1970 ll gokey
Uu 1 thn 1970 ll gokeyUu 1 thn 1970 ll gokey
Uu 1 thn 1970 ll gokeyMarlian Fajri
 
5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdf
5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdf5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdf
5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdfareks3
 

Similar to Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko (20)

K3
K3 K3
K3
 
K3
K3 K3
K3
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Dasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.pptDasar_dasar_K3.ppt
Dasar_dasar_K3.ppt
 
Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3
 
Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3
 
Pengertian k3
Pengertian k3Pengertian k3
Pengertian k3
 
Pengertian k3
Pengertian k3Pengertian k3
Pengertian k3
 
Pengertian k3
Pengertian k3Pengertian k3
Pengertian k3
 
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdfk3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
k3-131118024149-phpapp01 (4).pdf
 
Safety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.pptSafety-Engineering-3.ppt
Safety-Engineering-3.ppt
 
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdfMateri 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
Materi 02 - Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pdf
 
AK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptx
AK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptxAK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptx
AK3U - UU No.1 Tahun 1970 - [Bapak Amri].pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.pptDasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
Dasar-Dasar Keselamatan Konstruksi.ppt
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
K3
K3K3
K3
 
Uu 1 thn 1970 ll gokey
Uu 1 thn 1970 ll gokeyUu 1 thn 1970 ll gokey
Uu 1 thn 1970 ll gokey
 
5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdf
5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdf5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdf
5. Melaksanakan Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko.pdf
 
k3 presentase.ppt
k3 presentase.pptk3 presentase.ppt
k3 presentase.ppt
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Perundangan K3, Dasar K3, Manajemen Resiko

  • 2. 1. PENGERTIAN K3 Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan, penyakit akibat kerja (ACCIDENT PREVENTION) Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan :  tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;
  • 3. T u j u a n • Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja • Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien • Menjamin proses produksi berjalan lancar
  • 4. Keselamatan (Safety) 1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) 2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
  • 5. Kesehatan (Health) Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)
  • 6. Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).
  • 7. Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
  • 8. Pengertian Kecelakaan Kerja Adalah ; Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga / tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda
  • 9. Logika terjadinya kecelakaan Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Squen) LOSSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES BASIC CAUSES LACK OF CONTROL
  • 10. LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL Bird & German, 1985 KERUGIAN
  • 11. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN LACK OF CONTROL  PROGRAM TIDAK SESUAI  STANDARD TIDAK SESUAI  KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
  • 12. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN SEBAB DASAR  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN  ENGINEERING  PENGADAAN (PURCHASING)  KURANG PERALATAN  MAINTENANCE  STANDAR KERJA  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI STRESS MENTAL KURANG PENGETAHUAN KURANG KEAHLIAN MOTIVASI TIDAK LAYAK
  • 13. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN SEBAB LANGSUNG  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK  APD KURANG, TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS  SISTEM PERINGATAN KURANG  BAHAYA KEBAKARAN  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG  KEBISINGAN  TERPAPAR RADIASI  TEMPERATUR EXTRIM  PENERANGAN TIDAK LAYAK  VENTILASI TIDAK LAYAK  LINGKUNGAN TIDAK AMAN  OPERASI TANPA OTORISASI  GAGAL MEMPERINGATKAN  GAGAL MENGAMANKAN  KECEPATAN TIDAK LAYAK  MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI  PAKAI ALAT RUSAK  PAKAI APD TIDAK LAYAK  PEMUATAN TIDAK LAYAK  PENEMPATAN TIDAK LAYAK  MENGANGKAT TIDAK LAYAK  POSISI TIDAK AMAN  SERVIS ALAT BEROPERASI  BERCANDA, MAIN-MAIN  MABOK ALKOHOL, OBAT  GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
  • 14. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN INSIDEN  STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak  STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak  FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi  FALL ON  jatuh di tempat yang datar  CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing  CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar  CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk  CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin  OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar  EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan  EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
  • 16. $1 $5 HINGGA $50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA $3 BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT • Pengobatan/ Perawatan • Gaji (Biaya Diasuransikan) • Kerusakan gangguan • Kerusakan peralatan dan perkakas • Kerusakan produk dan material • Terlambat dan ganguan produksi • Biaya legal hukum • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat • Sewa peralatan • Waktu untuk penyelidikan • Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih • Upah lembur • Ekstra waktu untuk kerja administrasi • Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban • Hilangnya bisnis dan nama baik GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
  • 17. Obyek pengawasan K3 1. Bangunan tempat kerja 2. Mesin 3. Pesawat 4. Instalasi 5. Alat kerja / perkakas kerja 6. Bahan 7. Lingkungan 8. Sifat kerja 9. Cara kerja 10.Proses produksi 11.Lembaga 12.Tenaga kerja
  • 18. Program pencegahan kecelakaan kerja Menurut ILO 1. Peraturan dan perundangan 2. Standarisasi 3. Penelitian teknis 4. Riset medis 5. Penelitian psikologis 6. Penelitian statistik 7. Pendidikan 8. Latihan 9. Penggairahan
  • 19. LOGO
  • 20. 20 Istilah-istilah R. Lingkup Syarat2 Keselamatan Kerja Pengawasan Pembinaan P2K3 Kecelakaan Kewajiban & Hak Tenaga Kerja Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja Kewajiban Pengurus Ketentuan2 Penutup 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 Bab 18 Pasal DASAR HUKUM Simbol : jumlah gigi roda = 11 Tanda silang = keselamatan Gerigi : Berputar secara dinamis
  • 22. PENGERTIAN Ruangan / Lapangan Tertutup / Terbuka Bergerak / tetap TEMPAT KERJA - Usaha - Tenaga kerja - Sumber bahaya
  • 23. PENGERTIAN (LANJUTAN) Orang yang mempunyai tugas pemimpin langsung sesuatu tempat kerja Orang / badan hukum yg menjalankan usaha  mempergunakan tempat kerja Pelaksana UU No. 1/1970  Ditunjuk Menteri Tenaga Kerja Pegawai teknis berkeahlian khusus dari Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi  ditunjuk oleh Menteri PENGURUS PENGUSAHA DIREKTUR PEGAWAI PENGAWAS Tenaga teknis berkeahlian khusus dari Luar Kementerian Tenaga Kerja  Ditunjuk Menteri AHLI KESELAMATAN KERJA
  • 24. KEWAJIBAN PENGURUS Menyediakan secara cuma-cuma, semua APD  utk TENAGA KERJA dan Orang Lain
  • 25. KEWAJIBAN PENGURUS • Pengurus wajib melaporkan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja • Tata cara Pelaporan diatur oleh Peraturan Perundangan Permenaker No. 3 / 98
  • 26. KEWAJIBAN PENGURUS Pertama dan Berkala : a. Pesawat Uap (Boiler) b. Bejana Tekanan c. Pesawat Tenaga dan Produksi d. Pesawat Angkat Angkut e. Instalasi Listrik f. Instalasi Penyalur Petir g. Elevator dan Eskalator h. Lingkungan Kerja i. Bahan Kimia Berbahaya  Pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja : • Yang akan diterimanya (Baru) • Yang hendak dipindah ke tugas/pekerjaan lain (yang berpotensi bahaya) • Berkala min imal satu tahun sekali Dilaksanakan oleh Dokter perusahaan (yang dibenarkan oleh Menteri)
  • 27. KEWAJIBAN PENGURUS Ahli K3 Umum Ahli K3 Listrik Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran Teknisi K3 Listrik Petugas P3K Petugas Bahan Kimia Berbahaya Dokter Perusahaan dan Petugas Paramedis Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Membentuk Regu Penanggulangan Kebakaran Membentuk Tim Tanggap Darurat
  • 28. PEMBINAAN a. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru : 1. Kondisi dan bahaya di tempat kerja 2. Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan 3. Menyediakan APD 4. Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman b. Mempekerjakan setelah yakin memahami K3 c. Melakukan pembinaan 1. pencegahan kecelakaan 2. pemberantasan / penanggulangan kebakaran 3. peningkatan K3 4. pemberian P3K d. Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3 Pengurus diwajibkan :
  • 29. CONTOH PERATURAN PELAKSANA • Undang-undang Uap Tahun 1930 • Peraturan Uap Tahun 1930 Pesawat Uap dan Bejana Tekan • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I. Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun Bejana Tekan dan Tangki Timbun • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I. Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi Pesawat Tenaga dan Produksi • Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut Pesawat Angkat dan Angkut
  • 30. PERATURAN PELAKSANA • Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan • Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja Dan Menteri Pekerjaan Umum No.: Kep.174/MEN/1986. No.: 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Konstruksi Bangunan
  • 31. Peraturan Perundangan Migas Undang-Undang - Undang Undang No. 1 Thn 1970 tentang Keselamatan Kerja - Undang Undang No. 44 Prp. Thn 1960 tentang Pertambangan dan Gas Bumi jo. UU No. 8 Thn 1971 tentang Perusahaan Pertambangan dan Minyak Gas Bumi Negara - Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup - Undang Undang No. 22 Thn 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi - Undang-undang No. 13 Thn 2003 tentang Ketenagakerjaan Peraturan Keselamatan Kerja Tambang Mijn Politie Reglemen No. 341 Thn 1930
  • 32. Peraturan Pemerintah – K3 Migas 1. Peraturan Pemerintah No. 19 Thn 1973 tentang : Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan 2. Peraturan Pemerintah No. 17 Thn 1974 tentang : Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi Dan Eksploitasi Migas di Daerah Lepas Pantai 3. Peraturan Pemerintah No. 11 Thn 1979 Tentang : Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Migas
  • 34. Setiap aktivitas, tempat dan teknologi terdapat bahaya & RESIKO LATAR BELAKANG
  • 36. PENGERTIAN SEC K3 Proses manajemen risiko : aplikasi sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan pelaksanaan dari kegiatan komunikasi, penetapan, konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, penanganan, pemantauan dan tinjauan risiko www.themegallery.com
  • 37. kombinasi dari kemungkinan munculnya suatu kejadian berbahaya dan akibat/konsekuensi (berupa cidera atau penyakit) yang dapat timbul dari kejadian tersebut. Mengapa Resiko perlu dinilai? menakar dan menilai resiko pekerjaan yang akan di lakukan, apakah masuk kategori rendah – sedang – tinggi Resiko RESIKO
  • 38. PERSIAPAN / PENETAPAN KONTEKS IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO PENANGANAN RISIKO MONITOR & REVIEW AKIBAT KEMUNGKINAN Penilaian Risiko Source: AS/NZS4360 (1999) Sumber : AS / NZS 4360 : 1999 TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
  • 39. Identifikasi bahaya dimulai dengan melakukan identifikasi semua sumber bahaya pada area konsekuensi atau dampak. Dalam melakukan sebuah identifikasi bahaya dibutuhkan metode yang logis dan terstruktur untuk memastikan bahwa tidak ada area lain yang terlewatkan.
  • 41. Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko AnalisaRisiko/RiskAnalysis
  • 42. Menganalisa tingkat Resiko, pertimbangan Tingkat Bahaya, dan mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat dikendalikan, memperhitungkan segala kemungkinan (Probability) yang terjadi Risk Assessment CONSEQUENCY Probability RISK
  • 43. Tentukan prioritas risiko Lakukan pengambilan keputusan Apakah risiko bisa diterima? (acceptable risk/ALARP) Apakah risiko harus dikendalikan? (risk reduction/control)? ALARP (As Low As Reasonably Practicable/tingkat resiko terendah yang masuk akal dan dapat dijalankan Tahapan Manajemen Risiko : 3. Penilaian Resiko
  • 44.
  • 45. Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable risk) atau tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi 1. Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka organisasi harus menetapkan bagaimana risiko tersebut ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling minimum/sekecil mungkin 2. Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka organisasi perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan terhadap risiko itu. Tahapan Manajemen Risiko : 4. Penanganan Resiko
  • 46.
  • 50. Surat Ijin Kerja Pengertian Surat Ijin Kerja ; adalah surat ijin yang menyatakan suatu pekerjaan telah dinyatakan aman atau tidak aman untuk dilaksanakan. Dimana pekerjaan akan dilaksanakan ? di daerah terbatas yang mengandung potensi bahaya.
  • 51. Tujuan diadakannya Surat Ijin Kerja : • Untuk menyatakan bahwa kondisi suatu tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan dalam kondisi sudah aman atau sebaliknya. • Sebagai surat ijin masuk ke dalam tempat – tempat yang tertutup, seperti : tangki, vessel, furnace, dll yang kemungkinan mengandung bahan - bahan atau udara yang berbahaya.
  • 52. Jenis – Jenis Surat Ijin Kerja • Surat Ijin Kerja Panas • Surat Ijin Kerja Dingin • Surat Ijin Kerja Memasuki Ruang Terbatas • Surat Ijin Kerja Penggalian • Surat Ijin Kerja Pekerjaan Listrik / Instrumen • Surat Ijin Kerja Radiografi
  • 53. Surat Ijin Kerja Panas diperlukan untuk setiap pekerjaan yang berkaitan dengan penggunaan sumber pernyalaan yang dapat menyalakan bahan yang mudah terbakar. Surat ijin ini diberikan untuk pekerjaan yang menggunakan api terbuka, dll. Surat Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit)
  • 54. Surat Ijin Kerja Dingin diperlukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi, perawatan, perbaikan yang sifatnya tidak rutin dengan ketentuan bahwa pekerjaan tersebut tidak memakai peralatan yang dapat menimbulkan api atau sumber nyala Surat Ijin Kerja Dingin (Cold Work Permit)
  • 55. Surat Ijin Memasuki Ruang Terbatas ini diperlukan apabila seseorang baik seluruh atau sebagian tubuhnya harus masuk kedalam ruangan terbatas. pekerjaan ini meliputi ;  Memasuki tangki, vessel, separator  Memasuki sewer, bak (pit), lubang galian kedalaman lebih dari 1,3 meter Surat Ijin Memasuki Ruang Terbatas (Confined space Permit)
  • 56. Surat Ijin Kerja Penggalian diperlukan untuk melakukan setiap pekerjaan penggalian, pembuatan saluran atau pekerjaan – pekerjaan yang dapat membahayakan. Misal : perbaikan/ pemasangan pipa, perbaikan kabel listrik / telepon bawah tanah, pemacangan Surat Ijin Kerja Penggalian (Digging Permit)
  • 57. Surat Ijin Pekerjaan Listrik / Instrumen diperlukan untuk setiap melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan sistim kelistrikan / instrumen yang diperkirakan mempunyai resiko bahaya sengatan listrik. Misal : perbaikan / pemasangan kontraktor, peralatan kontrol, relay panel, power supply, electric heater Surat Ijin Pekerjaan Listrik / Instrumen
  • 58. Surat Ijin Pekerjaan Radiografi diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan peralatan x-ray atau sumber zat radio aktif seperti pada pekerjaan non destructive testing Surat Ijin Pekerjaan Radiografi
  • 59. Prosedur Pelaksanaan Surat Ijin Kerja (Safety Permit) Bag Operasional 1. Pengecekan kesesuaian SPK Supervisor mengajukan Ijin kerja dg melampirkan : 1. SPK 2. JSA 3. Lampiran lain Bag Teknik 1. Pengecekan prosedur kerja / langkah kerja Bag HSE/K3 1. Pengecekan prosedur keselamatan AGT 1. Pengecekan lokasi ( Gas Test ) 1. Disetujui : Boleh bekerja 2. Tidak disetujui : Ulangi persiapan 3. Selesai pekerjaan permit harus di closing 1 2 3 4 5 6