Dokumen ini membahas tentang Yesus yang menyatakan diri sebagai "roti hidup". Yesus menjelaskan bahwa untuk memiliki hidup yang kekal seseorang harus memakan daging-Nya dan minum darah-Nya melalui iman kepada-Nya.
3. Lent (Old English: len(c)ten) adalah
masa persiapan & penghayatan Paskah.
Lent berlangsung selama 40 hari
(40 hari Yesus berpuasa di padang
gurun), mulai Rabu Abu
sampai Sabtu Sunyi, tanpa
menghitung hari Minggu.
4. The PORTRAITS
of JESUS
LENTEN SUNDAYS
I Am the Bread of Life
I Am the Light of the World
I Am the Gate
I Am the Way and the
Truth and the Life
I Am the True Vine
I Am the Good Shepherd
I Am the Ressurection &
5. Persekutuan Doa Lent (Rabu)
TOKOH-TOKOH SEPUTAR
SALIB
14 FEBMaria Magdalena
21 FEBYudas Iskariot
28 FEBPontius Pilatus
7 MAR Kepala Pasukan
14 MAR Para Wanita
di pagi kebangkitan
21 MAR Nikodemus
Fortune Ct
19.00-20.30
dinner
provided
7. The PORTRAITS
of JESUS
LENTEN SUNDAYS
I Am the Bread of Life
I Am the Light of the World
I Am the Gate
I Am the Way and the
Truth and the Life
I Am the True Vine
I Am the Good Shepherd
I Am the Ressurection &
11. Yohanes 6
53 Maka kata Yesus kepada mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan
minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai
hidup di dalam dirimu.
54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan
Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman.
55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar
makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman.
12. Yohanes 6
53 Maka kata Yesus kepada mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan
minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai
hidup di dalam dirimu.
54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan
Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman.
55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar
makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman.
13. Yohanes 6
1 Sesudah itu Yesus berangkat ke
seberang danau Galilea, yaitu danau
Tiberias. 2 Orang banyak berbondong-
bondong mengikuti Dia, karena mereka
melihat mujizat-mujizat penyembuhan,
yang diadakan-Nya terhadap orang-orang
sakit. 5 ... berkatalah Ia kepada Filipus:
“Di manakah kita akan membeli roti,
supaya mereka ini dapat makan?”
15. Yohanes 6
14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat
yang telah diadakan-Nya, mereka
berkata: “Dia ini adalah benar-benar
Nabi yang akan datang ke dalam dunia.”
15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka
hendak datang dan hendak membawa
Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia
raja, Ia menyingkir pula ke gunung,
seorang diri.
16. Yohanes 6
18 ... laut bergelora
karena angin kencang.
19 Sesudah mereka
mendayung kira-kira
dua tiga mil jauhnya,
mereka melihat Yesus
berjalan di atas air
mendekati perahu itu.
17. Yohanes 6
24 Ketika orang banyak melihat, bahwa
Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-
Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-
perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum
untuk mencari Yesus.
25 Ketika orang banyak menemukan
Yesus di seberang laut itu, mereka
berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana
Engkau tiba di sini?”
18. Yohanes 6
26 Yesus menjawab mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah
melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu
telah makan roti itu dan kamu kenyang.
27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang
akan dapat binasa, melainkan untuk makanan
yang bertahan sampai kepada hidup yang
kekal, yang akan diberikan Anak Manusia
kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh
Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”
19. Yohanes 6
28 Lalu kata mereka kepada-Nya:
“Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan
yang dikehendaki Allah?”
29 Jawab Yesus kepada mereka:
“Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah,
yaitu hendaklah kamu percaya kepada
Dia yang telah diutus Allah.”
20. 30 Maka kata mereka kepada-Nya:
“Tanda apakah yang Engkau perbuat,
supaya dapat kami melihatnya dan percaya
kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau
lakukan? 31 Nenek moyang kami telah makan
manna di padang gurun, seperti ada tertulis:
Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.”
32 Maka kata Yesus kepada mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan
Musa yang memberikan kamu roti dari sorga,
melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu
roti yang benar dari sorga. 33 Karena roti yang
dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan
yang memberi hidup kepada dunia.”
21. 34 Maka kata mereka kepada-
Nya: “Tuhan, berikanlah kami
roti itu senantiasa.”
35 Kata Yesus kepada mereka:
“Akulah roti hidup; barangsiapa datang
kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,
dan barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia tidak akan haus lagi.36 Tetapi Aku telah
berkata kepadamu: Sungguhpun kamu
telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
22. 38 Sebab Aku telah turun dari
sorga bukan untuk melakukan
kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan
kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah
mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang
telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada
yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan
pada akhir zaman. 40 Sebab inilah kehendak
Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang
melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman.”
23. 41 Maka bersungut-sungutlah
orang Yahudi tentang Dia,
karena Ia telah mengatakan:
“Akulah roti yang telah turun dari sorga.”
42 Kata mereka: “Bukankah Ia ini Yesus,
anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kita kenal?
Bagaimana Ia dapat berkata:
Aku telah turun dari sorga?”
43 Jawab Yesus kepada mereka:
“Jangan kamu bersungut-sungut. ...
47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup
yang kekal.
24. 48 Akulah roti hidup.
49 Nenek moyangmu telah
makan manna di padang gurun dan mereka
telah mati. 50 Inilah roti yang turun dari
sorga: Barangsiapa makan dari padanya,
ia tidak akan mati.
51 Akulah roti hidup yang telah turun dari
sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini,
ia akan hidup selama-lamanya, dan
roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
25. 52 Orang-orang Yahudi bertengkar
antara sesama mereka dan berkata:
“Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-
Nya kepada kita untuk dimakan.”
53 Maka kata Yesus kepada mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan
minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai
hidup di dalam dirimu. 54 Barangsiapa makan
daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan
dia pada akhir zaman. 55 Sebab daging-Ku
adalah benar-benar makanan dan darah-Ku
adalah benar-benar minuman.
26. 56 Barangsiapa makan daging-Ku
dan minum darah-Ku, ia tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus
Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga
barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup
oleh Aku.
58 Inilah roti yang telah turun dari sorga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek
moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya.”
27. 56 Barangsiapa makan daging-Ku
dan minum darah-Ku, ia tinggal
di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus
Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga
barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup
oleh Aku.
58 Inilah roti yang telah turun dari sorga,
bukan roti seperti yang dimakan nenek
moyangmu dan mereka telah mati.
Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya.”
28. Jadi, apa maksud dari pernyataan
Yesus yang sangat mengganggu ini?
29. Yohanes 6
Bagaimana seseorang
bekerja untuk makanan yang bertahan
sampai kepada hidup yang kekal?
____________ (ay 27-29)
“Akulah roti hidup; barangsiapa
____________ kepada-Ku,
ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa
____________ kepada-Ku,
ia tidak akan haus lagi.” (ay 35)
30. Yohanes 6
“Sebab inilah kehendak Bapa-Ku,
yaitu supaya setiap orang, yang
melihat Anak dan yang ____________
kepada-Nya beroleh hidup yang kekal,
dan supaya Aku membangkitkannya
pada akhir zaman.” (ay 40)
“Sesungguhnya barangsiapa
____________, ia mempunyai
hidup yang kekal.” (ay 47)
31. Yohanes 6
“Barangsiapa makan daging-Ku
dan minum darah-Ku, ia mempunyai
hidup yang kekal dan Aku akan
membangkit-kan dia pada akhir
zaman.” (ay 54)
“Sesungguhnya barangsiapa percaya,
ia mempunyai hidup yang kekal.”
(ay 47)
33. Kesimpulan
Pencarian SEBELUM PERCAYA:
Mencari Berkat vs Mencari Yesus
Tantangan SEBELUM PERCAYA:
Percaya pada pernyataan Yesus
Tantangan SESUDAH PERCAYA:
Percaya pada pernyataan Yesus
Pencarian SESUDAH PERCAYA:
Mencari Berkat vs Mencari Yesus
34. Bukti atas
Pernyataan Tuhan
ROMA 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan
kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih
berdosa.
35. Bukti atas
Pernyataan Tuhan
? ? ?
Akan tetapi Allah menunjukkan
kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Ia telah mengaruniakan kekayaan
supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak akan miskin
melainkan beroleh kemakmuran.
36. Bukti atas
Pernyataan Tuhan
? ? ?
Akan tetapi Allah menunjukkan
kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Ia telah mengaruniakan kesembuhan,
supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak akan sakit
melainkan beroleh kesehatan.
37. Masalah 1: Tidak Jelas
“Tuhan telah membuktikan kasih-Nya
kepadaku dengan memberiku
kekayaan / kesembuhan / kesuksesan.”
“Tuhan tidak mengasihiku.
Itu sebabnya Dia tidak memberiku
kekayaan / kesembuhan / kesuksesan.”
38. Masalah 2: Tidak Benar
Jika ada Tuhan yang
Mahakasih, Mahabaik,
Mahakuasa, mengapa
manusia menderita
(lapar, sakit, miskin,
mati, korban kejahatan
& ketidakadilan) ?
JOHN STUART MILLS
39. Masalah 2: Tidak Benar
4 KEMUNGKINAN:
1. Tuhan Mahakasih/
Mahabaik tetapi TIDAK
Mahakuasa
2. Tuhan Mahakuasa tetapi
TIDAK Mahakasih/
Mahabaik
3. Tuhan TIDAK Mahakuasa/
Mahakasih/Mahabaik
4. Tuhan TIDAK ada!
40. Bukti atas
Pernyataan Tuhan
ROMA 5:8
Akan tetapi Allah menunjukkan
kasih-Nya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih
berdosa.
42. Bukti: Anugerah
ROMA 8:32,35
Ia, yang tidak menyayangkan
Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita
semua, bagaimanakah
mungkin Ia tidak menga-
runiakan segala sesuatu
kepada kita bersama-
sama dengan Dia?
Editor's Notes
Pernyataan Yesus tentang Dirinya
Pernyataan & sikap orang-orang di seputar salib Yesus (minggu terakhir kehidupan Yesus) ttg Diri Yesus
(1) Mat 16:13-16 Di Kaisarea Filipi, Yesus: "Kata orang, siapakah Aku?"
Murid: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia atau salah satu nabi."
(2) Yesus : “Katamu, siapakah Aku ini?"
Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
(3) Akulah ...
(E) Dalam beberapa kasus orang Yahudi yang memahami bahwa dengan berkata demikian Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah, sehingga mereka hendak melempari Dia dengan batu.
Pernyataan yang pertama dari rangkaian “Akulah” dalam injil Yoh
Salah satu pernyataan yang paling kontroversial yg ditulis dalam injil
(E) 6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Untuk memahami, kita perlu melihat konteks pernyataan tsb dan mengumpulkan petunjuk2nya
(2) Orang bnyk berbondong-bondong: bayangkan kita hidup dalam masa itu
Bayangkan kita ada di sana
(14) Mukjizat: seperti Musa & Elisa. Sejak mukjizat pemberian manna tidak ada nabi yg menunjukkan mukjizat seperti itu.
(15) Mereka mau memperalat Yesus supaya kebutuhan fisik & politis mereka dapat dipenuhi. Mereka akan memuji, menyembah, mengikuti asal bisa mendapatkan yg diinginkan. USEFUL x PRECIOUS (BERMANFAAT x BERNILAI)
(24) Orang mencari Yesus dengan semangat
(25) Kapan & bagaimana caranya sampai?, Me: Cuma jalan biasa saja di atas air, tp Yesus menjawab ...
(26) Pernyataan yang sangat terus terang. Mukjizat adalah “tanda” / “petunjuk”, tetapi orang memusatkan diri pada produk mukjizat dari tidak tertarik pada pribadi dari mukjizat.
Tujuan Injil Yohanes (20:30-31) adalah “semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya”.
Injil ini ditulis supaya orang2 yg membaca atau mendengarnya dibacakan tidak mengulangi kesalahan yg sama. Melainkan kita bisa melihat kemuliaan Pribadi yg ditunjukkan oleh tanda tsb.
(27) Mereka sangat senang karena Yesus dapat melenyapkan lapar mereka, bukan karena Yesus dapat mengampuni dosa mereka. Bagi mereka mukjizat memberi makan telah menjadi “kabar baik”-nya. Tujuan utama kedatangan Yesus bukan untuk melenyapkan kelaparan tetapi menebus dosa shg kita beroleh hidup yg kekal bersama Bapa di surga. Makan – kenyang – lapar lagi – mati. Sakit – sembuh – sakit lagi – mati.
Makanan melambangkan sesuatu yang memenuhi dan memuaskan kebutuhan hidup seseorang.
Gema dari Yesaya 55:1-2 “Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! (ayat 1). Tuhan memanggil umatNya untuk datang kepadaNya, untuk memperoleh satu kekayaan yang sejati dariNya, yang semua itu dapat manusia peroleh tanpa perlu membayar adanya. Tetapi ayat 2 membukakan satu fakta yang ironis, “Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?” Engkau memakai begitu banyak uang dan resources untuk mendapatkan sesuatu yang tidak pernah sepenuhnya memenuhkan hidupmu?
Q: Apa alasan kita mencari Tuhan? Mencari Tuhan yang memenuhi kebutuhan sementaranya?
Kalimat Tuhan Yesus sangat menyengat hati kepada orang-orang yang datang, “Sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang” (6:26).
(28) Beritahu kami lebih spesifik ...
(30-31) Tidak percaya, meminta Tuhan beri tanda. “Beri kami roti dari sorga lagi!”
(32-33) Ada 2 kesalahan: (1) sumbernya (2) esensinya:
Ul 8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.
(E) Sebenarnya tidak terlalu sulit kalau sungguh2 memperhatikan perkataan Tuhan Yesus.
Karena Tuhan Yesus sudah menyampaikan maksud-Nya berulang-ulang.
Apakah Saudara melihatnya?
(E) Apakah Saudara melihatnya?
Jika kita meresponi dg sungguh2 percaya dan menerima Yesus sbg Tuhan & Juruselamat, apa yg akan berubah? Ada 2 hal:
1. Yesus menjadi Roti Hidup: sumber sejati yg memuaskan jiwa kita, Pribadi yg paling memenuhkan hidupnya, lebih bernilai dari segala yang lain: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?”
2. Hidup yang kekal: masuk dalam sukacita kekal bersama Tuhan di sorga, tidak ada ratap tangis dan dukacita, pemulihan dari segala luka kita, mengalami kepenuhan yang Tuhan persiapkan bagi kita.
That changes everything ...
(4) Sesudah percaya: Banyak yg menjadi kecewa bahkan meninggalkan Tuhan, secara terang-terangan maupun dalam hati
(5) Kalau dirunut sebenarnya esensinya sama: Mencari berkat x Mencari Yesus. YA, TAPI bukankah Tuhan mengasihi kita ... Apa buktinya?
Orang Yahudi yang tdk percaya pada saat itu meminta tanda mukjizat “roti dari surga”.
Kita orang percaya saat ini juga meminta tanda yang membuktikan bahwa Tuhan memang benar mengasihi.
Baca bersama
Paralel 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Tidak pernah dikatakan di mana pun dalam Alkitab bahwa bukti kasih Allah adalah dg diberikannya kekayaan, kesehatan, kesuksesan.
Memang tidak salah bahwa hal-hal baik dalam hidup kita adalah wujud kasih Tuhan yang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.
Tetapi menjadikan itu sebagai BUKTI kasih Tuhan sangatlah riskan dan samasekali tidak alkitabiah.
Masalah dari mencari bukti di tempat yg salah.
“Dengan kekayaan yang aku miliki Tuhan telah membuktikan kasih-Nya.”
Dengan segera orang yg tidak kaya akan berkata “Tuhan tidak mengasihiku ...”
John Stuart Mills: filsuf dari Inggris, ahli ekonomi-politik, pemikir liberalisme
(1) Harold Kushner “When Bad Things Happened to Good People”. Anaknya, Aaron usia 3th menderita progeria (penuaan cepat), sampai meninggal usia 14th. Sangat menyakitkan, membuatnya bergumul: Bagaimana mungkin Tuhan membiarkan dia dan keluarganya menderita seperti itu. Padahal ia seorang yg baik dan berhak menerima segala yg baik. Kesimpulannya: Tuhan mahakasih (selalu ingin memberi yg baik) ttp tidak tidak mahakuasa (tidak selalu bisa mewujudkannya).
(2) Semena-mena, kejam
(3) Jika Tuhan bisa timpang, kenapa tidak mungkin kalau seseungguhnya Tuhan tidak ...
(4) Kesimpulan yg paling masuk akal adalah ...
Memang tidak salah bahwa hal-hal baik dalam hidup kita adalah wujud kasih Tuhan yang turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.
Tetapi menjadikan itu sebagai BUKTI kasih Tuhan sangatlah riskan dan samasekali tidak alkitabiah.
Kasih Tuhan adalah anugerah semata
Kisah nyata yg diceritakan oleh seseorang.
Ada anggota keluarganya yg telah menikah dg seorang laki2 miskin. Dari perkawinannya dikaruniai 10 anak.
Dapat dibayangkan dg ekonomi yg jauh dari cukup, betapa berat perjuangan si istri dalam membantu suami dan menghidupi anak2 sebanyak itu.
Namun jalan hidup mereka tidak terus menerus susah. Dg bekerja keras akhirnya mereka sukses bahkan mempunyai pabrik sendiri.
Ekonomi yg berlimpah menimbulkan sengsara baru bagi si istri. Suaminya berselingkuh dg sekretaris perusahaannya.
Saat itu istri dan 10 anaknya diusir, shg terpaksa pulang kembali ke rumah sederhana orangtuanya.
Sekitar 4th kemudian suaminya didiagnosis kanker. Ketika berobat ke Singapore, dokter menyatakan sudah sangat terlambat. Dia disuruh secepatnya pulang ke Indonesia.
Istri muda yg mengetahui gelagat yg tidak menguntungkan ini segera meninggalkannya sendirian.
Kemudian dia dijemput istri tua dan anak2nya. Istrinya merawat dg tekun sampai meninggalnya.
Anugerah!
Mari kita pikirkan: hak apakah yg dimiliki suami yg berselingkuh dan sdg sekarat krn kanker menuntut istri tua merawatnya?
Jelas tidak. Kesadaran ketidaklayakan dirinya menyebabkan setiap kali istrinya membawakan air putih saja, sudah tidak habis-habisnya menyentuh hatinya.
Kita lupa bahwa kita orang berdosa, seteru yg dikasihi semata-mata krn anugerah, sama sekali tidak ada kelayakan di dalam diri kita.
Seharusnya itu membuat kita sadar bahwa kita tidak pantas menuntut Tuhan. Sebaliknya setiap kali kita menerima kebaikan Tuhan sekecil apa pun, akan membuat kita bersyukur dan terpesona.