Kertas kerja auditor berisi catatan mengenai prosedur audit, bukti, dan simpulan. Terdiri dari program audit, working trial balance, ringkasan jurnal penyesuaian, skedul utama dan pendukung. Bertujuan memenuhi standar kerja lapangan dan menyimpan bukti audit selama 10 tahun.
2. DEFINISI KERTAS KERJA
• Adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan oleh auditor mengenai
prosedur audit yang ditempuhnya,
pengujian yang dilakukannya, informasi
yang diperolehnya, dan simpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya
3. ISI KERTAS KERJA
Kertas kerja biasanya harus berisi dokumen yang
memperlihatkan :
1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan
pertama yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan
disupervisi dengan baik.
2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan
kedua yaitu pemahaman memadai atas pengendalian
intern telah diperoleh untuk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang telah dilakukan.
3. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan
ketiga yaitu bukti audit telah diperoleh prosedur
audit telah diterapkan, dan pengujian telah
dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten
yang cukup sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan.
5. Kepemilikan dan Kerahasiaan Informasi
Kertas Kerja
SA Seksi 339 kertas kerja paragraf 06 mengatur bahwa
kertas kerja adalah milik kantor akuntan publik, bukan
milik klien atau milik pribadi auditor.
6.
7. Kepemilikan dan Kerahasiaan Informasi
Kertas Kerja
SA Seksi 339 paragraf 08 mengatur bahwa auditor
harus menerapkan prosedur memadai untuk
menjaga keamanan kertas kerja dan harus
menyimpannya sekurang-kurangnya 10 tahun
sehingga dapat memenuhi kebutuhan praktiknya
dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
mengenai penyimpanan dokumen.
9. Hal-hal yang Membuat Auditor Dapat
Memberikan Informasi tentang Klien
kepada Pihak Lain
10. Berisi semua informasi yang pokok
Tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan
11. TIPE KERTAS KERJA
• Kertas kerja terdiri dari berbagai macam yang secara garis besar dapat
dikelompokan kedalam 5 tipe kertas kerja, meliputi :
• 1. Program Audit (audit program)
Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk, seluruh audit
unsur tertentu, sedangkan prosedur audit adalah instruksi rinci
untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh
pada saat tertentu dalam audit.
• 2. Working Trial Balance
Adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar
pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk adjusment dan
penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo-saldo
setelah koreksi auditor yang akan tampak pada laporan keuangan
auditan.
12. • 3. Ringkasan Jurnal Adjusment
Dalam proses audit apabila auditor menemukan
kekeliruan dalam laporan keuangan , auditor membuat
draft jurnal adjusment yang nantinya akan dibicarakan
dengan klien . Jurnal adjusment berbeda dengan jurnal
penggolongan kembali berbeda , Ju penggolongan
kembali digunakan oleh auditor hanya untuk
memperoleh pengelompokan yang benar dal[am
laporan keuangan klien, Ju adjusment digunakan oleh
auditor untuk mengoreksi catatan akuntansi klien
yang salah.
• 4. Skedul Utama (lead schedule/top schedule)
Adalah kertas kerja yang digunakan
untukmeringkas informasi yang dicatat dalam skedul
pendukung untuk akun-akun yang berhubungan.
• 5. Skedul Pendukung (supporting schedule)
13. HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI
TIPE KERTAS KERJA
Hubungan antara berbagai tipe kertas kerja
harus memperlihatkan hubungan antara skedul
pendukung, skedul utama, ringkasan jurnal
adjustment, working trial balance dan laporan
keuangan audit
14. PEMBERIAN INDEKS PADA KERTAS
KERJA
• Kertas kerja harus diberi indeks , sub-indeks
dan indeks silang dalam audit atau padasaat
pekerjaan audit telah selesai dilakukan. Pemberian
indeks terhadap kertas kerja akan memudahkan
pencarian informasi dalam berbagai daftar yang
terdapat di berbagai tipe kertas kerja. Setiap auditor
mempunyai cara tersendiri mengenai cara
pemberian indeks kertas kerja
15. FAKTOR – FAKTOR YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM PEMBERIAN
INDEKS KERTAS KERJAADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
1. Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat disudut atas atau
disudut bawah
2. Pencantuman indeks silang harus dilakukan sebagai berikut :
a. Indeks silang dari skedul pendukung
b. Indeks silang dari skedul akun pendapatan dan biaya
c. Indeks silang antarskedul pendukung
d. Indeks silang dari skedul pendukung ke ringkasan jurnal
adjustment
e. Indeks silang dari skedul utama ke working trial balance
f. Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan
program audit dengan kertas kerja
3. Jawaban konfirmasi, pita mesin hitung, print-out komputer, dan
sebagainya tidak diberi indeks kecuali jika dilampirkan di
belakang kertas kerja yg berindeks
16. METODE PEMBERIAN INDEKS
KERTAS KERJA
1. INDEKS ANGKA
Kertas kerja utama ( program audit, working trial balance, ringkasan jurnal adjustment), skedul utama
dan skedul pendukung diberi kode angka.
contoh:
6 Skedul Utama Kas
6-1 Kas di Bank
6-3 Kas Kecil
2. INDEKS KOMBINASI ANGKA DAN HURUF
Kertas kerja diberi kode yang merupakan kombinasi huruf dan angka
contoh:
A. Skedul Utama Kas
B. Kas dan Bank
C. Konfirmasi Bank
D. Dana Kas Kecil
3.INDEKS ANGKA BERURUTAN
Kertas kerja diberi kode angka
contoh :
1. Skedul Utama Kas
2. Kas Dan Bank
3. Konfirmasi Bank
4. Dana Kas Kecil
17. SUSUNAN KERTAS KERJA
Draft laporan audit
(audit report)
Laporan keuangan
auditan
Ringkasan informasi bagi
reviewer
Program audit
Laporan keuangan atau
lembar kerja (work sheet)
yang dibuat oleh klien
Ringkasan jurnal
adjustment
Woring trial balance
Skedul utama
Skedul Pendukung
18. Pengarsipan Kertas Kerja
Arsip Kertas
Kerja
Tiga tujuan pembentukan arsip permanen :
1. Untuk menyegarkan ingatan auditor mengenai
informasi yang akan digunakan dalam audit tahun-
tahun mendatang
2. Untuk memberikan ringkasan mengenai kebijakn dan
organisasi klien bagi staf yang baru pertma kaluu
menagani audit laporan keuahgan klien tersebut
3. Untuk menghindari embuatan kertas kerja yang
sama dari tahun ke tahun
Arsip permanen berisi informasi berikut :
1. Copy anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga klien
2. Bagan organisasi dan luas wewenang
serta tanggung jawab para manajer
3. Pedoman akun, pedoman prosedur,
dan data lain yang berhubungan
dengan pengendalian intern
4. Copy surat perjanjian penting yang
mempunyai masa laku jangka panjang
5. Tata letak pabrik, proses produksi, dan
proruk pokok perusahaan
6. Copy notulen rapat direksi, pemegang
saham, dan komite-komite yang
dibentuk klien.
Arsip
Permanen
(permanent
file)
Arsip kini
(current
file)