Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam kulliyatul khams yang terdiri dari pembagian jenis, nau', dan fashl. Jenis dibedakan menjadi safil, mutawasshith, dan 'ali. Nau' terbagi menjadi nau' haqiqi dan nau' idhafi yang meliputi safil, mutawasit, dan 'ali. Sedangkan fashl dibedakan menjadi fashl qarib untuk membedakan afrad yang dekat, dan fash
3. Macam - Macam Kulliyatul Khams
01 Pembagian Jenis
Jenis ialah lafadz kulli yang sesuai untuk afrad-afrad hakikat yang
bermacam-macam, atau lafadz kulli yang bernaung dibawahnya kulli-kulli
yang lebih khusus dari padannya
a. Jenis Safil (qarib) arib)
Jenis safil qarib adalah jenis kulli yang dibawahnya tidak ada jenis,
sedangkan diatasnya ada beberapa jenis
b. Jenis Muttawasshith (menengah)
Jenis ini merupakan kulli yang berada diatas jenis dan dibawah juga ada jenis
c. Jenis’ Ali atau Ba’id (tinggi atau jauh)
Jenis ali’ atau ba’id merupakan suatu jenis yang tak ada jenis yang lain diatasnya,
tapi dibawahnya ada beberapa jenis
4. Pembagian Nau’
Kata Nau’ berasal dari kata bahasa arab yang berarti ragam, jenis,
macam, dan sebagainnya. Maksudnya adalah ragamnya sesuatu
hakikat, yang berkumpul pada yang lebih umum. Tetapi dibawah kulli
Contohnya seperti :
02
Nau’ Haqiqi
Nau’ Haqiqi adalah lafadz kulli yang berada dibawah jins,
merupakan haqiqat yang sama.
5. Pembagian Nau' Idhafi
03
a. Safil
Safil berasal dari bahasa arab, artinya bawah. Maksudnya lafadz safil adalah lafadz
kulli yang tidak ada di bawahnya kecuali juz ‘i nya.
Nau’Idhafi dalam bahasa arab disebut nau’ tambahan adalah nau’ yang jenisnya dibagi
sama, seperti tinggi, rendah, pertengahan, atau nau’ yang memiliki sifat tambahan yang
tidak pasti yang membedakan dengan nau’ haqiqi. Dapat pula dikatakan ia sebagai lafad
kulli dibawah jins.
b. Mutawasit
Mutawasth berasal dari Bahasa Arab yang berarti pertengahan.
Maksudnya nau’ mutawasith adalah lafadz kulli yang pertengahan yang di
atas dan di bawahnya terdapat nau’.
c. 'Ali
Kata ali berasal dari Bahasa arab yang berarti tinggi. Maksudnya di sini
lafadz ‘Ali adalah nau’ yang tertinggi tidak ada lagi nau’ diatasnya.
6. Pembagian Fashl
Fashl mengandung arti pemisah atau pembeda. Dalam
terminologi mantiq, Fashl adalah ciri atau sejumlah ciri dari
hakikat (benda, diri, orang) yang denganya berbeda substansi –
substansi atau hakikat- hakikat yang berbeda dalam satu jimsi
antara yang satu dengan yang lainya.
a. Fashl Qarib (dekat), ialah suatu lafadz untuk
membedakan afrad – afrad sesuatu hakikat dari afrad-
afrad lainnya yang ada pesamaannya di dalam jenisnya
yang lebih dekat
b. Fashl ba’id (jauh), ialah suatu lafadz untuk
membedakan suatu afrad hakikat dari afrad hakikat
lainnya yang ada pesamaan pada jenisnya yang jauh
04