Dokumen ini membahas pentingnya dokumentasi kebidanan dengan pendekatan catatan SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Planning) yang terdiri atas 4 langkah untuk mendokumentasikan asuhan pasien secara sistematis dan membantu bidan mengorganisir pemikiran dalam memberikan perawatan yang menyeluruh.
3. DOKUMENTASI
Reiner dalam bukunya menyebutkan bahwa
dokumen memiliki beberapa dimensi pengertian,
meliputi: Secara luas: meliputi semua sumber
informasi, baik lisan maupun tertulis. Secara
sempit: merupakan kumpulan informasi yang
berasal hanya dari sumber tertulis saja.
01
02
Dokumentasi kebidanan tidak hanya merupakan
dokumen sah, tetapi juga merupakan instrumen
untuk melindungi para pasien dan bidan. Atas
dasar itu, dalam memberikan pelayanan
kebidanan, bidan diharapkan mampu bekerja
sesuai dengan standar frofesi yang telah ada.
03
04
Dokumentasi berisi dokumen/pencatatan yang
memberi bukti dan kesaksian tentang sesuatu atau
suatu pencatatan tentang sesuatu. Penyampaian
berita/informasi/laporan tentang
kesehatan/perkembangan pasien dilakukan dengan
dua cara yaitu pencatatan dan pelaporan
Dokumentasi yang baik dan bermutu adalah
dokumentasi yang Akurat: info yang benar
tetang klien dan perawatannya dan
informasi yang benar-benar mencegah
salah pengertian.
dokumentasi adalah suatu cara
yang digunakan untuk
memperolah data dan informasi
dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan
gambar yang berupa laporan
serta keterangan yang dapat
mendukung penelitian. Menurut
Sugiyono (2018:476)
4. MANAGEMEN
KEBIDANAN
Merupakan alur pikir bagi seorang
bidan yang memberikan
arah/kerangka kerja dalam
menangani kasus yang menjadi
tanggung jawabnya.
proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk
mengorganisir pikiran dan tindakan
berdasarkan iteori ilmiah,
penemuan-penemuan keterampilan
dalam rangkaian/tahap yang logis
untuk pengambilan keputusan
terfokus pada kelien.
merupakan pengambilan keputusan
klinis
5. Standar Asuhan
Kebidanan (kemenkes No
938/Menkes/SK/VIII/2007
Standar I : Pengkajian
Standar II : Perumusan
diagnosa dan atau
masalah kebidanan
Standar III : Perencanaan
Standar IV : Implementasi
Standar V : Evaluasi
Standar VI : Pencatatan
Asuhan kebidanan
6. MANAGEMEN KEBIDANAN 7
LANGKAH VERNEUY
Langkah I : pengumpulan data dasar
secara lengkap
Langkah II : inter pretasi data dasar
Langkah III : mengidentifikasi diagnosa
atau masalah potensial
Langkah IV : mengidentifikasi menetapkan
kebutuhan segera
Langkah V : merencanakan asuhan yang
menyeluruh
Langkah VI : Melaksanakan perencanaan
Langkah VII : evaluasi
7. Remy
Marsh
Manager
Everest
Cantu
Marketing
Drew
Holloway
Business Head
Morgan
Maxwell
Manager
PENDOKUMENTASIAN MANAGEMEN
KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis.
Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses
pemikiran penatalaksaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumenkan
asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan.
Model SOAP sering digunakan dalam catatan perkembangan pasien.
Seorang bidan hendaknya menggunakan SOAP setiap kali dia bertemu
dengan pasiennya.
SOAP merupakan urutan-urutan yang dapat membantu bidan dalam
mengorganisir pikiran bidan dan memberikan asuhan yang menyeluruh.
Pembuatan grafik metode SOAP merupakan progesi informasi yang
systematis yang mengorganisir penemuan dan konklusi bidan menjadi
suatu rencana asuhan
8. OBJEKTIF
SUBJEKTIF ASESMENT
Data subektif Berisi data dari
pasien melalui anamnesis
(wawancara) yang merupakan
ungkapan langsung
Data objektif Data yang dari
hasil observasi melalui
pemeriksaan fisik
Analisis dan interpretasi
Berdasarkan data yang
terkumpul kemudian dibuat
kesimpulan yang meliputi
diagnosis, antisipasi diagnosis
atau masalah potensial, serta
perlu tidaknya dilakukan
tindakan segera.
PLANING
Perencanaan Merupakan rencana
dari tindakan yang akan
diberikan termasuk asuhan
mandiri, kolaborasi, diagnosis
atau labolatorium, serta
konseling untuk tindak lanjut.
9. Menciptakan
catatan
permanen
tentang asuhan
kebidanan yang
diberikan
kepada pasien
Kemungkinan
berbagai
informasi
diantara para
pemberi asuhan
Memfasilitasi
pemberian
asuhan yang
berkesinambung
an dan
Memungkinkan
pengevaluasian
dari asuhan
yang diberikan
Sebagai bahan
pertimbangan
bagi
pengadilan
PENTINGNYA SOAP
Memberikan
data untuk
catatan
nasional, riset,
dan statistic
mortalitas
morbiditas