SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
21.C
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
A. Pendahuluan
Dalam system klasifikasi terdapat 2 jenis
Klasifikasi yaitu :
1. supervised classification dan
2. unsupervised classification
1
Clustering dapat dianggap yang paling
penting dalam masalah unsupervised
learning.
Sebuah cluster merupakan kumpulan
objek-objek yang "sama" di antara mereka
dan "berbeda" pada objek dari cluster
lainnya.
21.C
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
B. Aplikasi
Clustering algoritma dapat diterapkan
dalam berbagai bidang, misalnya:
1. Pemasaran
2. Biologi
3. Perpustakaan
4. Asuransi
5. Perencanaan kota
2
21.C
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
C. Klasifikasi
Clustering algoritma dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Exclusive Clustering
2. Overlapping Clustering
3. Hierarchical Clustering
4. Probabilistic Clustering
3
21.C
K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING
D. K-Means
K-Means merupakan algoritma untuk
cluster n objek berdasarkan atribut
menjadi k partisi, dimana k < n.
Secara Umum K-means clustering
merupakan salah satu metode data
clustering non-hirarki yang
mengelompokan data dalam bentuk satu
atau lebih cluster/kelompok
4
21.C
Kelemahan K-Means
1) Bila jumlah data tidak terlalu banyak, mudah untuk
menentukan cluster awal.
2) Jumlah cluster, sebanyak K, harus ditentukan sebelum
dilakukan perhitungan.
3) Tidak pernah mengetahui real cluster dengan
menggunakan data yang sama, namun jika dimasukkan
dengan cara yang berbeda mungkin dapat memproduksi
cluster yang berbeda jika jumlah datanya sedikit.
4) Tidak tahu kontribusi dari atribut dalam proses
pengelompokan karena dianggap bahwa setiap atribut
memiliki bobot yang sama
7
21.C
Algoritma K-Means Clustering
Langkah-langkah dalam Algoritma K-means Clustering :
1) Menentukan jumlah cluster .
2) Menentukan nilai centroid.
Dalam menentukan nilai centroid untuk awal iterasi, nilai
awal centroid dilakukan secara acak. Sedangkan jika
menentukan nilai centroid yang merupakan tahap dari
iterasi, maka digunakan rumus sebagai berikut :
8
21.C
Algoritma K-Means Clustering
3) Menghitung jarak antara titik centroid dengan titik tiap objek
4) Pengelompokan object untuk menentukan anggota cluster
adalah dengan memperhitungkan jarak minimum objek.
5) Kembali ke tahap 2, lakukan perulangan hingga nilai
centroid yang dihasilkan tetap dan anggota cluster tidak
berpindah ke cluster lain.
9
21.C
Flowchart K-Means Clustering
10
21.C
Transformasi Data
Metode K-Means Clustering hanya bisa mengolah data
dalam bentuk angka, maka untuk data yang berbentuk
nominal harus di Inisialisasikan terlebih dahulu dalam
bentuk angka. Langkahnya adalah :
• Urutkan data berdasarkan frekuensi kemunculannya
• Inisialisasikan data tersebut mulai dari data tertinggi
dengan nilai 1, kemudian data selanjutnya 2, 3 dan
Seterusnya
11
21.C
Transformasi Data
11
Nama Mahasiswa Kota Asal
Eki Aryadi Bukittinggi
Hasri Awal Padang
Jasmine Solok
Roni Julianto Bukittinggi
Wahyu Padang
Zulfikar Bukittinggi
Contoh
Hasil Transformasi
Kota Frekuensi Inisial
Bukittinggi 3 1
Padang 2 2
Solok 1 3
21.C
Contoh Kasus
.
12
Diberikan data
nilai dari 12 siswa
sebagai Berikut,
kemudian jadikan
data tersebut
menjadi 2 Cluster.
21.C
Contoh Kasus
1. Tentukan pusat awal cluster “Centroid”
Untuk penentuan awal diasumsikan :
– Diambil data ke- 2 sebagai pusat Cluster Ke-
1: (84, 76, 79, 77, 76, 77, 75, 81)
– Diambil data ke- 5 sebagai pusat Cluster Ke-
2: (82, 82, 81, 91, 90, 82, 79, 91).
13
Penyelesaian :
21.C
Contoh Kasus
2. Perhitungan jarak pusat cluster
14
Untuk mengukur jarak antara data dengan
pusat cluster digunakan Euclidian distance,
kemudian akan didapatkan matrik jarak
sebagai berikut :
21.C
Contoh Kasus
a. Perhitungan Jarak dari data ke 1 terhadap pusat cluster
15
21.C
Contoh Kasus
b. Perhitungan Jarak dari data ke 2 terhadap pusat cluster
16
21.C
Contoh Kasus
c. Perhitungan Jarak dari data ke 3 terhadap pusat cluster
17
21.C
Contoh Kasus
Perhitungan seterusnya sampai Jarak dari data ke
12 terhadap pusat cluster, Sehingga hasil
perhitungan jarak selengkapnya adalah :
18
Baris Pertama Menunjukkan nilai jarak data terhadap titik
pusat Cluster Pertama, Baris kedua menunjukkan nilai
jarak data terhadap pusat cluster kedua.
21.C
Contoh Kasus
3. Pengelompokan Data
19
21.C
Contoh Kasus
4. Penentuan Pusat Cluster Baru
20
Karena C1 memiliki 10 anggota maka
perhitungan cluster baru menjadi :
C1=
21.C
Contoh Kasus
Karena C2 hanya mempunyai 2 anggota maka
cluster baru menjadi :
21
C2=
21.C
Contoh Kasus
5. Pengulangan langkah ke 2 hingga posisi data
tidak mengalami perubahan
22
a. Perhitungan Jarak dari data ke 1 terhadap pusat cluster
21.C
Contoh Kasus
23
b. Perhitungan Jarak dari data ke 2 terhadap pusat cluster
21.C
Contoh Kasus
24
c. Perhitungan seterusnya sampai Jarak dari
data ke 12 terhadap pusat cluster.
Sehingga hasil perhitungan jarak selengkapnya adalah :
21.C
Contoh Kasus
6. Lakukan pengelompokan data kembali sehingga
dihasilkan matrik yang dimisalkan dengan G2.
25
21.C
Contoh Kasus
7. Karena G1 = G2 dimana anggota yang sama,
maka tidak perlu dilakukan iterasi / perulangan
lagi. Dan sampai disini hasil Clustering sudah
mencapai stabil dan Konvergen
26
8. Kesimpulan.
Hasil Clustering adalah
Cluster 1 : Siswa 1, 2, 4, 6, 7, 8,9,10, 11,12
Cluster 2 : Siswa 3 dan 5

More Related Content

What's hot

3. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.13. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.1ArdianDwiPraba
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalSyafrizal
 
Algoritma dan Struktur Data - Binary Search
Algoritma dan Struktur Data - Binary SearchAlgoritma dan Struktur Data - Binary Search
Algoritma dan Struktur Data - Binary SearchKuliahKita
 
9 dts-transformasi data-univ-gunadarma
9 dts-transformasi data-univ-gunadarma9 dts-transformasi data-univ-gunadarma
9 dts-transformasi data-univ-gunadarmaArdianDwiPraba
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit KuliahKita
 
Machine Learning dengan R
Machine Learning dengan RMachine Learning dengan R
Machine Learning dengan RMuhammad Rifqi
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Endang Retnoningsih
 
Data mining 4 konsep dasar klasifikasi
Data mining 4   konsep dasar klasifikasiData mining 4   konsep dasar klasifikasi
Data mining 4 konsep dasar klasifikasiIrwansyahSaputra1
 
membuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlmembuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlsukangimpi
 
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdfElvi Rahmi
 
Data mining 3 similarity and disimilarity
Data mining 3   similarity and disimilarityData mining 3   similarity and disimilarity
Data mining 3 similarity and disimilarityIrwansyahSaputra1
 
Konsep Data Mining
Konsep Data MiningKonsep Data Mining
Konsep Data Miningdedidarwis
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Farichah Riha
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)ahmad haidaroh
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyZaenal Khayat
 

What's hot (20)

3. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.13. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.1
 
Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Algoritma dan Struktur Data - Binary Search
Algoritma dan Struktur Data - Binary SearchAlgoritma dan Struktur Data - Binary Search
Algoritma dan Struktur Data - Binary Search
 
9 dts-transformasi data-univ-gunadarma
9 dts-transformasi data-univ-gunadarma9 dts-transformasi data-univ-gunadarma
9 dts-transformasi data-univ-gunadarma
 
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
Matematika Diskrit - 01 pengantar matematika diskrit
 
Machine Learning dengan R
Machine Learning dengan RMachine Learning dengan R
Machine Learning dengan R
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
 
Data mining 4 konsep dasar klasifikasi
Data mining 4   konsep dasar klasifikasiData mining 4   konsep dasar klasifikasi
Data mining 4 konsep dasar klasifikasi
 
membuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlmembuat function dalam mysql
membuat function dalam mysql
 
Sorting ppt
Sorting ppt Sorting ppt
Sorting ppt
 
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
 
Data mining 3 similarity and disimilarity
Data mining 3   similarity and disimilarityData mining 3   similarity and disimilarity
Data mining 3 similarity and disimilarity
 
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi DimensiPertemuan 3 Data Multi Dimensi
Pertemuan 3 Data Multi Dimensi
 
Data Array
Data ArrayData Array
Data Array
 
Konsep Data Mining
Konsep Data MiningKonsep Data Mining
Konsep Data Mining
 
Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI)
 
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
Modul 8 - Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
 
Data Preprocessing
Data PreprocessingData Preprocessing
Data Preprocessing
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 

Similar to K-MEANS CLUSTERING

Belajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k meansBelajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k meansilmuBiner
 
KMeans.pdf
KMeans.pdfKMeans.pdf
KMeans.pdfKimnur1
 
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptxPPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptxAbdulMajid84127
 
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfKlasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfElvi Rahmi
 
Clustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptClustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptPandeKadek3
 
Machine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdfMachine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdfHendroGunawan8
 
Machine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfMachine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfHendroGunawan8
 
CUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdf
CUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdfCUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdf
CUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdfRahmatTaufiqSigit
 
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval modeKelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval modeMuhamadGilang15
 
Modul mte3114 bab 4
Modul mte3114 bab 4Modul mte3114 bab 4
Modul mte3114 bab 4cikg
 
DM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptx
DM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptxDM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptx
DM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptxHilwinNisa1
 
clustering
clusteringclustering
clusteringdewi2093
 
Metode statistik multivariat
Metode statistik multivariatMetode statistik multivariat
Metode statistik multivariatkartiko edhi
 

Similar to K-MEANS CLUSTERING (20)

Belajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k meansBelajar mudah algoritma data mining k means
Belajar mudah algoritma data mining k means
 
KMeans.pdf
KMeans.pdfKMeans.pdf
KMeans.pdf
 
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptxPPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
PPT_Data_Mining_Kel_3.pptx
 
K-MEANS CLUSTERING.pptx
K-MEANS CLUSTERING.pptxK-MEANS CLUSTERING.pptx
K-MEANS CLUSTERING.pptx
 
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfKlasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
 
LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2LN s10-machine vision-s2
LN s10-machine vision-s2
 
Clustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.pptClustering _IgedeAris.ppt
Clustering _IgedeAris.ppt
 
Machine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdfMachine Learning Diskusi 10.pdf
Machine Learning Diskusi 10.pdf
 
Machine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdfMachine Learning Diskusi 9.pdf
Machine Learning Diskusi 9.pdf
 
CUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdf
CUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdfCUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdf
CUSTOMER SEGMENTATION ANALYSIS WITH PYTHON.pdf
 
teknik-teknik data mining
teknik-teknik data miningteknik-teknik data mining
teknik-teknik data mining
 
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval modeKelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
Kelompok 7 clustering data mining and Retrieval mode
 
Pengurutan (Sorting)
Pengurutan (Sorting)Pengurutan (Sorting)
Pengurutan (Sorting)
 
Modul mte3114 bab 4
Modul mte3114 bab 4Modul mte3114 bab 4
Modul mte3114 bab 4
 
Analisis Cluster
Analisis ClusterAnalisis Cluster
Analisis Cluster
 
DM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptx
DM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptxDM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptx
DM_P11_Unsupervised Learning (K-Means Clustering).pptx
 
8186 8 reduksi data
8186 8 reduksi data8186 8 reduksi data
8186 8 reduksi data
 
analisis kluster
analisis klusteranalisis kluster
analisis kluster
 
clustering
clusteringclustering
clustering
 
Metode statistik multivariat
Metode statistik multivariatMetode statistik multivariat
Metode statistik multivariat
 

More from Adam Superman

1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptxAdam Superman
 
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptxAdam Superman
 
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptxAdam Superman
 
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptxAdam Superman
 
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptxAdam Superman
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfAdam Superman
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAdam Superman
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfAdam Superman
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxAdam Superman
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxAdam Superman
 
Mikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxMikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxAdam Superman
 
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxPendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxAdam Superman
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfAdam Superman
 
Klasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxKlasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxAdam Superman
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfAdam Superman
 
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxPengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxAdam Superman
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfAdam Superman
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfAdam Superman
 
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxAdam Superman
 

More from Adam Superman (20)

1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
 
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
5. Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam Pendampingan Keluarga.pptx
 
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
4. Peran strategis KKB untuk Penanganan Stunting_Refreshing Fasilitator.pptx
 
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
3. Alur dan Mekanisme Kerja TPK.pptx
 
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
2. Tugas dan Fungsi TPK.pptx
 
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdfPENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA.pdf
 
Morfologi Citra.pdf
Morfologi Citra.pdfMorfologi Citra.pdf
Morfologi Citra.pdf
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
 
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdfPropagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
Propagansi Gelombang Elektromagnetik di Udara.pdf
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptxPEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
PEMANFAATAN TEKNOLOGI KERTAS NANO KARBON SEBAGAI PEMBUNGKUS WORTEL.pptx
 
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptxKONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
KONSEP DASAR ANAK DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN.pptx
 
Mikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptxMikroprosessor 80386.pptx
Mikroprosessor 80386.pptx
 
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptxPendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
Pendidikan Profesi Guru dan Program Sertifikasi.pptx
 
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdfPengolahan Citra Berwarna.pdf
Pengolahan Citra Berwarna.pdf
 
Klasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptxKlasifikasi Data Mining.pptx
Klasifikasi Data Mining.pptx
 
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdfModul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
Modul Praktik Medan Elektromagnetis Berbasis Matlab.pdf
 
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptxPengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
Pengenalan Pola Dasar Pengenalan Pola.pptx
 
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdfTransformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
Transformasi Fourier dan Aplikasinya.pdf
 
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdfPeningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
Peningkatan Kualitas Citra Spasial.pdf
 
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN  DALAM SETTING  PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF.pptx
 

K-MEANS CLUSTERING

  • 1. 21.C K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING A. Pendahuluan Dalam system klasifikasi terdapat 2 jenis Klasifikasi yaitu : 1. supervised classification dan 2. unsupervised classification 1 Clustering dapat dianggap yang paling penting dalam masalah unsupervised learning. Sebuah cluster merupakan kumpulan objek-objek yang "sama" di antara mereka dan "berbeda" pada objek dari cluster lainnya.
  • 2. 21.C K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING B. Aplikasi Clustering algoritma dapat diterapkan dalam berbagai bidang, misalnya: 1. Pemasaran 2. Biologi 3. Perpustakaan 4. Asuransi 5. Perencanaan kota 2
  • 3. 21.C K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING C. Klasifikasi Clustering algoritma dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Exclusive Clustering 2. Overlapping Clustering 3. Hierarchical Clustering 4. Probabilistic Clustering 3
  • 4. 21.C K-MEANS ALGORITHM CLUSTERING D. K-Means K-Means merupakan algoritma untuk cluster n objek berdasarkan atribut menjadi k partisi, dimana k < n. Secara Umum K-means clustering merupakan salah satu metode data clustering non-hirarki yang mengelompokan data dalam bentuk satu atau lebih cluster/kelompok 4
  • 5. 21.C Kelemahan K-Means 1) Bila jumlah data tidak terlalu banyak, mudah untuk menentukan cluster awal. 2) Jumlah cluster, sebanyak K, harus ditentukan sebelum dilakukan perhitungan. 3) Tidak pernah mengetahui real cluster dengan menggunakan data yang sama, namun jika dimasukkan dengan cara yang berbeda mungkin dapat memproduksi cluster yang berbeda jika jumlah datanya sedikit. 4) Tidak tahu kontribusi dari atribut dalam proses pengelompokan karena dianggap bahwa setiap atribut memiliki bobot yang sama 7
  • 6. 21.C Algoritma K-Means Clustering Langkah-langkah dalam Algoritma K-means Clustering : 1) Menentukan jumlah cluster . 2) Menentukan nilai centroid. Dalam menentukan nilai centroid untuk awal iterasi, nilai awal centroid dilakukan secara acak. Sedangkan jika menentukan nilai centroid yang merupakan tahap dari iterasi, maka digunakan rumus sebagai berikut : 8
  • 7. 21.C Algoritma K-Means Clustering 3) Menghitung jarak antara titik centroid dengan titik tiap objek 4) Pengelompokan object untuk menentukan anggota cluster adalah dengan memperhitungkan jarak minimum objek. 5) Kembali ke tahap 2, lakukan perulangan hingga nilai centroid yang dihasilkan tetap dan anggota cluster tidak berpindah ke cluster lain. 9
  • 9. 21.C Transformasi Data Metode K-Means Clustering hanya bisa mengolah data dalam bentuk angka, maka untuk data yang berbentuk nominal harus di Inisialisasikan terlebih dahulu dalam bentuk angka. Langkahnya adalah : • Urutkan data berdasarkan frekuensi kemunculannya • Inisialisasikan data tersebut mulai dari data tertinggi dengan nilai 1, kemudian data selanjutnya 2, 3 dan Seterusnya 11
  • 10. 21.C Transformasi Data 11 Nama Mahasiswa Kota Asal Eki Aryadi Bukittinggi Hasri Awal Padang Jasmine Solok Roni Julianto Bukittinggi Wahyu Padang Zulfikar Bukittinggi Contoh Hasil Transformasi Kota Frekuensi Inisial Bukittinggi 3 1 Padang 2 2 Solok 1 3
  • 11. 21.C Contoh Kasus . 12 Diberikan data nilai dari 12 siswa sebagai Berikut, kemudian jadikan data tersebut menjadi 2 Cluster.
  • 12. 21.C Contoh Kasus 1. Tentukan pusat awal cluster “Centroid” Untuk penentuan awal diasumsikan : – Diambil data ke- 2 sebagai pusat Cluster Ke- 1: (84, 76, 79, 77, 76, 77, 75, 81) – Diambil data ke- 5 sebagai pusat Cluster Ke- 2: (82, 82, 81, 91, 90, 82, 79, 91). 13 Penyelesaian :
  • 13. 21.C Contoh Kasus 2. Perhitungan jarak pusat cluster 14 Untuk mengukur jarak antara data dengan pusat cluster digunakan Euclidian distance, kemudian akan didapatkan matrik jarak sebagai berikut :
  • 14. 21.C Contoh Kasus a. Perhitungan Jarak dari data ke 1 terhadap pusat cluster 15
  • 15. 21.C Contoh Kasus b. Perhitungan Jarak dari data ke 2 terhadap pusat cluster 16
  • 16. 21.C Contoh Kasus c. Perhitungan Jarak dari data ke 3 terhadap pusat cluster 17
  • 17. 21.C Contoh Kasus Perhitungan seterusnya sampai Jarak dari data ke 12 terhadap pusat cluster, Sehingga hasil perhitungan jarak selengkapnya adalah : 18 Baris Pertama Menunjukkan nilai jarak data terhadap titik pusat Cluster Pertama, Baris kedua menunjukkan nilai jarak data terhadap pusat cluster kedua.
  • 19. 21.C Contoh Kasus 4. Penentuan Pusat Cluster Baru 20 Karena C1 memiliki 10 anggota maka perhitungan cluster baru menjadi : C1=
  • 20. 21.C Contoh Kasus Karena C2 hanya mempunyai 2 anggota maka cluster baru menjadi : 21 C2=
  • 21. 21.C Contoh Kasus 5. Pengulangan langkah ke 2 hingga posisi data tidak mengalami perubahan 22 a. Perhitungan Jarak dari data ke 1 terhadap pusat cluster
  • 22. 21.C Contoh Kasus 23 b. Perhitungan Jarak dari data ke 2 terhadap pusat cluster
  • 23. 21.C Contoh Kasus 24 c. Perhitungan seterusnya sampai Jarak dari data ke 12 terhadap pusat cluster. Sehingga hasil perhitungan jarak selengkapnya adalah :
  • 24. 21.C Contoh Kasus 6. Lakukan pengelompokan data kembali sehingga dihasilkan matrik yang dimisalkan dengan G2. 25
  • 25. 21.C Contoh Kasus 7. Karena G1 = G2 dimana anggota yang sama, maka tidak perlu dilakukan iterasi / perulangan lagi. Dan sampai disini hasil Clustering sudah mencapai stabil dan Konvergen 26 8. Kesimpulan. Hasil Clustering adalah Cluster 1 : Siswa 1, 2, 4, 6, 7, 8,9,10, 11,12 Cluster 2 : Siswa 3 dan 5