Studi Al-Qur'an merupakan ilmu yang membahas berbagai masalah yang berhubungan dengan Al-Qur'an, mulai dari sejarah turunnya, pengumpulan dan penyusunan ayat-ayatnya, hingga tafsir dan kegunaannya. Ilmu ini telah berkembang sejak zaman Rasulullah saw hingga abad-abad selanjutnya dengan dikeluarkannya berbagai karya penting oleh tokoh-tokoh ulama.
1. MAKALAH
STUDY AL-QUR'AN DAN PERKEMBANGANNYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Studi Al-Qur’an”
Dosen Pembimbing:
Yusriyah, M.Pd.I.
Disusun Oleh:
Putri ardianingsih (12210423021)
Lulu Dewi Yana (12210420512)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
2. i
KATA PENGHANTAR
Assalamu’alakum wr. wb
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan baik. Shalawat dan salam
tersanjungkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama Islam
ini. Kemudian dari pada itu, kami sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha kami, mengingat hal itu dengan
segalahormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada Ibu Yusriyah, M.Pd.I. atas bimbingannya selaku dosen pengampu
dalam mata kuliah ini.
Kami mengetahui bahwasanya dalam makalah ini akan terdapat
banyak kekurangan ataupun kesalahan baik dari segi isi maupun penulisannya
maka dariitu adanya saran yang membangun benar-benar kami terima dengan
terbuka guna untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap bahwasanya
selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ulumul Qur’an, makalah kami
ini sekiranya dapat menjadi tambahan referensi bagi para pelajar. Apabila ada
informasi yang salah dan kurang lengkap saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR .................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I .............................................................................................................1
PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
BAB II............................................................................................................3
PEMBAHASAN ............................................................................................3
2.1 Pengertian Studi Al-Qur’an.............................................................3
2.2 Sejarah dan Perkembangan Studi Al-Qur'an..................................5
2.3 Kegunaan Sudi Al-Qur’an...............................................................8
2.4 Ulumul Qur’an dan karyanya .........................................................8
BAB III ........................................................................................................11
PENUTUP....................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................12
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi Qur’an juga dikenal dengan istilah Ulumul Qur’an. Kata u`lum
jamak dari kata i`lmu. i`lmu berarti al-fahmu wal idraak (faham dan
menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi permasalahan yang
beraneka ragam yang disusun secara ilmiah. Jadi, yang dimaksud dengan
u`luumul qu`ran atau studi qur’an ialah ilmu yang membahas masalah-
masalah yang berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbaabu nuzuul
(sebab-sebab turunnya al-qur`an), pengumpulan dan penertiban Qur`an,
pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah, An-Nasikh wal
mansukh, Al-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan Qur`an (Drajat, 2017).
Studi A-Qur’an merupakan salah satu komponen dasar yang memuat
ilmu-ilmu yang harus dikuasai sebelum dan saat pada menguji, dan
menggali konsep, hokum-hukum, dan ajaran yang termuat dalam Al-
Qur’an. Penguasaan ilmu-ilmu tersebut dimaksudkan agar dapat
memperoleh pemahaman yang benar tentang makna yang tersurat dan
yang tersirat dalam al-Qur’an sehingga menghasilkan konsep, hokum-
hukum dan ajaran yang sejalan dengan spirit turunnya Al-Qur’an
(Yustisia, 2004)
Terkadang ilmu ini dinamakan juga ushuulu tafsir (dasardasar tafsir)
karena yang dibahas berkaitan dengan beberapa masalah yang harus
diketahui oleh seorang Mufassir sebagai sandaran dalam menafsirkan
Qur`an (Basir, 2019).
Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan
manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia
dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Dengan demikian, untuk dapat memahami ajaran Islam secara sempurna,
5. 2
maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami Al-
Qur’an (Ismatulloh, 2015).
Berdasarkan uraian diatas, sangatlah penting bagi setiap umat
muslimmemahami dan mempelajari Al-Qur’an sebagai panduan dan
pedoman hidup,agar senantiasa selamat, tidak terjerumus dalam lubang
kesesatan yang penuhkemaksiatan, dan mendapat keberkahan dalam
menjalani hidup, baik di Dunia maupun di Akhirat kelak. Amin
Allahumma amin.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari Studi A-Qur’an?
2. Bagaimana sejarah dan perekembangan Studi Al-Qur’an?
3. Apa kegunaan Studi A-Qur’an?
4. Siapa saja tokoh Ulumul Qur’an dan apa saja karya yang
dimilikinya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk menjelaskan pengertian Studi Al-Qur’an.
2. Untuk menjelaskan Sejarah dan perekembangan Studi Al-
Qur’an.
3. Untuk menjelaskan Apa kegunaan Studi A-Qur’an.
4. Untuk menjelaskan tokoh Ulumul Qur’an dan apa saja karya
yang dimilikinya.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Studi Al-Qur’an
Studi Al-Qur’an merupakan serangkaian kata dalam bahasa
Arab dikenal dengan al-madkalu ila ‘ilm al-Qur,an. Kata studi berasal
dari bahasa Inggris yang diadopsi kedalam bahasa Indonesia bentik
aslinya adalah study jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia
menjadi “mempelajari” atau “mengkaji”. Studi Al-Qur’an adalah
pengkajian terhadap ilsam secara ilmiah, baik islam sebagai sumber
ajaran, pemahaman, maupun pengalaman. Atau meminjam pendapat,
yaitu ilmu yang mempelajari seluk-beluk Al-Qur’an seperti ilmu
asbabum nuzul, penyusunan surah dan ayatnya, nasikh dan
mansuknya, serta muhkam dan mutasyabih-nya (Abd Moqsith
Ghazali, 2009).
Istilah lain dalam ilmu ini dikenal dengan ‘ulumul Qur’an. Al-
ilmu dalam bahasa Arab berasal dari bentuk kata masdar yang
bermakna al-fahmu, al-ma’rifah, al-idrak, dan al-yakin. Secara
termologi ada tiga pengertian yang dikemukakan oleh para ulama.
Pertama adalah suatu keyakinan terhadap sesuatu. Kedua, yaitu ilmu
pengetahuan tentang allah dan segala sesuatu uang berhubungan
dengan-nya. Ketiga, yaitupengetahuan tentang terungkapnya segala
sesuatu yang tersembunyi. Menurut ahli tadwid, ilmu merupakan
kumpulan dari beberapa masalah yang saling berhubungan antara satu
sama lainnya. Misalnya, ilmu hadits dan periwayatnya. Ada juga yang
mendefinisikan al-ilmu sebagai al-idrak (penemuan), al-fan (profesi
atau ke ahlian). Sementara ilmu adalah pengetahuan terhadap sesuatu
dengan pasti dan yakin (Abdul Hamid, 2016).
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa ilmu adalah keseluruhan sistem pengetahuan yang didapat
melalui proses tertentu dan sistematis, bisa pengetahuan dikenal
dengan knowledge. Pengetahuan dalah keseluruhan pemikiran,
7. 4
gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki oleh manusia
tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya
(Susanto, 2012).
Secara istilah (terminology), para ulama’ telah memutuskan
definisi ‘Ulum Al-Qur’an dengan redaksi yang berbeda-beda yaitu:
1.2 Az-Zarqani merumuskan definisi ‘ulum A-Qur’an sebagai
berikut:
“Beberapa pembahasan (kajian-kajian) yang berhubungan
dengan Al-Qur'an al- Karim dari segi turunnya, urutan-
urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya,
penafsirannya, kemukjizatannya, nasikh dan mansukh,
penolakan hal- hal yang dapat menimbulkan keraguan
terhadapnya dan sebagainya“.
2.2 Manna’ al-Qattan mendefinisikan sebagai berikut:
8. 5
“Ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur'an
dari segi pengetahuan tentang sebab-sebab turunnya, pengumpulan
dan urut-urutannya, pengetahuan tentang makki dan madani, nasikh
dan mansukh, muhkam dan mustasybih dan halhal lain yang ada
hubungannya dengan Al-Qur'an“ (Drajat, 2017).
Kedua difinisi di atas pada dasarnya sama, keduanya
menunjukkan bahwa ‘ulum Al-Qur'an (Studi Al-Qur'an) adalah
kumpulan sejumlah pembahasan yang ada hubungannya dengan Al-
Qur'an baik yang ada di dalam Al-Qur'an (ma fi Al Qur'an) maupun
yang ada di sekitar Al-Qur'an (ma hawla Al Qur'an).
2.2 Sejarah dan Perkembangan Studi Al-Qur'an
‘Ulum Al-Qur'an sebagai disiplin ilmu, tidak lahir sekaligus,
akan tetapi melalui proses pertumbuhan dan perkembangan. Pada
masa Rasulullah SAW. dan dua khalifah pertama, yaitu Abu Bakar
As-Shiddiq dan Ummar bin Khattab, ‘Ulum Al-Qur'an belum
dikenal sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri, apalagi tertulis.
Walaupun demikian, embrio atau cikal-bakal dari pada ‘Ulum Al-
Qur'an sudah ada semenjak Rasulullah SAW. Hal itu ditandai
dengan kegairahan para sahabat untuk mempelajari Al-Qur'an
dengan sungguh-sungguh. Mereka mempelajari sekaligus
mengamalkan ayat yang sedang dipelajarinya (Rohmana, 2017).
Kegairahan para sahabat untuk mempelajari dan
mengamalkan Al-Qur'an tampaknya lebih kuat lagi ketika Nabi hadir
di tengah-tengah mereka. Hal inilah yang kemudian mendorong Ibn
Taimiyyah untuk mengatakan bahwa Nabi sudah menjelaskan apa-
apa yang menyangkut penjelasan Al-Qur'an kepada para sahabatnya.
Sebagai Rasul, beliau ditugaskan menyampaikan wahyu sekaligus
menjelaskan maksud dan kandungan Al-Qur'an kepada umatnya
dalam rangka membumikan makna-makna Al- Qur'an.
Setelah Rasulullah SAW. wafat, para sahabat sebagai penerus
9. 6
perjuangan Rasulullah SAW. berusaha menjelaskan berbagai
persoalan yang berkaitan dengan kajian Al-Qur'an. Pada abad
pertama hijriah ini kegiatan para sahabat dan tabi'in dalam usaha
penyebaran ilmu-ilmu Al-Qur'an dilakukan melalui jalan
periwayatan dan pengajaran secara lisan, tidak melalui tulisan atau
catatan. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan embrio bagi masa
pembukuannya.
Pada abad ke-2 H. ini, ‘Ulum Al-Qur'an memasuki masa
pembukuannya dengan memberikan prioritas pada ilmu tafsir, karena
fungsinya sebagai Ummu ‘Ulum Al-Qur'an (induk ilmu-ilmu Al-
Qur'an). Para tokoh muslim berasal dari kelompok tabi' at-tabi'in
mulai memfokuskan perhatian mereka terutama kepada pembukuan
hadits yang memuat berbagai informasi yang berasal dari Rasulullah
SAW. termasuk tafsir Al-Qur'an. Penulis pertama dalam hal tersebut
antara lain Yazid bin Harun as-Sulami, Shu'bah ibn al-Hajjaj, Waqi'
ibn Jarrah, Sufyan bin Uyaynah, dan lain sebagainya. Dengan
demikian, pada abad kedua hijriah ini, ‘Ulum Al-Qur'an (Studi Al-
Qur'an) sudah mengalami perkembangan dan perubahan bentuk dari
periwayatan secara lisan menjadi tertulis, hanya saja masih menjadi
satu dengan hadits dan fiqh.
Pada abad ke-3 H., Ibn Jarir at-Tabari sebagai penyusun kitab
tafsir terbaik yakni Jami' Al-Bayan fi Tafsir Al-Qur'an dan pertama
kali menyajikan tafsir dengan mengemukakan berbagai pendapat
yang disertai pula dengan proses tarjih (metode kritis). Di samping
itu, juga memuat i'rab dan istinbat (penggalian hukum Al-Qur'an).
Pada masa ini juga telah disusun beberapa ‘Ulum Al-Qur'an yang
masing-masing berdiri sendiri, antara lain: Ali Ibn al-Madini
menyusun ilmu Asbab An-Nuzul, guru Imam Al- Bukhari, Abu
Ubaid al-Qasim ibn Salam menyusun ilmu Naskh wa Mansukh, ilmu
Qira'at Al Qur'an, dan Fadha'ilul Qur'an, Muhammad bin Ayyub al-
Daris menyusun ilmu Makki wa Al-Madani. Dan Muhammad ibn
Khalaf ibn al-Marzuban menyusun kitab al-Hawi fi ‘Ulum A'-Qur'a.
10. 7
Pada abad ke 5 H., ilmu-ilmu Al-Qur'an yang lahir adalah
I'jazul Qur'an karya Abu Bakar al-Baqillani20
, al-Burhan fi ‘Ulum
Al-Qur'an dan ilmu I'rab karya Ali bin Ibrahim ibn Sa'id al-Hufi, At-
Taysir fi al-Qira'at as-Sab'i dan al-Muhkam fi an-Nuqat karya Abu
Amr ad-Dani, Ilmu Amthal Al Qur'an karya al-Mawardi, dan Ihya'
‘Ulum ad-Din karya al-Ghazali yang mengilhami lahirnya metode
ilmiah dalam penafsiran Al- Qur'an.
Pada abad ke-6 H., Ibn al-Jauzi menyusun kitab Funun al-
Afinan fi Ulum al- Qur'an dan kitab al-Mujtaba fi Ulum Tata'allaq
bi Al Qur'an, dan Abu al-Qasim Abd ar-Rahman as-Suhaili.
Selanjutnya disusul oleh as-Sakhawi pada abad ke-7 H dengan
kitabnya yang berjudul Hidayat al-Murtab fi al-Mutashabih
(Sakhawiyah), kemudian Abu Shaman Abd ar-Rahman Ibn Ismail
menyusun kitab al-Mursyid al-Wajiz fi Ma Yata'allaq bi al-Qur'an
al-Aziz. Pada abad ke 8 Burhanuddin az-Zarkasyi menyusun kitab
al-Burhan fi Ulum al-Qur'an.
Lalu pada abad 9, Jalaluddin al-Bulqini menyusun kitab
Mawaqi' al-Ulum min Mawaqi al-Nujum. Pada masa ini pula as-
Suyuti menyusun kitab al-Tahbir fi Ulum al- Tafsir dan kitab al-
Itqan fi Ulum Al-Qur'an. Karya as-Suyuti ini dipakai pedoman para
ulama' dan banyak ulama' yang merasa puas dengan kitab ini. Kondisi
ini berakibat pada kelesuan (stagnasi) dalam kegiatan tulis menulis
‘Ulum Al-Qur'an pada abad berikutnya. Masa stagnasi berlangsung
dari abad 10 H hingga akhir abad 13 H.
Pada abad ke-13-14 H., ilmu-ilmu Al-Qur'an yang terkenal
adalah Tafsir al- Mannar karya M. Abduh, ia merupakan tafsir
pertama yang menggunakan metode adab al-ijtima'i (sosio kultural),
al-Tibyan li Ba'd al-Mabahith al-Muta'alliqah bi al-Qur'an karya
Syekh Tahir al-Jazairi, Manhaj al-Furqan fi ‘Ulum Al-Qur'an karya
Muhammad Ali Salamah. Manahil al-Irfan Fi ‘Ulum Al-Qur'an
karya Muhammamd Abd al-Azim al- Zarqani, dan Mabahith fi
‘Ulum Al-Qur'an karya Subhi as-Salih.
11. 8
2.3 Kegunaan Sudi Al-Qur’an
Pemahaman terhadap ulmu-ilmu Al-Qur'an bagaikan merangkai alat
yang berguna untuk mengkaji dan memahanmi Kalam Allah SWT.,
yang terkait dengan perintah dan larangannya, etika, serta moral dan
lainsebagainya. Dengan demikian, studi Al-Qur'an sangat membantu
dan bermanfaat dalam pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an secara benar
dan beragam, penulisan ayat-ayat Al-Qur'an secara benar,
pemahaman isi yang tertuang di dalam ayat-ayat Al-Qur'an secara
tepat dan benar, penghayatan dan pengamalan terhadap berbagai
petunjuk, berbagai hukum, dan hikmahnya, juga penggalian makna
dan pengistinbatan hukum Islam dari Al-Qur'an secara komprehensif,
di samping kemampuan mengungkap kemukjizatan Al-Qur'an baik
dari sisi bahasa, makna yang dimuat, sampai pada pembuktian ilmu
pengetahuan.
Ilmu-ilmu Al-Qur'an juga sangat banyak manfaatnya bagi
umat manusia yang tekun menggalinya, tidak hanya memberikan
hidayah tetapi juga memberikan inspirasi lahirnya ilmu pengetahuan
yang melimpah, baik ilmu-ilmu klasik maupun mutakhir. Di sisi lain,
studi Al-Qur'an berguna memperkuat keyakinan akan kebenaran dan
keaslian Al-Qur'an sekaligus bekal untuk menyusun argumentasi
yang melandasi keyakinan tersebut sehingga mampu menepis
tuduhan dan keraguan akan otentisitas Al-Qur'an. Secara praktis
ilmu-ilmu Al-Qur'an juga membantu memberikan solusi bagi segala
persoalan kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan berbangsa
yang termasuk masalah-masalah fiqhiyah atau ijtihadiyah (Affani,
2019).
2.4 Ulumul Qur’an dan karyanya
Pada bagian terdahulu telah dikemukakan sejumlah tokoh
‘Ulum Al-Qur'an beserta karya ilmiahnya. Di antara mereka
terutama yang hidup sebelum abad ke-5 H, hanya membahas
bagian-bagian tertentu dari ‘Ulum Al-Qur'an. Maka pada bagian ini
akan dikemukakan sejumlah tokoh yang membahas ‘Ulum Al-
Qur'an dengan merangkum cabang-cabang ‘Ulum Al-Qur'an dalam
12. 9
karya-karya mereka. Dan kitab-kitab mereka inilah yang
sebenarnya disebut kitab ‘Ulum Al-Qur'an. tokoh-tokoh yang
dimaksud:
1.Ali ibn Ibrahim ibn Sa'id al-Hafi karyanya 1 al-Burhan fiy
‘Ulum al-Qur'an.
2. Ibn al-Jauziy, karyanya: Funun al-Afinan fiy Aja'ib
‘Ulum dan al-Mujtaba' fiy ‘Ulum Tata'allaq bi al-
Qur'an.
3. Abu Syamah, karyanya: al-Mursyid al-Wajiz Fi Ma
Yata'allaq bi alQur'an al- Aziz
4. Badr al-Din al-Zarkasyi karyanya : al-Burhan fiy ‘Ulum al-
Qur'an.
5. Jalal al-Din al-Sayuti, karyanya: al-Tahbir fiy ‘Ulum
al-Tafsir dan al-Itqan fiy ‘Ulum al-Qur'an.
6. Tahir al-Juzairi, al-Tibyan fiy ‘Ulum al-Qur'an.
7. Muhammad Ali Salamah, Manhaj al-Furqan fiy ‘Ulum al-
Qur'an
8. Muhammadi Abd al-Azim al-Zarqaniy, karyanya
:Manahil irfan fiy ‘Ulum al- Qur'an.
9. Ahmad Ali, Karyanya: Muzakkarah ‘Ulum al-Qur'an.
10. Subhi Salim, Mabahis fiy ‘Ulum al-Qur'an.
11. Manna al-Qattan, karyanya : Mabahis fiy ‘Ulum al-Qur'an.
12. Ahmad Muhammad Ali Daud, karyanya: ‘Ulum al-Qur'an
wa al-Hadis.
13. Abu Bakar Ismail, Dirasat fiy ‘Ulum al-Qur'an.
14. Muhammad Ali al-Sabuniy, al-Tirbyan fiy ‘Ulum al-
Qur'an.
Masih banyak tokoh dan kitab yang membahas tentang ‘Ulum
Al-Qur'an. Namun tokoh-tokoh yang telah disebutkan inilah yang
13. 10
lebih dikenal, dan buku-buku mereka menjadi rujukan bagi penulis
dan peneliti tentang ‘Ulum Al-Qur'an saat ini. Di antara mereka yang
paling terkenal adalah al-Sayuti dengan kitabnya al-Itqan fi ‘Ulum
Al-Qur'an. Kitab ini terdiri atas dua juz, dan membahas 80 jenis
‘Ulum Al-Qur'an. Begitu pula al-Zarkasyi yang lebih dahulu dari al-
Sayuti, dalam kitabnya al-Burhan fi ‘Ulum Al-Qur'an yang terdiri
dari 4 jilid beliau membahas 47 jenis ‘Ulum Al-Qur'an (Basir,
2019).
14. 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Studi Al-Qur'an adalah pengkajian terhadap Islam secara ilmiah,
baik Islam sebagai sumber ajaran, pemahaman, maupun pengalaman
juga ilmu yang mempelajari seluk- beluk Al-Qur'an seperti ilmu
asbabun nuzul, penyusunan surah dan ayatnya, pengumpulannya,
penulisannya, cara membacanya, menafsirkannya, nasikh dan
mansuknya, serta muhkam dan mutasyabih-nya.
2. Studi Al-Qur'an (ilmu Al-Qur'an) sebagai sebuah disiplin ilmu tidak
lahir secara sekaligus, namun melalui proses dan tahapa. Pada masa
Rasulullah san empat khalifahnya studi Al-Qur'an disampaikan
secara lisanatau dengan cara periwayatan. Pada abad ke-2 H., studi
Al-Qur'an mengalami perkembangan, yaitu mulai dibukukan
bersama hadits. Pada abad ke-3 H., studi Al-Qur'an sudah
dibukukan secara independen dan mulai digunakan istilah ‘Ulum Al-
Qur'an.
3. Kegunaan studi Al-Qur'an adalah membantu memahami atau
menggali petunjuk dan pengistinbatan hukum Islam dari Al-Qur'an
secara komprehensif, dan mampu mengungkap kemukjizatan Al-
Qur'an baik dari sisi bahasa, makna yang dimuat, bahkan pembuktian
ilmu pengetahuan.
4. Beberapa tokoh membahas ‘Ulum Al-Qur'an dengan merangkum
cabang-cabang ‘ulum Al-Qur'an dalam karya-karya mereka sehingga
menjadi rujukan bagi penulis dan peneliti tentang ‘Ulum Al-Qur'an
saat ini. Di antara karya-karya tersebut yang paling terkenal adalah
al-Sayuti dengan kitabnya al-Itqan fi ‘Ulum Al-Qur'an terdiri atas dua
juz, dan membahas 80 jenis ‘Ulum Al-Qur'an. Begitu pula al-Zarkasyi
yang lebih dahulu dari al-Sayuti, dalam kitabnya al-Burhan fi ‘Ulum
Al-Qur'an yang terdiri dari 4 jilid beliau membahas 47 jenis ‘Ulum
Al-Qur'an.
15. 12
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap para pembaca
dapat memahami makna dari STUDY AL-QUR'AN DAN
PERKEMBANGANNYA,, dan mampu mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan
makalah yang saya buat untuk selanjutnya.
16. 13
DAFTAR PUSTAKA
Affani, S. (2019). Tafsir Al-Qur'an dalam Sejarah Perkembangannya.
Jakarta: Prenadamedia Group, Divisi Kencana.
Abdul Hamid, L. (2016). Pengantar Studi Al-Qur'an. Prenada Media.
Abd Moqsith Ghazali, L. A., & Abshar-Abdalla, U. (2009). Meodologi
Studi Al-Qur'an. PT Gramedia Pustaka Utama.
Basir, A. (2019). Kaidah Tafsir Dalam Ulumul Quran. AL JAMI Jurnal
Ilmiah Keagamaan, Pendidikan, dan Dakwah, 15(29).
Drajat, Amroeni M.Ag. (2017). Ulumul Qur'an Pengantar Ilmu-ilmu
Al-Qur’an. Jakarta: Prenada Media.
Ismatulloh, I. (2015). Konsep Sakinah, Mawaddah Dan Rahmah Dalam
Al-Qur’an (Prespektif Penafsiran Kitab Al-Qur’an Dan
Tafsirnya). Mazahib, 14(1).
Rohmana, J. A. (2017). Sejarah Tafsir Al-Qur’an di Tatar Sunda.
Susanto, A. (2021). Filsafat ilmu: Suatu kajian dalam dimensi ontologis,
epistemologis, dan aksiologis. Bumi Aksara.
Yustisia, S.P. (2004). Kompilasi hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.