2. Di Indonesia, Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas utama
dalam pembangunan kesehatan. Salah satu tujuannya yaitu guna mencapai target
Millenium Development Goals (MDG’s) ke-5 yaitu menurunkan Angka Kematian
Ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Namun pada kenyataannya,
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menurut mencapai 359 per 100.000
kelahiran hidup, meningkat dibandingkan dengan data SDKI tahun 2007 yaitu 228
per 100.000 kelahiran hidup.
Kementrian Kesehatan RI membentuk Puskesmas Mampu Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED). PONED adalah pelayanan untuk
menanggulangi kasuskasus kegawatdaruratan obstetri (kebidanan) dan neonatal
(bayi baru lahir). PONED turut berkontribusi mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi dengan cara meningkatkan deteksi dan penanganan ibu
hamil dengan resiko tinggi serta kasus komplikasi obstetri dan neonatal. Salah satu
pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan Postnatal care (PNC) atau pelayanan
nifas . (Arindita R. dan Fitri I./Persepsi Ibu Nifas/ HIGEIA 1 (3) (2017)
3. 82.5
83
83.5
84
84.5
85
85.5
86
86.5
87
87.5
88
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) di Indonesia
Tahun 2013-2018Tabel Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) di Indonesia tahun 2013-
2018
No Tahun Cakupan KF3
1 2013 86.64
2 2014 86.41
3 2015 87.06
4 2016 84.41
5 2017 87.36
6 2018 85.92
Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2019
4. Berdasarkan Tabel Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) di Indonesia tahun 2013-
2018:
Cakupan kunjungan nifas (KF3) di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar 86,64,
tahun 2014 86,41, tahun 2015 sebesar 87,06, tahun 2016 sebesar 86,41, tahun 2017
sebesar 87,36 dan tahun 2018 sebesar 85,95.
Kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 87,6 dan terendah
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 84,41.
(Sumber: Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2019)
5. Berdasarkan Tabel Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) di Indonesia tahun 2013-2018
Kunjungan tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 87,6 dan terendah
terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 84,41.
kunjungan post partum merupakan kunjungan yang dilakukan ibu nifas ke tenaga
kesehatan selama masa nifas. Namun fenomena yang terjadi di masyarakat
kunjungan post partum jarang dilakukan sesuai standar, seringkali hanya dua kali
atau satu kali kunjungan selama post partum, selama tidak ada keluhan pada ibu
maupun bayinya.
Bagi instansi terkait disarankan untuk meningkatkan mutu pelayanan pada
bidang kehandalan (reliability), daya tanggap (responseiveness), jaminan
(assurance), empati (empathy), dan bukti langsung (tangible) terutama pada
pelayanan nifas postnatal care