3. Peralatan yang digunakan :
1. Sedimentation Measurement Waduk
Banyu Urip :
• GPS Penerima tipe RTK 2 set
• Total Station 1 set
• Echosounder dual frekuensi 1
set
• Perahu Survey 1 set
• Waterpass Autolevel 1 set
• Aksesoris Survey 1
set
• Komputer dan printer 2 set
• Transportasi 1 set
4. 1. GPS
Geodetik
GPS GEODETIC adalah alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana
Akurasi yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat,
alat ini dapat digunakan dalam pengukuran lahan, seperti Hutan,
perkebunan, dengan akurasi sampai 5-10mm.
GPS Geodetic ini mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2,
atau GNSS, merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format
RINEX yang sangat mengesankan dari GPS ini yaitu mempunyai ketelitian
lebih tinggi dari GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter.
Berbeda dengan GPS Navigasi, untuk GPS Geodetic untuk mendapatkan
ketelitian tinggi harus menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu
set GPS Geodetic terdiri dari dua alat, sebagai base station dan sebagai
rover.
6. Metode Pengukuran Survey
Metode Global Navigation Satelite
System (Gnss)
Metode Statik
• Posisi Titik Diam
• Bisa dengan cara Absolute ataupun
Differential Positioning
• Bisa menggunakan data Pseudorange
dan/atau Fase
• Epoch pengamatan biasanya banyak
• Keandalan dan Ketelitian tinggi ( orde
cm s.d mm )
• Aplikatif dalam penentuan titik kontrol
survey pemetaan dan survey geodetic
7. Metode RTK
• Pengamatan berupa differential
positioning
• Tipe data menggunakan data fase
• Keandalan dan ketelitian posisi
yangdiperoleh umumnya tinggi (1-5
cm)
Metode Jaring
• Kelebihan metode jarring:
• Geometri kuat
• Ketelitian reltif tinggi ( sampai dengan
mm)
• Kontrol Kualitas Baik
• Kekurangan metode jarring :
• Waktu pengamtan relative lama
• Jumlah receiver lebih dari 1 (ideal 3)
• Biaya lebih mahal
8. 2. Survey Tachimetri
• Pengukuran Teristis
• Pengukuran Sudut Horizontal
• Pengukuran Jarak Elektronik
• Pengukuran Kerangka Kontrol
Horisontal
• Pengukuran Detail Situasi dan
Potongan Melintang
Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal
Pengukuran Detail Situasi dan Potongan Melintang
9. BM Referensi
Jalur Pengukuran Poligon
dan Tinggi Tachimetri
Patok GPS Nav, Poligon,
Tachimetri dan CS
Patok Poligon, Tachimetri
dan CS
Pengukuran CS Tachimetri
10. 3. Survey Bathimetri • Dalam pengukuran Bathimetri kegiatan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
• Pengukuran Bathimetri yang meliputi
pengukuran kedalaman Danau dan pos
positioning titik-titik pengukuran.
• Kedalaman air harus diukur dengan
echosounder dan lajur pengukuran
diambil dengan interval 25 (dua puluh
lima) meter.
• Referensi ketinggian untuk topografi
dan bathimetri dibuat sama yaitu titik
ketinggian 0,00 diambil sama dengan
tinggi muka air waduk .
• Untuk memenuhi spesifikasi teknik
tersebut, maka metode pelaksanaan
dan peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan ini adalah sebagai berikut
11. Pengamatan Muka Air dan Navigasi Kapal
Survey
• Pengamatan Muka Air
dimaksudkan untuk mengetahui
rata-rata muka air sebagai dasar
perhitungan terhadap hasil
pemeruman.
• GPSmap sounder ini juga merekam
pergerakan kapal di perairan.
Dengan kemampuan ini surveior
dapat dengan mudah mengarahkan
kapal sesuai dengan jalur survei
bathimetri yang direncanakan.
Echo Sounder
Garmin
Transducer – Echo
Sounder
Alat
yang
digunakan
12. Metode Pengukuran Bathimetri
Survei Pemeruman dilaksanakan menggunakan
GPSMapsounder dimana Mapsounder
merekam profil dasar waduk sepanjang lajur
survey
Mapsounder dikalibrasi terlebih dahulu dengan
metode barcheck.
Pemasangan GPSMap Sounder dilakukan di atas
perahu, sedangkan transduser ditempatkan di
tengah perahu (antara haluan dan buritan) untuk
meminimalisasi pengaruh kesalahan akibat
pergerakan
Prosedur standar pencatatan data dilakukan
selama dilaksanakannya Survei Pemeruman
• Kontrol Kualitas survei Pemeruman meliputi :
• Melakukan barcheck sebelum dan sesudah Survei
Pemeruman, dan setiap kali Mapsounder diaktifkan.
• Memeriksa SOL, EOL serta menandainya .
• Setiap hari setelah survei Pemeruman, data dari 3 (tiga)
alat digabungkan dan langsung diproses serta
dibuatkan track plot untuk trip selanjutnya.
• Apabila didapati perbedaan kedalaman yang signifikan
maka dilakukan penyelidikan.
• Pekerjaan survei Pemeruman hanya dilakukan bila
keadaan cuaca dan alam (angin, ombak, gelombang)
memungkinkan untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang baik
• Akan dibuat peta hasil survei di lapangan untuk
memeriksa validitas dan kelengkapan, data yang telah
didapat.