SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
SURVEY
“SEDIMENTATION
MEASUREMENT”
WADUK BANYU
URIP
Sub-BAB
1. Survey Tachimetri
(sedimentation Measurment)
2. Survey Bathimetri
(sedimentation Measurment)
Peralatan yang digunakan :
1. Sedimentation Measurement Waduk
Banyu Urip :
• GPS Penerima tipe RTK 2 set
• Total Station 1 set
• Echosounder dual frekuensi 1
set
• Perahu Survey 1 set
• Waterpass Autolevel 1 set
• Aksesoris Survey 1
set
• Komputer dan printer 2 set
• Transportasi 1 set
1. GPS
Geodetik
GPS GEODETIC adalah alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana
Akurasi yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat,
alat ini dapat digunakan dalam pengukuran lahan, seperti Hutan,
perkebunan, dengan akurasi sampai 5-10mm.
GPS Geodetic ini mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2,
atau GNSS, merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format
RINEX yang sangat mengesankan dari GPS ini yaitu mempunyai ketelitian
lebih tinggi dari GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter.
Berbeda dengan GPS Navigasi, untuk GPS Geodetic untuk mendapatkan
ketelitian tinggi harus menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu
set GPS Geodetic terdiri dari dua alat, sebagai base station dan sebagai
rover.
Metode
Pengukuran
Survey
• Metode Global Navigation
Satelite System (Gnss)
• Metode Statik
• Metode RTK
• Metode Jaring
• Metode Radial
Metode Pengukuran Survey
Metode Global Navigation Satelite
System (Gnss)
Metode Statik
• Posisi Titik Diam
• Bisa dengan cara Absolute ataupun
Differential Positioning
• Bisa menggunakan data Pseudorange
dan/atau Fase
• Epoch pengamatan biasanya banyak
• Keandalan dan Ketelitian tinggi ( orde
cm s.d mm )
• Aplikatif dalam penentuan titik kontrol
survey pemetaan dan survey geodetic
Metode RTK
• Pengamatan berupa differential
positioning
• Tipe data menggunakan data fase
• Keandalan dan ketelitian posisi
yangdiperoleh umumnya tinggi (1-5
cm)
Metode Jaring
• Kelebihan metode jarring:
• Geometri kuat
• Ketelitian reltif tinggi ( sampai dengan
mm)
• Kontrol Kualitas Baik
• Kekurangan metode jarring :
• Waktu pengamtan relative lama
• Jumlah receiver lebih dari 1 (ideal 3)
• Biaya lebih mahal
2. Survey Tachimetri
• Pengukuran Teristis
• Pengukuran Sudut Horizontal
• Pengukuran Jarak Elektronik
• Pengukuran Kerangka Kontrol
Horisontal
• Pengukuran Detail Situasi dan
Potongan Melintang
Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal
Pengukuran Detail Situasi dan Potongan Melintang
BM Referensi
Jalur Pengukuran Poligon
dan Tinggi Tachimetri
Patok GPS Nav, Poligon,
Tachimetri dan CS
Patok Poligon, Tachimetri
dan CS
Pengukuran CS Tachimetri
3. Survey Bathimetri • Dalam pengukuran Bathimetri kegiatan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
• Pengukuran Bathimetri yang meliputi
pengukuran kedalaman Danau dan pos
positioning titik-titik pengukuran.
• Kedalaman air harus diukur dengan
echosounder dan lajur pengukuran
diambil dengan interval 25 (dua puluh
lima) meter.
• Referensi ketinggian untuk topografi
dan bathimetri dibuat sama yaitu titik
ketinggian 0,00 diambil sama dengan
tinggi muka air waduk .
• Untuk memenuhi spesifikasi teknik
tersebut, maka metode pelaksanaan
dan peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan ini adalah sebagai berikut
Pengamatan Muka Air dan Navigasi Kapal
Survey
• Pengamatan Muka Air
dimaksudkan untuk mengetahui
rata-rata muka air sebagai dasar
perhitungan terhadap hasil
pemeruman.
• GPSmap sounder ini juga merekam
pergerakan kapal di perairan.
Dengan kemampuan ini surveior
dapat dengan mudah mengarahkan
kapal sesuai dengan jalur survei
bathimetri yang direncanakan.
Echo Sounder
Garmin
Transducer – Echo
Sounder
Alat
yang
digunakan
Metode Pengukuran Bathimetri
Survei Pemeruman dilaksanakan menggunakan
GPSMapsounder dimana Mapsounder
merekam profil dasar waduk sepanjang lajur
survey
Mapsounder dikalibrasi terlebih dahulu dengan
metode barcheck.
Pemasangan GPSMap Sounder dilakukan di atas
perahu, sedangkan transduser ditempatkan di
tengah perahu (antara haluan dan buritan) untuk
meminimalisasi pengaruh kesalahan akibat
pergerakan
Prosedur standar pencatatan data dilakukan
selama dilaksanakannya Survei Pemeruman
• Kontrol Kualitas survei Pemeruman meliputi :
• Melakukan barcheck sebelum dan sesudah Survei
Pemeruman, dan setiap kali Mapsounder diaktifkan.
• Memeriksa SOL, EOL serta menandainya .
• Setiap hari setelah survei Pemeruman, data dari 3 (tiga)
alat digabungkan dan langsung diproses serta
dibuatkan track plot untuk trip selanjutnya.
• Apabila didapati perbedaan kedalaman yang signifikan
maka dilakukan penyelidikan.
• Pekerjaan survei Pemeruman hanya dilakukan bila
keadaan cuaca dan alam (angin, ombak, gelombang)
memungkinkan untuk mendapatkan hasil pengukuran
yang baik
• Akan dibuat peta hasil survei di lapangan untuk
memeriksa validitas dan kelengkapan, data yang telah
didapat.
Penetapan Laju
Survey
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
(1) (2) (4)
A. PENDAHULUAN
A.1 Persiapan di Kantor 3
A.2 Mobilisasi 1
A.3 Persiapan di Lapangan 3
A.4 Survey Pendahuluan (Orientasi Lapangan 1
A.5 Identifikasi data hasil survey pendahuluan 1
SURVEY LAPANGAN RINCI, PERHITUNGAN
DAN PENGGAMBARAN
B.1 Survey Bathimetri 15
B.2 Survey Tachimetri 15
B.3 Pengolahan Data/Perhitungan di Lapangan 15
B.4 Penggambaran di Lapangan 15
B.5 Demobilisasi 1
B.6 Pengolahan Data/Perhitungan Final 7
B.7 Penggambaran Final 7
C. PENYUSUNAN PELAPORAN & DISKUSI
C.1 Diskusi/Asistensi 2
C.2 Penyusunan Laporan 7
C.3 Presentasi**) 1
Hari Ke
B.
No Uraian Pekerjaan
Waktu
Pelaksanaan
(Hari)
(3)
Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan Sedimentation Measurement
PPT Banyu Urip 211.pptx

More Related Content

Similar to PPT Banyu Urip 211.pptx

Intro Hidro-04.ppt
Intro Hidro-04.pptIntro Hidro-04.ppt
Intro Hidro-04.pptStuart Rango
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptxKelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptxkarlossare1
 
PELAKSANAAN LOGGING.pptx
PELAKSANAAN LOGGING.pptxPELAKSANAAN LOGGING.pptx
PELAKSANAAN LOGGING.pptxHaikalMaulanaN
 
Dasar penentuan geometri titik batas
Dasar penentuan geometri titik batasDasar penentuan geometri titik batas
Dasar penentuan geometri titik batassyafrilr
 
STRUCTURAL HEALTH MONITORING
STRUCTURAL HEALTH MONITORINGSTRUCTURAL HEALTH MONITORING
STRUCTURAL HEALTH MONITORINGNsaNs
 
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado, Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado, bramantiyo marjuki
 
12396798.ppt
12396798.ppt12396798.ppt
12396798.pptbaya13
 
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisikaMETODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisikaRanaWiratama3
 
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docxTEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docxDelvinaAudina
 
Onlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.id
Onlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.idOnlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.id
Onlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.idENVILIFE
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,OkaSyanti Septiani Nugraha II
 
Pengenalan ilmu ukur
Pengenalan ilmu ukurPengenalan ilmu ukur
Pengenalan ilmu ukurNik M Farid
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingBremaFirdaus
 
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRAIDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRAjariri arroah manda
 

Similar to PPT Banyu Urip 211.pptx (20)

Intro Hidro-04.ppt
Intro Hidro-04.pptIntro Hidro-04.ppt
Intro Hidro-04.ppt
 
pendadaran_S2
pendadaran_S2pendadaran_S2
pendadaran_S2
 
Pengenalan alat gps
Pengenalan alat gpsPengenalan alat gps
Pengenalan alat gps
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptxKelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
Kelompok3_MPD_sumber data DTM.pptx
 
PELAKSANAAN LOGGING.pptx
PELAKSANAAN LOGGING.pptxPELAKSANAAN LOGGING.pptx
PELAKSANAAN LOGGING.pptx
 
Dasar penentuan geometri titik batas
Dasar penentuan geometri titik batasDasar penentuan geometri titik batas
Dasar penentuan geometri titik batas
 
STRUCTURAL HEALTH MONITORING
STRUCTURAL HEALTH MONITORINGSTRUCTURAL HEALTH MONITORING
STRUCTURAL HEALTH MONITORING
 
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado, Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
 
12396798.ppt
12396798.ppt12396798.ppt
12396798.ppt
 
GPS Rozi saputra
GPS Rozi saputraGPS Rozi saputra
GPS Rozi saputra
 
reklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptxreklamasi pantai.pptx
reklamasi pantai.pptx
 
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisikaMETODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
METODE SEISMIK REFRAKSI dalam kuliah metode geofisika
 
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docxTEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
TEMA 4 Metode pengukuran setiap JKG.docx
 
Modul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelitModul 3-geodesi-satelit
Modul 3-geodesi-satelit
 
Onlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.id
Onlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.idOnlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.id
Onlimo & sparing dedi setiadi envilife.co.id
 
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Okainderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
inderaja 1Satelit pengamat kelautan (k.7) Syanti,Fahmi,Oka
 
Pengenalan ilmu ukur
Pengenalan ilmu ukurPengenalan ilmu ukur
Pengenalan ilmu ukur
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus ginting
 
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRAIDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
IDENTIFIKASI LUAS BENCANA TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

PPT Banyu Urip 211.pptx

  • 2. Sub-BAB 1. Survey Tachimetri (sedimentation Measurment) 2. Survey Bathimetri (sedimentation Measurment)
  • 3. Peralatan yang digunakan : 1. Sedimentation Measurement Waduk Banyu Urip : • GPS Penerima tipe RTK 2 set • Total Station 1 set • Echosounder dual frekuensi 1 set • Perahu Survey 1 set • Waterpass Autolevel 1 set • Aksesoris Survey 1 set • Komputer dan printer 2 set • Transportasi 1 set
  • 4. 1. GPS Geodetik GPS GEODETIC adalah alat ukur GPS dengan mengunakan satellite dimana Akurasi yang sangat tinggi serta ketelitian yang dihasilkan sangat akurat, alat ini dapat digunakan dalam pengukuran lahan, seperti Hutan, perkebunan, dengan akurasi sampai 5-10mm. GPS Geodetic ini mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2, atau GNSS, merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX yang sangat mengesankan dari GPS ini yaitu mempunyai ketelitian lebih tinggi dari GPS Navigasi. Ketelitiannya bahkan sampai milimeter. Berbeda dengan GPS Navigasi, untuk GPS Geodetic untuk mendapatkan ketelitian tinggi harus menggunakan dua alat waktu pengukuran. Jadi satu set GPS Geodetic terdiri dari dua alat, sebagai base station dan sebagai rover.
  • 5. Metode Pengukuran Survey • Metode Global Navigation Satelite System (Gnss) • Metode Statik • Metode RTK • Metode Jaring • Metode Radial
  • 6. Metode Pengukuran Survey Metode Global Navigation Satelite System (Gnss) Metode Statik • Posisi Titik Diam • Bisa dengan cara Absolute ataupun Differential Positioning • Bisa menggunakan data Pseudorange dan/atau Fase • Epoch pengamatan biasanya banyak • Keandalan dan Ketelitian tinggi ( orde cm s.d mm ) • Aplikatif dalam penentuan titik kontrol survey pemetaan dan survey geodetic
  • 7. Metode RTK • Pengamatan berupa differential positioning • Tipe data menggunakan data fase • Keandalan dan ketelitian posisi yangdiperoleh umumnya tinggi (1-5 cm) Metode Jaring • Kelebihan metode jarring: • Geometri kuat • Ketelitian reltif tinggi ( sampai dengan mm) • Kontrol Kualitas Baik • Kekurangan metode jarring : • Waktu pengamtan relative lama • Jumlah receiver lebih dari 1 (ideal 3) • Biaya lebih mahal
  • 8. 2. Survey Tachimetri • Pengukuran Teristis • Pengukuran Sudut Horizontal • Pengukuran Jarak Elektronik • Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal • Pengukuran Detail Situasi dan Potongan Melintang Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal Pengukuran Detail Situasi dan Potongan Melintang
  • 9. BM Referensi Jalur Pengukuran Poligon dan Tinggi Tachimetri Patok GPS Nav, Poligon, Tachimetri dan CS Patok Poligon, Tachimetri dan CS Pengukuran CS Tachimetri
  • 10. 3. Survey Bathimetri • Dalam pengukuran Bathimetri kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: • Pengukuran Bathimetri yang meliputi pengukuran kedalaman Danau dan pos positioning titik-titik pengukuran. • Kedalaman air harus diukur dengan echosounder dan lajur pengukuran diambil dengan interval 25 (dua puluh lima) meter. • Referensi ketinggian untuk topografi dan bathimetri dibuat sama yaitu titik ketinggian 0,00 diambil sama dengan tinggi muka air waduk . • Untuk memenuhi spesifikasi teknik tersebut, maka metode pelaksanaan dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut
  • 11. Pengamatan Muka Air dan Navigasi Kapal Survey • Pengamatan Muka Air dimaksudkan untuk mengetahui rata-rata muka air sebagai dasar perhitungan terhadap hasil pemeruman. • GPSmap sounder ini juga merekam pergerakan kapal di perairan. Dengan kemampuan ini surveior dapat dengan mudah mengarahkan kapal sesuai dengan jalur survei bathimetri yang direncanakan. Echo Sounder Garmin Transducer – Echo Sounder Alat yang digunakan
  • 12. Metode Pengukuran Bathimetri Survei Pemeruman dilaksanakan menggunakan GPSMapsounder dimana Mapsounder merekam profil dasar waduk sepanjang lajur survey Mapsounder dikalibrasi terlebih dahulu dengan metode barcheck. Pemasangan GPSMap Sounder dilakukan di atas perahu, sedangkan transduser ditempatkan di tengah perahu (antara haluan dan buritan) untuk meminimalisasi pengaruh kesalahan akibat pergerakan Prosedur standar pencatatan data dilakukan selama dilaksanakannya Survei Pemeruman • Kontrol Kualitas survei Pemeruman meliputi : • Melakukan barcheck sebelum dan sesudah Survei Pemeruman, dan setiap kali Mapsounder diaktifkan. • Memeriksa SOL, EOL serta menandainya . • Setiap hari setelah survei Pemeruman, data dari 3 (tiga) alat digabungkan dan langsung diproses serta dibuatkan track plot untuk trip selanjutnya. • Apabila didapati perbedaan kedalaman yang signifikan maka dilakukan penyelidikan. • Pekerjaan survei Pemeruman hanya dilakukan bila keadaan cuaca dan alam (angin, ombak, gelombang) memungkinkan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik • Akan dibuat peta hasil survei di lapangan untuk memeriksa validitas dan kelengkapan, data yang telah didapat.
  • 14.
  • 15. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 (1) (2) (4) A. PENDAHULUAN A.1 Persiapan di Kantor 3 A.2 Mobilisasi 1 A.3 Persiapan di Lapangan 3 A.4 Survey Pendahuluan (Orientasi Lapangan 1 A.5 Identifikasi data hasil survey pendahuluan 1 SURVEY LAPANGAN RINCI, PERHITUNGAN DAN PENGGAMBARAN B.1 Survey Bathimetri 15 B.2 Survey Tachimetri 15 B.3 Pengolahan Data/Perhitungan di Lapangan 15 B.4 Penggambaran di Lapangan 15 B.5 Demobilisasi 1 B.6 Pengolahan Data/Perhitungan Final 7 B.7 Penggambaran Final 7 C. PENYUSUNAN PELAPORAN & DISKUSI C.1 Diskusi/Asistensi 2 C.2 Penyusunan Laporan 7 C.3 Presentasi**) 1 Hari Ke B. No Uraian Pekerjaan Waktu Pelaksanaan (Hari) (3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Sedimentation Measurement