2. MANAJEMEN BANDWITH
Pengertian Bandwidth
Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam
koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang
menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi
(band).
Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah Bandwidth dan Data Transfer, yang biasa
digunakan dalam internet, khususnya pada paket – paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan
volume data yang dapat di transfer per unit waktu.
Sedangkan Data Transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih mudah kalau dikatakan bahwa
bandwidth adalah rate dari data transfer. Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan
sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke
titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik).
Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps
(bytes per second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan
pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.
3. Jenis – Jenis Bandwidth
Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :
1. Digital Bandwidth: Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui
sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi. Satuan yang biasa digunakan
adalah bits,Byte,Kilo,Mega,Giga
1bit mewakili data yang dikirim dalam bentuk digital (1 (on) dan 0(off)
1Byte(1B)=8bits | 1Kilobit(1kb)=1.000bits | 1KiloByte(1KB)=8.000bits
1Megabit(1Mb)=1000.000bits 1Gigabits(1Gb)=1.000.000.000 bits
2. Analog Bandwidth: Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi
tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang
menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
4. Pengertian dan Konfigurasi Manajemen Bandwidth
Management Bandwidth, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan
mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk
menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan
suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data.
Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung
kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat
dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS =
Quality Of Services).
Manajemen Bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas, paket) pada
link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan
mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk.
Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau
pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwith
memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai
dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.
5. Simple Queues
Queues adalah menu pada winbox dimana kita dapat memanagement bandwith pada suatu komputer
client yang sesuai dengan keinginan admin. Dimana computer client di batasi akses upload dan download
ke jaringan internet.
Manajemen Bandwitdh pada RouterOS Mikrotik
Pada sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, diperlukan sebuah mekanisme pengaturan
bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan bandwidth sehingga semua client
bisa mendapatkan jatah bandwidth masing-masing. QOS(Quality of services) atau lebih dikenal dengan
Bandwidth Manajemen, merupakan metode yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada
RouterOS Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fungsi Queue.
Limitasi Bandwidth Sederhana
Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue.
Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan
menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
6. Contoh Konfigurasi Manajemen Bandwidth
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap
client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address
dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :
Single IP (192.168.10.2)
Network IP (192.168.10.0/24)
Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil
di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download
max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
7.
8. Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps
dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia.
Permasalahan Manajemen Bandwidth
Solusi permasalahan Bandwidth Management
Optimalisasi penggunaan bandwidth adalah salah satu kewajiban dari administrator jaringan di suatu institusi atau kantor.
Penggunaan bandwidth haruslah diusahakan seoptimal mungkin, sehingga pemakaian internet oleh user dapat dikontrol
dengan baik.
Bandwidth management dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari squid dengan delay_poolsnya yang cukup efektif
untuk membatasi akses melalui http (port 80) dan kemudian penggunaan HTB yang dapat digunakan untuk mengontrol traffic
untuk semua port.
Squid, selain berfungsi untuk bandwidth manajemen memungkinkan penggunanya untuk menghemat bandwidth internet.
Squid berfungsi sebagai proxy server, sehingga halaman/file yang sudah diakses oleh pengguna yang menggunakan proxy
server yang sama akan disimpan di dalam memory/harddisk. Sehingga ketika pengguna lain ingin mengakses halaman
website/file yang sama. Proxy server tinggal memberikan data yang ada di dalam cachenya, sehingga tidak menggunakan
koneksi internet lagi. Hal ini menguntungkan kedua belah pihak, karena pengguna akan mendapatkan halaman/file yang
diinginkan lebih cepat (karena menggunakan koneksi lokal) dan bandwidth internet secara keseluruhan akan dihemat karena
proxy server tidak lagi mengunduh data yang diinginkan pengguna dari internet.
9. Permasalahan selanjutnya adalah apabila proxy server dan bandwidth manajemen (HTB)berada dalam
satu server yang sama. HTB yang dijalankan dalam satu server dengan proxy akan membatasi semua jenis
koneksi yang berasal dari server, tidak perduli apakah traffic itu berasal dari internet atau berasal dari
cache proxy. Konfigurasi seperti ini tidak efisien, karena seharusnya pengguna dapat mengunduh data
yang terdapat di cache proxy dengan kecepatan penuh. Tanpa dibatasi oleh HTB.
Contoh:
Apabila bandwidth yang tersedia sebesar 512kbps dan dibagi untuk 4 client, masing-masing 128kbps.
(Pembatasan dilakukan dengan menggunakan HTB) Maka bandwidth maksimum yang didapatkan oleh
client (pengguna) adalah 128kbps, ketika koneksi penuh. Tidak perduli apakah data yang diakses itu
sudah berada di cache proxy atau tidak.
Yang kita inginkan adalah apabila data yang ingin diakes sudah berada di cache proxy, maka client
tersebut harus dapat mengunduhnya dengan kecepatan LAN biasa (100mbps).
Solusi:
Ada beberapa macam solusi yang saya temukan untuk permasalahan ini.
1. Menggunakan Mikrotik <–> Squid with Tproxy (2 Box) -> Lihat Referensi
2. Menggunakan Squid with ZPH <–> Mikrotik (2 Box) -> Lihat Referensi_1 -> Lihat Referensi_2
3. Menggunakan Squid with ZPH+HTB (1 Box) -> Lihat Referensi