415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
ANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MATA DI BIBIR SUBUH
1. ANALISIS UNSUR INTRINSIK
CERPEN MATA DI BIBIR SUBUH
KARIA ARTIE AJMAD
Disertai dengan Argumen dan bukti teks
Nama : Haidar Labib
Ramadhan
Kelas : IX-A
Absen : 08
2. 1. TEMA
Janji Lama
“Tak ada yang berubah dengan dirimu? Kau bercanda! Kini kau lalai akan
semuanya. Sembahhyangmu tak lagi sebaik dulu. Dan, kau lupa akan janjimu,”
Wak Rohim berdiri di depan Muzaini dengan gagah.
2. AMANAT
Jangan suka berjanji jika tidak tahu bisa melakukannya
Amanat disampaikan secara imlpisit melalui peristiwa yang dialami oleh tokoh.
Karena kesibukan pekerjaan si tokoh, ia lupa janji yang dibuatnya selama 5 tahun
silam. Lalu dia diingatkan oleh “roh” gurunya melalui mimpi untuk
mengunjunginya.
3. 3. TOKOH, WATAK, DAN PENOKOHAN
Nama Tokoh = Muzaini
Watak = Pekerja Keras
Penokohan = Tidak Langsung
Bukti Teks:
Di mimpi Muzaini selepas kerja di kota besar ini, yang sering bertandang adalah kawan-
kawan kenalannya, bos di kantor yang sering mengejar deadline pekerjaan, pemilik kamar
sewa yang suka menagih padahal belum waktunya, atau yanh kerap datang di mimpinya
seorang Manisa.
Nama Tokoh = Wak Rohim
Watak = Baik Hati
Penokohan = Tidak Langsung
Bukti Teks:
Anak-anak yang diajar mengaji tak ditarik bayaran, apabila ada yang memberikan uang,
banyak kesempatan Wak Rohin menolaknya.
4. 4.1 LATAR TEMPAT
Masjid
Bukti Teks:
Suara azan Subuh terdengar, Merambat daro corong Pelantang suara di Masjid.
Surau Desa
Bukti Teks:
Dulu saat dia masih anak-anak, Wak Rohim gurunya mengaji di surau desa.
Kamar Sewa
Bukti Teks :
Di mimpi Muzaini selepas kerja di kota besar ini, yang sering bertandang adalah kawan-
kawan kenalannya, bos di kantor yang sering mengejar deadline pekerjaan, pemilik kamar
sewa yang suka menagih padahal belum waktunya, atau yanh kerap datang di mimpinya
seorang Manisa.
5. 4.2 LATAR WAKTU
Subuh
Bukti Teks:
Suara azan Subuh Terdengar, merambat dari corong pelantang suara di masjid.
Hari ini
Bukti Teks:
Muzaini tak mengerti, mengapa Wak Rohim datang di mimpinya hari ini, dengan keadaan
yang membuatnya bergidik pula.
Siang
Bukti Teks:
Lepas Siang Muzaini baru berkesempatan untuk pergi keluar rumah.
6. 4.3 LATAR SUASANA
Menyesal
Bukti Teks:
“Alasan saja kau, Muza. Menyesal aku duli tak memukulmu lebih keras dengan rotan ini.
Kini kau jadi seorang pembangkang.”Wak Rohim mengangkat rotannya tinggi-tinggi.
Marah
Bukti Teks:
“Muz! Kau tak menjalankan perintah Allah dengan baik, ya? Kau meleng ya?” Suara Wak
Rohim terdengar lantang.
Tegang
Bukti Teks:
“Bukan begitu, Wak Guru. Saya sudah berusaha bangun. Tapi tak juasa. Mata saya lengket
seperti kena getah nangka,” Muzaini Menggigil
7. 5. SUDUT PADANG
Orang Ketiga
Bukti menggunakan nama, yakni Muzaini, Wak Rohim
6. Alur
Mundur, Ada Flashback masa kecil
7. Gaya Bahasa
Menggunakan gaya bahasa sehari-hari dan mudah dipahami