Rangkuman dokumen:
1. Rangkaian elektronik flip-flop digunakan untuk menyimpan data dan informasi.
2. Terdapat beberapa jenis flip-flop seperti SR, D, JK, dan T yang memiliki perbedaan pada jumlah input dan cara mengubah status.
3. Flip-flop berfungsi untuk mengubah arus dengan input tertentu dan memiliki dua keluaran.
1. Tugas Artikel
Rangkaian Elektronika Flip-Flop
Oleh
Kelompok 1
I Putu Krisna Widyasatrya Dhananjaya 2001010068
Vieri Nurgracie Al Ayyubi 2001010077
I Wayan Sudiarsa Adnyana 2001010071
I Gede Gilang Wiraguna 2001010054
I Wayan Angga Swatra 2001010067
2. Rangkaian Elektronika Flip-Flop
Rangkaian elektronik flip-flop ditemukan pertama oleh ilmuwan yang bernama William Eccles
dan F.W Jordan pada tahun 1918 . Flip-flop awalnya dinamai sirkuit pemicu Eccles-Jordan dan berisi
dua elemen aktif. Flip-flop pada umumnya adalah sirkuit elektronik yang mempunyai dua tegangan
yang seimbang, rangkaian flip-flop juga merupakan multivibrator-dwistabil yang berarti rangkaian
elektronik yang digunakan untuk berbagai sistem dua keadaan seperti isolator, pewaktu, dan register,
flip flop mempunyai 2 ciri piranti penguat yaitu transistor, tabung hampa, di alurkan silang dengan
resistor dan kondensator.
Sirkuit flip-flop ini bertujuan untuk mengubah tegangan dengan inputan yang dimasukkan satu
elemen atau lebih, dan input kontrol juga memiliki 2 keluaran. Flip-flop adalah rangkaian elektronik
yang sangat dibutuhkan pada sistem elektronik digital yang digunakan dalam alat elektronik, komputer.
Rangkaian flip-flop berfungsi untuk menyimpan data dan informasi, penyimpanan data pada rangkaian
flip flop ini berfungsi untuk menyimpan state pada komputer.
Sirkuit flip-flop juga dapat menghitung bunyi teratur dan sinkronisasi pada sinyal clock untuk
sinyal clock referensi. Rangkaian elektronik Flip-flop merupakan sirkuit elektronika yang menggunakan
trigger, karena rangkaian flip-flop menghasilkan logic 1 dan 0 keluarannya. Nama Flip-flop secara
umum merujuk ke sirkuit yang dipicu level tapi yang menyimpan satu bit data adalah gerbang. Beberapa
penulis menggunakan istilah flip-flop secara eksklusif untuk membahas sirkuit clock yang biasanya
disebut kait transparan. Terminologi flip-flop ini sensitif dengan level disebut kait transparan, sedangkan
flip-flop yang dipicu tepi disebut flip-flop.
Gambar 1.1 General Flip-flop
Gambar 1.1 mengartikan simbol yang dipakai oleh rangkaian Flip-flop mengartikan 2 masukkan
yaitu masukkan SET dan CLEAR atau RESET.
3. NAND GATE LATCH
Nand gate latch adalah rangkaian elektronik Flip-flop yang tersusun dari dua buah gerbang yaitu
gerbang NAND dan gerbang NOR.
Jenis-jenis Flip-flop
pada dasarnya terdapat 4 jenis Flip-flop yaitu: SR, D, JK, dan T. Setiap jenis Flip-flop ini
memiliki perbedaan dan variasi, dimana perbedaannya terdapat pada jumlah input yang mereka miliki
dan bagaimana mereka mengubah status. sementara variasi dari setiap jenis tersebut dapat berupa tinggi
rendahnya input yang aktif, serta kapan pun mereka mengubah status naik atau turun dari sinyal clock
dan apakah mereka memiliki input asinkron atau tidak. Flip-flop dapat digambarkan secara lengkap dan
unik melalui logika, tabel karakteristik, persamaan karakteristik, diagram keadaan atau tabel eksitasi.
1. SR Flip-flop
Rangkaian elektronika SR Flip-flop ini adalah rangkaian SET DAN RESET Flip-flop yang di
singkat, dan rangkaian ini memiliki 2 masukkan yaitu masukkan S dan R dan memiliki 2
keluaran juga yaitu Q dan Not Q.
Gambar 2.1 SET RESET Flip-flop dengan gerbang nor
Gambar 2.2 Tabel kebenaran
4. Setting The Latch Flip-Flop
Gambar 3.1 SET dan RESET Latch
Gambar 3.2 Tabel kebenaran high input S-R Latch
Keterangan gambar 2.2
1. SET = 1 RESET = 0
Pada saat S bernilai 1 dan R bernilai 0, yang terjadi yaitu output Q akan bernilai 1 dan
NOT Q bernilai 0, dan akan terjadi SET
2. SET = 0 RESET = 1
Ketika S diberikan nilai 0 dan R diberikan nilai 1 , itu akan menyebabkan keluaran Q
bernilai 0 dan NOT Q bernilai 1 , dan terjadi RESET
Sifat terpenting rangkaian Flip-flop adalah sistem ini menempati salah satu dari 2 keadaan,
keadaan stabil 1 pada saat keluaran Q =1 dan keluarga Q not =0 , keadaan stabil 2 pada saat
keluaran Q= 0 dan keluaran Q not .
Resetting The Latch Flip-Flop
Gambar 4.1 RESETTING THE LATCH
5. Gambar 4.2 Tabel kebenaran
Keterangan gambar 4.2
Pada saat masukkan SET bernilai 1 dan masukkan RESET bernilai 1 itu menyebabkan kondisi
normal tidak ada perubahan kondisi keluarannya, apabila SET bernilai 0 dan RESET bernilai 1
itu akan menyebabkan kondisi keluaran Q menjadi 1, kondisi ini bisa dibilang kondisi setting
latch, ketika kondisi yang tadi dibalikkan menyebabkan kondisi keluaran Q menjadi 0 dan
kondisi ini dinamakan dengan clearing atau resetting latch, ketika masukkan SET bernilai 0 dan
masukkan RESET bernilai 0 itu akan menyebabkan kondisi invalid atau tidak bisa diketahui
karena kondisi ini ingin melakukan SET dan RESET secara bersamaan.
CONTOH
Pulsa Clock (Sinyal Jam)
Clock pulsa adalah pulsa-pulsa periodik yang bentuknya biasanya bujur sangkar (duty cycle
50%). Operasi-operasi yang ada pada sistem digital di usahkan terjadi pada waktu pulsa clock bertransisi
dari 0 ke 1 atau sebaliknya dari 1 ke 0. transisi 0 ke 1 disebut sisi naik (rising edge) atau sisi menuju
positif, sedangkan transisi 1 ke 0 disebut sisi jatuh (falling edge) atau sisi menuju negatif.
Gambar 4.3 Pulsa Clock
6. Clocked S-R Flip-Flop.
Gambar 5.1 Rangkaian Clocked S-R Flip-flop
Gambar 5.2 Tabel kebenaran Clocked S-R Flip-flop
Keterangan gambar 5.2
1. Q = 0, S = 0, R = 0
Kondisi ini adalah kondisi yang normal karena tidak terjadi perubahan pada keluaran,
dan ini akan sama seperti state awal
2. Q = 0, S = 0, R = 1
kondisi ini adalah kondisi yang akan merubah state output menjadi Q(t+1) 0.
3. Q = 0, S = 1, R = 0
kondisi ini adalah kondisi yang akan merubah state output menjadi Q(t+1) 1.
4. Q = 0, S = 1, R = 1
kondisi ini adalah kondisi yang akan merubah state output menjadi menengah.
5. Q = 1, S = 0, R = 0
kondisi ini adalah kondisi yang akan merubah state output menjadi Q(t+1) 1.
6. Q = 1, S = 0, R = 1
kondisi ini adalah kondisi yang akan merubah state output menjadi Q(t+1) 0.
7. Q = 1, S = 1, R = 0
kondisi ini adalah kondisi yang akan merubah state output menjadi Q(t+1) 1.
8. Q = 1, S = 1, R = 1
kondisi ini adalah kondisi yang akan merubah state output menjadi menengah.
7. 2. D Flip-flop
Rangkain D flip-flop ini merupakan perkembangan rangkaian dari rangkaian SR Flip-flop
dengan menambahkan gerbang NOT atau inverter dari masukkan S ke masukkan R, perbedaaan
rangkaian ini dengan SR Flip-flop hanya saja rangkaian ini mempunyai 1 masukkan saja.
Gambar 6.1 D Flip-flop
Pada gambar 6.1 menjelaskan bahwa inputan S itu dihubungkan dengan inputan R pada
rangkaian SR Flip-flop menggunakan 1 gerbang NOT, dan ini menghasilkan satu inputan saja
yaitu Data atau D
Gambar 6.2 Tabel kebenaran.
1. ketika masukkan Clock bernilai 1 atau (high) maka masukkan pada jalur data akan
berlanjut ke rangkaian RS flip-flop, sehingga saat masukan Data 1 atau (high) maka
kondisi yang terjadi adalah Set Q menjadi 1 atau (high), dan ketika jalur Data diberikan
input 0 atau (low) itu akan menghasilkan kondisi Reset Q menjadi 0 atau (low).
2. ketika masukkan Clock bernilai 0 atau (low) maka Data keluaran pada jalur Q akan
menahan memori 1 bit walaupun logika pada jalur masukan Data berubah.
3. JK Flip-flop
Rangkaian JK Flip-flop ini merupakan perkembangan dari rangkaian SR Flip-flop dan termasuk
rangkain yang paling sering digunakan, rangkaian ini memiliki 3 terminal masukkan.
Gambar 7.1 JK Flip-flop
8. Gambar 7.1 Tabel Kebenaran
4. CRS Flip-flop
Rangkaian CRS flip flop ini juga perkembangan dari rangkaian SR Flip-flop yang ditambahkan
dengan terminal inputan pulsa clock yang berfungsi untuk mengatur kondisi SET dan RESET. Pada
saat pulsa Clock bernilai 1 ini menyebabkan inputan atau masaukkan pada R dan S tidak mengalami
perubahan pada keluaran Q dan NOT Q, dan sebaliknya.
Gambar 8.1 CRS Flip-flop dan Tabel kebenaran
9. 5. T Flip-flop
Rangkaian T Flip-flop ini merupakan bentukan sederhana dari rangkaian JK Flip-flop dengan
cara menyatukan masukkan J dan K.
Gambar 8.1 T Flip-flop
Prinsip kerja T Flip-flop yaitu pada saat inputan T diberikan logika 0 atau (low),
sedangkan S dan R juga terkondisikan logika 0 (low), maka keluaran yang terjadi Q
menghasilkan logika 0 juga, untuk not Q menghasilkan keluaran kebalikan dari Q yaitu 1, ketika
inputan T diubah menjadi 1 ( high), yang terjadi adalah keluaran Q yang awalnya 0 (low) akan
berubah menjadi 1 (high).
gambar 9.2 Tabel kebenaran
Simbol Logika
Simbol logika yang juga dikenal dengan sebutan grafis menjelaskan tentang masukan
dan keluaran flip-flop, dimana nama yang diberikan untuk sinyal, dan apakah sinyal tersebut
aktifnya tinggi atau rendah, setiap rangkaian Flip-flop itu memiliki yang namanya keluaran Q
dan NOT Q. dan semua Flip-flop juga memiliki input CLK. Memasukan segitiga kecil di input
jam menunjukan bahwa rangkaian tersebut merupakan rangkaian Flip-flop yang dapat dipicu
oleh sinyal jam. Jika ada lingkaran di depan maka itu merupakan tepi jatuh, jika tidak itu
merupakan tepi jam yang naik.
(a) (b) (c) (d)
Gambar 9.1 beberapa contoh simbol logika
10. (a)Active low SR latch, (b) Flip-flop T tinggi aktif yang dipicu oleh tepi positif, (c) flip-flop T
yang dipicu oleh sisi negatif, (d) Flip-flop D yang dipicu tepi positif dengan preset rendah dan
clear.
Tabel Karakteristik
Tabel karakteristik merupakan tabel kebenaran tetapi biasanya ditulis dalam format
yang lebih pendek, jika tabel karakteristik hanya mencantumkan semua kemungkinan sinyal
input, keadaan dari konten flip-flop, dan keadaan selanjutnya akan mengalihkan Flip-flop dari
sinyal jam menuju tepi aktif. Sementara tabel karakteristik menjawab tentang pertanyaan
tentang apa keadaan selanjutnya ketika suatu flip-flop diberi input dan dari kondisi saat ini serta
digunakan dalam analisis dalam rangkaian sekuensial.
gambar 9.1 contoh tabel karakteristik
Penerapan Flip-Flop
Penerapan rangkaian Flip-Flop di beberapa benda sangat sering kita lihat. Dengan
mengetahui secara umum bahwa rangkaian Flip-Flop adalah rangkaian gerbang logika dengan
kerja menyimpan keadaan dengan semi permanen (sementara), maka berikut beberapa benda
yang menerapkan rangkaian Flip-Flop :
1. Lampu Lalu Lintas
Gambar 9.1 Skema rangkaian lampu lalu lintas
11. Gambar diatas merupakan rangkaian yang ada pada lampu lintas menggunakan rangkaian Flip-
Flop dengan jenis S R Flip-Flop dalam menghidupkan dan mematikan lampu berdasarkan
sistem yang telah dibuatkan.
2. Running LED
Gambar 9.2 Skema rangkaian running LED
Skema diatas merupakan contoh dari rangkaian running LED yang dibuat sedemikian rupa agar
mampu berjalan dengan menggunakan rangkaian Flip-Flop
KESIMPULAN
Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk menyimpan data.
Rangkaian Flip-flop ini ditemukan oleh ilmuwan yang bernama William Eccles-Jordan pada
tahun 1918. rangkain Flip-flop ini digunakan untuk menyimpan state pada ilmu komputer, dan
sirkuit merupakan logika sekuensial. sirkuit Flip-flop ini bertujuan untuk mengubah arus
dengan sinyal yang dimasukan satu atau lebih inputan kontrol dan juga memiliki dua output.
selain itu sirkuit Flip-flop juga dapat menghitung bunyi teratur dan sinkronisasi sinyal waktu
untuk beberapa sinyal waktu referensi. 4 jenis-jenis flip-flop SR Flip-flop, D Flip-flop, JK Flip-
flop, dan T Flip-flop. dari semua jenis Flip-flop ini memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.