More Related Content More from FlamencoRizky (20) Makna Manthiqul Ihsas1. 22/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Soal Jawab: Makna Manthiqul Ihsas dan Ihsasul Fikriy
HOME TENTANG KAMI FAQ
Search.. Cari
Soal Jawab: Makna Manthiqul Ihsas dan Ihsasul Fikriy
December 22nd, 2014 by kafi
ﺑﺳﻡ ﷲ ﺍﻟﺭﺣﻣﻥ ﺍﻟﺭﺣﻳﻡ
Silsilah Jawaban asySyaikh al‘Alim Atha’ bin Khalil Abu arRasytah Amir Hizbut
Tahrir Atas Pertanyaan di Akun Facebook Beliau “Fikriyun”
Jawaban Pertanyaan: Makna Manthiqul Ihsas dan Ihsasul Fikriy
Kepada Dhuha Ghufron
Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu. Yang terhormat al‘alim syaikhuna al
amir Atha’ bin Khalil Abu arRasytah: saya punya pertanyaan problematik di dalam buku at
Takattul alHizbiy. Disitu dinyatakan kata “mukhlishan” dalam kalimat: “sampai seandainya
ia ingin untuk tidak menjadi mukhlis, ia tidak kuasa atas yang demikian”. Lalu apa artinya?
Demikian juga saya mohon penjelasan makna “manthiq alihsâs” dan “ihsâs alfikriy”.
Terima kasih banyak dan semoga Allah membalas Anda yang lebih baik dengan alKhilafah
pada masa Anda dan Anda menjadi imam kami, amin.
Muhammad Dhuha dari Indonesia. Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.
Jawab:
Wa ‘alaikumussalam wa rahmatullâh wa barakatuhu.
2. 22/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Soal Jawab: Makna Manthiqul Ihsas dan Ihsasul Fikriy
Tampaknya Anda maksudkan dengan pertanyaan Anda adalah teks berikut dari buku at
Takattul alHizbiy halaman 2526:
(Dan yang demikian itu bahwa penginderaan yang mengantarkan kepada pemikiran di
dalam Hizb, pemikiran ini di tengah umat bersinar diantara berbagai pemikiran dan menjadi
salah satu dari pemikiranpemikiran di tengah umat itu. Pada awalnya paling lemah sebab
paling akhir kelahirannya dan paling baru keberadaannya. Pemikiran ini belum mengkristal
sama sekali. Belum ada suasana untuknya. Akan tetapi, dikarenakan pemikiran itu hasil
manthiq alihsâs, yakni pemahaman hasil dari kesadaran yang bersifat penginderaan (al
idrâk alhissiy), maka ia mewujudkan penginderaan bersifat pemikiran (ihsas alfikriy) yakni
mewujudkan penginderaan yang jelas hasil pemikiran yang mendalam. Maka –tentu saja ia
menyinari orang yang bertabiat dengannya dan menjadikannya seorang yang mukhlis,
sampai seandainya ia ingin untuk tidak menjadi seorang yang mukhlis, ia tidak kuasa atas
yang demikian) selesai.
Dan pertanyaan Anda pun tentang makna manthiqul ihsas dan ihsasul fikriy serta kenapa
pemikiran ini menjadikan pengembannya seorang yang mukhlis.
Bagian besar dari pertanyaan Anda itu ada jawabannya di buku Mafâhîm Hizbut Tahrir. Di
dalamnya dijelaskan makna manthiq alihsâs dan makna ihsâs alfikriy. Di buku Mafâhîm
halaman 5859 dinyatakan sebagai berikut:
(Tidak boleh sama sekali memisahkan perbuatan dari pemikiran atau dari tujuan tertentu
atau dari iman. Sungguh di dalam pemisahan ini –betapapun kecil ada bahaya terhadap
perbuatan itu sendiri, terhadap hasilhasilnya, dan kelangsungannya. Karena itu, tujuan
tertentu itu harus menjadi pemahaman yang jelas bagi setiap orang yang berusaha berbuat
hingga ia memulainya.
Dan merupakan keniscayaan manthiq alihsâs merupakan asas. Yakni hendaknya
pemahaman dan pemikiran itu keduanya merupakan hasil dari penginderaan bukan dari
semata asumsiasumsi untuk masalahmasalah khayali. Dan hendaknya penginderaan
terhadap fakta itu berpengaruh di dalam otak, bersama informasi awal ia mewujudkan
gerakan otak yang berupa pemikiran. Inilah yang merealisasi kedalaman dalam berpikir dan
merealisasi hasil dalam perbuatan. Manthiq alihsâs mengantarkan kepada ihsâs alfikriy
yakni kepada penginderaan yang dikuatkan oleh pemikiran yang ada pada diri manusia.
Karena itu, penginderaan para pengemban dakwah misalnya, setelah pemahamannya
adalah lebih kuat dari penginderaan mereka sebelum itu) selesai.
Sesungguhnya manthiq alihsâs itu berarti seseorang mengambil pemikiran setelah
penginderaannya secara langsung terhadap fakta dan menelaahnya, bukan melalui jalan
talaqqiy (menerima) dan talqin (pengajaran/instruksi) yang tidak dipastikan kebenarannya.
Dan tentu saja itu bukan dari jalan asumsiasumsi untuk masalahmasalah khayali. Jadi
manthiq alihsâs berarti pemikiran yang bersandar pada penginderaan secara langsung.
Manthiq alihsâs lebih kuat dan lebih kokoh dari yang lain sebab berhubungan dengan
penginderaan secara langsung. Kesadaran seseorang tentang sejauh mana kemerosotan
dan keterbelakangan yang menimpa Afrika, yang dia peroleh melalui informasi yang ia
3. 22/12/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Soal Jawab: Makna Manthiqul Ihsas dan Ihsasul Fikriy
terima, kesadarannya itu berbeda jauh dari kesadarannya terhadap kemerosotan ini, pada
saat ia melakukan kunjungan ke Afrika dan menelaah langsung fakta di sana. Melalui
penelaahan itu, ia sampai kepada kesimpulan terhadap Afrika yang ada dalam kondisi
terbelakang dan mundur.
Adapun ihsâs alfikriy (penginderaan intelektual) maka itu kebalikan ihsâs ashsharf
(penginderaan murni), yaitu ia mengindera fakta tanpa memiliki pemikiran yang berkaitan
dengan fakta ini. Jika pada dirinya ada pemikiran dan ia mengindera fakta tersebut setelah
pemikiran itu sampai kepadanya, maka penginderaannya dan pemahamannya terhadap
fakta tersebut tanpa diragukan lagi adalah lebih kuat dan lebih kokoh dari penginderaannya
yang murni yakni penginderaannya sebelum adanya pemikiran tersebut. Jadi sampainya
penginderaan setelah adanya pemikiran berkaitan dengannya disebut ihsâs alfikriy.
Misalnya, persepsi seseorang terhadap fakta Afrika setelah pengetahuannya tentang
makna kemerosotan dan pemahamannya tentang perbedaan antara kemerosotan dan
kebangkitan, adalah lebih kuat dari persepsinya terhadap fakta Afrika sebelum ia
mengetahui secara intelektual (pemikiran) atas makna kemerosotan dan kebangkitan.
Penginderaannya tentang betapa mengerikannya eksploitasi Barat kafir terhadap Afrika dan
perampokan Barat terhadap kekayaan Afrika menjadi lebih kuat setelah ia mengetahui
secara pemikiran mengenai politik negaranegara Barat terhadap Afrika, penginderaannya
itu lebih kuat dari penginderaannya tentang eksploitasi tersebut sebelum adanya
pengetahuan ini. Karena itu, syabab Hizbut Tahrir di Afrika mengindera merosotnya
masyarakat di sana dan betapa mengerikannya eksploitasi negeri mereka. Penginderaan
mereka jauh lebih banyak dari orang lain karena pemahaman mereka terhadap makna
kemerosotan dan penelaahan mereka terhadap politik negaranegara imperialis terhadap
negeri mereka dan pengetahuan mereka terhadap kerakusan negaranegara ini.
Sedangkan orang lain, maka penginderaan mereka terhadap hal itu adalah lebih lemah,
bahkan sebagian dari mereka tidak memperhatikannya.
Pemikiran transformatif yang dicapai oleh partai ideologis terjadi melalui manthiq alihsâs
yang mengantarkan kepada hasilhasil yang benar dan jujur. Darinya lahir ihsâs alfikriy
yang menjadikan pengembannya memandang fakta dan menginderanya secara benar dan
jujur. Karena itu, pemikiran ini tanpa diragukan lagi mewujudkan pemahamanpemahaman
yang benar pada pemiliknya. Dia tidak berhenti pada batas informasiinformasi teoritik. Jadi
pengemban pemikiran ini memahami hakikathakikat perkara. Maka ia tidak mampu kecuali
menjadi orang yang mukhlis dan jujur seperti pemikiran yang ia emban. Ia tidak mampu
menipu dirinya sendiri dan membisikinya bahwa faktanya berbeda dengan apa yang ia lihat.
Akan tetapi ia memandang fakta menurut hakikatnya. Ia mengetahui solusi menurut
hakikatnya. Sehingga ia tidak kuasa kecuali menjadi seorang yang mukhlis, selama ia
adalah pengemban pemikiran ini.
Saudaramu
Atha’ bin Khalil Abu arRasytah
15 Shafar 1436 H