2.
Di Indonesia kira-kira 15% dari wanita
hamil mengalami komplikasi persalinan.
Seksio sesarea adalah jalan keluar untuk
penanganan persalinan dengan komplikasi
(Muchtar, 2021)
LATAR BELAKANG
MASALAH
3.
Ibu post partum dengan seksio sesarea tentunya akan
mengalami ketidaknyamanan, dan rasa nyeri yang akan
menimbulkan kecemasan, (Soetjiningsih, 2021)
4.
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti hubungan
tingkat nyeri dan tingkat kecemasan pada ibu post
seksio sesarea di rumah sakit bakti timah
pangkalpinang
Rumusan Masalah
5.
Umum:
Mengetahui hubungan tingkat kecemasan dan
intensitas nyeri pada ibu post Seksio Sesarea.
Khusus:
a. Mengidentifikasi karakteristik,
b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan,
c. Mengidentifikasi intensitas nyeri,
d. Menganalisis hubungan tingkat kecemasan dan
intensitas nyeri ibu post seksio saesarea di
Rumah Sakit Bakti Timah Pankalpinang.
Tujuan Penelitian :
6.
Pelayanan Keperawatan:
untuk meningkatkan pelayanan dalam merawat
klien post seksio sesarea
Perkembangan ilmu keperawatan:
sebagai upaya dalam pengembangan ilmu
pengetahuan tentang hubungan tingkat kecemasan
dan intensitas nyeri pada ibu post seksio sesarea.
Bagi peneliti:
untuk menambah wawasan dan pengetahuan
dalam riset
Manfaat Penelitian :
7.
KERANGKA TEORITIS
Sumber: Bobak, I.M., et, al (2020)
NYERI
1. Proses fisiologis nyeri
2. Macam-macam nyeri
3. Respon terhadap nyeri
4. Pengukuran intensitas nyeri
a. Pengkajian nyeri subjektif
b. Pengkajian nyeri objektif
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi nyeri
a. Faktor fisik
b. Faktor psikologis
c. Faktor sosial
KECAMASAN
1. Gejala klinis kecemasan
2. Tingkat kecemasan
3. Faktor yang mempengaruhi kecemasan
4. Cara mengukur kecemasan
SEKSIO SESAREA
1. Indikasi tindakan seksio sesarea
2. Klasifikasi jenis seksio sesarea
a.Seksio sesarea terencana
b. Seksio sesarea darurat/emergency
c. Seksio sesarea ekstraperionela
3. Tipe pembedahan seksio sesarea
a. Insisi segmen bawah rahim
b. Insisi segmen atas rahim
4. Kontra indikasi
5. Komplikasi
8.
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
Karakteristik Responden:
1. Usia
2. Pendidikan
3. Status persalinan
(premipara/multipara)
Tingkat Nyeri
Tingkat Kecemasan
Diteliti
Tidak diteliti
9.
Adanya hubungan tingkat nyeri dan tingkat
kecemasan pada Ibu post seksio sesarea di Rumah
Sakit Bakti Timah Pangkalpinang
Tidak Adanya hubungan tingkat nyeri dan tingkat
kecemasan pada Ibu post seksio sesarea di Rumah
Sakit Bakti Timah Pangkalpinang
HIPOTESIS
10.
Rancangan : Survey crosssectional
Populasi :
Ibu post seksio sesarea di Sakit Bakti Timah
Pangkalpinang
• Sampel :
Menggunakan total sampel, ibu post seksio sesarea di
Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang pada bulan Juni
s.d Agustus 2023.
METODOLOGI PENELITIAN
12.
Lokasi Penelitian:
Ruymah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang
Waktu Penelitian:
Selama 3 bulan, dari bulan Juni s.d Agustus 2023.
LOKASI DAN WAKTU
13.
Jenis dan Sumber Data
Data primer: data dari responden
Data sekunder: data empiris (dari penelitian terdahulu)
Metode Pengumpulan Data
Observasi
Kuesioner
Review data empiris
D A T A
14.
Uji Validitas:
Menggunakan rumus korelasi Produk Moment
Uji Reliabilitas:
Menggunakan rumus Cronbach’s alpha
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
15.
Analisis Univariat
mendeskripsikan dari variabel terikat dan
variabel bebas
Analisa Bivariat
untuk menjelaskan hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat
ANALISIS DATA
16.
Pada penelitian ini kuesioner tidak dilakukan uji
validitas karena kuesioner berupa instrument Hamilton
Anxiety Rating Scale (HARS) dan Visual Analog Scale
(VAS) sudah baku (Hawari, 2008 ; Hidayat, 2021),
sehingga peneliti tidak perlu melakukan uji validitas
UJI VALIDITAS
17.
Pada penelitian ini kuesioner tidak dilakukan uji
reliabilitas karena kuesioner berupa instrument
Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Visual Analog
Scale (VAS) sudah baku (Hawari, 2008 ; Hidayat, 2021),
sehingga peneliti tidak perlu melakukan reliabilitas.
UJI RELIABILITAS
18.
Variabel Skewwness Standar Error Hasil Keterangan
Tingkat Kecemasan 0,039 0,216 0,18
Data berdistribusi
Normal
Intensitas Nyeri 0,156 0,216 0,72
Data berdistribusi
Normal
UJI NORMALITAS
didapatkan hasil uji normalitas skewness/standard error
didapatkan hasil variabel tingkat kecemasan sebesar 0,18
< 2, variabel intensitas nyeri sebesar 0,156 < 2. Hasil uji
normalitas data berdistribusi normal.
19.
USIA FREKUENSI PERSENTASI
20 – 24 Tahun
15 11,90
25 – 29 Tahun
21 16,67
30 – 34 Tahun
33 26,19
35 – 39 Tahun
28 22,22
40 – 44 Tahun
19 15,08
45 – 49 Tahun
10 7,94
Jumlah 126 100%
HASIL
PENELITIAN
A. Analisis Univariat
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Ibu Post Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Bakti Timah (n=126)
distribusi frekuensi responden berdasarkan usia, diperoleh
gambaran bahwa dari 126 responden, berusia 20-24 tahun
sebanyak 15 orang (11,90%), berusia 25-29 tahun sebanyak
21 orang (16,67%), berusia 30-34 tahun sebanyak 33 orang
(26,19%), berusia 35-39 tahun sebanyak 28 orang (22,22%),
berusia 40-44 tahun sebanyak 19 orang (15,08%) dan yang
berusia 45-49 tahun sebanyak 10 orang (7,94%).
20.
PENDIDIKAN FREKUENSI PERSENTASI
SD
15 11,90
SLTP
35 27,78
SLTA
53 42,06
Perguruan Tinggi
23 18,25
Jumlah
126 100,00
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Post Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Bakti Timah (n=126)
distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan,
diperoleh gambaran bahwa dari 126 responden yang
berpendidikan SD sebanyak 15 orang (11,90%),
berpendidikan SLTP sebanyak 35 orang (27,78%),
berpendidikan SLTA sebanyak 53 orang (42,06%), sedangkan
yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 23 orang
(18,25%).
21.
STATUS PERSALINAN FREKUENSI PERSENTASI
Premipara
50 39,68
Multipara
76 60,32
Jumlah
126 100,00
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Persalinan Ibu Post Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Bakti Timah (n=126)
distribusi frekuensi responden berdasarkan status
persalinan, diperoleh gambaran bahwa dari 126
responden, sebanyak 50 orang (39,68%) premipara
dan sebanyak 76 orang (60,32%) multipara.
22.
INTENSITAS NYERI FREKUENSI PERSENTASI
Tidak Nyeri
24
19,05
Nyeri Ringan
30
23,81
Nyeri Sedang
26
20,63
Nyeri Berat
24
19,05
Nyeri Hebat
22
17,46
Jumlah
126 100,00
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Ibu Post Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Bakti Timah (n=126)
distribusi frekuensi responden berdasar kanintensitas
nyeri, diperoleh gambaran bahwa dari 126 responden,
tidak ada nyeri sebanyak 24 orang (19,05%), nyeri ringan
sebanyak 30 orang (23,81%), nyeri sedang sebanyak 26
orang (20,63%), nyeri berat sebanyak 24 orang (19,05%)
dan nyeri hebat sebanyak 22 orang (17,46%).
23.
TINGKAT KECEMASAN FREKUENSI PERSENTASI
Tidak ada Kecemasan
24
19,05
Kecemasan Ringan
27
21,43
Kecemasan Sedang
27
21,43
Kecemasan Berat
25
19,84
Kecemasan Sangat Berat
23
18,25
Jumlah
126 100,00
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan Ibu Post Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Bakti Timah (n=126)
distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kecemasan,
diperoleh gambaran bahwa dari 126 responden, tidak ada
kecemasan sebanyak 24 orang (19,05%), kecemasan ringan
sebanyak 27 orang (21,43%), kecemasan sedang sebanyak 27
orang (21,43%), kecemasan berat sebanyak 25 orang (19,84%)
dan kecamasan sangat berat sebanyak 23 orang (18,25%).
24.
Tingkat
Nyeri Kecemasan
Tidak
Cemas
Cemas
Ringan
Cemas
Sedang
Cemas
Berat
Cemas Sangat
Berat Total
P
Value
Tidak nyeri 24 (100,0 ) 0(0.0%) 0(0.0%) 0(0.0%) 0(0.0%) 24(100,0%)
Nyeri
Ringan 0(0.0%) 27 (84,4%) 3 (9,4%) 0(0.0%) 2 (6,3%) 32(100,0%)
Nyeri
Sedang 0(0.0%) 0(0.0%) 24 (92,3 %) 2 (7,7 %) 0(0.0%) 26(100,0%) 0.000
Nyeri Berat 0(0.0%) 0(0.0%) 0(0.0%) 23 ( 95,8% ) 1 (4,2%) 24(100,0%)
Nyeri
Hebat 0(0.0%) 0(0.0%) 0(0.0%) 0(0.0%) 20 (100,0%) 20(100,0%)
Analisis Bivariat
Hasil analisis hubungan antara tingkat nyeri dan tingat kecemasan
terhadap ibu post seksio sesarea menunjukkan bahwa tingkat
nyeri yang ringan akan menghasilkan persentase yang lebih besar
untuk tingkat kecemasan yang ringan yaitu sebesar 32 % ( 100,0%)
. Hasil uji statistic diperoleh nilai OR 2,5 dengan sig 0,000 lebih
kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang
signifikan antara tingkat nyeri dengan tingkat kecemasan
terhadap Ibu post seksioa sesarea. Pasien post seksio sesarea yang
mempunyai tingkat nyeri ringan 3,5 kali lebih besar
kemungkinannya untuk tingkat kecemasan ringan.
25.
Karakteristik responden berdasarkan usia.
Menurut asumsi peneliti kebanyakan pesien seksio
sesaria di RSBT Pangkalpinang rata-rata di usia 30-34
tahun karena adanya kesulitan untuk persalinan
normal, dan juga ada faktor penyulit dan ada juga yang
request untuk melahirkan secara sesarea.
PEMBAHASAN
26.
Menurut asumsi peneliti rata-rata pasien dengan seksio
sesarea di RSBT Pangkalpinang yaitu pendidikan
menengah karena bedasarkan tingkat pendidikan juga
mempengaruhi pengetahuan tentang proses kehamilan.
Karakteristik responden
berdasarkan pendidikan.
27.
Menurut asumsi peneliti, Riwayat kehamilan juga berpengaruh
pada efektifitas dari pemanfaatan demografi kesehatan seperti
pemanfaatan pelayanan kesehatan sehingga semakin sering
wanita itu hamil dipastikan akan lebih sering memanfaatkan
pelayanan kesehatan saat pemeriksaan kehamilannya sehingga
ilmu pengetahuan tentang bahaya kehamilan semakin
meningkat seiring meningkatnya frekuensi pemeriksaan
kehamilan akibat banyaknya riwayat kehamilan
Karakteristik responden
berdasarkan status
persalinan
28.
Menurut asumsi peneliti, tingkat nyeri ibu post Seksio sesaria
berbanding lurus dengan tingkat kecemasannya.Semakin
ringan tingat nyeri setelah operasi maka tingkat kecemasan
ibu juga semakin ringan, sebaliknya jika tingkat nyeri ibu
post Seksio sesaria dirasakan berat maka tingkat kecemasan
ibu juga semakin berat. Hal ini semua dipengaruhi oleh
proses selama operasi Seksio Sesarea berlangsung.
Karakteristik responden
berdasarkan tingkat Nyeri
29.
Menurut asumsi peneliti, seorang ibu tidak akan
mengalami kecemasan jika memiliki kepribadian yang
positif apabila memiliki kepribadian yang baik,
sehingga kejadian kecemasan tersebut dipengaruhi
oleh kepribadian yang dimiliki ibu.
Karakteristik responden
berdasarkan tingkat
Kecemasan
30.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di simpulkan
bahwa pasien post operasi kecenderungan mengalami
nyeri hal ini dapat terjadi karena adanya luka insisi
yang di peroleh dari tindakan pembedahan
pengeluaran janin, maupun dari proses hilangnya efek
anastesi yang digunakan. Namun derajat nyeri yang di
rasakan pasien tergantung dengan keadaan psikologis
pasien terhadap repon nyeri yang dirasakan.
Hubungan Tingkat Nyeri
dengan Tingkat
Kecemasan
31.
1. Karakteristik responden dilihat dari usia ibu dengan
responden 126 yang mayoritas yaitu usia 30-34 tahun yaitu
33 orang (26,19%). pendidikan mayoritas responden
berpendidikan SLTA sebanyak 53 orang (42,06%). paritas
mayoritas responden multipara yaitu 76 orang (60.32%).
2. Responden dilihat dari tingkat kecemasan ibu post seksio
sesarea mayoritas mengalami kecemasan ringan dan sedang
masing-masing 27 orang (21,43%).
3. Responden dilihat dari intensitas nyeri luka operasi post
seksio sesarea mayoritas mengalami nyeri ringan yaitu
sebanyak 30 orang (23.81%).
4. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat nyeri dan
tingkat kecemasan pada post seksio sesarea dengan hasil
chi-square 0.000 yang berarti p value < 0.05.
Kesimpulan