1. Warga negara adalah anggota dari suatu negara yang memiliki hak dan kewajiban tertentu terhadap negara tersebut.
2. Kewarganegaraan merujuk pada identitas seseorang sebagai anggota dari suatu negara yang membawa hak dan kewajiban serta partisipasi dalam kehidupan politik negara.
3. Warga negara memiliki kedudukan khusus di bawah suatu negara yang tidak dimiliki oleh non-warga negara.
1. A.PENGERTIAN WARGA NEGARA
Warga Negara
Secara umum Warga mngandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan,
jadi secara sederhana warga Negara diartikan sebagai anggota dari suatu Negara. Istilah warga
Negara merupaka terjemahan kata citizen(inggris). Kata citizen secara etimologis berasal dari
bangsa romawi yang pada waktu itu berbahasa latin, yaitu kata “civis” atau “civitas” yang berarti
anggota warga dari city-state. Selanjutnya kata ini dalam bahasa Prancis diistilahkan “citoyen”
yang bermakna warga dalam “cite” (kota yang memiliki hak-hak terbatas. Citoyen atau citien
dengan demikian bermakna warga atau penghuni kota.
Sehingga berdasarkan penjelasan di atas , dapat dikemukakaan bahwa citizen adalah warga dari
suatu komunitas yang dilekati dengan sejumlah keistimewaan, memiliki kedudukan yang
sederajat, memiliki loyalitas, berpartisipasi, dan mendapat perlindungan dari komunitasnya.
Oleh karena itu, pada dasarnya istiah citizen lebih tepat sebagai warga, tidak hanya warga
sebuah Negara, tetapi lebih luas pada komunitas lain di samping Negara. Meskipun demikian,
dalam perkembangan sekarang dimana Negara merupakan komunitas politik yang dianggap
paling absah, maka citizen merujuk pada warga dari sebuah Negara atau disingkat warga Negara.
Istilah warga Negara di Indonesia ini telah menjadi konsep yang lazim bagi istilah citizen.
Selain istilah warga Negara, kita juga sering mendengar istilah lainnya seperti rakyat dan
penduduk. Rakyat leih merupakan konsep politis dan menunjuk pada orang-orang yang berada di
bawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Istilah rakyat umunya dilawankan
dengan penguasa. Sedangan penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu
wilayah Negara dalam kurun waktu tertentu. Orang berada di suatu wilayah negara dapat
dibedakan antara penduduk dan non-penduduk, lebih jauh lagi penduduk negara dapat dibedakan
menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara.
B.PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan
2. Kewarganegaraan menunjuk pada seperangkat karakteristik seorang warga. Krakteristik atau
atribut kewarganegaraan itu mencakup :
Perasaan akan identitas
Pemilikkan hak-hak tertentu
Pemenuhan kewajiban-kewajiban yang sesuai
Tingkat ketertarikan dan keterlibatan dalam masalah publik
Penerimaan terhadap nilai-nilai sosial dasar
Memiliki kewarganegaraan berarti seseorang itu memiliki identitas atau status dalam lingkup
nasional. Memiliki kewargnegaraan berarti didapatkannya sejumlah hak dan kewajiban yang
berlaku timbal balik dengan negara. Ia berhak dan berkewajiban atas negara, sebaliknya negara
memilki hak dan kewajiban atas orang tersebut. Terkait dengan hak dan kewajiban ini sahabat,
maka seseorang menjadikan ia turut terlibat atau berpartisipasi dalam kehidupan negaranya.
Kewarganegaraan seseorang juga menjadikan orang tersebut berpartisipasi dengan warga negara
lainnya sehingga tumbuh penerimaan atas nilai-nilai sosial bersama yang ada di negara tersebut.
Pendapat lain menyatakan kewarganegaraan adalah bentuk identias yang memungkinkan
individu-individu merasakan makna kepemilikan, hak dan kewajiban sosial dalam komunitas
politik(negara). Dalam kamus maya Wikipedia juga diutarakan bahwa Kewarganegaraan
merupakan keanggotaan dalam komunitas politik (yang dalam sejarah perkembangannya diawali
pada negara kota, namun sekarang ini telah berkembang pada keanggotaan suatu negara) yang
membawa implikasi pada kepemilikan hak untuk berpartisipasi dalam politik.
Pengertian Kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosilogis
Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-
orang dengan negara atau kewarganegaraan sebagai status legal. Dengan adanya ikatan
3. hukum itu menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu, bahwa orang tersebut berada di
bawah kekuasaan negara yang bersangkutan. Tanda dari adanya ikatan hukum seperti
akte kelahiran, surat pernyataan, bukti kewarganegaraan, dan lain-lain.
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan adanya ikatan hukum,
tetapi ikatan emosional seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, dan lain-
lain. Dengan kata lain ikatan ini lahir dari penghayatan orang yang bersangkutan.
b.Kewarganegaran dalam arti formal dan material
Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada tempat kewarganegaraan dalam
sistematika hukum. Masalah kewarganegaraan atau ha ikhwat mengenai warga negara
berada pada hukum publik. Hal ini karena kaidah-kaidah mengenai negara dan warga
negara semata-mata bersifat publik.
Kewarganegaraan dalam arti material menujuk pada akibat dari status kewarganegaraan,
yaitu adanya hak dan kewajiban serta partisipasi warga negara. Kedudukan seseorang
sebagai warga negara akan berbeda dengan kedudukan seseorag sebagai orang asing.
Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan orang tersebut memiliki pertalian hukum serta
tunduk pada hukum negara yang bersangutan Orang yang sudah memiiki kewarganegaraan tidak
jatuh pada kekuasaan atau kewenangan negara lain. Negara lain tidak berhak memperlakukan
kaidah-kaidah hukum pada orang yang bukan warga negaranya.
C. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM NEGARA
Hubungan dan kedudukan warga negara ini bersifat khusus sebab hanya mereka yang menjadi
warga negaralah yang memiliki hubungan timbale balik dengan negaranya. Orang-orang yang
tinggal di wiayah negara, tetapi bukan warga negara dari negara itu tidak memiliki hubungan
timbale balik dengan negara tersebut.