2. A. PROFIL DAN SEJARAH PT. FREEPORT INDONESIA
Profil :
PT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper &
Gold Inc.. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih
yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten
Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung
tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.
Sejarah singkat :
November 1936: Jean Jaques Dozy menemukan Erstberg (gunung biji).
Juni 1963: Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson dan Del Flint mengeksplorasi Erstberg.
Mei 1963: Irian Jaya bersatu dalam negara kesatuan RI.
Maret 1966: Pemerintah memberi konsesi kepada PT Freeport Mc MoRan.
Juni 1966: Wakil-wakil Freeport ke Jakarta membicarakan prospek penambangan Ertsberg.
Oktober 1966: Rancangan Kontrak Karya disetujui.
3. 7 April 1967: Penandatanganan Kontrak Karya I, dengan luas wilayah 10 km2 dengan lama konsesi
30 tahun.
Desember 1967: Pengeboran eksplorasi dimulai di Gertsberg.
Desember 1972: Pengapalan perdana 10.000 ton tembaga ke Jepang.
Juli 1976: Indonesia mendapat saham 8,5 persen saham Freeport.
1988: Ditemukan cadangan bijih tembaga - emas di Grasberg. Jumlah deposite diperkirakan 200
juta ton. Saham PT FI meningkat.
1988-1984 (1988-1994?): Proses negosiasi Kontrak Karya dimulai, setelah usulan FI untuk
memperpanjang Kontrak Karya I ditolak pemerintah.
Desember 1995 (1995?): Penandatanganan Kontrak Karya II oleh pemerintah RI. Masa konsesi 30
tahun. Bakri mulai membeli saham perusahaan setelah pemerintah Indonesia tidak mau
membelinya.
1996: Pengajuan penambahan produksi hingga 300 ribu ton per hari.
Agustus 1997: Ujicoba peningkatan produksi sampai akhir 1997 - 1998
Peningkatan produksi disetujui, royalti emas dan tembaga meningkat.
4. KETERANGAN GAMBAR DIATAS: PENANDATANGANAN KONTRAK FREEPORT DI JAKARTA
INDONESIA, 1967. SUMBER FOTO: THE NETHERLANDS NATIONAL NEWS AGENCY (ANP)
5. B. TARGET PRODUKSI PT. FREEPORT INDONESIA
PT. Freeport Indonesia menargetkan untuk tiap hari sebanyak 220.000 ton ore emas, tembaga dan
perak. Dari target produksi 220.000 ton ore per hari, sebanyak 70 persen atau sebesar 154.000
ton ore dari tambang terbuka grasberg dan sisanya 66.000 ton ore dari tambang bawah tanah
(DOZ).
6.
7. C. STRUKTUR JABATAN PT. FREEPORT INDONESIA
Rozik B. Soetjipto, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris PTFI, akan memegang jabatan sebagai
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Rozik akan berkedudukan di Jakarta. Beliau juga akan ditunjuk di dalam
Executive Committee Perusahaan.
Sinta Sirait akan menjadi Chief Communications & Public Affairs Officer dan akan memiliki tanggung
jawab utama untuk komunikasi strategis, inisiatif hubungan publik, hubungan dengan Pemerintah dan Corporate
Social Responsibility. Sinta akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan utama dan mengelola seluruh
komunikasi internal dan external dan hubungan lainnya. Sinta akan terus menjabat sebagai Executive Vice
President and Director dan akan melapor kepada Rozik.
Sonny Kosasih akan menjadi Executive Vice President, Security Risk Management. Sonny akan
bertanggung jawab untuk hubungan dengan pihak aparat keamanan dalam Pemerintah Indonesia dan akan terus
berpartisipasi dalam kegiatan hubungan Pemerintahan untuk mendukung Rozik dan Sinta. Sonny akan terus
menjabat sebagai Direktur Perusahaan dan akan melapor kepada Rozik.
Nurhadi Sabirin, saat ini sebagai Vice President, Surface Mine, akan dipromosikan sebagai Executive
Vice President, Mining and Milling Operations. Nurhadi akan memiliki tanggung jawab manajemen umum untuk
K3 dan operasi, melapor kepada Executive Committee PTFI. Nurhadi adalah lulusan teknik pertambangan dari
Institut Teknologi Bandung. Beliau memiliki 22 tahun pengalaman kerja di organisasi PTFI dan telah menjalankan
tanggung jawab yang semakin bertambah sepanjang karirnya yang sukses.
8. Hunter White, Executive VP. of Operation, akan melanjutkan peran manajemennya, melapor
bersamaan kepada Nurhadi dan Executive Committee.
Djoko Basyuni, saat ini sebagai Vice President, Underground Operations, dipromosikan
sebagai Executive Vice President, Employee Development dan akan bertanggung jawab untuk
sumber daya manusia, pengembangan organisasi, hubungan industrial, dan QMS melapor kepada
Executive Committee. Djoko adalah lulusan teknik tambang dari Universitas Pembangunan Nasional
– Yogyakarta. Beliau mempunyai 21 tahun pengalaman kerja bersama PTFI, dan telah menjadi
kontributor penting untuk keberhasilan operasi tambang bawah tanah kita.
Stan Batey akan kembali ke PTFI untuk bekerja bersama program pengembangan sosial
dan masyarakat di Papua. Stan memiliki sejarah panjang dalam keterlibatannya dengan program
komunitas PTFI dan telah berperan penting dalam pengembangan program-program ini sejak 1994.
Stan akan bekerja mengidentifikasi dan mengembangkan Indonesia untuk bertanggung jawab dalam
mengelola fungsi penting ini.
Jet Monteith, Executive VP, Technical Services dan Danny Hughes – Executive VP, & Chief
Financial Officer akan terus pada peran mereka saat ini. Jeff akan melapor kepada Executive
Committee PTFI dan Danny akan melapor kepada Rozik.
9. Simon Morin akan terus mengatur fungsi keamanan Jobsite, melapor kepada Sonny
Kosasih. Jeff Monteith akan terus memberikan dukungannya untuk organisasi keamanan.
Executive Committee akan bertanggung jawab untuk manajemen strategis dan executive
Perusahaan. Anggota komite ini akan terdiri dari :
Richard Adkerson sebagai Ketua dan Rozik Soetjipto sebagai Wakil Ketua.
Para anggota komite ini juga akan termasuk ;
Mike Arnold, Djoko Basyuni, Danny Hughes, Sonny Kosasih, Mark Johnson, Jeff Monteith, Nurhadi
Sabirin, Sinta Sirait and Hunter White.
Clementino Lamury akan ditugaskan sebagai Sekretaris Executive Committee.
Armando Mahler telah sepakat untuk menjadi Penasihat Senior bagi Executive Committee
dan pensiun sebagai Presiden Direktur. Armando telah berkontribusi lebih dari 28 tahun dalam
beberapa peran tanggung jawab yang semakin bertambah di organisasi PTFI dan telah menjadi
Presiden Direktur sejak 2006. Kami menghargai jasa-jasanya dan sangat bahagia bahwa kita akan
terus mendapatkan manfaat dari nasihatnya yang berkelanjutan. Kami juga menyampaikan apresiasi
kami atas kontribusi dan dukungan dari Ibu Fanny Mahler sebagai penasihat PWT dan PWKK.
10. DEWAN KOMISARIS PT. FREEPORT INDONESIA :
James R. Moffett
Presiden Komisaris
B.M. Rankin, Jr.
Wakil Komisaris
Abdoel R. Soehoed
Wakil Komisaris
Gabrielle K. McDonald
Komisaris
Komisaris
Jean-Sebastien Jacques
Kathleen L. Quirk
Komisaris
J. Taylor Wharton
Komisaris
Lynne M. Cooney
Komisaris
John G. Amato
Komisaris
Andi Mattalatta
Komisaris
Marzuki Darusman
Komisaris
Dean T. Falgoust
Komisaris
Thom Beanal
Komisaris
Hoediatmo Hoed
Komisaris
Titus O. Potereyauw
Komisaris
James T. Wharton
Komisaris
W. Russell King
Komisaris
11. DEWAN DIREKSI PT. FREEPORT INDONESIA :
Rozik B. Soetjipto
Presiden Direktur
Achmad S. Kosasih
Direktur
Daniel R. Hughes
Direktur
Brian D. Clark
Direktur
Joko S. Basyuni
Direktur
Nurhadi Sabirin Direktur
Richard C. Adkerson
Direktur
Richard N. Mohr
Direktur
12. D. PROSES PENAMBANGAN PRODUKSI PT. FREEPORT INDONESIA
1.
Metode penambangan PT. Freeport Indonesia :
a.
Open stoping
Metode penambangan yang dipakai didaerah DOZ/MLA adalah sublevel open stoping with delayed backfill
yang merupakan satu-satunya metode penambangan yang diterapkan di indonesia sampai saat ini. Dalam metode ini,
badan bijih dibagi menjadi beberapa sublevel dengan jarak yang berkisar antara 20 sampai 25 m, dengan lebar stope 8
sampai 23 m. arah atau orientasi stope dibuat sedemikian rupa sehingga memotong struktur geologi setempat dengan
panjang antara 20 sampai 200 m.
Kegiatan penyiapan tambang DOZ/MLA dimulai pada februaru – uli 1988. berdasarkan data agustus 1991,
kemajuan penyiapan lubang bukaan sepanjang 20,57 m/hari yang menghasilkan buangan 900 ton/hari. Rata-rata
tonase buangan yang dihasilkan dari kegiatan penyiapan setiap hari sebanyak 1370,8 ton atau 550 ton bijih perhari
berdasarkan target bulan agustus 1991. pemboran produksi dilakukan dengan alat CMM-2 bergaris tenah 4” dan 5 1/8”
memakai pola kipas dengan kemiringan bervariasi antara 90 sampai 70 kearah bawah. Peledakan dilakukan secara
retreat dari arah dinding atas kedinding bawah dengan slot raise sebagai bidang bebas pemula. Bahan peledak yang
dipakan adalah pexgel 55 sebanyak 200 sampai 225 kg/deret/lubang bor.
Metode penyanggaan menggunakan cable bolt, splitset, shotcrete, dan kayu tergantung dari kegunaan/tujuan
dan lokasi pemasangannya. Bijih hasil peledakan dikeluarkan melalui bagian bawah stope dengan LHD remote control.
Stope yang telah selesai ditambang diisi dari bagian atas dengan batuan pengotor menggunakan truk jungkit (dump
truck) berkapasitas 8 sampai 15 ton.
13. Setelah kegiatan pengisian selesai, stope diatasnya siap untuk ditambang kurang lebih setengah dari
kapasitas produksi bijih tembaga, rata-rata setiap hari diperlukan 900 ton buangan material. Biaya pengisian stope
dengan material pengisi yang berasal dari permuka kerja penyiapan tambang DOZ itu sendiri sebesar US$ 0,20/ton
material pengisi atau US$ 1,21/ton material pengisi yang berasal dari tambang gunung bijih timur (GBT). Metode
ventilasi yang dipakai pada tambang DOZ/MLA termasuk dalam kategori mechanical accensional method. Udara bersih
dialirkan melalui empat buah lubang masuk (service adit, GRS #34, M-1, dan FAS), sedangkan udara kotor dikeluarkan
melalui tiga buah lubang (orepass #5, middlehole B, dan borehole #3), borehole #3 dilengkapi dengan tiga unit kipas
isap yang berkapasitas masing-masing sebesar 600 HP.
Berdasarkan hasil evaluasi, secara umum kuantitas kebutuhan udara bersih masih belum mencukupi, baru
dipenuhi sekitar 66,75%. Jika ditinjau dari segi mutu udara, kandungan gas-gas berbahaya masih dibawah nilai
ambang batas, sedangkan kandungan debu dan uap air kemungkinan masih agak tinggi seperti didaerah Load Haul
Dump (LHD).
b. Block Caving
Metode penambangan yang diterapkan oleh PT. Freeport Indonesia Company ditambang bijih timur adalah
metode block caving dengan metode trench undercuting/drawbell yang menggunakan peralatan angkut Load Haul
Dump (LHD). Kegiatan penambangan di gunung timur terdiri dari dua daerah penambangan, yaitu :
- Area I : terdiri dari paras 3.628 m, 3.610 m dan 3.600 m.
- Area II : 3.558 m, 3.540 m serta 3.530 m.
14. Dalam metode ini terlebih dahulu dibuat beberapa drill drift, trench drift, dan panel drift sebelum kegiatan
penambangan dimulai atau sebagai pembuatan lubang bukaan/tahap penyiapan. Drill drift (3,6 m x 3,6 m) dibuat tegak
lurus terhadap arah jurus badan bijih/strike dengan spasi 30 m dan panjang 173 m. drill drift ini digunakan sebagai
jalam masuk bagi kegiatan pemboran peledakan undercut untuk permulaan kegiatan meruntuhkan badan bijih.
Trench drift (3,8 m x 8,2 m) dengan spasi 30 m yang terletak ditengah antara panel drift, berfungsi
menampung bijih hasil peledakan atau runtuhan material dari paras diatasnya. Panel extraction drift (3,8 m x 4,2 m)
dibuat 18 m tepat dibawah drill drift yang bersangkutan dengan jarak masing-masing 30 m.
Draw point dibuat pada panel drift sebagai tempat pengambilan bijih yang tertumpuk di trench drift. Posisi draw point
tersebut berselang-seling (staggered) satu sama lain pada setiap sisi dari panel drift dengan spasi 17,3 m. pemboran
untuk pembuatan lubang bukaan dilakukan mengikuti pola burn cut dengan alat bor jack leg. Jumlah lubang yang
dihasilkan rata-rata berkisar antara 60 – 90 buah.
Pada kegiatan pembran untuk produksi diterapkan pola kipas (two side fan), yang terdiri dari 14 buah lubang,
masing-masing bergaris tengah 5 1/8”. Pemboran dilakukan dengan meletakkan mesin bor CMM-2 pada drill drift
kemudian mengebor kekiri dan kekanan drill drift tersebut. Realisasai kemajuan undercutting rata-rata mencapai
168,82% dari rencana .
Setelah peledakan mula undercut dilakukan , secara alamiah batuan akan mengalami retakan akibat
peregangan dari batuan di atasnya.
15. Bijih hasil peledakan akan mengalir ke dalam trench drift yang berjarak sekitar 18 m dari drill drift. Kegiatan
pemboran selalu diikuti dengan pemasangan penyangga pada lubang bukaan, yaitu berupa pemasangan pasak batu
yang dikombinasikan dengan ‘W’ strap, butterfly plate, serta wire mesh/screen. Pada main acces adit digunakan
penyangga baja (steel arch), sedangkan pada drill drift jenis penyangga kayu dengan selang jarak 0,5 – 1,0 m.
Sebelum peledakan undercut, terlebih dahulu dilakukan pembuatan cut off slot raise yang terletak pada
boundary drift yang berfungsi sebagai bidang bebas bagi peledakan undercut. Sejumlah lubang tembak dibuat
mengikuti pola burn cut dengan spasi 2,5 m kearah drill drift.
Metode ventilasi yang dipakai ditambang GBT adalah up cast. Udara bersih dari daerah I da II dialirkan
kearah atap untuk membuang udara kotor. Pada GBT I, udara bersih mengalir dari main-adit L. 3.600 dan setelah
memasuki areal penambangan baik level undercut maupun extraction, sebagian udara terisap ke kipas isap #9 dan
#10 dan sebagian lagi masuk melalui lorong ventilasi menuju kearea II.
Pada area II, udara bersih mengalir melalui tiga intakehole, yaitu service adit, Grs #20 conveyor drift dan
main conveyor serta sebagian paras 3.600 portal (service adit). Untuk membantu penyaluran udara bersih ke daerahdaerah penambangan digunakan auxillary fan dengan daya 150 HP. Untuk mengatur distribusi aliran udara pada
tempat-tempat tertentu dipasang pintu-pintu pentekat berupa american door, bulk head, dan beltcurtain. Untuk
mengisap udara kotor dari tambang digunakan 3 buah kipas utama yang ditempatkan pada paras 3.920 atau paras
Tuan dengan kapasitas masing-masing 3.000 cfm atau 600 HP.
16. 2.
Sistem pengangkutan PT. Freeport Indonesia :
Bijih hasil peledakan diambil dari draw point (beroperasi sebanyak 20 buah) dengan menggunakan
alat Load Haul Dump (LHD) berkapasitas 3 dan 5 cuyd. Selanjutnya bijih tersebut ditumpahkan kedalam ban
berjalan melalui pengumpan pada lorong pemisah. Dengan bantuan pemecah batuan batu bijih hasil peledakan
diperkecil ukurannya hingga lebih kecil dari 20”, kemudian dijatuhkan kedalam paras pengangkutan, melalui
ban berjalan diangkut kejaringan jalan bijih.
3.
Peralatan yang digunakan PT. Freeport Indonesia :
Kendaraan (armada alat besar) :
-
Load Haul Dump (LHD)
-
Buldozer
-
Truck jungkit
-
Track loader
-
Power shovel
-
Whell loader
Kendaraan (armada alat kecil) :
-
Belt conveyor
-
Kereta bijih
-
Jaringan pipa
-
Alat bor